Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA KLINIK

Disusun Oleh
Kelompok 2 :

31119002 Della Chyntia Nurul Islami


31119038 Anis Khoerunnisa
31119039 Dema Aditia
31119045 Delis Suryani
31119048 Azi Ilham Firdaus

Farmasi 3A

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2021
PRAKTIKUM III
PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH

Hari/tanggal : kamis, 11 November 2021

A. Tujuan Percobaan
Menentukan kadar glukosa dalam dalam darah dengan metode
enzimatik dan menginterpretasikan hasil serta menghubungkan dengah
keadaan patologi klinik.

B. Landasan teori
Glukosa darah dalam tubuh berfungsi untuk bahan bakar bagi
proses metabolisme dan juga sum ber energi utama bagi otak. Glukosa
darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari
karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
rangka.
Jumlah kadar glukosa dari pemeriksaan glukosa darah sewaktu
yang menunjukan jumlah nilai ≥14o mg/dL atau glukosda darah puasa
menunjukan nilai ≥12o mg/dL ditetapkan sebagai diagnosis diabetes
melitus.Glukosa darah adalah parameter untuk mengetahui penyakit
diabetes melitus yang dahulunya dilakukan terhadap darah lengkap.
Karena eritrosit memiliki kadar protein yaitu hemoglobin yang lebih tinggi
sehingga bila dibandingklan darah lengkap serum lebih banyak glukosa.
Pemeriksaan kadar glukosa darah dapat menggunakan darah lengkap
seperti serum atau plasma. Serum lebih banyak mengandung air daripada
darah lengkap, sehingga serum berisi lebih banyak glukosa daripada darah
lengkap. Kadar glukosa darah dapat ditentukan dengan berbagai metode
berdasarkan sifat glukosa yang dapat mereduksi ion-ion logam tertentu,
atau dengan pengaruh enzim khusus untuk menghasilkan glukosa, yaitu
enzim glukosa oksidase. Enzim glukosa oksidase merupakan senyawa
yang mengubah glukosa menjadi asam glukonat.
Serum adalah bagian darah yang tersisa setelah darah membeku,
hemoistatis tewtap ada dalam serum dengan kadar sama seperti dalam
plasma . Didalam serum normal tidak terdapat fibrinogen, frotombia,
factor V, VIII dan XIII. Yang ada ialah factor VII, IX, X, XI dan XII. Bila
proses pembekuan tidak normal serum mungkin masih mengandung sisa
fibrinogen atau protombin yang tidak diubah. Pemeriksaan glukosa darah
metode GOD-PAP lebih banyak dilakukan di labolatorium karena
dianggap ketelitiannnya lebih tinggi., sehingga diperoleh hasil yang lebih
akurat. Glukosa merupakan salah satu karbohidrat penting yang digunakan
sebagai sumber tenaga. Glukosa dapat diperoleh dari makanan yang
mengandung karbohidrat.
Glukosa berperan sebagai molekul utama bagi pembentukan
energy didalam tubuh, sebagai sumber utama bagi kerja otak dan seldarah
merah. Glukosa dihasilkan dari makanan yang mengandung karbohidrat
yang terdiri dari monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Karbohidrat
akan dikonversikan menjadi glukosa didalam hati dan seterusnya berguna
untuk pembentukan energy dalam tubuh. Glukosa tersebut akan diserap
oleh usus halus kemudian akan dibawa oleh aliran darah dan
didistribusikan ke seluruh sel tubuh. Glukosa yang disimpan dalam tubuh
dapat berupa glikogen yang disimpan pada plasma darah dalam bentuk
glukosa darah (blood glucose). Fungsi glukosa dalam tubuh adalah sebagai
bahan bakar proses metabolisme dan juga merupakan sumber utama bagi
otak. Energy untuk sebagian besar fungsi sel dan jaringan berasal dari
glukosa. Pembentukan energy alternative juga dapat berasal dari
metabolisme asam lemak. Proses ini juga dihasilkan metabolit metabolit
asam yang berbahaya apabila dibiarkan oleh beberapa mekanisme
homeolitik yang dalam keadaan sehat dapat mempertahankan kadar
rentang 70 sampai 110 mg/dl dalam keadaan puasa.
Metabolisme glukosa meghasilkan asam piruvat, asam laktat, dan
asetil-coenzim A. jika glukosa dioksidasi total maka akan menghasilkan
karbondioksida, air, dan energy yang akan disimpan didalam hati atau otot
dalam bentuk glikogen. Hati dapat mengubah glukosa yang tidak terpakai
melalui jalur-jalur metabolic lain menjadi asam lemak yang disimpan
sebagai trigliserida atau menjadi asam amino untuk membentuk protein.
Hati berperan dalam menentukan apakah glukosa langsung dipakai untuk
menghasilkan energy, disimpan atau digunakan untuk tujuan structural.
Glukosa darah dikatakan abnormal jika kurang atau melebihi nilai rujukan.
Nilai rujukan glukosa adalah pada rentang 60-110 mg/dl. Kadar gula darah
yang terlalu tinggi dinamakan hiperglikemia. Kadar glukosa kurang dari
normal dinamakan hipoglikemia. Dalam tubuh manusia glukosa yang telah
diserah oleh usus halus kemudian akan terdistribusi ke dalam semua sel
tubuh melalui aliran darah. Antikoagulan adalah bahan yang digunakan
untuk mencegah pembekuan darah.
Antikoagulan yang sering digunakan dalam pemeriksaan
hematologic antara lain Ethyl Diamin Tetra Acetat (EDTA), heparin,
natrium sitrat, campuran ammonium oksalat, dan kalsium oksalat.
Antikoagulan EDTA pada darah mengikat ion kalsium sehingga
menghambat koagulasi. Kalsium diperlukan dalam koagulasi dan jika
kalsium hilang maka proses koagulasi langsung berhenti, baik intrinsic dan
ekstrinsik yang menyebabkan pembekuan darah. EDTA bekerja dengan
cara mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan ion.

