Oleh :
Kelompok 3 (3B)
Arya Purba W (31119073)
TASIKMALAYA
PRAKTIKUM XI
A. Tujuan Praktikum
Menentukan kadar SGPT/ALT dalam darah dan mengiterpretasikan hasil serta
menghubungkanya dengan patologi klinik
B. Landasan Teori
Hati adalah organ kelenjar terbesar dengan berat kira-kira 1200-1500 gram. Terletak di
abdomen kuadrat kanan atas menyatu dengan bilier dan kandung empedu. Hati menerima
pendarahan dari sirkulasi sistemik melalui arteri hepatika dan menampung aliran darah dari
sistem porta tang yang menagandung zat makanan yang di absorpsi usus. Secara
mikroskopis, hati tersususn oleh banyak lobulus dengan struktur serupa yang terdiri dari
hepatosit, saluran sinusoid yang di kelilingi oleh endotel vaskular dan sel kupffer yang
merupakan bagian dari sistem retikuloendotelial. Hati memiliki peran sangat penting
metabolisme gkukosa dan lipid, membantu proses pencernaan, absorpsi lemak dan vitamin
yang larut dalam lemak, serta detoksifikasi tubuh terhadap zat toksik. Interpretasi hasil
pemeriksaan uji fungsi hati tidak dapat menggunakanya hanya satu parameter tetapi
menggunakan gabungan beberapa hasil pemeriksaan , karena keutuhan sel hati di
pengaruhi oleh faktor ekstraphetik . 2 . Pemeriksaan fungsi hati di indikasikan untuk
penampisan atau deteksi adanya kelainan atau penyakit hati, membantu menegakan
diagnosis, memperkirakan beratnya penyakit,mencari etilogi penyakit, menilai hasil
pengobatan membantu mengarahkan upaya diagnostik selanjutnya serta menilai prognosis
penyakit dan disfusi hati. Jenis uji fungsinhati dapat di bagi menjadi 3 besar yaitu penilaian
fungsi hati , mengukur aktivitas enzim, dan mencari etilogi penyakit. Pada penilaian fungsi
hati di periksa fungsi sintesis hati, eksresi dan detoksifikasi.
1 internasional unit ( 1 Ų/L atau m Ų/mL) adalah aktivitas enzim yang dapat mengkatalis
1 Ų mol subtrat dalam 1 menit dengan persyaratan kondisi yang seoptimal mungkin. 1 unit
katal adalah aktivitas enzim yang dapat mengkatalis 1 mol substrat dalam 1 detik. 1
C. Prinsip Percobaan
ALT
L-alanin + 2-oxoglutarat --------- L- gluta,mat + pyruvat
LDH
Alat
1. Spektrofotometer/Fotometer
2. Micro pipet ( ukuran 10μl dan 1000 μl)
3. Tabung reaksi
4. Tip kuning dan biru
5. Ependorf/kuvet
6. Sentrifugator
7. Timer
8. Kapas alkohol
9. Tissue
10. Spuit (3 ml )
Bahan
1. Sampel serum
2. Reagen SGPT/ALT
3. Aquadest
E. Prosedur Percobaan
F. Hasil Pengamatan
G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini melakukan percobaan mengenai Pemeriksaan SGPT/ALT
Dalam Darah. Tujuan dari percobaan ini untuk menentukan kadar SGPT/ALT dalam darah
dan menginterpretasikan hasil serta menghubungkan dengan keadaan patologi klinik.
Sampel berupa serum yang diambil sehari sebelum praktikum, tujuannya agar sampel
masih segar dan memberikan hasil akurat sehingga pemeriksaan dapat berjalan dengan
lancar. Sampel diambil dari Ny. Y.
SGPT adalah singkatan dari Serum Glutamik Piruvat Transaminase , SGPT atau
juga dinamakan ALT (Alanin Aminotransferase) merupakan enzim yang banyak
ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoselular. Enzim
ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka. Pada
umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih tinggi daripada SGOT/AST pada kerusakan parenkim
hati akut, sedangkan pada proses kronis didapat sebaliknya ( joyce, 2007).
Untuk pemeriksaan SGPT dilakukan dengan prinsip Glutamat piruvattransaminase
atau alanin transaminase (ALAT) mengkatalis mengkatalis transfer gugus amino dari L-
alanin ke 2-oxoglutarat untuk membentuk L-glutamat dan Piruvat. Kemudian Laktat
dehidrogenase (LDH) mengkonversi piruvat menjadi D-laktat dengan mengoksidasi
NADH menjadi NAD+. Serum dipipet sebanyak 50 µL, ditambahkan monoreagen
sebanyak 500µL. kemudian diinkubasi selama beberapa menit. Alasan penggunaan reagen
SGPT karena reagen SGPT juga merupakan reagen yang spesifik untuk pengukuran SGPT
dan alasan dilakukan inkubasi beberapa menit dimaksudkan agar reagen dan sampel dapat
bercampur dengan baik.
Untuk memperoleh hasil dari kadar SGPT, harus menunggu sekitar 2 menit. Setelah
2 menit, absorban dan konsentrasi akan muncul di layar fotometer. Untuk interpretasi
hasilnya yaitu Dewasa : 5-35 U/mL (Frankel), 5-25 mU/mL (Wrobleweski). 8- 50 U/mL
pada suhu 300C (Karmen), 4-35 U/L. Bayi : dapat dua kali tinggi orang dewasa; Anak:
sama dengan dewasa. Lansia : Agak lebih tinggi dari dewasa (Joyce, 2007). Hasil
konsentrasi dari Ny. Y yaitu 20,23 U/L, artinya kadar SGPT normal berdasarkan teori. Jika
kadar melebihi batas normal, maka terjadi kerusakan atau radang pada jaringan hati, seperti
sirosis hati dan lain sebagainya.
H. Kesimpulan
Kadar SGPT/AST dalam darah menunjukan kondisi normal Karena memiliki hasil 20,23
U/L. kadar normal dari SGPT/AST adalah < 31 U/L untuk perempuan dan <35 U/L untuk
laki laki.
Evaluasi
1. Pengertian SGPT/ALT?
Serum glutamat piruvat transminase (SGPT) merupakan enzim yang terdapat di dalam sel
hati. Ketika sel hati mengalami kerusakan, akan terjadi pengeluaran enzim SGPT dari
dalam sel hati ke sirkulasi darah dan akan terukur melalui pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan SGPT adalah indikator yang lebih sensitif terhadap kerusakan hati dibanding
SGOT. Hal ini dikarenakan enzim SGPT sumber utamanya dihati.
ALT (alanin aminotransferase) merupakan enzim yang utama banyak ditemukan pada sel
hati serta efektif dalam mendiagnosis destruksi hepatoselular. Jika terjadi kerusakan hati,
enzim ALT akan keluar dari sel hati menuju sirkulasi darah.
2. Jelaskan patofisiologi peningkatan kadar SGPT/ALT dalam darah?
Kenaikan kadar enzim SGPT dalam serum dapat disebabkan oleh sel – sel yang banyak
mengandung enzim transaminase mengalami nekrosis atau hancur, sehingga enzim –
enzim tersebut masuk dalam peredaran darah akibatnya terjadi peningkatan kadar ALT.
3. Prinsip pengujian kadar SGPT/ALT dan interpretasi hasil?
Pinsip pengujian
ALAT
L-alanin + 2-oxoglutarat L-glutamat + pyruvat LDH
LDH
pyruvat + NADH + H+ L-lactat + NAD+
Interpretasi hasil
Perempuan Laki-laki
< 31 U/L < 35 U/L
DAFTAR PUSTAKA
Joyce. L, 2007. Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. EGC : Jakarta
LAMPIRAN