Anda di halaman 1dari 26

Accelerating the world's research.

LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN
Ryan M

LAPORAN PRAKTIKUM MEKTAN

Cite this paper Downloaded from

Related papers of the best related papers

Nexon Katoda

boim wong

ayaq handan
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN

Disusun Oleh

RYAN MUSTAKIM
C1011181036
AGROTEKNOLOGI
C

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2019
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan kekuatan dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan mekanisasi pertanian ini dengan baik. Shalawat
dan salam semoga tercurah pula kepada Rasulullah Muhammad SAW, dan para sahabat. Teriring
doa dan harap semoga Allah meridhoi upaya yang kami lakukan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya bapak Ir Nurjani M.Sc
selaku dosen mata kuliah mekanisasi pertanian yang telah banyak memberi bimbingan dan
arahan kepada penulis dalam melakukan penulisan serta telah membantu hingga terselesaikannya
laporan ini.

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca
pada umumnya dan guna mengetahui cara pengoprasian serta fungsi dari alsintan yang baik
untuk kedepanya.

Pontianak, 8 Desember 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Semakin berkembangnya zaman dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat berpengaruh luar biasa terhadap kehidupan manusia disegala bidang, termasuk di
bidang pertanian. Pertanian yang menjadi sektor utama dalam kehidupan rakyat Indonesia yang
merupakan negara agraris sangat perlu untuk dimajukan. Semakin maju sektor pertanian di suatu
negara, maka suatu negara tersebut akan makmur dan sejahtera yang pada akhirnya akan
berdampak pada ketersediaan dan ketahanan pangan yang mantap. Untuk itu proses perubahan
dalam ilmu pertanian dari sistem pertanian konvensional menuju sistem pertanian modern harus
terus dijalankan, terutama dalam bidang teknologi seperti mesin dan alat-alat pertanian yang
mana
prinsip ilmu yang mendasarinya yaitu ilmu mekanisasi pertanian. Hal ini tentu saja akan menjadi
solusi dalam memecahkan permasalahan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Alat dan mesin pertanian sudah digunakan sejak zaman dahulu dan semakin berkembang
mengikuti perkembangan kebudayaan manusia. Awalnya alat dan mesin pertanian masih sangat
sederhana yang mana masih terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan
logam. Kemudian susunan alat dan mesin pertanian yang masih sangat sederhana ini berkembang
menjadi alat dan mesin pertanian yang komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber
daya alam dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari peralatan dan mesin
pertanian tersebut.

Adapun tujuan dari penggunaan alat dan mesin pertanian ini adalah untuk meningkatkan
daya kerja manusia dalam bidang pertanian terutama dalam proses produksi pertanian dan dalam
setiap tahap-tahap proses produksi tersebut selalu diikuti dengan penggunaan alat dan mesin
pertanian.
Secara umum, tujuan penggunaan alat dan mesin pertanian adalah sebagai berikut

a. Meningkatkan daya kerja manusia dalam melaksanakan proses produksi


b. Mengurangi kerusakan produksi
c. Menurunkan ongkos
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
1.2 Tujuan Praktikum
e. Meningkatkan taraf hidup pelaku

TujuanTujuan
diatas praktikum kali inidengan
akan terlaksana adalah baik
mengenal berbagai
apabila jenisdan
pemilihan alat penggunaan
dan mesin pertanian
alat danbeserta
fungsi dan cara
pertanian pengoprasiannya.
dilakukan dengan baik pula (tepat dan benar). Maka, keberhasilan sektor
dengan penggunaan alat dan mesin pertanian ini akan berdampak pada ketahanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengolahan Tanah


Pengolahan tanah adalah salah satu kegiatan persiapan lahan (Land preparation) yang
bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman.
Pengolahan tanah dapat memperbaiki daerah perakaran tanaman, kelembaban dan aerasi tanah,
mempercepat infiltrasi serta mengendalikan tumbuhan pengganggu (Suripin, 2004 dalam Khory,
2014). Menurut Indranada (1994 dalam Khory, 2014), salah pengelolaan kesuburan dari tanah
terletak dari pengaturan keseimbangan empat faktor, yaitu oksigen, air, unsur toksik, dan unsur
hara satu bentuk upaya pengaturan keempat faktor tersebut dengan melakukan pengolahan lahan.
Pengolahan tanah konvensional dikenal juga dengan istilah Olah Tanah Intensif (OTI)
atau
full tillage yang menjadi pilar intensifikasi pertanian sejak program Bimas dicanangkan, dan
secara
turun menurun masih digunakan oleh petani. Pada pengolahan tanah intensif, tanah diolah
beberapa kali baik menggunakan alat tradisional seperti cangkul maupun dengan bajak singkal.
Menurut Utomo (2012 dalam Khory, 2014), pada sistem tersebut, permukaan tanah dibersihkan
dari rerumputan dan mulsa, serta lapisan olah tanah dibuat menjadi gembur agar perakaran
tanaman dapat berkembang dengan baik. Namun, pengolahan tanah yang dilakukan terus
menerus
dapat menimbulkan dampak negatif terhadap produktivitas lahan. Pengolahan tanah secara
berlebihan dan terus menerus juga dapat memacu emisi gas CO2 secara signifikan. LIPTAN
(1994) juga menyatakan bahwa pengolahan tanah dapat mempercepat kerusakan sumber daya
tanah contohnya meningkatkan laju erosi dan kepadatan tanah. Hal tersebut karena permukaan
tanah yang bersih dan gembur tidak mampu menahan laju aliran permukaan yang mengalir deras,
sehingga banyak partikel tanah yang mengandung humus dan hara tergerus dan terbawa air ke
hilir
(Utomo, 2012 dalam Khory, 2014). Sedangkan pemadatan tanah biasanya disebabkan oleh
penggunaan alat berat untuk kegiatan pertanian di lahan. Selain itu pengolahan tanah secara
intensif memerlukan biaya yang tinggi (LIPTAN, 1994). Diperlukan sistem pengolahan tanah
konservasi yang dapat membuat produktivitas lahan berlangsung lama. Salah satu pengolahan
tanah konservasi adalah pengolahan tanah minimum, yaitu pengolahan tanah yang dilakukan
secara terbatas atau seperlunya tanpa melakukan pengolahan tanah pada seluruh areal
(LIPTAN,
Olah tanah minimum merupakan sistem Tanpa Olah Tanah (TOT) yang berkembang
sesuai dengan kemampuan dan kondisi lokal petani. Pada olah tanah minimum, pengendalian
gulma biasanya cukup dilakukan secara manual (dibesik) atau dilakukan penyemprotan herbisida
ketika pembersihan secara manual tidak berhasil. Mulsa gulma atau tanaman sebelumnya juga
diperlukan untuk menutupi permukaan lahan (Utomo, 2012 dalam Khory, 2014). Pada olah tanah
minimum bobot isi tanah lebih rendah dibandingkan olah tanah intensif maupun tanpa olah tanah
karena tanah hanya diolah seperlunya sehingga masih terdapat bongkah-bongkahan tanah yang
cukup besar, sehingga tanah tidak mudah hancur dan terbawa erosi (Endriani, 2010). Pengolahan
tanah minimum juga memberi keuntungan dari segi pembiayaan karena menggunakan pekerja,
bahan bakar dan peralatan yang lebih sedikit (Bowman, dkk., 2005). Menurut LIPTAN (1995),
selain menghemat biaya, pengolahan tanah minimum juga bermanfaat :

1) Mencegah kerusakan tanah akibat aliran permukaan dan

2) Mengamankan dan memelihara produktivitas tanah agar tercapai produksi maksimal


kurun waktu yang tidak
2.2 Pengolahan Pasca
3) Meningkatkan produktivitas lahan
Tiga tujuan utama untuk menerapkan teknologi pasca panen adalah
Penyebab utama susut pascapanen di negara-negara sedang berkembang adalah
1 Menjaga mutu (kenampakan, tekstur, citarasa dan nilai
penanganan yang kasar, sulitnya mempertahankan suhu optimal selama penyimpanan, tidak
2 Untuk melindungi
dilakukan pemisahan keamanan
(sortasi) sebelum produk disimpan dan penggunaan bahan kemasan yang
tidak sesuai
3 Untuk dengan produk
mengurangi yangsaat
susut dari dikemas. Selain produk
panen sampai dapat mengurangi
tersebut susut, tahapan pascapanen
tersebut juga dapat mempertahankan mutu produk serta memperpanjang masa simpan (Kitinoja
dan Kader 2003). Tujuan utama penanganan pascapanen adalah memperkecil kehilangan dan
kerusakan produk panen dimana besarnya kehilangan pascapanen sangat bervariasi menurut
komoditi dan tempat penghasil, seperti di negara berkembang diperkirakan sekitar 20-50% terjadi
kehilangan pascapanen, sedangkan di negara maju sekitar 5-25%.

Perbedaan jumlah kehilangan tersebut disebabkan karena negara maju telah menggunakan
teknologi pascapanen yang memadai. Sebaliknya di negara berkembang seperti Indonesia,
penelitian pascapanen belum banyak diterapkan. Diharapkan keberhasilan penanganan
pascapanen tidak hanya dirasakan oleh produsen, karena dapat memperkecil kehilangan panen,
tetapi juga bisa dirasakan oleh konsumen karena dapat memperoleh komoditi dengan mutu yang
baik (Rahardi et al. 2004). Penanganan pascapanen harus dilakukan secara hati-hati untuk
memperoleh buah-buahan yang segar dan mempunyai mutu yang tinggi. Penanganan secara kasar
dapat mempengaruhi mutu produk baik secara morfologis (panjang, diameter, volume, dan
bobot),
mekanis (ketahanan produk terhadap benturan dan goresan) dan fisiologis. Dalam tahapan
penanganan pascapanen ada beberapa perlakuan yang mesti dilakukan yang bertujuan untuk
memberikan penampilan yang baik dan kemudahan-kemudahan untuk konsumen, memberikan
perlindungan produk dari kerusakan dan memperpanjang masa simpan. Sukses penanganan
pascapanen memerlukan koordinasi dan integrasi yang hati-hati dari seluruh tahapan dari operasi
pemanenan sampai ke tingkat konsumen untuk mempertahankan mutu produk (Utama 2001).

