Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS

PEMERIKSAAN SGPT dan SGOT

PROBANDUS
Nama :-
Nama : Rahma Sagita E.F
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Wanita Kelas : 3A.2
Jenis sampel/kasus : SGPT
Tanggal Praktikum : 12 Oktober 2021

METODE : Tes UV Optimal menurut IFCC (Internasional Federation of


Clinical Chemistry and Laboratory Medicine) [modifikasi]

I. TUJUAN :
Untuk mengetahui jumlah kadar SGPT dan SGOT seseorang dalam U/l

II. PRINSIP :
 SGPT
ALAT
L-alanine + 2-oxoglurate L-glutamate + pyruvate
Pyruvate + NADH+ H+ LDH
D-lactate +NAD+
Penambahan pyrodoxal-5-phosphate (P-5-P) dapat menstabilkan aktivitas
transaminase dan menghindari terjadinya nilai rendah palsu pada sampel yang kadar
P-5-P endogennya rendah, contoh pasien infark jantung, penyakit hati dan pasien
perawatan intensif

 SGOT
ASAT
L-alanine + 2-oxoglurate L-glutamate + pyruvate
Pyruvate + NADH+ H+ MDH
D-lactate +NAD+
Penambahan pyrodoxal-5-phosphate (P-5-P) dapat menstabilkan aktivitas
transaminase dan menghindari terjadinya nilai rendah palsu pada sampel yang kadar
P-5-P endogennya rendah, contoh pasien infark jantung, penyakit hati dan pasien
perawatan intensif

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |


LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS
III. ALAT dan BAHAN :
- Alat : yellow tip, blue tip, klinipet 100µl, 250µl, 1000µl, spektofotometer,
stopwatch.
- Bahan : sampel serum/plasma EDTA, reagen 1, reagen 2, monoreagen.

IV. CARA KERJA :


- Panjang gelombang : 340 nm, Hg 334 nm, Hg 365 nm
- Diameter kuvet : 1 cm
- Suhu : 37 °C
- Pengukuran : Terhadap udara
Pengukuran substart
Sampel / kalibrator 100 µL
Reagen 1 1000 µL
Campurkan, inkubasi 5 menit, lalu tambahkan:
Reagen 2 250 μL
Campurkan, baca absorbansinya setelah 1 menit dan nyalakan stopwatch. Baca
kembali absorbansinya setelah 1, 2, dan 3 menit.

Pengukuran Sampel
Sampel / kalibrator 100 µL
Monoreagen 1000 µL
Campurkan, baca absorbansinya setelah í menit dan nyalakan stopwatch. Baca
kembali absorbansinya setelah 1, 2, dan 3 menit.

V. NILAI NORMAL :
 SGPT
Wanita : < 31 U/l
Pria : < 41 U/l
 SGOT
Wanita : < 35 U/l < 52 µkat/l
Pria : < 31 U/l < 58 µkat/l

VI. HASIL :
14 U/l
| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |
LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS

VII. KESIMPULAN :
Jadi pemeriksaan SGPT dan SGOT pada probandus didapatkan hasil normal

VIII. PEMBAHASAN :
Pemeriksaan SGOT/SGPT adalah pemeriksaan untuk melihat adanya
kerusakan organ hati. (Gajawatet al, 2006). Enzim SGOT dan SGPT berhubungan
dengan parenkim sel hati, perbedaannya SGPT ditemukan lebih banyak di hati, (secara
klinis jumlah konsentrasi rendah diabaikan dan ditemukan di ginjal, jantung, dan otot
rangka), sedangkan SGOT ditemukan dalam hati, jantung (otot jantung), otot rangka,
ginjal, otak, dan merah sel-sel darah, oleh karena itu SGPT merupakan indikator yang
lebih spesifik pada peradangan hati daripada SGOT. SGOT dapat meningkat pada
penyakit yang dapat mempengaruhi organ-organ lain, seperti infark miokard,
pankreatitis akut, anemia hemolitik akut, luka bakar parah, penyakit ginjal akut,
penyakit muskuloskeletal, dan trauma.

