Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Sensus, Penyisipan, dan Konsolidasi

Tanaman Kelapa Sawit


Untuk memenuhi tugas Praktikum Mata Kuliah Pemeliharaan dan Panen Kelapa Sawit

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Ir. Lilik Mastuti, MP
Rahmawati,SP, MP

Teknisi Pengampu Mata Kuliah :


Moch. Syahrul Munir, A.Md.

Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Yusuf Qomarul Huda
NIM : A43201742

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mempermudah dalam
pembuatan Laporan Praktikum Mata Kuliah Pememeliharaab dan Panen Kelapa Sawit ini,
hinggaakhirnya terselesaikan tepat waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan Yang Maha Esa ,
saya bukanlah siapa-siapa. Banyak hal yang akan disampaikan kepada pembaca mengenai
“Laporan Praktikum Sensus, Penyisipan, dan Konsolidasi Tanaman Kelapa Sawit”.
Dalam hal ini, saya akan membahas mengenai hasil praktikum morfologi Bungan dan buat
yang terdapat pada tanaman kelapa sawit.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Lilik Mastuti, MP dan Ibu
Rahmawati,SP, MP selaku dosen pengampu Mata Kuliah Pembibitan dan Penanaman
Kelapa Sawit, Serta Bapak Moch. Syahrul Munir, A.Md. selaku teknisi , yang telah
membimbing saya dalam praktikum sehingga dapat menyelesaikan tugas laporan
praktikum ini. Saya menyadari bahwa tugas laporan praktikum ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati. Untuk itu saya
mengucapkan banyak terima kasih dan semoga tugas ini bermanfaat bagi para pembaca.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menambah
pengetahuan . Saya menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu ,
saya sebagai penyusu laporan mengharapkan saran dan kritik yang konstukrif demi
baiknya laporan ini. Saya menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam
penulisan, seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan
pengetahuan pembaca lain. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau
kata-kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan. Saya ucapkan
terima kasih atas waktu anda telah membaca hasil laporan saya. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan juga bagi penulis pada khususnya.

Jember, 16 Maret 2022

Penyusun

2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
LABORATORIUM LAPANG

PERENCANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN PRAKTIKUM


PEMELIHARAAN DAN PANEN KELAPA SAWIT

Acara Praktikum : Sensus, Penyisipan, danKonsolidasi Tanaman Kelapa Sawit


Tujuan : Mahasiswa diharapkan mampu :
a. Untuk melakukan pemerikasaan blok demi blok tanaman yang sudah ditanam untuk
melihat kekurangan kemudian memperbaiki sekaligus menginventarisasikan
b. Untuk mengetahui dan melakuakan konsolidasi tanaman kelapa sawit yang tumbuh
miring
c. Untuk memindah tanaman kelapa sawit yang tidak tumbuh baik tanaman kelapa
sawit yang tidak tumbuh baik

Nama Praktikan : Lailatul Hikmah


NIM : A43201026

Jurusan Produksi Pertanian


Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan

Hari/Tanggal : Jum’at, 11 Maret 2022


Tempat : Laboratorium Lapang
Politeknik Negeri Jember
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Ir. Lilik Mastuti, MP
Rahmawati, SP, MP
Teknisi Pengampu Mata Kuliah : Moch. Syahrul Munir, A.Md.

