Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

DOSEN PENGAMPU: Sofian,SP,MSc

Nama Kelompok:
Muhammad Ihrom (2203016079)
Muhammad Arif Wicaksono (2203016075)
Hana Pertiwi (2203016057)
Nur Syifa Kharismawati (2203016005)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

Mata Uji :
Acara 1 pengenalan alat laboratorium
Acara 2 pembuatan media PDA dan sterilisasi
Acara 3 isolasi mikroba

KELOMPOK 10
1. MUHAMMAD IHROM (2203016079)
2. MUHAMMAD ARIF WICAKSONO (2203016075)
3. HANA PERTIWI (2203016057)
4. NUR SYIFA KHARISMAWATI (2203016005)

Disahkan pada :

Pembimbing Praktikum Laboran/teknisi

Sofian, SP ,.M.Sc Muhammad Ugiannur ,S.Sos


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
Praktikum Mikrobiologi” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Mikrobiologi Dasar. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Alat, Bahan, K3, media PDA NA, Isolasi, dan
Pengamatan terhadap pembuatan roti, tempe, serta tauco.

Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sofian, SP, MSc.
selaku Dosen Mikrobiologi dasar yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni
ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.
DAFTAR ISI
ACARA I

1. PENGENALAN ALAT LABORATORIUM


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat melakukan praktikum mikrobiologi, tentu saja
terlebih dahulu kita perlu mengetahui jenis alat yang akan digunakan
pada praktikum tersebut. Selain itu, kita juga perlu mengetahui
prosedur penggunaannya, cara pembersih dan fungsi dari masing-
masing alat tersebut. Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu
pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan dilaboratorium.
Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya
praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan.
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian.

Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya


jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya
dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat
diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar,
sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi
sedikit mungkin.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka perlu dilakukannya


praktikum pengenalan alat agar dapat mengetahui fungsi serta
pemakaiannya dari alat, bahan, dan K3 yang digunakan dalam
praktikum mikrobiologi.
Pada saat melakukan praktikum mikrobiologi, tentu saja terlebih
dahulu kita perlu mengetahui jenis alat, bahan, dan K3 yang akan
digunakan pada praktikum tersebut. Selain itu, kita juga perlu
mengetahui prosedur penggunaannya, cara pembersih dan fungsi dari
masing-masing tersebut. Pada saat sekarang ini alat, bahan dan K3
merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu
pekerjaan dilaboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai
penggunaannya sangat diperlukan. Pengenalan alat, bahan, dan K3
laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian.

Alat, bahan, dan K3 laboratorium biasanya dapat rusak atau


bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.
Pentingnya dilakukan pengenalan barang-barang yang terdapat di
laboratorium adalah untuk diketahui cara penggunaannya tersebut
dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat
dapat meminimalisasi sedikit mungkin.

B. Tujuan
Untuk mengetahui alat-alat apa saja yang digunakan dalam praktikum
dan cara mempersiapkannya atau bagaimana cara menggunakannnya
serta mengetahui fungsi dan kegunaan dari alat-alat tersebut.
Mahasiswa dapat mengetahui bahan yang digunakan di laboratorium.
1. Mahasiswa dapat mengindentifikasikan beberapa macam alat dan
penggunaannya dengan
benar.
2. Mengenalkan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
dilaboratorim.
3. Mampu menggunakan peralatan K3 dilaboratorium dengan benar.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Antony Van Leeuwenhoek (1632- 1732) ialah orang yang


pertama kali mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu.
Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentuk makhluk-
makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali
keadaannya. Alat-alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari
pengeram (inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass,
pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu
spritus, ose Pengujian total mikroba dilakukan dengan
menggunakan metode cawan.
Metode hitungan cawan paling banyak digunakan untuk
menghitung jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang
digunakan antara lain, medium plate count agar (PCA), tabung
reaksi, cawan petri, pipet, inkubator. Pembakar Bunsen, untuk
mensterilkan peralatan seperti ose, jarum, dan spatula dengan cara
membakar ujung peralatan tersebut di atas api bunsen sampai
berpijar. Oven, untuk mensterilkan cawan petri dan pipet volume.
Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-alat tersebut
kedalam oven dan dipanaskan dengan suhu 160 – 170 derajat
Celcius selama 1-2 jam.
Autoklave, untuk mensterilkan tabung reaksi bertutup dan
erlenmeyer. Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-alat
tersebut kedalam autoklave yang ditutup dengan rapat dan
nyalakan autoklave dengan temperature 121℃ dan tekanan antara
15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm selama 1 jam
(Kharisma dan Abdul, 2012) Autoklaf atau dikenal dengan metode
sterilisasi panas basah biasanya sterilisasi yang menggunakan
bantuan alat autoklaf dengan tekanan bersaturasi.
Hal yang perlu diperhatikan saat pengisian bahan/alat yang
ingin disterilkan adalah material tersebut dikemas cukup longgar di
dalam sebuah wadah (chamber) untuk mempermudah penetrasi
uap panas dan menghilangkan udara setelah proses sterilisasi
selesai. beberapa aturan yang perlu diperhatikan untuk
menghindari kecelakaan atau bahaya saat menjalankan autoklaf:
1. Harus ditunjuk personil yang terlatih dan berpengalaman untuk
bertanggung jawab dan melakukan perawatan rutin.
2. Program pemeliharaan harus mencakup inspeksi secara rutin
terhadap chamber, door seals, dan semua gauges, yang dilakukan
oleh personil yang cakap Uap panas harus jenuh (saturated steam)
dan bebas dari bahan kimia korosif yang dapat mengkontaminasi
bahan yang sedang disterilkan.
3. Semua bahan yang diautokaf harus berada di dalam wadah yang
memungkinkan uap panas mudah berpenetrasi secara merata dan
membuang udara keluar setelah proses. 4. Untuk autoklaf yang
tanpa alat interlocking safety yang dapat mencegah pintu terbuka
saat chamber diberi tekanan, saluran uap panas utama (the main
steam valve) harus ditutup dan suhu harus turun hingga dibawah
80 derajat celcius sebelum pintu dibuka.

III. METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat Praktikum
Hari dan tanggal : kamis, 15 September 2022
08.00-09.40
Tempat : laboratorium hama dan penyakit tumbuhan
B. Bahan dan Alat
1. Alat tulis
2. Buku gambar
C. Cara Kerja
1. Menyiapkan semua preparat yang hendak teliti
2. Mengenali dan memperhatikan semua peralatan laboratorium
yang ada.
3. Mendokumentasikan semua peralatan laboratorium yang
hendak diteliti.
IV. HASIL PENGAMATAN
V. PEMBAHASAN
1. Corong gelas
Corong gelas adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
memudahkan dan memasukkan cairan ke dalam wadah atau
peralatan gelas di laboratorium. Alat ini memiliki bentuk seperti
kerucut dan memiliki bentuk batang corong seperti pipa silinder
yang Panjang. Alat gelas yang satu ini biasanya memiliki beberapa
ukuran diameter, yakni 50 mm sampai 120 mm. peralatan gelas
yang satu ini juga memiliki ukuran yang beragam, mulai dari yang
paling besar 200 mm hingga terkecil 50 mm. fungsinya adalah
sebagai alat untuk memindahkan atau memasukkan larutan dari
satu wadah ke wadah lainnya, dapat untuk membantu
memindahkan atau memasukkan larutan ke wadah ketempat yang
lebih kecil dari tempat yang besar, sebagai alat bantu untuk
melakukan penyaringan suatu zat atau bahan, digunakan untuk
menyaring campuran bahan kimia dengan gravitasi.
2. Tabung reaksi
Tabung reaksi berfungsi untuk tempat mereaksikan larutan atau
bahan kimia serta sebagai tempat mengembangbiakan mikroba
dalam media cair. Selain itu, tabung reaksi merupakan alat
laboratorium yang sering dipanaskan dan alat ini sering berkenaan
dengan api. Maka dari itu tabung reaksi terbuat dari kaca dan
biasanya terbuat dari bahan pyrex.
3. Labu ukur
Labu ukur merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk
mengukur volume suatu larutan saat proses pengeceran pada
konsentrasi tertentu. Labu ukur ini umumnya terbuat dari bahan
dasar kaca yang transparan dan mempermudah anda untuk melihat
volume larutan yang akan dimasukkan ke dalam labu ukur. Bagian
bawahnya berbentuk seperti lampu bohlam dan bagian leher yang
Panjang disertai lubang dibagian atas sebagai tempat masuknya
larutan. Ukuran labu ukur bervariasi seperti 10 ml, 25 ml, 50 ml,
100 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml.
4. Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah salah satu alat laboratorium yang juga dikenal
dengan istilah labu Erlenmeyer. Alat ini memiliki fungsi sebagai
wadah untuk bahan kimia yang bersifat cair. Tak hanya untuk
sebagai wadah larutan kimia, alat ini juga berfungsi untuk
menampung proses titrasi menggunakan biuret. Selain itu, juga
dapat digunakan sebagai tempat pembiakan mikroba.
5. Pipet volume
Pipet volume adalah alat laboratorium volumetric yang ada di
laboratorium. Sebagai salah satu alat ukur kuantitatif, pipet volume
memiliki tingkat akurasi yang lebih baik apabila dibandingkan
dengan pipet ukur biasa. Hal ini karena pipet volume hanya dapat
mengukur satu ukuran volume saja.
6. Clamp
Penjepit tabung reaksi atau clamp adalah alat laboratorium yang
digunakan untuk mengambil atau memindahkan tabung reaksi dari
satu tempat ke tempat lain.
7. Retort
retort adalah alat yang digunakan untuk penyulingan atau
penyulingan kering suatu zat. Ini terdiri dari kapal bulat dengan
leher panjang mengarah ke bawah. Cairan yang akan disuling
ditempatkan dalam bejana dan dipanaskan.

VI. KESIMPULAN
1. Pengetahuan terhadap cara penggunaan alat laboratorium, dapat
meminimalisir terjadinya kecelakaan dalam kegiatan praktikum.
2. Pemahaman pada fungsi dari alat laboratorium, sangatlah
bermanfaat bagi proses kegiatan praktikum.
3. Pemahaman pada fungsi alat laboratorium, bisa menghindari
kegagalan ketika kegiatan praktikum berlangsung.
4. Kegiatan praktikum pengenalan alat laboratorium dilakukan
dengan menggunakan 30 alat.

VII. DAFTAR PUSTAKA


https://academia.co.id/laporan-praktikum-pengenalan-alat-
laboratorium/

2. PENGENALAN BAHAN PRAKTIKUM


I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan praktikum mikroba, harus dengan alat laboratorium. Hal
ini karena ukuran mikroba sangatlah kecil, bahkan tidak bisa
dilihat dengan mata telanjang. Dalam menggunakan alat
laboratorium ini, harus sesuai dengan aturan dan fungsinya agar
tidak mudah rusak. Oleh sebab itu, sebelum melakukan
pengamatan, harus melakukan pengenalan bahan laboratorium
dahulu.

Pengenalan fungsi dan cara penggunaan bahan laboratorium dinilai


sangat penting untuk dilakukan. Dengan begitu, para penguji tidak
salah dalam menggunakan bahan laboratorium tersebut. Sehingga
data penelitian yang dihasilkan terbilang benar dan sesuai dengan
faktanya. Dengan data tersebut, akan terlihat kualitas yang ada
pada penelitian seseorang.