Jika sel hati mengalami kerusakan, maka enzim-enzim itu yang dalam keadaan
normal terdapat didalam sel dan masuk kedalam peredaran darah. Semakin banyak sel-
sel hati yang rusak maka semakin tinggi pula kadar SGOT atau SGPT yang terukur
didalam darah (Anonim, 2010).

Menurut (Sacher, 2004), kondisi yang dapat meningkatkan SGPT dibedakan


menjadi tiga yaitu :

1. Peningkatan SGPT > 20 kali normal : hepatitis viral akut, nekrosis hati
(toksisitas obat atau kimia)

2. Peningkatan 3-10 kali normal : infeksi mononuklear, hepatitis kronis aktif,


sumbatan empedu ekstra hepatik, sindrom Reye dan infark miokard
(SGOT>SGPT)

3. Peningkatan 1-3 kali normal : pankreatitis, perlemakan hati, sirosis


Laennec dan sirosis biliaris

Pemeriksaan berdasarkan reaksi kinetik enzimatik umumnya dipengaruhi oleh


pH, suhu, waktu, dan jenis substrat (Sardini, 2007).

Kasus 3 :

Seorang pasien dating ke laboratorium dengan membawa surat rujukan dari


dokter. Pemeriksaan yang diminta adalah SGPT. ATLM langsung melakukan
konfirmasi dan mengambil sampel darah pasien tersebut. Pada konfirmasi pasien
sudah sarapan pagi dan minum vitamin C.

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |


LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS
Pertanyaan :

A. Apakah pemeriksaan terhadap pasien tersebut dapat dikerjakan saat itu juga?
Berikan alasannya?

- Pemeriksaan SGPT tidak bisa dilakukan saat itu juga, karena syarat dari
pemeriksaan SGPT sebelum pemeriksaan tidak diperbolehkan mengonsumsi
obat-obatan termasuk vitamin C.

- Sedangkan mengenai pasien yang sudah sarapan tidak berpengaruh pada


pemeriksaan karena sebelum pemeriksaan SGPT tidak diperlukan puasa.

B. Apa tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh ATLM?

- Tindakan yang sebaiknya dilakukan ATLM adalah menunda pemeriksaan


SGPT pada pasien dan meminta pasien datang kembali besok dengan syarat
pasien tidak boleh mengonsumsi vitamin C.

- Vitamin C bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu


merupakan reduktor dan antioksidan. Vitamin ini secara langsung maupun
tidak langsung memberikan elektron ke enzim yang membutuhkan ion-ion
logam tereduksi dan bekerja sebagai kofaktor untuk hidroksilasi prolin dan
lisin dalam biosintesa kolagen. Vitamin C juga dapat memutus reaksi radikal
yang dihasilkan melalui lipoperoksidasi. Vitamin C bereaksi secara langsung
pada fase cair. Pemberian vitamin C dengan nilai p=0,296 (p> 0,05) hanya
sedikit pengaruhnya dalam menurunkan kadar SGPT.

DAFTAR PUSTAKA

Gajawat S, Sancheti G, & Goyal Pk. 2006. Protection Against Lead Induced Hepatic Lesion
in Swiss Albino Mice by absorbis Acid. Pharmologionline. 1 :140-149.

Sacher, R.A, 2004. Tinjauan Klinis Pemeriksaan Laboratorium. Edisi 1. Jakarta.

Sri Sardini. 2007. Uji Kinerja Photometer 4010, Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah
Fungsional Teknis Non Peneliti, Jakarta.

Yoga Listyawan. 2015. Suplementasi Vitamin C dan E Terhadap Serum Glutamate Piruvate
Transaminase (SGPT) Setelah Melakukan Aktivitas Fisik Maksimal.Skripsi. Jurusan
Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Drs.
Said Junaidi, M.Kes.

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |


LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |

Anda mungkin juga menyukai