Oleh :
Wisnu Pramudya
07.1.2.17.2351
Pertanian III C
KEMENTERIAN PERTANIAN
2019
i
TUGAS MANDIRI
SYARAT UJI KOMPETENSI
LAPORAN PRODUKSI BENIH
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah memberikan limpahan
rahmat, berkat, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
“PRODUKSI BENIH”
Kami menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan guna perbaikan
dimasa yang akan datang
Akhir kata, semoga laporan tentang Produksi Benih ini dapat bermanfaat
bagi masyarkat umum.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Benih merupakan salah satu bagian dari kehidupan yang harus dilestarikan
keberadaannya sehingga dapat digunakan untuk berusaha oleh para petani ketika
musim tanam yang akan datang atau masa yang tepat.
Demi menjaga kualitas benih tetap terjaga, perlu dilewati banyak tahapan
dalam sampai sebelum pengemasan,sehingga pada waktu petani menggunakan
untuk melakukan penanaman, kualitas benih dapat terjaga dengan baik. Kondisi
benih dapat dikatakan baik tergantung dari presentase kevigoran, viabilitas,
kemurnian, dan kesehatan yang baik. Dalam melakukan penanganan benih, perlu
memperhatikan beberapa kaidah-kaidah ilmiah guna setelah pengemasan kondisi
benih tetap dalam keadaan baik dan layak digunakan. Dari sini dapat diartikan
bahwa proses penanganan benih harus berbeda dengan penanganan yang
dilakukan kepada biji-bijian.
1
1.2 Tujuan
3. Agar mahasiswa mampu menetapkan apa saja prasarana dan sarana produksi
yang digunakan
10. Mahasiswa mampu dan terampil dalam melakukan pengairan pada tanaman
jagung
12. Mahasiswa mampu dan terampil dalam melakukan penanganan hasil panen
13. Mampu dan terampil menerapkan teknik pengeringan calon benih kedelai
14. Mampu dan terampil menerapkan teknik perontokan calon benih kedelai
15. Mampu dan terampil menerapkan teknik sortasi calon benih kedelai
16. Mahasiswa mampu dan terampil dalam melakukan perlakuan pada benih
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Benih yang bermutu tinggi yang berasal dari varietas merupakan satu
faktor penting yang akan menentukan tinggi rendahnya produksi tanaman, maka
sebelum menanam hendaknya memilih benih yang bagus secar fisik. Ciri-ciri fifik
benih yang bagus antara lain : (1) biji mengkilap, (2) tidak keriput, (3) tidak cacat,
(4) warnanya normal pada umumnya. (Wilkins, 1989) Benih digolongkan menjadi
dua yaitu antara lain (1) benih kering yaitu benih yang lazimnya dihasilkan
pembiakan tanaman secara generatif yang biasanya dari biji atau dari buah kering
yang berkadar air sekitar 7-16%. (2) benih lembab yaitu benih yang mengandung
air, yang dihasilkan dari pembiakan vegetatif dan mengandung air sebanyak 70-
85%. (Aak, 1990) perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian komplek dari
perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia.
3
2.2 Merencanakan Produksi Benih
1. Pemilihan lokasi yang tepat. Tempat penanaman harus bersih dari benih-benih
jagung dan jagung manis lain, bukan daerah endemik hama dan penyakit utama,
tanah subur, cukup air, mempunyai sistem irigasi dan drainase yang baik, serta
tingkat keseragaman (homogenitas) tanah yang tinggi.
a) Isolasi jarak. Pada produksi benih F1 hibrida, isolasi jarak dengan pertanaman
jagung lainnya minimal 300 m.
b) Isolasi waktu. Pada isolasi ini perbedaan waktu tanam antara pertanaman
produksi benih dengan tanaman jagung di sekitarnya minimal 30 hari.
4
c) Isolasi penghalang fisik. Pada isolasi ini dapat digunakan plastik sebagai
penghalang dengan ketinggian 3 m.
Perbandingan jumlah baris antara tanaman galur murni A (sebagai betina) dan
galur murni B (sebagai jantan) pada produksi benih F1. Hibrida adalah 2B : 8A
atau 1B : 4A, dengan jarak tanam 80 cm x 25 cm.
