Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Yusuf Qomarul Huda
NIM : A43201742
Penyusun
2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
LABORATORIUM LAPANG
LABORATORIUM LAPANG
MARET 2022
Telah Diperiksa
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
PERENCANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN PRAKTIKUM.....................................3
PEMELIHARAAN DAN PANEN KELAPA SAWIT.........................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................5
1.1 Latar belakang........................................................................................................................5
1.2 Manfaat.................................................................................................................................6
1.3 Tujuan....................................................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................................7
DASAR TEORI......................................................................................................................7
2.1 Kelapa Sawit...........................................................................................................................7
2.2 Pemeliharaan...........................................................................................................................7
2.3 Konsolidasi..............................................................................................................................8
2.3 Penyisipan...............................................................................................................................8
BAB III....................................................................................................................................9
METODOLOGI PENELITIAN............................................................................................9
3.1 Waktu dan tempat...................................................................................................................9
3.2 Alat dan bahan........................................................................................................................9
3.3 Prosedur Kerja........................................................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................................10
4.1 Hasil Pengamatan.................................................................................................................10
4.2 Pembahasan..........................................................................................................................10
BAB V....................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................12
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
5.2 Saran.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah menambah wawasan dan mengkaji lebih
dalam mengenai Sensus, Penyisipan, dan Konsolidasi pada Tanaman Kelapa Sawit
1.3 Tujuan
a. Untuk melakukan pemerikasaan blok demi blok tanaman yang sudah ditanam untuk
melihat kekurangan kemudian memperbaiki sekaligus menginventarisasikan
b. Untuk mengetahui dan melakuakan konsolidasi tanaman kelapa sawit yang tumbuh
miring
6
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman merupakan suatu usaha untuk meningkatkan atau menjaga
kesuburan tanah dalam lingkungan pertumbuhan tanaman yang berguna untuk
mendapatkan tanaman yang sehat dan berproduksi sesuai dengan harapan. Fase
pemeliharaan tanaman tahunan digolongkan menjadi pemeliharaan tanaman belum
menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM). Pada fase TBM ini
pemeliharaan tanaman kelapa sawit diarahkan bagi pertumbuhan tanaman yang
normal dan secepat mungkin memasuki fase TM. Pada fase TM, pemeliharaan
tanaman kelapa sawit diarahkan bagi pencapaian produktivitas yang optimal sesuai
dengan potensi produksinya dan diusahakan agar memiliki umur ekonomi yang
panjang.
7
2.3 Konsolidasi
Konsolidasi adalah pemeriksaan situasi per blok yang sudah ditanam untuk melihat
kekurangan pada tanaman tersebut. Kemudian jika ada yang tidak betul diperbaiki
dengan cara menegakkan tanaman dan memadatkan tanah serta pelepah kering
dipotong. Lanjut melakukan inventarisasi pada tanaman dan permasalahan lainnya.
Tanaman yang mati, abnormal, tumbang, terserang hama atau penyakit harus
ditebas/disisipkan, teras yang rusak diperbaiki dan lain sebagainya. Sensus terhadap
pokok kelapa sawit perlu dilakukan untuk keperluan penyisipan/penggantian tanaman
yang sudah rusak, mati atau terkena hama penyakit. Sensus ini dilakukan blok per blok
dengan cara jalur per jalur dan jangan lupa memberi tanda sensus pada setiap jalur bisa
menggunakan tali. Sensus tanam produksi rendah dilakukan 4 kali pada umur 14, 17,
20 da 23 bulan setelah tanam.
2.3 Penyisipan
Penyisipan adalah engganti tanama yang tidak normal dalam perkembangannya
dengan tanaman yang baru. Makin cepat disisipi semakin baik, agar pertumbuhannya
tidak ketinggalan dan sebaiknya digunakan bibit yang telah khusus disiapkan untuk
disisipkan. Semakin lama dilakukan penyisipan maka biaya investasi akan meningkat
karena pemeliharaan akan lebih lama. Penyisipan biasanya dilakukan pada TBM 1 dan
awal mula pada TBM 2 dan tidak dianjurkan untuk TBM 3. Bibit abnormal akan
terlihat setelah 6-12 bulan ditanam dan harus diganti begitu juga dengan tanaman yang
terserang landak, babi dan gajah.
Pelaksanaan penyisipan tanman yaitu 3-6 bulan setelah tanam, sehingga
dimungkinkan terjadinya keseragaman panen. Frekuensi waktu penyisipan tanaman
dilakukan dengan ketentuan 2-4 rotasi per tahun selama 18 bulan sejak tanam. Cara
penyisipan tanaman yaitu dengan cara tanaman yang mati dicabut dan ditempatkan
dalam gawangan. Kemudian penyisipan tanaman dilakukan dengan diawali pembuatan
titik tanamnya. Penanaman dilakukan dengan mengikuti prosedur biasa, kecuali bibit
yang digunakan bibit lebih besar (umur ≥ 12 bulan) sehingga dimungkinkan dilakukan
pemotongan pelepah bibit. Pupuk pada saat penyisipan tanaman, diberikan sebanyak
1,5 kali dosis pupuk per lubang dari pada penanam awal. Selanjutnya diperlakukan
sama seperti pada tanaman lain di sekitarnya.
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan
× = Produktif
√ = Tidak Produktif
4.2 Pembahasan
Dari kegiatan lapang tentang Konsolidasi Kelapa Sawit Pemeliharaan tanaman
merupakan suatu usaha untuk meningkatkan atau menjaga kesuburan tanah dalam
lingkungan pertumbuhan tanaman yang berguna untuk mendapatkan tanaman yang sehat
dan berproduksi sesuai dengan harapan. Fase pemeliharaan tanaman tahunan digolongkan
menjadi pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan
(TM). Pada fase TBM ini pemeliharaan tanaman kelapa sawit diarahkan bagi
pertumbuhan tanaman yang normal dan secepat mungkin memasuki fase TM. Pada fase
TM, pemeliharaan tanaman kelapa sawit diarahkan bagi pencapaian produktivitas yang
optimal sesuai dengan potensi produksinya dan diusahakan agar memiliki umur ekonomi
yang panjang.
Konsolidasi adalah pemeriksaan situasi per blok yang sudah ditanam untuk melihat
kekurangan pada tanaman tersebut. Kemudian jika ada yang tidak betul diperbaiki dengan
cara menegakkan tanaman dan memadatkan tanah serta pelepah kering dipotong. Lanjut
melakukan inventarisasi pada tanaman dan permasalahan lainnya. Tanaman yang mati,
abnormal, tumbang, terserang hama atau penyakit harus ditebas/disisipkan, teras yang
rusak diperbaiki dan lain sebagainya. Sensus terhadap pokok kelapa sawit perlu dilakukan
untuk keperluan penyisipan/penggantian tanaman yang sudah rusak, mati atau terkena
10
hama penyakit. Sensus ini dilakukan blok per blok dengan cara jalur per jalur dan jangan
lupa memberi tanda sensus pada setiap jalur bisa menggunakan tali. Sensus tanam
produksi rendah dilakukan 4 kali pada umur 14, 17, 20 da 23 bulan setelah tanam.
Penyisipan adalah engganti tanama yang tidak normal dalam perkembangannya
dengan tanaman yang baru. Makin cepat disisipi semakin baik, agar pertumbuhannya tidak
ketinggalan dan sebaiknya digunakan bibit yang telah khusus disiapkan untuk disisipkan.
Semakin lama dilakukan penyisipan maka biaya investasi akan meningkat karena
pemeliharaan akan lebih lama. Penyisipan biasanya dilakukan pada TBM 1 dan awal mula
pada TBM 2 dan tidak dianjurkan untuk TBM 3. Bibit abnormal akan terlihat setelah 6-12
bulan ditanam dan harus diganti begitu juga dengan tanaman yang terserang landak, babi
dan gajah.
Pelaksanaan penyisipan tanman yaitu 3-6 bulan setelah tanam, sehingga
dimungkinkan terjadinya keseragaman panen. Frekuensi waktu penyisipan tanaman
dilakukan dengan ketentuan 2-4 rotasi per tahun selama 18 bulan sejak tanam. Cara
penyisipan tanaman yaitu dengan cara tanaman yang mati dicabut dan ditempatkan dalam
gawangan. Kemudian penyisipan tanaman dilakukan dengan diawali pembuatan titik
tanamnya. Penanaman dilakukan dengan mengikuti prosedur biasa, kecuali bibit yang
digunakan bibit lebih besar (umur ≥ 12 bulan) sehingga dimungkinkan dilakukan
pemotongan pelepah bibit. Pupuk pada saat penyisipan tanaman, diberikan sebanyak 1,5
kali dosis pupuk per lubang dari pada penanam awal. Selanjutnya diperlakukan sama
seperti pada tanaman lain di sekitarnya.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan praktikum dapat disimpulkan bahwa Tanaman
Kelapa Sawit merupakan Tanaman Berdasarkan hasil pengamatan ini dapat disimpulkan
bahwa sensus terhadap pokok kelapa sawit perlu dilakukan untuk keperluan
penyisipan/penggantian tanaman yang rusak/mati/terkena hama penyakit tanaman. Sensus
tanam produksi rendah dilakukan 4 kali pada umur 14, 17, 20 da 23 bulan setelah tanam.
Penyisipan adalah mengganti tanaman yang tidak normal dalam perkembangannya dengan
tanaman yang baru. Pelaksanaan penyisipan tanaman yaitu 3-6 bulan setelah tanam,
sehingga dimungkinkan terjadinya keseragaman panen. Konsolidasi adalah pemeriksaan
situasi blok demi blok yang sudah ditanam untuk melihat kekurangannya. Kemudian
memperbaikinya dengan cara menegakkan tanaman dan memadatkan tanah serta pelepah
yang kering dipotong.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum ini yaitu bagaimana cara para teknisi maupun dosen dapat
lebih menjelaskan secara detail kepada mahasiswa yang mengikuti acara praktikum
mengenai konsolidasi, penyisipan, dan konsolidasi Tanamana Kelapa Sawit.
12
DAFTAR PUSTAKA
A, Udoetok I. 2012. Characterization of Ash Made form Oil Palm Empty Fruit Bunches
(OEFB). Environment Sciences, 3(1): 518-524.
Anonim. 2016. Standar Operasional Prosedur Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kelapa
Sawit. Dokumen SOP Agronomi Untuk milik Petani KelapaSawit.
https://www.spks.or.id/file/publikasi/7__SOP_PEMELIHARAAN_Fixed-edit1.pdf
Diakses pada tanggal 8 Januari 2022 pukul 09.08 WIB.
Hannum, J., H. Chairani, dan G. Jonatan. 2014. Kadar N, P Daun dan Produksi Kelapa Sawit
melalui Penempatan TKKS pada Rorak. Agroekoteknologi, 2(4): 1279-1286.
Pribadi, R.G. 2014. Teknik Konsolidasi dan Penyisipan pada Tanaman Kelapa Sawit (Eleais
Guineensis Jacq.) di Lahan Gambut PT. Asam Jawa Provinsi Sumatera Utara.
Pekanbaru : Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
13