Anda di halaman 1dari 12

TUGAS AGROTEKNOLOGI

MACAM-MACAM GULMA DAUN LEBAR DAN CARA


PENGENDALIANNYA

Disusun oleh :
Alfira Rahma Nursita Haerna
H0417005

PROGRAM PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2018
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Gulma atau disebut juga organisme pengganggu tanaman (OPT)
adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan
pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman
produksi. Gulma dapat diartikan juga sebagai tumbuhan yang tumbuh
diantara tanaman budidaya yang mengakibatkan adanya persaingan
penyerapan unsur hara, air, maupun sinar matahari sehingga
menghambat pertumbuhan dan mengakibatkan penurunan hasil produksi.
Gulma dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis seperti gulma
berdaun lebar, gulma rumput-rumputan, pakis (tanaman paku) dan gulma
teki-tekian.

II. Tujuan
1. Mengetahui pengertian gulma daun lebar
2. Mengetahui macam-macam gulma daun lebar
3. Mengetahui klasifikasi dari macam-macam gulma daun lebar
4. Mengetahui cara pengendalian gulma daun lebar
PEMBAHASAN
Gulma daun lebar memiliki ciri-ciri pada umumnya dari anggota
Dicotyledoneae, bentuk daun melebar dan tanaman tumbuh tegak atau
menjalar, biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi
terhadap tanaman budidaya berupa kompetisi cahaya, daun dibentuk
pada meristem pucuk dan sangat sensitif terhadap kemikalia. Terdapat
stomata pada daun terutama pada permukaan bawah, lebih banyak
dijumpai. Terdapat tunas-tunas pada nodusa, serta titik tumbuh terletak
di cabang. Gulma berdaun lebar juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu gulma
yang hidup di darat dan di air. Berikut adalah 10 dari berbagai macam
gulma berdaun lebar.

1. Trianthema portulascartum

Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Caryophyllales
Famili Aizoaceae
Genus Trianthema
Spesies Trianthema portulascatrum L.

Merupakan jenis gulma berdaun lebar yang biasanya ditemukan di


dataran rendah dan atau dataran tinggi. Menjadi pengganggu tanaman di
sawah kering atau ladang dengan tanaman palawija. Jenis ini memiliki
daun yang agak tebal (succulent) sehingga tampak seperti krokot
(Portulacaceae), namun daun lebih lebar dengan tepi daun berwarna
merah, bentuk membulat, batang mengandung air, percabangan
simpodial, merayap menutup permukaan tanah. Pengendalian yang
dilakukan secara budidaya dapat dengan penggenangan, melakukan
pengolahan tanah karena batang dapat tumbuh kembali, tidak dianjurkan
dibiarkan sampai tanaman tumbuh dewasa, membuang tanaman berbuah
dari lahan untuk menghentikan shedding.

2. Sphenoclea zeylanica

Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Solanales
Famili Sphenocleaceae
Genus Sphenoclea
Spesies Sphenoclea zeylanica

Merupakan tanaman pengganggu atau gulma jenis berdaun lebar,


biasanya ditemukan di dataran rendah pada lahan sawah padi. Gulma ini
biasa disebut juga sebagai tanaman gonad, akarnya berbentuk tali,
batangnya berongga, bunga membentuk bulir dengan mahkotanya
berwarna putih. Tanaman gonda berkembang biak melalui biji, setiap
bulir bunga menghasilkan biji-biji. Tumbuh baik pada lahan sawah yang
selalu tergenang dan di rawa. Pengendaliannya dengan cara budidayanya
adalah dengan menutupi kanopi yang menghalangi pertumbuhan gulma.
3. Amaranthus spinosus

Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Caryophyllales
Famili Amaranthaceae
Genus Amaranthus
Spesies Amaranthus spinosus

Merupakan tanaman liar atau pengganggu yang biasanya


ditemukan di kebun-kebun atau tepi jalan. Tanaman ini termasuk
tanaman pengganggu atau gulma berdaun lebar. Tingginya dapat
mencapai 1 meter. Tumbuhan ini juga disebut bayam duri. Sebagai
tanda khas dari tumbuhan bayam duri yaitu pada pohon batang,
tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga orang
mengenal sebagai bayam duri. Bayam duri tumbuh baik di
tempat-tempat yang cukup sinar matahari dengan suhu udara antara 25
- 35 Celcius. Pengendaliannya dengan cara budidaya dapat dilakukan
dengan penyiangan dengan tangan pada awal (sebelum tumbuh duri)
atau menggenang tanaman untuk menekan pertumbuhan.
4. Marsilea minuta

Kingdom Plantae
Divisi Pteridophyta
Kelas Polypodiopsida
Ordo Salviniales
Famili Marsileaceae
Genus Marsilea
Spesies Marsilea minuta

Tanaman ini disebut sebagai semanggi, termasuk dalam klasifikasi


gulma berdaun lebar dan ditemukan di dataran rendah yang merupakan
gulma pada tanaman padi. Tanaman ini bersaing dalam
memperebutkan zat hara dengan tanaman padi. Pengendalian secara
budidaya dapat dilakukan dengan meminimalkan pengolahan tanah
basah dan juga pengolahan tanah kering sesudah panen untuk
mengeringkan rimpang.
5. Pistia stratiotes
Kingdom Plantae
Divisi Tracheophyta
Kelas Liliopsida
Ordo Alismataes
Famili Araceae
Genus Pistia
Spesies Pistia stratiotes L.

Tanaman ini biasa disebut apu-apu atau kayambang dan


dikategorikan sebagai gulma berdaun lebar pada tanaman padi.
Pengendalian secara budidaya dengan cara pengeringan sawah dan
pencabutan atau penghapusan fisik.
6. Polygonum hydropiper

Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Kelas Dicotyledonae
Ordo Polygonales
Famili Polygonaceae
Genus Polygonum
Spesies Polygonum hydropiper

Tanaman ini tergolong dalam tanaman gulma berdaun lebar yang


dapat ditemukan di dataran rendah pada lahan padi. Pengendalian
gulma ini secara budidaya dilakukan dengan mencabut sampai ke
akar-akarnya atau dengan memotong batang-batang yang berpotensi
dapat bertunas kembali dan dikendalikan juga sebelum berbunga.
7. Monochoria vaginalis

Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Liliopsida
Ordo Liliales
Famili Pontederiaceae
Genus Monochoria
Spesies Monochoria vaginalis

Termasuk dalam klasifikasi gulma berdaun lebar yang sering


terdapat di dataran rendah atau lahan basah yaitu lahan sawah yang
dapat terendam air. Pengendalian yang dilakukan secara budidaya atau
tanpa bahan kimia adalah dengan melakukan stale persemaian dengan
pengolahan tanah basah dan juga penyiangan dengan tangan.

8. Ludwigia adscendens
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Myrtales
Famili Onagraceae
Genus Ludwigia
Spesies Ludwigia adscendens

Termasuk dalam klasifikasi gulma berdaun lebar yang memiliki


nama local krangkong. Tanaman ini sering ditemukan di tepi-tepi
sungai, sawah atau tempat-tempat yang berair. Pengendalian yang
dapat dilakukan dengan cara budidaya atau tanpa menggunakan bahan
kimia adalah penyiangan dengan tangan.

9. Ipomoea aquatic

Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Kelas Dicotyledonae
Ordo Convolvulales
Famili Convolvulacae
Genus Ipomoea
Spesies Ipomoea aquatic

Termasuk dalam klasifikasi gulma berdaun lebar yang dapat


ditemukan di daerah dataran rendah atau daerah lahan yang berair,
disebut juga sebagai tanaman kangkung air. Tanaman ini bertumbuh
dengan merambat, penyeberannya luas dan juga memilliki banyak
cabang. Cara pengendaliannya yang dapat dilakukan dengan cara
budidaya atau tanpa menggunakan bahan kimia adalah dengan
mencabut secara fisik tetapi dapat dengan mudah membentuk akar
kembali dari buku-buku (node) nya.

10. Eichornia crassipes

Kingdom Plantae
Divisi Tracheophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Commelinales
Famili Pontederiaceae
Genus Euchornia
Spesies Euchornia crassipes

Tanaman yang dikenal juga sebagai tanaman eceng gondok ini


termasuk dalam klasifikasi gulma berdaun lebar. Tanaman ini tumbuh
di perairan (akuatik) yang dapat mengapung jika airnya dalam dan
berakar pada air dangkal. Pengendalian yang dapat dilakukan dengan
cara budidaya yaitu tanpa menggunakan bahan kimia adalah dengan
cara dikeringkan dan pencabutan secara fisik yang memungkinkan
kecilnya infesti.
LAMPIRAN

Sumber
https://debbyeka.blogspot.co.id/2016/12/macam-macam-gulma-berdaun-lebar.ht
ml
https://id.wikipedia.org/wiki/Gulma
http://www.sampulpertanian.com/2016/10/pengertian-gulma.html

Anda mungkin juga menyukai