C. Prinsip Percobaan
Pemeriksaan menggunakan metode GOD-PAP adalah glukosa
dalam sampel dioksidasi membentuk asam glukonat dan hydrogen
peroksida. Hydrogen peroksida 4-Aminoatypirene dengan indicator fenol
dikatalisis dengan POD membentuk quinonemin dan air.

Glukosa Oksidase (GOD)


Glukosa + O2 Asam Glukonat + H 2 O2

Peroksidase (POD)
2 H 2 O2 +4-aminoantipyrine+fenol quinoneimine + 4 H 2 O2
D. Alat dan Bahan
Alat :
1. Spektrofotometer
2. Micro pipet (ukuran 10 μl dan 1000 μl)
3. Tabung reaksi
4. Tip kuning dan biru
5. Kuvet
6. Sentrifugator
7. Tissue
8. Spuit (3mL)
Bahan :
1. Sampel serum/plasma (antikoagulan EDTA)
2. Reagen GOD-PAP
3. Aquadest

E. Prosedur Percobaan

Siapkan larutan
Ependorf blanko, larutan
Blanko standard anSampel
Standar sampel
Serum - - 10 μl
Standar - 10 μl -
Reagen 1000 μl 1000 μl 1000 μl

Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu


37˚C
Ukur absorbansi sampel dan standar

Baca terhadap reagen blanko, waktu <60 menit pada panjang

gelombang 546 nm

Hitung konsentrasi / kadar glukosa darah dalam sampel

Δ sampel
Glukosa sampel (mg/dL) = x konsentrasi standar
Δ standar

F. Hasil Pengamatan
Pasien : laki-laki
Absorban standar : 0.260
Absorban sampel : 0.297
Konsentrasi standar glukosa : 100 mg/dL

Absorbansi Konsentrasi Glukosa (mg/dL)


Standar 0.260 114.230 mg/dL
Sampel 0.297 114.230 mg/dL

Δ sampel
Glukosa sampel (mg/dL) = x konsentrasi standard
Δ standar
0.297
= x 100 mg/dL
0.260
= 1.142 x 100 mg/dL
= 114.230 mg/dL
Interpretasi hasil :
Kadar glukosa normal karena ≤140 mg/dL