Berdasarkan penjelasan yang telah dilakukan, maka sangat penting


untuk mengetahui nama, fungsi, dan cara penggunaan bahan
laboratorium. Hal ini bertujuan agar para peneliti tidak salah dalam
menggunakan bahan laboratorium tersebut.

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui bahan yang digunakan di
laboratorium.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Mengenal alat dan bahan kimia serta cara pemakaiannya hal yang
sangat penting dalam praktikum. Banyak bahan kimia yang harus
ditangani dengan hati-hati karena sifatnya berbahaya dan beracun.
Secara umum, fungsi setiapa alat telah diberikan karena tidak mungkin
semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium.
Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium yang
dapat digunakan dalam waktu relative lama dan dalam keadaan baik,
maka diperlukan pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai.

Bahan-bahan yang biasa digunakan dilab adalah :


a. Aluminium foil
Kertas aluminium yang digunakan untuk membungkus tabung
reaksi atau Erlenmeyer yang disterilisasikan.
b. Laktofenol
Digunakan untuk memberikan warna pada media pengamatan.
c. Alcohol
Digunakan untuk mensterilisasikan alat maupun praktikan dalalm
melakukan praktikum.
d. Media PDA
Yaitu media untuk membiakkan jamur yang terbuat dari bahan
dasar kentang.
e. Media Na
Media yang digunakan untuk membiakkan bakteri dengan bahan
dasar daging sapi.

III. METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan tempat praktikum
Waktu dan tanggal : kamis, 15 september 2022, 08.00-09.40
Tempat : laboratorium hama dan penyakit
tumbuhan
B. Bahan dan alat
1. Alat tulis
2. Buku gambar

C. Cara kerja
1. Menyiapkan semua preparat yang hendak teliti
2. Mengenali dan memperhatikan semua bahan dan peralatan
laboratorium yang ada.
3. Mendokumentasikan semua bahan dan peralatan laboratorium
yang hendak diteliti.

IV. HASIL PENGAMATAN


V. PEMBAHASAN
Bahan-bahan yang tersedia di laboratorium berguna untuk menunjang
kegiatan praktikum. Aluminium foil berguna menutup erlemenyer atau
tabung reaksi. Di laboratorium juga terdapat beberapa larutan yang
nantinya dapat ditambahkan pada preparat percobaan sesuai
kegunaannya masing-masing. Lalu di laboratorium juga terdapat
media tempat tumbuh mikroba yang dapat dibuat secara manual atau
dengan cara praktis. Berbagai larutan berbahaya juga terdapat di
laboratorium.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


Bahan-bahan yang tersedia di Laboratorium berguna menunjang
berbagai acara praktikum yang dilaksanakan. Bahan-bahan tersebut
sudah seharusnya digunakan sebagaimana mestinya dan berhati-hati.
Tetap mematuhi aturan yang ada dan tetap kondusif dalam
menggunakan alat dan bahan yang tersedia di dalam laboratorium

VII. DAFTAR PUSTAKA


https://catatannyaari.blogspot.com/2015/03/pengenalan-alat-dan-
bahan-kimia.html

3. PENGENALAN ALAT K3 LABORATORIUM


I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) laboratorium adalah semua
upaya untuk menjamin keselamatan dan Kesehatan kerja pekerja
laboratorium dari risiko-risiko yang ada di laboratorium.
Laboratorium adalah tempat staf mengajar, mahasiswa dan pekerja
lab melakukan eksperimen dengan bahan kimia alat gelas dan alat
khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi
terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakaan kerja
penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh
karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran
akan pentingnya K3 dilaboratorium.

