MOCHAMAD WAHYUDI
CAA 114 004
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS
TANAMAN JAGUNG YANG TERGENANG PADA
TANAH GAMBUT
MOCHAMAD WAHYUDI
CAA 114 004
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS
TANAMAN JAGUNG YANG TERGENANG PADA
TANAH GAMBUT
M. WAHYUDI
CAA 114 004
Program Studi Agroteknologi
Jurusan Budidaya Pertanian
Disetujui oleh:
Dr. Ir. Sri Endang A.R, M.P. Dr. Ir. Susi Kresnatita, M.P.
Tanggal: Tanggal:
Mengetahui:
MOCHAMAD WAHYUDI
CAA 114 004
RINGKASAN
Jagung merupakan salah satu tanaman sereal yang menempati poisisi penting
dalam perekonomian maupun ketahanan pangan nasional, karena pemanfaatanya
yang luas sebagai sumber pangan, pakan ternak, bahan baku industri. Provinsi
Kalimatan Tengah memiliki berbagai agroekosistem yang beragam mempunyai
potensi untuk pengembangan jagung. Berdasarkan data statistik, produksi jagung
Kalimantan Tengah mengalami peningkatan dari 8.189 ton. Pada tahun 2018
menjadi 107.854 ton pada tahun 2018. Kendala utama yang dihadapi oleh petani
dalam pengembangan jagung di Provinsi Kalimantan Tengah adalah semakin
terbatasnya lahan optimal sebagai akibat konversi lahan pertanian yang subur,
untuk kepentingan non pertanian seperti perumahan, industri, bisnis, dan
infrastruktur. Konsekuensinya kebutuhan lahan untuk pertanian hanya dapat
dipenuhi melalui pemanfaatan lahan sub-optimal sehingga diarahakan untuk
melakukan penelitian dengan mengunakan beberapa varietas jagung agar dapat
diketahui varietas yang mampu tumbuh dan berkembang dan tentunya mampu
berproduksi tinggi pada lahan sub-optimal Penelitian ini dilaksanakan di kebun
percobaan Jurusan Budidaya, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya pada
bulan Desember sampai dengan Maret 2021. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 4 x 2 masing-masing tiga ulangan
sehingga ada 24 satuan percobaan. Faktor pertama adalah varietas jagung yang
terdiri dari 4 jenis yaitu V1 (Varietas JH37), V2 (Varietas Bisi-2), V3 (Varietas
Bima-5), dan V4 (Varietas Nakula Sadewa-29). Faktor kedua adalah perlakuan
genangan yang terdiri dari T0 (tidak tergenang) dan T1 (tergenang). Analisis data
dilakukan dengan menggunakan uji F taraf α =5%. Apabila terdapat pengaruh
yang nyata dan sangat nyata pada perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji BNJ.
Hasil penelitian, perlakuan varietas dan genangan setelah diberikan perlakuan 10
hari genangan, pada perlakuan varietas tidak memberikan pengaruh nyata
terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun,
berat basah,berat kering, berat pipilan dan panjang tongkol dengan klobot, tetapi
perlakuan genangan memberikan pengaruh nyata terhadap variabel tinggi
tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat basah, berat kering, berat pipilam
dan panjang klobot dengan tongkol. Hasil penelitian ini menujukan belum ada
varietas yang toleran saat kondisi tergenang.
ABSTRACT
MOCHAMAD WAHYUDI
This study aims to: 1) Study the varieties of corn plants when they are inundated.
2) To see the effect of inundation on the growth and yield of several maize
varieties. 3) To obtain potential maize varieties to be developed in inundated
peatlands. This research was conducted in the experimental garden of the
Department of Cultivation, Faculty of Agriculture, University of Palangka Raya
from December to March 2021. This study used a factorial 4 x 2 Randomized
Block Design (RAK) with three replications so that there were 24 experimental
units. The first factor was corn varieties which consisted of 4 types, namely V1
(JH-37 variety), V2 (Bisi-2 variety), V3 (Bima-5 variety), and V4 (Nakula
Sadewa-29 variety). The second factor is the inundation treatment which consists
of T0 (not flooded) and T1 (flooded. The results of the research on varieties and
inundation treatments show that there is no interaction between the varieties
treatment and inundation before the inundation is given. Varieties showed no
effect on the observed variables, as well as the inundation treatment gave the same
results, while the varieties and inundation treatments after 10 days given the
inundation showed that there was no interaction between varieties and inundation,
the variety treatment showed no significant effect on the observed variables, but
the inundation treatment had a significant effect on the observed variables of plant
height, stem diameter, number of leaves, wet weight, dry weight, weight shells
and length of the cob with corn husk after 10 days of flooding
MOCHAMAD WAHYUDI
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengaji varietas tanaman jagung pada saat
digenangi. 2) Untuk melihat pengaruh genangan terhadap pertumbuhan dan hasil
beberapa varietas jagung. 3) Untuk mendapatkan varietas jagung yang potensial
untuk dikembangkan di lahan gambut yang tergenang. Penelitian ini dilaksanakan
di kebun percobaan Jurusan Budidaya, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka
Raya pada bulan Desember sampai dengan Maret 2021. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 4 x 2 masing-masing
tiga ulangan sehingga ada 24 satuan percobaan. Faktor pertama adalah varietas
jagung yang terdiri dari 4 jenis yaitu V1 (Varietas JH-37), V2 (Varietas Bisi-2),
V3 (Varietas Bima-5), dan V4 (Varietas Nakula Sadewa-29). Faktor kedua adalah
perlakuan genangan yang terdiri dari T0 (tidak tergenang) dan T1 (tergenang. Hasil
penelitian perlakuan varietas dan genangan, menujukan bahwa tidak ada interaksi
antara perlakuan varietas dan genangan saat sebelum genangan diberikan. pada
perlakuan varietas menujukan tidak ada pengaruh terhadap variabel pengamatan,
demikian juga perlakuan genangan memberikan hasil yang sama. sedangakan
perlakuan varietas dan genangan setelah 10 hari diberikan genangan menujukan
hasil bahwa tidak ada interaksi antara varietas dan genangan, pada perlakuan
varietas menujukan tidak ada pengaruh nyata terhadap variabel pengamatan, tetapi
perlakuan genangan memberikan pengaruh nyata terhadap variabel pengamatan
tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat basah, berat kering, berat
pipilan dan panjang tongkol dengan klobot setelah 10 hari tergenang.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi
penelitian yang berjudul Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Tanaman
Jagung Yang Tergenang Pada Tanah Gambut.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan dan
menyelesaikan pendidikan di Universitas Palangka Raya.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Sosilawaty, M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian.
2. Bapak Ir. Robertho Imanuel.M.P., selaku Ketua Jurusan Budidaya Pertanian.
3. Ibu Wahyu Widyawati SP. M.Si., selaku Ketua Kaprodi.
4. Ibu Dr. Ir. Sri Endang Agustina Rahayuningsih, M.P., selaku Dosen
Pembimbing I.
5. Ibu Dr. Ir. Susi Kresnatita, M.P., selaku Dosen Pembimbing II.
6. Ayahanda dan ibunda beserta keluarga tercinta yang selalu mendoakan serta
memberikan dukungan material selama kegiatan penelitian hingga penulisan
laporan.
7. Isteriku Niki Tri Astuti dan Anakku Aleena Raiya Shanum yang memberi
semangat dan dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini.
8. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu proses kegiatan
penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang tentunya bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi
penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri serta bagi para
penelitian periode-periode berikutnya.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...…………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN…………….......………………………….….. ii
LEMBAR PERNYATAAN........................................................................ iii
RINGKASAN............................................................................................... iv
ABSTRACT...................................................................................................... v
ABSTRAK...................................................................................................... vi
.
KATA PENGANTAR.…………...……………………………………........ vii
DAFTAR ISI................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL….................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR…............................................................................... xi
DAFTAR LAMIPRAN.…………………………………………………..... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………...………..... 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………….....….....….... 3
1.3 Tujuan Penelitian.....…….…………………………….…..….... 3
1.4 Hipotesis............…………………………………….….…........ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung............................... 4
2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Jagung............................................... 5
2.3 Varietas Tanaman Jagung......................................................... 6
2.4. Tanah Gambut............................................................................ 7
2.5. Genangan................................................................................... 8
a. Pengertian Genangan…………............................................. 8
b. Pengaruh Genangan Terhadap Tanah .................................. 9
c. Pengaruh Genangan Terhadap Tanaman............................... 9
BAB III BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu.………………………………………......... 10
3.2 Alat dan Bahan.............................……………………………...... 10
3.3 Rancangan Penelitian.................................................................. 10
3.4 Pelaksanaan Penelitian .............……………………………….. 10
a. Penyiapan Media Tanam ....................…………………........ 10
b. Persiapan dan Penanaman Benih Jagung ............................... 11
c. Penggenangan ........................................................................ 11
d. Pemeliharaan .......................................................................... 11
e. Panen ...................................................................................... 11
3.5 Variabel Pengamatan ................................................................... 12
a. Tinggi Tanaman...................................................................... 12
b. Diameter Batang .................................................................... 12
c. Jumlah Daun ......................................................................... 12
d. Berat Kering Tanaman ........................................................... 12
e. Berat Basah Tanaman ............................................................ 12
f. Berat Pipilan Tanaman ........................................................... 12
g. Panjang Tongkol (dengan klobot)........................................... 13
3.6 Analisis Data ................................................................................ 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan.................................................................. 14
4.1.1 Tinggi Tanaman.................................................................. 14
4.1.2 Diameter Batang ................................................................ 17
4.1.3 Jumlah Daun....................................................................... 20
4.1.4 Berat Basah......................................................................... 22
4.1.5 Berat Kering....................................................................... 23
4.1.6 Berat Pipilan Tanaman....................................................... 25
4.1.7 Panjang Tongkol (dengan klobot)...................................... 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan................................................................................... 29
5.2 Saran ............................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1.4 Hipotesis
1. Tidak ada interaksi antara genangan dan varietas pada lahan gambut
tergenang.
2. Terdapat pengaruh genangan pada pertumbuhan dan hasil beberapa
varietas tanaman jagung pipilan ditanah gambut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.5. Genangan
a. Pengertian Genangan
Genangan merupakan suatu keadaan dimana kelebihan air hanya berada
pada pori-pori tanah atau tepat hanya pada bagian tanah saja dan dimungkinkan
juga berada sangat tipis di atas permukaan tanah atau bahkan tidak sampai di atas
permukaan tanah sama sekali. Menurut Rahayuningsih (2017) apabila tanaman
dalam kondisi tergenang air, hanya sistem perakaran tanaman saja yang berada di
bawah kondisi anaerob yang dikarenakan kekurangan oksigen.
Sasidharan & Voesenek (2015) dalam Rahayuningsih (2017) membedakan
genangan berdasarkan kondisi pertanaman menjadi dua, yaitu: 1) kondisi jenuh
air (waterlogging) dimana hanya akar tanaman yang tergenang air, dan 2) kondisi
bagian tanaman yang sepenuhnya tergenang air (complete submergence).
Genangan dapat terjadi karena adanya lahan yang selalu terluapi air pasang (baik
langsung maupun tidak langsung) atau merupakan daerah cekungan yang sistem
drainasenya kurang baik menurut Levitt & Lewis (1980) dalam Rahayuningsih
(2017).
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih empat varietas
jagung (Bisi-2, JH 37, Bima-5 dan Nakula Sadewa-29), polybag ukuran 40 cm x
50 cm, pupuk kandang ayam, kapur, pupuk SP-36, Urea, KCl dan tanah gambut.
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis, cangkul,
timbangan digital, ember, plastik, meteran, selang plastik, gembor, jangka sorong
digital dan grain moisture meter.
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 16,21 17,01 16,61
Sebelum
Bisi 2 19,82 17,33 18,58
digenangi
Bima 5 18,29 19,65 18,97
Nasa 29 18,00 17,78 17,89
Rata-rata 18,08 17,94
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 30,26 19,90 25,08
Setelah 10
Bisi 2 32,06 21,20 26,63
hari
Bima 5 32,61 22,76 27,68
digenangi
Nasa 29 30,88 21,08 25,98
Rata-rata 31,45 b 21,23 a
BNJ 5% 3,00
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang di ikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada
taraf 5%.
A B
C D
Tabel 2. Hasil rata-rata uji BNJ diameter batang akibat perlakuan varietas dan
genangan.
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 11,83 12,36 12,10
Sebelum
Bisi 2 12,39 12,24 12,32
digenangi
Bima 5 14,47 18,34 16,41
Nasa 29 18,07 15,02 16,55
Rata-rata 14,19 14,49
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 22,23 21,73 21,98
Setelah 10
Bisi 2 22,88 24,31 23,59
hari
Bima 5 19,61 21,68 20,64
digenangi
Nasa 29 22,08 23,13 22,61
Rata-rata 21,70 a 22,71 b
BNJ 5% 2,36
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang diikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada
taraf 5%.
(Smith et al., 2010) melaporkan tanaman yang tergenang dalam waktu singkat
akan mengalami kondisi hipoksia (kekurangan O2). Hipoksia biasanya terjadi jika
hanya bagian akar tanaman yang tergenang (bagian tajuk tidak tergenang) atau
tanaman tergenang dalam periode yang panjang tetapi akar berada dekat
permukaan tanah.
Tabel 3. Hasil rata- rata uji BNJ Jumlah daun (helai per tanaman) akibat perlakuan
varietas dan genangan.
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 4,00 3,33 3,67
Sebelum Bisi 2 3,58 3,58 3,58
digenangi Bima 5 3,83 3,50 3,67
Nasa 29 3,75 4,08 3,92
Rata-rata 3,79 3,62
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 8,09 3,22 5,66
Setelah 10
Bisi 2 4,78 2,78 3,78
hari
digenangi Bima 5 5,44 3,11 4,28
Nasa 29 4,56 2,22 3,39
Rata-rata 5,72 b 2,83 a
BNJ 5% 1,49
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang di ikuti oleh huruf yang sama
tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%.
4.1.4 Berat Basah
Berat basah tanaman merupakan berat tanaman pada saat tanaman masih
hidup dan ditimbang secara langsung setelah panen, sebelum layu karena
kehilangan kadar air agar dapat mengetahui hasil berat segar tanaman, daun,
bunga, batang, buah dan akar tanaman.
Hasil analisis sidik ragam (anova) perlakuan empat varietas dan genangan
disajikan pada Lampiran 7 menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara varietas
dengan genangan terhadap berat basah tanaman sebelum perlakuan genangan
diberikan. Pada perlakuan varietas tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman demikian juga perlakuan genangan tidak berpengaruh nyata, Sedangkan
hasil analisis sidik ragam (anova) perlakuan empat varietas dan genangan setelah
diberikan 10 hari genangan juga menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara
perlakuan empat varietas dan genangan pada perlakuan varietas tidak berpengaruh
nyata terhadap berat basah tanaman, tetapi perlakuan genangan berpengaruh nyata
terhadap berat basah tanaman, Tabel pengamatan (anova) perlakuan empat
varietas dan genangan setelah diberikan perlakuan 10 hari digenangi disajikan
pada Lampiran 8.
Hasil pengamatan uji BNJ terhadap berat basah tanaman pada fase V4
disajikan pada Tabel 4. Dari hasil tabel dapat diketahuai bahwa perbedaan varietas
menunjukkan rata-rata berat basah tidak berbeda, sedangkan perlakuan genangan
antara tidak digenangi dan digenangi menujukan hasil yang sama pada saat
sebelum perlakuan genangan diberikan. Hasil uji BNJ tinggi tanaman pada fase
V4 saat 10 hari tergenang menujukan bahwa perbedaan varietas tidak berpengaruh
terhadap berat basah tanaman. Sedangkan perlakuan genangan memberikan
pengaruh nyata terhadap berat basah tanaman. Hal ini sejalan dengan yang
dilaporkan Suardi (2000) perlakuan lama penggenangan berpengaruh sangat nyata
terhadap jumlah daun segar. semakin lama perlakuan genangan maka menurunkan
jumlah daun segar, penggenangan juga mengakibatkan penurunan jumlah klorofil
daun, meningkatkan jumlah daun menguning dan jumlah daun yang gugur. Hasil
uji rata-rata BNJ dari variabel berat basah akibat perlakuan empat varietas dan
genangan disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil rata-rata uji BNJ berat basah per tanaman akibat perlakuan varietas
dan genangan.
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 18,64 16,56 17,60
Sebelum
Bisi 2 25,37 19,52 22,44
digenangi
Bima 5 26,11 23,09 24,60
Nasa 29 22,62 15,17 18,90
Rata-rata 23,19 18,59
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 62,95 30,22 46,58
Setelah 10
Bisi 2 72,00 36,76 54,38
hari
digenangi Bima 5 70,23 40,94 55,58
Nasa 29 56,68 33,40 45,04
Rata-rata 65,46 b 35,33 a
BNJ 5% 19,08
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang diikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada
taraf 5%.
Tabel 5. Hasil rata-rata uji BNJ berat kering per tanaman akibat perlakuan
varietas dan genangan
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 35,19 20,04 27,61
Bisi 2 35,36 17,40 26,38
Bima 5 33,69 18,52 26,10
Nasa 29 35,20 19,99 27,60
Rata-rata 34,86 b 18,99 a
BNJ 5% 1,55
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang diikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada
taraf 5%
Dalam kondisi tergenang beberapa tanaman dapat bertahan hidup atau
bahkan mengalami sedikit pertumbuhand engan beberapa atau semua organ
mereka dalam keadaan lingkungan anoksia (tanpa oksigen). Kebanyakan spesies
tanaman toleran terhadap kondisi hipoksia (sedikit oksigen) jangka pendek.
Pretreatment atau aklimatisasi tanaman dalam keadaan hipoksia dapat
menyebabkan tanaman tersebut toleran/tahan untuk berada dalam keadaan
hipoksia, tetapi tidak toleran apabila berada dalam kondisi anoksia (Smith et al.,
2010). Rendahnya oksigen dalam tanah dapat mempengaruhi perubahan proses
metabolisme tanaman dari keadaan aerob menjadi anaerob (Hodson & Bryant,
2012).
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 21,82 19,47 20,65
Bisi 2 21,04 17,95 19,50
Bima 5 23,43 17,36 20,40
Nasa 29 23,95 16,61 20,28
Rata-rata 22,56 b 17,85 a
BNJ 5% 10,13
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang di ikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada
taraf 5%.
A B
Gambar 2. Penampakan berat seluruh pipilan per tanaman jagung (A) perlakuan
genangan, (B) perlakuan tidak digenangi.
Zaidi et al,. (2008) melaporkan dalam kondisi genangan air menurunkan hasil
bobot kering biji per tongkol dan bobot 100 biji jagung varietas Pioneer 21, Bima
3, dan Brazil. Rata-rata persentase penurunan bobot kering biji per tongkol pada
semua varietas mencapai hingga 82% jika digenangi air pada fase 42-52 HST
yang merupakan fase tasseling tanaman jagung. Berdasarkan bobot 100 biji,
penurunan hasil terbesar 53% diperoleh pada perlakuan cekaman genangan air
pada fase pengisian biji (52-62 HST). Genotip toleran genangan masih dapat
mencapai hasil 68,2% hasil optimal pada kondisi normal saat diperlakukan
dengan cekaman genangan, sedangkan genotip tidak toleran cekaman genangan,
hanya mencapai hasil 18,7% Tabel 3 persentase penurunan hasil sebagai akibat
cekaman genangan.
Tergenang
Varietas Rata-rata
T0 T1
JH 37 21,20 21,33 21,27
Bisi 2 19,83 26,20 23,02
Bima 5 21,20 22,67 21,94
Nasa 29 22,30 27,93 25,12
Rata-rata 21,13 a 24,53 b
BNJ 5% 3,21
Keterangan: Angka di dalam baris dan kolom yang di ikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata berdasarkan uji BNJ pada
taraf 5.
A B
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan sebagai berikut:
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya perlu menambahkan jenis-jenis varietas
ungul yang terbaru dan menggunakan varietas lokal yang banyak digunakan
petani Kalimantan Tengah, dan disarankan untuk penelitian selanjutnya saat
memberikan perlakuan genangan. dilakukan pada saat tanaman memasuki fase
V6 sampai V10 dan menambahkan waktu lama genangan pada tanaman jagung
selama 15 sampai 20 hari tergenang sehingga dapat diketahui varietas yang
toleran saat kondisi tergenang.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, F. dan I.G. M. Subiksa. 2008. Lahan Gambut: Potensi Untuk Pertanian dan
Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry
Centre (ICRAF), Bogor, Indonesia.
Anonim, 2011d. Peta Digital sawah Rawan Kekeringan dan Banjir: Penting untuk
Pembuatan Crop Modeling. http://www. Litbang.Deptan.go.id, 24
Oktober 2011.
Anonim, 2019. Jagung Hibrida Nakula Sadewa 29 Unggul Pada Musim Kemarau.
https://www. Balitbang.Deptan.go.id,24 Oktober 2011.
Azrai. 2006. Teknik Produksi Benih Jagung Hibrida, Makalah disampaikan dalam
Lokakarya Pembanihan Jagung di Balai Penelitian Tanaman Serealia,
Maros 20- 30 November 2006.
Fitter, A. H., and R.K.M Hay, 1992. Fisiologi Tanaman. Edisi Terjemahan. S.
Andani dan Purbayanti. Ed. B. Srigandono. Gajah Mada University Press.
421h.
Gardner, F.P., Pearce, R.B., dan Mitchell, R.L. 1991. Physiology of Crop Plants.
Diterjemakan oleh Herawati Susilo. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Hapsari, R.T., dan M.M. Adie. 2010. Peluang Perakitan dan Pengembangan
Kedelai Toleran Genangan. Jurnal Litbang Pertanian, Vol. 29 (2) : 50-57.
Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Mediyatma Sarana Perkasa. Jakarta.
Hodson, M.J. dan J.A. Bryant. 2012. Functional Biology of Plants. USA : Willey
Blackwell, A John Willey & Sons, Ltd., Publication.
Lee, Y.H., K.S. Kim, Y.S. Jang, J.H. Hwang, D.H. Lee, I.H. Choi. 2014. Global
gene expression responses to waterlogging in leaves of rape seedlings.
Plant Cell Rep. 33:289-99.
Najiyati, S. dan Danarti. 1998. Budidaya dan Analisis Usahatani. 116hal. Tim
Redaksi: Wisma Hijau Bina Swadaya. Jakarta.
Nurida, N. L., Anny, M., Fahmuddin Agus. 2011. Pengolahan Lahan Gambut
Berkelanjutan. Bogor :Balai Penelitian Tanah.
Rosman, R., Emmyzar, dan P. Wahid. 1998. Karakteristik Lahan Dan Iklim
Untuk Pewilayahan Pengembangan.Monograf Nilam. hal. 47-55..
Savita, U.S., Rathore, T.K., dan Mishra, H.S. 2004. Response of Some Maize
Genotypes to Temporary Waterlogging. Journal of Plant Biol., 31.
Scott, H.D., Angulo, J.D., Daniels, M.B., dan Wood, L.S. 1989.
Flood Duration Effect on Soybean Growth and Yield. Journal of
Agronomy, 81: 631-636.
Serres, J. B. dan L. A. C. J. Voesenek. 2008. Flooding Stress: Acclimations and
Genetic Diversity. Center for Plant Cell Biology.University of
California.California.
Smith, A.M., Coupland, G., Dolan, L., Harberd, N., Jones, J., Martin, C.,
Sablowski, R., danAmey, A. 2010.Plant Biology.Francis : Garland
Science, Taylor and Francis Group.
Surwati; Iriani, N; Pabbage M.S. 2013. Seleksi Plasma Nutfah Jagung Terhadap
Cekaman Genangan Air.
http://kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/prosiding/13%20suwa
rti.pdf
Varietas Jagung JH 37
Asal : Persilangan antara galur murni CLY231sebagai tetua
Betina dengan galur murni MAL03 sebagai tetua jantan
Umur : 50% keluar rambut : + 54 hari
Masak fisiologis : 99 hari
Tinggi tanaman : 219 cm
Tongkol : Panjang dan silindris
Tinggi tongkol : 106 cm
Kelobot : Tertutup baik (+ 95%)
Bentuk/Warnabiji : Kuning
Jumlah baris/tongkol : 12-14 baris
Bobot 1000 biji : 319 gram pada KA 15 %
Rata-rata hasil : 7,2 t/ha
Potensi Hasil : 12,5 t/ha
Ketahanan : Agak tahan penyakit bulai, dan sangat tahan terhadap
Karat daun
Daerah sebaran : Dataran rendah sampai 1.200 m dpl.
Pemulia : Muhammad Azrai, Roy Efendi, Aviv Andriani, A. Takdir
Makkulawu, R. Reni Iriany.
Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2019.
Keterangan:
V1T0 : Kombinasi antara Varietas JH-37 dengan media yang tidak tergenang
V2T0 : Kombinasi antaraVarietas BIMA-5 dengan media yang tidak tergenang
V3T0 : Kombinasi antaraVarietas BISI-2 dengan media yang tidak tergenang
V4T0 : Kombinasi antara Varietas NASA 29 dengan media yang tidak tergenang
V1T1 : Kombinasi antara Varietas JH-37 dengan media yang tergenang
V2T1 : Kombinasi antara Varietas BIMA-5 dengan media yang tergenang
V3T1 : Kombinasi antara Varietas BISI-2 dengan media yang tergenang
V4T1 : Kombinasi antara Varietas NASA 29 dengan media yang tergenang.
Lampiran 14