Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

MATA KULIAH MANAJEMEN USAHA TANI

Nama : Jamal aris

Npm : 194210182

Kelas : Agb 4 B

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum mata kuliah “MANAJEMEN USAHA TANI”. shalawat beserta
salam di hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Perawang , 2 mei 2021

Jamal aris
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang


melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman hewan, dan mikrobia)
untuk kepentingan manusia. Tanaman pangan yang sampai saat ini masih dianggap
sebagai komoditi pertanian terpenting dan strategis bagi perekonomian indonesia adalah
tanaman padi, karena selain merupakan tanaman pokok bagi sebagian besar petani, juga
merupakan bahan makanan pokok bagi penduduk Indonesia. Tanaman padi merupakan
tanaman budidaya yang sangat penting bagi umat manusia karena lebih dari setengah
penduduk dunia tergantung pada tanaman ini sebagai sumber bahan pangan. Hampir
seluruh penduduk Indonesia memenuhi kebutuhan bahan pangannya dari tanaman padi.
Dengan demikian, tanaman padi merupakan tanaman yang mempunyai nilai spiritual,
budaya, ekonomi, dan politik yang penting bagi bangsa Indonesia karena memengaruhi
hajat hidup orang banyak.

Besarnya pendapatan usahatani diperhitungkan dari pengurangan besarnya


penerimaan dengan besarnya biaya usahatani tersebut. Penerimaan suatu usahatani akan
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti luasnya usahatani, jenis dan harga komoditi
usahatani yang diusahakan, sedang besarnya biaya suatu usahatani akan dipengaruhi
oleh topografi, struktur tanah, jenis dan varietas komoditi yang diusahakan, teknis
budidaya serta tingkat teknologi yang digunakan.

Usahatani adalah himpunan dari sumbersumber alam yang ditempat itu dan
diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air, perbaikan-perbaikan
yang dilakukan diatas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang di dirikan
diatas tanah dan sebagainya. Usahatani dapat berupa usaha bercocok tanam atau
memelihara ternak(Butarbutar, 2015:4). Ilmu usahatani juga didefinisikan sebagai imu
mengenai cara petani mendapatkan kesejahteraan (keuntungan), menurut pengertian
yang dimilikinya tentang kesejahteraan (Wanda, 2015: 602).
Manajemen adalah keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan orang-orang
lain di dalam organisasi. Siagian mengatakan bahwa manajemen adalah seni
memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.
(Suhendra.K, 2008: 6-7). Manajemen sebagai proses, karena dalam manajemen terdapat
adanya kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, misalnya kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Kegiatan-kegiatan itu satu sama
lainnya tidak dapat dipisahkan atau dengan kata lain saling terkait (terpadu), sehingga
akan membentuk suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu
manajemen disebut sebagai sistem (Wiludjeng, 2007: 3).

Padi merupakan salah satu komoditi yang mempunyai prospek pengembangan


guna menambah pendapatan para petani. Hal tersebut dapat memberi motivasi tersendiri
bagi petani untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan produksinya dengan tujuan
agar pada saat panen usaha memperoleh hasil penjualan tinggi guna memenuhi
kebutuhannya. Namun kadang kala dalam kenyataan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan. Ketika panen tiba, hasil melimpah tetapi harga mendadak turun, dan lebih
parah lagi jika hasil produksi yang telah di prediksikan jauh melenceng dari jumlah
produksi yang dihasilkan, produksi minim, harga rendah dan tidak menentu membuat
petani padi kadang merasa kecewa bahkan patah semangat untuk tetap mengembangkan
usaha pertaniannya. Hal ini disebabkan karena setiap kegiatan pengolahan sawah
mutlak petani mengeluarkan biaya untuk kegiatan produksi, mulai dari pengadaan bibit,
pupuk, pengolahan, pestisida dan biaya lainnya yang tidak terduga.

1.2.Rumusan Masalah

 Berapa besar pendapatan Petani dari usahatani padi di desa Bunut, kecamatan
tualang ,kabupaten Siak?
1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan
 Menganalisis pendapatan usahatani padi di desa Bunut, kecamatan
tualang ,kabupaten Siak.
1.3.2 Manfaat
 Mengetahui pendapatan petani padi di desa Bunut, kecamatan
Tualang, kabupaten Siak.
II.TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

2.1 Tempat dan waktu

Survei dilaksanakan di Lahan petani padi tepatnya di Perawang,kabupaten siak

pada Tanggal 08 April 2021.

2.2 teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan mewawancarai petani padi dengan

menggunakan kertas kuisioner dari dosen pengampu mata kuliah “Manajemen usaha

tani”.

C.Analisis data (penyusutan biaya produksi,pendapatan,produktifitas,return cost ratio)

D. Konsep Operational
III. PROFILSAMPEL

(Menggambarkan tentang petani padi sebagai sampel secara lengkap)

1. Jenis Kelamin

Adapun jenis kelamin petani yang di wawancara terdiri dari pria. Setelah
kuesioner di isi kepada petani /responden maka dilakukanlah identifikasi terhadap
responden yang menjadi sampel.petani didominasi o leh laki-laki .

2. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan responden / petani yang diwawancara, beliau


menempuh pendidikan terakhir yaitu SMA (Sekolah menengah ke atas).

3. Pekerjaan keseharian petani

Beliau melakukan usaha tani padi sebagai usaha sampingan , beliau memiliki
pekerjaan utama yaitu sebagai Karyawan di PT.Indah kiat pulp and papper perawang.
Disaat ia bekerja maka yang mengurus padi adalah keluarga beliau.

Beliau memiliki satu istri dan 3 orang anak, 2 anak laki-laki dan satu orang
perempuan.Salah satu anak laki-laki berumur 18 tahun (masih menempuh pendidikan
sma) dan berumur 20 tahun yang bekerja di salah satu toko kuliner. 1 anak perempuan
berumur 10 tahun menempuh pendidikan SD (Sekolah dasar).

Hasil panen dari lahan sawah beliau dijual kepada agen/penampung yang ada di
siak, Penghasilan yang diperoleh di jadikan sebagai tambahan pemasukan dan di tabung
untuk kebutuhan dimasa yang akan datang.
IV. TEKNIK BUDIDAYA

3.1.Pembuatan bedengan untuk persemaian/pembibitan padi

Cara menanam padi pada umumnya bukan dengan benih langsung tanam,
namun dengan bibit yang sebelumnya disemai terlebih dahulu. Penyemaian padi
dilakukan dengan membuat bedengan semai yang dilakukan bersamaan saat olah tanah.
Bedengan semai dibuat rata dengan ukuran lebar 1-1,5 m (lebar got 40-50cm),
panjangnya menyesuaikan ukuran lahan. Luas bedengan semai biasanya 1/20 luas
penanaman.

Agar bibit bisa tumbuh dengan baik, pilih lahan untuk bedengan semai yang
mudah pengairannya, dan bebas hama penyakit .Untuk menambah kesuburan tanah
tempat persemaian, tambahkan bahan organik (kompos atau pupuk kandang
1kg/m2).Tebarkan juga pupuk NPK 10 gram/m2, serta insektisida karbofuran 10
gram/m2.

3.2 Persiapan benih dan cara menyemai benih padi

a. Di waktu bedengan semai dibuat, siapkan benih padi yang akan disemai (biji
yang bernas)
b. Rendam benih padi kurang lebih 24 jam, dan ganti air rendaman setiap 6 jam
sekali.
c. Kemudian peram selama 1-3 hari sampai benih berkecambah semua.
d. Setelah diperam 1-3 hari dan benih berkecambah (muncul radikula/akar baru),
benih sudah bisa disebar pada bedengan yang telah dibuat dengan kerapatan 50
gram untuk 1 m2.
e. Setelah benih padi berkecambah disebar, genangi selama 2-3 hari dengan air
secara macak-macak.

3.3 Penyiapan lahan padi

Penyiapan lahan terdiri atas beberapa langkah antara lain : pembersihan lahan dari
gulma atau bekas tanaman lama, penggenangan lahan, olah tanah (bajak) serta
penggaruan.

a. Pembersihan lahan dilakukan dengan aplikasi herbisida baik kontak atau


sistemik sehingga lahan bersih dari gulma atau rumput.
b. Penggenangan lahan bertujuan agar hama penyakit yang ada dalam tanah bisa
mati, dan struktur tanah menjadi lebih lunak. Dilakukan selama kurang lebih 1
Minggu.
c. Olah tanah atau bajak, sebelum lahan dibajak sebarkan pupuk kandang atau
kompos kurang lebih 5-10 ton/ha. Kemudian lakukan bajak untuk membolak
balik tanah dan menghancurkan bongkahan tanah.
d. Penggaruan bertujuan untuk untuk meratakan lahan. Lakukan penggaruan serata
mungkin sehingga tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Penggaruan
dilakukan setidaknya 1 hari menjelang penanaman. Dan jangan lupa untuk
mengurangi air saat penggaruan.

3.4 Pindah tanam dan perawatan masa vegetatif padi


Pindah tanam bibit padi adalah saat berusia 3-4 minggu (kurang lebih 5-7 daun).
Cara penanamannya yakni bibit padi jangan ditanam terlalu dalam karena berakibat
pertumbuhan tanaman menjadi lambat.

Jarak tanam yang direkomendasikan 20-25×20-25 cm atau sistem tanam jajar


legowo. Jarak tanam jangan terlalu rapat dikarenakan pertumbuhan akan memanjang,
tanaman saling menaungi, sehingga berpotensi menyebabkan anakan sedikit.

Setelah 2-4 hari setelah pindah tanam akar-akar baru akan terbentuk, dan pada
umur 5-10 hari akan terjadi pertumbuhan anakan.

3.5 Pengairan/irigasi tanaman padi

 Pengairan dilakukan dengan pola irigasi berselang yaitu tanah dialiri air dalam
kondisi macak-macak
 Urutannya adalah setelah tanam samapai umur 10 hari tanah diairi setinggi 2-5
cm
 Saat umur 11 hari, pengairan dihentikan sampai air dipetak sawah habis dengan
sendirinya
 Kemudian lakukan penggenangan lagi setinggi 5 cm selama 5 hari
 Ulangi kegiatan pengeringan dan penggenangan sampai masuk fase pembungaan
 Pada fase pembungaan, lakukan penggenangan lagi setinggi 5 cm sampai
menjelang panen
 Setelah itu lahan dikeringkan untuk proses pemasakan gabah

3.6.Pemupukan padi

Bagaimana cara pemupukan padi, kapan waktu pemupukan padi, serta apa jenis
pupuk dan berapa dosis pemupukan padi?

Mengutip dari laman Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPADI), Tanaman
padi memerlukan banyak unsur hara N dibandingkan P dan K.
Unsur hara N berfungsi untuk pertumbuhan tanaman, pembentukan anakan,
pembentukan klorofil yang penting untuk fotosintesis, serta untuk merangsang
pembentukan gabah.

Unsur hara P berfungsi sebagai sumber tenaga (ATP) untuk membentuk


tanaman yang seragam tumbuh dan masaknya.

Unsur hara K berfungsi sebagai pendukung berlangsungnya reaksi enzim dalam


tanaman padi, memperbaiki rendemen gabah, ketahanan terhadap cekaman lingkungan
seperti kekeringan serta ketahanan terhadap hama penyakit.

Lebih lanjut disebutkan bahwa untuk menghasilkan 1 ton gabah dibutuhkan unsur hara
sebagai berikut :

 N sebanyak 17,5 kg (setara 39 kg Urea)


 P sebanyak 3 kg (setara 9 kg SP36)
 K sebanyak 17 kg (setara 34 kg KCl)

Pemupukan padi sendiri disarankan untuk mengkombinasikan pupuk anorganik (kimia)


dengan pupuk organik agar selain produktivitas bisa tinggi tapi kesuburan tanah tetap
terjaga.

Pemupukan pada padi harus berdasarkan fase pertumbuhan, dengan dosis yang berbeda-
beda pula untuk masing-masing jenis pupuk yaitu :

1. Pemupukan 1 saat umur 7-10 hst (Urea 50-75 kg/ha, SP36 100-150 kg/ha, KCl
50 kg/ha)
2. Pemupukan 2 saat umur 21 hst (Urea 100-150 kg/ha)
3. Pemupukan 3 saat umur 40 hst (Urea 50-100 kg/ha, KCl 50-100 kg/ha)
4. Berdasarkan data di atas, kita bisa lihat bahwa pemberian pupuk Urea dilakukan
sebanyak 3 kali, pupuk KCl sebanyak 2 kali dan pupuk SP36 hanyak sekali saja.

3.7.Pengendalian gulma pada tanaman padi


Gulma pada tanaman padi perlu dikendalikan agar tidak mengganggu
pertumbuhan tanaman padi. Di lahan, gulma berebut unsur ara, air, ruang tumbuh dan
sinar matahari dengan tanaman padi.

Penyiangan bisa dilakukan secara manual yakni dengan cara mencabut gulma satu
persatu, namun hal ini tidak efektif dan efisien.

3.8.Panen padi

Masa/umur panen padi biasanya dilakukan setelah umur 30 hari setelah masa
pembungaan atau bisa dilihat dari kondisi fisik gabah yakni gabah sudah mengalami
masak fisiologis 90% yang artinya 90% gabah telah berubah warna menjadi kuning.

Panen yang terlalu awal yakni saat banyak bulir hijau maka akan banyak terbentuk bulir
patah pucuk sehingga dapat menurunkan kualitas beras.

Begitu pula jika panen terlambat, maka akan terjadi potensi kehilangan karena banyak
gabah yang rontok di sawah.
V.PENDAPATAN USAHA TANI
(DALAM SATUAN PER GARAPAN DAN PERHEKTAR)
A. alokasi Faktor produksi (tanah,sarana produksi,tenaga kerja,alat
dan mesin pertanian).

Anda mungkin juga menyukai