Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

METODE PEMBERIAN NUTRISI AB MIX PADA TANAMAN SELADA


HIDROPONIK DI BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH
NTB

OLEH:

FARHATUNNISA
NIM 2020C1B002

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 2023

i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

METODE PEMBERIAN NUTRISI AB MIX PADA TANAMAN SELADA


HIDROPONIK DI BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH
NTB

OLEH:

FARHATUNNISA
NIM 2020C1B002

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 2023

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul: Metode Pemberian Nutrisi AB Mix Pada Tanaman


Selada
Nama Mahasiswa : Farhatunnisa
No. Induk Mahasiswa : 2020C1B002
Program Studi : Teknik Pertanian
Fakultas : Pertanian

Telah diajukan dan dinyatakan lulus pada 2023

Mengetahui:
Program Studi TP Dosen Pembimbing
PKL/Penguji
Ketua

Muliatiningsih. SP,.MP Muliatiningsih. SP.,MP


NIDN:0822058001 NIDN:0822058001

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-nya sehingga penulis dapat
malaksanakan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul” Metode Pemberian Nutrisi
AB Mix Pada Tanaman Selada” serta dapat menyelesaikan laporannya tepat pada
waktunya.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan apa yang telah
kami lakukan pada saat di lapangan yakni di Badan Riset dan Inovasi Daerah
NTB. Dimulai dari tanggal 2 Januari sampai dengan 4 Februari 2023
Dalam penyusunan laporan hasil praktek kerja lapangan ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin
mengucapkan rasa terimakasih kepada:
1. Budy Wiryono, SP,M.Si, M.P, selaku Dekan Fakultas Pertania
Universitas Muhammdiyah Mataram.
2. Bapak Syirril Ihromi SP,.MP, selaku Wakil Dekan I Fakultas Pertanian
Universitas Muhammdiyah Mataram
3. Ibu Muliatiningsih, SP,.MP, selaku Ketua Prodi Teknik Pertanian
Universitas Muhammdiyah Mataram.
4. Ibu Muliatingsih,SP.,MP, selaku dosen pembimbing Praktik Kkerja
Lapangan.
5. Badan Riset dan Inovasi Daerah NTB yang bersedia menerima penulis
untuk melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan selama kurang lebih
satu bulan
6. Teman-teman PKL Isnaini, Miftahurahman, Alfi Zaitullah, Nurhasniati
dan teman-teman terbaik lainnya yang memberi banyak ide-ede bagus
dalam proses pembuatan laporan.
7. Pembibing lapangan bapak Dahman Ali,ST dan Hamzah,S.Pd.,M.Pd

iv
8. Ucapan banyak terimakasih kepada orang tua tercinta Bapak
Taufiqurahman dan Ibu Nurhayati yang telah banyak memberikan
dukungan dan support terbaik dalam menyelesaikan laporan ini.
9. Ucapan terimakasih kepada kaka Tersayang Yusril Hidayat yang telah
banyak membantu pengerjaan laporan PKL ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangna
sehingga jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan
dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga laporan praktek kerja
lapangan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua.

Mataram,

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN DEPAN (COVER HALAMAN PENJELASAN)...................i

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii

KATA PENGANTAR....................................................................................iv

DAFTAR ISI...................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR......................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................

RINGKASAN..................................................................................................ix

BABI.PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 Latar Belakang PKL.....................................................................1


1.2 Maksud dan Tujuan PKL..............................................................2
1.3 Keguaan PKL...............................................................................2
1.4 Tempat PKL.................................................................................3
1.5 jadwal Waktu PKL.......................................................................3

BAB II. TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL..............................................4

2.1. Sejarah Perusahaan....................................................................4

2.2. Struktur Organisasi....................................................................5

2.3. Kegiatan Umum Perusahaan.....................................................6

BAB III. PELAKSANAAN PKL...................................................................9

3.1. Bidang Kerja............................................................................9

3.2. Tugas Khusus............................................................................10

vi
3.3. Kendala Yang Dihadapi............................................................17

3.4. Cara Mengatasi Kendala...........................................................17

BAB IV. SIMPULAN DAN SARAN.............................................................18

4.1. Simpulan...................................................................................18

4.2. Saran..........................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19

LAMPIRAN....................................................................................................20

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Strukrur organisasi Brida NTB ....................................................................5