LABORATORIUM LAPANG
MARET 2022

Telah Diperiksa

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2
PERENCANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN PRAKTIKUM.....................................3
PEMELIHARAAN DAN PANEN KELAPA SAWIT.........................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................5
1.1 Latar belakang........................................................................................................................5
1.2 Manfaat.................................................................................................................................6
1.3 Tujuan....................................................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................................7
DASAR TEORI......................................................................................................................7
2.1 Kelapa Sawit...........................................................................................................................7
2.2 Pemeliharaan...........................................................................................................................7
2.3 Konsolidasi..............................................................................................................................8
2.3 Penyisipan...............................................................................................................................8
BAB III....................................................................................................................................9
METODOLOGI PENELITIAN............................................................................................9
3.1 Waktu dan tempat...................................................................................................................9
3.2 Alat dan bahan........................................................................................................................9
3.3 Prosedur Kerja........................................................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................................10
4.1 Hasil Pengamatan.................................................................................................................10
4.2 Pembahasan..........................................................................................................................10
BAB V....................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................12
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
5.2 Saran.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kelapa sawit termasuk produk yang banyak diminati oleh investor karena nilai
ekonominya cukup tinggi. Para investor mengivestasikan modalnya untuk
membangun perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Selama tahun
1990-2000, luas areal perkebunan kelapa sawit mencapai 14.164.439 ha atau
meningkat 21,5% jika dibandingkan akhir tahun 1990 yang hanya 11.651.439 ha.
Rata-rata produktivitas kelapa sawit mencapai 1,396 ton/ha/tahun untuk perkebunan
rakyat dan 3,50 ton/ha/tahun untuk perkebunan besar. Produktivitas kelapa sawit
tersebut dinilai cukup tinggi bila dibandingkan dengan produktivitas komoditas
perkebunan lain (Fauzi, dkk, 2004).
Komoditas kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu tanaman
penting dan sangat mendukung bagi tingkat perekonomian bangsa, karena dari itulah
terlihat aspek nyatanya terhadap pertumbuhan ekonomi, baik dari kebutuhan pangan
maupun non pangan.
Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan sebagai penentu awal untuk tinggi
rendahnya tandan yang akan dihasilkan dan setelah dilakukan dengan sistem yang
diatur sehingga tanaman disebut TBM. Ada hal yang harus difokuskan pada
pemeliharaan ini yang diantaranya sensus, penyisipan dan konsolidasi. Konsolidasi
atau yang biasa disebut sensus adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menginventarisasi tanaman yang sudah mati, tumbung, terserang hama dan penyakit
yang kemudian dilakukan kegiatan penyisipan yaitu kegiatan pergantian tanaman
yang sudah mati, tumbang atau yang terserang hama atau penyakit pada suatu
tanaman. Jika ada tanaman yang tampak miring atau doyong dilakukan penegakan
pada tanaman tersebut dan memadatkan tanah setelah selesai kegiatan penanaman.
Oleh karena itu diperlukan melakukan kegiatan praktikum ini supaya dapat
mengetahui cara melakukan sensus, konsolidasi dan penyisipan dengan baik dan
benar.

5
1.2 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah menambah wawasan dan mengkaji lebih
dalam mengenai Sensus, Penyisipan, dan Konsolidasi pada Tanaman Kelapa Sawit

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :

a. Untuk melakukan pemerikasaan blok demi blok tanaman yang sudah ditanam untuk
melihat kekurangan kemudian memperbaiki sekaligus menginventarisasikan

b. Untuk mengetahui dan melakuakan konsolidasi tanaman kelapa sawit yang tumbuh
miring

c. Untuk memindah tanaman kelapa sawit yang tidak tumbuh baik

6
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Kelapa Sawit


Kelapa sawit adalah tumbuhan berakar serabut yang terdiri atas akar primer,
skunder, tertier dan kuartier. Akar-akar primer pada umumnya tumbuh kebawah,
sedangkan akar skunder, tersier dan kuartier arah tumbuhnya mendatar dan kebawah.
“Akar kuartier berfungsi menyerap unsure haradan air dari dalam tanah. Akar-akar
kelapa sawit banyak berkembang di lapisan tanah atas sampai kedalaman sekitar 1
meter dan semakin kebawah semakin sedikit” (Risza, 2008). Dengan mengetahui
morfologi tanaman kelapa sawit maka dapat memahami spesifikasi setiap bagian yang
dimiliki tanaman kelapa sawit. Untuk tanaman kelapa sawit memiliki klasifikasi
sebagai berikut:
Divisi : Embryophyta Siphonagama
Kelas : Angiospermae
Ordo : Monocotyledonae
Famili : Arecaceae
Sub famili : Cocoideae
Genus : Elaeis
Spesies : Elaeis guineensis. Jacq,

2.2 Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman merupakan suatu usaha untuk meningkatkan atau menjaga
kesuburan tanah dalam lingkungan pertumbuhan tanaman yang berguna untuk
mendapatkan tanaman yang sehat dan berproduksi sesuai dengan harapan. Fase
pemeliharaan tanaman tahunan digolongkan menjadi pemeliharaan tanaman belum
menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM). Pada fase TBM ini
pemeliharaan tanaman kelapa sawit diarahkan bagi pertumbuhan tanaman yang
normal dan secepat mungkin memasuki fase TM. Pada fase TM, pemeliharaan
tanaman kelapa sawit diarahkan bagi pencapaian produktivitas yang optimal sesuai
dengan potensi produksinya dan diusahakan agar memiliki umur ekonomi yang
panjang.

7
2.3 Konsolidasi
Konsolidasi adalah pemeriksaan situasi per blok yang sudah ditanam untuk melihat
kekurangan pada tanaman tersebut. Kemudian jika ada yang tidak betul diperbaiki
dengan cara menegakkan tanaman dan memadatkan tanah serta pelepah kering
dipotong. Lanjut melakukan inventarisasi pada tanaman dan permasalahan lainnya.
Tanaman yang mati, abnormal, tumbang, terserang hama atau penyakit harus
ditebas/disisipkan, teras yang rusak diperbaiki dan lain sebagainya. Sensus terhadap
pokok kelapa sawit perlu dilakukan untuk keperluan penyisipan/penggantian tanaman
yang sudah rusak, mati atau terkena hama penyakit. Sensus ini dilakukan blok per blok
dengan cara jalur per jalur dan jangan lupa memberi tanda sensus pada setiap jalur bisa
menggunakan tali. Sensus tanam produksi rendah dilakukan 4 kali pada umur 14, 17,
20 da 23 bulan setelah tanam.

2.3 Penyisipan
Penyisipan adalah engganti tanama yang tidak normal dalam perkembangannya
dengan tanaman yang baru. Makin cepat disisipi semakin baik, agar pertumbuhannya
tidak ketinggalan dan sebaiknya digunakan bibit yang telah khusus disiapkan untuk
disisipkan. Semakin lama dilakukan penyisipan maka biaya investasi akan meningkat
karena pemeliharaan akan lebih lama. Penyisipan biasanya dilakukan pada TBM 1 dan
awal mula pada TBM 2 dan tidak dianjurkan untuk TBM 3. Bibit abnormal akan
terlihat setelah 6-12 bulan ditanam dan harus diganti begitu juga dengan tanaman yang
terserang landak, babi dan gajah.
Pelaksanaan penyisipan tanman yaitu 3-6 bulan setelah tanam, sehingga
dimungkinkan terjadinya keseragaman panen. Frekuensi waktu penyisipan tanaman
dilakukan dengan ketentuan 2-4 rotasi per tahun selama 18 bulan sejak tanam. Cara
penyisipan tanaman yaitu dengan cara tanaman yang mati dicabut dan ditempatkan
dalam gawangan. Kemudian penyisipan tanaman dilakukan dengan diawali pembuatan
titik tanamnya. Penanaman dilakukan dengan mengikuti prosedur biasa, kecuali bibit
yang digunakan bibit lebih besar (umur ≥ 12 bulan) sehingga dimungkinkan dilakukan
pemotongan pelepah bibit. Pupuk pada saat penyisipan tanaman, diberikan sebanyak
1,5 kali dosis pupuk per lubang dari pada penanam awal. Selanjutnya diperlakukan
sama seperti pada tanaman lain di sekitarnya.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat


Praktikum Sensus Pokok, Penyisipan dan Konsolidasi Kelapa sawit dilakasanakan
pada :
Hari, Tanggal : Jum’at, 11 Maret 2022
Tempat : Kebun Koleksi Tanaman Kelapa Sawit Laboratorium Lapang
Politeknik Negeri Jember

3.2 Alat dan bahan


Alat : Alat tulis, kuas
Bahan : Kebun kelapa sawit (TBM/TM) dan cat.

3.3 Prosedur Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Lakukan perhitungan sensus pada setiap pohon yang akan diteliti
3. Jangan lupa untuk memberi tanda menggunakan cat, tulis pada bagian pelepah pokok
kelapa sawit.
4. Jika ada tanaman yang doyong ditegakkan, memadatkan tanah dan memindahkan tanaman
yang tidak seharusnya tumbuh di tempat tersebut
5. Melakukan perhitungan tanaman yang hidup normal dan tanaman yang harus dibongkar
untuk memenuhi kerapatan tanaman
6. Melakukan penyisipan pada tanaman yang sudah mati, tumbang, dan tumbuh abnormal
atau terserang hama penyakit tanaman.
7. Menegakan tanaman yang miring, memindahkan tanaman yang nangkring di area sekitar
pinggir parit atau tanggul parit

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


NO NOMER POKOK JUMLAH
BARIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Produktif Tidak
Produktif
1 × × × × × × × × × 9
2 × × × 3
3 × × √ √ 2 2
4 × √ × × √ 3 2
5 √ √ × × × × × 5 2
6 √ √ √ × × √ √ × 3 5
7 × × × × × × × 7
8 × × × × × 5
total 37 11

Keterangan

× = Produktif
√ = Tidak Produktif

4.2 Pembahasan
Dari kegiatan lapang tentang Konsolidasi Kelapa Sawit Pemeliharaan tanaman
merupakan suatu usaha untuk meningkatkan atau menjaga kesuburan tanah dalam
lingkungan pertumbuhan tanaman yang berguna untuk mendapatkan tanaman yang sehat
dan berproduksi sesuai dengan harapan. Fase pemeliharaan tanaman tahunan digolongkan
menjadi pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan
(TM). Pada fase TBM ini pemeliharaan tanaman kelapa sawit diarahkan bagi
pertumbuhan tanaman yang normal dan secepat mungkin memasuki fase TM. Pada fase
TM, pemeliharaan tanaman kelapa sawit diarahkan bagi pencapaian produktivitas yang
optimal sesuai dengan potensi produksinya dan diusahakan agar memiliki umur ekonomi
yang panjang.
Konsolidasi adalah pemeriksaan situasi per blok yang sudah ditanam untuk melihat
kekurangan pada tanaman tersebut. Kemudian jika ada yang tidak betul diperbaiki dengan
cara menegakkan tanaman dan memadatkan tanah serta pelepah kering dipotong. Lanjut
melakukan inventarisasi pada tanaman dan permasalahan lainnya. Tanaman yang mati,
abnormal, tumbang, terserang hama atau penyakit harus ditebas/disisipkan, teras yang
rusak diperbaiki dan lain sebagainya. Sensus terhadap pokok kelapa sawit perlu dilakukan
untuk keperluan penyisipan/penggantian tanaman yang sudah rusak, mati atau terkena
10
hama penyakit. Sensus ini dilakukan blok per blok dengan cara jalur per jalur dan jangan
lupa memberi tanda sensus pada setiap jalur bisa menggunakan tali. Sensus tanam
produksi rendah dilakukan 4 kali pada umur 14, 17, 20 da 23 bulan setelah tanam.
Penyisipan adalah engganti tanama yang tidak normal dalam perkembangannya
dengan tanaman yang baru. Makin cepat disisipi semakin baik, agar pertumbuhannya tidak
ketinggalan dan sebaiknya digunakan bibit yang telah khusus disiapkan untuk disisipkan.
Semakin lama dilakukan penyisipan maka biaya investasi akan meningkat karena
pemeliharaan akan lebih lama. Penyisipan biasanya dilakukan pada TBM 1 dan awal mula
pada TBM 2 dan tidak dianjurkan untuk TBM 3. Bibit abnormal akan terlihat setelah 6-12
bulan ditanam dan harus diganti begitu juga dengan tanaman yang terserang landak, babi
dan gajah.
Pelaksanaan penyisipan tanman yaitu 3-6 bulan setelah tanam, sehingga
dimungkinkan terjadinya keseragaman panen. Frekuensi waktu penyisipan tanaman
dilakukan dengan ketentuan 2-4 rotasi per tahun selama 18 bulan sejak tanam. Cara
penyisipan tanaman yaitu dengan cara tanaman yang mati dicabut dan ditempatkan dalam
gawangan. Kemudian penyisipan tanaman dilakukan dengan diawali pembuatan titik
tanamnya. Penanaman dilakukan dengan mengikuti prosedur biasa, kecuali bibit yang
digunakan bibit lebih besar (umur ≥ 12 bulan) sehingga dimungkinkan dilakukan
pemotongan pelepah bibit. Pupuk pada saat penyisipan tanaman, diberikan sebanyak 1,5
kali dosis pupuk per lubang dari pada penanam awal. Selanjutnya diperlakukan sama
seperti pada tanaman lain di sekitarnya.

