2.8 Cara Pengendalian (Karantina, Kultur Teknis Fisik Mekanik Jayati, Genetika dan
Kimia)
Teknik Pengendalian OPT Melalui Penerapan PHT (Pengelolaan Hama Terpadu)
1. Pengendalian dengan peraturan dan karantina
Pasar global yang semakin terbuka dan lalu-lintas barang antar negara yang semakin
meningkat juga bisa meningkatkan peluang untuk masuknya hama baru dari negara lain ke
Indonesia. Hama dan patogen baru yang telah masuk menyebabkan kerugian ekonomi yang
besar. Oleh karena itu, varietas tomat, cabai, dan mentimun yang ditanam adalah yang sudah
dilepas dan sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia. Apabila di lapangan ditemukan
hama maupun penyakit yang selama ini belum pernah ditemukan dan dimungkinkan sebagai
hama baru, maka segera laporkan pada pihak yang berwenang atau Dinas Pertanian setempat.
2. Pengendalian secara fisik
Untuk penyakit tertentu, pengendalian fisik dapat dilakukan dengan merendam benih dalam
air panas dengan suhu tertentu. Untuk serangga hama biasanya dilakukan dengan
menggunakan mulsa plastik untuk mencegah larva berpupa di dalam tanah dan plastik dapat
memantulkan sinar yang menyebabkan serangga yang hidup di bawah permukaan daun
terganggu.
3. Pengendalian kultur teknis
Penerapan teknologi ini dilakukan dengan merancang sistem budidaya tanaman sayuran yang
menyebabkan tanaman tersebut tidak lagi menjadi tempat yang kondusif bagi perkembangan
hama dan patogen. Kegiatan pengendalian dapat dimulai sejak pengolahan tanah, pengaturan
jarak tanam, tumpang sari, dan pemupukan berimbang yang membuat tanaman sehat.
4. Pengendalian alami dan pengendalian hayati
Tanaman sayuran pada umumnya berumur pendek dan ditanam sebagai bagian dari rotasi
tanaman padi atau rotasi di antara tanaman sayuran lain. Kondisi ini seringkali tidak mampu
memberikan kemanfaatan yang maksimum bagi musuh alami untuk bekerja mengendalikan
hama yang biasanya datang terlebih dulu dan berkembang dengan cepat. Oleh karena itu,
penyediaan tanaman refugia dapat membantu proses konservasi musuh alami saat terjadi
transisi dari tanaman satu dengan tanaman lain dengan menyediakan habitat tempat hidup dan
sumber pakan.
5. Pengendalian dengan pestisida
Teknologi ini merupakan pilihan terakhir kalau teknologi lain yang sudah diterapkan tidak
mampu mengendalikan perkembangan populasi hama atau intensitas kerusakan tanaman.
Identifikasi hama yang tepat dan pemilihan pestisida yang sesuai dengan hama sasaran
merupakan tahap pertama yang akan menentukan keberhasilan pengendalian. Penggunaan
pestisida harus sesuai dengan takaran dan rekomendasi yang ada di dalam label dan pengguna
harus menggunakan pakaian yang sesuai untuk menutupi tubuh sehingga terhindar dari
kontaminasi. Telah banyak dilaporkan bahwa penggunaan pestisida yang sama akan
menyebabkan hama menjadi resisten. Oleh karena itu, salah satu cara untuk menghambat
terjadinya resistensi adalah melakukan rotasi dengan pestisida yang mempunyai cara kerja
yang berbeda