2.3 Mesin Pemotong


Alat pemotong rumput adalah mesin yang digunakan untuk memotong rumput atau
tanaman. Mesin ini biasa digunakan untuk merapikan taman dan juga untuk membersihkan
ladang
dari rumput ilalang atau rumput jenis lainya.(nofriady. H, 2013). Alat ini diperlukan untuk
membantu melakukan perawatan terhadap lingkungan sekitar yang ingin dikelola. Mesin
pemotong rumput model gendong, ada tiga macam pisau yaitu model palang, bulat bergigi
delapan, dan bulat bergigi 80. Model palang digunakan untuk memotong rumput besar seperti
alang-alang, rumput gajah, dan lain-lain. Model bulat bergigi delapan bisa untuk memangkas
semak-belukar. Model bulat bergigi 80 dipakai untuk memotong tumbuhan yang lebih besar.
2.4 Traktor roda dua (Hand

Traktor Roda 2 (Hand Traktor) Traktor roda 2 merupakan alat pengolah tanah utama saat
ini. Hal ini mengingat ternak kerja sudah sangat berkurang. Traktor roda 2 ini digunakan untuk
mengolah tanah pada tahap pertama sehingga siap untuk ditanami. Traktor roda dua dilihat dari
penghubungan dengan perlengkapannya terdiri dari dua tipe yaitu tipe hitch dan tipe rotary. Pada
tipe rotary apabila unit rotarynya dilepas maka dapat dipasangi hitch untuk menarik peralatan.
Peralatan yang dapat dipasang pada hitch adalah bajak singkal, bajak parabola, garu, gelebek, dan
ridger (Sukirno, 1999).

2.5 Mesin penggiling


Rice milling unit (RMU) merupakan jenis mesin penggilingan padigenerasi baru yang
kompak dan mudah dioperasikan, dimana proses pengolahan gabah menjadi beras dapat
dilakukan
dalam satu kali proses(one pass process). RMU rata-rata mempunyai kapasitas giling kecil
yaituantara 0.2 hingga 1.0 ton/jam, walau mungkin sudah ada yang lebih besar lagi. Mesin ini bila
dilihat fisiknya menyerupai mesin tunggal dengan fungsi banyak, namun sesungguhnya memang
terdiri dari beberapa mesin yangdisatukan dalam rancangan yang kompak dan bekerja secara
harmonidengan tenaga penggerak tunggal. Di dalam RMU sesungguhnya terdapat bagian mesin
yang berfungsi memecah sekam atau mengupas gabah, bagian mesin yang berfungsi memisahkan
BPK dan gabah dari sekam lalumembuang sekamnya, bagian mesin yang berfungsi mengeluarkan
gabahyang belum terkupas untuk dikembalikan ke pengumpan, bagian mesin yang berfungsi
menyosoh dan mengumpulkan dedak, dan bagian mesin yang berfungsi melakukan pemutuan
berdasarkan jenis fisik beras (beras utuh, beras kepala, beras patah, dan beras menir). Kesemua
fungsi tersebutdikemas dalam satu mesin yang kompak dan padat, sehingga praktis danmudah
digunakan.
2.6 Mesin Perontok Padi (Power

Power Thresher adalah alat perontok benih padi. Perontokan merupakan bagian integral
dari proses penanganan pasca panen padi, dimana padi yang telah layak dipanen dirontokkan
untuk
memisahkan bulir-bulir padi jeraminya. Prinsip kerja thresher ini adalah dengan memukul bagian
tangkai padi (jerami) sehingga bulir-bulir terlepas. Dalam mempersiapkan banyak hasil tanaman
untuk dipasarkan, biji-biji perlu dipisahkan dari tangkai tempat tumbuhnya. Semua tanaman padi-
padian dengan biji yang kecil, biji harus dipipil dari tongkolnya, kacang tanah harus dirontokkan
atau dipetik dari batangnya, dan biji kapas harus dipisahkan dari rambutnya. Untuk memisahkan
biji dari bahan pengikatnya pada berbagai tanaman diperlukan jenis mesin yang berbeda-beda..
Adapun besarnya daya threser yang di butuhkan dalam perontokan padi di pengaruhi oleh ukuran.
Variable-variable lain yang mempengaruhi seperti berat gabah, tingkat kemasakan, kadar air dan
varietas padi.

Besarnya daya threshers (mesin perontok benih padi) yang diperlukan dalam proses
perontokan padi dipengaruhi oleh ukuran, bentuk dan stuktur jaringan pada bulir-bulir yang akan
dirontokkan. Mekanisme perontokan padi yang memisahkan gabah dengan tangkainya terutama
terdiri atas selinder yang berputar dan cekungan-cekungan. Suatu penyalur pemukul biasanya
ditempatkan didepan silinder dan ujung atas dari penyalur pengangkat untuk membantu
penyaluran dalam pemasakan bulir-bulir ke mekanisme perontokan. Gabah akan dipisahkan dari
batangnya atau jerami melalui blower yang menghasilkan angin. Angin ini bisa menjadikan suatu
daya untuk dapat memisahkan antara padi dan jerami. Padi yang penuh isinya akan dikeluarkan
dibawah thresher dan jerami serta gabah yang kosong akan dipisah dari gabah yang diisi. Alat
pengatur untuk pengubah kecepatan (Rpm) yang disesuaikan dengan jenis padi.

2.7 Traktor roda empat (John


Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak yang besar. Traktor yang
biasa digunakan di taman/kebun mempunyai daya sekitar 11 kW (15 hp). Traktor ini di pasaran
biasa disebut traktor mini atau traktor kebun. Traktor raksasa yang biasa digunakan di
perkebunan
yang luas mempunyai daya sampai 150 kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat
yang biasa digunakan mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp). Traktor roda empat
merupakan mesin yang berfungsi untuk penghela atau pcnarik peralatan. Traktor roda empat
dioperasikan oleh operator yang duduk di atas tempat duduk sambil mengemudikannya. Peralatan
pengolah tanah dipasangkan atau disambungkan dengan traktor melalui perangkat yang disebut
three hitch point atau penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan kanan,
sedangkan satu tuas lainnya berada di bagian atas sistem penyambungan titik tiga, disebut top
link
(tuas penyambung bagian atas). Perawatan traktor roda empat perlu dilakukan secara rutin dan
perawatnya perlu mengenali bagian bagian traktor dan fungsinya masing-masing.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Praktikum 1
Waktu : 21 September 2019
Tempat : Desa Kalimas, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya (
Lahan Pak Nurjani )
Kegiatan Praktikum : 1. Pengoprasian mesin pemotong rumput
2. Pengoprasian hand traktor roda dua

3.2 Praktikum 2
Waktu : 29 September 2019
Tempat : Desa Kalimas, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya (
Lahan Pak Nurjani )
Kegiatan Praktikum : 1. Pengoprasian mesin penggiling padi
2. Pengoprasian mesin perontok padi ( Power Thresher )

3.3 Praktikum 3
Waktu : 25 Oktober 2019
Tempat : Lahan belakang Fakultas Pertanian Untan
Kegiatan Praktikum : Pengoprasian traktor roda empat ( John Deere
)

3.4 Praktikum 4
Waktu : 1 November 2019
Tempat : Lab Mekanisasi Pertanian
Kegiatan Praktikum : 1. Pengenalan komponen mesin 4 tak dan 2 tak
2. Pengenalan sistem transmisi
3. Pengenalan sistem penggerak (Gardan)
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Praktikum 1

Praktikum mekanisasi pertanian yang pertama dilaksanakan pada tanggal 21 September


2019, praktikum kali ini diadakan di Desa Kalimas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu
Raya yang bertempat di lahan Bapak Ir. Nurjani, M.Sc. Pada praktikum kali ini membahas 2
mesin dalam pertanian, yaitu mesin pemotong rumput dan hand traktor roda dua.

Kegiatan yang pertama dilakukan adalah mengoprasikan mesin pemotong rumput,


pertama-tama kita terlebih dahulu diperkenalkan mengenai komponen komponen yang ada pada
mesin tersebut, seperti tuas gas, cara memasang pisau, tempat mesin, tempat tangki bahan bakar
dll. Setelah mengetahui seluruh komponen yang ada pada mesin pemotong rumput, selanjutnya
kegiatan dilanjutkan dengan mempelajari cara menghidupkan mesin pemotong rumput ini, cara
nya sangat sederhana, pertama adalah pastikan bahan bakar dan oli dalam keadaan terisi, dan
pastikan juga seluruh komponen terpasang dengan benar, sebelum menghidupkan mesin pastikan
tidak ada anak anak yang bermain di sekitaran mesin karena mesin ini sangat berbahaya. Untuk
menghidupkan mesin ini sangat lah mudah, kita hanya tinggal menarik tali yang ada pada posisi
samping mesin hingga mesin ini hidup, setelah mesin hidup selanjutnya adalah memberikan
contoh (praga) penggunaan mesin rumput secara langsung, setelah itu kami mencoba untuk
menggunakan mesin tersebut secara langsung (mempraktekkan). Setiap mahasiswa wajib
mencoba mesin tersebut.

Mesin ini sangat lah efektif di dalam dunia pertanian, mesin ini dapat membantu petani
dalam membersihkan lahan yang memiliki gulma yang tinggi, karena mesin ini dapat menyiangi
gulma dalam waktu yang cepat dan praktis karena mesin ini dapat dioprasikan hanya dengan satu
orang saja.

Setelah selesai kegiatan pertama, kegiatan praktikum dilanjutkan dengan acara ke dua
pengoprasian hand traktor roda dua, sama halnya dengan acara pertama tadi, acara kedua
dimulai dengan memperkenalkan bagian-bagian komponen pada hand traktor, bagian-
trakor sendiri terdiri dari roda, tangki bahan bakar, as engkol, tuas dekompresi, tuas kopling
utama,
tuas gas dll. Tipe hand trakor yang kami gunakan pada praktikum kali ini adalah hand traktor
yang
menggunakan gigi transmisi. Setelah mengenal bagian komponen hand traktor maka kami di
ajarkan cara menghidupkan hand traktor tersebut, untuk menghidupkan hand traktor ini tidak lah
sulit, yang pertama yaitu pastikan seluruh komponen terpasang dengan benar, pastikan oli dan
bensin dalam keadaan yang cukup, setelah semua di cek langkah selanjutnya yaitu memasukkan
engkol pada as engkol, lalu tarik tuas gas sedikit agar mesin mudah untuk di hidupkan, setelah itu
angkat tuas dekompresi yang berada tak jauh dari as engkol, tujuan diangkatnya tuas tersebut
adalah untuk memudahkan proses pengengkolan traktor karena dapat terjadi gesekan apabila tuas
tidak diangkat dan engkol menjadi lebih berat. Setelah tuas dekompresi diangkat maka putar lah
engkol searah jarum jam, putar dengan tempo dipercepat, jika dirasa sudah cukup cepat, lepas
tuas
dekompresi yang diangkat tadi agar terjadi gesekan pada mesin dan mesin traktor akan menyala.
Setelah mengetahui cara menghidupkan traktor, selanjutnya adalah mengoprasikan hand traktor
ke lahan, pada praktikum ini hand traktor yang kami gunakan telah terpasang dengan bajak rotari,
kegiatan kali ini bertujuan untuk menggemburkan tanah menggunakan bajak rotari, cara kerja
dari
bajak rotati sendiri adalah dengan cara menghancurkan tanah, agar tanah menjadi gembur dan
siap
untuk digunakan dalam aktivitas pertanian.

Hand traktor sendiri merupakan mesin yang sudah tidak asing lagi bagi petani di
indonesia,
pasalnya mesin ini sangat membantu dalam hal menyiapkan lahan pertanian, dengan
menggunakan
mesin ini petani dapat menggemburkan areal pertanian nya dalam waktu yang singkat, sehingga
dapat menghemat waktu dan menghemat biaya. Selain itu hand traktor ini juga mudah
dioprasikan,
hanya dengan satu oprator saja, maka dari itu hand traktor merupakan mesin yang sangat efektif
dan efisien untuk digunakan oleh petani.
4.2 Praktikum 2

Praktikum mekanisasi pertanian yang kedua dilaksanakan pada tanggal 29 September


2019 yang bertempat di Desa Kalimas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya yang
bertempat di lahan Bapak Ir. Nurjani, M.Sc. Praktikum kali ini membahas mengenai mesin
penggiling padi (RMU) dan mesin perontok padi ( Power Thresher ).

Acara yang pertama adalah pengenalan mesin penggiling padi, mesin ini merupakan
mesin
yang digunakan untuk mengupas atau memecahkan kulit padi sehingga padi dapat menjadi beras.
Mesin ini sangatlah membantu petahi padi dalam hal penggilingan padi, yang membuat proses
penggilingan padi menggunakan mesin sangatlah efektif. Mesin ini memiliki beberapa
komponen
seperti motor penggerak (mesin utama), seed cleaner, mesin pengupas (hushker), mesin pemisah
gabah (separator), mesin penyosok/pemutih (polishner). Setelah mengetahui komponen pada
mesin penggiling padi, maka selanjutnya adalah cara menghidupkan mesin penggiling padi,
menghidupkan mesin ini tidak lah sulit, yang pertama adalah cek seluruh komponen yang ada
pada
mesin, pastikan komponen tidak ada yang rusak, selanjutnya cek bahan bakar dan oli, jika semua
sudah siap maka langkah selanjutnya adalah memasukkan engkol pada as engkol, setelah itu
angkat tuas dekompresi untuk memudahkan saat mengengkol, setelah itu putar engkol searah
jarum jam, putar dengan tempo dipercepat, setelah dirasa cukup, lepaskan tuas dekompresi agar
terjadi gesekan dan mesin akan menyala.

Cara kerja dari mesin penggiling padi sendiri


 Selanjutnya gabah yang telah bersih tadi di bawa ke mesin pengupas (hushker) untuk
 Gabah dimasukkan kedalam seed cleaner yang berfungsi membersihkan gabah dari
memisahkan gabah dan kulitnya (sekam), pada proses ini terjadi pengelupasan kulit padi
gabah yang tidak berisi, sehingga gabah yang tergiling merupakan gabah
dengan menggunakan rol terbuat dari karet dan kulit padi yang sudah terkelupas akan
terbuang melalui cerobong, sedangkan untuk gabah yang sudah terkelupas, masih
tercamput dengan gabah yang belum terkelupas.

 Setelah itu gabah di lanjutkan di mesin separator yang berfungsi untuk memisahkan
hasil gilingan dengan kotoran yang masih terbawa dan memisahkan antara gabah
terkelupas dengan yang sudah bersih. Untuk gabah yang belum bersih dimasukkan
ke mesin
Yang hushker
terakhir sehinggal
gabah terkelupas
dilanjutkan pada mesin polisher, yang berfungsi untuk
membersihkan
 Polish
beras hasil pecahan kulit dari kotoran/kulit arinya yang biasa disebut dedak. Pada proses
ini dapat diatur tingkat kebersihan dari beras tersebut dan tentunya akan mempegaruhi
rendemennya. Untuk beras yang sudah bersih bisa langsung dikemas dan di pasarkan atau
untuk dikonsumsi.

Setelah selesai acara satu, kita lanjutkan ke acara ke dua yang membahas
mengenai
pengoprasian power threher (Power Thresher). Mesin ini sendiri berguna untuk
memisahkan gabah dengan batang nya, dengan ada nya alat ini petani sekarang
dimudahkan dalam hal merontokkan padi, karena dengan menggunakan mesin ini proses
perontokam padi dapat berjalan dengan waktu yang singkat dan hasil yang memuaskan.
Setelah mengenali alat perontok padi, selanjutnya adalah mempelajari komponen
yang ada pada mesin ini, mesin ini ditenagai dengan mesin disel sebagai sumber
tenaganya,
di dalam mesin terdapat besi yang dibuat meruncing seperti paku yang bertujuan untuk
merontokkan padi dari batang nya. Mesin ini dapat di hidupkan dengan cara di engkol.
Cara kerja dari mesin ini sangat sederhana, saat mesin telah hidup, besi besi yang ada di
dalam mesin akan berputar, selanjutnya masukkan gabah yang akan di rontokkan ke
dalam
mesin, masukkan sedikit demi sedikit (bertahap), jangan masukkan gabah sekaligus karena
dapat menyebabkan mesin menjadi macet, setelah gabah masuk ke dalam mesin maka
gabah tersebut akan di rontokkan oleh besi-besi yang terdapat dalam mesin tersebut,
gabah
yang tidak berisi akan terlempar keluar melalui lubang khusus, sedangkan gabah yang
berisi akan keluar melalui pintu keluar pada bagian bawah mesin. Sehingga gabah yang
berisi dan yang tidak berisi tidak akan tercampur.
Mesin ini sangat lah efektif untuk digunakan karena sangat efisien, serta dapat
mengurangi kehilangan gabah saat perontokkan dan mengurangi keruskan (pecah) butir

gaba
4.3 Praktikum 3

Praktikum mekanisasi pertanian yang ketiga dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2019
yang bertempat di Lahan belakang Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak.
Kegiatan praktikum yang ketiga ini membahas mengenai pengoprasian traktor roda empat (John
Deere), praktikum kali ini di dampingi oleh pak imam selaku pengajar.

Praktikum kali ini diawali dengan mengenalkan traktor roda empat ini, dilanjutkan
dengan menjelaskan bagian-bagian pada traktor, cara kerja traktor dan cara perawatan traktor
tersebut. Traktor roda empat ini umum nya digunakan untuk mengolah lahan pertanian yang luas
di areal lahan kering, traktor roda empat sendiri dapat digunakan untuk menggemburkan tanah
dengan waktu yang sangat singkat.

Traktor ini menggunakan mesin disel sebagai tenaga penggeraknya, traktor ini memiliki
banyak komponen di dalam nya seperti tuas transmisi, tuas gas, tuas untuk menurunkan bajak,
pedal gas, pedal kopling, pedal rem, tuas untuk mematikan mesin dll. Traktor ini sendiri
dilengkapi
dengan 4 gigi transmisi yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Semakin tinggi gigi yang
digunakan maka semakin cepat pula traktor berjalan, tuas transmisi disini terletak di sebelah kiri
kursi pengemudi, tuas transmisi pada traktor ini ada 2, tuas yang pertama berfungsi untuk
memilih
jalan maju atau mundur sedangkan tuas yang kedua adalah tuas pengatur gigi transmisi. Selain
tuas transmisi ada juga tuas untuk menurunkan bajak, tuas ini terletak di sebelah kanan kursi
pengemudi, penurunan bajak ini dapat diatur ketinggiannya mengguanakan tuas tersebut, kita
dapat mengatur tinggi bajak sesuai dengan kebutuhan. Selain kedua tuas ini, ada juga tuas
pengatur
gas yang terletak di dekat setir, tuas ini berfungsi agar saat di kendarai, operator tidak lagi perlu
menginjak pedal gas, sehingga memudahkan operator dalam pengoprasiannya. Tuas yang terakhir
adalah tuas untuk mematikan mesin, ketika kita sudah selesai menggunakan alat ini dan ingin
mematikan mesin nya, kita hanya tinggal menarik tuas ini, tuas ini berada di atas pedal kopling.

Setelah membahas mengenai tuas yang ada pada traktor roda empat ini, selanjutnya kita
akan membahas mengenai pedal yang ada di traktor ini, traktor ini mempunyai 4 pedal, yang
pertama adalah pedal kopling yang berfungsi sebagai pemutus aliran tenaga dari transmisi ke
mesin, kopling disini memiliki peran yang sangat penting, karena hampir semua oprasi harus
melibatkan kopling, seperti mengganti gigi, ngerem dan berhentu. Pedal yang kedua adalah pedal
gas, ini berfungsi untuk menambah laju dari traktor tersebut sesuai dengan kebutuhan kita. Pedal
yang ketiga yaitu pedal rem, pedal rem disini terbagi menjadi 2, pedal rem kiri dan pedal rem
kanan, pedal rem kiri jika di injak akan memberhentikan roda posisi kiri, sedangkan roda posisi
kanan masih tetap berputar, sedangkan jika rem kanan yang diinjak, maka roda sebelah kanan
akan
berhenti dan roda kiri tetap berjalan. Pedal rem disini berfungsi untuk membantu operator untuk
memutar traktor di lahan yang sempit.

Setelah mengetahui semua komponen terakhir adalah pengoprasian traktor, sebelum


menghidupkan traktor cek terlebih dahulu kondisi mesin, cek oli, bahan bakar dan air radiator,
setelah semua siap langkah berikut nya adalah memasukkan kunci ke lubang kunci, setelah itu
putar kunci ke posisi ON lalu putar lagi ke posisi start, sebelum memutar kunci ke posisi start
pastikan transmisi berada di poisis netral, karena jika posisi transmisi tidak di posisi netral maka
misin tidak dapat menyala, setelah transmisi di posisi netral, putar kunci ke posisi start sampai
mesin hidup.

Untuk menjalan kan traktor roda 4 yang pertama dilakukan adalah menekan pedal kopling
sampai full, lalu masukkan transmisi ke posisi maju, dan masukkan tuas transmisi kedua ke gigi
posisi 1, kemudian lepas kopling perlahan lahan maka traktor akan berjalan, untuk mengganti
posisi gigi, traktor harus dalam keadaan diam atau berhenti. Untuk mundur sendiri tinggal diubah
posisi tuas transmisi dari posisi maju ke posisi mundur, pemindahan posisi ini juga harus
dilakukan
dalam kondisi berhenti. Untuk memberhentikan traktor ini caranya sangat mudah, kita hanya
tinggal menekan pedal kopling hingga full dan traktor akan berhenti, jadi pada traktor ini pedal
rem bukan lah untuk berhenti melainkan hanya pedal untuk membantu operator memutar traktor
pada lahan yang sempit. Jika traktor sudah berhenti, tarik tuas untuk mematikan mesin yang
terletak di atas pedal kopling, tarik tuas hingga mesin traktor mati.

Traktor roda 4 ini memiliki banyak manfaat bagi petani, khusus nya petani yang memiliki
luas lahan yang besar, karena dengan traktor ini petani dapat menghemat biaya, hemat waktu dan
hemat tenaga sehingga menjadi efisien. Traktor roda 4 ini selain dapat digunakan untuk
menggemburkan tanah, traktor ini juga dapat digunakan untuk menanam benih sehingga alat ini
sangat lah menguntungkan petani.
4.4 Praktikum 4

Praktikum mekanisasi pertanian yang terakhir dilaksanakan pada tanggal 1 November


2019 yang bertempat di lab mekanisasi pertanian (workshop), fakultas Pertanian Universitas
Tanjungpura Pontianak. Kegiatan praktikum yang terakhir ini membahas mengenai mesin 4 tak,
mesin 2 tak, system transmisi, system penggerak. Praktikum kali ini didampingi oleh pak Iman
selaku pengajar. Praktikum kali ini diawali dengan mengenalkan mesin 2 tak dan mesin 4 tak,
dilanjutkan dengan pengenalan system transmisi dan terakhir pengenalan system penggerak. Saat
ini mesin mesin kendaraan sudah banyak menggunakan mesin 4 tak dibandingkan dengan mesin
2 tak. Dikarenakan mesin 4 tak memiliki pembakaran yang lebih sempurna disbanding dengan
mesin 2 tak.

Pada dasarnya prinsip kerja mesin 2 tak sangat simpel/sederhana. Pada satu
Langkah
pembakaran yang dua
terjadi pertama
kali yaitu langkah
langkah kompresi dan
seker/piston. Jadi langkah hisap pada
dalam motor langkah
bensin ini dalam
2 tak,
motor 2 tak terjadi
melakukan 2 aksi berbeda
2 kali langkah yang 1terjadi
kerja dalam secara bersamaan yaitu aksi kompresi yang terjadi
kali langkah
pada ruang silinder atau pada bagian atas dari piston dan aksi hisap yang terjadi pada ruang
engkol
atau pada bagian bawah piston. Sedangkan yang terjadi dalam langkah ini adalah : torak bergerak
dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas). -pada saat saluran pembiasan tertutup
mulai
dilakukan langkah kompresi pada ruang silinder. dan pada saat saluran hisap membuka
maka campuran udara dan bensin akan masuk ke dalam ruang engkol.