11
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan praktikum dapat disimpulkan bahwa Tanaman
Kelapa Sawit merupakan Tanaman Berdasarkan hasil pengamatan ini dapat disimpulkan
bahwa sensus terhadap pokok kelapa sawit perlu dilakukan untuk keperluan
penyisipan/penggantian tanaman yang rusak/mati/terkena hama penyakit tanaman. Sensus
tanam produksi rendah dilakukan 4 kali pada umur 14, 17, 20 da 23 bulan setelah tanam.
Penyisipan adalah mengganti tanaman yang tidak normal dalam perkembangannya dengan
tanaman yang baru. Pelaksanaan penyisipan tanaman yaitu 3-6 bulan setelah tanam,
sehingga dimungkinkan terjadinya keseragaman panen. Konsolidasi adalah pemeriksaan
situasi blok demi blok yang sudah ditanam untuk melihat kekurangannya. Kemudian
memperbaikinya dengan cara menegakkan tanaman dan memadatkan tanah serta pelepah
yang kering dipotong.

5.2 Saran
Saran untuk praktikum ini yaitu bagaimana cara para teknisi maupun dosen dapat
lebih menjelaskan secara detail kepada mahasiswa yang mengikuti acara praktikum
mengenai konsolidasi, penyisipan, dan konsolidasi Tanamana Kelapa Sawit.

12
DAFTAR PUSTAKA

A, Udoetok I. 2012. Characterization of Ash Made form Oil Palm Empty Fruit Bunches
(OEFB). Environment Sciences, 3(1): 518-524.
Anonim. 2016. Standar Operasional Prosedur Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kelapa
Sawit. Dokumen SOP Agronomi Untuk milik Petani KelapaSawit.
https://www.spks.or.id/file/publikasi/7__SOP_PEMELIHARAAN_Fixed-edit1.pdf
Diakses pada tanggal 8 Januari 2022 pukul 09.08 WIB.
Hannum, J., H. Chairani, dan G. Jonatan. 2014. Kadar N, P Daun dan Produksi Kelapa Sawit
melalui Penempatan TKKS pada Rorak. Agroekoteknologi, 2(4): 1279-1286.
Pribadi, R.G. 2014. Teknik Konsolidasi dan Penyisipan pada Tanaman Kelapa Sawit (Eleais
Guineensis Jacq.) di Lahan Gambut PT. Asam Jawa Provinsi Sumatera Utara.
Pekanbaru : Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

13

Anda mungkin juga menyukai