Anda di halaman 1dari 31

DASAR-DASAR ILMU HAMA HUTAN

DAN PENGELOLAAN HAMA HUTAN


Oleh: Dr. Wiwik Ekyastuti

ILMU HAMA HUTAN


Pengertian dan definisi Ilmu Hama Hutan adalah ilmu yang

mempelajari hal ikhwal semua binatang yang menimbulkan


kerusakan pada pohon atau tegakan hutan dan hasil hutan.
Misalnya: kerusakan-kerusakan hutan yang disebabkan
oleh serangga, bajing, tikus, babi, rayap dan binatangbinatang lainnya.
Serangga merupakan kelompok hama paling banyak
menyebabkan kerusakan hutan

Apakah semua serangga adalah Hama


Hutan???
Belum tentu
Tergantung kondisinya Serangga dikatakan

sebagai HAMA apabila kerusakan yang


diakibatkannya di hutan sudah di atas ambang
ekonomi
Perkembangan populasi hama yang tinggi
ditentukan oleh potensi reproduksi, kemampuan
mempertahankan diri dan daya tahannnya terhadap
lingkungan

Bentuk kerusakan yang ditimbulkan oleh serangga


hama pada pohon dan tegakan hutan
1)

Kerusakan langsung, dg cara:


mematikan pohon
merusak sebagian dari pohon
menurunkan pertumbuhan pohon/tegakan

merusak biji dan buah

2)

Kerusakan tidak langsung, dg cara:


Mengubah suksesi atau komposisi tegakan

Menurunkan umur tegakan


Mengurangi nilai keindahan
Menjadi vektor penyakit

Kerusakan Langsung
1. Mematikan pohon

Kematian pohon akibat serangan serangga hama dapat terjadi pada


semua tingkatan perkembangan tanaman dan terjadi tingkat
keparahan yang tinggi apabila menyerang tunas atau tanaman muda

Tanaman jati muda yang terserang Zeuzera coffeae

Kerusakan Langsung
2. Merusak sebagian dari pohon
Kerusakan bagian-bagian dari pohon, misalnya batang pokok,
daun, dan akar. Kerusakan terparah terjadi apabila serangga hama
menyerang batang pokok.

Sengon diserang hama Xystrocera festiva

Kerusakan Langsung
3. Menurunkan pertumbuhan pohon/tegakan
Hama penggerek tunas pada tanaman mahoni mengakibatkan
tanaman menggarpu sehingga dapat menurunkan pertumbuhan
tanaman.

Mahoni yang diserang Hypsipyla robusta

Kerusakan Langsung
4. Merusak biji dan buah
Serangga hama yang merusak biji dan buah dapat menyebabkan
biji tidak dapat ditanam dan buah mengalami gagal masak

Kumbang penggerek Alcidodes dipterocarpi


yang dapat merusak biji dipterokarp

Kerusakan Tidak Langsung


1)
2)
3)
4)

Mengubah suksesi/komposisi tegakan


Intensitas dan frekuensi serangan serangga hama mampu
mempengaruhi tingkat suksesi
Menurunkan umur tegakan
Serangan serangga hama yang menyebabkan kerusakan parah,
mampu memaksa pengelola hutan melakukan pemanenan lebih awal
Mengurangi nilai keindahan
Hutan juga memberikan nilai estetik dan rekreasi, akan tetapi
serangan serangga hama akan mampu mengurangi nilai tersebut.
Membawa penyakit
Aktivitas serangga hama di dalam hutan akan memberikan kontribusi
pada penyebaran fungi, bakteri, dan virus.

Ekologi Serangga Hama


Dalam pengendalian serangga hama yang baik tidak

terbatas hanya pada kelompok individu serangga hama,


tetapi juga harus melihat interaksi yang komplek antara
serangga hama dengan komponen ekosistemnya.

Perkembangan Jml Serangga dipengaruhi oleh:


1) Faktor biotik (daya reproduksi dan daya sintas)
Daya reproduksi adalah kemampuan berkembangbiak

menghasilkan keturunan dari setiap ekor serangga betina yang


dewasa di dalam periode waktu tertentu dalam kondisi sekeliling
yang selalu optimum
Daya sintas adalah Kemampuan serangga untuk dapat bertahan
hidup pada keadaan yang ada
2) Kualitas dan kuantitas pakan
Setiap serangga mempunyai kemampuan seleksi terhadap pakan
yang disukai/diminati berhubungan dengan kualitas bagian
tumbuhan, baik kualitas fisik maupun kimia
Kuantitas pakan adalah ketersediaan jumlah pakan yang disukai
oleh serangga.

3) Ada tidaknya parasit dan predator


Parasit adalah suatu organisme yang hidup di dalam dan di

luar tubuh organisme lain pada sebagian atau seluruh


siklus hidupnya
Predator adalah Organisme yang hidup bebas dan
mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain,
baik yang berupa telur, pupa, nimfa, ataupun imago

4) Faktor Abiotik
Faktor abiotik yang penting dalam mempengaruhi kehidupan
serangga adalah suhu, sinar, hujan, kelembaban, dan angin.
Faktor biotik tersebut pada keadaan tertentu dapat
menyebabkan kematian serangga

PENGGOLONGAN SERANGGA
Berdasarkan metamorfosisnya, serangga dibedakan menjadi
2 golongan:
1) Hemimetabola: serangga mengalami metamorfosis tidak
sempurna, dengan tahap perkembangan: telur-nimfaimago, contoh: belalang
2) Holometabola: serangga mengalami metamorfosis
sempurna, dengan tahap: telur-larva-pupa-imago,
contoh: Hyblaea puera

Penggolongan serangga dengan melihat bentuk


kerusakannnya:
1)
2)
3)
4)
5)

Serangga perusak daun (defoliating insect)


Serangga penggerek kulit (inner bark boring insect)
Serangga penggerek batang pohon (wood boring insect)
Serangga penghisap cairan (sap sucking insect)
Serangga penggerek kuncup dan ranting ( bud and twigboring insect)
6) Serangga perusak anakan (seedling insect)
7) Serangga perusak akar (root insect)

KLASIFIKASI SERANGGA
Serangga termasuk Phylum: Arthropoda

Kelas: Insecta/Hexapoda
Ciri-cirinya (serangga dewasa) :

Tubuh terdiri dari 3 bagian


Mempunyai sepasang antena
Kaki 3 pasang
Sayap 1-2 pasang atau tidak bersayap

ORDO SERANGGA
Klas Insecta terdiri dari 27 Ordo
Contoh ordo serangga:

Odonata (capung)
Orthoptera (belalang, jangkrik, kecoa)
Isoptera (rayap)
Hemiptera (kepik, walang sangit)
Hompotera(wereng, aphis, kutu )
Coleoptera (kumbang)
Lepidoptera (kupu, ngengat)
Lalat (Diptera)
Hymenoptera (lebah)

Anda mungkin juga menyukai