Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ALAT DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI


DAN PARASITOLOGI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas untuk mata kuliah instrumentasi

Disusun Oleh:
KIRANA PUTRI PRAMESTI
NIM:3191020

D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

SURAKARTA

2019
ABSTRAK

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat


melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan
pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat
tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat
diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian,
data yang diperoleh akan benar pula.

Kata kunci : Laboratorium,pengenalan alat, prosedur


DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL …………………………………………………………………..
ABSTRAK………………………………………………………………
BAB I.PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………..
B. Rumusan masalah……………………………………………….
C. Tujuan ………………………………………………………….
D. Manfaat ………………………………………………………..
E. Tinjauan pustaka………………………………………………
F. Landasan teori…………………………………………………..
BAB II.ISI
A. Pengertian alat laboratorium……………………………………
B. Prinsip kerja alat laboratorium…………………………………
C. Cara kerja alat laboratorium…………………………………….
D. Kelebihan dan kekurangan alat laboratorium………………….
BAB III.PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………..
B. Saran …………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan
dan melancarkan berlangsaungnya praktikum pengetahuan mengenai
penggunaan alat sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting
dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat
laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya
tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukanpengenalan alat-alat
laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut
dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat
diminimalisasi sedikit mungkin.
Mikrobiologi adalah sebuah cabang ilmu biologi yang mempelajari
ikroorganisme. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan
menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pateur dapat
menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies.
Mikroorganise atau mikroba adala organisme yang berukuran sangat kecil
sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu berupa mikroskop.
Laboratorium mikrobiologi memiliki banyak alat-alat yang perlu
diketahui fungsinya, prinsip dan cara penggunaannya. Misalnya saja
mikroskop yang merupakan alat utama yang sering digunakan di laboratorium
mikrobiologi. Dengan pertolongan mikroskop kita dapat mengamati bakteri
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk
membesarkan benda yang dilihat sehingga membantu untuk mengamati benda
yang renik.Selain peralatan gelas tersebut pada laboratorium mikrobiologi
masih ada sejumlah alat khususnya antara lain autoklave, oven, mikroskop,
jarum ose, gelas objek, gelas penutup, inkubator, lamina air flow,
spektrofotometer untuk mengukur kepekaan suspensi atau larutan.

B. RUMUSAN MASALAH

Apa saja yang perlu diketahui tentang laboratorium mikrobiologi dan


parasitology?

C. TUJUAN
Mengetahui apa saja yang harus diketahui jika berada di laboratorium
mikrobiologi dan parasitology.

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi ilmu pengetahuan
Dapat menambah ilmu pengetahuan khusunya dibidang alat laboratorium
dan lebih terampil dalam penggunaan alat yang ada di laboratorium.
2. Bagi pengelola laboratorium klinik
Dapat digunakan sebagi pedoman dalam paradigma laboratorium terutama
pemantapan mutu internal yaitu pra analitik,analitik,dan pasca analitik
bagi analis kesehatan dalam meningkatkan mutu analitik dan pra analitik.

E. TINJAUAN PUSTAKA
Antony Van Leeuwenhoek ialah orang yang pertama kali mengetahui
adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat
melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga
sama sekali keadaannya (Dwidjoseputro, 2005). Alat-alat laboratorium
mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator), autoklav, rak dan tabung
reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas
steril, lampu spritus, ose (Selian, dkk., 2013) Pengujian total mikroba
dilakukan dengan menggunakan metode cawan. Metode hitungan cawan palig
banyak digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada bahan pangan.
Medium yang digunakan antara lain, medium plate count agar (PCA), tabung
reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan Swarastuti, 2011).

F. LANDASAN TEORI
Laboratorim mikrobiologi adalah salah satu laboratorium yang wajib
ada pada program analis kesehatan karena laboratorium ini sangat menunjang
profesi analis. Berbagai sediaan obat dan makanan serta minuman yang akan
dipasarkan untuk publik memiliki syarat tertentu terhadap cemaran mikroba,
bahkan obatobat steril bebas dari cemaran mikroba dan bahan-bahan lain yang
mengancam keselamatan penggunanya. Selama melakukan kegiatan dalam
laboratorium ini harus tetap menjaga keamanan dan keselamatan diri, oleh
karena itu tahap pengenalan alat dan proses sterilisasi menjadi amat penting
diketahui dan dipahami oleh para mahasiswa yang akan bekerja di
dalamnya.Selain penggunaan alat pelindung diri (APD) di laboratorium,
mahasiswa juga perlu mengenal dan paham cara menggunakan alat-alat yang
biasa digunakan dalam laboratorium mikrobiologi. Beberapa alat laboratorium
tersebut meliputi alat-alat yang besar seperti mikroskop, autoklaf, inkubator,
oven, lemari pendingin,dan colony counter. Alat-alat lain adalah alat-alat kecil
seperti mikropipet, cawan petri, labu erlenmeyer, pipet tetes, pipet ukur,
tabung reaksi, gelas ukur, tabung durham, kawat ose/sengkelit, pinset,
timbangan dan lain-lain. Untuk melakukan proses sterilisasi juga diperlukan
pengetahuan yang cukup tentang alat dan proses-proses sterilisasi yang akan
digunakan atau dipilih. Proses sterilisasi biasanya menggunakan alat-alat dan
persyaratan tertentu yang harus dipelajari secara spesifik, apalagi untuk
bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan sediaan farmasi. Oleh karena
itu bab persiapan praktikum ini juga memiliki peran yang penting untuk
melakukan tahaptahap praktikum mikrobiologi berikutnya
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (oraganisme)
berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.
Parasitologi adalah suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari
tentang semua organisme parasit.
Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang didesain khusus
untuk keperluan praktikum atau eksperimen yang berhubungan dengan
mikrobiologi dan parasitologi.

B. ALAT ALAT DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI


Laminar air flow adalah alat yang akan digunakan gunakan untuk
pengerjaan mikroba khususnya bakteri. Cara penggunaannya dibersihkan
menggunakan alcohol 70 % dan lampu UVnya dinyalahkan selama 30 menit
terlebih dahulu untuk proses sterilisasinya. Setelah laminar air flow siap
digunakan, lampu UV dimatikan, fan dan lampu dihidupkan (Rahmat, 2011).
Pimpinan laboratorium wajib mengadakan pelatihan secara rutin untuk
para personelnya, misalnya tentang : penataan bahan kimia berbahaya dalam
gudang secara benar dan penggunaan alat-alat labolatorium yang dipakai
untuk praktikum (Sumardjo, 2009).
Pada bidang mikrobiologi ditekankan pada uji sterilisasi, uji
pembusukan, secara mikrobilogi, uji potensi untuk antibitik dan senyawa anti
spesifik lainnya, serta penyiapan dan pemantauan media biakkan pada kondisi
local metode-metode yang digunakan untuk pengawasan produk alam serta
penggunaan teknik mikroskopik untuk mengidentifikasi tanaman juga
dimasukkan (Faisal, 2007).

C. MACAM MACAM ALAT YANG ADA DI LABORATORIUM


MIKROBIOLOGI
Beberapa alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dalam
laboratorium dan dijelaskan juga fungsi , cara penggunaan alat serta prinsip
kerjanya masing-masing. Alat-alat yang digunakan dalam melaksanakan
praktikum terbagi atas 3 macam alat yaitu alat elektri, gelas dan non gelas.
Alat-alat laboratorium yang umum digunakan dalam praktikum
mikrobiologi antara lain mikroskop, autoklaf, oven, inkubator, colony
counter, lemari pendingin, hot platestirrer, mikropipet, cawan petri, labu
erlenmeyer, pipet tetes, pipet ukur, tabung reaksi, gelas ukur, tabung durham,
kawat ose, pinset. Fungsi dari alat-alat tersebut adalah :
1. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati
mikroorganisme yang sangat kecil ukurannya. Bagian-bagian dari
mikroskop cahaya adalah:
a. lensa okuler untuk memperbesar bayangan yang terbentuk
oleh lensa objektif.
b. lensa objektif untuk memperbesar specimen.
c. Pengatur focus kasar yaitu skrup untuk menaikkan dan
menurunkan meja benda.
d. Pengatur focus halus yaitu skrup untuk menaikkan dan
menurunkan meja benda secara halus
e. meja benda tempat meletakan specimen
f. Sumber cahaya
g. Kondesor cahaya dan penjepit specimen
Bagian-bagian dari mikroskop cahaya:
a. lensa okuler : memperbesar penampakan objek
b. lensa obyektif : memperbesar objek meja
c. objek : tempat meletakkan objek
d. micrometer : memfokuskan bayangan
e. penjepit preparat
f. pengatur intensitas cahaya
g. cahaya : sumber cahaya

2. Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk sterilisasi alat, bahan, atau
media tertentu dengan menggunakan uap panas pertekanan. Alat ini
menggunakan uap air panas bertekanan kira 2 atm (15 Psi) dengan
lama strerilisasi umumnya 15 menit.

Cara penggunaan autoklaf:


a. isi air sampai batas yang ditentukan
b. masukkan alat/bahan yang akan disterilisasi ke dalam keranjang
khusus
c. tutup autoklaf dan kencangkan klep pengaman
d. nyalakan autoklaf
e. atur suhu dan waktu sterilisasi
f. tunggu sampai selesai proses sterilisasi
g. buka katup pengaman agar uap keluar, setelah tekanan turun
h. buka autoklaf dan keluarkan alat/bahan yang telah steril.
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panas
bertekanan untuk membunuh dan menghilangkan kotoran dan
mikroba yang terdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan
dalam praktikum atau percobaan.
3. Oven adalah bagian dari alat yang digunakan untuk sterilisasi dengan
metode panas kering. Suhu sterilisasi dengan oven kira-kira 1600 C
selama 60 menit. Sterilasasi dengan oven digunakan untuk alat, bahan
atau media yang tahan terhadap pemanasan tinggi.

Oven adalah alat yang digunakan untuk sterilisasi alat dan bahan
dengan menggunakan udara kering. Oven digunakan untuk
mensterilkan alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, cawan petri, tabung
reaksi dan gelas lainnya. Lamanya sterilisasi tergantung pada jumlah
alat disterilkan dan ketahanan alat terhadap panas.Cara
menggunakannya yaitu dengan memasukkan alat-alat yang telah
dibungkus dengan kertas yang akan disterilkan ke dalam oven dan
menyusunnya pada rak, kemudian memanaskannya diatas api

4. Inkubator merupakan alat yang digunakan untuk menginkubasi


mikroba pada suhu tertentu. Inkubator digunakan untuk menumbuhkan
bakteri, jamur, dan menyimpan biakan murni pada suhu
rendah.Inkubator memiliki sekat kaca antara bagian dalam inkubator
dan pintu yang fungsinya untuk melihat biakan mikroba tanpa
membuka sekat dalam, sehingga kondisi dalam inkubator tetap terjaga.
5. Colony counter adalah alat yang digunakan untuk menghitung jumlah
koloni bakteri. Cara menggunakannya yaitu setelah ON menyimpan
cawan petri didalamnya yang berisi bakteri atau jamur ke dalam
kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posisi 000 dan mulai
menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat
jumlah pada layar hitung. Fungsi dari alat ini adalah untuk menghitung
jumlah koloni dari bakteri

6. Lemari pendingin adalah alat yang digunakan untuk menyimpan


media atau bahan/spesimen agar isi dan mutu tidak berubah. Prinsip
kerjanya yaitu, mengawetkan mikroba/medium sesuai pada suhu yang
diinginkan.
7. Kawat ose/loop/sengkelit adalah alat yang digunakan untuk menanam
bakteri dengan cara digores

Prinsip kerjanya
yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan
pada kaca preparat untuk diamati.
8. Alat-alat lain yang digunakan dalam praktikum seperti alat gelas
(erlenmeyer, beaker glass, cawan petri), mikropipet, kaca obyek,
lampu bunsen, disc antibiotik, tabung durham,dan lain-lain.
Gelas ukur dipakai untuk menukar air suling dan bahan kimia

yang akan digunakan. Ukuran gelas ukur bermacam-macam mulai dari

volume 25 ml sampai dengan volume 2,50 ml. Jenis gelas ukur ada

yang tahan panas (dari pirex) dan ada yang tidak tahan panas (dari

gelas biasa). Untuk pembuatan larutan sterilisasi eksplan yaitu chlorox

selalu membutuhkan gelas ukur ini (Hendaroyono, 2012).


Cawan petri digunakan sebagai tempat memotong-motong

eksplan yang akan ditanam kedalam botol kultur. sebelum dipakai,

cawan petri harus disterilkan dengan cara dibungkus memakai koran,

lalu dimasukkan kedalam autoclave dan disterilkan selama satu jam.

Pembungkus cawan petri yang telah disterilisasi jangan dibuka diluar

enkas supaya tidak terkontaminasi. Penutup cawan petri jangan dibuka

jika tidak perlu dan usahakan membuka cawan petri dilakukan secepat

mungkin (Sandra Edhi, 2003).

Labu ukur digunakan untuk menyiapkan volume larutan yang

akurat. Labu ini berbentuk seperti buah per, dengan leher kurus yang

panjang, sehingga dapat memudahkan operator dalam melakukan

secara akurat pengenceran dengan pelarut sampai tandah batas

(Donald, 2004).

Tabung durham prinsip kerjanya yaitu tabung durham dicuci,


kemudian diisi dengan medium yang terdapat pada tabung reaksi
dengan mikropipet, atau dapat jugadi tancapkan (secara terbalik) ke
medium yang mengandung mikroba. Fungsinya adalah untuk
menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat dari
metabolisme pada bakteri yang diujikan.

