Anda di halaman 1dari 25

Pengertian Hama Tanaman

Hama tanaman mempunyai pengertian semua organisme atau

binatang yang karena aktifitas hidupnya merusak tanaman sehingga

menimbulkan kerugian ekonomis bagi manusia, (Rahmat, Ir.1998 : 15). Seluruh

atau sebagian tanaman yang terserang hama dapat mengalamai penurunan

fungsi atau bahkan tidak berfungsi sama sekali proses metabolisme pada tubuh

tanaman tersebut, sehingga pertumbuhannya tidak normal bahkan berakhir

dengan kematian tanaman.

Tanaman pertanian yang diserang hama terbagi kedalam dua

kelompok yaitu tanaman tahunan dan tanaman semusim. Tanaman tahunan

adalah tanaman yang masa produksinya satu tahun sekali sedangkan tanaman

semusim masa produksinya sekali panen dan dalam satu tahun bisa beberapa

kali produksi dengan cara memulai penanaman baru setiap selesai produksi

sebelumnya. Beberapa contoh akibat serangan hama pada tanaman adalah

sebagai berikut :

a. Serangan hama pada bagian akar menyebabkan proses pengisapan unsur

hara, air dan lain-lain terganggu.

b. Serangan hama pada bagian batang atau cabang dan ranting menyebabkan

pengangkutan zat makanan terganggu atau terhenti sama sekali sehingga

tanaman menjadi layu atau mati.

c. Serangan hama pada bagian daun dapat menyebabkan proses fotosintesis

terganggu.
d. Serangan hama pada bagian buah atau biji dapat menyebabkan buah rusak

ataupun bijinya hampa.

Kerugian Akibat Serangan Hama

Kerusakan tanaman merupakan setiap perubahan pada tanaman yang

diakibatkan oleh aktifitas atau serangan hama sehingga menimbulkan

penurunan kualitas dan kuantitas hasil :

a. Kerugian Secara Kuantitas

Yaitu dapat berupa buah gugur sebelum masak, pertumbuhan

tanaman tidak normal, tanaman muda layu dan mati yang semuanya dapat

berakibat hasil produksi panen menurun.

b. Kerugian Secara Kualitas

Yaitu dapat berupa berubahnya produksi panen dalam bentuk

perubahan warna, rasa, bentuk fisik tidak sempurna atau rusak.

Beberapa jenis hama hanya menyerang sasaran utama bagian daun

atau batang, dahan, akar, ubi, bunga, buah dan biji, namun ada pula hama yang

menyerang lebih dari satu bagian tanaman. Berdasarkan kisaran bahaya yang

timbul akibat serangan hama pada tanaman budi daya, hama dapat dibagi

menjadi empat kelompok:

a. Hama Utama

Hama utama adalah hama yang selalu menyerang pada setiap musim

pada suatu daerah dengan intensitas berat sehingga memerlukan pengendalian,

(Rahmat, Ir.1998). Bila tidak dilakukan pengendalian, akan timbul kerugian


ekonomis bagi petani. Biasanya pada suatu agro ekosistem hanya ada satu atau

dua hama utama saja, sisanya termasuk kategori hama yang lain.

a. Hama Minor

Hama minor atau hama kadang-kadang adalah hama yang telah lama

berada di suatu daerah, namun tidak begitu penting karena kerusakan yang

diakibatkan masih bisa ditolelir oleh tanaman, (Rahmat, Ir.1998 : 20).

b. Hama Potensial

Hama potensial adalah hama yang populasinya mampu muncul

secara tiba-tiba, terutama bila terjadi perubahan mekanisme keseimbangan

ekosistemnya, (Rahmat, Ir, 1998 : 21). Keadaan ledakan hama pernah terjadi

pada hama wereng coklat (Nilaparvata lugens).

c. Hama Migran

Hama migran merupakan hama yang bukan dari agroekosistem

setempat, melainkan datang dari luar karena sifatnya perpindah-pindah,

(Rahmat, Ir.1998 : 21). Contoh : belalang, ulat grayak dan burung. Hama-hama

tersebut bila datang ke suatu tempat, dapat menimbulkan kerusakan yang

berarti, tetapi hanya dalam waktu sekejap saja, selanjutnya hama akan

berpindah lagi ke tempat lain.


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Hama

Tanaman

Kehidupan dan perkembangan hama tanaman dipengaruhi oleh faktor

dalam (intern) yakni yang dimiliki oleh jenis hama itu sendiri dan faktor luar

(extern) yakni kondisi lingkungan tempat hama melakukan aktifitas.

 Faktor Dalam (Intern)

a. Kemampuan Untuk Berkembang Biak.

Kemampuan berkembang biak setiap hama berbeda-beda, tinggi

rendahnya kemampuan berkembang biak dipengaruhi oleh kecepatan

berkembang biak dan perbandingan kelamin (ratio sex). Semakin cepat

berkembang biak hama, maka semakin tinggi kemampuan berkembang biaknya.

b. Sifat Mempertahankan Diri

Hama tanaman mempunyai alat dan kemampuan untuk

mempertahankan diri terhadap gangguan organisme lain disekitarnya. Bentuk

pertahanan pada hama bermacam-macam, dapat berupa bulu-bulu tajam,

selubung, bau-bauan atau warna yang menyerupai tempat tinggalnya.

c. Umur Imago (Hama dewasa)

Umur imago mempengaruhi peningkatan populasi hama, semakin

lama umur imago betina semakin banyak pula kesempatan untuk bertelur. Bila

keadaan (kondisi) lingkungan mendukung, imago bisa mencapai umur

maksimal.
 Faktor Luar (Extern)

1. Iklim

a. Suhu

Suhu tubuh serangga amat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Setiap

serangga memiliki kisaran suhu tertentu. Diluar kisaran suhu yang ideal

serangga akan mati kedinginan atau kepanasan. Suhu efektif bagi kebanyakan

serangga adalah pada suhu 26oC sehingga kemampuan hama untuk melahirkan

keturunan besar dan kematian sedikit.

b. Kelembapan

Kelembapan besar pengaruhnya terhadap kehidupan hama, bila

kelembapan sesuai dengan kebutuhan hama maka cenderung hama tahan hidup

terhadap suhu tersebut.

c. Curah Hujan

Air berpengaruh pada perkembangbiakan hama, terutama dalam

proses penyebaran hama tanaman. Bila air berlebihan akan berakibat tidak baik

pada perkembangbiakan dan pertumbuhan organisme hama.

d. Angin

Angin berpengaruh pada perkembangbiakan hama tanaman, yaitu

sebagai media penyebaran dan perkembangbiakan hama. Contoh Kutu loncat

penyebarannya dipengaruhi oleh angin., Kutu Daun (Aphid) dapat terbang

terbawa angin sejauh 1.300 km.


2. Tanah

Struktur dan kelembapan tanah berpengaruh besar terhadap

kehidupan hama. Tanah berstruktur gembur dengan kandungan bahan organik

tinggi dan kelembapan yang cukup dapat mendukung perkembangan hama yang

seluruh atau sebagian hidupnya didalam tanah.

3. Tanaman Inang

Tanaman inang adalah tanaman yang menjadi makanan dan tempat

tinggal organisme hama, (Rahmat, Ir.1998 : 27). Bila tanaman yang disukai

terdapat dalam jumlah banyak, populasi hama cepat meningkat. Sebaliknya bila

makanan kurang, maka populasi hama akan menurun.

4. Faktor Hayati

Prinsip faktor hayati adalah organisme yang berada dalam lingkungan

hama tersebut, dapat berupa binatang, cendawan, bakteri dan virus yang

menghambat perkembang biakan hama tanaman, karena memakannya,

memparasiti, menjadi penyakit hama atau bersaing dalam mencari makanan dan

ruang hidup.

5. Warna Dan Bau

Warna dan bau dapat mempengaruhi perkembangbiakan hama, ada

beberapa serangga yang menyukai beberapa warna tertentu dari tanaman dan

ada beberapa serangga yang tidak menyukai bau-bau tanaman tertentu .

 Penggolongan Hama Tanaman


Golongan Serangga

Golongan serangga merupakan hama tanaman terpenting dan paling

banyak menyerang pada tanaman.

1. Ordo Orthoptera

Orthoptera berasal dari kata orthos berarti lurus dan pteron artinya

sayap. Golongan serangga ini pada waktu istirahat berprilaku khas yaitu sayap

belakangnya dilipat lurus dibawah sayap depan. Alat mulut nimfa dan imagonya

bersifat merusak tanaman dengan cara menggigit- mengunyah.

2. Ordo Hemiptera

Hemi berarti setengah dan pteron berarti sayap. Golongan serangga

ini memiliki sayap depan yang mengalami modifikasi sebagai hemetiltron yaitu

setengah bagian di daerah pangkal menebal, sedangkan sisanya berstruktur

seperti selaput dan sayap belakangnya mirip selaput tipis (membran). Tipe alat

mulut baik nimfa maupun imago bersifat menusuk – mengisap dan pada

stadium inilah serangga ini merusak tanaman.

3. Ordo Homoptera

Homo artinya sama dan pteron artinya sayap. Serangga golongan ini

mempunyai sayap depan berstruktur sama, yaitu seperti selaput (membran).

Sebagain dari serangga ini mempunyai dua bentuk, yaitu serangga bersayap dan

serangga tidak bersayap.

4. Ordo Lepidoptera
Lepidos artinya sisik dan pteron artinya sayap. Kedua pasang sayap

golongan serangga ini mirip membran yang penuh dengan sisik. Sisik-sisik ini

sebenarnya merupakan modifikasi dari rambut biasa. Bila sisik tersebut

dipegang akan mudah menempel di tangan. Serangga dewasa dibedakan dua

macam yaitu serangga kupu-kupu dan serangga ngengat. Kupu-kupu aktif pada

siang hari sedangkan ngengat aktif pada malam hari. Alat mulut nimfa bersifat

menggigit–mengunyah, sedangkan alat mulut imago bersifat mengisap. Stadium

serangga yang sering merusak tanaman adalah larva, sedangkan imagonya

hanya mengisap nektar (madu) dari bunga-bungaan.

5. Ordo Coleoptera

Berasal dari kata coleos artinya seludung dan pteron artinya sayap.

Serangga golongan ini memiliki sayap depan yang mengalami modifikasi yaitu

mengeras dan tebal seperti selundang. Sayap depan atau selundang berfungsi

untuk menutupi sayap belakang dan bagian tubuhnya.Tipe alat mulut larva dan

imago memiliki sifat yang sama yaitu menggigit – mengunyah.

6. Ordo Diptera

Berasal dari kata di artinya dua dan pteron artinya sayap. Diptera

artinya serangga yang hanya mempunyai sepasang sayap depan sebab sepasang

sayap belakang telah berubah bentuk menjadi bulatan (halter). Sayap ini

berfungsi sebagai alat keseimbangan pada saat terbang, alat untuk mengetahui

arah angin dan juga alat pendengaran. Tipe alat mulut larva bersifat menggigit –
mengunyah sedangkan imagonya memiliki sifat menusuk-mengisap atau

menjilat-mengisap.

7. Ordo Thysanoptera

Berasal dari kata thysanos artinya rumbai dan pteron artinya sayap.

Golongan serangga ini berukuran amat kecil. Sayapnya berjumlah dua pasang

dengan bentuk memanjang, sempit, membranus. Pada bagian tepinya terdapat

rumbai-rumbai halus berumbai. Tipe alat mulut nimfa dan imago bersifat

menusuk-mengisap.

• Golongan Mamalia

Hama yang merusak tanaman dari golongan mamalia antara lain:

1. Kelelawar (Pteropus vampyrus)

Kelelawar merusak tanaman dengan cara memakan buah-buahan yang

sudah masak di pohon. Waktu penyerangan kelelawar umumnya terjadi pada

malam hari.

2. Tupai (Collosciurus notatus)

Tupai tergolong hama yang sering merugikan beberapa jenis tanaman

budi daya, terutama pada perkebunan kelapa. Tupai menyerang buah kelapa

yang sudah tua, dengan ciri serangan terdapat lubang bekas gigitan pada bagian

ujung buah dengan sisi yang rapi (rata).

3. Musang (Paradoxurus hermaphroditus)


Populasi musang di habitat alam tergolong relatif rendah, namun

dapat menimbulkan kerugian bagi para petani. Musang bersifat rakus, pemakan

segala jenis tanaman atau hewan antara lain pemangsa anak ayam.

4. Tikus (Rattus-rattus sp)

Tikus merupakan hama paling penting dibanding hama mamalia

lainnya. Perkembangbiakan tikus amat cepat, dan tanaman yang disukainya

cukup banyak.

 Golongan Binatang Lunak

1. Mollusca

Molusca atau siput adalah golongan hewan bertubuh lunak dan tidak

beruas. Binatang ini suka mengeluarkan lendir dan aktif makan pada malam hari

dan siang harinya istirahat. Alat makannya berbentuk seperti lidah dengan

permukaan kasar. Jenis siput yang menyerang tanaman adalah : Siput Telanjang

(Vaginula bleekeri ), Siput Setengah Telanjang (Parmarion pupillaris), Sumpil

(Lamellaxis gracilis) dan Bekicot (Achatina fulica).

2. Nematoda

Nematoda adalah jenis cacing berukuran kecil dan umumnya

berbentuk silindris. Golongan nematoda ini sering ditemukan pada tempat-

tempat yang basah. Struktur nematoda relatif sederhana, berukuran kecil dan

tidak beruas, dengan bagian kepala agak tumpul, sedangkan bagian ekornya

agak runcing.
 Golongan Aves (Burung)

Binatang yang termasuk dalam golongan aves tubuhnya ditutupi dengan kulit

dan berbulu, mempunyai paruh, serta kakinya bersisik. Anggota bagian depan

berupa sayap yang digunakan untuk terbang. Meski demikian ada golongan

aves yang tidak bisa terbang. Contoh burung manyar, burung gereja dan burung

unta.

Penyakit tumbuhan atau fitopologi( phytopathology)

Penyakit tumbuhan adalah suatu kondisi terganggunya fungsi fisiologis pada

tumbuhan atau fungsi sel maupun jaringan tumbuhan akibat iritasi yang secara

terus menerus akibat agen primer atau pathogen yang nantinya akan

menimbulkan gejala. Penyakit tumbuhan mungkin sudah tidak asing bagi

banyak orang sehingga ada yang merasa sudah mengetahui apa penyakit

tersebut. Misalnya, sebagian buah-buahan atau sayur sayuran yang dibeli di

suatu pasar mungkin membusuk sebelum dikonsumsi.

Penyakit sendiri ada yang diakibatkan oleh pathogen namun ada juga yang

disebabkan oleh faktor lingkungan. Penyakit yang disebabkan oleh famtor

lingkungan disebut penyakit tidak menular (non- infectious plant diseases),

sedangkan penyakit yang disebabkan karena agen primer atau pathogen disebut

penyakit menular (infectious plant diseases ). Maka dari itu perlulah kita untuk
berusaha untuk melihat pengendalian penyakit tanaman secara umum dengan

perspektif yang tepat yaitu dalam konteks agroekosistem ( Fry , 1982 ).

Untuk mengklasifikasikan suatu penyakit lazimnya didasarkan pada empat

hal yaitu gejalayang ditimbulkan, organ tumbuhan yang rusak, tipe tumbuhan

yang sakit dan penyebab penyakit. Penyakit sendiri merupakan akibat dari

interaksi pathogen, inang, dan lingkungan. Interaksi faktor-faktor yang terlibat

dalam perkembangan penyakit tersebut lazim digambarkan dalam segitiga

penyakit. Konsep segitiga penyakit dapat digunakan untuk menunjukan

terjadinya interaksi faktor-faktor tersebut sebagai sebab terjadi dan

berkembangnya penyakit. Segitiga penyakit dapat juga dilihat sebagai model

yang menjelaskan penyakit secara kuantitatif

( Agrios,2005 ).

Sebagai akibat dari berkembangnya pathogen dalam suatu tanaman maka

akan timbulah suatu gejala maupun tanda. Gejala merupakan perubahan

abnormal yang tampak pada tumbuhan akibat perkembangan pathogen.

Sedangkan tanda merupakan produk pathogen yang terdapat pada tumbuhan

yang sakit

( Ginting, 2013 ).

 Faktor Biotik
Faktor biotik merupakan penyebab kerusakan yang paling banyak merugikan

tanaman karena pada umumnya menyerang tanaman secara langsung. Secara

umum faktor biotik dapat digolongkan lagi menjadi beberapa jenis penyebab

kerusakan. Untuk itu kerusakan yang disebabkan oleh tumbuhan parasit seperti

jamur, bakteri, virus dan kerusakan yang disebabkan oleh hewan pada umumnya

disebabkan oleh filum Arthropoda dan Molusca.

 Faktor Abiotik

Faktor abiotik merupakan faktor lingkungan fisik yang dapat menyebabkan

kerusakan atau penyakit pada beberapa tanaman,seperti suhu, kelembaban,

intensitas sinar, kelebihan dan kekurangan unsur hara, serta faktor keasaman

tanah. Faktor-faktor tersebut menyebabkan tanaman sakit jika dalam keadaan

ekstrim, dan toleransi tanaman rendah, dalam keadaan normal bagi tanaman,

tidak menunjukkan gejala,artinya tidak menyebabkan kelainan pada tanaman,

(Martoredjo, T. 1984).

Pada bidang

crusgalli, Limnocharis flava, Fimbristylis littoralis


dan lain sebagainya b.

Gulma dua tahun (


biennial weeds
), yaitu gulma yang menyelesaikansiklus hidupnya lebih dari satu tahun, tetapi
tidak lebih dari dua tahun.Pada tahun pertama digunakan untuk pertumbuhan
vegetatifmenghasilkan bentuk roset dan pada tahun kedua berbunga,menghasi
lkan biji dan kemudian mati. Pada periode roset gulmatersebut sensitif terhada
p herbisida. Yang termasuk gulma dua tahunyaitu
Dipsacus sylvestris, Echium vulgare, Circium vulgare, Circiumaltissimum
dan
Artemisia biennis
.c.

Gulma tahunan (
perennial weeds
), yaitu gulma yang dapat hidup lebihdari dua tahun atau mungkin hampir tidak
terbatas (bertahun-tahun).Kebanyakan berkembang biak dengan biji dan banya
k diantaranya yang berkembang biak secara vegetatif. Pada keadaan kekuranga
n air (dimusim kemarau) gulma tersebut seolah-olah mati karena bagian yang b
erada di atas tanah mengering, akan tetapi begitu ada air yang cukupuntuk pert
umbuhannya akan bersemi kembali2.

Berdasarkan habitatnya, gulma dikelompokkan menjadi :a.

Gulma darat (
terrestial weeds
), yaitu gulma yang tumbuh pada habitattanah atau darat. Contoh
Cyperus rotundus, Imperata cylindrica, Cynodondactylon, Amaranthus spinos
us, Mimosa sp
dan lain sebagainya b.
Gulma air (
aquatic weeds
), yaitu gulma yang tumbuh di habitat air. Gulmaair dibedakan menjadi dua kelo
mpok, yaitu :1)

Gulma air garam (


saltwater atau marine weeds
), yaitu gulma yanghidup pada kondisi air seperti air laut, misal di hutan-hutan
bakau.Sebagai contoh
Enchalus acoroides
dan
Acrosticum aureum
.2)

Gulma air tawar (


fresh water weeds
), yaitu gulma yang tumbuh dihabitat air tawar3.

Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma dikelompokkan menjadi :a.

Terdapat di tanah sawah, contohnya


Echinochola crusgalli, Echinocholacolonum, Monochoria vaginalis, Limnochar
is flava, Marsilea crenat
a b.

Terdapat di tanah kering atau tegalan, contohnya


Cyperus rotundus, Amaranthus spinosus, Eleusine indica c.
Terdapat di tanah perkebunan

besar, contohnya
Imperata cylindrica, Salvinia sp., Pistia stratiotes
4.

Berdasarkan sistematikanya, gulma dikelompokan ke dalam :a.

Monocotyledoneae, gulma berakar serabut, susunan tulang daun sejajaratau m


elengkung, jumlah bagian-bagian bunga tiga atau kelipatannya, dan biji berkepi
ng satu. Contohnya
Imperata cylindrica, Cyperus rotundus,Cyperus dactylon, Echinochloa crusgal
li, Panicum repens

b.

Dicotyledoneae, gulma berakar tunggang, susunan tulang daun menyiripatau m


enjari, jumlah bagian-bagian bunga 4 atau 5 atau kelipatannya, dan biji berkepi
ng dua. Contohnya
Amaranthus spinosus, Mimosa sp., Euphatorium odoratumc.

Pteridophyta, berkembang biak secara generatif dengan spora. Sebagaicontoh


Salvinia sp., Marsilea crenata.
5.

Berdasarkan morfologinya, gulma dikelompokan ke dalam :


a.

Golongan rumput (
grasses
): Gulma golongan rumput termasuk dalamfamilia Gramineae/Poaceae. Deanga
n ciri, batang bulat atau agak pipih,kebanyakan berongga.Daun-daun soliter pa
da buku-buku, tersusun dalamdua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terd
iri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya berben
tuk garis (linier),tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada bat
as antara pelepah daun dan helaian daun. daun sejajar, terdiri atas dua bagian
yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier),te
pi daun rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah
daun dan helaian daun. Dasar karangan bunga satuannya anak bulir (spikelet) y
ang dapat bertangkai atau tidak (
sessilis
). Masing-masinganak bulir tersusun atas satu atau lebih bunga kecil (floret), di
mana tiap-tiap bunga kecil biasanya dikelilingi oleh sepasang daun pelindung(
bractea
) yang tidak sama besarnya, yang besar disebut lemna dan yangkecil disebut pal
ea.Buah disebut caryopsis atau grain. Contohnya
Imperatacyliindrica, Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon, Panicum repen
s
b.

Golongan teki (
sedges
): Gulma golongan teki termasuk dalamfamilia Cyperaceae.Batang umumnya be
rbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga.Daun t
ersusun dalam tiga deretan,
10

tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula).Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuk
u-buku. Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanyadilindungi ole
h suatu daun pelindung. Buahnya tidak membuka.Contohnya
Cyperus rotundus, Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides
.

c.

Golongan berdaun lebar (


broad leaves
): Gulma berdaun lebar umumnyatermasuk Dicotyledoneae dan Pteridophyta.
Daun lebar dengan tulangdaun berbentuk jala. Contohnya
Monocharia vaginalis, Limnocharis flava, Eichornia crassipes, Amaranthus sp
inosus, Portulaca olerace, Lindernia sp
6.

Berdasarkan asalnya, gulma dikelompokan ke dalam :

a.

Gulma obligat (
obligate weeds
) adalah gulma yang tidak pernah dijumpaihidup secara liar dan hanya dapat tu
mbuh pada tempat-tempat yangdikelola oleh manusia.
Contoh Convolvulus arvensis, Monochoriavaginalis, Limnocharis flava
b.
Gulma fakultatif (
facultative weeds
) adalah gulma yang tumbuh secara liardan dapat pula tumbuh pada tempat-
tempat yang dikelola oleh manusia.Contohnya
Imperata cylindrica, Cyperus rotundus Opuntia sp
7.

Berdasarkan parasit atau tidaknya, dibedakan dalam :

a.

Gulma non parasit, contohnya


Imperata cylindrica, Cyperus rotundus
.

b.

Gulma parasit, dibedakan lagi menjadi :

c.

Gulma parasit sejati, contoh


Cuscuta australis
(tali putri). Gulma ini tidakmempunyai daun, tidak mempunyai klorofil, tidak d
apat melakukanasimilasi sendiri, kebutuhan akan makannya diambil langsung d
aritanaman inangnya dan akar pengisapnya (haustarium) memasuki sampaike j
aringan floem
d.

Gulma semi parasit, contohnya


Loranthus pentandrus
. Gulma inimempunyai daun, mempunyai klorofil, dapat melakukan asimilasi se
ndiri,tetapi kebutuhan akan air dan unsur hara lainnya diambil dari tanamanina
ngnya dan akar pengisapnya masuk sampai ke jaringan silem.

e.

Gulma hiper parasit, contoh


Viscum sp
. Gulma ini mempunyai daun,mempunyai klorofil, dapat melakukan asimilasi se
ndiri, tetapi kebutuhan

11

akan air dan hara lainnya diambil dari gulma semi parasit, dan akar pengisapny
a masuk sampai ke jaringan xylem.

Gulma merupakan salah satu unsur pengganggu tanaman yang tumbuhnyatida


k dikehendaki pada setiap pengusahaan tanaman. Dalam usaha pengembangan
sistem usahatani ekologis terpadu di lahan kering, masalah gulma masih menja
dikendala yang sulit diatasi. Hampir sepertiga bagian dari total biaya produksi u
ntuk pengusahaan setiap tanaman dipergunakan untuk mengendalikan gulma.
Sulitnyagulma dikendalikan di wilayah lahan kering Lombok Utara dibandingkan
padatanah-tanah subur yang telah dikelola secara intensif, disebabkan karena g
ulmasudah beradaptasi dan mantap pada kondisi lahan tersebut sehingga secar
afisiologis mampu bersaing lebih kuat dibandingkan dengan tanaman budidaya
dalam mendapatkan unsur hara, air, ruang tumbuh, dan sinar matahari (Ernaw
atidan Ketut, 2015).Di Indonesia penurunan hasil akibat gulma diperkirakan da
pat mencapai10% - 20%. Gulma juga dapat menurunkan kualitas hasil pertania
n akibattercampurnya biji-biji gulma dengan hasil panen pada saat panen maup
un akibattercampurnya biji-biji gulma sewaktu pengolahan hasil. Gulma memili
ki sifatumum yang dapat membedakan dengan tanaman budidaya antara lain:
adaptasiyang tinggi terhadap lingkungan terganggu, jumlah biji yang dihasilkan
banyaksekali, daya kompetisi tinggi, dormansi biji lama sekali, kesanggupan ber
tahanhidup pada keadaan lingkungan tumbuh yang tidak menguntungkan lebih
besar,sanggup menyebar luas/berkembang biak secara vegetatif disamping pe
mbiakangenerative (Solahudin, dkk., 2010).Berdasarkan kesamaan respon terh
adap herbisida, gulma dibedakanmenjadi tiga golongan yaitu gulma rumput-
rumputan (
grasses
), gulma berdaunlebar (
broadleave
), dan gulma teki (
sedges
). Gulma rumputan atau disebut sebagaigulma berdaun pita merupakan gulma
dari kelompok
graminae
yang memilikiciri-ciri tulang daun sejajar tulang daun utama, panjang dan lebar
daun jelas berbeda (Solahudin, dkk., 2010).Tertekannya pertumbuhan dan rend
ahnya hasil disebabkan oleh gulma.Gulma mampu berkompetisi dengan tanam
an budidaya, merupakan hama dan

12

penyakit, dan mengeluarkan zat allelopati yang menghambat pertumbuhantan


aman lain di sekitarnya (Sari dan Rahayu, 2013).Adapun jenis-jenis gulma yang
dapat tumbuh di sekitar tegakan tanamantalas, yaitu:a.
Gulma Rumput-rumputan (
grasses
)1.

Cynodon dactylon
Bentuk morfologi tumbuhan Grintingan (
Cynodon dactylon
(L.)Pers.
)
Memiliki akar serabut. Memiliki bentuk daun yang kecil panjang.Panjang daun

berkisar 7-18 cm. Daun terdapat pada batang, pangkal daun berbentuk acumin
ate,

dan memiliki tepi daun yang rata (tidak bergerigi)daun kadang-kadang memiliki
bulu halus berwarrna putih. Bentuk batang bulat berongga dan mempunyai rua
s. Tanaman air dengan bunga yanghamper tidak ada. Merupakan tumbuhan be
rair dengan kadar toleransi pHmencapai 40ºC .
Gambar 1.
Cynodon dactylon
L.2.

Digitaria ciliaris
Tumbuh-tumbuhan dapat mudah tumbuh pada segala macamkeadaan tanah p
ada ketinggian 1

1800 m. Tumbuihan tahunan dalam bentuk lempengan, batang yang menyagg
a bunga tingginya 50-11-cm.
Digitaria ciliaris
merupakan gulma berdaun sempit, yang memiliki cirikhas seperti: daun menye
rupai pita, batang tanaman beruas-ruas, tanamantumbuh tegak atau menjalar,
dan memiliki pelepah atau helaian daun.Pelepahnya tipis, helai daunnya lembu
t berbentuk pita. Bunga majemukdiujung batang berbentuk tandan berjumlah
4-9 spikelet berbentuk bulat

13

telur. Rumput yang berumpun, dengan batang yang merayap; tinggi dapatmenc
apai 1

1.2 m.
Gambar 2.
Digitaria ciliaris
Batang berongga, pipih yang besar semakin ke bawah. Pelepahdaun menempel
pada batang, lidah sangat pendek. Helaian daun berbentukgaris lanset atau gar
is, bertepi kasar, kerapkali berwarna keunguan. Bulir 2

22 per karangan bunga, terdapat pada ketinggian yang tidak sama. Poros bulir
berlunas, panjang 2

21 cm. Anak bulir berseling kiri dan kanan dari poros, berdiri sendiri dan berpa
sangan tetapi dengan tangkai yang tidaksama panjang, ellips memanjang, ronto
k pada saat bersamaan, panjang 2

4 mm.3.

Imperata cylindrical

Gambar 3.
Imperata cylindrica
L
.
Beauv

Alang-alang ( Imperata cylindrica L


.
Beauv )
merupakan rumput
yang tumbuh secara liar, dan tersebar luas dihutan, sawah, kebun atau pekaran
gan rumah dan lingkungan terbuka lainnya. Rumput ini memiliki
RELATED PAPERS

Anda mungkin juga menyukai