Viabilitas benih bisa dideteksi melalui pengamatan dan pengujian secara fisik,
fisiologi, biokimiawi, anatomis, sitologi dan matematik
FAKTOR YANG DIPERHATIKAN AGAR
VIABILITAS BENIH TIDAK CEPAT TURUN
Berbagai metode pengujian benih hanya mampu menduga viabilitas benih pada
kondisi tertentu yaitu kondisi optimum dan suboptimum.
Kondisi optimum bagi benih ialah bila air, oksigen, cahaya tersedia dan suhu
disekitar optimum.
Kemampuan benih untuk tumbuh normal dan berproduksi normal pada kondisi
optimum disebut Viabilitas Potensial
Kemampuan benih untuk tumbuh normal dan berproduksi normal pada kondisi
suboptimum disebut Vigor
Melihat fungsinya yang penting sebagai bahan perbanyakan tanaman, suatu hal
yang paling diperhatikan dari benih ialah mutunya.
Mutu benih yang tinggi sudah diupayakan sejak benih akan diproduksi, diolah,
disimpan hingga dipasarkan.
JENIS MUTU BENIH
1. Mutu fisik
benih yang bermutu fisik tinggi terlihat dari kinerja fisiknya yang bersih dari
kotoran yang terbawa dari lapang (kotoran fisik) dan ukuran benih seragam
2. Mutu fisiologis
tinggi rendahnya daya hidup atau viabilitas benih yang tercermin dari nilai daya
berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh
3. Mutu genetik
benih mempunyai keseragaman genetik yang tinggi, tidak tercampur varietas
lain
PENGUJIAN BENIH
Penetapan kadar air benih terutama dilakukan untuk benih benih ortodoks.
Semakin rendah kadar air benih, semakin lama benih dapat mempertahankan
viabilitasnya.
METODE PENETAPAN KADAR
AIR BENIH
1. Metode oven ( secara langsung air dalam jaringan dikeluarkan dalam bentuk uap)
metode oven menggunakan 2 macam suhu yaitu suhu rendah konstant (105±2)oC.
Selama minimal 17 jam dan suhu tinggi (130-133)oC, lamanya tergantung
komoditas.
Menurtu ISTA (2004), penetapan kadar air benih dengan suhu rendah konstan
antara lain untuk benih kedele, kacang tanah, cabe, terong, wijen, dan lobak.
Sedangkan penetapan kadar air dengan suhu tinggi konstan antara lain untuk benih
benih semangka, tomat, padi, jagung, sorgum, kacang panjang dan gandum
2. Metode cepat (air tetap dalam jaringan benih) secara tidak langsung besarnya
hantaran listrik yang terbaca pada moisture tester menunjukkan kandungan air
dalam benih
PENETAPAN KEMURNIAN BENIH
Bertujuan untuk memisahkan komponen benih murni, benih tanaman lain dan
kotoran benih berdasarkan persentase berat komponen.
Peralatan yang digunakan adalah meja kemurnian, alat pembagi tepat, pinset,
spatula, kaca pembesar, lopu, timbangan, koleksi benih sebagai bahan acuan untuk
menentukan CVL
PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH
Pengujian daya berkecambah atau daya tumbuh benih bertujuan untuk menduga
potensi tumbuh benih di lapang.
Pengujian khusus yang biasa dilakukan ialah pengujian kesehatan benih dan uji vigor.
Uji vigor yang direkomendasikan ISTA yaitu uji daya hantar listrik. Benih dengan vigor
tinggi integritas membran sel nya masih tinggi sehingga kebocoran metabolit yang
keluar sel rendah, sedikit metabolit dalam air rendaman benih arus listrik yang kecil.
Benih dengan vigor rendah, integritas membran selnya rendah sehingga metabolit
dalam sel dalam sel dalam jumlah besar bocor keluar dari dalam benih kecambah
dengan air rendaman benih menghantarkan arus yang besar. Semakin besar nilai daya
hantar listrik semakin rendah vigor benih.