Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK II

PEMERIKSAAN SERUM GLUTAMIC OXALOASETIC TRANSAMINASE


(SGOT)

OLEH
NAMA : MAYER MULIATI T. LOLI
NIM : 17 3145 453 098
KELAS : 17C
KELOMPOK : II (DUA)

DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2019

A. JUDUL PERCOBAAN
Pemeriksaan Serum Glutamic Oxaloasetic Transaminase (SGOT) atau Aspartate
Aminotransferase ( AST)
B. WAKTU DAN TEMPAT
Hari/Tanggal : Selasa, 28 oktober 2019
Waktu : 10.00 - selesai
Tempat : Laboratorium D3 Analis Kesehatan Universitas Mega Rezky Makassar
C. PRINSIP
Enzim SGOT/AST mengkatalisis transfer gugus amino dari L-Aspartate ke 𝛼-ketoglutarate
menjadi oxalacetate dan L-Glutamate . oxaloacetate Selanjutnya mengalami reduksi dan terjadi
oksidasi NADH menjadi NAD+ dengan bantuan enzim malate dehydrogenase (MDH)+. Hasil
penurunan absorbansi pada panjang gelombang 340 nm sesuai dengan aktivitas AST. Lactate
Dehidrogenase (LDH) ditambahkan untukmencegah gangguan dari piruvat endogen yang berasal
dari serum
D. METODE
Metode yang digunakan pada praktikum ini yaitu metode tes optimasi sesuai rekomendasi
IFCC
E. DASAR TEORI
Hepar merupakan salah satu organ kelenjar metabolik terpenting dan terbesar bagi tubuh
manusia. Secara fisiologis, organ hepar diketahui terlibat lebih dari 500 pekerjaan yang begitu
kompleks, salah satunya adalah fungsi detoksifikasi.Organ hepar bertugas mengeliminasi zat-zat
toksik baik berasal dari dalam maupun luar tubuh manusia. Di sisi lain hepar menjadi lebih rentan
terhadap kerusakan yang disebabkan oleh zat toksik tersebut. Salah satu metode yang dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat kerusakan sel hepar adalah pemeriksaan aktivitas Aspartat
Aminotransferase (AST) atau dikenal juga sebagai Serum Glutamic Oxaloacetat Transaminase
(SGOT). (Yelvi, 2017)
Gangguan mekanisme di hati dapat mengakibatkan terjadinya pembengkakan dengan
adanya kenaikan enzim transaminase yang diproduksi oleh hati, sehingga enzim ini dapat
digunakan untuk menilai kelainan atau gangguan pada fungsi hati. Pemeriksaan yang digunakan
untuk mengetahui adanya kenaikan enzim transaminase yaitu dengan melakukan pemeriksaan
Alanin Aminotransferase (ALT) atau Serum Glutamic Pyruvate Transaminase (SGPT) dan
Aspartat aminotransferase (AST) atau Serum Glutamic Oxaloacetat Transaminase (SGOT)
(Sartika, 2017)
Aspartat aminotransferase adalah enzim yang normalnya terdapat di dalam organel
mitokondria otot jantung, ginjal, otot rangka, pankreas dan otak. Alanin aminotransferase cenderung
terlokalisasi di dalam sitoplasma sel hepar.Apabila sel hepar mengalami kerusakan, enzim ini akan
keluar dari sel dan beredar bebas di dalam sirkulasi perdaran darah. AST akan meningkat di darah
apabila kerusakan sudah lebih berat dimana kerusakan telah mencapai subselular organel mitokondria.
(Yelvi, 2017)
untuk menentukan kerusakan hepar adalah Enzim transaminase meliputi enzim alanine
transaminase (ALT), serum glutamate piruvat transferase (SGPT), dan aspartate transaminase
(AST), atau serum glutamate oxaloacetate transferase (SGOT). Kadar SGPT merupakan marka
kerusakan hati yang akut, sedangkan SGOT merupakan marka kerusakan hati yang kronis. AST 30%
terdapat di dalam sitoplasma sel hati dan 70% terdapat di dalam mitokondria sel hati. Tingginya kadar
AST/SGOT berhubungan langsung dengan jumlah kerusakan sel.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kerusakan hati, seperti
misalnya virus, bakteri, toksisitas dari obat-obatan dan bahan kimia serta
konsumsi alkohol yang berlebihan.Konsumsi alkohol merupakan faktor risiko
terbesar ketiga di dunia sebagai penyebab penyakit dan disabilitas, dan merupakan
faktor risiko terbesar pertama di Amerika serta faktor risiko terbesar kedua di
Eropa sebagai penyebab penyakit dan disabilitas. (Conreng et al,2014)
Alkohol merupakan faktor penyebab dari sekitar 60 jenis penyakit dan
merupakan faktor komponen dari 200 jenis penyakit lainnya. Perkiraan angka
kematian akibat konsumsi alkohol di dunia adalah sekitar 2.500.000 orang setiap
tahun. Angka kematian akibat konsumsi alkohol di Indonesia adalah sekitar 50
orang per hari atau sekitar 18.000 orang per tahun, terdapat berbagai jenis
penyakit yang disebabkan oleh konsumsi alkohol, salah satunya adalah gangguan
fungsi hati seperti penyakit hati alkoholik (alcoholic liver disease). Penyakit hati
alkoholik (PHA) adalah gangguan fungsi hati yang diakibatkan oleh konsumsi
alkohol dalam waktu yang lama dengan jumlah tertentu. Penyakit hati alkoholik
terbagi atas perlemakan hati (fatty liver), hepatitis alkoholik (alcoholic hepatitis)
dansirosis (cirrhosis). (Conreng et al,2014)
Alkohol termasuk zat adiktif yang terdapat dalam minuman keras.
Dimana zat tersebut dapat menimbulkan adiksi yaitu ketagihan dan
dependensi (ketergantungan) (Hawari, 2006).

F. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
Alat yang digunakan yaitu fotometer 4010, klinipet, rak tabung,
tabung reaksi, timer, tip biru dan tip kuning, tisu, sentrifuge, gelas kimia
b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan yaitu serum pasien, reagen SGOT tes
kit, dan aquades.
G. PROSEDUR KERJA
1. Pre analitik
Pasien : Tidak ada persiapan khusus
Alat dan bahan bahan disiapkan
Sampel: serum
Reagen : SGOT Tes Kit
2. Analitik
Pembuatan larutan kerja
Dicampurkan 5 bagian R1 dengan 1 bagian R2 hingga homogeny.
Larutan ini stabil selama 14 hari pada suhu 20-80C atau 48 jam pada suhu
kamar 18-300C, absorbans larutan kerja harus > 0,800 ∆U terhadap
aquabidest pada 𝜆= 340 nm.
Cara Kerja
a. Dilakukan pengambilan darah vena 3-5 ml, dimasukkan kedalam
tabung specimen darah.
b. Di lakukan sentrifugasi dengan kecepatan 3000 Rpm selama 10 menit
untuk memisahkan serum atau plasma.
c. Dilakukan pembuatan larutan kerja. (R1+R2)
d. Dihidupkan alat yang digunakan
e. Dipipet larutan kerja sebanyak 1000 𝜇𝑙 menggunakan tip biru
f. Diinkubasi selama 10 menit pada suhu 370C pada alat fotometer
g. Ditambahkan sampel sebanyak 100 ml, lalu diinkubasi selama1 menit
dan dihomogenkan
h. Dipilih flow-cell pada alat fotometer, kemudian dipilih jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan.
i. Pilih konfirmasi , lalu tekan set nol ( masukkan aquades)
j. Ditekan Test, lalu masukkan sampel dan tunggu permintaan yang akan
muncul pada alat, lakukan langkah selanjutnya sesuai permintaan alat
k. Ditunggu pembacaan hasil keluar secara otomatis pada layar.
l. Dicatat dan dilaporkan hasil pemeriksaan
3. Pasca analitik
Nilai normal:
 Pria U/L
 Wanita U/L

H. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Tabel Hasil Pemeriksaan Pemeriksaan Serum Glutamic Oxaloasetic
Transaminase (SGOT)
No Identitas Pasien Hasil Pemeriksaan Keterangan
1. Begadang 17 U/L normal
2. Peminum Alkohol 14 U/L normal
3. Perokok Pasif 23 U/L normal
4. Olahragawan 33 U//L normal
5. Perokok Aktif 24 U/L normal
6. Obat-Obatan 19 U/L normal

B. Pembahasan
9. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa sampel serum pasien
begadang yang digunakan dalam pemeriksaan SGOT didapatkan hasil normal,
SARAN
Praktikan disarankan sebelum memulai praktikum harus menggunakan
APD yang lengkap serta memahami dan mengikuti sesuai dengan prosedur
kerja yang diterapkan dan memperhatikan kesterilan alat dan tanggal
ekspayer dari bahan dan yang akan digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Yelvi Novita Roza,. Fadil Oenzil , Dian Pertiwi .Hubungan antara merokok dan
tingkat aktivitas Aminotransferase Serum pada Pegawai
Kantor. Peneliti Jurnal Kesehatan Andalas 2017.
http://jurnal.fk.unand.ac.id
Hafizah dkk. Pengaruh Minuman Tradisional KamekoTerhadap Kadar
SGOT,SGPT, dan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus).
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau
Bumi Tridharma Anduonohu Pharmauho Volume 4, No. 1,
Hal. 23-25Kendari 93232.
Conreng, D., B.J., Waleleng, dan S., Palar. 2014, Hubungan Konsumsi Alkohol
Dengan Gangguan Fungsi Hati Pada Subjek Pria Dewasa
Muda Di Kelurahan Tateli Dan Teling Atas Manado. Jurnal e-
CliniC (eCl). Vol. 2. No. 2.
Hawari, Dadang. 2006. Penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA (Narkotika,
Alkohol dan Zat Adiktif). Edisi 2. Jakarta. Fakultas Kedokteran
Indonesia.
Sartika Fera,.Yessy Prissilia., 2017. Kadar Serum Glutamate Piruvat
Transaminase (Alt) Pada Pengonsumsi Minuman Beralkohol
Di Kecamatan Banama Pulang Pisau Kalimantan Tengah.
Program Studi D-III Analis Kesehatan, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Jurnal
Surya Medika Volume 3 No. 1

LAMPIRAN
A. Pemeriksaan SGOT
Gambar Keterangan

Disiapkan alat dan bahan yang


akan digunakan

Dilakukan pengambilan darah


vena

Dicentrifuge darah yang telah


dimasukkan kedalam tabung
vakum tutup bewarna merah

Hasil darah yang telah


dicentrifuge
D

Dilakukan proses pemipetan


serum

Dilakukan proses inkubasi

Dilakukan pemipetan latutan


kerja

Dilakukan pembersihan alat

Pembacaan hasil SGOT/AST

Anda mungkin juga menyukai