I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kopi (Coffea Sp) merupakan tanaman yang berasal dari Ethiopia yang
kopi mulai masuk ke Indonesia diperkirakan pada tahun 1698-1699 yang dibawa
oleh Belanda yang ditanam secara percobaan dalam masa tanam paksa karena
memiliki nilai ekonomis tinggi. Sentara produksi tanaman kopi di Indonesia yaitu
provinsi Bali, Sumatra Utara, Aceh, Lampung, Sumatra Barat, Jawa Barat dan
Sumatra Selatan.
belakanan ini memiliki pasaran dunia. Seperti yang kita ketahui bahwa kopi sangat
Timur ini sendiri sangat kebun kopi sangat banyak dari tahun ketahun mengalami
peningkatan. Terkadang jika sudah panen raya sudah tiba biasanya biji kopi akan
mengalami penurunan harga sehingga banyak petani yang memilih menyimpan biji
Dan bahkan terkadang ada biji kopi yang disimpan sampai satu tahun atau
bahkan lebih dari satu tahun. Sehingga mempengaruhi bau biji kopi. Yang akan
dihasilkan. Pada tahun 1974-1975 kuas areal rakyat meliputi 90% dari seluruh areal
tanaman kopi di negara kita (AAK, 1991).Luas areal yang sudah ada menunjang
Pada era industri sekarang ini, upaya peningkatan mutu biji kopi rakyat sudah
saatnya diarahkan melalui pendekatan agrobisnis. Dengan pola ini, petani tidak lagi
2
di lihat sebagai individu dengan kemampuan bidang plroduksi yang terbatas. Para
pertani mampu berusaha tani secara kelompok, membentuk badan usaha yang
Sebagian besar dari luas areal perkebunan kopi yang di budidayakan adalah
dari jenis kopi robusta (Coffea canephora). Jenis kopi ini hampir 95% dari luas
oleh lebih dari 50 negara yang berada di kawasan tropis membentang dari Amerika
penduduk pedesaan di Indonesia. Jika potensi ini bisa kita manfaatkan tidaklah sulit
untuk menjadikan komoditi ini menjadi andalan di sektor perkebunan. Hanya butuh
sedikit sentuhan teknis budidaya yang tepat, niscaya harapan kita menjadi kenyataan.
B. Tujuan
berbeda dengan tanaman musiman, dan dalam tata nama secara taksonomi ini
(Anonimus. 2014).
memiliki bentuk batang yang bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin
mengecil. Berkaitan dengan bentuk batang biasanya yang dimaksud adalah bentuk
batang pada penampang melintangnya, maka bentuk batang tanaman kopi adalah
Daun kopi mempunyai bentuk bulat telur, ujungnya agak meruncing sampai
bulat, tumbuh pada batang, cabang dan ranting-ranting, tersusun berdampingan pada
ketiak. Pada batang dan cabang-cabang yang tumbuhnya tegak lurus susunan
pasangan daun ini berselang-seling pada ruas-ruas berikutnya. Sedangkan daun pada
ranting dan pada cabang-cabang mendatar pasangan daun ini terbentuk pada bidang
Curah hujan yang sesuai untuk kopi seyogyanya adalah 1500 – 2500 mm
per tahun, dengan rata-rata bulan kering 1-3 bulan dan suhu rata-rata 15-25 derajat
penanaman akan berkaitan juga dengan citarasa kopi (M. Syakir. 2010).
4
individu pohon, oleh karena itu banyak dikembangkan di negara-negara yang sukar
dan mahal tenaga kerja. Oleh karena itu umumnya perusahaan perkebunan besar di
kerangka tanaman yang kuat dan seimbang. Tanaman menjadi tidak terlalu tinggi,
cabangcabang lateral dapat tumbuh dan berkem-bang menjadi lebih kuat dan lebih
panjang. Selain itu kanopi pertanaman lebih cepat menutup. Hal ini penting untuk
cabangcabang yang tidak produktif yang biasanya tumbuh pada cabang primer, dan
cabang balik, cabang cacing (adventif). Pemangkasan cabang-cabang tua yang tidak
produktif biasanya telah berbuah 2-3 kali, hal ini bertujuan agar dapat memacu
cabang tersebut harus dipotong juga agar zat hara dapat dimanfaatkan untuk
terhadap cabang yang terserang hama hal ini agar tidak menjadi sumber inang (M.
Syakir. 2010).
multiflora). Sedang letak bunga kopi adalah pada ketiak daun maka disebut dengan
flos lateralis atau flos axillaris. Dengan bunga yang membentuk suatu rangkaian
5
Kopi di Indonesia saat ini umumnya dapat tumbuh baik pada ketinggian
tempat di atas 700 m di atas permukaan laut (dpl). Dalam perkembangannya dengan
adanya introduksi beberapa klon baru dari luar negeri, beberapa klon saat ini dapat
ditanam mulai di atas ketinggian 500 m dpl, namun demikian yang terbaik
seyogyanya kopi ditanam di atas 700 m dpl, terutama jenis kopi robusta. Kopi
arabika baik tumbuh dengan citarasa yang bermutu pada ketinggian di atas 1000 m
dpl. Namun demikian, lahan pertanaman kopi yang tersedia di Indonesia sampai saat
ini sebagian besar berada di ketinggian antara 700 sampai 900 m dpl (M. Syakir.
2010).
perakaran yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan
pada kemarau panjang bila di daerah perakarannya tidak di beri mulsa. Kopi
termasuk keluarga (suku rubiaceae ), keluarga coffea, bijinya berkeping dua (dikotil),
sehingga memiliki akar tunggang. Akar tunggang tumbuh dari akar lembaga yang
tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar yang lebih
Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Biji masak terdiri dari
3 bagian yaitu embrio, endosperm (hasil pembuahan ganda), dan kulit biji yang
dibentuk oleh dinding bakal biji termasuk kedua integumennya. Embrio adalah
masa dorman. Saat itu biasanya embrio tahan stres. Embrio senantiasa diiringi
6
cadangan makanan baik organik maupun anorganik yang berada disekeliling embrio
atau di dalam jaringannya sendiri. Kulit biji atau testa bersifat tahan atau kadang-
Cadangan makanan dalam biji menunjang sporofit muda yang muncul dari
cadangan makanan merupakan salah satuu fungsi utama biji. Penyimpanan makanan
Endosperm dibentuk oleh hasil pembelahan penyatuan inti sel jantan dengan inti sel
Namun, dibanyak tumbuhan dikotil, kedua jenis jaringan tersebut hidup singkat saja
dan amkana diserap oleh embrio yang sedang berkembang sebelumbiji memasuki
masa istirahat. Dalam hal itu, makanan disimpan dalam tubuh embrio, yakni dalam
bagian vegetatif tanaman (daun, tunas, batang, akar, jaringan, organ) dapat menjadi
alternatif bagi industri bibit karena tidak tergantung pada musim buah. Keberhasilan
pengembangan klon dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan
Keberhasilan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya regenerasi akar dan
pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru yang true to name atau true to
type. Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi oleh faktor intern yaitu dari tanaman itu
sendiri dan ekstern yaitu dari lingkungan sekitar. Salah satu faktor intern yang
mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk adalah fitohormon yang berfungsi sebagai
Faktor intern yang paling penting dalam mempengaruhi regenerasi akar dan
pucuk pada stek adalah faktor genetik. Jenis tanaman yang berbeda mempunyai
dengan cara stek, tanaman sumber seharusnya memiliki sifat-sifat unggul serta tidak
terkena hama dan penyakit. Selain itu, manipulasi terhadap kondisi lingkungan dan
status fisiologi tanaman sumber juga penting dilakukan agar tingkat keberhasilan
stek tinggi. Kondisi lingkungan dan status fisiologi yang penting bagi tanaman
sumber diantaranya:
1. Status air. Stek lebih baik diambil pada pagi hari dimana bahan stek dalam
keadaan turgid.
2. Temperatur. Tanaman stek lebih baik ditumbuhkan pada suhu 12°C hingga
27°C.
yang masih ada pada tanaman sumber bisa dilakukan pengeratan untuk
terjadinya regenerasi akar dan pucuk. Lingkungan tumbuh atau media pengakaran
rendah, sistem drainase dan aerasi baik, suhu tidak terlalu dingin atau panas, tidak
terkena cahaya penuh, dan bebas dari hama atau penyakit.(Hartmann et al., 1997).
9
Universitas Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution Km 11, Kelurahan simpang tiga,
bulan, terhitung dai bulan Oktober 2016 sampai Desember 2016. (Lampiran 1)
Bahan yang di gunakan dalam pelaksanaan pada praktikum ini adalah biji
kopi, zpt (growton), cabang orthrotrop dari tanaman induk. sedangkan alat yang di
1. Penyiapan benih
dibersihkan dari lendir (pulp) yang menempel. Caranya, campurkan serbuk gergaji
atau abu gosok pada biji yang berlendir, namun disini kami hanya menggunakan
pasir untuk membersihkan lendir (pulp) yang menempel pada biji kakao.
2. Penanaman benih
hanya 4 biji, Setelah itu biji kopi yang telah dipilih di tanam pada polybag.
teriknya sinar matahari atau tetesan air hujan secara langsung. Setelah itu, lobang
3. Pemeliharaan
a. Penyiraman
b. Penyiangan
dilakukan sekali seminggu, hal ini dikarnakan gulma tidak terlalu banyak dan mudah
lobangi dengan alat yang tajam. Pada stek tanaman kopi ini yang di gunakan adalah
cabang orthrotrop, cabang tersebut di potong menggunakan gunting stek dengan arah
miring, tujuannya untuk memunculkan akar primer. Lalu daun pada cabang tersebut
di hilangkan dan di potong 1/3 dengan tujuan mengurangi transpirasi. Setelah itu di
celupkan ke dalam ember berisikan air, kemudian cabang bekas potongan yang ingin
Penanaman stek tanaman kopi ini di tanam dalam dua polybag. Cara
penanamannya, buat lubang tanam kedalaman sekitar 3-5 cm, lalu masukan ujung
cabang yang telah di celupkan ke dalam ZPT (growton) tadi. Cara memasukannya
tidak boleh sampai tergesek oleh dinding tanah pada lubang tanam tersebut, setelah
itu tutup tanah dengan cara menekan menggunakan jari telunjuk dan jari jempol.
11
E. Parameter Pengamatan
1. Hari berkecambah
Untuk parameter pengamatan hari kecambah ini dihitung mulai dari saat
Untuk keberhasilan stek pada tanaman kopi ini melihat berapa hasil stek yang
pertumbuhan benih kopi sebanyak 4 benih dari 4 benih yang disemai. Dari hasil
= 0/4 x 100 %
=0%
Pada praktikum ini hasil yang didapatkan tidak seperti yang diharapkan, tidak
ada biji/benih yang berkecambah, ini disebabkan teknik pembibitan yang dilakukan
tidak tepat sehingga kegagalan besar terjadi. Adapun faktor yang mepengaruhi
Pembiakan dari biji hasilnya kurang memuaskan untuk kopi karena benih
benih propelegitim, yaitu benih dari kebun biklonal (terdiri 2 klon), sehingga pohon
jantan dan betina dikenali dan dipilih dari klon-klon yang unggul. Sedangkan benih
illegitim adalah benih yang berasal dari pertanaman poliklonal (terdiri atas lebih dari
serta faktor luar yang meliputi: air, temperatur, oksigen, dan cahaya. Biji/benih yang
di kecambahkan tidak ada satupun yang berkecambah, hal ini juga mungkin karna
13
teknik pembibitan yang saya lakukan tidak tepat cara. Namun tidak hanya teknik
tersebut, yaitu:
1. Faktor Internal
tidak dapat berkecambah. Benih yang belum masak secara fisiologis belum memiliki
b. Ukuran Benih
banyak dibandingkan benih yang kecil, serta embrionya juga besar. Makin
besar/berat suatu benih maka kandungan kabrbohidrat, protein, lemak dan mineral
yang diperlukan untuk perkecambahan semakin banyak pula. Maka benih besar dan
Walaupun benih berasal dari varietas yang sama, ukuran yang lebih besar
akan mampu tumbuh relatif cepat dibandingkan dengan ukuran benih yang lebih
kecil. Kandungan cadangan makanan akan mempengaruhi berat suatu benih. Hal ini
tentu akan mempengaruhi kecepatan tumbuh benih, karena benih yang berat dengan
kandungan cadangan makanan yang banyak akan menghasilkan energi yang lebih
besar saat mengalami proses perkecambahan. Hal ini akan mempengaruhi besarnya
mineral. Bahan-bahan ini diperlukan sebagai bahan baku dan energi bagi embrio
c. Dormansi
disebabkan oleh berbagai faktor antara lain : impermeabilitas kulit biji terhadap air
d. Penghambat Perkecambahan
misalnya herbisida, lendir yang melapisi biji biji kakao. Misalnya asam absisat
2. Faktor Eksternal
a. Air
penting yang mempengaruhi penyerapan air pada benih yaitu sifat pelindung kulit
benih dan jumlah air yang tersedia disekitarnya. Sedangkan jumlah air yang
diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya, dan tingkat pengambilan air
turut dipengaruhi oleh suhu. Perkembangan benih tidak akan dimulai bila air belum
terserap masuk ke dalam benih hingga 80 - 90 % dan umumnya dibutuhkan kadar air
benih sekitar 30 - 55 %.
b. Temperatur
dicapai pada periode terpendek. Suhu maksimum yaitu suhu tertinggi di mana
karena merupakan batas ambang kritis benih tidak dapat hidup (mati).Temperatur
c. Oksigen
pengambilan oksigen, pelepasan karbondioksida, dan air serta energi berupa panas.
perkecambahan benih.
d. Cahaya
dapat mengalami etiolasi. Etiolasi yaitu terjadinya pemanjangan yang tidak normal
pada hipokotil atau epikotil dan kecambah berwarna pucat serta lemah.
e. Medium
kemampuan menyimpan air dan bebas dari organisme penyebab penyakit terutama
cendawan.
1 2 3 4
16
pertumbuhan stek kopi sebanyak 4 stek yang ditanam. Dari hasil tersebut dapat
= 0/4 x 100 %
=0%
Pemakaian ZPT pada bahan stek tanaman kopi berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan akar tanaman yang lebih banyak, mengaktifkan penyerapan unsur hara,
diperhatikan dengan baik. Zpt ini sangat cepat masuk kedalam tanaman,
mempercepat aliran protoplasma sel dan meningkatkan pertumbuhan akar karna itu
stek yang masih muda, temperatur yang terlalu tinggi, kurangnya ketersediaan air
bagi batang yang telah distek, gunting stek tidak tajam sehingga batang yang akan
distek memar. Pada dasarnya cara perbanyakan stek akan kurang menguntungkan
jika bertemu dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru terbentuk
tidak tahan stress lingkungan. Selain itu penyebab kegagalan stek yaitu tanaman
yang di stek tidak sehat terdapat bercak merah pada tanaman utama saat kulitnya di
buka setelah di sayat/ dipotong, tanaman yang di stek bagian yang telah dibelah /
17
disayat terkena / kemasukan sesuatu, terlalu lama dalam memasang tetapi tidak di
bahan stek, umur bahan stek, adanya tunas dan daun pada stek, kandungan bahan
makanan pada stek, kandungan zat tumbuh, pembentukan kalus, media pertumbuhan,
tanam berfungsi sebagai tempat berjangkarnya akar, penyedia air dan unsur hara,
penyedia oksigen bagi berlangsungnya proses fisiologi akar serta kehidupan dan
aktivitas mikrobia tanah. Media perakaran berfungsi sebagai pendukung stek selama
udara pada pangkal stek. Media perakaran yang baik adalah yang dapat memberikan
aerasi dan kelembaban yang cukup, berdrainase baik, serta bebas dari patogen yang
Series 3
100%
90%
80%
70%
60%
Axis Title
50%
Series 3
40%
30%
20%
10%
0%
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman stek pada
kopi . pada saat pembungkus dibuka stek pertumbuhan steknnya mencapai 100 %,
pertumbuhan stek yang 25 % lagi mati diakibatkan oleh jamur dan batang
A. Kesimpulan
Pemakaian ZPT pada bahan stek tanaman kopi dan kakao berfungsi untuk
protoplasma sel dan meningkatkan pertumbuhan akar karna itu atonik akan bekerja
Faktor internal yang menghambat perkecambahan itu misalnya seperti biji yang
belum masak, ukuran biji, asam absisat (ABA), dormansi benih, dll. Faktor enternal
ini lebih kepada gen dan hormon.Sementara itu faktor eksternal yang menghambat
perkecambahan itu seperti cahaya, air, suhu (temperatur), oksigen, medium, dll.
juga dapat terjadi apa bila teknik kita dalam melakukan perkecambahan tidak tepat
cara.Stek pada tanaman kopi juga sama halnya di pengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal.
B. Saran
Saran saya sebaiknya mahasiswa/i diberi buku panduan dalam praktikum agar
DAFTAR PUSTAKA
Loo, T.G. 1983. Penuntun Praktis Mengelola Teh dan Kopi. Jakarta: P.T. Kinta.
Najiyati, S. dan Danarti. 1990. Budidaya dan Penanganan Lepas Panen Kopi,
Jakarta: Penebar Swadaya.
Setiowati, T dan Deswaty F. 2007. Biologi Interaktif untuk SMA/MA Kelas XII.
Jakarta: Azka Press
Pertumbuhan Bibit Gmelina (Gmelina arborea Linn). Tekno Hutan Tanaman 3 (1): 1
–5
Susilowarno, dkk. 2007. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakrta : Grasindo
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Cetakan 5. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sutopo, L. 2010. Teknologi Benih Edisi Revisi. Cetakan 7. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
LAMPIRAN
dosen
22
Lampiran 2. Dokumentasi
Biji Kopi