Anda di halaman 1dari 42

OBAT ANTI PARASIT

ANTELMINTIK (obat cacing)


Definisi
- Obat utk berantas atau kurangi cacing dlm

lumen usus atau jar tbh.


- Efektif thd 1 macam cacing

- Obat baru : lbh aman dan efektif ( berantas > 1


macam cacing)
 Dietilkarbamazepin
- Utk filariasis
- Mek kerja : mengeradikasi mikrofilaria W.
bancrofti, B.malayi dan Loa-loa dari
peredaran drh dg cpt.
- Cara kerja :
1. turunkan aktivitas otot  paralisis 
mdh terusir
2. perub permukaan membran mikrofilaria
 mdh dihancurkan o/ sistem imun tbh
 Farmakokinetik
- Absorpsi p.o cpt dr usus
- Kadar puncak : 1-2 jam

 ESO

- pusing, nyeri sendi, muntah, anoreksia

- Reaksi alergi : skt kpl, malaise, oedema,


gatal hebat, papular rash terkait sub-
stansi yg dilepaskan o/mikrofiloria yg
hancur
 Sediaan
- Tablet 50, 200, 400 mg
- Dosis : dws dan anak 2 mg/kgBB 3x1 stlh
mkn 10-30 hr (umum 14 hr) W. ban-
crofti, B.malayi
 Levamisol
- Efektif tinggi thd Ascariasis,sedang pd
A. duodenale, rendah pd N.americanus
- Tingkatka frekuensi potensial aksi &
hambat transmisi neuromuskular cacing
cacing kontraksi  paralisis  mati
- Imunostimulan  terapi ajuvan peny imu-
nologik dan keganasan (perbaiki mek.
pertahanan seluler dan pacu pematangan
limfosit T)
 Farmakokinetik

-absorpsi cepat & lengkap


- Kadar puncak 1-2 jam

- Distribusi luas ke jar

- Metabolisme : ekstensif di hati

- T ½ : 4 jam & metabolitnya : 6 jam


 ESO : flu like syndrome dan agranulosi-
tosis (dosis tinggi)
 Sediaan : tab 25,40, 50 mg
 Dosis : dws  50-150 mg; anak 3 mg/kgBB

 Mebendazole
- Efektif utk cacing gelang, cacing kremi, c.
tambang, T. trichiura, C. pita
- Sebabkan kerusakan struktu subseluler
dan hambat sekresi asetilkolin esterase
cacing
- Hambat ambilan glukosa scr irreversibel
Pengosongan glikogen pd cacing cacing
mati
-Timbulkan sterilitas telur cacing T.trichiura &
c. tambang ggl jd larva
-Aman pd anemia dan mal nutrisi,
kontraindikasi pd wnt hamil embryotoksik &
teratogenik
 Farmakokinetik

-Absorpsi di usus buruk

ESO : diare,

Indikasi

- Obat pilihan utk tx enterobiasis, trichuriasis


Infeksi A.duodenale
 Sediaan

- Tab 100 mg

- Dosis : anak & dws 2x100 mg/hari 3

hari berturutan

 Pirantel Pamoat
- Utk eradikasi C. kremi, C.gelang,C,
tambang
- Depolarisasi pd otot cacing dan tingkatkan
frekuensi impuls cacing mati keadaan
spastis
- Hambat asetil kolinesterase kontraksi
otot meningkat
 Farmakokinetika
- Absorpsi via usus buruk  selektif pd ca-
cing
- ekskresi  mayoritas di tinja
- ESO  jarang, ringan  keluhan sal
cerna, sakit kpl
- KI pd wnt hamil, anak usia < 2 thn
- Tingkatkan SGOT
 Sediaan
- Sirup 50 mg PP / ml, tab 125 mg, 250 mg
- Dosis : tunggal 10 mg/kgBB

Jenis infeksi Obat I Obat 2


Askaris Pirantel Pamoat Piperazin sitrat
Mebendazole
Levamisol
C. Kremi Mebendazole
Pirantel Pamoat
C.Tambang Mebendazole
Piramtel P
Filaria Dietilkabamazin
C. Pita Pirazikuantel Niklosamid
AMUBISIDA
- Terbagi 3 gol :
1. Amubisid jaringan
- Obat bekerja pd dinding usus, hati dan jar

ekstra intestinal
- Dehidroemetin, klorokuin

2. Amubisid luminal / amubisid kontak


- bekerja dlm usus

- Tetrasiklin, paromomisin

3. Kombinasi 1 + 2
- metronidazole
 Emetin
- Bunuh E.hystolica scr langsung dan lbh
efektif thd bentuk motil dp bentuk kista
- Hambat sintesis protein sel 2x eukariotik
dgn hambat translokasi peptidil tRNA
 Farmakokinetik
- Absorpsi baik, metab & ekskresi lambat
- Efek kumulatif (obat masih ada 40-60 hr
stlh dihentikan)
- Kdr tertinggi dlm hati
 ESO
- Miositis sesudah suntikan (rasa sakit,
nyeri tekan)
- Diare, mual,muntah akumulasi obat,
hipotensi, takikardi,
kelemahan o.rangka
 Indikasi

