Anda di halaman 1dari 48

TUGAS TERSTRUKTUR BIOLOGI GULMA

Makalah: mandiri, power point, diseminarkan.


- Gulma perkebunan.
- Gulma hortikultura/tanaman budidaya.
- Gulma air.
Sistimatik Penulisan, time new roman, 1,5 spasi.
I. PENDAHULUAN
- Latar belakang
- Masalah
II. PEMBAHASAN MASALAH
III. PENUTUP
IV. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
- Harus ada minimal 5 jurnal.

1
• Daur hidup dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
sangat bermanfaat untuk merencanakan program
pengendaliannya.
• Bagaimana gulma berkembang biak, menyebar, bereaksi
terhadap lingkungan.
• Bagaimana dapat tumbuh dalam keadaan yang berbeda-
beda sangat penting untuk pengendalian.
• Dapat menentukan saat dan dimana pengendalian harus
dilakukan.
• Pengendalian gulma hanya dapat berhasil apabila
didasari pengetahuan yang cukup dan benar dari sifat
biologis gulma.

2
2.1. Identifikasi gulma

Gulma: tanaman yang tumbuh pada tempat yang tidak


dikehendaki manusia

- Perkebunan baru diolah: gulma semusim


- Perkebunan lama ditanami: gulma tahunan.
- Dataran rendah: jenis beragam, jumlah individu tidak besar
- Dataran tinggi: jenis tidak banyak, jumlah individu melimpah

Jenis gulma sesuai dengan kondisi perkebunan

3
Identifikasi gulma yang benar → langkah pertama untuk
menelusuri cara pengendaliannya (perpustakaan atau bertanya
kepada ahli).
Dua spesies yang kelihatan mirip, mungkin saja mempunyai
reaksi yg berbeda terhadap pengolahan tanah atau terhadap
herbisida.
Kapan biji berkecambah /keadaan dimana biji berkecambah
adalah penting :
a. Dapat merencanakan pola tanam.
b. Dapat menghindari populasi gulma yang berlebihan
Kedalaman letak biji gulma dimana perkecambahan biasanya
terjadi dapat memberi gambaran sampai kedalaman berapa
herbisida pra-tumbuh harus dibenamkan.
Populasi biji gulma yang viabel (dapat hidup terus), sifat dan
kelakuan perkecambahannya akan bermanfaat untuk
merencanakan pengendalian gulma dalam jangka panjang.
4
2.1.1. Tinjauan Botanis
Gulma termasuk dalam vascular plants (tumbuhan berpembuluh) :
- Tracheophyta (berpembuluh)
- Bryophyta (lumut-lumutan)
- Thallophyta (algae, fungi), tidak berpembuluh

Tracheophyta terdapat 4 phyla :


- Psilophyta (paku telanjang)
- Lycophyta (paku kawat)
- Sphaenophyta (Equisetum sp./paku ekor kuda)
- Pterophyta : 3 kelas : - Filicinae (paku-pakuan)
- Gymnospermae (konifer)
- Angiospermae (berbunga)

Sebagian besar tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan darat,


tetapi juga ada yang tumbuhan air.

5
Psilophyta (paku telanjang)
Psilotum nudum

Lycophyta (paku kawat)

Lycopodium sp.
Selaginella sp.

Sphaenophyta (paku ekor kuda)


Equisetum sp.

6
Yang perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan gulma :
- perkembangbiakan gulma secara vegetatif.
- tipe sistem vegetatif.
- kedalamannya di dalam tanah.
- reaksinya thdp pemotongan/pencangkulan/pembajakan.

Periode tumbuh yang aktif/cepat dan tingkat simpanan makanan


dalam bagian tubuh di bawah tanah amat menentukan waktu
pemakaian herbisida sistemik atau waktu pembabatan yang tepat.
Pengelolaan gulma: usaha untuk merubah keseimbangan ekologis,
agar dapat menekan gulma tetapi baik untuk tanaman budidaya.
Oleh krn itu praktek agronomi lainnya seperti pengolahan tanah,
waktu tanam, varietas, jarak tanam, dan pemupukan agar
disesuaikan untuk menekan persaingan dengan gulma.
Cara perkembangbiakan adalah karakteristik/ciri utama dari
penyebaran gulma.
7
2.1.2. Gulma tahunan (perenial)
Gulma perenial (tahunan) adalah gulma yang dapat tumbuh terus selama
lebih dari dua tahun/musim dari sistem perakaran yang sama. Umur > 2
tahun, perbanyakan vegetatif dan atau generatif, organ vegetatif bersifat
dominansi apikal  cenderung tumbuh pada ujung, bila organ vegetatif
terpotong-potong semua tunasnya mampu tumbuh.

Gulma-gulma pada daerah yang tanahnya tidak diolah biasanya terdiri dari
gulma tahunan.
Contoh: Imperata cylindrica (alang-alang), Panicum repens
(lempuyangan), Cyperus rotundus (teki), Cynodon dactylon (gigirinting),
Eichhornia crassipes (eceng gondok)

8
Panicum repens

Cynodon dactylon
9
2.1.3. Gulma dua-tahunan (biennial weeds)
Gulma yang memerlukan dua musim dari perkecambahan sampai
berbuah dan menghasilkan biji. Umur 1-2 tahun, tahun pertama
membentuk organ vegetatif dan tahun kedua menghasilkan biji.
Contoh: Mimosa pudica, Mimosa invisa, Typhonium trilobatum,
dan Cyperus difformis.

2.1.4. Gulma semusim (annual weeds)


Gulma semusim adalah gulma yang untuk melengkapi daur
hidupnya memerlukan waktu hanya satu musim. Jenis ini tumbuh
sangat cepat dan dapat menghasilkan biji dalam periode yang
sangat singkat, umur < 1 tahun, umumnya mati setelah biji
masak, produksi biji melimpah  regenerasi
Contoh: Echinochloa crus-galli (rumput/Gramineae), Ageratum
conyzoides (berdaun lebar), Fimbristylis littoralis
(teki/Cyperaceae)
10
Mimosa invisa Cyperus difformis

Typhonium trilobatum Fimbristylis littoralis


11
2.2. Perkembangbiakan gulma
- Mekanisme perkembangbiakan sangat efisien.
- Lebih efisien dari tanaman budidaya yang diusahakan.
Efisien diperoleh dari :
- seleksi alam
- penyesuaian ekologis
- shg gulma tetap ada walaupun telah diberantas
- Perkembangbiakan dapat melalui: cara generatif (biji) dan
vegetatif (bagian tanaman)
- a. gulma semusim: biji
- Misal: E. crus-galli: 40.000 biji/musim
- b. gulma tahunan
- Misal: I. cylindrica: biji sedikit, rhizome tumbuh sangat cepat
12
Daftar 2.1. Kapasitas produksi biji beberapa gulma

Nama jenis Jumlah biji/gulma/musim


Portulaca oleracea 2.405 – 52.300
Celosia argentea 11.312
Amaranthus spinosus 3.272
Cleome rutidosperma 1.698
Monochoria vaginalis 44.799
Rottboellia exaltata 5.048
Eleusina indica 4.889
Pistia stratiotes 32

13
Portulaca oleracea Celosia argentea

14
Cleome rutidosperma Monochoria vaginalis

15
Rottboellia exaltata Eleusina indica

16
Pistia stratiotes Amaranthus spinosus
• Pada gulma semusim, perbanyakan biasanya melalui
produksi biji.
• Biji dihasilkan dalam jumlah banyak dan sebagian besar
memiliki dormansi.
• Gulma tahunan memiliki perbanyakan yang lebih efisien.
Perbanyakan dengan biji mungkin tidak begitu memainkan
peranan penting.
• Contoh, gulma Pistia stratiotes yang memproduksi hanya kira-
kira 32 biji per tanaman, tetapi dapat dengan cepat
memproduksi tunas-tunas yang kemudian memisahkan diri
dengan tanaman induknya dan selanjutnya tumbuh secara
mandiri.

17
a. Perkembangbiakan generatif
Klas Angiospermae dan Gymnospermae
Gulma semusim 5 minggu (pembungaan,
pemasakan biji tidak sekaligus
Sarana tumbuh sangat penting
Unsur hara kurang berbunga lebih awal
b. Perkembangbiakan vegetatif
• Sebagian besar gulma
• Potongan vegetatif gulma
• Misal : Rhizoma (Imperata cylindrica), stolon
(Cynodon dactylon), batang, umbi (Cyperus
rotundus), akar (Sonchus arvensis)
18
2.2.1. Perkembangbiakan secara generatif

Berlaku bagi gulma yang termasuk :


- Angiospermae dan Gymnospermae
- Pembungan dapat terjadi 5 minggu
- Biji-biji yg dihasilkan tidak masak sekaligus
- Bunga jarang tunggal kebanyakan majemuk
- Periode perkecambahan sampai dangan pembungaan
Contoh : pd gulma semusim, biji banyak
Echinochloa crus-galli 40.000 biji
Rottboellia exaltata 5.000 biji
a. Biji gulma dalam tanah
Keberadaan gulma di suatu daerah ditentukan oleh jumlah biji yang
masih hidup di dalam tanah, dan dengan perkecambahannya
misalnya: Jerman (tanah pertanian): 3 – 3,5 bilyun biji/ha.
Filipina (tanah pertanian): 804 juta biji/ha (kedalaman
15 cm yang terdiri dari 12 jenis gulma).

19
• Pembungaan pada sebagian besar gulma semusim telah
dimulai 5 minggu setelah tanam dan bersamaan dengan
produksi anakan, tunas dan daun yang cepat.
• Lamanya periode perbanyakan cukup lama dan bunga
dihasilkan terus menerus.
• Akibatnya, masaknya biji juga terus menerus, suatu
gambaran yang unik, tidak sama dengan tanaman
budidaya, masaknya biji pada waktu yang hampir
bersamaan.

20
• Ukuran biji gulma jarang yang besar, tetapi cukup efisien
mensuplai makanan selama periode awal kritis
pertumbuhan.

• Suplai pangan dilakukan sesegera dan sebanyak


mungkin sehingga memaksa gulma segera memasuki
pertumbuhan mandiri, dan menjadi pesaing bagi
tanaman di sekitarnya.

21
2.2.2. Perkembangbiakan secara vegetatif
Sebagian besar gulma tahunan berkembang biak secara
vegetatif.
Gulma tahunan biasanya tumbuh di daerah yang lama tidak
diolah.
Bagian vegetatif yg dpt tumbuh kembali: rhizom, stolon, batang,
akar, dan umbi.

22
a. Gulma yang berkembang biak dangan batang
- Stolon: batang menjalar di permukaan tanah, pada setiap
buku/ ruas dapat tumbuh tunas dan akar menjadi individu baru,
misal: Cynodon dactylon (gigirinting) & Centrosema
pubescens
- Rhizoma/rimpang: batang menjalar dalam tanah, pada setiap
buku/ruas dapat tumbuh tunas dan akar menjadi individu baru,
misal: Imperata cylindrica (alang-alang) & Scirpus grossus.

b. Gulma dengan akar yang menjalar


Akar yang menjalar di bawah tanah biasanya horizontal dan
vertikal, dapat bertunas sepanjang akar, misal: Sonchus arvensis

c. Gulma dengan umbi


Umbi (bulbs, bulbils, tubers, turions) merupakan makanan
cadangan, misal: Cyperus rotundus
23
Cynodon dactylon Centrosema pubescens

Cyperus rotundus

Scirpus grossus Sonchus arvensis 24


d. Stem Tuber/umbi batang:
Pangkal batang membesar terdapat cadangan makanan dan
tunas, misal: Typhonium trillobatum.
e. Root Tuber/umbi akar
Pembesaran akar terdapat makanan cadangan dan calon tunas,
misal: Cyperus rotundus.
f. Bulbus/Umbi lapis
Pelepah daun yang menebal dan berlapis-lapis, di antara lapisan
terdapat tunas, misal: Allium veneale
g. Corm
Batang yang gemuk pendek berdaging dilapisi daun-daun yang
meredusir seperti sisik, misal: Ranunculus bulbosus
h. Runner
Stolon yang internodianya sangat panjang pada ujungnya tumbuh
tunas, misal: Pistia stratiotes, Elephantopus scaber, dan
Eichhornia crassipes.

25
Typhonium trillobatum Ranunculus bulbosus

Allium veneale Elephantopus scaber

26
a. Pistia stratiotes b. Eichhornia crassipes 27
2.3. Penyebaran gulma
- Kapasitas produksi menentukan besarnya populasi.
- Penyebaran gulma nenentukan jauhnya jangkauan.
- Alat penyebaran menentukan luas daerah jangkauan.

2.3.1. Cara penyebaran


a. Generatif: biji dan spora
b. Vegetatif: stolon, umbi lapis, rhizoma, akar rimpang

Angin: biji yg kecil, ringan dengan dilengkapi bulu.


Air: dapat seluruh tumbuhannya atau bijinya.
Hewan: memakan biji, lewat saluran pencernaan, biji disebar.
Manusia: sepatu, pakaian dapat membawa biji gulma.
Ledakan: akibat ledakan biji gulma akan bertebaran
Leguminosae buahnya dapat terbuka sendiri.
28
Cara Penyebaran Gulma

1. Autochory
•Kelompok gulma yang penyebarannya bisa terjadi secara mandiri
tanpa melibatkan faktor luar,
•Termasuk gulma yang dalam familia Leguminosae,
•Biji berada dalam polong
•Ketika polong tua, akan pecah dan biji terlempar keluar sehingga
menyebar
•Penyebaran tidak dapat jauh/terbatas
•Letusan/ledakan buah: Euphorbia geniculata dan Impatien
balsamina.
•Polong tua pecah: Calopogonium mucunoides, Crotalaria incana,
C. retusa

29
Ledakan

Bunga Pacar Air (Impatiens balsamina)

30
Impatiens platypetala

31
2. Hidrochory
•Penyebaran gulma karena adanya bantuan air
•Organ perkembangbiakan gulma yang jatuh ke tanah/air dapat
berpindah karena adanya pergerakan air (aliran)
•Biasanya organ mempunyai ukuran kecil, ringan dan terapung
(berat jenis < 1)
•Organ dapat berupa biji, spora, atau massa/individu
•Kelompok gulma ini terutama pada gulma air (aquatic weed)
•Sifat biji atau bagian gulma toleran terhadap penyerapan air
•Biji tipis dan ringan (dapat mengapung): Limnocharis flava
•Fragmentasi batang: Salvinia molesta, Eichhornia crassipes,
dan Pistia stratiotes

32
Salvinia molesta,
3. Anemochory
•Penyebaran gulma karena adanya bantuan angin (diterbangkan)
•Organ dapat berupa biji atau spora
•Ukuran organ sangat kecil dan sangat ringan sehingga mudah
berpindah (Orchidaceae)
•Biasanya dibantu oleh adanya alat pendukung pada organ
(papus, rambut, parasut, sayap)
•Kelompok gulma ini terutama pada gulma familia Asteraceae
•Contoh: Imperata cylindrica, Sonchus arvensis, Eupatorium
odoratum, Ageratum conyzoides, Mikania micrantha,
Chromolaena odorata, Erectites valerianifolia, Erigeron
sumatrensis

34
Biji dengan alat tambahan

Ageratum conyzoides

35
Sonchus arvensis 36
4. Zoochory
•Penyebaran gulma karena adanya bantuan hewan
•Agensia dapat berbentuk ternak atau hewan liar
•Endozoochory: biji tidak bisa dicerna  Eleusine indica,
Paspalum conjugatum, Hypericum perforatum, dan Cynodon
dactylon
•Extozoochory: biji ada alat perekat atau pengait 
Andropogon aciculatus (Chrysopogon aciculatus), Tryumfetta
laputa, dan Desmodium heterophyllum
•Melalui penempelan karena perekat: Thyumphita laputa,
Loranthus sp.
•Melalui penempelan karena pengait: Eragrostis sp.,
Stachytarphita indica, Temeda arquens

37
Paspalum conjugatum Chrysopogon aciculatus

Loranthus sp. Stachytarpetta indica


38
a. Entomokori b. Kiropterokori

c. Ornitokori d. Mammakori
39
c. Ornitokori: Daging buah manis dan lekat:
Loranthus pentapetales dan Ficus benghalensis

Loranthus pentapetales Ficus benghalensis

40
- Extozoochory/Epizoochory: menempel pada bagian
luar binatang (Bidens sp.)
- Endozoochory: biji termakan dan masuk dalam sistem
pencernaan hewan (gol. Cyperaceae, Graminae, dan
berdaun lebar (Lantana sp.))
- Secara khusus: melalui bahan makanan hewan
(banyak biji gulma menempel)

41
Lantana camara.

Bidens sp

42
5. Anthropochory
•Penyebaran gulma karena bantuan manusia
•Aktivitas manusia sengaja atau tidak sengaja ikut menyebarkan
gulma
•Tumbuhan sengaja ditanam tetapi perkembangan dan
penyebaran tidak terkendali karena :
•Memiliki nilai keindahan: Eichhornia crassipes, Lantana camara,
Salvinia molesta, dan Mimosa invisa
•Sebagai penutup tanah: Eupatorium odoratum, Drimaria
cordata
•Secara tidak sengaja gulma terbawa bahan pangan:
Echinochloa, Crotalaria
•Biji ada alat pengait: Stachytarpetta indica

43
Penyebaran oleh manusia merupakan penyebaran
gulma terbesar
- Langsung: awalnya dibudidayakan dan terus
menyebar (Lantana camara, Eichhornia crassipes,
Mimosa pigra, dll)
- Tidak langsung: menempel pada kendaraan, alat-alat
pertanian dan lain-lain (Eupatorium odoratum,
Ageratum conyzoides, dll)

44
2.3.2. Penyebaran antar kontinental
Eichhornia crassipes dari Brazilia oleh manusia dibawa ke Kebun
Raya Bogor untuk mempercantik kolam, tersebar hampir di seluruh
Asia.

2.4. Sifat khusus gulma


- Kecepatan tumbuh yang amat tinggi → melalui cara vegetatif
dan generatif.
- Berkembangbiak awal sekali dan efisien.
- Menyesuaikan diri (adaptasi) dan tetap hidup pada lingkungan
tidak menguntungkan → tetap hidup pada keadaan lingkungan
yang tidak menguntungkan.
- Mempunyai sifat dormansi → kemampuan untuk dapat tumbuh
dan berkembang sangat besar
- Daya kompetisi yang amat tinggi → dalam mengambil unsur-
unsur hara, air dari dalam tanah, dan cahaya matahari untuk
proses fotosintesis.
45
Eichhornia crassipes, Bantul
46
Faktor-faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan, dan penyebarluasan gulma

a. Faktor klimatik, meliputi cahaya, temperatur, air dan angin.


b. Faktor edafik, meliputi kelembaban tanah, aerasi, pH tanah,
hara.
c. Faktor biotik, meliputi tumbuhan (tingkat tinggi dan rendah),
hewan (makro dan mikro).

47
48

Anda mungkin juga menyukai