5
Teknik pemotongan bunga jantan adalah sebagai berikut.
Oleh karena itu, perhatian dan input diberikan dalam sistem produksi benih lebih
besar dibandingkan dengan sistem produksi biji. Kedua, kesuburan lahan lebih
seragam untuk memudahkan seleksi dan roguing terhadap tipe galur yang
menyimpang (offtype). Ketiga, fasilitas pendukung mudah tersedia saat
dibutuhkan, seperti tenaga kerja untuk pemotongan bunga jantan (detasseling),
perawatan, panen, dan pascapanen.
6
2.3 Penerapan Teknik Penanaman Jagung
2.3.1.Sejarah Singkat
Jangung sendiri sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia.Banyak teori
yang berkembang menyatakan bahwa jagung didomestikasi pertama kali oleh
penghuni lembah Tehuacan, Meksiko.Bangsa Maya dan Olmek diketahui sudah
mulai membudidayakan jagung di seantero Amerika Tengah sejak 10.000 tahun
yang lalu dan mengenal berbagai teknik pengolahan hasil.
Pengembaraan jagung ke Asia dipercepat dengan terbukanya jalur barat
yang dipelopori oleh armada pimpinan Ferdinand Magellan melintasi Samudera
Pasifik.Di tempat-tempat baru inilah jagung relatif mudah beradaptasi karena
tanaman ini memiliki elastisitas fenotipe yang tinggi.
2.3.2 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung
Klasifikasi Tanaman Jagung.
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Commilinidae
Ordo : Poales
Family : Paceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L
Daun.
Daun jagung tergolong kedalam daun yang sempurna, Daun pada jagung
berwarna hijau muda saat masih mulai menunjukkan daunnya dan hijau tua saat
dewasa dan kuning saat sudah tua, tulang daun dengan ibu tulang daun berada
sejajar dan daun pada jagung ada yang halus tanpa bulu dan ada pula yang kasar
dnegan bulu.
Batang.
Batang tanaman jagung tegak lurus dan kokoh, batang tanaman jagung terdiri dari
ruas-ruas dan disetiap pelepah dibungkus dengan daun yang selalu muncul
disetiap buku nya, namun batang jagung tidak banyak mengandung lignin, namun
batang nya tetap tegak lurus dan kokoh.
7
Akar.
Akar pada tanaman jagung memiliki akar serabut dengan mencaapai kedalaman
sekitar 8 m, meski demikian rata-rata akar pada tanaman jagung hanya berada
pada kisaran 2 m, selain serabut, akar adventif juga akan muncul ketika tanaman
jagung berumur dewasa yang berfungsi memabntu mengkokohkan tegaknya
batang jagung.
Bunga.
Bunga jantan dan betina pada tanaman jagung terpisah, maka dari itu penyerbukan
pada tanaman jagung memerlukan bantuan angin, serangga dan bahkan bisa juga
manusia. Setiap bunga jantan dan betina pada tanaman jagung harus diserbukkan
dengan bantuan alam (Secara alami) atau dengan bantuan manusia, bunga jantan
terdapat pada bagian ujung tongkol dari tanaman jagung.
Tongkol
Buah jagung berwana kuning muda saat sebelum dewasa atau putih susu dalam
keadaan pembentukan, setiap batang tanaman jagung memiliki setidaknya 1
tongkol jagung, walau sekarang adanya pembaharuan peningkatan mutu jagung
jenis hibrida namun umumnya setiap batang hanya satu tongkol saja, dan saat
buah jagung dewasa akan berubah bentuk menjadi kekuningan.
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata.Pada fase
pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air.Sebaiknya ditanam
awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari,
tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil
biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 230 C – 300 C. Jagung tidak
memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya
humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan
ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat
kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu.
Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m
dpl
8
2.3.4 Penyakit Pada Tanaman Jagung dan Pengendaliannya
1. Busuk batang
Gejala penyakit ini umumnya terjadi setelah fase pembungaan.Pangkal
batang yang terinfeksi berubah warna dari hijau menjadi kecokelatan,
bagian dalam busuk, sehingga mudah rebah, pada bagian kulit luarnya
tipis.Pada pangkal batang terinfeksi tersebut ada yang memperlihatkan
warna merah jambu, merah kecokelatan atau coklat.Penyakit ini dapat
disebarkan oleh angin, air hujan, dan serangga.