D. TEKNIK STERILISASI
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan alat ataupun bahan dari
segala bentuk kehidupan terutama mikrooganisme. Dalam praktikum
mikrobiologi sterilisasi dapat dilakukan secara fisik dan kimia, pemilihan cara
sterilisasi tergantung pada jenis bahan yang akan disterilkan ataupun bentuk
bahan/sediaan yang akan disterilkan. Jenis Sterilisasi yang biasa digunakan
adalah:
a. Sterilisasi Pemijaran Cara ini terutama digunakan untuk sterilisasi kawat
ose yang terbuat dari platina ataupun nikrome, dilakukan dengan
membakar ose sampai pijar dua sampai tiga kali
b. Sterilisasi Udara Kering (Oven) Oven umumnya digunakan untuk
sterilisasi alat-alat gelas seperti erlemeyer, baker glass, petri dish, dan alat
gelas lainnya. Temperatur yang digunakan 150 – 170o C selama minimal
1 jam tergantung jumlah alat yang disterilkan.
c. Sterilisasi Uap Bertekanan (Otoklaf) Otoklaf merupakan tehnik sterilisasi
yang paling efisien, karena adanya uap panas akan memperbesar penetrasi
uap air ke dalam sel mikroba dan distribusi panas lebih merata sehingga
terjadi koagulasi protein yang mempercepat kematian mikroba. Umumnya
digunakan untuk sterilisasi media mikrobiologi, kapas, kertas maupun
alat gelas tertentu.
d. Sterilisasi dengan penyaringan mekanisme penyaringan berdasarkan
perbedaan ukuran partikel , penyaring dibuat memiliki pori yang sangat
kecil sehingga cukup untuk menahan bakteri, saringan akan tercemar
bakteri sedangkan cairan yang melewatinya bebas bakteri steril
Bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan seperti serum, darah, toksin,
maupun sediaan farmasi yang tidak tahan pemanasan disterilkan dengan
menggunakan penyaring bakteri seperti:
a. Berkefeld filter : penyaring bakteri dari tanah diatomae
b. Chamberlain Filter : penyaring bakteri dari porselein
c. Seitz filter : penyaring bakteri dari asbes
d. Fritted glass filter : penyaring bakteri dari gelas
E. MEDIA DALAM MIKROBIOLOGI
1. Media Cair
Media cair digunakan untuk pembenihan diperkaya sebelum disebarke
media padat, tidak cocok untuk isolasi mikroba dan tidak dapat dipakai
untuk mempelajari koloni kuman. Contoh media cair Nutrient broth (NB);
Pepton dilution fluid (PDF); Lactose Broth (LB); Mac Conkey Broth
(MCB), dan lain-lain. Pepton merupakan protein yang diperoleh dari
peruraian enzim hidrolitik seperti pepsin, tripsin, papain. Pepton
mengandung Nitrogen dan bersifat sebagai larutan penyangga, beberapa
kuman dapat tumbuh dalam larutan pepton 4%.
2. Media semi padat Adalah media yang mengandung agar sebesar 0.5 %
3. Media padat
Media padat mengandung komposisi agar sebesar 15 %.Media padat
digunakan untuk mempelajari koloni kuman, untuk isolasi dan untuk
memperoleh biakan murni. Contoh media padat Nutrient Agar (NA),
Potato Detrose Agar (PDA); Plate Count Agar (PCA), dan lain-lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (oraganisme) berukuran
terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.
2. Parasitologi adalah suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
semua organisme parasit.
3. Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang didesain khusus
untuk keperluan praktikum atau eksperimen yang berhubungan dengan
mikrobiologi dan parasitologi.
4. Alat-alat yang digunakan pada praktikum mikrobiologi terbagi tiga bagian
diantaranya Alat-alat elektrik yaitu autoklaf, biological safety cabinets,
colony counter, incubator, laminar air flow, mikroskop, neraca analitik
dan oven. Selanjutnya alat-alat gelas seperti cawan petri, gelas objek,
pembakar Bunsen, tabung durham, dan tabung reaksi. Alat non-gelas yaitu
batang L, jarum ose, pinset, rak tabung, sendok tanduk, dan spatula.
B. Saran
Pengguna alat laboratorium sebaiknya selalu menjaga peralatan dengan
baik,dan menggunakan prosedur alat yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Alexander,Donald.2009.Internal Communication:Improvinng Produticvity and


Morale at AMP,dalam Mark Sheehan dan Robina Xavier.Public Relation
Compaigns.Victoria:Oxford University Press

Dwidjoseputro.2005.Dasar dasar mikrobiologi.Yogyakarta:Djambatan.

Edhi S,T,M.2003.Diagnosis Dini Autisme.Jakarta.Pusat Informasi dan Penerbitan


Bagian Ilmu PenyakitDalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Faisal,Sanapiah.2007.Format format penelitian Sosial.Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Hendrayono,D.P dan A.Wijiyani.2012.Teknik Kultur Jaringan : Pengenalan dan


Petunjuk Perbanyakan Tanaman secara Vegetatif
Modern.Karnius.Yogyakarta.

Safitri M.F dan A.Swarastuti.2011.Kualitas Kefir berdasarkan konsentrasi kefir


Grain.Indonesia FoodTechnologist Coummunity.Semarang.

Sahid,Rahmat.2011.Analisis Data Penelitian Kualitatif Model Miles dan Huberman.

Selian, Warganegara dan Apriliana.2013.Uji Most Portable Number dan Deteksi


Bakteri Coliform Dalam Minuman Jajanan yang dijual di Sekolah
Dasar.Jurnal Kedokteran.126-134.

Sumardjo,D.2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kulaih Mahasiswa Kedokteran


dan Progam Srata I Fakultas Bioeksata.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai