Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PRAKTIKUM

PERBANYAKAN VEGETATIF

DOSEN PENGAMPU

Jujuk Juhariah, S.Pd., M.Sc.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS BOYOLALI
2023
Kata Pengantar

Mata kuliah Perbanyakan Vegetatif adalah salah satu mata kuliah pada
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Boyolali dengan
bobot 3 SKS. Oleh karenanya didalam mempelajari mata kuliah harus dilakukan
praktek langsung dilapangan untuk memberikan tambahan pemahaman
komprehensif mengenai dasar keahlian dibidang perbanyakan vegetative tanaman.

Modul ini dimaksudkan sebagai pegangan pelaksanaan praktikum mata


kuliah Perbanyakan vegetatif pada Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Boyolali. Modul praktikum ini berisi petunjuk pelaksanaan
perbanyakan secara vegetatif. Diharapkan dengan adanya modul ini, selain
sebagai petunjuk pelaksanaan juga dapat menjadi sumber literatur terutama bagi
mahasiswa yang mengambil mata kuliah Perbanyakan vegetative.

Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan Mahasiswa mampu


memahami dan mengaplikasikan dilapangan secara sempurna semua pengetahuan
tentang perbanyakan tanaman yang telah dipelajari.

Boyolali, April 2021


TATA TERTIB PRAKTIKUM
Hal hal yang perlu dipatuhi dalam pelaksanaan praktikum Mata Kuliah
PERBANYAKAN VEGEGTATIF adalah sbb :
1. Mahasiswa dapat hadir tepat waktu pada lokasi praktikum yang telah
direncanakan.
2. Memahami peraturan /tata tertib praktikum dan materi praktikum yang akan
dilakukan.
3. Memeriksa kelengkapan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam
praktikum.
4. Mengikuti prosedur/standar aturan baku dalam pelaksanaan praktikum yang
telah ditentukan oleh dosen/instruktur praktek.
5. Mengikuti jalannya seluruh kegiatan praktikum dengan tertib agar dapat
memahami materi secara utuh.
6. Post test/pre test diadakan sebelum atau sesudah praktikum.
7. Hasil pengamatan selama praktikum dilaporkan segera setelah praktikum
selesai hari itu sebagai laporan sementara.
8. Membuat laporan praktikum dan dan mengumpulkannya paling lambat 1 (satu)
minggu setelah pelaksanaan pengamatan yang terahkir dilakukan.
9. Mengikuti responsi pada setelah pelaksanaan seluruh acara praktikum selesai.
DASAR TEORI
PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF
Perbanyakan/pembiakan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan
tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti batang, cabang,
ranting, pucuk, daun, umbi dan akar, untuk menghasilkan tanaman yang baru,
yang sama dengan induknya. Prinsipnya adalah merangsang tunas adventif yang
ada dibagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman sempurna yang
memiliki akar, batang, dan daun sekaligus. Perbanyakan vegetative memiliki
beberapa keuntungan antara lain:

v Keuntungan Teknik Pembiakan Vegetatif:


1. Memanfaatkan potensi variasi secara genetik total untuk meningkatkan
produksi, yakni dengan penerapan teknik pembiakan vegetatif kinerja
genotif yang baik dari induknya akan dapat diulangi secara konsisten
pada keturunannya.
2. Sifat tanaman baru akan sama persis dengan induknya
3. Lebih cepat berproduksi
v Kerugian Teknik Pembiakan Vegetatif
1. Pohon mudah tumbang dan tidak tahan kekeringan karena tidak
memiliki akar tunjang yang panjang.
2. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat menghasilkan sedikit
keturunan.
3. Bila tanaman hasil reproduksi vegetatif dipotong ranting-rantingnya
maka dapat menyebabkan menurun pertumbuhannya.
v Tujuan Pembiakan Vegetatif

Tujuan pembiakan vegetatif ada bermacam-macam tergantung pada jenis


tanaman dan produk yang diharapkan. Tujuannya diantaranya :

1. Melestarikan sifat-sifat unggul pohon induk


2. Agar tanaman lebih cepat berproduksi
3. Menciptakan homogenitas/keseragaman umur dan masa berbuah
(pada tanaman buah-buahan dan perkebunan)
4. Menciptakan heterogenitas atau keindahan tampilan (pada tanaman
hias) .
v Klasifikasi Perbanyakan Vegetaif.
1. Perbanyakan Vegetatif Alami
Pembiakan Vegetatif Alami Perkembangbiakan secara alami
adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan tangan manusia
untuk terjadi pembiakan/anakan tanaman baru.
a. Umbi Lapis Umbi lapis adalah tumbuhnya tunas pada sela-sela lapisan
umbi. Contohnya seperti bawang merah,
b. Umbi Batang Umbi batang adalah batang yang beralih fungsi sebagai
tempat penimbunan makanan dengan calon tunas-tunas kecil yang
berada di sekitarnya yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru.
Contoh seperti ketela rambat.
c. Geragih/stolon Geragih adalah batang yang menjalar secara terus-
menerus di mana pada ruas batang dapat muncul tunas-tunas baru.
Misalnya seperti tanaman rumput teki, arbei, kangkung, dan lain
sebagainya.
d. Akar Tinggal Akar tinggal adalah tunas yang muncul pada batang
tumbuhan yang tumbuh secara mendatar di tanah. Contohnya seperti
keladi, alangalang, dll
e. Tunas adalah tumbuhan anakan yang muncul di samping tumbuhan
induknya. Contohnya yakni seperti pohon pisang, bambu, tebu, dan
lain sebagainya.
f. Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu
seperti pada akar, daun, dsb. Contoh tanaman bertunas adventif adalah
seperti pohon cemara, kesemek, sukun, dll.
g. Pembelahan Sel Pembelahan sel adalah perkembangbiakan pada
tumbuhan bersel satu.
2. Perbanyakan Vegetatif Buatan
Ahli hortikultura dan petani menggunakan cara artifisial/buatan
untuk menghasilkan tanaman yang identik dengan tanaman induknya.
Metode ini melibatkan pengambilan potongan dari bagian tanaman induk
yang akan beregenerasi menjadi tanaman baru. Beberapa metode yang
digunakan adalah: stek, grafting/sambung, budding, layering/rundukan
dan kultur jaringan.
a. Stek
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan
dengan menggunakan bagian batang, akar, atau daun tanaman untuk
ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Tergantung pada bagian tanaman
yang digunakan maka, bibit ini dinamakan stek akar, stek daun atau
stek batang.. Dalam penyetekan seringkali menggunakan potongan
batang yang diberi perlakuan zat pengatur tumbuh untuk memacu
pembentukan akar baru sebelum penanaman.
Perbanyakan dengan menggunakan stek tanaman ini umum dilakukan
pada tanaman dikotil tetapi ada beberapa tanaman monokotil yang
juga dapat diakarkan dengan metode ini seperti tanaman bambu dan
tebu. Dibandingkan dengan metode lain, perbanyakan dengan stek
batang mempunyai aplikasi yang sangat luas. Contoh tanaman yang
diperbanyak dengan stek akar adalah tanaman mawar, apel.
Sedangkan contoh tanaman yang diperbanyak dengan stek daun
adalah violces, begonia dan lili. Tanaman coklat, kopi dan tebu
merupakan contoh tanaman yang diperbanyak dengan stek batang.
b. Metode grafting/ budding (menyambung)
Metode grafting/budding melibatkan penggabungan potongan batang
(dalam grafting) atau tunas tunggal (dalam budding) ke dalam batang
tanaman yang mempunyai akar. Potongan batang atau tunas disebut
entris atau batang atas (scion) dan tanaman dengan akar disebut
batang bawah (rootstock). Batang atas dan batang bawah yang
digunakan masih dalam kekerabatan yang dekat. Batang bawah
biasanya mempunyai keunggulan seperti kokoh, perakaran baik, tahan
terhadap kondisi tanah yang tidak menguntungkan, tahan terhadap
hama dan penyakit. Sedangkan batang atas pada umumnya
mempunyai keunggulan seperti menghasilkan bunga yang menarik
atau buah yang yang banyak, manis dan ukurannya besar.
Grafting secara umum digunakan untuk menghasilkan tanaman buah
lebih dari 1 varietas dari spesies yang sama yang tumbuh pada batang
yang sama. Grafting dan budding merupakan teknik standar yang
digunakan untuk memperbanyak kultivar tanaman, sehingga
memungkinkan pemulia tanaman untuk memperbanyak tanaman dari
materi genetik sama (klon).
c. Perundukan/layering
Perundukkan / layering adalah suatu cara perbanyakan vegetatif
tanaman dengan membiarkan suatu bagian tanaman menumbuhkan
akar sewaktu bagian tersebut masih tersambung dengan tanaman
induk. Suatu bagian batang /cabang dirundukkan dan ditimbun tanah
hingga beberapa minggu hingga muncul akar. Setelah membentuk
akar, cabang atau batangnya dipotong sehingga diperoleh tanaman
baru. Perundukan biasanya dilakukan pada batang tumbuhan yang
beruas-ruas.
d. Pencangkokan atau air layering.
Pada pencangkokan, dilakukan penyayatan kulit hingga terlihat kayu.
Bagian yang terbuka ini lalu dibungkus tanah/bahan yang dapat
menyimpan air dan kemudian ditutup plastik dan diikat Setelah
beberapa minggu biasanya akar terbentuk dan anakan dipisahkan dari
tanaman induk
Acara 1. Perbanyakan Vegetatif Alami

Tujuan : Mengetahui dan menerapkan teknik perbanyakan tanaman dengan


menggunakan beberapa organ vegetative

Alat dan bahan :


• Bibit tanaman dari beberapa organ vegetatif (umbi batang, umbi lapis, akar
rimpang) (kentang, bawang merah, jahe/ kunyit/lengkuas)
• Polibag/bak plastic
• Media tanam

Cara kerja :
1. Isi polybag dengan media tanam campuran tanah, kompos (1:1)
2. Siapkan beberapa organ vegetatif untuk perbanyakan seperti umbi batang,
umbi lapis dan akar rimpang yang sehat dan bagus
3. Tanam organ vegetatif di atas pada media tanam dan tutup secara merata.
4. Jika umbi atau akar sudah tumbuh tunas di salah satu permukaan umbi,
masukkan bibit dengan memposisikan permukaan yang sudah ditumbuhi
tunas tadi mengarah ke bagian atas.
5. Untuk umbi bawang merah, sebelum ditanam potong ujung bibit bawang
merah 1/3 dari panjang bibit dan tancapkan bibit bawah merah ke tanah
sedalam 2/3 dari panjang bibit. Satu polybag bisa diisi 4-5 biji bibit
tergantung ukuran polybag. Untuk perbandingan sebagian bibit tidak
dipotong.
6. Siram bibit pada polybag menggunakan air secukupnya dan letakkan di
area yang memiliki pencahayaan yang cukup supaya bibit bisa tumbuh
sempurna
7. Amati pertumbuhan bibit meliputi waktu muncul tunas, jumlah tunas dan
panjang tunas
Acara 2. Perbanyakan Vegetatif Tanaman dengan Metode Stek

Tujuan : Mengetahui dan menerapkan perbanyakan vegetative tanaman dengan


menggunakan stek daun dan stek batang

Alat dan bahan :

• Tanaman induk (sansievera/lidah mertua, zamio/dolar-dolaran untuk stek


daun)
• Tanaman ketela pohon/singkong
• Gunting pangkas tanaman/pisau yang tajam
• Zat pengatur tumbuh
• Polibag/bak plastik
• Media tanam

Cara kerja :

1. Isi pot/bak plastik dengan media tanam campuran tanah dan kompos (1:1)
2. Siapkan tanaman induk yang sehat, bebas hama dan penyakit, dan cukup
sehat untuk diambil beberapa daun
3. Pilih daun atau cabang batang/pucuk tanaman yang sudah terlihat agak
tua). Pada saat ini kandungan karbohidrat dan auxin (hormone
pertumbuhan akar) pada batang cukup memadai untuk menunjang
terjadinya perakaran stek.
4. Potong ujung cabang batang (atau daun) dengan arah miring pada tanaman
induk dengan gunting tanaman/pisau 3-4 cmdari ujung bawah. Panjang
masing-masing stek sebaiknya 10-15 cm. Memotong daun menjadi 3
bagian (ujung, tengah, dan pangkal).
5. Tekan media tanam hingga batang/daun bisa berdiri tegak
6. Sungkup stek dalam polybag dengan pastik transparan, sungkup plastik
beberapa inci dari atas tanaman dan plastik tidak menyentuh stek
7. Tempatkan polybag di tempat teduh (jangan meletakkna stek di bawah
cahaya matahari langsung, tanaman akan terbakar).
8. Polybag dijaga kelembaban tinggi sampai stek membentuk akar.
9. Cek pot setiap hari dan siram stek jika diperlukan.
10. Dalam 2-3 minggu, ambil sungkup tetapi penyiraman dilakukan secara
kontinyu. Kemudian amati apakah akar sudah tumbuh. Stek yang sudah
berakar dapat diambil dari pot dan dipisahkan ke pot/tempat lain.
11. Amati pertumbuhan stek meliputi waktu muncul akar, panjang akar.
Acara 3. Perbanyakan Vegetatif Tanaman dengan Metode cangkok (air layering )

Tujuan : Mengetahui dan menerapkan perbanyakan vegetative tanaman dengan


menggunakan cangkok (air layering)batang.

Alat dan bahan :


• Pisau yg kuat dan tajam.
• Serabut kelapa atau plastik kresek.
• Tali raffia.
• paku panjang 10 cm.
• Ember atau apa saja media lain utk menampung air.
• Campuran tanah subur : Pupuk kandang perbandingan 1 per 1

Cara kerja:

1. Pertama, pastikan bahwa induk semang tanaman adalah dari varietas


unggul, agar hasilnya nanti adalah bibit unggul juga.
2. Tentukan cabang yg lurus dan cukup besar agar nanti pohon cukup kuat
utk mandiri. Kira-kira sebesar pergelangan tangan anak atau berdiameter 3
cm.
3. Cabang dikuliti kulitnya melingkari batang dengan jarak 5-10 cm.
4. Bersihkan lapisan kambium yang menempel pada kayu.
5. Apabila memakai plastik, plastik tersebut harus diberi beberapa lubang
kecil sebagai jalan masuknya air terlebih dahulu.
6. Setelah lapisan kambium bersih, lapisi bagian tersebut dengan tanah
gembur dan balut bagian yang telah terlapisi tanah dengan plastik atau
sabut kelapa.
7. Ikat balutan tersebut dengan menggunakan tali plastik dibagian ujung atas
dan bawah.
8. Amati keberhasilan cangkok dengan adanya pertumbuhan akar setelah
kurang lebih 2-3 bulan. Jika akar sudah muncul maka cangkok dikatakan
berhasil.
Format laporan praktikum perbanyakan vegetative

Halaman judul
Format cover

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM


MATA KULIAH TEKNOLOGI BENIH
SEMESTER GENAP 2022/2023

LOGO UBY

Oleh:
Nama
NIM

Dosen Pengampu
Nama
NIDN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS BOYOLALI
2023
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan praktikum
C. Landasan teori
Bab 2. Metode praktikum
A. Waktu dan tempat praktikum
B. Alat dan bahan
C. Cara kerja
Bab 3. Hasil pengamatan dan pembahasan
A. Hasil pengamatan
B. Pembahasan
C. Kesimpulan dan saran
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai