SKRIPSI
OLEH :
PUTRI NADIA RIANA
NIM. 17130019
SKRIPSI
OLEH :
PUTRI NADIA RIANA
NIM. 17130019
Skripsi Sebagai Salah Satu Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu
(S1) Pada Program Studi Agroteknologi Universitas Abulyatama
Nim : 17130019
Fakultas : Pertanian
Menyetujui,
Komisi Pembimbing,
Ketua Anggota
Mengetahui,
i
RINGKASAN
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
wata’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Skripsi yang berjudul Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam dan
melongena L). Shalawat dan salam kepada junjungan alam Nabi Besar
Skripsi ini merupakan salah satu syarat kurikulum pada Fakultas Pertanian
besarnya kepada :
1. Ibu Elvrida Rosa, S.P., M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Abulyatama.
2. Ibu Savitri, S.P., M.P selaku dosen pembimbing ketua, dan juga selaku
4. Bapak Nazrian Sauri dan Ibu Fitriati beserta saudara-saudara tercinta atas
doa dan motivasi untuk penulis, sehingga selesai penulisan skripsi ini.
iii
5. Semua sahabat dan rekan-rekan khususnya angkatan 2017 dan seluruh
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan baik dari
Amin yarabbal’alamin.
iv
UCAPAN TERIMAKASIH
terimakasih yang setulusnya kepada Ibu Savitri, S.P., M.P, selaku Pembimbing
kepada penulis.
- Ketua Program Studi Agroteknologi Ibu Savitri, S.P., M.P, yang sekaligus
kepada penulis.
Akhirnya kepada semua yang terlibat dan membantu yang tidak mungkin
disebutkan satu persatu, penulis menghanturkan hormat dan terima kasih yang
setulusnya, sehingga apa yang penulis dapat dalam studi ini bermanfaat untuk
orang lain.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... i
RINGKASAN........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... vii
I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................... 5
1.4. Hipotesis ................................................................................... 5
1.5. Manfaat Penelitian.................................................................... 6
vi
DAFTAR TABEL
vii
biochar.........................................................................................
.................................................................................................38
viii
kandang ayam dan biochar..........................................................
.................................................................................................53
10. Analisis ragam lebar daun terung hitam pada umur 30 hari
setelah tanam (HST) akibat pengaruh pemberian pupuk
kandang ayam dan biochar..........................................................
.................................................................................................55
11. Data pengamatan lebar daun terung hitam pada umur 45 hari
setelah tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk
kandang ayam dan biochar..........................................................
.................................................................................................56
12. Analisis ragam lebar daun terung hitam pada umur 45 hari
setelah tanam (HST) akibat pengaruh pemberian pupuk
kandang ayam dan biochar..........................................................
.................................................................................................56
13. Data pengamatan jumlah daun terung hitam pada umur 45 hari
setelah tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk
kandang ayam dan biochar..........................................................
.................................................................................................57
14. Analisis ragam jumlah daun terung hitam pada umur 45 hari
setelah tanam (HST) akibat pengaruh pemberian pupuk
kandang ayam dan biochar..........................................................
.................................................................................................57
ix
16. Analisis ragam jumlah buah terung hitam akibat pengaruh
pemberian pupuk kandang ayam dan biochar.............................
.................................................................................................58
x
I. PENDAHULUAN
segar maupun diolah menjadi berbagai jenis masakan karena cita rasanya yang
enak. Selain karena rasanya, buah terung memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Setiap 100 g bahan mentah terung mengandung 26 kalori, 1 g protein, 0,2 g hidrat
terung mengandung serat yang tinggi sehingga baik untuk pencernaan, memiliki
zat anti kanker, menekan kolestrol, dan kandungan fitonutriennya baik untuk
didataran rendah. Sentral penanaman terung masih berpusat di pulau Jawa dan
Indonesia dan diberbagai daerah memiliki tanaman setempat. Nama lain terung
adalah Treung (Aceh), Trong (Gayo), Terong atau cokrom (Sunda), Tiung
(Lampung), Reteng (Batak), Encong (Jawa), dan masih banyak lagi nama daerah
merupakan produk buangan dari binatang peliharaan seperti ayam, kambing, sapi
dan kerbau yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik
dan biologi tanah. Kualitas pupuk kandang sangat berpengaruh terhadap respon
2
dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk (Jumini dan Marliah, 2009). Salah
satu pupuk yang baik digunakan adalah pupuk kandang ayam. Menurut
Mutmainnah dan Masluki (2017) pupuk kandang ayam merupakan pupuk organik
yang dapat menambah tersedianya unsur hara bagi tanaman yang dapat diserap
dari dalam tanah. Selain itu pupuk kandang kotoran ayam mempunyai pengaruh
yang positif terhadap sifat fisik dan kimia tanah, serta mendorong perkembangan
jazad renik. Pupuk kandang ayam juga mampu meningkatkan pertumbuhan dan
kadar jumus tanah, dan dapat mendorong kehidupan mikroba pengurai tanah, serta
mengandung unsur N tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pupuk kandang
kandungan unsur hara dalam pupuk kandang ayam paling tinggi karena bagian
cair (urin) tercampur dengan bagian padat. Selain itu pupuk kandang ayam
mempunyai kemampuan mengubah sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga
2
3
cukup besar, mengingat bahan baku yang cukup tersedia. Pembuatan arang cukup
tanah. Selama ini umumnya pembuatan arang dari limbah pertanian ditujukan
untuk ekspor. Penggunaan biochar sebagai bahan pembenah tanah berbahan baku
sisa-sisa hasil pertanian hasil pertanian yang sulit terdekomposisi merupakan salah
satu alternatif yang dapat ditempuh untuk peningkatan kualitas sifat fisik tanah
2013).
Biochar adalah arang hitam hasil dari proses pemanasan biomassa pada
keadaan oksigen terbatas atau tanpa oksigen. Biochar berperan sebagai penyedia
karbon dan sebagai pengganti bahan organik, dapat menjaga kelembaban tanah
dan membantu menyerap air dan menyerap unsur hara. Biochar juga
meningkatkan ketersediaan hara mikro dan makro serta menjadi penyedia ekologi
sendiri. Penggunanan biochar perlu diberi tambahan bahan organik berupa pupuk
terkandung di dalamnya.
proses pembakaran bahan organik atau biomassa tanpa atau dengan sedikit
biochar stabil selama ratusan hingga ribuan tahun bila dicampur ke dalam tanah
3
4
dan mampu mensekuestrasi karbon dalam tanah (Lehmann 2007; Renner 2007;
Fraser 2010;). Kualitas biochar sangat tergantung pada sifat kimia dan fisik
biochar yang ditentukan oleh jenis bahan baku (kayu lunak, kayu keras, sekam
padi, dll) dan metode karbonisasi (tipe alat pembakaran, temperature), dan bentuk
yang lengkap dengan proporsi yang berbeda dan saling melengkapi satu sama lain.
Pupuk kandang ayam yang mengandung unsur hara makro dan mikro yang tinggi
dan biochar sebagai pembenah tanah yang bisa tersimpan dalam jangka waktu
yang lama dan juga sebagai sumber hara bagi tanaman terung hitam.
pemberian pupuk kandang kotoran ayam dan pupuk NPK mutiara yaramila
jumlah cabang produktif, jumlah buah per tanaman dan berat buah per
ton/ha dan pupuk NPK mutiara yaramila dengan dosis 300 kg/ha.
4
5
ayam dan dosis biochar terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung
hitam.
interaksi keduanya.
1.4 Hipotesis
terung hitam.
5
6
kandang ayam dan dosis biochar pada tanaman terung hitam kepada
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
diatas permukaan tanah. Batang tanaman terung dibedakan menjadi dua macam,
batangnya batang sekunder ini akan mempunyai percabangan baru. Batang utama
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
II.2.1 Batang
Batang terung ungu rendah (pendek), berkayu dan bercabang. Tinggi batang
Permukaan kulit batang, cabang, ataupun daun tertutup oleh bulu-bulu halus.
(dikotom) dan tidak beraturan. Percabangan ini merupakan bagian dari batang
yang akan menghasilkan buah. Batang utama tanaman terung memiliki ukuran
memiliki ukuran yang lebih kecil. Fungsi batang selain sebagai tempat tumbuhnya
daun dan organ-organ lainnya, adalah untuk jalan pengangkutan zat hara
(makanan) dari akar ke daun dan sebagai jalan menyalurkan zat-zat hasil asimilasi
2.2.2 Buah
Bentuk buah beragam yaitu silindris, lonjong, oval atau bulat. Warna kulit
ungu hingga ungu mengilap. Terung ungu merupakan buah sejati tunggal,
berdaging tebal, lunak, dan berair. Buah tergantung pada tangkai buah. Dalam
satu tangkai umumnya terdapat satu buah terung ungu, tetapi ada juga yang
memiliki lebih dari satu buah. Biji terdapat dalam jumlah banyak dan tersebar
didalam daging buah. Daun kelopak melekat pada dasar buah, berwarna hijau atau
keunguan.
2.2.3 Bunga
Bunga terung merupakan bunga banci atau lebih dikenal dengan bunga
berkelamin dua, dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan betina (benang
8
9
sari dan Putik), bunga seperti ini sering dinamakan bunga sempurna, perhiasan
bunga yang dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota bunga, dan tangkai bunga.
berkembang. Mahkota ini tersusun rapi yang membentuk bangun bintang. Benang
sari berjumlah 5 – 6 buah. Putik berjumlah 2 buah yang terletak dalam satu
Muryanti,1999).
2.2.4 Biji
pipih dan berwarna coklat muda. Biji ini merupakan alat reproduksi atau
2.2.5 Akar
yang dapat menembus kedalam tanah sekitar 80 - 100 cm. Akar-akar yang tumbuh
2.2.6 Daun
Bentuk daun terung terdiri dari atas tangkai daun (petiolus) dan helaian daun
(lamina). Daun seperti ini lazim dikenal dengan nama daun bertangkai. Tangkai
daun berbentuk silindris dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian pangkal,
panjangnya berkisar antara 5 – 8 cm. Helaian daun terdiri atas ibu tulang daun,
tulang cabang, dan urat-urat daun. Ibu tulang daun merupakan perpanjangan dari
tangkai daun yang makin mengecil kearah pucuk daun. Lebar helaian daun 7 – 9
9
10
cm atau lebih sesuai varietasnya. Panjang daun antara 12 - 20 cm. Bagun daun
berupa belah ketupat hingga oval, bagian ujung daun tumpul, pangkal daun
II.3.1 Iklim
berproduksi baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah ±1.000 meter dari
permukaan laut. Tanaman ini memerlukan air yang cukup untuk menopang
suhu udara antara 22º C - 30º C, cuaca panas dan iklimnya kering, sehingga cocok
ditanam pada musim kemarau. Pada keadaan cuaca panas akan merangsang dan
mempercepat proses pembungaan atau pembuahan. Namun, bila suhu udara tinggi
pembungaan dan pembuahan terung ungu akan terganggu yakni bunga dan buah
akan berguguran.
Meskipun demikian penanaman terung ungu di daerah yang curah hujannya tinggi
mendapatkan produksi yang tinggi, tempat penanaman terung ungu harus terbuka
pertumbuhan terung ungu akan kurus dan kurang produktif (Firmanto, 2011).
2.3.2 Tanah
semua jenis tanah. Keadaan tanah yang paling baik untuk tanaman terung ungu
10
11
adalah jenis lempung berpasir, subur, kaya akan bahan organik, aerasi dan
drainasenya baik, serta pada pH antara 6,8 - 7,3. Pada tanah yang bereaksi asam
(pH kurang dari 5) perlu dilakukan pengapuran. Bahan kapur untuk pertanian
pada umumnya berupa kalsit (CaCO3), dolomit atau kapur (CaO). Jumlah kapur
yang dibutuhkan untuk menaikan pH tanah, tergantung kepada jenis dan derajat
keasaman tanah itu sendiri. Pengapuran biasanya dilakukan sekitar dua minggu
sebelum tanam.
Rata-rata semua varietas terung tidak tahan curah hujan yang tinggi. Curah
hujan yang ideal untuk bertanam terung adalah antara 750 - 1.250 mm/tahun. Jika
curah hujan terlalu tinggi bisa merusak tanaman terung serta membuat lahan
penanaman becek dan kelembaban tinggi. Ini akan mengundang banyaknya hama
dan penyakit yang akan mengganggu tanaman terung. Sebaliknya jika curah hujan
Pemilihan musim tanam yang tepat pada saat menanam terung adalah
suatu keputusan yang terbaik agar dalam membudidayakan terung dapat berhasil.
saat pembentukan bunga dan buah. Kelembaban yang tinggi atau lebih dari 80%
tanaman. Sedangkan iklim yang kering atau kelembaban kurang dari 70%
11
12
3.3.4 Suhu
Pada suhu yang tinggi akan terjadi penguapan sehingga tanaman akan kekurangan
air. Oleh karena itu, persiapan air harus terjaga seperti pembuatan sumur. Suhu
rata-rata pada daerah pertanaman terung berada antara 21° - 28℃ pada siang hari
dan pada malam harinya antara 15° - 20℃ . Suhu yang ideal dan berpengaruh baik
terhadap warna buah terung adalah 21° - 28℃ dengan warna yang ungu merata.
Tanaman terung baik jika ditanam di tempat yang terbuka. Jika ditanam di
tempat yang teduh seperti terlindungi dari pohon besar atau dibawah rumah kaca
yang atapnya gelap maka tanaman akan mudah terserang penyakit kapang daun
dan bunga sedikit. Lamanya penyinaran yang dibutuhkan oleh terung minimal 8
jam perhari. Walaupun demikian terung tidak tahan terhadap sinar matahari yang
berlebihan dan hujan yang lebat. Kekurangan sinar matahari akan mengakibatkan
panen buah terung. Semakin tinggi letak geografis suatu tempat, keadaan suhu
rendah, dengan laju penurunan 0,5℃ untuk setiap kenaikan ketinggian sebesar
100 meter dari permukaan laut. Dengan demikian, semakin tinggi letak geografis
tanah, udara akan semakin dingin dan sejuk. Daerah yang sering menjadi sentra
12
13
produsen terung berada di dataran tinggi dengan ketinggian antara 900 - 1.100
II.4 Peranan Pupuk Kandang Ayam terhadap Tanaman Terung dan Tanah
Pupuk organik merupakan bahan organik yang berasal dari tanaman dan
hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair, yang
dapat mensuplai atau menyediakan senyawa karbon dan sebagai sumber nitrogen
tanah yang utama, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia
dan biologi tanah dan mempunyai fungsi penting bagi tanah yaitu untuk
renik tanah, mempertinggi daya serap dan daya simpan air yang secara
Tanda - tanda pupuk kandang ayam yang matang adalah tidak berbau
tajam (bau amoniak), berwarna coklat tua, tampak kering, tidak terasa panas bila
dipakai, karena kandungan haranya tinggi juga mudah didapat, hal ini disebabkan
tanaman. Pupuk kandang ayam juga dapat menambah kadar humus tanah dan
Pupuk kandang dapat menyediakan unsur hara makro (N,P,K) dan mikro
(Ca, Mg, S, Na, Fe, Cu, Mo). Daya ikat ionnya tinggi sehingga akan
13
14
pupuk anorganik akibat penguapan atau tercuci oleh hujan. Selain itu pengunaan
menjadi alternatif yang baik mengingat potensi dari kotoran ayam sebagai bahan
organik dengan kandungan hara yang cukup lengkap yang dibutuhkan tanaman
pupuk organik dapat meningkatkan kadar air yang tersedia di dalam tanah
ayam mampu meningkatkan kadar air yang tersedia di dalam tanah dibandingkan
tanah yang tidak diberikan pupuk kandang ayam. Hal ini diduga dengan
meningkatnya pupuk kandang ayam dalam tanah akan meningkatkan daya pegang
tanah terhadap air dan akan mengurangi laju evaporasi yang berarti meningkatkan
Menurut Lingga dan Marsono (2007), dosis pupuk organik tergantung pada
pengaruh nyata terhadap panjang buah mentimun dengan rata - rata tertinggi yaitu
22,36 cm. Menurut Afriani (2010), pemberian perlakuan dengan pupuk kandang
kotoran ayam dengan pupuk kandang kotoran kerbau tidak berbeda nyata dimana
14
15
masing - masing perlakuan dapat dilihat tinggi tanaman antara 50,62 - 71,25 cm
menambah jenis unsur hara makro maupun mikro. Kandungan unsur hara dalam
pupuk kandang ayam lebih tinggi (1% N, 0,8% P, 0,17% K) apabila dibandingkan
dengan pupuk kandang lainnya dalam unit yang sama (Prasetyo, 2014). Pada saat
mengaplikasikan pupuk kandang ayam ada hal yang perlu diperhatikan yaitu
dosisnya. Pada penelitian Hertos (2015) penggunaan dosis pupuk kandang ayam
40 ton ha-1 per tanaman terbukti mampu mengoptimalkan tinggi tanaman, jumlah
daun, jumlah cabang produktif, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per
tanaman.
II.5 Peranan Biochar terhadap Tanaman Terung dan Sifat Fisik Tanah
arang sekam pada media tumbuh dapat memperbaiki porositas dan aerase tanah
dan dapat mengikat hara (Kolo dan Tri, 2016). Arang sekam dapat menyimpan
unsur hara sementara dalam tanah sehingga tidak mudah tercuci oleh air dan akan
dilepaskan ketika dibutuhkan atau diambil oleh akar tanaman (Oktaviani, 2017).
yang terbatas atau yang sering disebut pirolisis. Karakteristik biochar sangat
dipengaruhi oleh tingkat suhu saat pembakaran, proses persiapan dan bahan baku.
15
16
permukaan lebih luas. Bahan baku asal biochar akan berpengaruh terhadap luas
permukaan, porositas dan jumlah gugus fungsional dan efeknya (Than et al.,
2013).
pembakaran ukuran partikel yang dihasilkan juga akan semakin halus, demikian
juga ukuran biomasa yang lebih besar akan menghasilkan ukuran partikel yang
besar pula. Jumlah pori dan ukuran pori dari biochar akan berpengaruh terhadap
memegang air dengan demikian kemampuan tanah untuk menyediakan hara bagi
tanaman akan meningkat. Glaser et al., (2002) mengatakan bahwa kandungan air
tanah pada kapasitas lapang meningkat dengan pemberian biochar. Namun, hasil
tanah masam dan non masam dari berbagai bahan baku tidak menunjukkan
pengaruh yang nyata terhadap beberepa sifat fisik seperti pori air tersedia, pori
drainase cepat, kadar air pF 2,54 dan kadar air pF 4,2. Hal ini senada dengan hasil
pengaruh yang berbeda terhadap pemberian pukan dengan dosis yang sama
16
17
(2013) juga menyatakan bahwa pemberian biochar pada tanah liat belum
17
III. METODOLOGI PENELITIAN
Kabupaten Aceh Besar. Mulai bulan Mei sampai dengan September 2021.
a. Benih
masyarakat.
c. Sekam padi
Sekam padi untuk pembuatan biochar yang diperoleh dari pabrik padi di
d. Jika arang sudah terbakar, lalu dinginkan dengan di siram air, agar
e. Pupuk Dasar
sebagai pupuk dasar diperoleh dari toko UD Saprotan Tani, Desa Cot Cut
f. Polybag
3.2.2 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : cangkul, garu, alat
pembakaran.
faktor yaitu dosis pupuk kandang ayam terdiri dari 4 taraf perlakuan dan dosis
rincian taraf perlakuan dosis pupuk kandang ayam dan dosis biochar adalah
sebagai berikut :
Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang ayam terdiri dari 4 taraf yaitu:
A0 =0 ton/ha ¿ (0 gr/polybag)
A1 = 15 ton/ha ¿ (75 gr/polybag)
A2 = 30 ton/ha ¿ (150 gr/polybag)
A3 = 45 ton/ha ¿ (225 gr/polybag)
19
20
Tabel 1. Susunan kombinasi perlakuan antara pupuk kandang ayam dan biochar
No. Kombinasi Pupuk Kandang Ayam Biochar
Perlakuan ton/ha g/polybag ton/ha g/polybag
1 A0B0 0 0 0 0
2 A0B1 0 0 5 37,5
3 A0B2 0 0 10 75
4 A0B3 0 0 15 112,5
5 A1B0 10 75 0 0
6 A1B1 10 75 5 37,5
7 A1B2 10 75 10 75
8 A1B3 10 75 15 112,5
9 A2B0 20 150 0 0
10 A2B1 20 150 5 37,5
11 A2B2 20 150 10 75
12 A2B3 20 150 15 112,5
13 A3B0 30 225 0 0
14 A3B1 30 225 5 37,5
15 A3B2 30 225 10 75
16 A3B3 30 225 15 112,5
Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lapisan
atas (top soil) yang telah di saring dan diaduk rata kemudian ditimbang dan
20
21
3.4.2 Penanaman
polybag. Dosis yang diberikan sesuai dengan perlakuan (0, 75, 150 dan 225
gram/polybag).
112,5 gram/polybag) dengan 1 kali pemberian yaitu pada saat pengisian tanah ke
polybag.
3.4.4 Pemeliharaan
mencabut secara manual tanaman penganggu yang ada dalam polybag perlakuan.
21
22
c. Penyulaman
Penyulaman dilakukan bila ada benih yang yang mati atau tidak tumbuh,
namun dalam penelitian ini tidak dilakukan penyulaman karena semua perlakuan
tumbuh semua.
d. Pemupukan dasar
Pupuk tambahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk NPK
minggu sekali. Aplikasi pupuk dasar dilakukan dengan menaburkan pupuk NPK
e. Penyiraman
kelembaban pada musim kemarau dilakukan penyiraman satu hari satu kali yaitu
pagi atau sore hari dan pada saat tanaman berbunga dilakukan penyiraman dengan
3.5 Pengamatan
22
23
45 hari setelah tanam (HST). Pengukuran dilakukan diatas leher akar sampai
Tanam (HST) dengan menghitung daun yang membuka sempurna sampai daun
Pengamatan lebar daun dilakukan pada umur tanaman 15, 30 dan 45 Hari
berbuah.
Pengamatan berat buah per polybag di timbang setelah panen, dari panen
Model matematika dari rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Dimana :
23
24
(AB) = Pengaruh Interaksi Pupuk Kandang Ayam (A) pada taraf ke –j dan
dengan uji beda nyata terkecil pada taraf peluang 5% (BNT0.05) untuk
membandingkan rata- rata perlakuan. Rumus BNT 0.05 adalah sebagai berikut:
keterangannya :
R = Ulangan
24
25
hari setelah tanam (HST) akibat pemberian dosis pupuk kandang ayam dapat
dilihat pada lampiran 1,3 dan 5. Hasil uji F analisis sidik ragam (Lampiran 2,4 dan
diteliti berpengaruh sangat nyata pada umur 15, 30, dan 45 HST. Rata-rata tinggi
tanaman terung hitam umur 15, 30 dan 45 HST akibat pemberian dosis pupuk
Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman terung hitam pada umur 15, 30 dan 45 hari
setelah tanam (HST) akibat pemberian dosis pupuk kandang ayam.
Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
15 HST 30 HST 45 HST
A0 = 0 gr/polybag 10,16 a 13,69 a 37,00 a
A1 = 75 gr/polybag 10,65 ab 14,60 a 43,13 b
A2 = 150 gr/polybag 11,38 b 16,73 b 48,64 c
A3 = 225 gr/polybag 15,18 c 19,29 c 56,21 d
BNT (0,5) 0,776 1,113 5,247
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf 5 %.
dijumpai pada perlakuan A3 (225 gr/polybag) yang berbeda nyata dengan A2, A1
dan A0. Tanaman tertinggi pada umur 30 HST dijumpai pada perlakuan A3 (225
gr/polybag) yang berbeda nyata dengan A2, A1 dan A0. Tanaman tertinggi pada
25
26
umur 45 HST dijumpai pada perlakuan A3 (225 gr/polybag) yang berbeda nyata
kandang ayam mampu mempertinggi daya serap dan daya simpan air yang secara
akar lebih mudah menyerap unsur hara yang terkandung dalam tanah. Unsur hara
yang diserap oleh akar digunakan oleh tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan
tinggi tanaman. Hal ini diduga karena pupuk kandang ayam mengandung unsur
hara N yang mempengaruhi tinggi tanaman terung. Menurut Sari et al., (2017),
proses pembelahan sel akan berjalan dengan cepat dengan adanya ketersediaan N
yang cukup. Unsur hara N berperan besar untuk merangsang pertumbuhan secara
sifat fisik, kimia, dan meningkatkan aktivitas biologi tanah serta meningkatkan
ketersediaan hara bagi tanaman. Menurut Suryana (2008), suatu tanaman akan
tumbuh dan berkembang dengan subur apabila unsur hara yang di butuhkan ada
dan tersedia cukup serta ada dalam bentuk yang sesuai untuk diserap oleh bulu-
bulu akar. Respon tanaman terhadap pemberian pupuk akan meningkat bila
menggunakan jenis pupuk, dosis, waktu dan cara pemberian yang tepat.
Data pengamatan lebar daun tanaman terung hitam pada umur 15, 30 dan
45 hari setelah tanam (HST) akibat pemberian dosis pupuk kandang ayam dapat
26
27
dilihat pada lampiran 7, 9 dan 11. Hasil uji F analisis sidik ragam (Lampiran 8,10
dan 12) menunjukkan bahwa pengaruh dosis pemberian pupuk kandang ayam
yang diteliti berpengaruh sangat nyata pada umur 15 dan 30 HST dan berpengaruh
nyata pada umur 45 HST. Rata-rata tinggi tanaman terung hitam umur 15, 30 dan
45 HST akibat pemberian dosis pupuk kandang ayam tertera pada Tabel 3.
Tabel 3. Rata-rata lebar daun tanaman terung hitam pada umur 15, 30 dan 45 hari
setelah tanam (HST) akibat pemberian dosis pupuk kandang ayam.
Lebar Daun (cm)
Perlakuan
15 HST 30 HST 45 HST
A0 = 0 gr/polybag 3,99 a 8,64 a 11,82 a
A1 = 75 gr/polybag 4,52 ab 9,31 ab 13,41 ab
A2 = 150 gr/polybag 5,65 c 10,54 bc 14,68 bc
A3 = 225 gr/polybag 5,44 bc 10,78 c 14,79 c
BNT (0,5) 0,921 1,271 2,264
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf 5 %.
umur 15 HST dijumpai pada perlakuan A2 (150 gr/polybag) yang berbeda nyata
dengan A1, A0 dan A3. Lebar daun terlebar tanaman terung pada umur 30 dan 45
HST dijumpai pada perlakuan A3 (225 gr/polybag), yang berbeda nyata dengan
daun pada tanaman yang diaplikasikan dengan pupuk kandang ayam. Hal ini
diduga karena pada dosis tersebut telah mampu memacu aktivitas meristem lateral
yang memacu pertambahan lebar suatu organ. Mayun (2007) menyatakan bahwa
permukaan daun yang lebar meningkatkan penangkapan cahaya dan CO2 yang
27
28
bahwa daun yang memiliki kandungan klorofil tinggi lebih efisien dalam
jumlah klorofil di dalam daun maka proses fotosintesis akan berjalan dengan baik
Hasil ini sesuai dengan pernyataan Polii (2009) dalam penelitiannya yang
secara otomatis meningkatkan berat segar tanaman, karena daun merupakan sink
bagi tanaman.
ayam disajikan pada lampiran 13. Hasil uji F pada analisis sidik ragam (lampiran
14) menunjukkan bahwa akibat pemberian dosis pupuk kandang ayam tidak
berpengaruh nyata terhadap pengamatan jumlah daun tanaman terung hitam. Rata-
rata jumlah daun akibat pemberian dosis pupuk kandang ayam tertera pada Tabel
4.
28
29
Tabel 4. Rata-rata jumlah daun tanaman terung hitam akibat pemberian dosis
pupuk kandang ayam.
Jumlah Daun (Helai)
Perlakuan
45 HST
A0 = 0 gr/polybag 16,08 a
A1 = 75 gr/polybag 15,92 a
A2 = 150 gr/polybag 19,33 a
A3 = 225 gr/polybag 17,75 a
BNT (0,5) 3,733
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 %.
umur 45 HST tidak berbeda nyata pada semua perlakuan yang dicobakan. Hal ini
diduga bahwa perbedaan dosis pupuk kandang ayam tidak menambah jumlah
daun secara signifikan. Selain itu jumlah dan ukuran daun dipengaruhi juga oleh
genotip yang merupakan faktor internal dari tanaman dan lingkungan. Hal ini
dimilikinya.
Pupuk kandang ayam mampu menyediakan unsur hara yang cukup. Salah
satu unsur yang dibutuhkan yaitu N (nitrogen). Menurut Supriati dan Herliana
(2010) kandungan unsur hara pupuk kandang ayam terdapat N (1,5%), P (1,5%)
dan K (0,8%). Unsur hara Nitrogen ini sangatlah menunjang proses pertumbuhan
dan perkembangan daun. Menurut Lakitan, (2011) kadar unsur N yang cukup
tersedia bagi tanaman umumnya akan mampu menghasilkan cabang - cabang baru
29
30
sehingga muncul tunas daun yang lebih banyak dan seiring dengan perkembangan
pemberian dosis pupuk kandang ayam dapat dilihat pada lampiran 15. Hasil uji F
dosis pupuk kandang ayam pada tanaman terung hitam yang diteliti tidak
berpengaruh nyata pada jumlah buah terung hitam pertanaman. Rata-rata jumlah
buah terung pertanaman akibat dosis pupuk kandang ayam tertera pada Tabel 5.
Tabel 5. Rata-rata jumlah buah terung hitam akibat pemberian dosis pupuk
kandang ayam.
Perlakuan Jumlah Buah
A0 = 0 gr/polybag 2,17 a
A1 = 75 gr/polybag 1,75 a
A2 = 150 gr/polybag 1,83 a
A3 = 225 gr/polybag 3,00 a
BNT (0,5) 1,080
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf 5 %.
dijumpai pada perlakuan A3 (225 gr/polybag) yang berbeda nyata dengan A1, A2,
dan A0. Perlakuan Pupuk kandang ayam tidak berpengaruh nyata pada parameter
jumlah buah diduga disebabkan karena perlakuan pupuk kandang ayam yang
diberikan belum cukup untuk meningkatkan jumlah buah pada tanaman terung
hitam, selain itu faktor genetik tanaman memiliki peran yang penting dalam
pembentukan buah. Menurut Darjanto dan Satifah (1990) disamping faktor luar,
30
31
berkembang terus. Adanya peningkatan suplai unsur hara yang digunakan untuk
optimal. Hasil tanaman dipengaruhi oleh unsur hara nitrogen, fosfor dan kalium
yang diberikan. Kekurangan atau kelebihan salah satu unsur tersebut dapat
Data pengamatan berat buah terung hitam akibat pemberian dosis pupuk
kandang ayam pada tanaman terung hitam dapat dilihat pada lampiran 17. Hasil
uji F analisis sidik ragam (Lampiran 18) menunjukkan bahwa pengaruh dosis
pupuk kandang ayam yang diteliti berpengaruh sangat nyata pada berat buah
terung hitam. Rata-rata berat buah pertanaman tanaman terung hitam akibat dosis
pupuk kandang ayam pada tanaman terung hitam tertera pada Tabel 6.
Tabel 6. Rata-rata berat buah tanaman terung hitam akibat pemberian dosis pupuk
kandang ayam
Perlakuan Berat Buah (gr)
A0 = 0 gr/polybag 149,0 a
A1 = 75 gr/polybag 160,4 ab
A2 = 150 gr/polybag 169,2 b
A3 = 225 gr/polybag 210,9 c
BNT (0,5) 23.32
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak berbeda nyata pada taraf 5 %.
terdapat pada perlakuan A3 (225 gr/polybag) yang berbeda nyata dengan A2, A1,
dan A0. Dari hasil penelitian terlihat bahwa berat buah terberat terdapat pada
31
32
perlakuan A3 (225 gr/polybag) yang berbeda nyata dengan semua perlakuan yang
dicobakan. Hal ini menunjukkan bahwa makin tinggi dosis pupuk kandang ayam
tanaman yang baik membutuhkan hara yang lengkap, penggunaan hara yang tidak
fisiologi berakibat pada peningkatan produk yang dihasilkan yang pada tanaman
terung diekspresikan pada bagian generatif, yaitu buah, baik pada jumlah buah
Haruna dan Maruapey (2015), menjelaskan bahwa unsur fosfor berfungsi untuk
karbohidrat tersebut akan berperan dalam pembetukan buah yang baik ukuran dan
berat buah, jika ketersediaan unsur fosfor dalam tanah tersedia untuk tanaman
Data pengamatan tinggi tanaman terung hitam pada umur 15, 30, 45 hari
setelah tanam (HST) akibat pemberian dosis biochar dapat dilihat pada lampiran
1,3,dan 5. Hasil uji F analisis sidik ragam (Lampiran 2,4, dan 6) menunjukkan
bahwa pengaruh pemberian biochar yang diteliti berpengaruh sangat nyata pada
32
33
Tabel 7. Rata-rata tinggi tanaman terung hitam umur 15, 30 dan 45 HST akibat
pemberian dosis biochar.
Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
15 HST 30 HST 45 HST
B0 = 0 gr/polybag 11,98 bc 16,30 b 41,26 a
B1 = 37,5 gr/polybag 11,33 a 14,99 a 48,65 bc
B2 = 75 gr/polybag 11,39 a 15,56 ab 46,94 b
B3 = 112,5 gr/polybag 12,66 c 17,45 c 48,11 c
BNT (0,5) 0,776 1,113 5,247
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf 5 %.
terdapat pada perlakuan B3 (112,5 gr/polybag) yang berbeda nyata dengan B1, B2
dan B0. Tanaman tertinggi pada umur 30 HST terdapat pada perlakuan B3 (112,5
tanah dan dapat bertindak sebagai pupuk. Setelah tanaman berkecambah dan
mulai muncul akar, akar bersinggungan dengan biochar dan menerima manfaat
menyerap unsur hara sehingga pertumbuhan lebih baik menurut Marris (2006).
33
34
Biochar tidak hanya sebagai sumber hara tetapi juga berpengaruh pada
ketersediaan hara. Menurut Karimi et al. (2020), biochar harus dikarakterisasi dari
bahan baku serta ukuran partikel karena dapat mempengaruhi ketersediaan nutrisi
Ca dan Mg.
pemberian dosis biochar pada tanaman terung hitam dapat dilihat pada lampiran 7,
9, dan 11. Hasil uji F analisis sidik ragam (Lampiran 8, 10, 12) menunjukkan
bahwa pengaruh dosis biochar yang diteliti tidak berpengaruh nyata pada umur
15, 30, dan 45 HST lebar daun tanaman terung hitam. Rata-rata lebar daun
tanaman perpolybag tanaman terung hitam akibat dosis biochar pada tanaman
Tabel 8. Rata-rata lebar daun pada umur 15, 30, dan 45 HST akibat pemberian
dosis biochar
Lebar Daun (cm)
Perlakuan
15 HST 30 HST 45 HST
B0 = 0 gr/polybag 4,908 a 9,633 a 13,07 a
B1 = 37,5 gr/polybag 4,617 a 9,917 a 14,62 a
B2 = 75 gr/polybag 5,300 a 9,792 a 14,00 a
B3 = 112,5 gr/polybag 4,775 a 9,933 a 13,00 a
BNT (0,5) 0,921 1,271 2,264
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf 5 %.
pemberian dosis biochar tidak menunjukkan pengaruh yang nyata pada semua
34
35
untuk meningkatkan lebar daun. Daun merupakan organ utama tanaman karena
melakukan fotosintesis sangat ditentukan oleh luas daun tanaman karena semakin
besar luas daun semakin besar pula cahaya yang dapat ditangkap oleh tanaman.
Pertumbuhan daun pada penelitian ini baik yang ditunjukkan dengan luas daun
yang berbeda. Namun pigmen klorofil yang terbentuk sedikit sehingga fotosintat
yang dihasilkan sedikit. Sesuai dengan pernyataan Saiful (2007) yang menyatakan
bahwa jumlah klorofil dapat dipengaruhi oleh pigmen dan luas daun tanaman.
dosis biochar dapat dilihat pada lampiran 13. Hasil uji F analisis sidik ragam
(Lampiran 14) menunjukkan bahwa pengaruh dosis biochar pada tanaman terung
hitam yang diteliti tidak berpengaruh nyata pada jumlah daun pertanaman. Rata-
rata jumlah daun tanaman terung hitam akibat pemberian dosis biochar tertera
pada Tabel 9.
Tabel 9. Rata-rata jumlah daun tanaman terung hitam akibat pemberian dosis
biochar.
Jumlah Daun ( Helai )
Perlakuan
45 HST
B0 = 0 gr/polybag 17,25 a
B1 = 37,5 gr/polybag 16,83 a
B2 = 75 gr/polybag 19,50 a
B3 = 112,5 gr/polybag 15,50 a
BNT (0,5) 3,733
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 %.
35
36
pada umur 45 HST dijumpai pada perlakuan B2 (75 gr/polybag) yang tidak
berbeda nyata dengan B3, B1, dan B0. Hal ini diduga biochar memiliki kandungan
lignin, dimana jika pada suatu media mengandung unsur lignin yang tinggi akan
persediaan unsur hara dan pertumbuhan tanaman menjadi kurang baik. Hal ini
dengan penelitian yang dilakukan (Hali, A.S dan Albina, B.T, 2018) yang
organik, dan lignin juga memiliki sifat yang sulit untuk terdekomposisi sehingga
berbagai pemberian dosis biochar dapat dilihat pada lampiran 15. Hasil uji F
analisis sidik ragam (Lampiran 16) menunjukkan bahwa pengaruh dosis biochar
pada tanaman terung hitam yang diteliti berpengaruh nyata pada jumlah buah
Tabel 10. Rata-rata jumlah buah tanaman terung hitam akibat pemberian biochar.
Perlakuan Jumlah Buah
B0 = 0 gr/polybag 1,50 a
B1 = 37,5 gr/polybag 1,75 ab
36
37
B2 = 75 gr/polybag 3,00 b
B3 = 112,5 gr/polybag 2,50 a
BNT (0,5) 1,080
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 %.
Tabel 10 menunjukkan bahwa jumlah buah tanaman terung hitam
terbanyak dijumpai pada perlakuan B2 (75 gr/polybag) yang berbeda nyata dengan
B0, B1 dan B3. Dari hasil penelitian bahwa biochar secara umum mempunyai fungsi
lebih persisten dalam tanah, sehingga semua manfaat yang berhubungan dengan
retensi hara dan kesuburan tanah dapat berjalan lebih lama dibandingkan bahan
organik lain. Hal ini sesuai dengan penelitian Rondon et al., (2007) yang
karbon (C) yang tinggi sehingga membuat tanah menjadi lebih gembur.
Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu disterilisasi lagi karena
berbagai pemberian dosis biochar dapat dilihat pada lampiran 17. Hasil uji F
analisis sidik ragam (Lampiran 18) menunjukkan bahwa pengaruh dosis biochar
pada tanaman terung hitam yang diteliti tidak berpengaruh nyata pada berat buah
37
38
perpolybag. Rata-rata jumlah berat buah perpolybag tanaman terung hitam akibat
Tabel 11.Rata-rata berat buah tanaman terung hitam akibat pemberian dosis
biochar.
Perlakuan Berat Buah
B0 = 0 gr/polybag 17,205 a
B1 = 37,5 gr/polybag 16,068 a
B2 = 75 gr/polybag 17,616 a
B3 = 112,5 gr/polybag 18,063 a
BNT (0,5) 23,32
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf 5 %.
pemberian dosis biochar tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada semua
perlakuan. Hal ini diduga karena proses penguraiannya biochar kedalam tanah
membutuhkan waktu yang lama. Menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
(2009), biochar mengandung sekitar 50% karbon yang ada dalam bahan dasar.
kurang dari 20% setelah 5-10 tahun. jika dibakar bahan organik hanya
sehingga belum mampu meningkatkan berat buah tanaman terung hitam, serta
38
39
Hasil Uji F pada analisis ragam menunjukan bahwa terdapat interaksi yang
sangat berpengaruh nyata antara perlakuan pupuk kandang ayam dan biochar
terhadap parameter tinggi tanaman terung hitam pada umur 15 HST. Rata-rata
tinggi tanaman akibat beberapa dosis pupuk kandang ayam dan dosis biochar di
Tabel 12. Rata-rata parameter tinggi tanaman 15 HST akibat pengaruh interaksi
perlakuan pupuk kandang ayam dan biochar.
Dosis Biochar
B0 B1 B2 B3
Dosis Pupuk
Kandang Ayam (0 (37,5 (75 (112,5
gr/polybag) gr/polybag) gr/polybag) gr/polybag)
Keterangan : angka pada baris dan kolom yang sama diikuti oleh huruf yang sama pada lajur
yang sama menunjukan berbeda tidak nyata berdasakan uji BNT 5%. Huruf kecil
(horizontal) dan huruf besar (vertikal).
39
40
pemberian dosis pupuk kandang ayam dan dosis biochar dengan nilai tertinggi
dijumpai pada kombinasi perlakuan A3B3 (225 gr/polybag dan 112,5 gr/polybag)
Hal ini diduga akibat interaksi antara pupuk kandang ayam dan biochar
dapat meningkatkan hara didalam tanah. sehingga tanaman dapat menyerap unsur
tanaman. Menurut Syekhfani (2000) bahwa pupuk kandang ayam memiliki sifat
yang alami dan tidak merusak tanah, menyediakan unsur makro (nitrogen, fosfor,
kalium, dan belerang). Selain itu pupuk kandang juga berfungsi untuk
kation dan memperbaiki struktur tanah. Di samping itu pupuk kandang ayam
mengandung makro juga mengandung unsur hara mikro seperti Cu, Mn, Co dan
Hasil Uji F pada analisis ragam menunjukan bahwa terdapat interaksi yang
sangat berpengaruh nyata antara perlakuan pupuk kandang ayam dan biochar
jumlah buah terung hitam. Rata-rata jumlah buah akibat beberapa dosis pupuk
Tabel 13. Rata-rata jumlah buah akibat pengaruh interaksi perlakuan pupuk
kandang ayam dan biochar.
Dosis Pupuk Dosis Biochar
Kandang Ayam B0 B1 B2 B3
40
41
Keterangan : angka pada baris dan kolom yang sama diikuti oleh huruf yang sama pada lajur
yang sama menunjukan berbeda tidak nyata berdasakan uji BNT 5%. Huruf kecil
(horizontal) dan huruf besar (vertikal).
pemberian dosis pupuk kandang ayam dan dosis biochar dengan nilai tertinggi
kandang merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik. Setiawan (2005)
menyatakan bahwa, peran utama pupuk kandang adalah dapat memperbaiki sifat
fisik dan biologi tanah dan menambah unsur hara. Bahan organik memiliki peran
penting di dalam tanah karena membantu menahan air, sehingga ketersediaan air
lebih terjaga, meningkatkan kapasitas tukar ion atau ketersediaan hara, menambah
41
42
membantu granulasi tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur atau remah, yang
Biochar dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah serta dapat
menjadi pembenah tanah dan memiliki KTK tinggi yang dapat merangsang
pertumbuhan tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur Gani (2009) yang
ketersediaan kation utama dan P dan biochar dapat berperan sebagai pembenah
tanah yang memicu pertumbuhan tanaman dengan mensuplai dan menahan hara
disamping peran lainnya yang dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah.
Menurut Balitbang (2013), biochar sekam padi memiliki KTK (kapasitas tukar
Hasil Uji F pada analisis ragam menunjukan bahwa terdapat interaksi yang
berpengaruh nyata antara perlakuan pupuk kandang ayam dan biochar berat buah
terung hitam. Rata-rata berat buah umur 15 hari setelah tanam (HST) akibat
beberapa dosis pupuk kandang ayam dan dosis biochar di sajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Rata-rata berat buah akibat pengaruh interaksi perlakuan pupuk kandang
ayam dan biochar.
Dosis Pupuk Dosis Biochar
Kandang Ayam B0 B1 B2 B3
42
43
Keterangan : angka pada baris dan kolom yang sama diikuti oleh huruf yang sama pada lajur yang
sama menunjukan berbeda tidak nyata berdasakan uji BNT 5%. Huruf kecil
(horizontal) dan huruf besar (vertikal).
pemberian dosis pupuk kandang ayam dan dosis biochar dengan nilai tertinggi
dijumpai pada kombinasi perlakuan A3B3 (225 gr/polybag dan 112,5 gr/polybag)
pupuk kandang ayam merupakan bahan organik yang berkualitas tinggi dan cepat
terdekomposisi atau cepat tersedia bagi tanaman bila dibandingkan dengan pupuk
organik yang berasal dari sapi atau hewan lain. Selanjutnya Sutedjo (2008),
memperbaiki struktur fisik dan biologi tanah, menaikan daya serap tanah terhadap
43
44
air. Pupuk kandang ayam memiliki jumlah unsur hara yang lebih banyak
dibandingkan dengan pupuk kompos dan pupuk kandang sapi, sehingga dengan
semakin meningkat jumlah pupuk yang diberikan, maka akan semakin banyak
unsur hara yang tersedia bagi tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif,
terutama dalam pembentukan jumlah buah dan berat buah tanaman. Sebagimana
dikemukan oleh Musnamar (2009) bahwa kandungan unsur hara pada pupuk
kandang ayam tiga kali lebih besar dari pupuk kandang lainnya.
bahwa semakin banyak bahan organik yang diberikan pada tanah , akan diikuti
dengan kenaikan kemampuan tanah untuk mengikat air dan kenaikan nitrogen
44
45
HST), lebar daun (15, 30 dan 45 HST), dan berat buah. Berpengaruh nyata
pada jumlah daun (45 HST), namun tidak berpengaruh nyata pada jumlah
buah.
sangat nyata pada pengamatan tinggi tanaman (15, 30 dan 45 HST). Lebar
daun (15, 30 dan 45 HST) dan jumlah buah berpengaruh nyata. Sedangkan
kandang ayam dan dosis biochar terhadap tinggi tanaman umur 15 hari
setelah tanam (HST), jumlah buah berpengaruh sangat nyata dan berat
pupuk kandang ayam dan biochar A3B3 (pupuk kandang ayam 225
5.2 Saran
lanjut agar memperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman terung hitam yang
maksimal dengan menggunakan dosis pupuk kandang ayam dan biochar yang
45
46
DAFTAR PUSTAKA
Afriani. 2010. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk urea
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu (Solanum melongena
L.). Riau.
Antoni. 2008. Budidaya terung silila (Solanum melongena L.) untuk produksi
benih di cv.multi global agrindo (MGA) karangpandan. Surakarta.
Balai besar. 2009. Jurnal. Aplikasi biochar sekam padi dan pupuk kandang ayam
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.). Malang.
Bernadinus et al., 2008. Jurnal. Pengaruh pemberian biochar arang sekam padi
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang (Vigna sinensis
L.).
Darjanto et al., 1990. Pengaruh macam pupuk NPK dan macam varietas terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu (Solanum melongena L.).
Surakarta.
Gani. 2009. Skripsi. Respon pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L.
Merril). Sumut.
46
47
Jumini et al., 2009. Skripsi. Pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum
melongena L.) yang diberi pupuk kandang kotoran ayam dan pupuk
phospat. Indralaya.
Hakim et al, 2006. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran ayam
dan biochar terhadap pertumbuhan setek nilam (Pogostemon cablin Benth).
Banda Aceh.
Hali et al., 2018. Skripsi. Pengaruh komposisi media tanam arang sekam dan
pemberian pupuk KCI terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang
dayak (Eleutherine americana Merr.).Sumut.
Intara et al., 2011. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk
urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu (Solanum
melongena L.). Riau.
Junita et al., 2002. Skripsi. Respon pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine
max (L. Merril). Sumut.
Jumini et al., 2009. Skripsi. Pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum
melongena L.) yang diberi pupuk kandang kotoran ayam dan pupuk
phospat. Indralaya.
Kartika et al., 2017. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan arang
sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Sumatera
selatan.
47
48
Karimi et al. 2020. Jurnal. Perbaikan pertumbuhan dan hasil kedelai hitam
(Glycine max (L.) merril) dengan biochar dan pupuk NPK di lahan kering.
Malang.
Kahar et al., 2016. Skripsi. Pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum
melongena L.) yang diberi pupuk kandang kotoran ayam dan pupuk
phospat. Indralaya.
Lawlor et al, 1989. Pengaruh frekuensi penyiraman dan dosis pupuk kandang
ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakchoy (Brassica rapa L.
var. chinensis). Jurnal Produksi Tanaman Vol. 4 No. 5, Juli 2016: 342-351
ISSN: 2527-8452. Malang.
Lakitan. 2011. Jurnal. Pengaruh komposisi media tanam dan jenis pupuk kandang
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu (Solanum melongena
L.). Jawa timur.
Lehmann. 2007. Skripsi. Respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah
(Capsicum annuum L.) terhadap pemberian biochar kulit jengkol dan pupuk
kandang ayam. Medan.
Lingga et al., 2007. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk
urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu (Solanum
melongena L.). Riau.
Lingga et al., 1991. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk
urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu (Solanum
melongena L.). Riau.
Marwina. 2013. Skripsi. Respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah
(Capsicum annuum L.) terhadap pemberian biochar kulit jengkol dan pupuk
kandang ayam. Medan.
Marris. 2006. Jurnal. Perbaikan pertumbuhan dan hasil kedelai hitam (Glycine
max (L.) merril) dengan biochar dan pupuk NPK di lahan kering. Malang.
48
49
Mayun. 2007. Jurnal. Pengaruh pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman kubis bunga (brassica oleracea Var. Bathytis L.) pada oxic
dystrudepts lembantongoa. Palu.
Musnamar. 2007. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk
urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu (Solanum
melongena L.). Riau.
Musnamar. 2009. Jurnal. Pengaruh jenis dan dosis pupuk organik terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum melongena L.) varietas
Milano. 2020.
Novizan. 2002. Pengaruh frekuensi penyiraman dan dosis pupuk kandang ayam
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakchoy (Brassica rapa L. var.
chinensis). Jurnal Produksi Tanaman Vol. 4 No. 5, Juli 2016: 342-351
ISSN: 2527-8452. Malang.
Polii. 2009. Pengaruh frekuensi penyiraman dan dosis pupuk kandang ayam
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakchoy (Brassica rapa L. var.
chinensis). Jurnal Produksi Tanaman Vol. 4 No. 5, Juli 2016: 342-351
ISSN: 2527-8452. Malang.
49
50
Rondon et al., 2007. Jurnal. Pengaruh pemberian biochar terhadap tanaman sawi
hijau (Brassica juncea L.) pada lahan yang tercemar limbah cair di subak
cuculan desa kepaon. Denpasar.
Sahid et al., 2014. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan arang
sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Sumatera
selatan.
Sari et al., 2017. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam petelur
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung hijau (solanum
melongena L.). Palopo.
Saiful. 2007. Skripsi. Pengaruh Berbagai Dosis Biochar Sekam Padi Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung Hijau Pada Tanah Podsolik Merah
Kuning. Pontianak.
Sitanggang. 2015. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan arang
sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Sumatera
selatan.
Sunarjo, 2013. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan arang
sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Sumatera
selatan.
Sumaryo. 1995. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan arang
sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Sumatera
selatan.
50
51
Suryana. 2008. Jurnal. Pengaruh pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman kubis bunga (brassica oleracea Var. Bathytis L.) pada oxic
dystrudepts lembantongoa. Palu.
Supriati et al., 2010. Jurnal. Pengaruh komposisi media tanam dan jenis pupuk
kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu (Solanum
melongena L.). Jawa timur.
Syekhfani. 2000. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran ayam dan
biochar terhadap pertumbuhan setek nilam (Pogostemon cablin Benth).
Banda Aceh.
Tarigan et al., 2014. Skripsi. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan
pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu (Solanum
melongena L.). Riau.
Widowati et al., 2004. Skripsi. Respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai
merah (Capsicum annuum L.) terhadap pemberian biochar kulit jengkol dan
pupuk kandang ayam. Medan.
51
52
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data pengamatan tinggi tanaman terung hitam pada umur 15 hari
setelah tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk
kandang ayam dan dosis biochar.
Perlakua Ulangan
Jumlah Rerata
n I II III
A0B0 9,00 9,00 10,20 28,20 9,40
A0B1 10,50 9,50 11,30 31,30 10,43
A0B2 10,00 11,00 9,00 30,00 10,00
A0B3 11,55 10,33 10,50 32,38 10,79
A1B0 9,00 12,00 10,00 31,00 10,33
A1B1 10,50 10,68 9,40 30,58 10,19
A1B2 10,00 9,00 11,55 30,55 10,18
A1B3 12,40 12,10 11,20 35,70 11,90
A2B0 15,00 12,00 13,60 40,60 13,53
A2B1 9,20 10,55 10,00 29,75 9,92
A2B2 10,00 10,00 11,00 31,00 10,33
A2B3 10,32 12,88 12,00 35,20 11,73
A3BO 14,00 14,60 15,40 44,00 14,67
A3B1 15,55 14,00 14,79 44,34 14,78
A3B2 14,40 15,00 15,77 45,17 15,06
52
53
Lampiran 2. Analisis ragam tinggi tanaman terung hitam pada umur 15 hari
setelah tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk
kandang ayam dan dosis biochar.
F Tabel
SK DB JK KT F Hit P
0,05 0,01
Pukan Ayam (A) 3 187,34 62,45 71,68 ** 2,90 4,46
Biochar (B) 3 13,84 4,61 5,29 ** 2,90 4,46
Kombinasi (A x B) 9 24,20 2,69 3,09 ** 2,19 3,02
Galat 32 27,88 0,87
Total 47 253,26
Keterangan : KK = 7,88
tn = tidak berpengaruh
* = berpengaruh nyata
** = berpengaruh sangat nyata
Lampiran 3. Data pengamatan tinggi tanaman terung hitam pada umur 30 hari
setelah tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk
kandang ayam dan dosis biochar.
Perlakua Ulangan
Jumlah Rerata
n I II III
A0B0 15,78 13,90 16,27 45,95 15,32
A0B1 12,39 11,70 13,00 37,09 12,36
A0B2 12,90 14,00 13,00 39,90 13,30
A0B3 12,00 15,89 13,50 41,39 13,80
A1B0 14,90 13,50 15,00 43,40 14,47
A1B1 12,20 12,50 16,00 40,70 13,57
A1B2 13,10 16,50 14,50 44,10 14,70
A1B3 15,70 14,00 17,34 47,04 15,68
A2B0 17,00 15,00 18,76 50,76 16,92
A2B1 15,81 14,80 17,64 48,25 16,08
A2B2 14,77 15,88 16,00 46,65 15,55
A2B3 18,00 19,56 17,50 55,06 18,35
A3BO 17,20 19,40 18,97 55,57 18,52
A3B1 18,40 18,00 17,48 53,88 17,96
A3B2 18,55 17,77 19,79 56,11 18,70
A3B3 23,30 20,67 22,00 65,97 21,99
53
54
Lampiran 4. Analisis ragam tinggi tanaman terung hitam pada umur 30 hari
setelah tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk
kandang ayam dan dosis biochar.
F Tabel
SK DB JK KT F Hit P
0,05 0,01
Pukan Ayam (A) 3 223,46 74,49 41,60 ** 2,90 4,46
Biochar (B) 3 40,68 13,56 7,57 ** 2,90 4,46
Kombinasi (A x B) 9 23,23 2,58 1,44 tn 2,19 3,02
Galat 32 57,30 1,79
Total 47 344,67
Keterangan : KK = 8,32
tn = tidak berpengaruh
* = berpengaruh nyata
** = berpengaruh sangat nyata
Lampiran 5. Data pengamatan tinggi tanaman terung hitam pada umur 45 hari
setelah tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk
kandang ayam dan dosis biochar.
Perlakua Ulangan
Jumlah Rerata
n I II III
A0B0 34,55 33,70 29,96 98,21 32,74
A0B1 30,63 35,43 54,41 12,47 40,16
A0B2 37,22 40,29 44,63 122,14 40,71
A0B3 37,59 34,60 30,98 103,17 34,39
A1B0 42,23 43,80 30,70 116,73 38,91
A1B1 48,76 52,80 50,18 151,74 50,58
A1B2 50,89 38,90 42,65 132,44 44,15
A1B3 31,38 40,00 45,32 116,70 38,90
A2B0 50,37 37,67 33,49 121,53 40,51
A2B1 49,90 37,55 54,90 142,35 47,45
A2B2 36,00 55,50 52,74 144,24 48,08
A2B3 55,00 62,57 57,94 175,51 58,50
A3BO 50,87 50,96 56,88 158,71 52,90
A3B1 57,90 56,72 54,62 169,24 56,41
54
55
Lampiran 6. Analisis ragam tinggi tanaman terung hitam pada umur 45 hari
setelah tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk
kandang ayam dan dosis biochar.
F Tabel
SK DB JK KT F Hit P
0,05 0,01
Pukan Ayam (A) 3 2401,36 800,45 20,10 ** 2,90 4,46
Biochar (B) 3 414,87 138,29 3,47 * 2,90 4,46
Kombinasi (A x B) 9 601,52 66,84 1,68 tn 2,19 3,02
Galat 32 1274,09 39,82
Total 47 4691,85
Keterangan : KK = 13,64
tn = tidak berpengaruh
* = berpengaruh nyata
** = berpengaruh sangat nyata
Lampiran 7. Data pengamatan lebar daun terung hitam pada umur 15 hari setelah
tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk kandang ayam
dan dosis biochar.
Perlakua Ulangan
Jumlah Rerata
n I II III
A0B0 4,00 4,30 5,00 13,30 4,43
A0B1 3,30 4,30 3,40 11,00 3,67
A0B2 5,00 4,00 4,60 13,60 4,53
A0B3 2,50 4,50 3,00 10,00 3,33
A1B0 4,60 5,40 4,80 14,80 4,93
A1B1 2,50 4,20 3,00 9,70 3,23
A1B2 6,30 4,40 4,20 14,90 4,97
A1B3 5,50 4,30 5,00 14,80 4,93
A2B0 4,50 4,30 6,50 15,30 5,10
A2B1 3,60 6,70 6,00 16,30 5,43
A2B2 5,80 5,80 7,50 19,10 6,37
A2B3 4,60 6,00 6,50 17,10 5,70
A3BO 5,40 6,60 3,50 15,50 5,17
55
56
Lampiran 8. Analisis ragam lebar daun terung hitam pada umur 15 hari setelah
tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk kandang
ayam dan dosis biochar.
F Tabel
SK DB JK KT F Hit P
0,05 0,01
Pukan Ayam (A) 3 21,93 7,31 5,96 ** 2,90 4,46
Biochar (B) 3 3,07 1,02 0,84 tn 2,90 4,46
Kombinasi (A x B) 9 11,18 1,24 1,01 tn 2,19 3,02
Galat 32 39,23 1,23
Total 47 75,42
Keterangan : KK = 22,60
tn = tidak berpengaruh
* = berpengaruh nyata
** = berpengaruh sangat nyata
Lampiran 9. Data pengamatan lebar daun terung hitam pada umur 30 hari setelah
tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk kandang ayam
dan dosis biochar.
Perlakua Ulangan
Jumlah Rerata
n I II III
A0B0 7,50 9,50 8,50 25,50 8,50
A0B1 7,00 11,00 9,20 27,20 9,07
A0B2 11,00 6,70 10,50 28,20 9,40
A0B3 6,50 9,00 7,30 22,80 7,60
A1B0 9,00 8,80 10,50 28,30 9,43
A1B1 6,30 8,40 9,00 23,70 7,90
A1B2 11,40 7,50 10,30 29,20 9.73
A1B3 11,00 9,50 10,00 30,50 10,17
A2B0 9,00 8,50 11,00 28,50 9,50
A2B1 9,10 10,90 13,00 33,00 11,00
A2B2 7,80 12,50 11,00 31,30 10,43
A2B3 11,00 11,50 11,20 33,70 11,23
56
57
Lampiran 10. Analisis ragam lebar daun terung hitam pada umur 30 hari setelah
tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk kandang
ayam dan dosis biochar.
F Tabel
SK DB JK KT F Hit P
0,05 0,01
Pukan Ayam (A) 3 37,19 12,40 5,31 ** 2,90 4,46
Biochar (B) 3 0,69 0,23 0,10 tn 2,90 4,46
Kombinasi (A x B) 9 26,02 2,89 1,24 tn 2,19 3,02
Galat 32 74,77 2,34
Total 47 138,67
Keterangan : KK = 15,57
tn = tidak berpengaruh
* = berpengaruh nyata
** = berpengaruh sangat nyata
Lampiran 11. Data pengamatan lebar daun terung hitam pada umur 45 hari setelah
tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk kandang
ayam dan dosis biochar.
Perlakua
Ulangan Jumlah Rerata
n
I II III
A0B0 11,50 11,80 9,70 33,00 11,00
A0B1 11,00 18,00 14,50 43,50 14,50
A0B2 14,60 8,20 15,00 37,80 12,60
A0B3 7,00 10,50 10,00 27,50 9,17
A1B0 9,50 18,00 13,40 40,90 13,63
A1B1 11,50 13,00 13,50 38,00 12,67
A1B2 14,50 11,50 15,00 41,00 13,67
A1B3 13,00 13,00 15,00 41,00 13,67
A2B0 10,00 11,00 13,40 34,40 11,47
A2B1 14,50 15,00 18,50 48,00 16,00
57
58
Lampiran 12. Analisis ragam lebar daun terung hitam pada umur 45 hari setelah
tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk kandang
ayam dan dosis biochar.
F Tabel
SK DB JK KT F Hit P
0,05 0,01
PukanAyam (A) 3 69,46 23,15 3,12 * 2,90 4,46
Biochar (B) 3 21,89 7,30 0,98 tn 2,90 4,46
Kombinasi (A x B) 9 89,43 9,94 1,34 tn 2,19 3,02
237,2
Galat 32 8 7,42
418.0
Total 47 5
Keterangan : KK = 19,91
tn = tidak berpengaruh
* = berpengaruh nyata
** = berpengaruh sangat nyata
Lampiran 13. Data pengamatan jumlah daun terung hitam pada umur 45 hari
setelah tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk
kandang ayam dan dosis biochar.
Perlakua Ulangan
Jumlah Rerata
n I II III
A0B0 15,00 14,00 18,00 47,00 15,67
A0B1 12,00 20,00 15,00 47,00 15,67
A0B2 20,00 15,00 23,00 58,00 19,33
A0B3 12,00 14,00 15,00 41,00 13,67
A1B0 14,00 15,00 15,00 44,00 14,67
A1B1 13,00 20,00 16,00 49,00 16,33
A1B2 18,00 15,00 14,00 47,00 15,67
58
59
Lampiran 14. Analisis ragam jumlah daun terung hitam pada umur 45 hari setelah
tanam (HST) akibat pengaruh pemberian dosis pupuk kandang
ayam dan dosis biochar.
F Tabel
SK DB JK KT F Hit P
0,05 0,01
Pukan Ayam (A) 3 92,73 30,91 1,53 tn 2,90 4,46
Biochar (B) 3 99,56 33,19 1,65 tn 2,90 4,46
Kombinasi (A x B) 9 192,52 21,39 1,06 tn 2,19 3,02
Galat 32 644,67 20,15
Total 47 1029,48
Keterangan : KK = 25,99
tn = tidak berpengaruh
* = berpengaruh nyata
** = berpengaruh sangat nyata
Lampiran 15. Data pengamatan jumlah buah terung hitam akibat pengaruh
pemberian dosis pupuk kandang ayam dan dosis biochar.
Perlakua Ulangan
Jumlah Rerata
n I II III
A0B0 2,00 1,00 2,00 5,00 1,67
A0B1 1,00 4,00 2,00 7,00 2,33
A0B2 1,00 1,00 3,00 5,00 1,67
A0B3 3,00 2,00 4,00 9,00 3,00
A1B0 1,00 1,00 2,00 4,00 1,33
A1B1 1,00 2,00 2,00 5,00 1,67
59
60
Lampiran 16. Analisis ragam jumlah buah terung hitam akibat pengaruh
pemberian dosis pupuk kandang ayam dan dosis biochar.
F Tabel
SK DB JK KT F Hit P
0,05 0,01
Pukan Ayam (A) 3 11,73 3,91 2,32 tn 2,90 4,46
Biochar (B) 3 17,06 5,69 3,37 * 2,90 4,46
Kombinasi (A x B) 9 48,52 5,39 3,19 ** 2,19 3,02
Galat 32 54,00 1,69
Total 47 131,31
Keterangan : KK = 59,38
tn = tidak berpengaruh
* = berpengaruh nyata
** = berpengaruh sangat nyata
Lampiran 17. Data pengamatan berat buah terung hitam akibat pengaruh
pemberian dosis pupuk kandang ayam dan dosis biochar.
Perlakua Ulangan
Jumlah Rerata
n I II III
A0B0 14,15 12,33 13,57 40,05 13,35
A0B1 15,00 16,20 15,71 46,91 15,64
A0B2 23,13 10,68 15,01 48,82 16,27
A0B3 12,24 15,90 14,89 43,03 14,34
A1B0 20,55 15,60 16,32 52,47 17,49
60
61
Lampiran 18. Analisis ragam berat buah terung hitam akibat pengaruh pemberian
dosis pupuk kandang ayam dan dosis biochar.
F Tabel
SK DB JK KT F Hit P
0,05 0,01
Pukan Ayam (A) 3 261,91 87,30 11,10 ** 2,90 4,46
Biochar (B) 3 26,32 8,77 1,12 tn 2,90 4,46
Kombinasi (A x B) 9 204,56 22,73 2,89 * 2,19 3,02
Galat 32 251,59 7,86
Total 47 744,37
Keterangan : KK = 16,27
tn = tidak berpengaruh
* = berpengaruh nyata
** = berpengaruh sangat nyata
Lampiran 19. Rekapitulasi hasil uji F analisis sidik ragam lampiran (2, 4, 6, 8, 10,
12, 14, 16 dan 18) akibat beberapa dosis pupuk kandang ayam dan
dosis biochar terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung
hitam.
61
62
1 Tinggi Tanaman - - - -
a. Pupuk Kandang Ayam ** ** ** -
b. Biochar ** ** * -
c. Interaksi ** tn tn -
2 Lebar Daun - - - -
a. Pupuk Kandang Ayam ** ** * -
b. Biochar tn tn tn -
c. Interaksi tn tn tn -
3 Jumlah Daun - - -
a. Pupuk Kandang Ayam - - tn -
b. Biochar - - tn -
c. Interaksi - - tn -
4 Jumlah Buah - - - -
a. Pupuk Kandang Ayam - - - tn
b. Biochar - - - *
c. Interaksi - - - **
5 Berat Buah - - - -
a. Pupuk Kandang Ayam - - - **
b. Biochar - - - tn
c. Interaksi - - - *
Keterangan :
tn = tidak berpengaruh
* = berpengaruh nyata
** = berpengaruh sangat nyata
B T
62
63
63
64
polybag
3. Senin, 14 - 06 – 2021 15 : 00 Pembakaran biochar
4. Senin, 14 - 06 – 2021 18 : 00 Semai benih terung
5. Selasa, 22 - 06 – 2021 17 : 00 Pemberian pupuk NPK
Mutiara tahap awal (2
minggu sebelum tanam)
6. Rabu, 30 - 06 – 2021 16 : 00 Pengaplikasian pupuk
kandang ayam dan biochar
7. Setiap hari 18 : 00 Penyiraman bibit terung
8. Selasa, 06 - 07 – 2021 16 : 30 Peminndahan bibit terung
kedalam polybag
9. Selasa, 20 - 07 – 2021 17 : 00 Pemberian pupuk NPK
Mutiara tahap kedua (2
minggu setelah tanam)
10. Setiap hari 07 : 00 - 18 : 00 Penyiraman pagi dan sore
11. Selasa, 20 - 07 – 2021 17 : 00 Pengamatan tinggi tanaman
terung umur 15 HST
12. Senin, 02 - 08 – 2021 07 : 00 Tanaman terung pada umur
28 hari berbunga
13. Rabu, 04 - 08 – 2021 17 : 00 Pengamatan tinggi tanaman
terung umur 30 HST
14. Minggu, 15 - 08 – 2021 07 : 00 Tanaman terung umur 62
hari berbuah
15. Kamis, 19 - 08 2021 17 : 00 Pengamatan tinggi tanaman,
diameter daun, jumlah daun
tanaman terung umur 45
HST
16. Jum’at, 20 - 08 – 2021 06 : 30 Penyemprotan hama
17. Senin, 06 - 09 – 2021 08 : 00 Pengamatan jumlah buah
18. Senin, 06 - 09 – 2021 18 : 00 Panen terung
64
65
Kelompok : Terung
RIWAYAT HIDUP
65
66
66
67
DOKUMENTASI
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73