2. Pencampuran Nutrisi A dan B......................................................................14

3. Pencampuran nutrisi pada kolam..................................................................15

4. Pemberian nutrisi pada meja bibit 500-600 ml.............................................15

5. pemberian nutrisi meja remaja 800-1000 ml................................................15

6. Pemberian nutrisi Pada tanaman 1300-1400 ml...........................................16

7. Pengecekan dengan menggunakan alat ukur Tds.........................................16

viii
Metode Pemberian Nutrisi AB Mix Pada Tanaman Selada
Farhatunnisa1,Muliatiningsih2.
RINGKASAN
Selada (Lactuca sativa) merupakan salah satu tanaman sayur yang sudah
tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia sebagai sayuran yang biasa
dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai lalapan. Selada memiliki berbagai
kandungan gizi, seperti serat, vitamin A dan zat besi.Penanamna dengan metode
hidroponik semakin di gemari, terutama untuk masyarakat perkotaan dan
sekitarnya. Bertanam dengan metode hidroponik menjadi pilihan, karena tidak
memerlukan lahan yang luas, salah satunya adalah bertanam tanaman selada.
Pemberian nutrisi Ab mix merupan cara untuk bagaimana memberikan nutrisi
yang baik bagi tanaman selada, oksigen dan nutrisi secara terus-menerus dengan
ket arus sekitar 2-3 mm. Tanaman dengan sedemikian rupa sehinga akar tanaman
menyentuh nutrisi yang diberikan. Air dan nutrisi yang diberikan tidak akan
terbuang percuma karena aliran airnya akan masuk ke bak penampung yang ada di
bawahnya setelah itu di pompa kembali ke atas dan di alirkan lagi ke akar
tanaman. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan upaya Fakultas Pertanian
(Faperta) Universtas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) untuk
memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa sehingga gambaran dunia kerja
yang lebih komprehensif dapat diperoleh. Selain itu, PKL memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori dan praktek di
lapangan. Program PKL memberikan kopetensi pada mahasiswa untuk dapat lebih
mengenal, mengetahui, dan berlatih mengalisis kondisi lingkungan dunia kerja
sehingga mahasiswa menjadi lebih siap dalam memasuki dunia kerja.

Kata Kunci: Metode pemupukan AB Mix, Nutrisi, Selada

1. Mahasiswa PKL
2. Dosen Pembimbing PKL

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan salah satu mata kuliah di
jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadyah
Mataram, yang wajib di tempuh oleh setiap mahasiswa. Praktek Kerja
Lapang ini juga merupakan salah satu syarat untuk menempuh pendidikan
strata satu (S1). Kegiatan ini bersifat observasi kerja, bertujuan untuk
memperluas wawasan pengetahuan dan pengembangan pola pikir mahasiswa
secara logis dan sistematis pada suatu Instansi atau industry.
Sasaran yang di harapakan dari kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL)
ini menambah pengalaman praktis mahasiswa di lapangan langsung sehingga
ketika terjun ke dunia kerja mahasiswa benar-benar siap dengan didukung
pengalaman yang didapatkan dari kegiatan Praktik Kerja Lapang ini.
Berdasarkan tujuan yang terpapar tersebut tentunya untuk mencapai hasil
yang optimal dibutuhkan kerja sama dan komunikasi yang baik antara
universitas, industry, Instansi pemeritah maupun swasta dengan tujuan
penukaran informasi serta menyamankan korelasi antara ilmu pengetahuan
yang didapat dari bangku kuliah dan aplikasinya di dalam dunia Instansi
maupun industry. Untuk mendapatakan hubungan yang baik tentunya
dibutuhkan pengenalan antara Universitas dengan Instansi ataupun industry,
oleh karena itu Universitas Muhammadyah Mataram, Fakultas Pertanian,
mewajibkan setiap mahasiswa untuk melaksakan Praktik Kerja Lapang di
industry terkait dengan bidang keteknikan pertanian tentunya, dan juga
bersikap santun baik dari sikap, komunikasi dan sebagainya untuk dapat
hubungan yang baik berkelanjutan antara Universitas dengan Instansi
maupun Industry.
Kegiatan Praktik kerja lapang (PKL) ini dilaksanakan di sebuah
Bidang Instansi yaitu Badan riset dan inovasi daerah NTB (BRIDA).

1
Kenapa kami memilih PKL di Brida NTB karna kami ingin
mengetahui bagaimana sih system hidroponik di Brida NTB dan kami ingin
menambah wawasan bagimana cara berhidroponik yang benar agar dimasa
yang mendatang kami bisa mencontoh hal tersebut.
1.2. Tujuan PKL

Adapun Tujuan Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Badan


Riset dan Inovasi Daerah NTB :
a. Untuk mengetahui teknik kerja dari Badan riset dan inovasi daerah NTB
b. Untuk mengetahui mekanisme budidaya tanaman hidroponik mulai dari
tahapan
pembibitan sampai dengan tahapan penjualan atau pemasaran.
c. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat
membandingkan teori yang di peroleh dengan pengaplikasiannya di
lapangan.
d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan instansi(Brida
NTB)
1.3. Kegunaan PKL

Kegunaan praktek kerja lapangan (PKL) di Badan Riset dan


Inovasi Daerah NTB antara lain adalah:
a. Bagi Perusahaan/Instansi
1.) Realisasi dari misi sebagai fungsi dan tanggung jawab sosial
kelembagaan.
2.) Menjalin hubungan yang teratur, sehat dan dinamis antara instansi/
perusahaan dengan Lembaga perguruan tinggi.
3.) Menumbuhkan Kerjasama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat bagi pihak-pihak yang terlibat.
b. Bagi Mahasiswa
1.) Meningkatkan keterampilan mahasiswa program sarjana sesuai
dengan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di
Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian UMMat.

2
2.) Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja pada unit-
unit kerja, baik dalam lingkungan pemerintah maupun perusahaan.
3.) Membangun ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan mencoba
menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari pendidikan
formal.
4.) Mengetahui kualitas dan kuantitas standar dari Balai Penyuluhan
Pertanian.
c. Bagi Faperta UMMat
Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan di lingkungan instansi / perusahaan dan tuntutan
pembangunan pada umumnya.Dengan demikian, Faperta UMMat. dapat
mewujudkan konsep tautan dan sepadan (link and match) dalam
meningkatkan kualitas layanan pada pemangku kepentingan
(stakeholders).
1.4. Tempat PKL
Pelaksanaan PKL kali ini bertempat di Badan Riset Dan inovasi
Daerah NTB (BRIDA) yang berlamat di Jalan zamia. No. 2 Desa lelede,
Banyumulek, Lombok barat, Nusa Tenggara Barat (83362)
1.5. Waktu PKL
Pelaksanaan PKL dimulai dari tanggal 02 Januari 2023 sampai dengan
tanggal 04 Februari 2023, Dengan jam kerja dimulai dari Hari senin sampai
dengan juma’at jam 07:30-16:00.

3
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

2.1. Sejarah umum perusahaan

Badan Riset Dan Inovasi Daerah NTB atau yang biasa disingat
BRIDA NTB merupakan UPTD yang berada dibawah naungan Dinas
Perindustrian Provinsi NTB. Berawal dari “TechnoPark Banyumulek” di
bawah pengelolaan LIPI sampai dengan Tahun 2018, Lalu ditahun 2019
dirubah menjadi Science Technology and Industrial Park STIPark NTB.
Badan riset dan inovasi daerah BRIDA pertama kali digagas dan dibentuk
melalui Bappeda Bidang Penelitian dan Pengembangan pada awal masa
pemerintahan Zulkieflimansyah – Sitti Rohmi Djalilah sebagai Gubernur dan
Wakil Gubernur dan kemudian secara resmi terbentuk dengan Peraturan
Gubernur Nomor 45 Tanggal 14 Desember 2018. BRIDA NTB diresmikan
pada tanggal 28 agustus 2022.

Visi misi perusahaan

Tugas BRIDA NTB sebagai pendamping urusan pemerintahan


dalam penelitian dan pengembangan merupakan wujud dari kontribusi dalam
slogan Misi ke-5 NTB Gemilang yaitu NTB “Sejahtera dan Mandiri” melalui
penanggulangan kemiskinan, pengurangan kemiskinan, dan pertumbuhan
ekonomi termasuk bertumpu pada pertanian, pariwisata dan industrialisasi.

4
2.2. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI NTB

KEPALA BADAN
DR. Ir. H RAKHMAN, M.Si

SEKRETARIS
JABATAN
FUNGSIONL RETNO UTARI S.Si M.Kes

KEPALA SUB BAGIAN


JABATAN
UMUM FUNGSIONAL

HENDRA APRIANA, S.T

KEPALA BIDANG PENELITIAN KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG PEMANFAATAN
PENGEMBANGAN, INOVASI KEMITRAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER RISET DAN INOVASI
DAN TEKNOLOGI
INKUBASI BISNIS DAYA ILMU PENGETAHUAN
DAN TEKNOLOGI
L. SURYADI S.P., M.M2 ISKANDAR SUKMANA S.Pd., M.Pd AHMAD MUSLIM S.Pd., M.Pd
LAELA IRA AMRITA SARI, S.T

KEPALA SUB BIDANG EDUWISATA


KEPALA SUB BIDANG KEPALA SUB BIDANG KEPALA SUB BIDANG
KEILMUAN DAN TEKNOLOGI
PENELITIAN DAN INKUBASI BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS
PENGEMBANGAN IPTEK
SRI HASTUTI NOVILA NURNIANINGSIH, S.E
MAHMUD HUSYAIRI S.P BINTANG RIZKI SAKINAH
SAIFUL S.Pd., M.TESOL
S.IP

KEPALA SUB BIDANG DESMINASI HASIL


KEPALA SUB BIDANG INOVASI KEPALA SUB BIDANG KEPALA SUB BIDANG INOVASI RISET DAN TEKNOLOGI
DAN TEKNOLOGI KEMINTRAAN DAN SERTIFIKASI DAN WISATA KEILMUAN
BISNIS PROSES STANDARISASI
HUSNUL KHOLUQ, S.Si HIPZUL IMTIHAN WATANI, S.Kel.,
RAMDAN, S.sos
BAIQ DHANI SUFIA HARTATI , S.T

M.Ak

JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN


FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL

5
Pembagian tugas dan kewenangan dalam struktur organisasi
dijelaskan sebagai berikut:
1. Divisi Inkubasi Bisnis bertujuan untuk menghadirkan start up baru dalam
bidang teknologi informasi, permesinan, produk olahan serta industry
kreatif melalui Program Pra Inkubasi Bisnis atau Tenant. Target Inkubasi
Bisnis STIPark NTB dalam 5 Tahun (2019 – 2023) melahirkan 1000
wirausaha baru dan 100 Tenant.
2. Divisi Inovasi dan Pengembangan Teknologi berfungsi sebagai wadah
untuk melahirkan berbagai prototipe produk permesinan dan olahan.
Target Divisi Inovasi dan Pengembangan Teknologi dalam 5 Tahun (2019
– 2023) menghasilkan 1000 prototipe permesinan.
3. Divisi Kerjasama dan Bisnis Proses mengakomodasi kemitraan dengan
IKM, masyarakat, perguruan tinggi dan instansi lainnya. Target Divisi
Kerjasama dan Bisnis Proses dalam 5 Tahun (2019 – 2023) adalah
menjalin 1000 kemitraan dan 100 Bisnis Model.
4. Divisi Eduwisata Teknologi menyediakan saran wisata berbasis keilmuan
dan teknologi serta menjadi wadah bagi berbagai kalangan dengan
menggabungkan unsur teknologi dan wisata sehingga dapat membuka
wawasan masyarakat sekaligus menjadi pusat wisata baru di Nusa
Tenggara Barat. Dengan target dalam 5 Tahun (2019 – 2023) 10.000
kunjungan wisata keilmuan.

2.3. Kegiatan Umum Perusahan


Kegiatan utama Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) sesuai Perpres
Nomor 27 Tahun 2013 Tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha Pasal 3 yang
menyebutkan bahwa sasaran pengembangan erjasama wirusaha adalah (1)
Penumbuhan wirausaha baru dan penguatan kapasitas wirausaha pemula (start-up)
yang berdaya saing tinggi, (2) Penciptaan dan penumbuhan usaha baru yang
mempunyai nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi, (3) Peningkatan nilai tambah
pengelolaan potensi ekonomi melalui pemantaatan lmu pengetahuan dan
teknologi, (4) Peningkatan aksesibilitas wirausahawan atau calon wirausahawan

6
untuk mengikuti program Inkubasi, (5) Meningkatkan kemampuan dan keahlian
pengelola Inkubator Wirausaha untuk memperkuat kompetensi Inkubator
Wirausaha, dan (6) Pengembangan jejaring untuk memperkuat akses sumber daya
manusia, kelembagaan, permodalan, pasar, informasi, dan teknologi.