Kemudian dilanjutkan dengan langkah kedua yaitu langkah usaha dan buang, pada
langkah
ini terjadi langkah usaha dan buang yang terjadi pada saat yang tidak bersamaan, jadi langkah
usaha dahulu barulah setelah saluran pembiasan dan saluran buang terbuka terjadi langkah buang.
Yang terjadi dalam langkah ini adalah : sebelum piston mencapai TMA (titik mati atas), busi akan
memercikan bunga api listrik sehingga campuran udara dan bahan bakar akar terbakar dan
menyebabkan timbulnya daya dorong terhadap piston, sehingga piston akan bergerak
dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). sesaat setelah saluran hisap tertutup dan
saluran bias serta saluram buang membuka maka campuran udara dan bahan bakar yamg
berada diruang engkol akan mendorong gas sisa hasil pembakaran melalui saluran bias ke saluran.
Berbeda dengan mesin 2 tak, pada mesin 4 tak atau four stroke engine adalah sebuah
dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik turun
duakali rotasi kruk as, dan satu putaran noken as

Empat proses tersebut terbagi dalam


Dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong kearah ruang bakar akibat
1. Langkah
momentum dari Masuknya
kruk as danBahan
flywheel. Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan
temperature
Padasehingga
langkah campuran udara
yang pertama ini,bahan
bahanbakar
bakardapat
masukbersenyawa. Rasio kompresi
ke dalam silinder, langkah ini
ini
nantinya
untuk memasukkan bahan bakar dan udara kedalam silinder. Sebagai mana tenaga
berhubungan erat dengan produksi tenaga.
diproduksi tergantung dari jumlah bahan bakar yang terbakar selama proses
3. Langkah
2. Dimulai ketika
Langkah campuran udara/bahan bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat
Kompresi
campuran
yang terbakar ini merambat dan terjadilah leakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder
sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang menddorong piston
turun kesilinder bore. Gerakan linear dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk s.
energy rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukn hanya menghasilkan
tenaga , counter balance weigth pada kruk as membantu piston melakukan siklus berikutnya.

4. Langkah
Langkah ini menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin yang
lembut
dan efisien. Piston bergerak mendorong gas sissa pembakaran keluar dari silinder menuju
knalpot.
Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran
yang tercampur bersama pemasukan gas baru akan mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan.

Setelah membahas mengenai mesin 4 tak dan mesin 2 tak, kegiatan berikutnya
membahas mengenai transmisi. Transmisi disini merupakan komponen yang sangat
karena transmisi berfungsi untuk menghubungkan tenaga dari mesin menuju system penggerak.
Transmisi disini dibagi menjadi 2 yaitu manual dan automatic, namun pada alsintan lebih banyak
menggunakan system transmisi manual. Pada transmisi manual, biasanya dilengkapi oleh gigi
gigi
transmisi yang dapat digunakan sesuai dengan keperluan.

Setelah membahas mengenai system transmisi, terakhir dilanjutkan dengan membahas


system penggerak, system penggerak (Gardan) merupakan komponen yang berfungsi untuk
menggerakkan roda. Tenaga yang bersumber dari mesin kemudian disalurkan oleh transmisi ke
system penggerak yang kemudian dapat menggerakkan roda pada kendaraan. System penggerak
yang dikenal ada dua jenis yaitu 2WD dan 4WD. System penggerak 2WD disini berarti dari 4
roda
hanya 2 roda yang berputar atau yang menjadi penggerak hanya 2 roda saja, roda yang lain hanya
sebagai pengikut. Pada mobil yang memiliki system 2WD biasanya yang menjadi penggerak
adalah roda depan, karena penyaluran tenaga dari mesin tidak memerlukan langkah yang panjang.
Sedangkan system penggerak 4WD berarti seluruh roda menjadi sumber tenaga sehingga
kendaraan yang memiliki system penggerak 4WD memiliki tenaga yang lebih baik dibandingkan
dengan kendaraan yang mempunyai system penggerak 2WD.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan mekanisasi
pertanian meliputi penyiapan lahan, penanaman, perawatan tanaman, pemupukan, pemanen,
pasca panen. Penggunaan alsintan dalam bidang pertanian sudah menjadi hal yang lumrah,
karena sangat lah membantu dalam proses pertanian, penggunaan alsintan dapat mempercepat
waktu kerja, mengurangi tingkat kerusakan pada tanaman dan dapat meningkatkan hasil panen.
Penggunaan alsintan juga dapat menghemat biaya produksi dibandingkan dengan yang tidak
menggunakan alsintan, sehingga penggunaan alsintan dalam pertanian merupakan salah satu cara
yang sangat efektif dan efisien,.

5.2 SARAN
Untuk praktikum mekanisasi pertanian kedepannya diharapkan adanya penambahan
alsintan sehingga mahasiswa dapat memahami lebih banyak jenis alsintan yang dapat digunakan
dalam bidang pertanian.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35454912/MAKALAH_MEKANISASI_PERTANIAN_RICE_MILL
ING_UNIT_MESIN_PENGGILING_PADI_PROGRAM_STUDI_AGROTEKNOLOGI_A

https://www.slideshare.net/mobile/AbdulMuftiPutra/laporan-praktikum-mekanisasi-pertanian-
full-29555348

https://www.academia.edu/29697842/LAPORAN_PRAKTIKUM_MEKANISASI_PERTANIA
N_Pengenalan_traktor_tangan_dan_traktor_mini_

https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/64247/4/BAB%20II%20Tinjauan%20Pust
aka.pdf
https://docplayer.info/56902108-Bab-ii-landasan-teori.html http://digilib.unila.ac.id/20868/15/BAB

%20II.pdf
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai