Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perbanyakan tanaman dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat dan  
tempat  terbatas  sangat  dibutuhkan  dalam  upaya  peningkatan  kualitas pertanian.
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Dengan metode kultur jaringan dapat dihasilkan tanaman baru secara  in vitro  dengan 
jumlah  yang  tidak  terbatas.  Yang  menjadi  dasar  dari  teknik  kultur jaringan  ini 
adalah  kemampuan  sel  suatu  tanaman  yang  dapat  tumbuh  menjadi tanaman
sempurna apabila ditempatkan di lingkungan yang tepat. Kemampuan sel tanaman yang
seperti ini disebut dengan totipotensi sel.
Bagian  dari  tanaman  yang  dapat  dikulturkan  (diperbanyak)  adalah  daun
muda,  mata  tunas,  ujung  akar,  keping  biji  dan  bagian  lainnya  yang  bersifat
meristematik,  yaitu  mudah  tumbuh  dan  berkembang.  Bagian-bagian  tubuh tanaman 
tersebut  dikulturkan  dan  ditumbuhkan  kembali  dalam  kondisi  aseptik (steril)  yang 
kaya  nutrisi  dan  zat  pengatur  tumbuh  dalam  wadah  tertutup  yang tembus  cahaya 
sehingga  bagian  tanaman  dapat  memperbanyak  diri  dan bergenerasi menjadi
tanaman lengkap. Beberapa  jenis  tanaman  yang  belakangan  ini  dilakukan 
perbanyakan secara  kultur  jaringan  adalah  anggrek,  daun  dewa,  krisan, jambu dan
manggis.
Pada Kultur  jambu biji ( Psidium guajava ) yang  dilakukan adalah perbanyakan
dengan cara okulasi, cangkok dan tempel ( graffting).

B.     Rumusan Masalah


-          Apa penegaruh tehknik perbanyakan tanaman terhadap produktifitas tanaman jambu
kristal serta terhadap kelestarian tumbuhan tersebut.
C.    Tujuan
1.      Mengetahui tehnik perbanyakan tanaman yang bernar dan efektif
2.      Mengetahui manfaat dan kelebihan dari perbanyakan tanaman
3.      Memanfaatkan prospek jambu kristal dengan cara perbanyakan
4.      Mengetahui faktor yang mempengaruhi perbanyakan tanaman

D.    Manfaat
Semoga makalah ini  dapat menjadi pelajaran dalam menjalankan pertanian, dan
dapat bermanfaat dalam proser perkuliahan baik bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pembiakan tanaman atau perbanyakan tanaman (plant propagation) adalah
proses menciptakan tanaman baru dari berbagai sumber atau bagian tanaman, seperti
biji, stek, umbi, dan bagian tanaman lainnya. Tujuan utama dari pembiakan tanaman
adalah untuk mencapai pertambahan jumlah, memelihara sifat-sifat penting dari tanaman
(Askari, 2010), dan juga untuk mempertahankan eksistensi jenisnya. Ada dua cara
perbanyakan tanaman, yaitu (1) perbanyakan secara seksual atau generatif dan (2)
perbanyakan secara aseksual atau vegetatif.
1.      Perbanyakan Generatif (Seksual)
Perbanyakan secara seksual atau generatif adalah proses perbanyakan dengan
menggunakan salah satu bagian dari tanaman, yaitu biji. Biji adalah organ tanaman yang
terbentuk setelah terjadinya proses fertilisasi (menyatunya/ meleburnya gamet jantan
dan gamet betina). Biji dapat dianggap sebagai tanaman mini karena di dalamnya sudah
terdapat bagian-bagian tanaman yang tersusun dalam massa yang kompak.
Salah satu tujuan perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji adalah untuk
memperoleh sifat-sifat baik tanaman, seperti akar yang kuat, tahan penyakit, dll.
Perbanyakan secara generatif ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan-
kelebihannya diantaranya adalah :
(1) sistem perakarannya kuat
(2) masa produktif lebih lama
(3) lebih mudah diperbanyak
(4) tahan penyakit yang disebabkan oleh tanah
(5) memiliki keragaman genetik yang digunakan untuk pemuliaan tanaman.
Sedangkan kekurangan dari perbanyakan ini adalah :
(1) Waktu berbunga lebih lama
(2) Anakan berbeda dengan induknya, tidak cocok untuk perbanyakan yang
membutuhkan keseragaman.
Perbanyakan tanaman dengan biji (generatif) terutama dilakukan untuk
penyediaan batang bawah yang nantinya akan diokulasi atau disambung dengan batang
atas dari jenis unggul. Perbanyakan dengan biji juga masih dilakukan terutama pada
tanaman tertentu yang bila diperbanyak dengan cara vegetatif menjadi tidak efisien
(tanaman buah tak berkayu). Keunggulan tanaman ini digunakan sebagai batang bawah
adalah karena memiliki batang yang kokoh dan tahan penyakit tular tanah. Tanaman-
tanaman yang sudah dikembangkan sebagai batang bawah di antaranya adalah karet,
durian, jeruk, dan alpukat.
2.      Perbanyakan Vegetatif (Aseksual)
Perbanyakan secara aseksual atau vegetatif adalah proses perbanyakan
tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman seperti, daun,
batang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sama
dengan induknya (Made, 2009). Prinsip dari perbanyakan vegetatif adalah merangsang
tunas adventif yang ada dibagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman
sempurna yang memiliki akar, batang, dan daun sekaligus.
Keunggulan perbanyakan dengan system ini antara lain adalah
(1) menghasilkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya.
(2) tanaman lebih cepat berbunga dan berbuah.
(3) dapat menggabungkan berbagai sifat yang diinginkan.
Sedangkan kelemahan dari perbanyakan ini adalah
(1) membutuhkan pohon induk yang lebih besar dan lebih banyak
(2) akar tanaman (anakan) kurang kokoh, sehingga mudah rebah
(3) masa produktif singkat.
(4) membutuhkan biaya yang mahal.
Made (2009) menyatakan bahwa perbanyakan dengan stek pada umumnya
dilakukan pada tanaman dikotil, pada monokotil masih jarang , namun pada beberapa
tanaman seperti asparagus dalam kondisi terkontrol dapat dilakukan. Selain itu tidak
semua tanaman dapat diperbanyak dengan cara vegetative, sehingga keberhasilannya
sangat rendah.
Perbanyakan tanaman dengan vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai cara,
yaitu stek, cangkok, tempel (budding), sambung (grafting), dan juga perbanyakan
modern seperti kultur jaringan. Perbanyakan tanaman dengan stek pun beragam, seperti
stek batang, stek bertunas daun, stek daun, stek akar, stek mata, stek umbi ( meliputi
umbi lapis, umbi palsu, umbi batang, umbi akar dan akar batang).
A.    Cangkok
Orang asing sering menyebut cangkok dengan air layerage atau aerial
layering ( Inggris ) dan maracottage ( Prancis ). Pembiakan vegetatif dengan cara ini
memang sudah dikenal sejak dulu, bahkan dapat dikatakan suatu cara
pengembangbiakan yang tertua di dunia. Namun demikian hasilnya sering
mengecewakan, ada yang gagal beberapa persen saja bahkan juga ada yang gagal
total. Kegagalan ini dapat dilihat dari bagian tanaman diatas keratan/luka yang kering
atau mati. Untuk menghindari kejadian seperti ini tentu kita perlu memperbarui cara
mencangkok dan mencurahkan perhatian yang agak serius dengan kesabaran dan
ketelitan.
Cara pembiakan secara vegetatif yang satu ini, kita pilih dengan petimbangan
tertentu, misalnya kita menginginkan tanaman baru yang mempunyai sifat persis seperti
induknya. Sifat itu meliputi ketahanan terhadap hama dan penyakit, rasa buah
( khusunya tanaman buah-buahan ), keindahan bungan ( tanaman hias ), dan sebgainya.
Karena seperti kita ketahui bahwa hasil cangkok bisa dikatakan hampir 100 % serupa
dengan induknya, tetapi jika hasilnya menyimpang dari induknya biasanya disebabkan
oleh mutasi gen.
Jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan, misalnya pohon
mangga, beberapa jenis jeruk, berbagai jenis jambu, delima, belimbing manis dan lain
sebagainya. Tanaman tersebut adalah tanaman berkayu yang mudah dicangkok.
Adapun tanaman berkayu yang sulit dicangkok, namun karena sudah ditemukan
teknologi baru akhirnya tanaman tersebut bisa dicangkok.
Walaupun cangkok memiliki banyak keuntungan, namun teknik perbanyakan dengan
ini tidak lepas dari beberapa kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahan dari
cangkok.

Keunggulan Kelemahan
         sifattanaman baru persis dengan
induknya.         tidak dapat dilakikan secara besar-

         Tanaman dari bibit cangkok bisa besaran.


menghasilkan buah dalam waktu relatif         Bibit cangkok sulit hidup di daerah
singkat (± 4 tahun). yang air tanahnya rendah karena
         Waktu yang diperlukan untuk perakarannya pendek.
perbanyakan relatif singkat (1-3 bulan).         Tidak memiliki akar tunggang.

B.     Runduk
Pembiakan vegetatif dengan cara merunduk ini, sering disebut juga dengan cangkok
tanah, cangkok runduk, atau membumbun. Memang pada dasarnya cara merunduk ini
sama dengan mencangkok, karena keduanya sama-sama memrlukan media guna
menumbuhkan akar pada cabang, tapi merundukkan tidak membutuhkan pembungkus.
Tanaman yang dapat dikembangbiakan secara merunduk jenisnya sangat sedikit,
jenis tanaman yang mempunyai cabang panjang dan lentur saja umunya yang bisa
dirundukan. Tanpa disengaja tanaman seperti itu kadang-kadang juga dapat melakukan
pembiakan vegetatif sendiri atau sering juga disebut rundukan secara alamiah. Karena
bagian tepi atau ujung cabang yang terkulai cenderung berakar bila bersentuhan dengan
tanah.
Merunduk ini sangat mudah dilakukan dan tingkat keberhasilan bisa mencapai 100%.
Hal ini mudah dimengerti, karena dengan induknya, sehingga pohon induk tetap
menyediakan zat-zat makanan yang diperlukan sampai cabang-cabang itu berakar dan
bertunas, sehingga akar dan daun mampu mencukupi kebutuhanya sendiri untuk tumbuh
dan berkembang. Pada dasarnya cara merunduk ini adalah melakukan pembengkokan
atau pelengkungan cabang lalu sebagian cabang tersebut dibenamkan dalam tanah.
Sedangkan ujung cabang yang lain dibiarkan muncul diatas permukaan tanah. Pada
bagian cabang yang dibenamkan sebaiknya harus ada tunasnya.
Meskipun runduk memiliki banyak keuntungan bukan berarti runduk tidak memiliki
kelemahan, berikut adalah keuntungan dan kelemahan runduk :

Keuntungan Kelemahan
        Sifat
buah/bunga sama dengan         Tidak banyak bibit yang dihasilkan.
induknya, dapat menghasilkan individu         Hanya bisa dilakukan pada tanaman
bare dengan cepat. yang dahannya elastis & cukup dekat
 Tingkat keberhasilan tinggi. dengan permukaan tanah, tidak dapat
dilakukan pada tanaman yg relatif besar.
C.    Stek
Seperti halnya mencangkok, perbanyakan dengan cara stek ini juga memperoleh
tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Tetapi jika dibandingkan dengan
cangkok, stek mempunyai kelebihan. Kalau mencangkok memerlukan bantuan pohon
induk untuk menumbuhkan akar-akarnya sampai mampu berdiri sendiri, tetapi stek tidak
membutuhkan hal itu, stek dengan kekuatannya sendiri akan menghasilkan akar dan
daun sampai menjadi tanaman sempurnadan mampu menghasilkan bunga dan buah.
Dalam hal ini stek lebih banyak dipilih oleh petani karena bahan yang dibuat untuk
membuat stek ini hanya sedikit, tetapi dapat diperoleh jumlah bibit dalam jumlah yang
banyak. Tanaman yang dihasilkan dalam stek biasanya mempunyai persamaan dalam
umur, tinggi, ketahanan terhadap penyakit. Selain itu kita juga bisa memperoleh
tanaman yang sempurna dalam waktu yang relatif singkat. Alasan lain kenapa stek ini
banyak dipilih orang adalah caranya yang mudah, tidak memerlukan teknik yang rumit,
sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Dalam hal ini stek bisa dilakukan dengan
beberapa cara yaitu antara lain :
(1)   Stek cabang
(2)   Stek akar
(3)   Stek daun
(4)   Stek umbi, dll
Jenis tanaman yang bisa di stek adalah semua tanaman dikotil, hal itu dikarenakan
pada tumbuhan dikotil memiliki kambium. Namun keberhasilan dari teknik perbanyakan
ini tergantung pada bagaimana cara penyetekan yang dilakukan. Seperti tanaman
mawar, singkong, pohon palembang, cocor bebek, dll.
Meskipun begitu stek tetap saja memiliki kelemahan dibalik banyaknya keunggulan
yang dimiliki oleh stek antara lain :
Keunggulan Kelemahan
        Tak terkendala musim/waktu
        Individu baru mempunyai umur yang         Lebih Rumit dibandingkan dengan biji

sama dengan induknya sehingga         Harus memiliki Pohon Induk 


cepat berbuahah         Lebih mahal dibandingkan biji

        Individu
baru mempunyai sifat yang         Perakaran lebih lemah dibandingkan
sama dengan induknya biji
        Bisa memperbanyak secara kontinyu

D.    Sambung
Grafting atau ent, adalah istilah asing yang sering kita dengar, arti dari kata tersebut
adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda
sedemikian rupa, sehingga tercapai persenyawaan, kombinasi ini akan terus tumbuh
membentuk tanaman baru.
Grafting bukanlah sekedar menggabungkan suatu bagian tanaman, tetapi sudah
merupakan suatu seni yang sudah lama dikenal dan sangat banyak variasinya. Thouin
menyebutkan bahwa ada 119 bentuk grafting. Dari sekian banyak bentuk grafing ini
digolongkan menjadi 3 golongan besar
(1)   Bud-grafting atau budding, yang dikenal dengan istilah okulasi.
(2)   Scion grafting,  lebih populer dengan grafting saja, yaitu sambung pucuk atau enten.
(3)   Grafting by approach  atau inarching, yaitu cara menyambung tanaman sehingga batang
atas dan batang bawah masih berhubungan dengan akarnya masing-masing.
Sama halnya dengan stek jenis tanaman yang bisa disambung adalah tanaman yang
berkambium asalkan dalam satu varietas atau satu spesies. Contoh tanamannya adalah
mangga, jambu, apel, dll.
Meskipun pada dasarnya banyak sekali kengunggulan dari sambung tetap saja ada
kelemahan dari metode perbanyakan sambung antara lain :
Keunggulan Kelemahan
         Mengekalkansifat klon yang tidak
dilakukan oleh pembiakan vegetatif
lainnya.
         Bisa memperoleh tanaman yang kuat
karena batang bawahnya tahan terhadap
keadaan tanah yang tidak
menguntungkan.
         Memperbaiki jenis tanaman yang telah

tumbuh, sehingga jenis yang tidak         Bagi tanaman kehutanan, kemungkinan


diinginkan diubah menjadi jenis yang jika pohon sudah besar gampang patah
dikehendaki. jika ditiup angin kencang
         Dapat mempercepat berbuahnya         Tingkat keberhasilannya rendah jika
tanaman. tidak cocok antara  sciondan rootstock

E.     Okulasi
Teknologi memang dapat menciptakan sesuatu yang baru. Dan apabila teknologi ini
dipadukan dengan sini, hasilnya akan lebih memesona. Okulasi sering disebut dengan
menempel, ocilatie (Belanda) atau budding (Inggris). Cara memperbanyak tanaman
dengan okulasi mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan stek dan cangkok.
Kelebihannya adalah hasil okulasi mempuyai mutu lebih baik dari pada induknya. Itu
karena okulasi dilakukan pada tanaman yang mempunyai perakaran yang baik dan
tahan terhadap penyakit dan dipadukan dengan tanaman yang mempunyai rasa buah
lezat, tetapi perakarannya kurang baik.
Samahalnya dengan enten, okulasi ini biasanya menggunakan batang bawah dan
atas dari satu spesies atau satu varietas. Penyambungan tanaman dari satu varietas
atau satu spesies memang dapat dilakukan tanpa mengalami kerusakan. Lain halnya
dengan okulasi yang dilakukan antar spesiaes biasanya agak mengalami kerusakan. Hal
ini dikarenakan antar batang atas dan bawah kadang-kadang terdapat perbedaam
fisiologis.
Meskipun begitu okulasi tetap saja memiliki kelemahan dibalik banyaknya
keunggulan yang dimiliki oleh stek antara lain :
Keunggulan Kelemahan
Terkadang suatu tanaman hasil okulasi
        

ada yang kurang normal terjadi karena


tidak adanya keserasian antara batang
bawah dengan batang atas (entres)
         Perlu menggunakan tenaga ahli untuk

        Dengan cara diokulasi dapat diperoleh pengokulasian ini.


tanaman yang dengan produktifitas yang         Bila salah satu syarat dalam kegiatan
tinggi. pengokulasian tidak terpenuhi
        Pertumbuhan tanaman yang seragam. kemngkinan gagal atau mata entres tidak
        Penyiapan benih relatif singkat. tumbuh sangat besar.

F.     Kultur jaringan
Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara memperbanyak
jaringan mikro tanaman yang ditumbuhkan dengan cara in vitro menjadi tanaman yang
sempurna dalam jumlah yang tidak terbatas. Dengan dasar tumbuhan memiliki sifat
totipotensi sel, yanga mana itu adalah kemampuan untuk membelah diri dengan kondisi
lingkungan yang sesuai.
Dalam hal ini kultur jaringan memiliki banyak sekali keunggulan yang mana sangat
membantu dalam proses perbanyakan tanaman, meskipun begitu kultur jaringan tetap
saja memiliki kelamahan diantaranya adalah :
Keunggulan Kelemahan
         Pengadaan bibit tidak bergantung
pada musim.         Kultur jaringan Memerlukan biaya
         Produksi bibit dapat diproduksi dalam besar karena harus dilakukan di dalam
jumlah besar dalam waktu yang relatif laboratorium dan menggunakan bahan
cepat. kimia.
         Bersifat seragam.         Kultur jaringan Memerlukan keahlian

         Bibit yang dihasilkan bebas penyakit khusus.


asalkan diambil dari organ yang bebas         Kultur jaringan Memerlukan
dari penyakit juga. aklimatisasi ke lingkungan eksternal
         Daya pengangkutan lebih murah dan karena tanaman hasil kultur biasanya
mudah. berukuran kecil dan bersifat aseptik
         Proses pembibitan bebas dari serta sudah terbiasa berada di tempat
gangguan hama, penyakit dan deraan yang mempunyai kelembapan udara
lingkungan lainnya. tinggi.
Faktor Yang mempengaruhi perbanyakan tanaman

1.      Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan


Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,
reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan
adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih
atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat
atau berhenti
2.      Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat
mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada
pembentukan sel yang lebih cepat.
3.      Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari,
maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warnatanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan.
4.                    Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan
dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon
giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan
pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Budidaya jambu Kristal


Jambu merupakan tubuhan yang hidup didaereh tropis sehingga memiliki
kemampuan tumbuh di tempat yang berbeda beda di Indonesia. Jambu Kristal yang kami
pelajari adalah berada di daerah bumi aji ,batu malang. Pemilik kebun jambu Kristal ini
adalah bapak Imam Gozali. Beliau menjelaskan bahwa prospek jambu krisal ini sangat
bagus, sehingga perlu adanya kesungguhan dalam membudidayakanya.
Kelebihan buah Kristal ini baik dilihat dari morfologi dan fisiologinya sangat bagus, yaitu
buah jambu ini tidak kenal musim sehingga setiap tahunnya non stop berbuah. Selain itu
jambu ini ketka dimakan juga sangat segar karena kandungan air yang ada di dalamnya
lumayan banyak namun denga adanya hal tersebut tentu tidak engurangi rasa manis yang
diilikiya. Tanaman ini apabila di budidayakan di daerah yang panas maka akan
menghasilkan buah yang sangat manis karena kadar air yang ada didalamnya tidak terlalu
banyak.
Harga jambu Kristal menurut bapak Imam Gozali per Kg-nya adalah 12,500;. Satu Kg
jambu berisi 5-6 buah sehingga dengan kemampuan yang non stop berbuah itu membuat
jenis tanaman ini memiliki prospek yang sangat bagus.
Budidaya jambu ini sangatlah mudah dilakukan, karena sifat yang dimilikinya. tehnik dan
cara membudidaya tanaman ini diantaranya dimulai dari:
1.      Pembibitan
Pembibitan yang dilakukan adalah dengan dua cara meskipun pada hakikatnya tanaman
ini dapat diperbanyak dengan cara generative, cara seperti juga dilakukan di kebun yang
kami magangi, namun hasi dari cara ini hanya di gunakan sebagai batang bawahannya,
artinya batang dari hasil cara ini digunakan untuk menempelan mata tunas, oatau bisa
disebut juga okulasi.selain cara ini, juga cara yang dinamakan cangkok.
Kedua cara ini mempunyai waktu yang berbeda beda untuk pertumbuhannaya diantaranya
adalah
a.       Okulasi membutuhkan 6 bulan dari waktu penempelan agar bisa tumbuh tunas.
b.      Cangkok membutuhkan 3 bulan untuk bisa mengeluaran akar.

Untuk pemupukan pada masa pemibitan  sebagai berikut,


a.       Untuk cara okulasi atau penempelan dilakukan pada berbagai preode, yaitu
-      0-3 buan dari waktu penempelan itu diberi pupuk cantik, warnanya putih kaya dengan N,
kemudian interval yang digunakan dalam sebulan itu adalh setip dua inggu satu kali.
-      3-6 NPK mutiara warnaanya…
-      6 + glower warnanya…
Untk penempean yang diambil daripohon indukan itu adalah mata tunas,bukan tunas yang
sudah tumbuh.
2.      Pemeliharaan
a.       Pemupukan
b.      Pemangkasan, hal ini dilakkan yang pertama agar cepat membentuk tunas baru yang
dengan adanya tunas tsb diharapkan dapat memngeluarkan bunga, dan juga setelah
berbbungan makan nutrisi tsb akan difokuskan pada bunga tsb sehingga hasil buahnya
juga lebih baik.
c.       Penjarangan buah hal ini dilakuan agar nutrisi difokuskan pada buah yang ideal dan
produktifitasnya bagus
d.      Penutupan buah dengan plastic berfngsi untuk tngkat pembesaran buah,kemudian
kesegaran buah karena ketika buah itu dibungkus maka dalambungkusan itu terdapat
air, kemudian dengan di ttutup akan membuka pori pori dan masuklah air yang ada di
dalam plastic trsbt,sehingga dengan ini akan memebuat jambu K ini tersa lebih segar
e.       Pengendalian hama, pengendalian hama banyak dilakukan mulai dari penyemprotan
bahkan dikendeakikan dengan natural seperti lalt buah yang hanya memusnakan lalat
buah jantan saja sehingga dengan berkurangnya lalat buah jantan maka akan
berpengaruh pada pembuahan lalat betinya sehingga lalat betina tsb tidka dapat
bereproduksi. Caranya denga menggunakan bahan kimia yang mirip dengan bau lalat2
betina, ketika lalt jantan mencari bau tersebut dan menghinggapinya maka lalat jantan
tsb terperangkap dan akhirya mati
Kemudian dengan penyemprotan yaitu menggunakan yellow trap.
3.      Pasca panen/pengelolahan hasil panen panen.
Controlkualitas yaitu dengan cara,
1.      Dipetik dari phon
2.      Pencucian dengan air bersih serta disikat dengan sikat halus,
3.      Dikeringkan dengan di beri angin sedikit
4.      Buat sekat dengan kertas yang dipotong kecil dan beri jarak yang sesuai agar tidak
berbenturan dengan yang lain sehingga merusak kualitas jambu.
BAB IV
KESIMPULAN

Perbanyakan tanaman pada  suatu tanaman bertujuan untuk:


1. mempertahankan komoditas unggul
2. melestarikan tanaman yang hamper punah.
3. mempercepat produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai