Dosen Pengampu :
Teknisi :
Kaidi, S.P.
Disusun Oleh :
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Gulma secara langsung atau tidak langsung merusak tanaman perkembangan. Gulma
dapat merusak tanaman yang sudah berkembang karena memang benar, gulma menyaingi
tanaman yang dikembangkan untuk zat ringan, ringan dan sintetis untuk air, suplemen, gas
dasar, dan dalam kasus alelopati. Karena gulma yang dapat menurunkan derajat efisiensi
pengembangan atau hortikultura.
Gulma yang dapat merusak tanaman yang sudah berkembang harus dikendalikan.
Akibatnya, penting untuk melakukan apa yang dikenal sebagai strategi pengendalian
gulma sehingga dapat mengurangi acara kontes baik secara nyata, organik maupun sintetis
agar tidak merugikan baiklah untuk pengembangan dengan tujuan dapat menciptakan
kegunaan yang ideal.
1.2 Tujuan
Minggu ke 4
3. Alang alang
Gulma berjenis alang alang tidak
tumbuh dikarenakan kelebihan kadar
air tanah sehingga tidak tumbuh dan
pertumbuhannya tidak seragam
Minggu ke 6
Pembahasan
Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang bernilai negative apabila tumbuhan tersebut
merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dansebaliknya
tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai daya guna (Mangoensoekarjo,
1983). Kemampuan gulma mengadakan regenerasi besar sekali, khususnya pada gulma
perennial. Gulma perennial dapat menyebar dengan cara vegetatif. Luasnya penyebaran
karena daun dapat dimodifikasikan, demilkian pula pada bagian-bagian lain; inilah yang
memungkinkan gulma cepat berkembang biak
Tumbuhan dapat dikatakan sebagai gulma apabila memberikan pengaruh dampak negatif
pada pertumbuhan tanaman budidaya. Gulma merupakan penyebab utama kehilangan hasil
tanaman budidaya melalui persaingan untuk faktor tumbuh meliputi cahaya, oksigen, air,
karbondioksida dan ruang tumbuh.
Dalam proses perkembangbiakannya gulma dapat melalui dua cara yaitu secara generative
dan vegetatif. Gulma tahunan atau perennial umumnya memiliki kemampuan regenerasi yang
tinggi karena dapat melakukan perbanyakan melalui cara vegetatif maupun cara penyebaran
biji (generatif).
Perhitungan Gulma yang hidup dengan jumlah gulma yang di tanaman dapat di hitung
Gulma yang tumbuh
dengan rumus x 100 % sehingga dari rumus tersebut akan di
Jumla h gulma yang di tanam
perloleh presentase pertumbuhan gulma
1. Pada minggu ke 2
Alang-alang = Gulma yang tumbuh/Jumlah gulma yang di tanam x 100%
= 0/3 x 100% = 0,0%
2. Pada minggu ke 4
Alang-alang = Gulma yang tumbuh/Jumlah gulma yang di tanam x 100%
= 0/3 x 100% = 0,0%
3. Pada Minggu ke 6
Alang-alang = Gulma yang tumbuh/Jumlah gulma yang di tanam x 100%
= 1/3 x 100% = 33,3%
Dari hasil perhitungan yang dilakukan pada minggu ke-2, ke-4, dan ke-6 dapat di peroleh
rata-rata sebagai berikut:
Alang-alang = Minggu ke-2 + Minggu ke-4 + Minggu k-6 / 3
= 0,0% + 33,3% +33,3% = 22,2%
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Sebelum melakukan praktikum perlu memahami prosedur kerja dengan baik. Dalam
melakukan pengamatan dan perhitungan pertumbuhan gulma perlu adanya ketelitian
sehingga dapat mengetahui tingkat kemampuan pertumbuhan setiap spesies gulma
dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Aldrich, R.J. 1984. Weed-crop Ecology. Principles in Weed Management. Nort Scituate
Masshacussets: Breton Publisher.
Hardjosuwarno, S. (2020). Sifat Karakteristik dan Klasifikasi Gulma. Ekologi Gulma, 1–27.
Dr. Ir. Paiman, M. (2020). Gulma Tanaman Pangan. Yogyakarta: UPY Press
Syarifah, S., Apriani, I., & Amallia, R. H. T. (2018). IDENTIFIKASI GULMA TANAMAN PADI
(Oryza sativa L. var. Ciherang) SUMATARA SELATAN. Jurnal Biosilampari: Jurnal Biologi,
1(1), 40–44. https://doi.org/10.31540/biosilampari.v1i1.52