Anda di halaman 1dari 7

JURNAL AWAL PRAKTIKUM KIMIA KLINIK

PENENTUAN KADAR ALT/SGPT

Kelompok 3
Amar Maruf 11161003
Aprilia CandraDewi 11161008
Dewi Nurhasanah 11161013
Dodi Purnama 11161015
Erli Berlianti 11161021

Fakultas Farmasi
Universitas Bhakti Kencana
2019
I. OrganisasiKerja
Manajer : Erli Berlianti
Bagian Persiapan : Dewi Nurhasanah
Bagian Perbekalan : Amar Maruf
Bagian Pelaksanaan kerja : Aprlia CandraDewi
Dodi Purnama
II. TUJUAN
 Untuk menentukan kadar kolesterol pada sampel
 Untuk menginterpretasikan hasil laboratorium yang di peroleh.

III. PRINSIP
Gluatamat piruvat transaminase atau alanin transaminase (ALAT) mengkatalis
transfer gugus amino dari L-alanin ke 2-oxoglutarat untuk membentuk L-glutamat dan
piruvat. Kemudian Laktat dehidrogenase (LDH) mengkonversi piruvat menjadi D-laktat
dengan mengoksidasi NADH menjadi NAD+

IV. DASAR TEORI


Hati adalah organ terbesar di dalam tubuh yang terletak disebelah kanan atas rongga
perut, tepat dibawah diafragma (sekat yang membatasi daerah dada dan perut). Bentuk
hati seperti prisma segitiga dengan sudut siku-sikunya membulat, beratnya sekitar 1,25-
1,5 kg dengan berat jenis 1,05. Ukuran hati pada wanita lebih kecil dibandingkan pria dan
semakin kecil pada orang tua, tetapi tidak berarti fungsinya berkurang. Hati mempunyai
kapasitas cadangan yang besar dan kemampuan untuk regenerasi yang besar pula.
Jaringan hati dapat diambil sampai tiga perempat bagian  dan sisanya akan tumbuh
kembali sampai ke ukuran dan bentuk yang normal. Jika hati yang rusak hanya sebagian
kecil, belum menimbulkan gangguan yang berarti (Wijayakusuma, 2008).
Kapiler empedu dan kapiler darah di dalam hati saling terpisah oleh deretan sel-sel
hati sehingga darah dan empedu tidak pernah tercampur. Namun, jika hati terkena infeksi
virus seperti hepatitis, sel-sel hati bisa pecah dan akibatnya darah dan empedu bercampur
(Wijayakusuma, 2008).
Hati berfungsi sebagai faktor biokimia utama dalam tubuh, tempat metabolisme
kebanyakan zat antara. Fungsi hati normal harus dikonfirmasi sebelum operasi terencana
(Sabiston, 1992).

Fungsi hati
Seperti ukurannya yang besar, hati juga mempunyai peranan besar dan memiliki lebih
dari 500 fungsi. Berikut ini fungsi-fungsi utama hati :
1.      Menampungdarah
2.      Membersihkan darah untuk melawan infeksi
3.      Memproduksi dan mengekskresikan empedu
4.      Membantu menjaga keseimbangan glukosa darah (metabolisme karbohidrat)
5.      Membantu metabolisme lemak
6.      Membantu metabolisme protein
7.      Metabolisme vitamin dan mineral
8.      Menetralisir zat-zat beracun dalam tubuh (detoksifikasi)
9.      Mempertahankan suhu tubuh
(Wijayakusuma, 2008).

Enzim-enzim yang mengatalisis pemindahan reversible satu gugus amino antara


suatu asam amino dan suatu asam alfa-keto disebut aminotransferase, atau
transaminase oleh tata nama lama yang masih populer (Saucher dan McPherson,
2002).

PENGERTIAN SGPT
Dua aminotransferase yang paling sering diukur adalah alanine
aminotransferase(ALT), yang dahulu disebut “glutamate-piruvat transaminase”
(GPT), dan aspartate aminotransferase (AST), yang dahulu disebut “glutamate-
oxaloacetate transaminase” (GOT). Baik ALT maupun AST memerlukan piridoksal
fosfat (Vitamin B6) sebagai kofaktor. Zat ini sering ditambahkan ke reagen
pemeriksaan untuk meningkatkan pengukuran enzim-enzim ini seandainya terjadi
defisiensi vitamin b6 (missal, hemodialysis, malnutrisi) (Saucher dan McPherson,
2002).
Aminotransferase tersebar luas di tubuh, tetapi terutama banyak dijumpai di hati,
karena peran penting organ ini dalam sintesis protein dan dalam menyalurkan asam-
asam amino ke jalur-jalur biokimiawi lai. Hepatosit pada dasarnyaa adalah satu-
satunya sel dengan konsentrasi ALT yang tinggi, sedangkan ginjal, jantung, dan otot
rangka mengandung kadar sedang. ALT dalam jumlah yang lebih sedikit dijumpai di
pancreas, paru, lima, dan eritrosit. Dengan demikian, ALT serum memiliki spesifitas
yang relative tinggi untuk kerusakan hati. Sejumlah besar AST terdapat di hati,
miokardium, dan otot rangka; eritrosit juga memiliki AST dalam jumlah sedang.
Hepatosit mengandung AST tiga sampai empat kali lebih banyak daripada ALT
(Saucher dan McPherson, 2002).
Aminotransferase merupakan indikator yang baik untuk kerusakan hati apabila
keduanya meningkat. Cedera akut pada hati, seperti karena hepatitis, dapat
menyebabkan  peningkatan baik AST maupun ALT menjadi ribuan IU/Liter.
Pngukuran aminotransferase setiap minggu mungkin sangat bermanfaat untuk
memantau perkembangan dan pemulihan hepatitis atau cedera hati lain (Saucher dan
McPherson, 2002).

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan SGPT


1) Faktor Pra Analitik Tahap pra analitik adalah tahap persiapan awal, tahap ini
sangat menentukan kualitas sampel yang nantinya akan mempengaruhi hasil
pemeriksaan yang termasuk tahap pra analitik yaitu :
 Pemahaman intruksi dan pengisian formulir
 Persiapan pasien sebelum uji laboratorium yaitu puasa 8-10 jam hanya
bisa minum air putih dan tidak beraktifitas berat, dapat meningkatkan
kadar SGPT
 Pengambilan sampel plasma dan serum harus dilakukan secara tepat,
volume yang sesuai, gunakan alat dan bahan yang benar berkualitas baik
 Komposisi antikoagulan yang tidak sesuai
 Hemolisis spesimen darah dapat mempengaruhi temuan laboratorium
 Injeksi per IM dapat meningkatkan kadar ALT serum
 Obat tertentu yang meningkatkan kadar ALT serum dapat mempengaruhi
temuan pengujian
 Komsumsi alkohol
 Salisilat yang dapat menyebabkan kadar serum positif atau negatif yang
keliru
2) Faktor Analitik
Tahap analitik adalah tahapan pengerjaan pengujian sampel sehingga diperoleh
hasil pemeriksaan, yang termasuk faktor analitik yaitu : Kalibrasi alat
laboratorium, pemeriksaan sampel, kualitas reagen, ketelitian dan ketepatan.
3) Faktor Pasca Analitik

Pasca analitik adalah tahap akhir pemeriksaan yang dikeluarkan untuk


meyakinkan bahwa hasil pemeriksaan yang dikeluarkan benar-benar valid, yang
termasuk faktor pasca analitik yaitu : Pencatatan hasil pemeriksaan, interpretasi
hasil dan pelaporan hasil pemeriksaan.

Metode Pemeriksaan SGPT


1) Metode Kinetik Enzimatik
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan SGPT adalah metode kinetik
enzimatik sesuai IFCC dilakukan menggunakan alat semi automatik merek
photometer 4010. Alat ini adalah salah satu alat yang digunakan di laboratorium
klinik untuk menilai kimia darah. Alat ini dikeluarkan oleh Perusahaan
Boehringer Manheim Jerman. Pemeriksaan berdasarkan reaksi kinetik enzimatik
umumnya dipengaruhi oleh pH, suhu, waktu, dan jenis substrat (Sardini, 2007).
Prinsip metode ini adalah Alanine aminotransferase (ALT) mengkatalis
transaminase dari L-Alanine dan 2-oxoglutarate membentuk L-Glutamate dan
pyruvate direduksi menjadi D-Lactate oleh enzim lactic dehydrogenase (LDH)
dan niconamide adenine dinucleotide (NADH) teroksidase menjadi NAD.
Banyaknya NADH yang teroksidase berbanding langsung dengan aktivitas ALT
dan diukur dengan photometer 4010 pada panjang gelombang 340 nm, temperatur
370C, standar 1745 U/L, pengukuran pada blanko udara dan reagen Diasys. Cara
kerja alat ini adalah 1000 µl reagen kerja dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
ditambahkan 100 µl serum dicampur dengan baik, inkubasi selama 1 menit pada
suhu 370C, diproses dan dibaca dengan alat photometer 4010 pada panjang
gelombang 340 nm.

2) Metode Automatik
Pemeriksaan SGPT juga bisa dilakukan menggunakan alat automatik
analyser kimia klinik merek Selecta Pro Series. Prinsip kerja alat ini adalah
pemipetan serum dan reagen dikerjakan secara otomatis dan reaksinya
berlangsung dalam rotor. Setelah itu alat secara otomatis membaca absorban dari
larutan menggunakan lampu halogen sebagai sumber cahaya dan dibaca oleh
photo diode. Nilai absorban tersebut dikonversikan menggunakan rumus yang
sudah ditentukan untuk setiap parameternya dengan menggunakan faktor. Hasil
akan ditampilkan pada layar monitor (Manual book selecta pro series, 2011).

V. TAHAP PRE-ANALITIK
A. Proses persiapan reagen
1. Komposisi reagen
 R1 (ALT substrat)
TRIS bufer 150 mmol/L pH 7,3, L-alanin 750 mmol/L, laktat dehidrogenase
> 1350 U/L.

 R2 (ALT coenzym)
NADH 1.3 mmol/L, 2-oxoglutarat 75 mmol/L. Biocides.

2. Penyimpanan dan stabilitas

 Menyimpannya pada suhu 2-8˚C.

 Semua komponen kit stabil sampai tanggal kadaluwarsa yang tertera pada label

 Simpan botol tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan cegah kontaminasi
selama penggunaan.
 Buang jika muncul tanda kerusakan:

- Adanya partikel dan keruh


- Absorbansi kosong (A) pada 340 nm <1.000 dalam 1 cm kuvet.
B. Persiapan Reagen
Campurkan 4 mL R1 + 1 mL R2. Stabil selama 4 minggu pada suhu 2-8ºC. Lindungi
dari cahaya.

VI. TAHAP ANALITIK


A. Prosedur kerja

Anda mungkin juga menyukai