Anda di halaman 1dari 16

DASAR - DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

KLASIFIKASI GULMA

DOSEN PENGAMPU : Ir. Sulhaswardi, MP

DISUSUN OLEH:

MHD. FIKRI HAIKAL ZS

204110197

4C Agroteknologi

PRODI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2022
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-Nya kami

diberi kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas dasar-

dasar perlindungan tanaman makalah yang berjudul “Klasifikasi Gulma”.

Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran ataupun menjadi

referensi kita dalam mengenal dan mempelajari klasifikasi gulma. Dalam makalah ini saya

menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan

dan kesempurnaan sangat saya nantikan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada

umumnya.

Pekanbaru, Mei 2022

Penulis
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

PENDAHULUAN 4
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Tujuan 4

TINJAUAN PUSTAKA 5

III. KLASIFIKASI GULMA 8

IV. PENUTUP 15
4.1. Kesimpulan 15

DAFTAR PUSTAKA 16
4

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gulma adalah tumbuhan yang mudah tumbuh pada setiap tempat yang berbeda-beda,
mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai yang kaya nutrisi Sifat inilah yang
membedakan gulma dengan tanaman yang dibudidayakan. Luasnya penyebaran gulma
dikarenakan daun dapat dimodifikasikan. Inilah yang memungkinkan gulma unggul dalam
persaingan dengan tanaman budidaya. Di samping itu, gulma juga dapat membentuk biji
dalam jumlah banyak, ini yang menyebabkan gulma cepat berkembang biak (Palijama, 2012).
Gulma merupakan tanaman yang tidak dikehendaki oleh para petani, karena tanaman
ini tumbuhnya salah tempat dan dapat merugikan. Gulma yang tumbuh dan berada di sekitar
tanaman yang dibudidayakan dapat menghambat pertumbuhan serta menekan hasil akhir.
Persaingan antara tanaman dan gulma terjadi baik di atas permukaan tanah yang berupa
persaingan dalam mendapatkan cahaya matahari, CO2 dan ruang tumbuh, persaingan
mendapatkan air dan unsur hara (Indriyanto, 2010).
Gulma merupakan tumbuhan yang memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan
tanaman budidaya, dimana dampak yang ditimbulkan tersebut dapat bersifat langsung
maupun tidak langsung. Sebagai organisme pengganggu tanaman, gulma dapat
mengakibatkan berkurangnya tingkat produktivitas tanaman budidaya. Hal ini terjadi karena
gulma yang tumbuh pada lahan pertanian dapat mengakibatkan terjadinya kompetisi atau
persaingan dengan tanaman budidaya dalam proses penyerapan unsur-unsur hara,
penangkapan cahaya dan penyerapan air, gulma juga dapat menjadi tempat persembunyian
hama. Selain itu gulma merupakan jenis tumbuhan yang berasal dari spesies liar dan memiliki
kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang terjadi pada saat tanaman
talas mulai berkembang (Rosmanah, dkk., 2016).

1.2. Tujuan
Tujuan dari paper ini untuk mengetahui tentang gulma.
5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Gulma
Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak dikehendaki yakni
tumbuh pada areal pertanaman. Gulma secara langsung maupun tidak langsung merugikan
tanaman budidaya. Gulma dapat merugikan tanaman budidaya karena bersaing dalam
mendapatkan unsur hara, cahaya matahari, dan air. Jenis gulma yang tumbuh biasanya sesuai
dengan kondisi perkebunan, misalnya pada perkebunan yang baru diolah, maka gulma yang
dijumpai kebanyakan adalah gulma semusim, sedang pada perkebunan yang telah lama
ditanami gulma yang banyak terdapat adalah jenis tahunan. Gulma yang terdapat pada
dataran tinggi relatif berbeda dengan yang tumbuh di daerah dataran rendah, Pada daerah
yang tinggi terlihat adanya kecenderungan bertambahnya keanekaragaman jenis, sedangkan
jumlah individu biasanya tidak begitu besar. Hal yang sebaliknya terjadi pada daerah rendah
yakni jumlah individu sangat melimpah, tetapi jenis yang ada tidak begitu banyak
(Soekisman, T. dkk. 1984).
Gulma dikenal sebagai tumbuhan yang mampu beradaptasi pada ritme pertumbuhan
tanaman budidaya. Pertumbuhan gulma cepat, daya regenerasinya tinggi apabila terluka, dan
mampu berbunga walaupun kondisinya dirugikan oleh tanaman budidaya.Secara fisik, gulma
bersaing dengan tanaman budidaya untuk ruang, cahaya, dan secara kimiawi untuk air,
nutrisi, gas-gas penting, dan dalam peristiwa alelopati. Beberapa jenis gulma dapat
memperbanyak diri dengan tuber (modifikasi dari akar yang berisi cadangan makanan).

B. Perkembangbiakan Gulma
Gulma mampu berkembang biak secara vegetatif maupun generatif dengan biji yang
dihasilkan. Kemampuan yang dimiliki oleh jenis-jenis gulma menahun untuk memperbanyak
diri dari bagian-bagian vegetatif menyebabkan jenis-jenis ini menjadi sangat kompetitif dan
sukar untuk dikendalikan. Produksi organ perbanyakan vegetatif juga erat kaitannya dengan
kandungan karbohidrat yang tersimpan.
Perbanyakan vegetatif adalah prinsip perkembangbiakan bagi sebagian besar gulma
tahunan.Gulma yang memperbanyak diri secara vegetatif sulit untuk dikendalikan karena
banyak memiliki organ vegetatif dorman di dalam tanah.

Beberapa bentuk organ vegetatif yang banyak ditemukan dalam perbanyakan jenis-jenis
gulma menahun yaitu:
6

a. Rhizoma (Rimpang) merupakan batang yang menjalar di dalam tanah yang dapat
membentuk akar dan tunas daun
b. Stolon merupakan batang yang silindris dan menjalar di permukaan tanah yang dapat
membentuk akar dan tunas
c. Umbi batang merupakan pangkal batang yang membengkak yang terletak di dalam
tanah. Dibedakan dari umbi daun dengan adanya beberapa mata tunas yang nyata
terlihat dan bagian yang bengkak sangat pendek
d. Umbi akar merupakan bagian terminal dari rhizoma yang membengkak dan
merupakan jaringan makanan serta mempunyai tunas ujung

C. Penyebaran Gulma
Mekanisme perbanyakan gulma termasuk salah satu yang paling efisien di alam.
Efisiensi seperti ini diperoleh melalui seleksi alam dan adaptasi ekologi. Perkembangbiakan
dapat dilakukan dengan biji atau dengan organ vegetatif. Pada gulma semusim,
perkembangbiakan dilakukan melalui produksi biji. Biji dihasilkan dalam jumlah banyak dan
sebagian besar memiliki dormansi. Biji didefinisikan sebagai sel telur yang masak yang telah
dibuahi dan mempunyai lembaga, persediaan makanan, dan lapisan perlindungan. Biji
mengandung semua bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memindahkan sifat sifat keturunan
yang diperoleh dari tumbuhan induknya, mampu mempertahankan hidup kecambahnya
meskipun hanya sementara sehingga dapat menyerap makanannya sendiri (Soetikno, 1990).
Menurut Soetikno (1990) biji gulma khususnya dari jenis-jenis yang semusim
memegang peranan penting dalam kaitannya dengan keberhasilan usaha-usaha pencegahan
atau pengendalian gulma. Jumlah biji yang mampu berkecambah dan tahan akan usaha-usaha
pengendalian akan menentukan kerugian yang timbul pada tanaman pangan setiap musimnya.
Banyaknya biji yang ada di dalam tanah atau lebih dikenal sebagai simpanan biji daun yang
jatuh ke permukaan tanah dari gulma yang tumbuh pada musim berikutnya akan menentukan
apakah jenis gulma ini dapat hidup dan mempunyai potensi untuk merugikan tanaman pangan
yang akan tumbuh di tempat itu. Jumlah biji yang ada dan berkecambah mungkin tidak cukup
untuk melakukan persaingan dengan tanaman pangannya akan tetapi masih menghasilkan
biji-biji yang akan mampu untuk bersaing untuk musim berikutnya.
Populasi biji gulma di dalam tanah sangat bervariasi jumlahnya tergantung dari
komposisi jenis gulma yang tumbuh di atasnya dan juga sejarah dari tanah itu sendiri. Jika
tanah semula digunakan untuk peternakan, maka sebagian besar dari biji-biji yang ada
merupakan biji gulma yang biasa dijumpai di daerah peternakan, sedangkan lahan pertanian
7

akan mempunyai populasi biji yang berkaitan dengan gulma-gulma pertanian. Populasi biji
gulma di lahan pertanian pada umumnya terdiri dari beberapa jenis yang dominan dengan
jumlah biji yang cukup tinggi, beberapa jenis dengan jumlah yang cukup, dan banyak jenis
yang mempunyai biji hanya sedikit saja. Pola-Pola produksi biji, penyebaran, dan
penyimpanan pada setiap tahapan dalam suatu suksesi kita akan jumpai bahwa jenis-jenis
pemula mempunyai simpanan biji yang cukup besar jika dibandingkan dengan jenis-jenis
pertengahan atau jenis-jenis akhir. Ini menunjukkan bahwa jenis-jenis pemula mampu
menghasilkan biji dalam jumlah yang cukup besar. Strategi semacam ini mempunyai potensi
reproduksi yang tinggi dikombinasikan dengan adanya dormansi menyebabkan adanya
simpanan biji di dalam tanah yang cukup besar dan tetap jumlahnya setiap waktu.

D. Kerugian Akibat Gulma


Secara umum kerugian yang ditimbulkan gulma dapat dibagi menjadi dua kategori
yang langsung dan yang tidak langsung. Kerugian langsung terjadi akibat kompetisi yang
dapat mengurangi jumlah atau hasil panen. Termasuk didalamnya adalah penurunan hasil
panen, baik secara kesulurhan atau yang dipanennya saja dan penurunan kualitas hasil
panenan sebagai akibat pencemaran oleh biji-biji gulma. Kerugian yang tidak langsung
terjadi akibat kompetisi yang dapat menimbulkan kerugian kepada petani tetapi tidak secara
langsung dalam hasil panen nya. Contohnya, gulma dapat menjadi inang sementara bagi
hama penyakit tanaman, dan menimbulkan gangguan penyakit 10 seperti pada beberapa jenis
gulma yang serbuk sari, getah, atau duri pada gulma tersebut sehingga dapat menimbulkan
alergi.
Kerugian langsung yang ditimbulkan akibat adanya gulma yang paling menjadikan
masalah khusus dalam bidang pertanian adalah dengan penurunan hasil panen. Gulma dapat
menurunkan hasil panen dalam dua cara yaitu:
1) Dengan mengurangi jumlah hasil yang dapat di panen (biji-bijian, rumput, atau buah-
buahan dan sebagainya)
2) Dengan mengurangi jumlah individu tanaman yang dipanen.
Besarnya penurunan hasil panen yang diakibatkan oleh gulma sangatlah bervariasi tergantung
dari jenis tanaman pokoknya, jenis gulma, dan faktor-faktor pertumbuhan yang
mempengaruhinya. Adanya gulma dalam jumlah yang banyak pada masa pertumbuhan dapat
menyebabkan kehilangan hasil secara total.
8

III. KLASIFIKASI GULMA

1. Klasifikasi Gulma Berdasarkan Morfologi dan Botani


Berdasarkan morfologi dan botaninya, gulma dikelompokkan menjadi golongan yaitu
golongan rumput (grasses) famili poaceae Gramineae), golongan teki (sedges) famili
Cyperaceae, dan golongan daun lebar (Broad Leaves/herbaceous)
● Gulma golongan rumput (Grasses)

Gulma golongan rumput (grasses) termasuk dalam suku/famili Gramineae/Poaceae.


Ciri-ciri umum gulma golongan rumput antara lain memiliki batang bulat atau agak pipih dan
rata-rata berongga. Daun-daun soliter pada buku-buku (ruas), tersusun dalam dua deret,
umumnya memiliki tulang daun sejajar. Gulma terdiri atas dua bagian, yaitu pelepah daun
dan helaian daun. Daun pada umumnya berbentuk garis dengan tepi yang rata. Lidah-lidah
daun sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun.
Dasar karangan bunga satuannya anak bulir (spikelet) yang dapat bertangkai atau
tidak (sessilis). Masing-masing anak bulir tersusun atas satu atau lebih bunga kecil (floret), di
mana tiap-tiap bunga kecil biasanya dikelilingi oleh sepasang daun pelindung (bractea) yang
tidak sama besarnya, yang besar disebut lemna dan yang kecil disebut palea.Buah disebut
caryopsis atau grain.Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi
menghasilkan stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi
secara mekanik.
Contoh gulma golongan rumput adalah sebagai berikut :
a) Cynodon dactylon (L.) Pers. (kakawatan, gigirintingan suket grinting)
b) Eleusine indica(L.) Gaena (rumput kelulang, cerulang jukut jampang)
c) Imperata cylindrica (L.) Beauv (alang-alang, carulang, jukut jampang)
9

d) Echinochloa crus-galli (L.) Cerv( jajagoan)


e) Echinochloa colanum (L.) Cerv (jajagoan leutik)
f) Panicum repens L. (lulampuyangan, jajahean)
g) Paspalum conjugatum Bergrn (jukut japang pait, jukut pait, rumput)

● Gulma golongan teki (sedges)

Gulma golongan teki termasuk dalam famili Cyperaceae. Batang Umumnya berbentuk
segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga. Daun tersusun dalam tiga
deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun(ligula). Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-
buku. Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun
pelindung.Buahnya tidak membuka. Kelompok teki – tekian memiliki daya tahan luar biasa
terhadap pengendalian mekanis, karena memiliki umbi batang didalam tanah
yang mampu bertahan berbulan – bulan.
Contoh gulma golongan teki adalah sebagai berikut :
a) Cyperus bervifolius (jukut pendul)
b) Cyperus rotundus L (teki)
c) Cyperus difformis L. (jukut papayungan).
d) Cyperus halpan L. (papayungan)
e) Cyperus iria L. (jekeng, linggih alit).
10

f) Cyperus kyllingia Endl. (jukut pendul bodas, teki, teki bodot, teki pendul).
g) Fimbristylis littoralis geidlah (F. miliacea (L) vahl (panon munding, tumbaran).
h) Scirpus grossius L.F (waligi, wlingen, lingi, mensing).

● Gulma golongan daun lebar (Broad Leaves)

Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Daun lebar
dengan tulang daun berbentuk jala. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya.
Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya.
Contoh gulma berdaun lebar adalah sebagai berikut ;
a) Salvinia molesla D.S Mit het (kimbang, kayambang janji, lukut cai, lukut)
b) Marsilea crenala presl (semanggi, samanggen).
c) Azolla pinnala R. Br (kaya apu dadak)
d) Limnocharis fLava (L. Buch (genjer, centong)
e) Ageratum conyzoides L. (babadotan, wedusan).
f) Borreria alata (Aubl. (DC (katumpang lemah, goletrak, letah hayam, rumput setawar).
g) Stachytarpheta indica (L.) vahl (jarong, gajian)
h) Amaranthus spinosus L. (bayam duri, bayam eri, senggang cucuk).
i) Synedrella nodiflora (L.) gaentn (babadotan lalakina, jotang, jotang kuda)
j) Physalis angulata (ciplukan)

2. Klasifikasi Gulma Berdasarkan Siklus Hidup


11

Berdasarkan siklus hidupnya, gulma dapat dibedakan menjadi gulma semusim (annual
weeds), gulma dua musim (biannual weeds), dan gulma tahunan (perennial weeds).
● Gulma Semusim (Annual Weeds)

Siklus hidup gulma semusim mulai dari berkecambah, berproduksi, sampai akhirnya
mati berlangsung selama satu tahun. Pada umumnya, gulma semusim mudah dikendalikan,
namun pertumbuhannya sangat cepat karena produksi biji sangat banyak. Oleh karena itu,
pengendalian gulma semusim memerlukan biaya yang lebih besar.
Contoh gulma semusim adalah sebagai berikut :
a). Amaranthus sp. (bayam duri)
b). Digitaria sp. (rumput jampang)
c). Eleusine indica (lulangan, rumput belulang)
d). Ipomoea purpurea
e). Setaria sp.

● Gulma Dua Musim (Biannual Weeds)


12

Siklus hidup gulma dua musim lebih dari satu tahun, namun tidak lebih dari dua
tahun. Pada tahun pertama gulma ini menghasilkan bentuk roset, pada tahun kedua berbunga,
menghasilkan biji, dan akhirnya mati. Pada periode roset, gulma jenis ini pada umumnya
sensitif terhadap herbisida.
Contoh gulma dua musim adalah sebagai berikut :
a). Aretium sp.
b). Cirsium vulgare
c). Verbascum thapsus
● Gulma Tahunan (Perennial Weeds)

Siklus hidup gulma tahunan lebih dari dua tahun dan mungkin tidak terbatas
(menahun). Jenis gulma ini kebanyakan berkembang biak dengan biji, meskipun ada juga
yang berkembang biak secara vegetatif. Gulma tahunan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Misalnya, pada musim kemarau jenis gulma ini seolah-olah mati karena ada
bagian yang mengering, namun bila ketersediaan air cukup, gulma akan segera bersemi
kembali.
Contoh gulma tahunan adalah sebagai berikut :
a). Cynodon dactylon
13

b). Cyperus rotundus


c). Imperata cylindrica

3. Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitat Tumbuh


Berdasarkan habitatnya, gulma dapat dibedakan menjadi gulma air (aquatic weeds)
dan gulma daratan (terestrial weeds).
● Gulma Air (Aquatic Weeds)

Pada umumnya, gulma air tumbuh di air, baik mengapung, tenggelam, ataupun setengah
tenggelam. Gulma air dapat berupa gulma berdaun sempit, berdaun lebar, ataupun teki-tekian
Contoh gulma air adalah sebagai berikut :
a). Cyperus difformis
b). Cyperus iria
c). Echinochloa colonum
d). Echinochloa crus-galli
e). Eichomia crassipes
f). Leersia hexandra
g). Leptochloa chinensis
h). Monochoria vaginalis
i). Salvinia molesia
j). Scirpus mucronatus

● Gulma Daratan (Terestrial Weeds)


14

Gulma daratan tumbuh di darat, antara lain di tegalan dan perkebunan. Jenis gulma
daratan yang tumbuh di perkebunan sangat tergantung pada jenis tanaman utama, jenis tanah,
iklim, dan pola tanam.
Contoh jenis gulma daratan adalah sebagai berikut :
a). Ageratum conyzoides
b). Axonopus compressus
c). Chromolaena odorata
d). Euphorbia sp.
e). Imperata cylindrica
f). Melastoma malabatricum
g). Mikania micrantha
h). Panicum repens
i). Stachytarpheta indica
15

IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya yang


pertumbuhannya tidak dikehendaki dan umumnya merugikan karena dapat menghambat
pertumbuhan, mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas produksi dan dapat menjadi
sarang hama dan penyakit
Klasifikasi gulma yang dikelompokkan berdasarkan morfologi, siklus hidup, habitat tumbuh,
dan berdasarkan pengaruhnya terhadap tanaman.
1. Klasifikasi Gulma Berdasarkan Morfologi dan Botani
● Gulma golongan rumput (Grasses)
● Gulma golongan teki (sedges)
● Gulma golongan daun lebar (Broad Leaves)
2. Klasifikasi Gulma Berdasarkan Siklus Hidup
● Gulma Semusim (Annual Weeds)
● Gulma Dua Musim (Biannual Weeds)
● Gulma Tahunan (Perennial Weeds)
3. Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitat Tumbuh
● Gulma Air (Aquatic Weeds)
● Gulma Daratan (Terestrial Weeds)
16

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/8515/f.%20Bab%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y
http://etheses.uin-malang.ac.id/948/3/04520035%20Bab%201.pdf
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/79211/KLASIFIKASI-GULMA-DAN-JENIS-
GULMA/
https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6589/4.%20BAB%20I.PDF?
sequence=4&isAllowed=y
https://www.academia.edu/40536584/MAKALAH_GULMA

Anda mungkin juga menyukai