Pengendalian bisa dengan menggunakan varietas tahan, seperti BISI-1,
Surya, CPI-2, dan Pioneer-8.Selain itu bisa dilakukan pergiliran tanaman,
pemupukan berimbang, menghindari pemberian N tinggi dan K rendah,
dan drainase yang baik untuk mencegah serangan.Dapat juga dilakukan
pengendalian hayati dengan cendawan antagonis Trichoderma sp.
2. Karat daun
Gejala penyakit ini terjadi ketika timbul bercak-bercak kecil berbentuk
bulat sampai oval terdapat pada permukaan daun jagung di bagian atas dan
bawah. Bercak ini menghasilkan uredospora yang berbentuk bulat atau
oval dan berperan penting sebagai sumber inokulum dalam menginfeksi
tanaman jagung yang lain dan sebarannya melalui angin. Penyakit karat
dapat terjadi di dataran rendah sampai tinggi dan infeksinya berkembang
baik pada musim penghujan atau musim kemarau.
Pengendalian bisa dengan menggunakan varietas tahan, seperti Lamuru,
Sukmaraga, dan Semar 10.Jika terlihat tanaman yang sudah terinfeksi
maka harus segera dieradikasi.Dapat juga dilakukan pemberian fungisida
dengan bahan aktif benomil.
3. Hawar daun
Gejala penyakit ini terjadi ketika muncul bercak kerdil berbentuk oval
kemudian bercak semakin memanjang berbentuk elips dan berkembang
menjadi nekrotik dan disebut hawar.Bercak berwarna hijau keabu-abuan
atau coklat dan muncul awal pada daun yang terbawah kemudian
berkembang menuju daun atas.Infeksi berat dapat mengakibatkan tanaman
9
cepat mati atau mengering dan cendawan ini tidak menginfeksi tongkol
atau klobot.
Pengendalian bisa dengan menggunakan varietas tahan, seperti Bisma,
Pioner 2 dan 14, serta Semar 2 dan 5.Jika terlihat tanaman yang sudah
terinfeksi maka harus segera dieradikasi.Dapat juga dilakukan dengan
menggunakan cendawan antagonis Trichoderma viride dan pemberian
fungisida dengan bahan aktif mankozeb dan dithiocarbamate.
4. Bercak daun
Gejala penyakit ini terjadi ketika muncul bercak daun berwarna hijau
kekuningan atau cokelat kemerahan.Ketika bibit jagung yang terkena bisa
layu atau mati dalam waktu 3-4 minggu. Jika tongkol yang terinfeksi akan
menyebabkan biji rusak dan busuk, bahkan tongkol dapat gugur. Infeksi
penyakit ini bisa terbawa angin atau percikan air hujan dan dapat
menimbulkan infeksi pertama pada tanaman jagung.
Pengendalian bisa dengan menggunakan varietas tahan, seperti Bima 1,
Sukmaraga, dan Palakka.Jika terlihat tanaman yang sudah terinfeksi maka
harus segera dieradikasi.Dapat juga dilakukan pemberian fungisida dengan
bahan aktif mancozeb dan carbendazim.
5. Bulai
Gejala penyakit ini terjadi pada permukaan daun jagung berwarna putih
sampai kekuningan diikuti dengan garis-garis klorotik dan ciri lainnya
adalah pada pagi hari di sisi bawah daun jagung terdapat lapisan beledu
putih.Penyakit bulai pada tanaman jagung menyebabkan gejala sistemik
yang meluas keseluruh bagian tanaman dan menimbulkan gejala
lokal.Tanaman yang terinfeksi penyakit bulai pada umur masih muda
biasanya tidak membentuk buah, tetapi bila infeksinya pada tanaman yang
lebih tua masih terbentuk buah dan umumnya pertumbuhannya kerdil.
Pengendalian bisa dengan menggunakan varietas tahan, seperti Srikandi,
Lamuru, dan Gumarang.Selain itu, bisa dilakukan penanaman serempak
dan melakukan periode waktu bebas tanaman jagung minimal dua minggu
sampai satu bulan di setiap tahunnya.Jika sudah ada yang terinfeksi bisa
dilakukan eradikasi atau pemusnahan total. Untuk pencegahan juga bisa
10
digunakan fungisida metalaksil pada benih tanaman dengan dosis 0,7 gram
bahan aktif pada tiap kg benih.
11
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L..
Morfologi jagung secara detail adalah meliputi tongkol dan biji, bunga,
batang dan daun, serta sistem perakaran. Berikut penjelasan selengkapnya:
Bagian ini merupakan bagian buah jagung.Bagian ini adalah bagian utama
pada jagung, dimana bagian inilah hasil utama yang dipetik.Seperti yang kita
kenal, bahwa morfologi jagung pada bagian tongkol ini diselimuti oleh dinding
pericarp.Pericarp ini menempel dengan biji sehingga dapat melindungi biji jagung
dengan baik.
Dalam biji jagung, ada bagian luar atau pericarp, bagian dalam atau
endosperm, serta bagian lembaga atau embrio.Fungsi pericarp adalah menjaga
embrio agar selalu cukup air, kemudian bagian endosperm ini berfungsi sebagai
12
cadangan makanan pada jagung.Dimana ada kandungan pati sebanyak 90 % dan
10% kandungan zat yang lainnya (minyak, protein, dan mineral).
Sedangkan bagian embrio sendiri merupakan inti dari tanaman jagung ini.
Dimana embrio ini akan menjadi cikal bakal terbentuknya biji yang bisa ditanam
lagi untuk menjadi tanaman jagung baru.
BAGIAN BUNGA
Bagian morfologi jagung ini menjadi bagian yang penting, karena bunga
inilah yang menjadi alat untuk penyerbukan jagung.Ada dua jenis bunga, yaitu
bunga jantan dan bunga betina. Keduanya akan mengalami penyerbukan, hasilnya
adalah berupa pati yang kemudian berkumpul menjadi tongkol jagung.
Kemudian pada bagian daun jagung terdiri dari bagian helai daun, pelepah
daun, serta bagian ligula. Daun jagung ini akan tumbuh di setiap ruas yang ada
pada batang jagung.
SISTEM PERAKARAN
13
Bagian akar pertama yakni akar penyangga, yang berfungsi untuk
membuat tanaman jagung tetap tegak dan juga untuk menyerap air dan zat
hara.Kemudian pada akar adventif berfungsi untuk mengambil zat hara dan air
dari dalam tanah.Sedangkan untuk akar seminal berfungsi untuk mengembangkan
embrio. (unknown,…)
14
juga bertujuan untuk mnutup akar yang bermunculan diatas permukaan
tanah.(Unknown, 2019).
15
2. Hawar Daun
Penyakit hawar daun disebabkan oleh Helminthosporium
turcicum.Gejala awal terinfeksinya hawar daun menunjukkan berupa
bercak kecil, berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang
berbentuk ellips dan berkembang menjadi nekrotik (disebut hawar),
warnanya hijau keabu-abuan atau coklat.
Pengendalian
3. Busuk Pelepah
Penyakit busuk pelepah pada budidaya jagung umumnya terjadi
di pelepah daun, gejalanya terdapat bercak berwarna agak kemerahan
kemudian berubah menjadi abu-abu, selanjutnya bercak meluas,
seringkali diikuti pembentukan sklerotium berbentuk tidak beraturan,
berwarna putih kemudian berubah menjadi cokelat.
16
merangsang pertumbuhan miselium dan sklerotia, sehingga kondisi
semacam ini merupakan sumber inokulum utama.Penyebab penyakit
busuk pelepah adalah Rhizoctonia solani.
Pengendalian
17
2.5 Melakukan Panen
Panen adalah suatu ungkapan untuk menunjukkan bila tiba saatnya akan
nyata mana yang berubah mana yang tidak. (Suprapti,2002). Sedangkan menurut
Mutiarawati (2009), Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman
(bercocok tanam), tapi merupakan awal dari pekerjaan pasca panen, yaitu
melakukan persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran.
The harvest are fruits picked either prematurely or too late, are more
suspectible to past harvest physiological disorders than are fruits picked at proper
stage of maturity. (panen adalah memetik buah pada saat premature atau
terlambat, lebih tahan terhadap gangguan pasca panen fisiologis dari pada buah
yang dipetik pada tahap yang dapat tepat jatuh tempo). (Sudheer, er.al.2007)
18
2.5.2 Kriteria Panen
1. Cara visual/ penampakan : misal dilihat dari warna kulit, ukuran dan
bentuk buah
2. Cara fisik : misal dengan perabaan, buah lunak, umbi
keras.
3. Cara komputasi : menghitung umur tanaman sejak tanam
atau umur buah dari mekarnya bunga
4. Cara kimia : melakukan pengukuran/ analisic
kandungan zat atau senyawa yang ada dalam komoditas, sperti kadar gula.
19
Panen pada kadar air tinggi (30-40%) membutuhkan waktu lama
untuk pengeringan jagung. Apabila terjadi penundaan penjemuran akibat ganggua
nhujan sehingga udara lembab, maka disarankan agar :
20
2.6 Pengelolaan Calon Benih
Benih bisa saja tidak berkecambah karena ada faktor tertentu, oleh
karenaitu, benih yang tidak berkecambah itu dapat dipastikan saat dilakukan
pengujian,dari pertama pengujian hingga habis akhir periode pengujian
benih tidak berkecambah, benih dapat disebabkan oleh banyak faktor, kemungkin
an benih bisa merupakan benih yang keras, benih keras adalah benih yang hingga
akhir periode pengujian tetap keras itu karena benih tidak dapat menyerap air,
kemudian ada juga benih segar tetapi tidak berkecambah, benih segar yaitu benih
yang tidak keras dan juga tidak keras dan juga tidak berkecambah hingga akhir
pengujian,tetapi tetap bersih, dan menunjukkan tampak masih hidup, kemudian
ada jugakemungkinan benih mati, benih yang pada akhrnya mati, tidak keras,
biasanya benih mati lunak, warnanya memudar, dan sering kali disebabkan cenda
wan.(Kuswanto,1997)
21
pun hasil produksi tidak maksimal karena disebabkan kecambah atau pun benih
yang tidak baik. (kuswanto,1997)
Benih secara umum adalah istilah yang dipakai untuk bahan dasar
pemeliharaan tanaman atau hewan.Istilah ini biasanya dipakai bila bahan dasar ini
berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran hasil akhirnya (dewasa).
Benih bermutu tinggi ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor genetik
danfaktor fisik.menurut Kartasapoetra (1992), faktor-faktor genetik adalah
benihyang berasal dari varietas-varietas yang memiliki genotipe yang baik seperti
hasil produksi tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, responsif terhadap kondi
si pertumbuhan yang lebih baik, atau tahan terhadap cekaman abiotik. !aktor fisik
adalah benih bermutu tinggi dengan kemurnian yang tinggi, daya kecambah yang
tinggi, bebasa dari kotoran dan
benih rerumputan serat bebas dari hama dan penyakit, serta kadar air benih yang
rendah (Kamil,1986).
Dalam pengertian benih murni termasuk semua varietas dari species yang
dinyatakan berdasarkan penemuan dengan uji laboratorium. Yang termasuk
22
kedalam kategori benih murni dari suatu species adalah benih masak dan utuh,
benihyang berukuran kecil, mengerut tidak masak, benih yang telah berkecambah
sebelum diuji dan pecahan benih yang ukurannya lebih besar
dari separuh benihyang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan
benih itu termasuk ke dalam species yang dimaksud. (Justice, 1990)
Benih species lain, komponen ini mencakup semua benih dari tanaman per
tanian yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.
Benih gulma mencakup semua benih ataupun bagian vegetatif tanaman yangterma
suk dalam kategori gulma.Juga pecahan gulma yang berukuran setengahatau
kurang dari setengah ukuran yang sesungguhnya tetapi masih mempunyai
embrio. Bahan lain atau kotoran, termasuk semua pecahan benih yang tidak meme
nuhi persyaratan baik dari komponen benih murni, benih species lain maupun
benih gulma, partikel-partikel tanah, pasir, sekam, jerami dan bagian- bagian
tanaman seperti ranting dan daun. (Sutopo,1984).
Disisi lain, Mutu benih adalah nilai kualitas secara fisiologis dan patologis
terhadap suatu benih. Benih yang bermutu baik secara fisiologis adalah benih
yang memiliki daya kecambah yang baik dan mampu tumbuh serentak dengan
sifat yang seragam dan berproduksi tinggi.Secara patologis benih bermutu baik
adalah benih yang tidak membawa pathogen dan tidak terjangkit penyakit serta
dapat tumbuh dan memiliki ketahanan terhadap penyakit tertentu.
23
yang telah disesuaikan dengan tolak ukur dengan membandingkan telah sesuai
dengan kondisi lingkungan atau tidak (Widadjati dkk, 2013).
1. Memperoleh mutu yang lebih baik dan seragam (baik bahan mentah
maupun produk yang dihasilkan).
2. Memberikan standarisasi dan perbaikan cara pengolahannya.
3. Menawarkan beberapa mutu kepada konsumen dengan harga yangsesuai
dengan mutunya
24
2.7 Penanganan Benih
Benih tanaman adalah bakal biji yang dibuahi (struktural), yang digunakan
untuk pertanaman (fungsional), sebagai sarana untuk mencapai produksi
maksimum (agronomis), sebagai wahana teknologi maju yang mampu
melestarikan identitas genetik dengan mencapai derajat kemurnian genetik yang
setinggi-tingginya (teknologi), dan sebagai produk artifisial yang sangat spesifik
dan efisien.
1. Ruang Penyimpanan
25
a) Insulasi
Benih harus bersih dari segala kotoran dan bau jadi diperlukan ruangan
yang kedap air sehingga air hujan tidak dapat masuk ke dalam ruangan.
Atap ruangan harus serapat miungkin, tidak ada kebocoran atau percikan-
percikan air yang munkin dapat menetes ke dalamnya. Dinding ruangan
pun harus rapat sehingga uap air tidak dapat menerobos ke dalam ruangan
melalui celah-celah dinding, pintu ataupun ventilasi dan tempat
penyimpanan fan. Ruang penyimpananpun harus kedap udara karena itu
dalam tempat-tempat penyimpanan yang baik sering digunakan bahan-
bahan seperti film polyethylene, alumunium foil, aspal guna melapisi
dinding dan menutup lubang-lubang pada dinding. Permukaan ruang
penyimpanan harus kedap akan uap air, sebaiknya ruangan penyimpanan
hanya memiliki satu pintu tanpa adanya jendela-jendela.
c) Refrigerasi (pendinginan)
26
udara. Hal ini dapat dilakukan dengan pemanfaatan desiccant atau zat
kimia dan dengan alat dehumidifier atau alat pengering udara.
2. Wadah Penyimpanan
27
permeabel adalah wadah yang masih memungkinkan terjadinya pertukaran udara
antara benih dengan lingkungannya.
Contoh dari wadah yang permeabel adalah karung goni, kantong kain,
karung nilon, keranjang, kotak kayu, kertas, karton dan papan serat yang tidak
dilapisi lilin. Sedangkan wadah yang tidak permeabel adalah kaleng logam, botol
dan gelas.
Justice dan Bass (1979), mengemukakan bahwa penggunaan wadah dan cara
simpan benih sangat tergantung pada jenis, jumlah benih, teknik pengepakan,
lama penyimpanan, suhu ruang simpan dan kelembaban ruang simpan.
a) Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses
penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk,
meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung
produk.
28
b) Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi
kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang
lebih baik.
c) Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang
dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam
mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk.
d) Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi
konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen.
29
BAB III
METODE PELAKSANAAN
30
3.2 Menyusun Kebutuhan Benih
SOAL 1
Hitung ketersediaan benih padi inbidra untuk musim tanam 2015/2016, bila saat
ini tersedia :
Jawaban :
85
x 22.500 = 19.125
100
80
Tingkat produksi benih bersih sebesar 80% maka 100 x 19.125 = 15.300
90
Ketersediaan benih setelah adanya kelulusan laboratorium sebesar 90% adalah100
x 15.300 = 13.770
Jadi ketersediaan benih padi inbidra untuk musim tanam 2015/2016 adalah
sebesar 13.770 ton
31
SOAL 2
Hitung berapa kebutuhan benih kedelai (benih sumber dan BR) untuk masing –
masing musim tanam tahun 2019,denganasumsi : Masa tanam kedelai 3 kali
dengan luas :
32
3.2.2 Merencanakan Produksi Benih
33
27/11/2018
100-105 R6 Proses panen GF 22-
27/11/2018
34
3.3 Penerapan Teknik Penanaman
- Benih Jagung
- Ajir
- Cangkul
- Rafia
- Tugal
- Johnderee
- Alat Pengukur
- Handtraktor
1. Persiapan Lahan
Persiapan lahan ini dijabarkan dalam :
- Pengukuran lahan
- Landcleaning (membersihkan lahan dari sisa tanaman yang sudah
ada/sebelumnya)
- Pengapuran (pemberian dolomit)
- Melakukan uji kandungan unsur hara dengan PUTK
2. Pengolahan Media Tanam
Selanjutnya, melakukan pengolahan media tanam dengan cara dan
ketentuan yang sesuai untuk budidaya tanaman jagung
3. Melakukan Penanaman
Menentukan jarak lubang tanam, dilanjutkan dengan mengukur kedalaman
lubang, dan yang terakhir membuat lubang tanam hingga penanaman.
35
3.4 Mengelola Pertanaman
3.4.1 Alat dan Bahan
Untuk alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut
1) Air
2) Pupuk
3) Alat semprot
4) Timba
5) Cangkul
6) Koret
7) Masker
8) Sarung tangan
9) Topi (penutup kepala)
3.4.2 Langkah Kerja (Metode Pelaksanaan)
Untuk langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut
1) Setelah penanaman selesai dilakukan (14 Agustus 2018). Tunggu
jagung hingga tumbuh setinggi 10-15 cm
2) Penyiangan I dilakukan sebelum pemberian pupuk pada tanaman
jagung (23 Agustus 2018)
3) Pada H+20, dilakukan pemberian pupuk phonska (04 September
2018)
4) Melakukan kegiatan penyiangan ketika tumbuhan gulma mulai
tumbuh
5) Melakukan penyemprotan fungisida serta insektisida (24 Agustus
2018)
6) Penyiangan II dilakukan antara 6-7 September 2018
Penyiangan disini dilakukan sesuai dengan keadaan, jika
keadaan lahan mulai ditumbuhi gulma, dapat dilakukan penyiangan
tanpa memperhatikan tanggal.
36
3.5 Melakukan Panen
37
3.6 Pengolahan Calon Benih
3.6.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk sortasi benih ini adalah sebagai
berikut :
Baskom Sortasi
Plastik Sampah
Timbangan
Benih Kedelai Siap Sortasi
3.6.2 Metode Teknik Sortasi
Berikut merupakan cara pelaksanaan sortasi benih kedelai
Timbang calon benih kedelai dengan 500 gram tiap mahasiswa
Gunakan plastik untuk tempat sampah benih rusak
Seleski benih satu-persatu
38
3.7 Penanganan Benih
3.7.1 Alat dan Bahan
a. Timbangan
b. Benih yang sudah siap dikemas
c. Mesin Hand Sealer
d. Label
3.7.2 Metode Pelaksanaan (Langkah kerja)
a) Perlakuan pada benih (Studi Pustaka)
1. Siapkan biji kedelai yang akan digunakan sebagai benih, benih yang
digunakan adalah benih bermutu.
2. Rendam biji terlebih dahulu untuk menyeleksi biji yang bernas. Benih
yang terapung merapakn benih yang berkualitas buruk. Selanjutnya biji
diangin – anginkan.
3. Tanah yang mengandung bakteri rhizobium dicampur air agar tanah dapat
melekat pada biji. Campurkan biji kedelaidengan tanah yang mengandung
bakteri rhizobium . tanah ini diambil dari lahan bekas tanaman kedelai ,
atau tanam tanaman kacang – kacangan percampuran tersebut
menggunkanperbandinagn 9 kg biji : 1 kg tanah.
39
4. Setelah rata benih siap ditanam , setiap lubang tanam 2-3 butir.
b) Pengemasan
a. Memindahkan benih yang berada dalam karung lalu dimasukan
kedalam plastik yang telah disiapkan
b. Ditimbang hingga mencapai berat 5 kg
c. Mengisi plastik kemasan sampai 5 kg benih
d. Beri label ketika benih sudah dimasukan
e. Merekatkan plastik yang telah diisi benih menggunakan hand
sealer
c) Penyimpanan
Setelah pengemasan benih dilakukan, benih disimpan pada ruang
khusus/tertentu dengan suhu antara 18-22oC.
40
BAB IV
Luas Lahan
Dari hasil hitungan diatas, didapat hasil merupakan luasan lahan yang
didapat kelas kami yaitu Pertanian 3C.
41
4.1.3 Melakukan penanaman
4.3.1 Panen
1. Ketika Panen
Kegiatan pemanenan dilakukan pada pagi hari, lebih tepatnya
dimulai jam 06.00 WIB. Sebelum melakukan pemanenan,
dilakukan pengecekan pada jagung-jagung, apakah sudah
memenuhi kriteria layak panen yaitu warna kelobot tongkol
42
putih kekuning-kuningan atau kuning serta secara fisiologis
jagung sudah masak
2. Alat dan Teknik Pemanenan
Pemanenan dilakukan secara manual, yaitu dengan
menggunakan tangan, lebih tepatnya dengan langsung memetik
jagung dari batang tanamannya. Serta pengelupasan juga masih
menggunakan cara manual dengan tangan
Setelah melalui banyak proses pengolahan calon benih kedelai, yakni perlakuan
pasca panen kedelai sampai proses pengeringan, perontokan, dan sortasi. Kami
telah melakukan pengeringan dengan cara manual, yaitu menggunakan sinar
matahari. Lalu kami juga telah melaksanakan perontokan dengan cara manual,
yaitu dengan cara digebuk-gebukan sehingga calon benih kedelai rontok. Lalu
proses terakhir adalah dengan melakukan sortasi pada benih yang bagus dan jelek.
Dari praktikum ini, jumlah awal benih 500 gram dikurangi benih yang
sudah disortasi, didapatlah hasil benih yang baik sebesar 400 gram, dan sisanya
merupakan benih yang rusak.
1. Benih retak
2. Kotoran benih
3. Benih busuk
4. Benih berlubang
5. Benih pecah
43
4.5 Penanganan Benih
4.5.1 Perlakuan Benih
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas benih kedelai adalah
dengan pemberian inokulan Rhizobium sebagai pupuk hayati. Keuntungan
dari penggunaan inokulan ini guna sebagian N tetap berada dalam akar
serta bintil akar tetap tertinggal dalam tanah. Nitrogen tersebut akan
dimanfaatkan oleh jasad-jasad lain dan berakhir dalam bentuk nitrat dan
ammonium
44
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
45
DAFTAR PUSTAKA
Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Bertanam Jagung. Nuansa Aulia.
Bandung.http://fredikurniawan.com/syarat-tumbuh-tanaman-jagung/
46
Administrator.2017. Pengendalian Penyakit pada Tanaman
Jagung.http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/1188-
pengendalian-penyakit-pada-tanaman-jagung
Justice, O.C., dan Couis, N.B. 1990.Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih.
Jakarta: Rajawali.
47
Kamil, J. 1986. TEKNOLOGI BENIH. Cetakan ke 10. Bandung: Angkasa Raya,.
Justice and Bass 1979. Prinsiples and Praktices of Seed Storage. Castle House.
Publications LTD. http://ngawinesia.blogspot.com/2014/12/makalah-produksi-
dan-penyimpanan-benih.html (28 Januari 2019)
48
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga.https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-fungsi-tujuan-dan-
jenis-kemasan.html(28 Januari 2018)
Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia.https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-fungsi-tujuan-dan-
jenis-kemasan.html(28 Januari 2018)
Teknik produksi tanaman jagung manis,pertanianku.com
https://www.pertanianku.com/teknik-produksi-benih-jagung-manis/
Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi Milenium. Jakarta:
Prenhallindo.https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-fungsi-tujuan-
dan-jenis-kemasan.html(28 Januari 2018)
49
LAMPIRAN
Sanitasi Pembumbunan
50
Proses Panen Proses Panen
Pengemasan
51