- Amubiasis  disentri amuba akut, diare


berat, amubiasis hati, abses amuba
- Infeksi Fasciola hepatica

 Sediaan

- Larutan 20, 30,60 mg/amp IM, IV (-)


( Emetin HCl)
- Dosis ≤ 60 mg/hari
 Metronidazole
- Efek trikomoniasid, amubisida, efektif pd
Giardia lamblia
- Amubisid langsung
 Farmakokinetika
- Absorpsi baik
- t½ 8-10 jam
- Ekskresi via urin (btk utuh, metabolit),urin
warna gelap (pigme lrt air), ASI,cairan
vagina
 ESO
- mual, anoreksia, diare, muntah,
stomatitis, moniliasis
- Penggunanaan trimester I tdk dihanjurkan
 Indikasi
- Amubiasis intestinal dan ekstraintestinal,
trikomoniasis, infeksi bakt anaerob
- Pada abses hati  dosis sama dgn disentri
amuba
- Profilaksis pasca bedah daerah abdomen
 Sediaan
- Tab 250, 500 mg, suspensi 125 mg/5 ml,
tab vagina 500 mg
- Amubiasis 3x750 mg (5-10 hr), anak 35-
50 mg/kgBB dlm 3 dosis
- Trikomoniasis : 3x250 mg (7-10 hr)

- bermanfaat utk amubisid intestinal


- Tx amubisid hati  + amubisid intestinal

utk cegah relaps dan sebaliknya


- Dosis utk amubiasis ekstraintestinal 

4x250 mg/hari (2 hr pertama) selanjutnya


2x250 mg (2-3 mgg)
 Antibiotika
- Amubisid intestinal eritromisin, paromo-
misin (amubisid langsung), tetrasiklin
- bekerja dg pengaruhi flora usus yg ptg utk
kehidupan amuba patogen.
- Tetrasiklin : efek tgt jml obat tak terab-
sorpsi di usus
- Paromomisin : amubisid langsung, anti
bakteri thd organisme normal maupun
patogen di usus
- Toksik pd ginjal
- Efektif utk amubisid intestinal akut dan
kronik
- Tdk efektif pd amubisid ekstraintestinal
- Dosis : 25-35 mg/kgBB/hari dlm 3 dosis
5-10 hari saat makan
OBAT MALARIA

- Peny malaria
a. Malaria tropika
- Penyebab : P. falciparum

- Akut, cepat diobati  outcome bgs

b. Malaria tersiana
- Penyebab : P. vivax

- Kronik ok punya fase eritrosit dan

eksoeritrosit
c. Malaria kuartana
- Penyebab : P.malariae
 Klasifikasi obat malaria
a. Skizontosid jar dan darahkloroquin,
kuinin, meflokuin
b. Gametositosid
c. Sporontosid
Strategi pengobatan
 Pengobatan serangan klinik skizontosid

drh (bekerja pd merozoid di eritrosid)


 Pengobatan supresi singkirkan semua

parasit dr tbh  skizontosid drh jk lama


 Pencegahan kausal skizontosid jar yg

bekerja pd skizon baru masuk hati


- Obat pilihan : pirimetamin & primakuin
 Pengobatan radikal
- Musnahkan parasit fase eritrosit dan
eksoeritrosit  kombinasi scizintocid drh &
jar
- Gametositosid  bunuh gametosid dlm
eritrosit  transmisi ke nyamuk dihambat
- Klorokuin, kuinin  P. vivax, P.malariae
- Primakuin  P. falciparum
- Sporontocid  hambat perkemb gametosit
di tbh nyamuk  rantai penularan
terputus
 Klorokuin
- Anti malaria, ant inflamasi (pengobatan
rhematoid arthritis, SLE)
- Efektif fase eritrosit pd parasit
- Efektif pd P.vivax dan palciparum
- Efek supresi pd P.vivax lbh kuat dp kina
- Mek kerja : hambat DNA polimerase dan
RNA polimerase
- Absorpsi : lengkap dan cpt
- Kadar tertinggi dlm drh: 1-2 jam
- Metab : lambat
 ESO
- Skt kpl ringan, gangg pencernaan, gangg

penglihatan, gatal 2x
- Dosis besar ganggu daya akomodasi

mata, retinopati (dosis > 250 mg/hari)


- KI : peny hepar

 Sediaan

- Klorokuin fosfat dan garam sulfat


- Tab setara 250,500 mg klorokuin basa

- Tx. Supresi dan pengend serangan klinik

- P. falsiparum resisten (bbrp)


- Tx. Supresi  klorokuin difosfat 0,5 dan
1 g 1x seminggu pd hari yg sama, sejak 1
mgg sblm ke daerah endemik, diteruskan
ad 6 mgg setelah tinggalkan tempat

- Serangan klinik  dosis awal 1 g disusul


0,5 g setelah 6 jam dan pd 2 hari
berikutnya (total 2,5 g dlm 3 hr)

- Efektif sangat tinggi pd P. vivax dan P.


falciparum
- > kuat dp kina dan kuinakrin
- Mek kerja : hambat DNA polimerase dan
RNA polimerase

 Farmakokinetika
- Absorpsi lengkap dan cepat (p.o)
- Makanan percepat absorpsi
- Kadar tertinggi dlm drh: 1-2 jam
- Metabolisme : sgt lambat; metabolit
diekskresi bersama urine

 ESO
- Sakit kepala ringan, gangg pencernaan,
gangg penglihatan
- Dosis besar ganggu daya akomodasi
mata(reversibel ), retinopati (irreversibel)
- KI : peny hati

 Sediaan
- Klorokuin difosfat dan garam sulfat
- Tablet setara 250, 500 mg klorokuin basa
Pirimetamin
- Pencegahan & tx supresi malaria

- Kombinasi dg sulfonamida & kuinina 


serangan akut malaria yg resisten klorokuin

- Mek kerja : hambat enz dihidrofolat


reduktase plasmodia  hambat sistesis
purin  pembelahan inti gagal pd
pertumb skizon dlm hati
 Farmakokinetika
- Absorbsi lambat tapi lengkap
- Ditimbun di ginjal, hati, paru dan limpa
- T ½ 4 hari
- Ekskresi : urin, ASI

 ESO
- Dosis besar  anemia(reversibel)  stop
obat atau + an asam folinat (as leukovorin)

 Sediaan
- Tab 25 mg, kombinasi dg sulfadoksin 500 mg
- Pemakaian spt klorokuin bila ke daerah
endemik
- Serangan akut P. palciparum (resisten
klorokuin) kombinasi tetap (fansidar)
* Dws : dosis tunggal 2-3 tab for 3 hari
* 9-14 th : 2 tab
* 4-8 th : 1 tab
PRIMAKUIN
 Farmakodinamika
- Tdk punya sifat antipiretik, analgesik
- Penyembuhan radikal malaria vivaks dan
ovale
- Gametosidal thd keempat jenis plasmodium
tu P.falciparum
- Mek kerja : tidak diketahui
- Kombinasi dg kina rendahkan frekuensi
kejadian methehemoglobinemia
- Profilaksis dikombinasi dg klorokuin or
amodiakuin
 Resistensi blm bermakna scr klinik
- Hanya digunakan utk malaria vivaks

(tertiana) & malaria lain yg relaps


- Utk cegah strain resisten + klorokuin

 Farmakokinetika
- Absorbsi dan metab cpt
- Kdr maks 1-2 jam
 ESO
- Anemia hemolitik akut pd px defisiensi
glukosa-6-fosfat dehidrogenase
- Hemolisis
- Kejang perut, gangg lambung diatasi dg
d.c
 Kontra Indikasi : artritis reumatoid, SLE
(mdh alami granulositopenia), wanita hml

 Sediaan
- Tab 26,3 mg garam ekivalen dg 15 mg basa
- Malaria vivax / ovale : 15 mg/hari (dws)
- Anak : 0,3 mg/kgBB/hari for 14 hari +
klorokuin basa 1,5 g dlm 3 hari
KUININ
 Farmakodinamika
- Zat terpilih utk P. falciparum yg resisten
klorokuin
- Skizontocid, gametositosid (pd P.vivax,
P.malariae)
- Analgesik : +, antipiretik lemah
- hipotensi  pemakaian iv cpt
- Kontraksi uterus (+)
- Iritatif pd lambung
 Farmakokinetika
- Absorbsi baik
- Kdr puncak 1-3 jam
- Metabolisme : hati

 ESO
- Sinkonisme : tinitus, skt kpl, gangg pen-
dengaran, pandangan kabur, diare, mual
- Dosis fatal : 8 g
- Hemolisis berat, abortus
 Sediaan
- Tab 0,222 g ; bentuk parenteral utk
malaria serebral
- Kombinasi dg obat lain utk efektivitas dan
turunkan toksisitas
- Dg priakuinatasi relaps m. tertiana
- Dosis : 3x600 mg 10-14 hr; anak : 25
mg/kgBB/hari
MEFLOKUIN
- Utk P.falciparum yg resisten bbrp obat
- Hilangkan demam, parasitemia,supresi
malaria ok P. falciparum
- Absorbsi baik, terikat tinggi pd protein
plasma
- t½ 17 hari
- Kadar tinggi di hati & paru
- Ekskresi : via faeses
- ESO : gangg neuropsikiatri
- KI pd kehamilan & anak-anak
 Ringkasan
Obat serangan akut malaria :
1. Klorokuin  utk sgl plasmodium
- resisten P.falciparum kuinin
2. Efektif atasi serangan akut : 3 hari
utk cegah relaps  + primakuin 2 for
minggu
3. Infeksi berat  kuinin IV
4. Tx relaps ok P. vivax, ovale, malariae 
klorokuin + primakuin
utk P. tropika  kuinin + fansidar

Anda mungkin juga menyukai