G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai pemeriksaan kadar glukosa
darah. Glukosa darah dapat dijadikan parameter untuk mendiagnosa
penyakit diabetes mellitus. Kadar glukosa darah merupakan gambaran
banyaknya zat gula atau glukosa didalam darah. Kadar glukosa darah
dipengaruhi oleh asupan nutrisi baikdari makanan maupun minuman.
Sumbernya bisa berasal dari glukosa, fruktosa,galaktosa. Serta kadar
glukosa didalam darah juga dipengaruhi oleh kerja insulin. Bila insulin
bekerja secara normal maka kadar glukosa darah juga akan normal.
Namun, apabila insulin tidak bekerja secara normal dapat menyebabkan
kadar glukosa darah menjadi meningkat. Prinsip dari percobaan ini adalah
menggunakan metode GOD-PAP. Glukosa pada sampel dioksidasi dan
akan membentuk asam glukonat dan hidrogen peroksida. Hidrogen
peroksida dengan 4-aminoantipyrine dengan ditambah indikator fenol
akan dikatalis dengan POD (peroksidase) dan akan membentuk
quinonemin dan air. Quinonemin inilah yang akan dianalasisi
menggunakan spektrofotometer.

Glukosa Oksidase (GOD)


Glukosa + O2 Asam Glukonat + H 2 O2

Peroksidase (POD)
2 H 2 O2 +4-aminoantipyrine+fenol quinoneimine + 4 H 2 O2

Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan serum dengan


reagen. Serum didapatkan dengan menstrifugasi darah dengan kecepatan
1500 rpm selama 30 menit. Untuk reagen ini terdiri dari Phosphate buffer,
Phenol, 4-aminoantipyrine Glucosaoxidase (GOD) dan Peroxidase (POD).
Cara kerja nya yaitu dengan mencampurkan serum dengan reagen di
diamkan selama kurang lebih 10 menit dan dibaca absorbansinya
menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 546 nm.
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil absorbansi dari
sampel sebesar 0.297 dan absorbansi dari standard adalah 0.260 serta
konsentrasi standard yang digunakan adalah 100 mg/dL. Sehingga
dapatdiketahui kadar glukosa dari sampel sebesar 114.230 mg/dL. Dilihat
dari kadar glukosa sampel, dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa darah
normal didasarkan pada referensi range untuk orang dewasa yang tertera
pada kit adalah 70-115mg/dL.

H. Kesimpulan
kadar glukosa dari sampel sebesar 114.230 mg/dL. Dilihat dari
kadar glukosa sampel, dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa darah
normal didasarkan pada referensi range untuk orang dewasa yang tertera
pada kit adalah 70-115mg/dL.

I. Evaluasi
1. Jenis pengujian kadar glukosa darah?
- Metode enzimatik (GOD-PAP)
- Metode enzimatik ( metode heksokinase)
- Metode kimia (reaksi reduksi)
- Reagen kering (Gluco DR)

2. Interpretasi hasil ?
3. Prinsip pada pengujian kadar glukosa darah?
Prinsip pengujian kadar glukosa dengan metode enzimatik
GOD-PAP adalah glukosa dalam sampel dioksidasi membentuk
asam glukonat dan hidrogen peroksidn. Hidrogen peroksida 4
Aminoatypirene dengan indikator fenol dikatalis dengan POD
membentuk quinonemin dan air.

DAFTAR PUSTAKA

Beck, Mary.E. 2011. Ilmu Gizi dan Diet, Hubungannya dengan Penyakit–
PenyakitPerawatan dan Dokter. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Dawn B, Marks. 2000. Dasar – Dasar Kimiawi dan Biologis Biokimia.


Dalam:Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta : EGC

Ganong, WF. 1994. Fisiologi Kedokteran Edisi 14. Jakarta : EGC

Murray, RK. 2003. Harper’s Biochemistry. Edisi ke – 25. Karolina SK,


penerjemah. Jakarta : EGC
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai