Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN

PENGOLAHAN LAHAN DENGAN TRAKTOR RODA DUA

Dosen Pengampu : Ali Zainal Abidin Alaydrus, S.T.P., M.P.

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Agnes Selin Karwur 2203016097
Miky Parinding 2203016069
Muhammad Arif Wicaksono 2203016075
Rahmah Oktavia Sari 2203016043
Yepta Saputra 2203016033

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat Rahmat dan
karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas
“Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian Pengolahan Lahan Dengan Traktor Roda
Dua” dengan tepat waktu. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Ali Zainal
Abidin Alaydrus, S.T.P., M.P. pada mata kuliah Mekanisasi Pertanian di semester tiga.
Laporan ini berisi mengenai hasil pengamatan penggunaan traktor berdasarkan
praktikum yang dilaksanakan.

Kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam laporan ini akibat dari
keterbatasan pengetahuan, sehingga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan penulisan
laporan di masa mendatang. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih sekali lagi kepada
Bapak Ali Zainal Abidin Alaydrus, S.T.P., M.P. sebagai pembimbing mata kuliah dan
praktikum Mekanisasi Pertanian. Selain itu, kami ucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah berperan selama pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
membawa manfaat dan memberikan nilai tambah kepada para pembacanya.

Samarinda, 9 Desember 2023

Praktikan

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... II


DAFTAR ISI.................................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ..................................................................................................... 1
BAB II DASAR TEORI .................................................................................................... 3
2.1 Tanah........................................................................................................................ 3
2.2 Pengolahan lahan...................................................................................................... 4
2.3 Traktor ...................................................................................................................... 5
BAB III METODE PRAKTIKUM .................................................................................... 7
3.1 Waktu dan tempat .................................................................................................... 7
3.2 Bahan dan alat beserta fungsinya ............................................................................. 7
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................................. 8
4.1 Spesifikasi Traktor ................................................................................................... 8
4.1.1 Spesifikasi Traktor Tangan................................................................................ 8
4.1.2 Spesifikasi Mesin Penggerak ............................................................................. 8
4.1.3 Perlengkapan Standar ........................................................................................ 9
4.2 Pengoperasian Traktor Roda Dua ..........................................................................10
4.3 Pola Pembajakkan ..................................................................................................11
4.4 Intrumen Bajak ....................................................................................................... 11
BAB V PENUTUP ..........................................................................................................12
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................12
5.2 Saran ......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................14
LAMPIRAN.....................................................................................................................15

III
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mekanisasi pertanian adalah introduksi dan penggunaan alat mekanis untuk


melaksanakan operasi pertanian. Alat mekanis yang digunakan mencakup semua
peralatan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan ternak, motor bakar, motor
listrik, angin dan sumber tenaga lainnya seperti nuklir. Dengan menggunakan alat
mekanisasi petani dapat bekerja lebih efektif dan produktif dalam pengelolaan lahan.
Mekanisasi pertanian berperan dalam mengubah karakter subsistem budidaya(tanaman,
ternak dan ikan), pengolahan hasil dan pemasaran(Syarief, 2001).

Kendala penggunaan traktor yang berkesinambungan adalah bengkel di masing-


masing wilayah relatif terbatas sehingga menyulitkan petani apabila terjadi kerusakan
traktor. Selain itu, ketrampilan operator relatif rendah sehingga saat ini efisiensi
pengusahaan traktor cukup sulit untuk ditingkatkan. Ketersediaan modal bagi
pengembangan alsintan di pedesaan merupakan hal yang dilematis. Penyedia jasa
keuangan informal dengan bunga cukup tinggi tumbuh subur tetapi akses petani
terhadap modal yang disediakan lembaga keuangan formal masih rendah(Johansson,
2009).

Sebagian besar kelompok tani masih belum memaksimalkan atau memanfaatkan


alat mekanisasi yang telah dibuat untuk memudahkan para petani dalam mengelola dan
mengusahakan lahan pertanian. Oleh karena itu, pembinaan kelompok tani/gapoktan
mutlak diperlukan dalam upaya mendukung keberhasilan pengembangan traktor roda
dua di tingkat petani. Dalam menumbuhkan inisiatif tersebut, diperlukan pemberdayaan
masyarakat agar mereka mampu menjadi pelaku utama dalam pengembangan traktor
roda dua tersebut dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya melalui
pendidikan dan pelatihan yang efektif dan berkesinambungan(Johansson, 2009).

1
1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini supaya kami sebagai praktikan dari fakultas pertanian di
bidang Agroekoteknologi dapat mengetahui bagaimana cara untuk menggunakan traktor
sebagai alat dari mekanisasi pertanian, serta mengetahui fungsi-fungsi dari traktor
dengan jelas dan detail secara langsung sebagaimana yang telah disampaikan oleh para
petani yang bersedia untuk memandu kami dalam penggunaan traktor untuk mengolah
lahan di sawah.

2
BAB II DASAR TEORI

2.1 Tanah

Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.
Tanah sangat penting peranan nya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai
penopang akar. Pada dasarnya, tanah terbentuk melalui proses geologi yang melibatkan
pelapukan batuan dan pengendapan bahan-bahan organik Proses-proses tersebut
membutuhkan waktu yang sangat lama, biasanya berlangsung dalam skala ribuan
hingga jutaan tahun. Secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang
berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh,
proteksi) bagi tanaman (Gunawan, Nurheni Wijayanto, S. W. B. R. (2019). Tanah
memiliki arti yang lebih khusus dan penting sebagai media tumbuh tanaman darat. Sifat
tanah yang berbeda mengakibatkan setiap tanaman mempunyai respon yang berbeda
pula (Hermita Putri, O., Rahayu Utami, S., & Kurniawan, S.,2019).

Faktor-faktor seperti iklim, jenis batuan, vegetasi, topografi, dan waktu


mempengaruhi pembentukan tanah dan menentukan jenis-jenis tanah yang ada di suatu
wilayah. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar
untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai
mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup
dan bergerak. Mineral tanah tersusun dari tiga komponen, yaitu: pasir, debu dan
lempung. Ketiga komponen tersebut dibedakan berdasarkan ukurannya yang berbeda.
Partikel pasir berukuran antara 200 mikrometer sampai dengan 2.000 mikrometer.
Partikel debu berukuran antara 2 mikrometer sampai dengan kurang dari 200
mikrometer. Partikel lempung berukuran kurang dari 2 mikrometer.

Makin halus ukuran partikel penyusun tanah tersebut akan memiliki luas
permukaan partikel per satuan bobot makin besar. Partikel tanah yang memiliki
permukaan yang lebih luas memberi kesempatan yang lebih banyak terhadap terjadinya
reaksi kimia. Partikel lempung persatuan bobot memiliki luas permukaan yang lebih
luas dibandingkan dengan kedua partikel penyusun tekstur tanah lain seperti debu dan

3
pasir. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada permukaan patikel lempung lebih banyak
daripada yang terjadi pada permukaan partikel debu dan pasir persatuan bobot yang
sama. Dengan demikian, partikel lempung adalah komponen tanah yang paling aktif
terhadap reaksi kimia, sehingga sangat menentukan sifat kimia tanah dan
mempengaruhi kesuburan tanah.

2.2 Pengolahan lahan

Pengolahan lahan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengubah tanah
dengan menggunakan alat pertanian baik konvesional maupun modern sehingga
memperoleh lahan pertanian yang memiliki kandungan yang cocok dengan tanaman
yang akan ditanam. Pengolahan lahan pertanian bertujuan untuk mengolahan tanah
sehingga dapat ditanami guna menghasilkan kualitas tanaman yang baik. tujuan dari
pengolahan lahan adalah Menciptakan kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi
lebih baik, Menurunkan laju erosi, Mencegah tanaman liar pengganggu, Menempatkan
sisa tanaman agar terjadi dekomposisi dengan baik, Menyatukan pupuk dengan tanah,
dan Meratakan tanah untuk mempermudah proses perawatan Dalam pelaksanaannya.
Pengolahan lahan secara tidak langsung merupakan upaya yang dilakukan agar
produksi hasil pertanian meningkat tanpa merusak kesuburan dan kualitas lahan
tersebut. Usaha untuk mempertahankan kesuburan lahan atau konservasi lahan dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu secara agronomis, secara mekanis, dan secara kimiawi,
sistem agronomis merupakan usaha mempertahankan kesuburan dan kualitas lahan
dengan pemilihan tanaman penutup lahan yang sesuai, selain itu pola tanam dan sistem
tanam juga sangat dipertimbangkan dalam cara ini (Saripin, Ipin., 2003).
Pengelolaan lahan dapat dibagi menjadi 3 sub aspek yaitu pengelolaan
kesuburan tanah, pengelolan konservasi lahan atau tanah, dan pengelolaan air,
pengelolaan tersebut berlaku untuk lahan basah maupun lahan kering. Pengelolaan
lahan sebagai salah satu komponen pengelolaan teknologi pertanian diperlukan dalam
sistem pertanian berkelanjutan karena sistem pertanaman intensif bisa mengarah pada

4
trade-off antara manfaat ekonomi dalam jangka pendek dan kerusakan lingkungan
seperti degradasi kesuburan tanah dalam jangka panjang (Husain, dkk. 2015).
Pengolahan tanah dibagi menjadi 2 yaitu: konvensional dan konversi.
Pengolahan seluruh tanah secara intensif hingga gembur disebut dengan pengolahan
tanah konvensional. Cara ini umumnya dilakukan setiap akan menanam dengan 2-3 kali
pembajakan. Pada pengolahan konversi umumnya terdiri dari pengolahan lahan
minimum (minimum tillage) dan TOT (tanpa olah tanah).Pada proses pengolahan lahan
menggunakan metode ini pelaksanaannya hanya dilakukan 1 tahun sekali untuk tanah
yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi dan 2 tahun sekali apabila tanah memiliki
tingkat kepadatan sedang.

2.3 Traktor

Traktor adalah alat yang digunakan untuk mengolah tanah, biasanya


menggunakan motor bakar sebagai penggerak. Sebelum traktor dibuat, petani mengolah
tanah menggunakan tenaga hewan seperti kerbau atau sapi yang dipasangkan alat untuk
mengolah tanah. Meskipun sekarang ini traktor telah mengggantikan penggunaan hewan
untuk mengolah tanah, tetapi pada kenyataanya masih bisa kita jumpai penggunaan
hewan terutama di daerah perbukitan. Penggunaan traktor untuk membajak lebih cepat
dibandingkan menggunakan hewan. Apalagi digunakan di daerah dengan keadaan yang
datar dan luas. Traktor pertanian saat ini menjadi komponen yang tak terpisahkan dari
pembangunan pertanian dan pedesaan. Orang-orang menyaksikan perkembangan yang
pesat penggunaan traktor tangan di pedesaan. Orang-orang mengetahui bahwa tidak
jarang petani yang telah merasakan manfaat penggunaan traktor. Sehingga banyak
petani beralih dari menggunakan hewan atau tenaga otot untuk pekerjaan yang sama
dengan menggunakan traktor. Karena melakukan pengolahan tanah dengan traktor lebih
menguntungkan dibanding cara lain.
Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari implemen
peralatan pertanian. Traktor tangan ini digerakkan oleh motor penggerak dengan daya
yang dihasilkan sekitar 4-12 hp. traktor tangan merupakan salah satu sumber tenaga alat
pengolahan tanah yang digunakan baik di lahan sawah (basah) maupun di tegalan (lahan

5
kering) yang bertenaga mesin ”Internal Combustion Engine”, beroda dua dan
mempunyai tenaga kurang dari 12 hp serta bersifat serba guna (Tineke Mandang. 1998).
Traktor roda ban dengan roda satu atau dua umumnya dikenal sebagai traktor tangan
untuk pertanian pada lahan sempit atau pada luasan lahan yang tidak begitu luas.
sedangkan traktor beroda tiga digunakan untuk kegiatan antar barisan tanaman terutama
dalam kegiatan pemeliharan tanaman. Traktor beroda empat atau lebih umumnya
mempunyai motor penggerak yang lebih besar dan sering digunakan untuk penyiapan
pada lahan pertanian. Traktor tersebut dapat dengan penggerak 2WD atau 4WD sebagai
traksi yang sangat besar untuk traktor tersebut (Sitompul, R. G., 1991).

6
BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat

Praktikum mengenai Pengolahan Lahan dengan Traktor Roda Dua dilaksanakan


pada hari Sabtu, 25 November 2023 pukul 08.00-11.00 WITA, bertempat di Gapoktan
Pancakarya, Jl. Giri Rejo Lempake, Kecamatan Samarinda Utara Kalimantan Timur.

3.2 Bahan dan alat beserta fungsinya

- Alat:
Traktor :Berfungsi untuk membajak sawah atau mengolah lahan.
Gelebeg :Berfungsi untuk memecah bongkahan tanah yang
berlumpur/lembek dan membenamkan gulma kedalam tanah.
- Bahan:
Solar :Berfungsi sebagai bahan bakar yang di butuhkan oleh traktor.

7
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Spesifikasi Traktor

4.1.1 Spesifikasi Traktor Tangan

Merk/Model QUICK / G 3000 ZEVA

Kecepatan 1 Kecepatan Maju

Sistem Transmisi Kombinasi (Gear-Chain)

Gear Case Casting Dual Part System

Sistem Penggerak V-Belt (2 buah) & Tension Pulley


(Kopling Utama)
Sistem Pembelok Dog Clutch (4 buah, besar)
(Kopling Belok)
Isi Minyak Pelumas – 5.5 Liter (Oli SAE 90-140)
Oli SAE 90-140
Panjang (mm) 2725 / 2725

Dimensi Traktor Lebar (mm) 1130 / 865


dengan Roda Besi / Tinggi (mm) 1430 / 1360
Roda Karet Berat tanpa diesel (kg) 214.8 / 165.2 *
Berat dengan diesel (kg) 303,8 / 254,2**
Kapasitas Kerja Lahan Sawah (jam/Ha) ± 11.66 **
(menggunakan diesel
8.5 HP dan bajak Lahan Kering (jam/Ha) ± 11,02**
singkal tunggal)

4.1.2 Spesifikasi Mesin Penggerak

Merk KUBOTA

8
Tipe RD 85 DI-2S RD 85 DI-1S RD 110 DI-2T

Jenis Motor Diesel 1 Silinder mesin diesel datar (4 langkah)

Tenaga Rata-Rata 10 / 2400


7.5 / 2200
(HP/RPM)
Tenaga Maksimum 11 / 2400
8.5 / 2200
(HP/RPM)
Alat Penyeimbang 2 Penyeimbang Aksial – 2 Penyeimbang Aksial

Bahan Bakar Solar dengan kualitas baik

Sistem Starting Dengan engkol starter

Sistem Pembakaran Pembakaran langsung (Direct injection)

Sistem Pendingin Air dengan radiator

Isi Bahan Bakar (liter) 9.5 11

Isi Minyak Pelumas 2.8


2.4
(liter)
Berat (Kg) 89 86 106

Lampu 12 – 32 / 32 (IC Regulator)

4.1.3 Perlengkapan Standar

Roda Besi Standard

9
Gelebeg

4.2 Pengoperasian Traktor Roda Dua

Berikut beberapa tahapan dalam menggunakan traktor traktor roda dua Quick G
3000 Zeva:

1. Persiapan sebelum mengoperasikan traktor:


 Periksa ketersediaan bahan bakar dan minyak pelumas traktor.
 Pastikan posisi tuas gas dan tuas kopling dalam keadaan netral.
 Menjaga posisi aman tubuh pada saat tangan memutar engkol starter pada
mesin.
 Menghidupkan traktor:
 Naikkan tuas gas sedikit dan tarik tuas kopling pada posisi netral.
 Untuk menyalakan mesin traktor, putar mesin traktor menggunakan engkol
starter dengan tangan hingga terasa mesin bergetar lalu lepas engkol starter
dari mesin.
2. Mengoperasikan traktor:
 Masukkan tuas persneling traktor sesuai dengan kondisi lahan. Misalnya,
gunakan persneling 1 dan 2 untuk membajak tanah yang lunak, dan
persneling 3 untuk membajak dan meratakan tanah.
3. Mematikan traktor:
 Untuk mematikan mesin traktor terlebih dahulu memasukkan tuas gas dan
tuas kopling pada posisi netral lalu tutup saluran bensin dari tangki ke mesin.
 Pastikan traktor dalam keadaan aman sebelum ditinggalkan.

10
4.3 Pola Pembajakkan

4.4 Intrumen Bajak

Bajak gelebeg merupakan alat pengolah tanah pertama sampai siap tanam
dengan kondisi lahan masih terdapat vegetasi diatas permukaan tanah yang perlu
dilakukan beberapa kali pengulangan pembajakan. Gelebeg digunakan untuk memecah
bongkahan tanah, pada tanah yang berlumpur/lembek proses pengolahan tanah bisa
langsung dengan gelebeg tanpa harus di luku terlebih dahulu. Alat bajak gelebeg
memiliki kelebihan tidak hanya untuk meratakan tanah di sawah tapi juga meratakan
gulma yang ada ke masuk kedalam tanah, sedangkan kekurangan alat bajak gelebeg saat
melakukan pembajakkan tanah di sawah yaitu harus dilakukan berulang kali sehingga
memakan waktu yang cukup lama.

11
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Traktor tangan merupakan alat mesin pertanian yang sumber dayanya


menggunakan sumber daya mekanis dan berfungsi sebagai unit penggerak penarik
beban dalam hal pengolahan, perawatan, pemanenan kegiatan pertanian. Kemampuan
optimum traktor dalam membajak lahan pertanian ditunjukkan melalui kapasitas teoritis
pembajakan. Besar kapasitas aktual dan teoritis traktor saat melakukan pengolahan
lahan dapat disebut dengan efisiensi. Efisiensi dipengaruhi oleh kodisi lahan pertanian.
Besarnya overlapping akan mempengaruhi lamanya waktu pembajakan keseluruhan
areal pembajakan.

Traktor tangan beroda dua dari merk Kubota Quick G3000 Zeva mempunyai
keunggulan dari kekuatan dan ketangguhannya berupa rangka dan bodinya yang terbuat
dari besi kualitas tinggi sehingga traktor ini kuat, tangguh, dan stabil. Fleksibilitas
penggunaan traktor ini dapat diaplikasikan pada lahan kering, lahan basah, maupun
untuk transportasi. Selain itu, desain dari traktor ini inovatif, sebab dilengkapi dengan
roda besi penguat khusus. Traktor merk Kubota Quick G3000 Zeva memiliki tiga
bagian utama, yaitu bagian tenaga penggerak motor, bagian kerangka dan transmisi atau
penerus tenaga, dan bagian roda atau ban. Bagian tenaga penggerak motor berperan
dalam menyediakan tenaga untuk menggerakkan traktor. Pada traktor Kubota Quick
G3000 Zeva memanfaatkan motor penggerak tenaga maksimum 8,5-11 HP 14 dengan
sistem V-Belt (2 buah) & Tension Pulley. Bagian kerangka dan transmisi atau penerus
tenaga mencakup kerangka traktor dan sistem transmisi yang mengubah tenaga dari
mesin ke roda-roda traktor. Traktor Kubota Quick G3000 Zeva menggunakan transmisi
kombinasi gear-chain sebagai komponen pengubah tenaga dari mesin ke roda-roda
traktor. Bagian utama terakhir ialah roda-roda atau ban. Bagian ini meliputi roda dan
ban traktor yang kontak langsung dengan tanah. Traktor Quick G3000 Zeva dilengkapi
dengan roda besi tapak panjang A (40cm), roda besi tapak lebar A (12cm), dan roda
besi tapak lebar C (15cm).

12
Tiap bagian utama traktor roda dua dilengkapi dengan implemen yang
mempunyai fungsi berbeda. Implemen-implemen tersebut menjalankan fungsi sesuai
kegunaannya, sehingga suatu alat pertanian berupa mesin traktor dapat digunakan.
Untuk mengoperasikan alat mesin pertanian dibutuhkan kemampuan dalam memahami
bagian-bagiannya dan keterampilan menjalankannya. Terdapat beberapa tahap dalam
menjalankan traktor, yakni diawali dengan langkah persiapan berupa pemeriksaan
secara menyeluruh terhadap kelengkapan atau implemen traktor sebelum mengolah
lahan. Kemudian dilakukan penyetelan-penyetelan terhadap seluruh komponen penting
traktor agar bekerja secara efesien saat mengolah lahan. Mesin traktor Kubota Quick
G3000 Zeva menggunakan sistem starter kruk yang dihidupkan dengan engkol. Engkol
yang telah dipasang pada porosnya diputar dengan kuat untuk menghidupkan mesin
yang ditandai dengan motor menimbulkan bunyi. Traktor akan dapat berjalan saat
menekan tombol penggerak. Selama mengoperasikan alat mesin dilakukan pula
pemantauan mesin berupa arah jalur traktor, dan suara pisahan serta vibrasi yang
muncul. Terakhir, traktor dibersihkan dan dilakukan pemeriksaan menyeluruh setelah
selesai digunakan dengan membersihkan sisa-sisa tanaman atau lumpur yang
menempel, memeriksa kembali bahan bakar dan oli, serta memastikan traktor disimpan
di tempat yang aman.

5.2 Saran

Traktor roda dua berfungsi untuk mengolah tanah dalam mempercepat dan
menjamin keseragaman waktu tanam serta meningkatkan intensitas tanam. Sebelum
mengolah lahan, perlu dipastikan kondisi tiap bagian utama traktor agar dapat
dijalankan dengan baik dan saat mengoperasikan traktor, perlu diperhatikan posisi
tangan dan kaki untuk selalu bersesuaian dengan komponen penggerak traktor. Selain
itu, perhatikan pula jalur yang dilewati traktor agar sesuai dengan jalur pembajakan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, I., Langai, B. F., & Supriyanto, B. U. (2020, November). Kapasitas Kerja dan
Efisiensi Hand Traktor untuk Pengolahan Tanah di Lahan Rawa Pasang Surut
Tipe C dan Lahan Irigasi Setengah Teknis di Kalimantan Selatan. In Seminar
Nasional Lahan Suboptimal (No. 1, pp. 515-521).

Rimartin, G. A., Wijaya, B., Wijayanto, B., & Putri, S. A. (2023). ANALISIS INPUT
ENERGI MINIMAL UNTUK MENGHIDUPKAN MESIN TRAKTOR
TANGAN. AGRIBIOS, 21(1), 1-9.

Hermita Putri, O., Rahayu Utami, S., & Kurniawan, S. (2019). Soil Chemical Properties
in Various Land Uses of UB Forest. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan,
06(01), 1075– 1081.

Gunawan, Nurheni Wijayanto, S. W. B. R. (2019). Karakteristik Sifat Kimia Tanah Dan


Status Kesuburan Tanah Pada Agroforestri Tanaman Sayuran Berbasis
Eucalyptus Sp. Jurnal Silvikultur Tropika, 10(2), 63–69.

Saripin, Ipin. 2003. Identifikasi Penggunaan Lahan Menggunakan Citra Landsat


Thematic Mapper. Jurnal Teknik Pertanian. Volume 8 Nomer 2

Husain, dkk. 2015. Pengelolaan Lahan Pada Berbagai Ekosistem Mendukung Pertanian
Ramah Lingkungan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian: IAARD
PRESS.

Tineke Mandang. 1998. Traktor Roda-2. Bogor: Departemen Teknik Pertanian. Fakultas
Teknologi Pertanian. Instutut Pertanian Bogor

Sitompul, R. G. 1991. Motor Bakar Internal dan Tenaga di Bidang Pertanian. JICA.
Institut Pertanian Bogor, Bogor.Soekirno. 1999. Mekanisasi Pertanian. UGM.
Yogyakarta.

14
Johansson, S., 2009. Penggunaan Traktor Roda Dua pada Lahan Padi Sawah di Jawa
Barat. Int. Encycl. Educ. Third Ed. 20, 744–748. https://doi.org/10.1016/B978-0-
08-044894-7.00686-2

Syarief2, A.M., 2001. Pengembangan Model Kemitraan Agribisnis: Aspek Mekanisasi


Pertanian’ 15.

15
LAMPIRAN

A. Penjelasan Fungsi dan Kegunaan dari Bagiaan-bagian Traktor

B. Praktik Menggunakan Traktor

16

Anda mungkin juga menyukai