Pada UPTD. Badan Riset dan Inovasi Daerah NTB ini terdapat empat
divisi yang bekerja atau berperan didalamnya. Dimana divisi-divisi ini memiliki
peran masing-masing dalam pengembangan Badan Riset dan Inovasi Daerah
NTB ini. Kegiatan umum yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Daerah NTB
yaitu:

1. Inkubasi Bisnis
Bertujuan untuk menghadirkan start up baru dalam bidang
teknologi informasi, permesinan, produk olahan serta industri kreatif
melalui Program Pra Inkubasi Bisnis atau Tenant. Divisi ini dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat, dimana divisi ini memiliki
program yang luar biasa yang dapat membantu masyarkat dalam
meningkatkan usaha yang dimiliki dan belajar untuk memulai usaha yang
diinginkan dengan strategi luar biasa dalam segala aspek yang dibutuhkan
seperti meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kualitas marketing
dan masih banyak lainnya.
2. Inovasi dan Pengembangan Teknologi
Berfungsi sebagai wadah untuk melahirkan berbagai prototipe
produk permesinan dan olahan. Disana masyarakat dapat mengemukakan
keinginan untuk membuat mesin yang dapat membantu dalam membangun
usaha yang diinginkan.
3. Kerjasama dan Bisnis
Melakukan proses mengkomodasi kemitraan dengan IKM,
Masyarakat, Perguruan tinggi, dan Instansi lainnya. Dan mampu menjalankan
kerjasama dengan berbagai pihak yang mampu meniningkatkan kualitas
STIP.

7
4. Eduwisata Teknologi
Bertujuan untuk menyediakan sarana wisata berbasis keilmuan dan
teknologi serta menjadi wadah bagi berbagai kalangan dengan
menggabungkan unsur teknologi dan wisata sehingga dapat membuka
wawasan masyarakat sekaligus menjadi pusat wisata baru di Nusa Tenggara
Barat.

8
BAB III
PELAKSANAAN PKL

3.1. Bidang Kerja


Kegiatan PKL dapat dimanfaatkan untuk lebih memahami apa
yang telah didapatkan di bangku perkuliahan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan bidang masing-masing. Bisa membandingkan antara
teori yang didapat di bangku kuliah dengan praktik di dunia kerja yang
nyata, ternyata tidak seluruhnya sama dan hanya sebagian kecil dari materi
kuliah yang dapat diterapkan dalam Praktik Kerja Lapangan. Dengan
demikian praktikan mendapat motivasi untuk lebih memahami atau
mendalami hal-hal baru pada saat Praktik Kerja Lapangan. Banyak sekali
tambahan pengalaman, wawasan dan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL). Adapun bidang kerja yang dilaksanakan
selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu:
1. Bidang kerja Greanhous Hidroponik
Adapun Sayuran yang berada di greanhous antara lain:
 Selada hijau
 Selada merah
 Bayam hijau
 Bayam merah
 Kale
 Basil
 Baby romain
a. Penyemaian
Penyemaian dilakukan setiap satu kali satu minggu untuk persiapan bibit,
penyemain dilakukan Ketika benih sayuran sudah mengalami pecah
benih,lalu siapkan rockwool sebagai media tanam yang sudah di basahi
dengan air menggunakan nampan Adapun isi satu nampan bibit yang di
semai 108 bibit.

9
b. Pemindahan bibit
Pemindahan bibit ke instalasi dilakukan setelah bibit berumur 2
minggu dan memiliki 2 helai daun.
c. Pemberian nutrisi
pemberian nutrisi pertama kali pada instalasi pembibitan biasanya
di berikan 500-600 ml nutrisi pada kolam menggunakan gelas ukur, dan
pada instalasi peremajaan di berikan nutrisi 800-1000 ml, dan pada meja
pendewasaan biasanya diberikan nutrisi sebanyak 1200-1300 ml. setelah
nutrisi di berikan lalu di lakukan pengecekan menggunakan alat ukur tds
meter untuk mengetahui apakah nutrisi yang di berikan sudah sesuai.
Pemberian nutrisi dilakukan Satu kali satu minggu normal nya jika ada
kendala seperti selang bocor atau pipa bocor biasanya nutrisi bisa sering di
tambah makanya pengecekan nutrisi dilakukan setiap hari dengan alat ukur
tds,
d. Pengecekan Tanaman
Pengecekan tanaman di lakukan setiap hari seperti mencabut daun
yang terkena mata kodok ataupun daun-daun yang kering,serta pengecekan
akar tanaman yang busuk.
e. Pembersihan pipa tanaman
Dilakukan setelah pipa di keringkan selama satu hari,lalu di olesi
dengan protex menggunakan kuas setelah itu di gosok hingga bersih,lalu
di siram dengan air setelah instalasi bersih di biarkan kering selama satu
hari,lalu kolam air pada instalasi tersebut di kuras.
f. Pemanenan
Pemanenan biasanya di lakukan setelah umur tanaman 50-60 hari
dilihat dari ciri-ciri daun yang sudah lebat,biasanya yang sering di panen
adalah tanaman selada karna banyak permintaan dari konsumen.
2.Bidang kerja pemasaran
Pada bidang kerja pemasaran ini biasanya kita melakukan promosi dengan
cara membuat pamflet tanaman apa saja yang ada di greanhous bokah farm,dan

10
biasanya sasaran pemasaran sayuran di Brid aini adalah haypermart,hotel,kafe
dan pedagang.

3.2. Tugas Khusus


a. Metode Pemberian Nutrisi Ab mix Pada tanaman Selada
Pada dasarnya, nutrisi hidroponik merupakan zat-zat yang dibutuhkan
oleh tanaman hidroponik agar dapat tumbuh dengan baik. Tujuan
pemberian nutrisi hidroponik adalah menambahkan unsur hara yang
dibutuhkan tumbuhan pada media tanamnya. Normalnya, unsur hara
seperti nitrogen bisa didapat dari tanah.
Bahan dan alat yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pemberian
nutrisi ab mix adalah sebagai berikut:
 Bibit Selada
 Nutrisi A
 Nutrisi B
 Ember
 Gelas Ukur
 Pengaduk Larutan
 Alat Ukur Tds
 Tersedianya air yang cukup

Teknik pelaksanaan Pemberian nutrisi Ab mix, Untuk nutrisi ab mix


berukuran 10 liter, siapkan dua ember yang berukuran 10 liter Masing-masing
ember digunakan untuk melarutkan kemasan A dan B. Tuangkan semua isi
kemasan nutrisi A dan B ke masing-masing ember dan tuangkan air ke ember
sebanyak 10 liter, dan aduk hingga merata,sampai tidak ada endapan yang
terlihat.Siapkan gelas ukur untuk pemberian nutrisi pada setiap kolam tanaman
selada,untuk kolam pada meja pembibitan di berikan nutrisi sebanyak 500-600
ML,selanjutnya pada kolam meja peremajaan diberikan nutrisi 800-100 ML, dan
pada kolam meja pendewasaan di berikan nutrisi sebanyak 1300-1400

11
ML.Setelah di berikan nutrisi pada setiap kolam siapakan alat ukur tds untuk
mengukur ulang nutrisi pada setiap kolam.

b. Morfologi Tanaman Selada

Selada (Lactuca sativa L.) termasuk dalam famili Asteraceae


(Sunarjono,
2014). Sebagian besar selada dikonsumsi dalam keadaan mentah. Selada
merupakan sayuran populer karena memiliki kandungan gizi tinggi serta
warna,tekstur, serta rasa banyak diminati. Tanaman ini merupakan
tanaman semusim yang dapat di budidayakan pada daerah lembab, dingin,
dataran rendah maupun dataran tinggi. Selada tumbuh dan berproduksi
dengan baik pada dataran tinggi yang beriklim lembab. Di daerah
pegunungan tanaman selada dapat membentuk bulatan krop yang besar
sedangkan pada daerah dataran rendah, daun selada berbentuk krop kecil
dan berbunga (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

a. Klasifikasi Selada
Kedudukan selada dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom: Plantae
Super Divisi: Spermathophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Lactuca
Species: Lactuca sativa L. (Saparinto, 2013).Pengaruh Ekstrak Alang-
Alang..., Lutfi Nur Irawan, Fakultas Pertanian UMP, 2017
b. Morfologi
 Akar
Akar yang dimiliki oleh tanaman selada adalah akar tunggang dan

12
serabut. Akar tunggang tersebut tumbuh ke dalam tanah, sedangkan
akar serabutnya menempel pada batang selada kemudian mereka
menyebar ke sekitar tanaman ini tumbuh hingga sekitar 20–50 cm.
Perakarannya juga bisa tumbuh dengan baik pada tanah subur, mudah
menyerap air dan gembur.

 Batang
Tanaman selada memiliki batang sejati. Pada tanaman selada yang
membentuk krop, batangnya sangat pendek dan hampir tidak
terlihat dan terletak pada bagian dasar. Sedangkan selada yang
tidak membentuk krop (selada daun dan selada batang) memiliki
batang yang lebih panjang dan terlihat. Batang bersifat tegap,
kokoh, dan kuat dengan ukuran diameter berkisar antara 6–7 cm
(selada batang), 2–3 cm (selada daun), serta 2–3 cm (selada
kepala).

 Daun
Daun tanaman selada memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang

13
beragam, bergantung pada varietasnya. Misalnya, jenis selada
yang membentuk krop memiliki bentuk daun bulat atau lonjong
dengan ukuran daun lebar atau besar, daunnya ada yang berwarna
hijau tua, hijau terang, dan ada yang berwarna hijau agak gelap.
Sedangkan jenis selada yang tidak membentuk krop, daunnya
berbentuk bulat panjang, berukuran besar, bagian tepi daun
bergerigi (keriting), dan daunnya ada yang berwarna hijau tua,
hijau terang, dan merah. Daun selada memiliki tangkai daun lebar
dan tulang – tulang daun menyirip. Tangkai daunPengaruh
Ekstrak Alang-Alang bersifat kuat dan halus. Daun bersifat lunak
dan renyah apabila dimakan, serta memiliki rasa agak manis.
Daun selada umumnya memiliki ukuran panjang 20–25 cm lebar
dan 15 cm atau lebih.

 Biji
Buah selada berbentuk polong, di dalam polong berisi biji–biji yang
berukuran sangat kecil. Biji yang dimiliki oleh selada termasuk ke
dalam biji berkeping dua yang berbentuk lonjong pipih, agak keras,
berbulu dan memiliki warna cokelat tua serta berukuran sangat kecil
sekitar 4 mm panjangnya sedangkan lebar sekitar 1 mm. Biji selada
termasuk biji tertutup, sehingga bisa digunakan untuk memperbanyak
tanaman atau untuk per

14
3.2.1 Tahap Pemberian Nutrisi
C. Adapun tahap-tahap yang dilakukansebelum proses penanaman
yaitu
1. Percampuran Nutrisi A dan B dengan perbandingan 1:1 yaitu10 liter air
dan10 liter larutan yang sudah di sediakan dengan wadah ember

2. Setelah di campur dengan air nutrisi dituang kedalam gelas ukur lalu
dimasukkan ke tiap kolam dengan takaran yang berbeda-beda sesuai
kebutuhan tumbuhan

15
3. Pemberian Nutrisi pada meja bibit 500-600 ml

4. Pemberian nutrisi pada kolam meja remaja 800-1000 ml

5. Tanaman selada pada meja yang diberikan nutrisi 800-1000 ml

16
6. Tanaman Selada pada meja yang diberikan Nutrisi 1300-1400 ml sampai
dengan masa panen

7. Setelah itu nutrisi dicek ulang menggunakan alat ukur Tds

3.3. Kendala yang di hadapi


3.3.1. Mahasiswa
a. Mahasiswa mengalami kesulitan pada saat bekerja, karena yang
didapatkan di kampus tidak sesuai dengan praktek di lapangan.
b. Kurangnya pemahaman awal mengenai hidroponik.
c. Kurangnya beradaptasi dengan pegawai yang mengawasi
hidroponik.
3.3.2. Perusahaan

17
Kendala yang di hadapi perusahaan di bagian hidroponik adalah:
a. Didalam green hous terlalu panas dan pengap mengakibatkan
tumbuhan yang ada di dalam hidroponik layu dan banyak yang
busuk batang akibat PH air kolam sering meningkat.
3.4. Cara Mengatasi Kendala
3.4.1. Mahasiswa
a. Mahasiswa banyak bertanya, seperti cara melakukan perawatan
hidroponik, dan menyiapkan segala sesuatu yang digunakan untuk
perawatan hidroponik.
b. Melakukan pendekatan terhadap karyawan yang berada di
hidroponik agar tidak canggung dalam melakukan kegiatan
sehari-hari,
3.4.2. Perusahaan
Alternatif yang penulis coba sarankan ketika terjadinya kesulitan
dalam menanggulangi permasalahan Ph air yang sering naik akibat
pengaruh green hous yang terlalu panas seperti memasang paranet di
atas plafon green hous supaya lebih adem dan tanaman tidak mudah
layu serta,Ph air bisa lebih stabil.

18
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1. Simpulan
Dari kegiatan PKL yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Budidaya tanaman selada dengan menggunakan system hidroponik
dengan komposisi penambahan Nutrisi AB Mix ini sudah memenuhi
standar mutu dan kualitas yang baik, karena tidak menggunakan bahan-
bahan kimia yang akan membahayakan konsumen.
2. Untuk penambahan Nutrisi yang berbeda-beda setiap umur tanaman
selada sudah sesuai karna tanaman selada membutuhkan nutrisi sesuai
kebutuhannya masing-masing untuk menunjang hasil produksi yang baik.
3. Penambahan nutrisi atau pemberian pupuk pada tanaman hidroponik
sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman selada.
4.2. Saran
4. Badan Riset dan Inovasi Daerah NTB sebaiknya melakukan promosi
yang lebih insentif untuk produk sayuran ini supaya lebih dikenal oleh
masyarakat dan untuk memperluas pemasaran.
5. Badan Riset dan Inovasi Daerah sebaiknya memperhatikan dengan betul
masalah kebersihan pipa hidroponik,sebaiknya setelah dilakukan 2 kali
masa panen pada meja hidroponik tersebut,langsung di sterilisasi ulang
untuk menghidari jamur yang begitu banyak dan hama busuk batang
pada tanaman selada,karna tanaman selada rentan terjangkit penyakit
busuk batang di banding tanaman yang lain.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ardian,2007. Produksi Buah dan Sayur. www.bps.go.id Diakses pada 28


Desember 2018

Survei pusdatin (2014). Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani Selda. CV

Sutiosa, 2004. Pwengaruh Media Tanam dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica Juncea L) dengan Sistem Hidroponik.
Jurnal Agrovigor, 5 (1): 14-25

S. Smoleri, I. Ledwozyw-Smolen, M, Halka, W, Sady, and P, Kovacik, “The


absorbtion of iodine from 5-iodasalicylic acid by hydroponically grown
lettuce” Sci, Hortic, (Amsterdam)., vol, 225, no, June, pp, 716-725, 2017,
doi: 10.1016/j.scienta.2018.06.060.

S. Smolen, I, Kowalska, and W. Sady, “Assessment of biofortification with iodine


and selenium of lettuce cultivated in the NFT hydroponic system” Sci
Hortic, (Amsterdam)., vol. 166, pp, 9-16, 204, doi:
10.1016/j.science.2013.11.011.

20
Sari, e, Kitty, Y, Dwiranti, and Astari, “Sistem Hidroponik Nutrient Film
Technique (NFT) Dan Wick Pada Penanaman Bayam Merah” Surya
Octag. Interdiscip. J. Technol., vol. I, no. 2, pp. 2460-8777, 2016.

Wibowo dan Asriyanti, 2013. Pengaruh Perlakuan Berbagai Varietas Dan


Konsentrasi Nutrisi Ab Mix Pada Hidroponik Sisitem Wick Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)
Magrobis Journal, 8 (1):46-50

21
LAMPIRAN

Gambar 1. Pemberian nutrisi

Gambar 2. Memasukan akar yang keluar

22
Gambar 3. Pembersihan selang instalasi

Gambar 4. Perbaikan instalasi

Gambar 5. Pemindahan bibit

Gambar 6. Pembersihan lumut

23
Gambar 7. Pengurasan kolam

Gambar 8. Pengemasan

Gambar 9. Pengantaran sayuran

24
25

Anda mungkin juga menyukai