• Anak A ( 5 tahun, 10 Kg ) datang ke Klinik dengan gejala sakit perut, diare, terdapat darah
pada tinja, serta mual dan muntah.
• 2 minggu sebelumnya pasien mengalami Demam tinggi, Batuk kering, Sesak napas dan
Mengi yang berkurang gejalanya dengan obat warung.
• Dokter meminta pengecekan tinja dan ditemukan positif Ascaris lumbricoides . Dokter
mendiagnosis infeksi cacing .
Pertanyaan:
Siklus Hidup Cacing Ascaris lumbricoides dan Dampak Infeksi yang ditimbulkan
Telur cacing berada pada alam bebas karena dikeluarkan bersama dengan tinja. Telur cacing
dapat bertahan dalam lingkungan bebas ± 10 tahun, karena telur Ascaris lumbricoides ini
mempunyai lipoprotein ascariosid yang dapat membuat telur bertahan dalam lingkungan
bebas dalam waktu yang cukup lama.
Telur cacing tersebut bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara, bisa
melalui sayuran yang memakai pupuk tinja dalam penanamannya, atau dari tangan yang
tidak bersih saat mengambil makanan.
Telur akan masuk ke dalam tubuh manusia dan mencapai usus halus. Usus halus ini
merupakan tempat terbaik untuk perkembangan cacing, karena dalam usus halus terdapat
banyak nutrisi yang bisa cacing serap untuk melangsungkan kehidupannya. Dalam keadaan
usus yang basa dan dibantu dengan garam empedu, maka telur akan menetas menjadi larva.
Larva memiliki kemampuan untuk bermigrasi ke tempat lain melalui pembuluh darah.
Kemudian bisa menuju hati, menuju jantung, menuju pulmonal dan pada akhirnya menuju
alvelolar. Dalam alveolar ini, cacing berkembang membesar dan memanjang sehingga
menyebabkan penyumbatan pada alveolar.
Sebagian larva ada yang berkembang dan membesar pada usus menjadi cacing dewasa.
Namun pada keadaan tidak menguntungkan (seperti keadaan demam, pengaruh
obatobatan), maka cacing dewasa pun memiliki kemampuan untuk bermigrasi ke organ lain
yang dekat dengan usus (pancreas, hepatobilier) dengan cara melubangi usus.
Keterangan:
Depolarisasi : keadaan dimana dalam membran sel lebih banyak muatan
positif (bisa karena masuknya ion ion Na, K) -> menyababkan otot kontraksi.
Hiperpolarisasi : keadaan dimana dalam membran sel lebihbanyak muatan
negatif (bisa karena masuknya ion Cl atau keluarnya ion K-> blockade transmisi impuls
pada otot -> tidak ada kontraksi otot.
Paralisis spastik : Keadaan lumpuh karena kontraksi otot kuat (kejang)
Paralisis flaksid : keadaan lumpuh karena ada kontraksi otot.
Piperazin Dewasa:
2,25-3g/5ml sekali
sehari -> 7 hari
Anak:
<2 thn 0,3-0,5 ml/kg bb
sekali sehari -> 7 hari
Infeksi cacing gelang Mebendazol Dewasa & anak:
2 thn 100 mg dosis tunggal
Piperazin Usia:
1 thn 0,8 ml/kg bb dosis
tunggal
9-12 thn 25 ml dosis
tunggal
Levamisol Dewasa:
Dosis tunggal
120-150 mg
Strongiloides Ivermectin Dosis: 200 mcg/kg
bb/hari -> 2 hari