MOCHAMAD WAHYUDI
CAA 114 004
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS
TANAMAN JAGUNG YANG TERGENANG PADA
TANAH GAMBUT
MOCHAMAD WAHYUDI
CAA 114 004
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS
TANAMAN JAGUNG YANG TERGENANG PADA
TANAH GAMBUT
M. WAHYUDI
CAA 114 004
Program Studi Agroteknologi
Jurusan Budidaya Pertanian
Disetujui oleh:
Dr. Ir. Sri Endang A.R, M.P. Dr. Ir. Susi Kresnatita, M.P.
Tanggal: Tanggal:
Mengetahui:
MOCHAMAD WAHYUDI
CAA 114 004
RINGKASAN
Jagung merupakan salah satu tanaman sereal yang menempati poisisi penting
dalam perekonomian maupun ketahanan pangan nasional, karena pemanfaatanya
yang luas sebagai sumber pangan, pakan ternak, bahan baku industri. Provinsi
Kalimatan Tengah memiliki berbagai agroekosistem yang beragam mempunyai
potensi untuk pengembangan jagung. Berdasarkan data statistik, produksi jagung
Kalimantan Tengah mengalami peningkatan dari 8.189 ton. Pada tahun 2018
menjadi 107.854 ton pada tahun 2018. Kendala utama yang dihadapi oleh petani
dalam pengembangan jagung di Provinsi Kalimantan Tengah adalah semakin
terbatasnya lahan optimal sebagai akibat konversi lahan pertanian yang subur,
untuk kepentingan non pertanian seperti perumahan, industri, bisnis, dan
infrastruktur. Konsekuensinya kebutuhan lahan untuk pertanian hanya dapat
dipenuhi melalui pemanfaatan lahan sub-optimal sehingga diarahakan untuk
melakukan penelitian dengan mengunakan beberapa varietas jagung agar dapat
diketahui varietas yang mampu tumbuh dan berkembang dan tentunya mampu
berproduksi tinggi pada lahan sub-optimal Penelitian ini dilaksanakan di kebun
percobaan Jurusan Budidaya, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya pada
bulan Desember sampai dengan Maret 2021. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 4 x 2 masing-masing tiga ulangan
sehingga ada 24 satuan percobaan. Faktor pertama adalah varietas jagung yang
terdiri dari 4 jenis yaitu V1 (Varietas JH37), V2 (Varietas Bisi-2), V3 (Varietas
Bima-5), dan V4 (Varietas Nakula Sadewa-29). Faktor kedua adalah perlakuan
genangan yang terdiri dari T0 (tidak tergenang) dan T1 (tergenang). Analisis data
dilakukan dengan menggunakan uji F taraf α =5%. Apabila terdapat pengaruh
yang nyata dan sangat nyata pada perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji BNJ.
Hasil penelitian, perlakuan varietas dan genangan setelah diberikan perlakuan 10
hari genangan, pada perlakuan varietas tidak memberikan pengaruh nyata
terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun,
berat basah,berat kering, berat pipilan dan panjang tongkol dengan klobot, tetapi
perlakuan genangan memberikan pengaruh nyata terhadap variabel tinggi
tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat basah, berat kering, berat pipilam
dan panjang klobot dengan tongkol. Hasil penelitian ini menujukan belum ada
varietas yang toleran saat kondisi tergenang.
ABSTRACT
MOCHAMAD WAHYUDI
This study aims to: 1) Study the varieties of corn plants when they are inundated.
2) To see the effect of inundation on the growth and yield of several maize
varieties. 3) To obtain potential maize varieties to be developed in inundated
peatlands. This research was conducted in the experimental garden of the
Department of Cultivation, Faculty of Agriculture, University of Palangka Raya
from December to March 2021. This study used a factorial 4 x 2 Randomized
Block Design (RAK) with three replications so that there were 24 experimental
units. The first factor was corn varieties which consisted of 4 types, namely V1
(JH-37 variety), V2 (Bisi-2 variety), V3 (Bima-5 variety), and V4 (Nakula
Sadewa-29 variety). The second factor is the inundation treatment which consists
of T0 (not flooded) and T1 (flooded. The results of the research on varieties and
inundation treatments show that there is no interaction between the varieties
treatment and inundation before the inundation is given. Varieties showed no
effect on the observed variables, as well as the inundation treatment gave the same
results, while the varieties and inundation treatments after 10 days given the
inundation showed that there was no interaction between varieties and inundation,
the variety treatment showed no significant effect on the observed variables, but
the inundation treatment had a significant effect on the observed variables of plant
height, stem diameter, number of leaves, wet weight, dry weight, weight shells
and length of the cob with corn husk after 10 days of flooding
MOCHAMAD WAHYUDI
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengaji varietas tanaman jagung pada saat
digenangi. 2) Untuk melihat pengaruh genangan terhadap pertumbuhan dan hasil
beberapa varietas jagung. 3) Untuk mendapatkan varietas jagung yang potensial
untuk dikembangkan di lahan gambut yang tergenang. Penelitian ini dilaksanakan
di kebun percobaan Jurusan Budidaya, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka
Raya pada bulan Desember sampai dengan Maret 2021. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 4 x 2 masing-masing
tiga ulangan sehingga ada 24 satuan percobaan. Faktor pertama adalah varietas
jagung yang terdiri dari 4 jenis yaitu V1 (Varietas JH-37), V2 (Varietas Bisi-2),
V3 (Varietas Bima-5), dan V4 (Varietas Nakula Sadewa-29). Faktor kedua adalah
perlakuan genangan yang terdiri dari T0 (tidak tergenang) dan T1 (tergenang. Hasil
penelitian perlakuan varietas dan genangan, menujukan bahwa tidak ada interaksi
antara perlakuan varietas dan genangan saat sebelum genangan diberikan. pada
perlakuan varietas menujukan tidak ada pengaruh terhadap variabel pengamatan,
demikian juga perlakuan genangan memberikan hasil yang sama. sedangakan
perlakuan varietas dan genangan setelah 10 hari diberikan genangan menujukan
hasil bahwa tidak ada interaksi antara varietas dan genangan, pada perlakuan
varietas menujukan tidak ada pengaruh nyata terhadap variabel pengamatan, tetapi
perlakuan genangan memberikan pengaruh nyata terhadap variabel pengamatan
tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat basah, berat kering, berat
pipilan dan panjang tongkol dengan klobot setelah 10 hari tergenang.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi
penelitian yang berjudul Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Tanaman
Jagung Yang Tergenang Pada Tanah Gambut.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan dan
menyelesaikan pendidikan di Universitas Palangka Raya.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Sosilawaty, M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian.
2. Bapak Ir. Robertho Imanuel.M.P., selaku Ketua Jurusan Budidaya Pertanian.
3. Ibu Wahyu Widyawati SP. M.Si., selaku Ketua Kaprodi.
4. Ibu Dr. Ir. Sri Endang Agustina Rahayuningsih, M.P., selaku Dosen
Pembimbing I.
5. Ibu Dr. Ir. Susi Kresnatita, M.P., selaku Dosen Pembimbing II.
6. Ayahanda dan ibunda beserta keluarga tercinta yang selalu mendoakan serta
memberikan dukungan material selama kegiatan penelitian hingga penulisan
laporan.
7. Isteriku Niki Tri Astuti dan Anakku Aleena Raiya Shanum yang memberi
semangat dan dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini.
8. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu proses kegiatan
penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang tentunya bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi
penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri serta bagi para
penelitian periode-periode berikutnya.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...…………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN…………….......………………………….….. ii
LEMBAR PERNYATAAN........................................................................ iii
RINGKASAN............................................................................................... iv
ABSTRACT...................................................................................................... v
ABSTRAK....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.…………...……………………………………........ vii
DAFTAR ISI................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL….................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR…............................................................................... xi
DAFTAR LAMIPRAN.…………………………………………………..... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………...………..... 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………….....….....….... 3
1.3 Tujuan Penelitian.....…….…………………………….…..….... 3
1.4 Hipotesis............…………………………………….….…........ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung............................... 4
2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Jagung............................................... 5
2.3 Varietas Tanaman Jagung......................................................... 6
2.4. Tanah Gambut............................................................................ 7
2.5. Genangan................................................................................... 8
a. Pengertian Genangan…………............................................. 8
b. Pengaruh Genangan Terhadap Tanah .................................. 9
c. Pengaruh Genangan Terhadap Tanaman............................... 9
BAB III BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu.………………………………………......... 10
3.2 Alat dan Bahan.............................……………………………...... 10
3.3 Rancangan Penelitian.................................................................. 10
3.4 Pelaksanaan Penelitian .............……………………………….. 10
a. Penyiapan Media Tanam ....................…………………........ 10
b. Persiapan dan Penanaman Benih Jagung ............................... 11
c. Penggenangan ........................................................................ 11
d. Pemeliharaan .......................................................................... 11
e. Panen ...................................................................................... 11
3.5 Variabel Pengamatan ................................................................... 12
a. Tinggi Tanaman...................................................................... 12
b. Diameter Batang .................................................................... 12
c. Jumlah Daun ......................................................................... 12
d. Berat Kering Tanaman ........................................................... 12
e. Berat Basah Tanaman ............................................................ 12
f. Berat Pipilan Tanaman ........................................................... 12
g. Panjang Tongkol (dengan klobot)........................................... 13
3.6 Analisis Data ................................................................................ 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan.................................................................. 14
4.1.1 Tinggi Tanaman.................................................................. 14
4.1.2 Diameter Batang ................................................................ 17
4.1.3 Jumlah Daun....................................................................... 20
4.1.4 Berat Basah......................................................................... 22
4.1.5 Berat Kering....................................................................... 23
4.1.6 Berat Pipilan Tanaman....................................................... 25
4.1.7 Panjang Tongkol (dengan klobot)...................................... 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan................................................................................... 29
5.2 Saran ............................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1.4 Hipotesis
1. Tidak ada interaksi antara genangan dan varietas pada lahan gambut
tergenang.
2. Terdapat pengaruh genangan pada pertumbuhan dan hasil beberapa
varietas tanaman jagung pipilan ditanah gambut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.5. Genangan
a. Pengertian Genangan
Genangan merupakan suatu keadaan dimana kelebihan air hanya berada
pada pori-pori tanah atau tepat hanya pada bagian tanah saja dan dimungkinkan
juga berada sangat tipis di atas permukaan tanah atau bahkan tidak sampai di atas
permukaan tanah sama sekali. Menurut Rahayuningsih (2017) apabila tanaman
dalam kondisi tergenang air, hanya sistem perakaran tanaman saja yang berada di
bawah kondisi anaerob yang dikarenakan kekurangan oksigen.
Sasidharan & Voesenek (2015) dalam Rahayuningsih (2017) membedakan
genangan berdasarkan kondisi pertanaman menjadi dua, yaitu: 1) kondisi jenuh
air (waterlogging) dimana hanya akar tanaman yang tergenang air, dan 2) kondisi
bagian tanaman yang sepenuhnya tergenang air (complete submergence).
Genangan dapat terjadi karena adanya lahan yang selalu terluapi air pasang (baik
langsung maupun tidak langsung) atau merupakan daerah cekungan yang sistem
drainasenya kurang baik menurut Levitt & Lewis (1980) dalam Rahayuningsih
(2017).
b. Pengaruh Genangan Terhadap Tanah
Tanah tergenang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan sifat-sifat kimia
tanah yaitu reaksi reduksi yang menjadi lebih dominan dan unsur fosfor menjadi
lebih tersedia. Namun apabila genangan air terjadi secara terus menerus dapat
menyebabkan terjadinya reduksi besi yang berdampak pada pengikatan fosfor di
dalam tanah sehingga mengakibatkan fosfor tidak tersedia untuk pertumbuhan
tanaman. Genangan menyebabkan penurunan signifikan dari kualitas tanah, yang
berpengaruh negatif terhadap kualitas produksi pertanian (Sudaryono, 2009).
Nilai pH tanah yang tergenang tidak menunjukan perbedaan tetapi ada
kecenderungan bahwa nilai pH tanah yang sedang tergenang lebih tinggi daripada
pH tanah yang tidak tergenang (Rahayuningsih, 2017).
Penggenangan dapat mempengaruhi terhadap sifat fisika dan kimia tanah.
Menurut Sanchez dalam Rahayuningsih (2017) melaporkan bahwa tanah yang
digenangi Ph tanah relatif lebih tinggi dari pada ph tanah yang tidak digenangi.
Keadaan tanah yang jenuh air atau tergenang kurang menguntungkan bagi
sebagian besar tanaman sebab air yang berlebihan akan mengisi tampir seluruh
pori tanah dan aerasi tanah menjadi buruk. Dalam keadaan demikian, akar akan
kekurangan oksigen dan kegiatan bakteri dalam berbagai proses seperti nitrifikasi,
fiksasi nitrogen dan amonifikasi banyak terganggu menurut Smith et. al., (2010).
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih empat varietas
jagung (Bisi-2, JH 37, Bima-5 dan Nakula Sadewa-29), polybag ukuran 40 cm x
50 cm, pupuk kandang ayam, kapur, pupuk SP-36, Urea, KCl dan tanah gambut.
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis, cangkul,
timbangan digital, ember, plastik, meteran, selang plastik, gembor, jangka sorong
digital dan grain moisture meter.
Tabel 1. Hasil Rata-rata uji BNJ tinggi tanaman akibat perlakuan varieras dan
genangan.
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 16,21 17,01 16,61
Sebelum
Bisi 2 19,82 17,33 18,58
digenangi
Bima 5 18,29 19,65 18,97
Nasa 29 18,00 17,78 17,89
Rata-rata 18,08 17,94
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 30,26 19,90 25,08
Setelah 10
Bisi 2 32,06 21,20 26,63
hari
digenangi Bima 5 32,61 22,76 27,68
Nasa 29 30,88 21,08 25,98
Rata-rata 31,45 b 21,23 a
BNJ 5% 3,00
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang di ikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada
taraf 5%.
A B
C D
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 11,83 12,36 12,10
Sebelum
Bisi 2 12,39 12,24 12,32
digenangi
Bima 5 14,47 18,34 16,41
Nasa 29 18,07 15,02 16,55
Rata-rata 14,19 14,49
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 22,23 21,73 21,98
Setelah 10
Bisi 2 22,88 24,31 23,59
hari
digenangi Bima 5 19,61 21,68 20,64
Nasa 29 22,08 23,13 22,61
Rata-rata 21,70 a 22,71 b
BNJ 5% 2,36
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang diikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada
taraf 5%.
Tabel 3. Hasil rata- rata uji BNJ Jumlah daun (helai per tanaman) akibat perlakuan
varietas dan genangan.
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 4,00 3,33 3,67
Sebelum Bisi 2 3,58 3,58 3,58
digenangi Bima 5 3,83 3,50 3,67
Nasa 29 3,75 4,08 3,92
Rata-rata 3,79 3,62
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 8,09 3,22 5,66
Setelah 10
Bisi 2 4,78 2,78 3,78
hari
digenangi Bima 5 5,44 3,11 4,28
Nasa 29 4,56 2,22 3,39
Rata-rata 5,72 b 2,83 a
BNJ 5% 1,49
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang di ikuti oleh huruf yang sama
tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%.
Tabel 4. Hasil rata-rata uji BNJ berat basah per tanaman akibat perlakuan varietas
dan genangan.
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 18,64 16,56 17,60
Sebelum
digenangi Bisi 2 25,37 19,52 22,44
Bima 5 26,11 23,09 24,60
Nasa 29 22,62 15,17 18,90
Rata-rata 23,19 18,59
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 62,95 30,22 46,58
Setelah 10
Bisi 2 72,00 36,76 54,38
hari
digenangi Bima 5 70,23 40,94 55,58
Nasa 29 56,68 33,40 45,04
Rata-rata 65,46 b 35,33 a
BNJ 5% 19,08
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang diikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada
taraf 5%.
Tabel 5. Hasil rata-rata uji BNJ berat kering per tanaman akibat perlakuan
varietas dan genangan
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 35,19 20,04 27,61
Bisi 2 35,36 17,40 26,38
Bima 5 33,69 18,52 26,10
Nasa 29 35,20 19,99 27,60
Rata-rata 34,86 b 18,99 a
BNJ 5% 1,55
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang diikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada
taraf 5%
Tabel 6. Hasil rata-rata berat pipilan tanaman akibat perlakuan varietas dan
genangan.
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 21,82 19,47 20,65
Bisi 2 21,04 17,95 19,50
Bima 5 23,43 17,36 20,40
Nasa 29 23,95 16,61 20,28
Rata-rata 22,56 b 17,85 a
BNJ 5% 10,13
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang di ikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada
taraf 5%.
A B
Gambar 2. Penampakan berat seluruh pipilan per tanaman jagung (A) perlakuan
genangan, (B) perlakuan tidak digenangi.
Tabel 7. Hasil rata-rata uji BNJ Panjang tongkol (dengan klobot) akibat perlakuan
varietas dan genangan.
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 21,20 21,33 21,27
Bisi 2 19,83 26,20 23,02
Bima 5 21,20 22,67 21,94
Nasa 29 22,30 27,93 25,12
Rata-rata 21,13 a 24,53 b
BNJ 5% 3,21
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang di ikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada
taraf 5.
A B
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Perlakuan varietas dan genangan pada tanah gambut menunjukan rata-rata
hasil yang sama baik sebelum digenangi maupun sesudah digenangi yaitu
tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah
daun, diameter batang, berat basah, dan berat kering.
2. Perlakuan genangan selama 10 hari dapat menghambat pertumbuhan
tinggi tanaman, berkurangnya jumlah daun, memperkecil diameter batang,
berkurangnya berat basah, berat kering, berat pipilan per tanaman, tetapi
perlakuan genangan membuat panjang tongkol dengan klobot menjadi
lebih tinggi
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan sebagai berikut:
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya perlu menambahkan jenis-jenis varietas
ungul yang terbaru dan menggunakan varietas lokal yang banyak digunakan
petani Kalimantan Tengah, dan disarankan untuk penelitian selanjutnya saat
memberikan perlakuan genangan. dilakukan pada saat tanaman memasuki fase
V6 sampai V10 dan menambahkan waktu lama genangan pada tanaman jagung
selama 15 sampai 20 hari tergenang sehingga dapat diketahui varietas yang
toleran saat kondisi tergenang.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, F. dan I.G. M. Subiksa. 2008. Lahan Gambut: Potensi Untuk Pertanian dan
Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry
Centre (ICRAF), Bogor, Indonesia.
Anonim, 2011d. Peta Digital sawah Rawan Kekeringan dan Banjir: Penting untuk
Pembuatan Crop Modeling. http://www. Litbang.Deptan.go.id, 24
Oktober 2011.
Anonim, 2019. Jagung Hibrida Nakula Sadewa 29 Unggul Pada Musim Kemarau.
https://www. Balitbang.Deptan.go.id,24 Oktober 2011.
Azrai. 2006. Teknik Produksi Benih Jagung Hibrida, Makalah disampaikan dalam
Lokakarya Pembanihan Jagung di Balai Penelitian Tanaman Serealia,
Maros 20- 30 November 2006.
Fitter, A. H., and R.K.M Hay, 1992. Fisiologi Tanaman. Edisi Terjemahan. S.
Andani dan Purbayanti. Ed. B. Srigandono. Gajah Mada University Press.
421h.
Gardner, F.P., Pearce, R.B., dan Mitchell, R.L. 1991. Physiology of Crop Plants.
Diterjemakan oleh Herawati Susilo. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Hapsari, R.T., dan M.M. Adie. 2010. Peluang Perakitan dan Pengembangan
Kedelai Toleran Genangan. Jurnal Litbang Pertanian, Vol. 29 (2) : 50-57.
Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Mediyatma Sarana Perkasa. Jakarta.
Hodson, M.J. dan J.A. Bryant. 2012. Functional Biology of Plants. USA : Willey
Blackwell, A John Willey & Sons, Ltd., Publication.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2019.
https://www.pertanian.go.id/Data5tahun/TPATAP-201723ProdJagung.pdf
Lee, Y.H., K.S. Kim, Y.S. Jang, J.H. Hwang, D.H. Lee, I.H. Choi. 2014. Global
gene expression responses to waterlogging in leaves of rape seedlings.
Plant Cell Rep. 33:289-99.
Najiyati, S. dan Danarti. 1998. Budidaya dan Analisis Usahatani. 116hal. Tim
Redaksi: Wisma Hijau Bina Swadaya. Jakarta.
Nurida, N. L., Anny, M., Fahmuddin Agus. 2011. Pengolahan Lahan Gambut
Berkelanjutan. Bogor :Balai Penelitian Tanah.
Rosman, R., Emmyzar, dan P. Wahid. 1998. Karakteristik Lahan Dan Iklim
Untuk Pewilayahan Pengembangan.Monograf Nilam. hal. 47-55..
Savita, U.S., Rathore, T.K., dan Mishra, H.S. 2004. Response of Some Maize
Genotypes to Temporary Waterlogging. Journal of Plant Biol., 31.
Scott, H.D., Angulo, J.D., Daniels, M.B., dan Wood, L.S. 1989.
Flood Duration Effect on Soybean Growth and Yield. Journal of
Agronomy, 81: 631-636.
Serres, J. B. dan L. A. C. J. Voesenek. 2008. Flooding Stress: Acclimations and
Genetic Diversity. Center for Plant Cell Biology.University of
California.California.
Smith, A.M., Coupland, G., Dolan, L., Harberd, N., Jones, J., Martin, C.,
Sablowski, R., danAmey, A. 2010.Plant Biology.Francis : Garland
Science, Taylor and Francis Group.
Surwati; Iriani, N; Pabbage M.S. 2013. Seleksi Plasma Nutfah Jagung Terhadap
Cekaman Genangan Air.
http://kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/prosiding/13%20suwa
rti.pdf
Winani, W., Setiado, H., dan Lubis. K. 2015. Studi Karakteristik Jagung
Introduksi Dan Beberapa Varietas Jagung Lokal.
https://2593Article./Karakteristik-Jagung-Introduksi-Dan-Beberapa-
Varietas-Jagung-Lokal.html, 22 Juni 2021
LAMPIRAN
SK Db JK KT F hit. F Tabel
5% 1%
Kelompok 2 21,48 10,74 0,91 3,74 6,51
Perlakuan 7 649,05 92,72 7,87 ** 2,76 4,28
V 3 21,67 7,22 0,61 tn 3,34 5,56
T 1 626,28 626,28 53,19 ** 4,60 8,86
VT 3 1,10 0,37 0,03 tn 3,34 5,56
Galat
Percobaan 14 164,84 11,77
Total 23 835,36
SK Db JK KT F hit. F Tabel
5% 1%
Kelompok 2 16,23 8,11 0,73 3,74 6,51
Perlakuan 7 146,52 20,93 1,88 tn 2,76 4,28
V 3 109,59 36,53 3,29 tn 3,34 5,56
T 1 0,54 0,54 0,05 tn 4,60 8,86
VT 3 36,38 12,13 1,09 tn 3,34 5,56
Galat
Percobaan 14 155,48 11,11
Total 23 318,22
SK Db JK KT F hit. F Tabel
5% 1%
Kelompok 2 0,56 0,28 0,04 3,74 6,51
Perlakuan 7 71,53 10,22 1,41 tn 2,76 4,28
V 3 18,56 6,19 0,85 tn 3,34 5,56
T 1 43,11 43,11 5,94 * 4,60 8,86
VT 3 9,86 3,29 0,45 tn 3,34 5,56
Galat
Percobaan 14 101,68 7,26
Total 23 173,77
SK Db JK KT F hit. F Tabel
5% 1%
Kelompok 2 0,13 0,07 0,22 3,74 6,51
Perlakuan 7 1,38 0,20 0,67 tn 2,76 4,28
V 3 0,38 0,13 0,43 tn 3,34 5,56
T 1 0,17 0,17 0,57 tn 4,60 8,86
VT 3 0,83 0,28 0,95 tn 3,34 5,56
Galat
Percobaan 14 4,08 0,29
Total 23 5,58
SK Db JK KT F hit. F Tabel
5% 1%
Kelompok 2 9,36 4,68 1,62 3,74 6,51
Perlakuan 7 75,55 10,79 3,74 ** 2,76 4,28
V 3 17,65 5,88 2,04 tn 3,34 5,56
T 1 49,91 49,91 17,29 ** 4,60 8,86
VT 3 7,99 2,66 0,92 tn 3,34 5,56
Galat
Percobaan 14 40,41 2,89
Total 23 125,32
SK Db JK KT F hit. F Tabel
5% 1%
Kelompok 2 65,78 32,89 0,52 3,74 6,51
Perlakuan 7 340,46 48,64 0,76 tn 2,76 4,28
V 3 185,63 61,88 0,97 tn 3,34 5,56
T 1 127,04 127,04 1,99 tn 4,60 8,86
VT 3 27,78 9,26 0,15 tn 3,34 5,56
Galat
Percobaan 14 893,15 63,80
Total 23 1299,39
SK Db JK KT F hit. F Tabel
5% 1%
Kelompok 2 968,10 484,05 1,02 3,74 6,51
Perlakuan 7 6085,40 869,34 1,83 tn 2,76 4,28
V 3 515,99 172,00 0,36 tn 3,34 5,56
T 1 5448,41 5448,41 11,45 ** 4,60 8,86
VT 3 121,00 40,33 0,08 tn 3,34 5,56
Galat
Percobaan 14 6664,29 476,02
Total 23 13717,80
SK Db JK KT F hit. F Tabel
5% 1%
Kelompok 2 20,62 10,31 0,48 3,74 6,51
Perlakuan 7 1532,26 218,89 10,23 ** 2,76 4,28
V 3 11,36 3,79 0,18 tn 3,34 5,56
T 1 1512,20 1512,20 70,65 ** 4,60 8,86
VT 3 8,70 2,90 0,14 tn 3,34 5,56
Galat
Percobaan 14 299,66 21,40
Total 23 1852,53
SK Db JK KT F hit. F Tabel
5% 1%
Kelompok 2 5,75 2,88 0,21 3,74 6,51
Perlakuan 7 162,73 23,25 1,73 tn 2,76 4,28
V 3 51,07 17,02 1,27 tn 3,34 5,56
T 1 69,36 69,36 5,16 * 4,60 8,86
VT 3 42,30 14,10 1,05 tn 3,34 5,56
Galat
Percobaan 14 188,14 13,44
Total 23 356,61
Lampiran 12
Varietas Jagung BISI-2
Tahun dilepas : 1995
Asal : F1 dari silang tunggal antara FS 4 dengan FS 9. FS 4 dan
FS 9 merupakan tropical inbred yang dikembangkan
Oleh CharoenSeed Co., Ltd. Thailand dan Dekal b Plant
Genetic, USA.
Umur : 50% keluar rambut : + 56 hari
Panen : + 103 hari
Batang : Tinggi dan tegap
Warna batang : Hijau
Tinggi tanaman : + 232 cm
Daun : Panjang, lebar, dan terkulai
Warna daun : Hijau cerah
Keragaman tanaman : Seragam
Perakaran : Baik
Kerebahan : Tahan
Tongkol : Sedang, silindris, dan seragam
Kedudukan tongkol : Di tengah-tengah batang
Kelobot : Menutup tongkol dengan baik
Tipe biji : Setengah mutiara (semi flint)
Warna biji : Kuning oranye
Jumlah baris/tongkol : 12 - 14 baris
Bobot 1000 biji : + 265 g
Rata-rata hasil : 8,9 t/ha pipilan kering
Potensi hasil : 13 t/ha pipilan kering
Ketahanan : Toleran terhadap penyakit bulai dan karat daun
Keterangan : Baik ditanam di dataran rendah sampai ketinggian
1000 mdpl.
Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2019.
Varietas Jagung JH 37
Asal : Persilangan antara galur murni CLY231sebagai tetua
Betina dengan galur murni MAL03 sebagai tetua jantan
Umur : 50% keluar rambut : + 54 hari
Masak fisiologis : 99 hari
Tinggi tanaman : 219 cm
Tongkol : Panjang dan silindris
Tinggi tongkol : 106 cm
Kelobot : Tertutup baik (+ 95%)
Bentuk/Warnabiji : Kuning
Jumlah baris/tongkol : 12-14 baris
Bobot 1000 biji : 319 gram pada KA 15 %
Rata-rata hasil : 7,2 t/ha
Potensi Hasil : 12,5 t/ha
Ketahanan : Agak tahan penyakit bulai, dan sangat tahan terhadap
Karat daun
Daerah sebaran : Dataran rendah sampai 1.200 m dpl.
Pemulia : Muhammad Azrai, Roy Efendi, Aviv Andriani, A. Takdir
Makkulawu, R. Reni Iriany.
Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2019.
U
V3T1 V4T1 V4T0 V4T1 V3T0 V4T1
Keterangan:
V1T0 : Kombinasi antara Varietas JH-37 dengan media yang tidak tergenang
V2T0 : Kombinasi antaraVarietas BIMA-5 dengan media yang tidak tergenang
V3T0 : Kombinasi antaraVarietas BISI-2 dengan media yang tidak tergenang
V4T0 : Kombinasi antara Varietas NASA 29 dengan media yang tidak tergenang
V1T1 : Kombinasi antara Varietas JH-37 dengan media yang tergenang
V2T1 : Kombinasi antara Varietas BIMA-5 dengan media yang tergenang
V3T1 : Kombinasi antara Varietas BISI-2 dengan media yang tergenang
V4T1 : Kombinasi antara Varietas NASA 29 dengan media yang tergenang.
Lampiran 14
Perhitungan Kebutuhan Pupuk Pada Tanaman