Kelapa Sawit
Untuk memenuhi tugas Praktikum Mata Kuliah Pemeliharaan dan Panen Kelapa Sawit
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Ir. Lilik Mastuti, MP
Rahmawati,SP, MP
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Yusuf Qomarul Huda
NIM : A43201742
2.1. Pemupukan
Pemupukan adalah usaha untuk memberikan tambahan nutrisi dan unsurhara baik makro
maupun mikro dengan tujuan mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik.
Biasanya pemupukan digunakan pada tanaman, baik tanaman budidaya maupun tanaman hias,
namun tidak menutup kemungkinan pemupukan digunakan untuk menyuburkan tanah.
Pemupukan bisa dilakukan dalam beberapa cara, bisa dengan pemupukan tabur, kocor, semprot
dan injek atau kita kenal disuntikan. Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan
kesuburan tanah. Dengan mengandalkan sediaan hara dari tanah asli saja, tanpa penambahan
hara, produk pertanian akan semakin merosot. Hal ini disebabkan ketimpangan antara pasokan
hara dan kebutuhan tanaman. Hara dalam tanah secara berangsur-angsur akan berkurang karena
terangkut bersama hasil panen, pelindian, air limpasan permukaan, erosi atau penguapan.
Pengelolaan hara terpadu antara pemberian pupuk dan pembenah akan meningkatkan efektivitas
penyediaan hara, serta menjaga mutu tanah agar tetap berfungsi secara lestari.
Tujuan utama pemupukan adalah menjamin ketersediaan hara secara optimum untuk
mendukung pertumbuhan tanaman sehingga diperoleh peningkatan hasil panen. Penggunaan
pupuk yang efisien pada dasarnya adalah memberikan pupuk bentuk dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tanaman, dengan cara yang tepat dan pada saat yang tepat sesuai dengan
kebutuhan dan tingkat pertumbuhan tanaman tersebut. Tanaman dapat menggunakan pupuk
hanya pada perakaran aktif, tetapi sukar menyerap hara dari lapisan tanah yang kering atau
mampat. Efisiensi pemupukan dapat ditaksir berdasarkan kenaikan bobot kering atau serapan
hara terhadap satuan hara yang ditambahkan dalam pupuk tersebut.
2.2. Pembibitan Main Nursery
Menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (2003) berbagai kegiatan pembibitan perlu
diperhatikan dan dilakxokan dengan baik agar tujuan pembibitan dapat terlaksana, antar
lain:
sumber asal yang jelas, pengamatan keragaan pertumbuhan bibit dan kaidah kultur teknis
pembibitan yang dilakukan, yang mencakup penyemaian, penanaman, pemupukan, ketepatan
transplanting, pengendalian gulma/hama dan penyakit, penggunaan naungan, pengisian media
tanah, penggunaan polybag, perlakuan penyiraman, seleksi bibit, pengelompokan varietas,
pengawasan dan manajemen pembibitan.
Dalam upaya untuk menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas perlu dilakukannya
pengelolaan yang intensif selama tahap pembibitan. Dalam pengelolaan 7 pembibitan
diperlukan pedoman keija yang dapat menjadi acuan sekaligus kontrol selama pelaksanaan di
lapangan. Tahap kegiatan keija dipembibitan adaiah sebagai berikut:
1. Pemesanan dan penerimaan kecambah (Germinated seeds)
2. Mendeder di pembibitan pendahuluan (Pre-Nursery)
3. Pembibitan di pembibitan utama (Main-Nursery)
4. Selanjutnya pembibitan kelapa sawit akan menganut sistem pembibitan dua tahap (two
stage nursery) yaitu Pre-Nursery dan Main-Nuesery.
Pembibitan kelapa sawit ada dua sistem yaitu kecambah langsung ditanam ke dalam
polybag besar (single stage system) atau kecambah ditanam pada pembibitan pendahuluan
sebelum ditanam ke dalam polybag besar (double stage system). Akan tetapi sistem pembibitan
kelapa sawit yang dianjurkan adaiah pembibitan dengan double stage system. Pre-Nursery
diawali dengan menanam kecambah kelapa sawit ke dalam tanah pada kantong plastik (polybag)
kecil hingga berumur 3 (tiga) bulan. Main-Nuesery diawali dengan menanam bibit yang berumur
3 (tiga) bulan (pindahan dari pre-nursery) dalam polybag yanglebih besar hingga bibitsiap tanam
di areal perkebunan atau kira-kira 9 bulan kemudian (Hadi,2004).
Peningkatan efisiensi pemupukan dapat dilakukan dengan berbagai cara yang salah
satunya melalui modifikasi bentuk dan sifat pupuk yang digunakan. Pupuk yang digunakan
petanisaat ini sangat beragam jenisnya, namun yang paling banyak dugunakan saat ini adaiah
pupuk majemuk karena dalam aplikasinya mudah digunakan jika dibandingkan dengan
pupuk tunggal. Salah satu jenis pupuk majemuk yang ada di pasaran adaiah pupuk majemuk
lengkap butiran. Penggunaan pupuk majemuk lengkap butiran sangat tepat penggimaannya
dalam pembibitan tanaman kelapa sawit, di mana dengan demikian pengaturan dosis sesuai
kebutuhan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan penggunaan pupuk majemuk
lengkap tablet yang mengalami kesulitan dalam pembagian dosis tertentu. Unsur hara utama
yang dikandung dalam pupuk majemuk adaiah N, P, K, dan Mg dengan komposisi yang
beragam. Beberapa jenis pupuk majemuktersebut mengandung unsur tambahan seperti Ca,
S, dan imsur mikro (Sugiyono dan Edy, 1999).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
4.2 Pembahasan
Dari kegiatan lapang tentang Pemupukan Bubit Main Nursery Kelapa sawit Dilaksanakan
pada Jum’at, 11 Maret 2022, Pukul 13.00-15.00 WIB, di sekitar area green house laboratorium
lapang Jurusan Produksi Pertanian Politeknik Negeri Jember. Pada hasil pengamatan dan proses
pembuatan Pemupukan Bubit Main Nursery Kelapa sawit didapatkan bahwa setiap Polybag Bibit Main
Nursery membutuhkan dosis pupuk urea sekitar 20 gram per, dengan perbandingan kanan kiri sekitar
tanaman 10gr. Bibit Main nursery Kelapa Sawit yang di Pupuk terdapat 31 Bibit dan semuanya tumbuh
dengan subur.
Keunggulan menggunakan pupuk anorganik yaitu mengandung unsur hara tertentu
misalnya Urea yang digunakan pada pemupukan bibit main nursery mengandung semua unsur
sehingga penggunaanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, pupuk anorganik
biasanya mudah larut sehingga bisa lebih cepat dimanfaatkan tanaman, pemakaiannya dan
pengangkutannya lebih praktis, sedangkan kelemahan pupuk anorganik mudah tercuci ke lapisan
bawah sehingga tidak terjangkau air.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan praktikum dapat disimpulkan bahwa Pemupukan pada
Bibit Main Nursery (main nursery mengguanakan media polybag dengan ukuran 0,075 mm x
15 cm x 23 dengan bibit yang sudah berumur sekitar 6 bulan) membutuhkan pemiliharaan
tertamanya yaitu proses pemupukan. Pemupukan ini dilakukan untuk memperbaiki
kesuburan tanah, menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, mencukupkan
handungan zat-zat mineralnya, menambah kandungan bahan-bahan organik. Pemupukan
dilakukan apabila tanah mengalami kemunduran artinya berkurang kesuburannya akibat
p[enghanyutan hara oleh erosi, pencucian hara , dan terangkut pada saat panen.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum ini yaitu bagaimana cara para mahasiswa mampu memahami
secara detail mengenai Pemupukan pada Bibit Main Nursery Tanamana Kelapa Sawit.