B. Tujuan
1. Dapat mengindentifikasi beberapa macam alat dan
penggunaannya dengan benar.
2. Mengenalkan peralatan Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
di laboratorium.
3. Mampu menggunakan peralatan K3 dilaboratorium dengan
benar.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen
yang memproteksi tenaga kerja, perusahaan, lingkungan hidup dan
masyarakat sekitar dari bahaya yang disebabkan oleh proses produksi.
K3 bertujuan untuk mencegah , bahkan menihilkan risiko kecelakaan
kerja ( zero accident ).
K3 secara filosofi merupakan suatu pemikiran atau upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani, tenaga kerja padakhususya dan masyarakat pada umumnya
terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat yang adil dan
makmur. Sedangkan pengertian K3 secara keilmuan dalam ilmu
pengetahuan dan penerapnya, K3 adalah uasha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, K3 adalah suatu upaya guna
memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi
efektif dari
pengusaha atau pengurus dan tenaga kerjadalam tempat-tempat kerja
untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang keselamatan dan
Kesehatan kerja.

Berikut adalah peranan dan fungsi K3 :


a. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup
dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional.

b. Setiap orang yang berbeda ditempat kerja perlu terjamin


keselamatannya.

c. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman


dan efisien.

d. Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja


dan
penyakit akibat hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan
antisipasi dari perusahaan.

III. METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan tempat praktikum
Waktu dan tanggal : kamis, 15 september 2022, 08.00-09.40
Tempat : laboratorium hama dan penyakit
tumbuhan
B. Bahan dan alat
1. Alat tulis
2. Buku gambar
C. Cara kerja
1. Mengenali dan memperhatikan semua alat-alat K3
laboratorium yang ada.
2. Mendokumentasikan semua alat-alat K3 laboratorium yang
hendak diteliti.
IV. HASIL PENGAMATAN
V. PEMBAHASAN
1. Jas laboratorium
Alat pengaman utama yang perlu digunakan adalah jas
laboratorium. Jas laboratorium menghindari kontak antara anggota
tubuh dengan percikan bahan-bahan korosif seperti asam kuat.
Sebaiknya pilih jas laboratorium dengan lengan Panjang untuk
memaksimalkan proteksi.
2. Masker
Masker ini berfungsi untuk melindungi organ pernafasan dengan
cara menyaring pencemaran bahan kimia, mikroorganisme, dan
partikel-partikel di laboratorium. Jadi, udara yang dihirup masuk
kedalam tubuh adalah udara yang bersih dan sehat.
3. Kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah
pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang
menderita sakit atau kecelakaan sebelum mendapat pertolongan
dari tenaga medis. P3K bertujuan memberikan perasaan tenang
kepada korban dan mencegah atau mengurangi risiko bahaya yang
mungkin terjadi akibat kecelakaan tersebut. Ada beberapa
peralatan atau perlengkapan pertama pada kecelakaan yang
disiapkan di dalam kotak P3K yaitu kasa steril, plester, plester
obat, kapas, gunting, lampu senter.
4. Kacamata pelindung
Kacamata dapat menjaga mata, baik dari paparan debu maupun
asap yang dapat membuat mata iritasi, percikan kimia yang
umumnya terjadi didalam laboratorium. Ada beberapa jenis
kacamata yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan
Anda:
a. Safety spectacles, digunakan untuk melindungi mata dari
partikel yang beterbangan. Dapat juga digunakan untuk
menghalau panas berlebihan yang tak dapat ditoleransi oleh
mata;
b. Safety goggles, dipakai ketika lokasi kerja yang harus Anda
hadapi terpapar uap, asap, atau kabut yang mengganggu
penglihatan.Bentuknya yang dilengkapi dengan segel
pelindung di area mata membuat mata Anda terhindar dari
percikan cairan yang mungkin datang dari segala arah; serta
c. Face shield dan welding helmet,APD yang mampu melindungi
wajah Anda secara utuh. Terkadang, bahaya kilatan api tak
hanya berdampak pada mata, namun juga wajah Anda.
5. Sepatu boots
Tanpa sepatu yang sesuai, kaki akan rentan terluka oleh benda
tajam di tanah ataupun kejatuhan benda berbahaya dari atas.
Karena itu, menggunakan sepatu boot berfungsi untuk melindungi
kakidari tusukan benda tajam, bahan kimia berbahaya, cairan yang
terlalu dingin atau panas, dan lain-lain.
6. APAR
Alat pemadam api ringan (APAR) merupakan alat khusus yang
digunakan untuk mengendalikan atau memadamkan kebakaran
kecil. Tabung berwarna merah berukuran kecil yang biasanya
menempel di dinding-dinding Gedung itulah yang disebut APAR.
Tabung APAR diisi dengan bahan yang dapat memadamkan api
serta memiliki tekanan tinggi. Alat ini menjadi salah satu peralatan
wajib dalam k3 yang harus disediakan oleh perusahaan untuk
mencegah kebakaran besar yang dapat mengancam pekerja dan
aset-aset.
7. Fire blanket
Fire blanket atau selimut api adalah alat pemadam api kecil
berbentuk selimut, terbuat dari bahan tahan api, seperti benang
fiber, serat kaca, serat aramid (Kevlar), dan kain fiberglass
terbentuk dari benang fiber yang melalui proses tenun menjadi
kain yang sangat efisien sebagai bahan peredam panas sampai
panas maksimal 550 derajat.
8. Sarung tangan
Sarung tangan safety merupakan salah satu perlengkapan
keselamatan kerja. Benda ini digunakan untuk melindungi tangan
dari berbagai macam bahaya yang dapat melukai pekerja. Ada 12
jenis sarung tangan safety yaitu sarung tangan kain, sarung tangan
kain dengan lapisan, sarung tangan karet,plastic, atau sintetis,
sarung tangan kulit, sarung tangan aluminized, sarung tangan
Kevlar, sarung tangan tahan tusuk, sarung tangan tahan benturan
dan getaran, sarung tangan karet butyl, sarung tangan getah alami,
sarung tangan neoprene, sarung tangan karet nitril.
9. Pelindung telinga
Alat pelindung telinga K3 adalah alat untuk menyumbat telinga
atau penutup telinga yang digunakan atau dipakai dengan tujuan
melindungi, mengurangi paparan kebisingan masuk dalam telinga.
Fungsinya adalah menurunkan intensitas kebisingan yang
mencapai alat pendengaran. Nama alat pelindung telinga yaitu ear
plug.
10. Pembasuh mata
Pembasuh mata merupakan alat untuk membasuh mata yang sudah
terlanjur terkena cairan kimia. Anda dapat membasuh mata
menggunakan air yang mengalir dari alat ini selama beberapa saat.

VI. KESIMPULAN
1. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang
memproteksi tenaga kerja, perusahaan, lingkungan hidup dan
masyarakat sekitar dari bahaya yang disebabkan oleh proses
produksi. K3 bertujuan untuk mencegah , bahkan menihilkan
risiko kecelakaan kerja ( zero accident ).
2. Tujuan dari praktikum ini yaitu dapat mengindentifikasi beberapa
macam alat dan penggunaannya dengan benar. Mengenalkan
peralatan Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium.
Mampu menggunakan peralatan K3 dilaboratorium dengan benar.
3. Jadi dapat disimpulkan bahwa, K3 adalah suatu upaya guna
memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi
efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerjadalam
tempat-tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
bersama dibidang keselamatan dan Kesehatan kerja.
Berikut adalah peranan dan fungsi K3 :
a. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup
dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional.
b. Setiap orang yang berbeda ditempat kerja perlu terjamin
keselamatannya.
c. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara
aman
dan efisien.
d. Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan
kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada
tindakan
antisipasi dari perusahaan.

VII. Daftar Pustaka


http://repository.untag-sby.ac.id/772/2/BAB%20II.pdf
https://ibs.co.id/id/alat-keselamatan-kerja-di-laboratorium/

Anda mungkin juga menyukai