Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS

PEMERIKSAAN
ALP dan GGT

PROBANDUS
Nama : Tn. Sujoko Nama : Shanghita Ratu D.D
Umur : 36 tahun Kelas : 3 A2
Jenis Kelamin : Pria
Jenis sampel/kasus : Serum
Tanggal Praktikum : 19 Oktober 2021

METODE : Fotometrik
I. TUJUAN :
Mengetahui jumlah kadar ALP dan Gamma-GT seseorang dalam u/l.

II. PRINSIP :
a. ALP
ALP

p-Nitrophenylphosphatase + H2O → Phosphatase + p-Nitrophenol

b. GGT
L-Gamma-glutamyl-3-carboxy-4-nitranilide + Glycylglycine
Gamma-GT


Gamma-glutamyl-glycyglycine + 5-amino-2-nitrobenzoate

III. ALAT dan BAHAN :


a. Alat yang perlu dipersipkan antara lain Fotometer Clima MC 15, Mikropipet
250 µl dan 1000 µl, Blue tip dan yellow tip, kuvet, dan tissue.
b. Bahan yang perlu dipersiapkan antara lain serum pasien dan reagen R1, reagen
R2, dan aquadest.

IV. CARA KERJA :


a. Prosedur ALP
1. Pengaturan alat Fotometer Clima MC 15
Panjang gelombang : Hg 405 nm
Diameter kuvet : 1 cm
Suhu : 37OC

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |


LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS
Pengukuran : Terhadap blangko reagen
2. Pengukuran substrat
Blangko Sampel/kalibrator
Sampel/kalibrator - 20 µL
Aquadest 20 µL -
Reagen 1 1000 µL 1000 µL
Campurkan, inkubasi 1 menit lalu tambahkan :
Reagen 2 250 µL 250 µL
Campurkan, baca absorbansinya setelah 1 menit dan nyalakan
stopwatch. Baca kembali absorbansinya setelah 1,2, dan 3 menit.
3. Pengukuran sampel
Blangko Sampel/kalibrator
Sampel/kalibrator - 20 µL
Aquadest 20 µL -
Monoreagen 1000 µL 1000 µL
Campurkan, baca absorbansinya setelah 1 menit dan nyalakan
stopwatch. Baca kembali absorbansinya setelah 1,2, dan 3 menit.

b. Prosedur GGT
1. Pengukuran substrat
Blangko Sampel/kalibrator
Sampel/kalibrator - 100 µL
Aquadest 100 µL -
Reagen 1 1000 µL 1000 µL
Campurkan, inkubasi 1 menit lalu tambahkan :
Reagen 2 250 µL 250 µL
Campurkan, baca absorbansinya setelah 1 menit dan nyalakan
stopwatch. Baca kembali absorbansinya setelah 1,2, dan 3 menit.
Pengukuran sampel
Blangko Sampel/kalibrator
Sampel/kalibrator - 20 µL
Aquadest 20 µL -
Monoreagen 1000 µL 1000 µL
Campurkan, baca absorbansinya setelah 1 menit dan nyalakan
stopwatch. Baca kembali absorbansinya setelah 1,2, dan 3 menit.

V. NILAI NORMAL :
a. ALP (Dewasa)
 Wanita : 35-105 U/L
 Pria : 40-130 U/L

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |


LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS
b. GGT (Dewasa)
 Wanita : < 38 U/L
 Pria : < 55 U/L

VI. HASIL :
a. ALP : 135 U/L
b. Gamma GT : 48 U/L

VII. KESIMPULAN :
Dalam sampel yang di periksa didapatkan kadar ALP pasien lebih dari normal dan
kadar Gamma GT pasien normal

VIII. PEMBAHASAN :

Pasien pria usia 36 tahun datang dengan keluhan mual dan letih berkepanjangan.
pasien ini merupakan pasien alkoholik kambuhan yang sudah berulang kali masuk
RS. Setelah dilakukan pemeriksaan didapat hasil SGOT 100U/L; SGPT 90 U/L dan
GGT 48 U/L. menurut Anda sebagai ATLM validator di lab tersebut, layakkah hasil
ini dikeluarkan? beri alasannya? lalu untuk pemeriksaan ALP dan GGT ditemukan
meningkat pada kasus apa saja?

 Hasil tidak layak dikeluarkan karena pasien merupakan pasien alkoholik,


mengonsumsi alkohol dengan jumlah besar dapat mempengaruhi kadar ALP
dan GGT pada pasien meskipun belum terjadi kerusakan penyakit hati
alkoholik. Peningkatan kadar Gamma GT terjadi setelah 12-24 jam
konsumsi alkohol (Kee,2008).
 Rosida (2016) menyatakan nilai normal lebih tinggi pada anak anak, wanita
hamil dan pada cidera tulang. Peningkatan nilai ALP yang tinggi dapat
menunjukkan bahwa saluran empedu terhambat. Peningkatan kadar 1x dari
nilai normal bisa disebabkan oleh hepatobillier dan tulang. Peningkatan kadar
4x dari nilai normal mengarah pada kelainan hepatobilier Peningkatan kadar
3x dapat dijumpai pada penyakit hati (hepatitis dan sirosis). Peningkatan kadar
hingga 10x dapat dijumpai pada obstruksi saluran empedu. Selain itu Bishop et

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |


LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS
al (2010) menyatakan kenaikan nilai ALP yang tidak normal dapat
menunjukkan adanya penyakit hati atau tulang.
kadar alkali fosfatase dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Umur
Kadar alkali fosfatase bervariasi tergantung usia, relatif lebih
tinggi pada masa kanak-kanak dan lanjut usia (Thapa, 2007).
Aktivitas alkali fosfatase relatif tinggi pada anak-anak, karena
peningkatan aktivitas osteoblast untuk pertumbuhan tulang (Gaw,
2011).
2. Jenis Kelamin
Kadar alkali fosfatase pada laki-laki cenderung lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan (Thapa, 2007).
3. Kondisi Klinik
Kadar alkali fosfatase akan meningkat dalam serum atau plasma pada
keadaan sirosis, hepatitis, fatty liver, kasus keganasan (tulang,
prostat, payudara) dengan metastase dan kadang-kadang keganasan
pada hati atau tulang tanpa metastase (Sherlock, 2002 ; Kosasih,
2008).Kadar alkali fosfatase juga akan mengalami penurunan kadar
pada kondisi hipotiroidisme, malnutrisi, sariawan atau skorbut
(kekurangan vitamin C), hipofosfatasia, anemia pernisiosa,
insufisiensi plasenta (Kee, 2007 ; Gowda, 2009).
4. Obat-obatan
Kadar alkali fosfatase akan meningkat dalam serum atau plasma
akibat pengaruh obat albumin intra vena, antibiotik (eritromisin,
oksasilin, penisilin), kolkisin, metildopa, allopurinol, fenotiazin, obat
penenang, indometasin, prokainamid, kontrasepsi oral, tolbutamid,
isoniazid (INH), asam paraaminosalisilat (PAS). Kadar alkali
fosfatasedalam serum atau plasma menurun akibat pengaruh obat
flourida, oksalat, propranolol (Kee, 2007).

Kadar alkali fosfatase naik 20 kali lipat dari nilai normal ditemukan
pada keadaan sirosis biliaris primer, disorganisasi dan fibrosis
arsitektur hati, dan penyakit yang ditandai oleh peradangan
regenerasi, dan obstruksi duktus biliaris intrahepatik. Obstruksi

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |


LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS
duktus biliaris ekstrahepatik menyebabkan peningkatan kadar alkali
fosfatase sampai 10 kali lipat dari nilai normal (Sacher, 2004).
 Enzim GGT banyak ditemukan di hepatosit. Peningkatan aktivitas enzim ini
dalam plasma darah mengindikasikan adanya kerusakan hepar dan saluran
empedu serta dapat juga digunakan sebagai penanda pada kasus kerusakan
hepar akibat konsumsi alkohol berlebihan, penyakit perlemakan hati dan
inflamasi hati lainnya. Dari berbagai penelitian peningkatan aktivitas GGT
juga dipengaruhi gaya hidup seperti penggunaan alkohol dan merokok.
Kemudian juga didapat hubungan peningkatan aktivitas enzim GGT pada
individu yang mengalami penyakit kardiovaskular atau arterosklerosis,
sindrom metabolik, penyakit saraf neurodegeneratif serta kondisi stres
oksidatif.
Peningkatan aktivitas Gamma Glutamyl Transferase (Gamma GT) sebagian
besar disebabkan oleh penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar. Peningkatan
Gamma GT berkorelasi lebih baik terhadap obstruksi dan kolestasis daripada
penyakit hepatoseluler murni (Sacher dan McPherson, 2012).
peningkatan aktifitas enzim Gamma Glutamyl Transferase (Gamma GT)
dalam serum dapat disebabkan oleh:
1. Kolestasis
Gamma GT dapat digunakan sebagai penguat arti diagnostik dari kenaikan
fosfatase alkali. Peningkatan fosfatase alkali yang diikuti dengan kenaikan
Gamma GT, menandakan bahwa kenaikan fosfatase alkali tersebut benar
benar dari sistem heptobiliar.
2. Hepatitis akut
Hepatitis akut menyebabkan peningkatan Alanin Aminotransferase (ALT),
Aspartat Aminotranferase (AST) dan Gamma GT. Peningkatan Gamma GT
berkisar antara 5-12 harga normal tertinggi dan lebih lama kembali menjadi
normal.
3. Alkoholisme dan penyakit hati karena alkohol
Gamma GT meningkat paling tinggi dibandingkan dengan enzim-enzim
yang lain pada penyakit hati karena alkohol. Individu yang mengonsumsi
alkohol dalam jumlah yang besar, akan terjadi kenaikan kadar Gamma GT
meskipun belum terjadi kerusakan penyakit hati alkoholik. Peningkatan
kadar Gamma GT terjadi setelah 12-24 jam konsumsi alkohol (Kee,2008).

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |


LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS
Peningkatan kadar Gamma GT juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat
fenitoin, fenobarbital, warfarin dan aminoglikosida. Pemakaian obat fenitoin
dan barbiturate dapat menyebabkan uji Gamma GT positif palsu (Kee, 2008)

IX. DAFTAR PUSTAKA:

Ermanita, O.V.dkk.2020.Review : Gambaran Aktivitas Enzim Alkaline


Phosphatase (ALP) Pada Pemain Game Online di Kecamatan
Jekan Raya Kota Palangka Raya.BJMLT.3(1).
Goyena, R. 2019. kadar hemolisis pada serum mempengaruhi hasil pemeriksaan
aktivitas enzim Gamma Glutamil Transferase. Journal of
Chemical Information and Modeling.53(9).1689–1699.
Gumay, B.S. & Syazili Mustofa.2020.Penggunaan Klinis Aktivitas Enzim
Gamma-Glutamyl Transfer (GGT) Plasma dan Potensinya
sebagai Biomarker untuk Berbagai Penyakit. Lampung:
Universitas Lampung.

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |

Anda mungkin juga menyukai