Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “kepemimpinan dalam usaha, dan peran kepemimpinan dalam managemen “.
Pada makalah ini kami banyak mengambil dari buku dan refrensi dan pengarahan dari
berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................. i

Daftar Isi...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 2

1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................. 3


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh
kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah
yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan
ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi
yang terpenting.
Sementara itu digambarkan pula bahwa pemimpin itu adalah penggembala, dan
setiap pengembala akan ditanyakan tentang perilaku pengembalaannya. Ungkapan
ini membuktikan bahwa seorang pemimpin apapun wujudnya, dimanapun
letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan
kepemimpinannya. Pemimpin seperti ini lebih banyak bekerja dibandingkan
berbicara, lebih banyak memberikan contoh-contoh baik dalam kehidupannya
dibandingkan berbicara besar tanpa bukti dan lebih banyak berorientasi pada
bawahan dan kepentingan umum dibandingkan dari orientasi dan kepentingan diri
sendiri.
Membicarakan kepemimpinan memang menarik, dan dapat dimulai dari sudut
mana saja ia akan diteropong. Dari waktu ke waktu kepemimpinan menjadi
perhatian manusia. Ada yang berpendapat masalah kepemimpinan itu sama tuanya
dengan sejarah manusia. Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya
suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia. Di satu pihak
manusia terbatas kemampuannya untuk memimpin, di pihak lain ada orang yang
mempunyai kelebihan kemampuan untuk memimpin. Disinilah timbulnya
kebutuhan akan pemimpin dan kepemimpinan.
Kepemimpinan kadangkala, diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan
keputusan. Ada juga yang mengartikan suatu inisiatif untuk bertindak yang
menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan
dari suatu persoalan bersama. Lebih jauh lagi George R. Terry merumuskan
bahwa kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang
supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
Konsep kepemimpinan dan kekuasaan sebagai terjemahan dari power telah
menurunkan suatu minat yang menarik untuk senantiasa didiskusikan sepanjang
evolusi pertumbuhan pemikiran manajemen. Konsep kekuasaan amat dekat
dengan konsep kepemimpinan. Kekuasaan merupakan sarana bagi pemimpin
untuk mempengaruhi perilaku pengikut-pengikutnya. Dalam rangka memberikan
ulasan tentang hubungan yang integral antara kepemimpinan dan kekuasaan,
Hersey, Blanchard dan Natemeyer merasakan bahwa pemimpin-pemimpin itu
hendaknya tidak hanya menilai perilaku kepemimpinan mereka agar mengerti
bagaimana sebenarnya mereka mempengaruhi orang lain, akan tetapi mereka
seharusnya juga mengamati posisi mereka dan cara menggunakan kekuasaannya.
Setiap organisasi apapun bentuk dan namanya, adalah suatu system yang
memungkinkan setiap orang dapat mengembangkan kekuasaannya untuk berbuat
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Setiap manajer, atau administrator, atau
pemimpin adalah seseorang yang diharapkan melaksanakan beberapa jenis
kekuasaan di dalam atau diatas suatu organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


 Kepemimpinan dalam Usaha
 Peran kepemimpinan dalam managemen
1.3 Tujuan
BAB II
PPEMBAHASAN
2.1 Kepemimpinan dalam usaha
A. Teori dan teknik kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi,
khususnya ilmu administrasi negara. Dalam kepemimpinan terdapat hubungan
antar manusia, yaitu hubungan mempengaruhi dan hubungan kepatuhan-ketaatan
para pengikut bawahan karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin. Ruang
lingkup atau tema kepemimpinan itu terletak pada dua hal penting, yaitu:
 Teori kepemimpinan
a) Suatu penggeneralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat dasar pemimpin
dan konsep kepemimpinan.
b) Menekankan latar belakang historis, dan sebab akibat timbulnya
kepemimpinan.
c) Sifat-sifat yang diperlukan seorang pemimpin, tugas-tugas dan fungsinya.
 Teknik kepemimpinan
a) Kemampuan dan keterampilan teknis pemimpin dalam menerapkan teori
kepemimpinan.
b) Melingkupi konsep-konsep pemikirannya serta peralatan yang digunakan.
Kepemimpinan merupakan masalah relasi antara pengaruh dari pemimpin
dengan yang dipimpin. Kepemimpinan memang terkadang sebagai fungsi atas
dasar menjalankan kekuasaan pemimpin dalam mengajak, mempengaruhi dan
menggerakkan orang lain guna melakukan sesuatu.1[1]

b. Pemimpin formal dan informal


Pemimpin formal ialah seorang yang memimpin sebuah organisasi atau lembaga
resmi yang berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi. Ciri-ciri dari
pemimpin formal adalah:
1) Berstatus pemimpin selama masa jabatan tertentu atas dasar legalitas formal.
2) Harus memenuhi berbagai persyaratan formal.
3) Harus mendapat dukungan oleh sebuah organisasi formal.
4) Mendapat balas jasa materil dan immateril.
5) Menerima kenaikan pangkat formal dan dapat dimutasikan.
6) Apabila melakukan kesalahan akan mendapatkan sangsi.
7) Selama menjabat, memilki wewenag dalam berbagai hal.
Pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal
sebagai pemimpin, namun hanya karena memilki sejumlah kualitas unggul. Ciri-
ciri pemimpin informal, yaitu:
1) Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai pemimpin.
2) Kelompok atau masyarakat yang menunjuk sebagai pemimpin.
3) Tidak mendapat dukungan dari sebuah organisasi resmi.
4) Tidak dapat dimutasikan.

1[1] Kartini Kartono, Pemimpin Dan Kepemimpinan; apakah kepemimpinan abnormal


itu?, Jakarta: Rajawali pers, 2011, hlm. 1-6
5) Apabila melakukan kesalahan bisa saja tidak mendapatkan kesalahan. Hanya
saja respek orang terhadap dirinya berkurang.2[2]

2.2. Arti Kerja Bagi Manusia Dan Kaitannya Dengan Kepemimpinan


a. Nilai bekerja atau karya bagi Manusia
Bekerja merupakan aktivitas sosial bagi manusia yang membutuhkan motivasi
kerja yakni motivasi untuk mendapatkan nilai-nilai ekonomis. Selain itu, juga bisa
berwujud nilai-nilai sosial yang berupa penghargaan, respek, kekaguman kawan-
kawan, status sosial, prestise, dan martabat diri. Motivasi bekerja tidak hanya
berwujud kebutuhan ekonomis yang bersifat materiil saja, tetapi bisa juga
berwujud penghargaan. Aspek kedua yang terpenting dari kerja ialah lingkungan
kerja, yaitu lingkungan atau kondisi materiil dan kondisi psikologis.3[3]

b. Masyarakat modern dan masalah kerja


Situasi bekerja dalam masyarakat modern yang serba kompleks selalu
membuthkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam situasi yang
demikian maka selalu dibutuhkan pemimpin dan kepemimpinan demi terwujud
efisiensi kerja. Oleh karena itu, maka akan muncul sebuah hierarki organisasi
dengan beberapa lapisan otoritas. Sehubungan dengan pembagian tugas dalam
kerja kooperatif khususnya dalam struktur-struktur organisasi raksasa yang amat
kompleks modern, masalah koordinasi merupakan usaha yang rumit yang harus
diperhatikan oleh setiap pemimpin. Masalah tersebut terpusat kepada masalah
komunikasi karena komunikasi adalah kapasitas individu dan keompok untuk
menyampaikan perasaan, pikiran, dan ide-ide sendiri kepada orang lain.4[4]

2.3. Konsep Dan Teori Mengenai Pemimpin Dan Kepemimpinan


a. Teori kepemimpinan
Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku pemimpin dan
konsep-konsep kepemimpinannya. Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha
untuk memberikan penjeasan dan interpretasi menegenai pemimpin dan
kepemimpinan dengan menggunakan beberapa segi, yaitu:
i. Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan
ii. Sebab akibat munculnya pemimpin
iii. Tipe dan gaya kepemimpinan
iv. Syarat-syarat kepemimpinan

b. Pemimpin dan Sifat-Sifatnya


 Pengertian Pemimpin
I. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memilki kecakapan
dan kelebihan khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang, sehingga dia

2[2]Ibid,: Kartini Kartono,hlm. 9-11.

3[3]Ibid,: Kartini Kartono, hlm. 17-24.

4[4]Ibid,: Kartini Kartono, hlm. 25-28.


mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-bersama melakukan
aktivitas tertentu demi pencapaian tujuan.
II. Henry pratt Fairchild: pemimpin ialah seorang yang memimpin
dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan,
mengorganisir atau mengontrol usaha atau upaya orang lain atau prestise,
kekuasaan atau posisi.
III. John Gage Allee: pemimpin itu adalah pemandu, penunjuk,
penuntun, komandan).
IV. Pemimpin ialah kepala actual dari organisasi partai, dusun atau
subdivisi-subdivisi dan bagian lainnya.
V. Pemimpin adalah pribadi yang memilki kecakapan khusus,
dengan atau tanpa pengangkatan resmi.
Banyak usaha bersama yang beroperasi secarakooperatif dan mengarah pada
pencapaian tujuan-tujuan tertentu. Danpemimpin-pemimpin harus dipersiapkan ,
dilatih, dan dibentuk secara sistematis. Dengan menekankan bukan kepada hal-hal
yang berkaitan dengan kekuasaan.5[5]
 Sifat- Sifat pemimpin
Upaya untuk menilai berhasilnya seorang pemimpin dilakukan dengan mengamati
dan mencacat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dapat dipakai
sebagai criteria untuk menilai kepemimpinannya. Sepuluh sifat-sifat pemimpin
oleh Ordway Tead:
1. Energy jasmaniah dan mental (physical and nervous energy).
2. Kesadaran akan tujuan dan arah (a sense of purpose and direction).
3. Antusiasme (enthusiasm).
4. Keramahan dan kecintaan (friendliness and affection).
5. Integritas (integrity).
6. Penguasaan teknis (technical mastery).
7. Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness).
8. Kecerdasan (intelligence).
9. Keterampilan mengajar (teaching skill).
10. Kepercayaan (faith).

Menurut George R. Terry, menulis sepuluh sifat pemimpin yang unggul:


1. Kekuatan.
2. Stabilitas emosi.
3. Pengetahuan tentang relasi insani.
4. Kejujuran.
5. Objektif.
6. Dorongan pribadi.
7. Keterampilan berkomunikasi.
8. Kemampuan mengajar.
9. Keterampilan sosial.
10. Kecakapan tekhnis atau kecakapan manajerial.6[6]

5[5]Ibid,: Kartini Kartono, hlm. 31-43.

6[6]Ibid,: Kartini Kartono, hlm. 43-50.


c. Kepemimpinan Metode Dan Tipe Kepemimpinan
 Kepemimpinan dan Metode Kepemimpinan
Kepemimpinan tidak lagi didasarkan pada bakat dan pengalaman saja, tetapi pada
penyiapan secara berencana, melatih calon-calon pemimpin. Nilai kepemimpinan
tidak lagi dinilai dari bakat alamnya akan tetapi oleh kemampuannya
menggerakkan banyak orang melakukan satu karya bersama, berkat pengaruh
kepemimpinan yang diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan. Namun yang
terpenting untuk diketahui ialah pribadi pemimpin dan bentuk kepemimpinan
yang bagaimana yang cocok dalam kelompok dalam kondisi serta situasi tertentu.
Dari satu sisi, kepemimpinan dapat dilihat sebagai instrument yang memiliki
kekuatan dan kekuasaan tertentu untuk melancarkan kegiatan organisasi.
Dari hubungan pemimpin dan para pengikut secara lambat laun akan berkembang
metode kepemimpinan. Metode kepemimpinan ialah cara bekerja dan bertingkah
laku pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk berbuat sesuatu yang
diharapkan dapat membantu keberhasilan seorang pemimpin dalam melakukan
tugas-tugasnya. Dibawah ini beberapa metode kepemimpinan:
1. Memberi perintah.
2. Memberikan celaan dan pujian.
3. Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar.
4. Peka terhadap saran-saran.
5. Memperkuat rasa kesatuan kelompok.
6. Menciptakan disiplin dan kelompok.
7. Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar.7[7]

 Kepemimpinan yang tidak efisien


Ciri-ciri negative yang tidak patut dimiliki oleh seorang pemimpin dalam
kelompok individu yang sehat adalah: inteligensi rendah, sifat penakut dan
pengecut, sikap yang egoistis atau individualistis, atribut infantile (kekanak-
kanakan), tidak bertanggung jawab, dan lain-lain.8[8]

7[7]Ibid,: Kartini Kartono, hlm. 55-66.

8[8]Ibid,: Kartini Kartono, hlm. 67.


2.2 Peran Kepemimpinan dalam managemen

A. PERBEDAAN KEPEMIMPINAN DAN MANAGEMENT


Manajemen adalah suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-
orang lain. Dengan demikian manajer ialah orang yang senantiasa memikirkan
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Manajemen itu dapat diterapkan pada setiap organisasi, apakah organisasi
perusahaan, pendidikan, rumah sakit, organisasi politik, dan bahkan keluarga.
Supaya dapat mencapai tujuan organisasi harus melewati suatu proses kegiatan
kepemimpinan.
Kepemimpinan dan manajemen seringkali disamakan pengertiannya oleh banyak
orang. Walaupun demikian antara keduanya terdapat perbedaan yang penting
untuk diketahui. Pada hakikatnya kepemimpinan mempunyai pengertian agak luas
dibandingkan dengan manajemen. Manajemen merupakan jenis pemikiran yang
khusus dari kepemimpinan di dalam usahanya mencapai tujuan organisasi. Kunci
perbedaan diantara kedua konsep pemikiran ini terjadi setiap saat dan dimana pun
asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain
atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya. Dengan demikian
kepemimpinan bisa saja karena berusaha mencapai tujuan seseorang atau tujuan
kelompok, dan itu bisa saja sama atau tidak selaras dengan tujuan organisasi.
Seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang
manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.
B. PERANAN MANAJER
Menurut Mintzberg ada 3 peranan utama yang dimainkan oleh setiap manajer
dimanapun letak hierarkinya. Peranan-peranan itu antara lain:
1. Peranan Hubungan AntarPribadi (Interpersonal Role)
Ada dua gambaran umum yang dihubungkan dengan peranan ini, yakni hal yang
bertalian dengan status dan otoritas manajer, dan hal-hal yang bertalian dengan
pengembangan hubungan antarpribadi.
Peranan ini oleh Mintzberg dibagi atas 3 peranan lagi, diantaranya:
a. Peranan sebagai Figurehead
b. Peranan sebagai pemimpin (leader)
c. Peranan sebagai pejabat perantara (liaison manager)

2. Peranan yang Berhubungan Dengan Informasi (Informational Role)


Peranan interpersonal diatas meletakkan manajer pada posisi yang unik dalam hal
mendapatkan informasi. Hubungan-hubungan ke luar membawa padanya
mendapatkan informasi yang special dari lingkungan luarnya.
Sebagai kelanjutan dari peran interpersonal di atas Mintzberg merancang peranan
kedua:
a. Sebagai monitor
b. Sebagai disseminator
c. Sebagai jurubicara (spokesman)

3. Peranan Pembuat Keputusan (Decisional Role)


Peranan ini membuat manajer harus terlibat dalam suatu proses pembuatan
strategi di dalam organisasi yang dipimpinnya. Proses pembuatan strategi ini
secara sederhana dinamakan sebagai suatu proses yang menjadikan keputusan-
keputusan organisasi dibuat secara signifikan dan berhubungan.
Ada empat peranan manajer yang dikelompokkan ke dalam pembuatan keputusan,
yakni:
a. Peranan sebagai entrepreneur
b. Peranan sebagai penghalau gangguan (disturbance handler)
c. Peranan sebagai pembagi sumber (resource allocator)
d. Peranan sebagai negosiator
Daftar Pustaka

Kartono, Kartini (2006). Pemimpin dan Kepemimpinan. Rajawali : Jakarta


Thoha, Miftah, 2010. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta : Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai