Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUN

DASAR AGRONOMI

OLEH :

NAMA MAHASISWA
NO. MHS
Kelas (sebutkan kelas saudara misalnya : A/Agribisnis)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
1

I. PEMBIBITAN STEK CABANG TANAMAN MENGGUNAKAN ZPT


BUAH PISANG DAN DAUN LIDAH BUAYA

Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan praktikum ini adalah, mahasiswa
memahami tentang pengaruh perlakuan ZPT dari bahan alami (daun lidah buaya
dan buah pisang) terhadap kemampuan tumbuh akar stek beberapa jenis tanaman.
Selain itu mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan praktikum ini diharapkan :
1. Dapat mengetahui dan memahami adanya beberapa bahan limbah pertanian,
yang dapat merangsang proses pertumbuhan akar stek tanaman.
2. Memahami dan mengetahui pengaruh beberapa perlakuan ZPT, perlakuan
fisik dan mekanis dapat merangsang pertumbuhan akar stek beberapa
tanaman.
Landasan Teori
Perbanyakan secara vegetatif merupakan salah satu proses perbanyakan
tanaman dengan menggunakan bagian-bagian vegetatif pada tanaman seperti akar,
batang, atau daun untuk menghasilkan tanaman baru yang sama dengan induknya.
Prinsip dari perbanyakan vegetatif adalah merangsang tunas adventif yang ada di
bagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman sempurna yang
memiliki akar, batang, dan daun sekaligus. Perbanyakan tanaman secara vegetatif
merupakan perkembangbiakan tanaman yang terjadi tanpa melalui proses
perkawinan. Bahan tanaman yang berasal dari bagian vegetatif bisa disebut bibit.
Kelebihan perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif antara lain :
1) Masa muda tanaman relatif pendek, 2) Tanaman lebih cepat bereproduk, 3)
Dapat diterapkan pada tanaman yang tidak menghasilkan biji, 4) Sifat-sifat yang
lebih baik pada induknya dapat diturunkan, 5) Dapat tumbuh pada tanah yang
memiliki lapisan tanah dangkal karena memiliki sistem perakaran yang dangkal.
Kelemahan perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif antara lain :
1) Sistem perakaran kurang kuat karena tidak memiliki akar tunggang, 2)
Mewarisi sifat jelek induknya di samping sifat baik induknya, 3) Biaya pengadaan
bibit mahal, 4) Waktu yang dibutuhkan relatif lama, 5) Sulit memperoleh tanaman
dalam jumlah yang besar yang berasal dari satu pohon induk.
Teknik Stek; Stek adalah Perbanyakan tanaman dengan cara menanam
atau menumbuhkan salah satu bagian dari tanaman. Bagian yang dapat di
tumbuhkan untuk perbanyakan tanaman antara lain batang, akar, dan daun. Stek
lebih banyak dipilih oleh petani karena bahan yang dibuat untuk membuatnya
hanya sedikit dan dapat diperoleh jumlah bibit dalam jumlah yang banyak.
2

Tanaman yang dihasilkan dalam stek biasanya memiliki persamaan dalam umur,
tinggi, dan ketahanan terhadap penyakit. Selain itu kita juga bisa memperoleh
tanaman yang sempurna dalam waktu yang relatif singkat.
Teknik Cangkok; Cangkok merupakan salah satu jenis Perbanyakan
tanaman dengan cara menumbuhkan akar sebelum batang di potong dan di tanam.
Cara ini untuk meminimalisasi tingkat kegagalan dalam perbanyakan tanaman.
Cara ini dipilih untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat persis
seperti induknya. Sifat ini seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit, rasa
buah, dan keindahan bunga. Hal ini karena seperti hasil cangkok bisa dikatakan
hampir 100 % serupa dengan induknya, tetapi jika hasilnya menyimpang dari
induknya biasanya disebabkan oleh mutasi gen.
Teknik Okulasi; Okulasi merupakan jenis teknik perbanyakan tanaman
dengan cara menggabungkan dua tanaman yang sejenis. Ada dua jenis okulasi
yaitu dengan cara menempel dan cara menyambung. Okulasi menempel yaitu
menempelkan tunas pada batang bawah atau batang induk, sedangkan okulasi
menyambung yaitu menyambung dua batang pohon. Okulasi ini biasanya
menggunakan batang bawah dan atas dari satu spesies atau satu varietas.
Penyambungan tanaman dari satu varietas atau satu spesies memang dapat
dilakukan untuk meminimalisasi kerusakan.
Teknik Sambung / Teknik Grafting; Sambung merupakan salah teknik
perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan cara menggabungkan antara batang
bawah dan batang atas dari dua tanaman yang sejenis, sehingga akan tercapai
persenyawaan, dimana kombinasi ini akan terus tumbuh membentuk tanaman
baru. Berbeda dengan teknik okulasi yang hanya menggunakan satu mata tunas
sebagai calon batang atasnya, teknik sambung ini menggunakan seluruh bagian
pucuk tanaman sepanjang 7,5-10 cm. Tujuan teknik sambung ini adalah untuk
menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda. seperti halnya untuk
menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat.
Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak
dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang
dihasilkan memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi. Tanaman yang bisa
disambung adalah tanaman yang berkambium asalkan dalam satu varietas atau
satu spesies. Contoh tanamannya adalah mangga, jambu, apel, dll.
Teknik Tunas; Tunas adalah teknik perbanyakan vegetatif yang dilakukan
secara alami yang dimiliki pada tanaman tertentu untuk berkembang biak melalui
anakan atau tunasnya. Perbanyakan ini prosesnya tidak bisa dikendalikan manusia
sepenuhnya. Tunas yang nantinya akan diambil tumbuh dengan sendirinya dari
tanaman atau pohon yang sudah tua. Setelah tunas tumbuh besar, dapat
dipindahkan ke tempat lain untuk menghindari kepadatan populasi pada areal
tersebut. Salah satu contoh tanaman yang mampu memiliki tunas adalah pisang.
3

Bahan dan Alat Praktikum


1. Bahan Praktikum
a. Stek batang jeruk
b. Stek batang bunga kembang sepatu
c. Stek Akaliva (Puring), Bunga Mawar, Alamanda dll.
d. Media tumbuh campuran tanah halus, kompos, pupuk kandang (1 : 1 :
1 v/v)
e. Daun lidah buaya dan buah pisang mateng
2. Alat Praktikump
a. Poly Bag, gelas plastik/gelas limbah kemasan air mineral
b. Plastik
c. selotif
d. pisau kalter
Prosedur Kerja
1. Disiapkan tanah subur yang diambil dari lapisan permukaan sedalam 20 cm,
bersihkan dan halus kan, sebanyak 1 kaleng susu, kemudian ditambah humus
dengan vulume yang sama dan pupuk kandang dengan volume yang sama
juga. Ketiga bahan media tersebut dicampur merata.
2. Media tanam tersebut dimasukkan ke dalam gelas plastik seperti tertera pada
gambar berikut :

3. Siapkan stek jeruk yang telah dikerat jaringan phloem dan kambiumnya
sepanjang 4 atau 5 cm, seperti pada gambar berikut :

Pada pangkal keratan harus ada mata


tunas untuk pertumbuhan calon akar
4

4. Siapkan juga stek tanaman lainnya misalnya yang ada di sekitar anda, seperti
stek alamanda, puring, verigatha, mawar, bunga kembang sepatu dll. Stek
tanaman ini tidak perlu dikerat seperti stek jeruk (mangga, jambu dan puring
bisa dikerat seperti jeruk).
Pada pangkal stek harus ada mata
tunas/ruas untuk pertumbuhan
calon akar

5. Tancapkan pangkal stek tersebut pada buah pisang dan daun lidah buaya
seperti pada gambar berikut :
Satu atau dua ada mata tunas/ruas
yang terendam dalam daun lidah
buaya dan buah pisang untuk
pertumbuhan calon akar

6. Selanjutnya stek yang pangkalnya berisi pisang dan atau daun lidah buaya
ditanam pada media yang telah disiapkan seperti tertera pada gambar berikut :

7. Untuk pot stek jeruk dibungkus dengan plastik transfarans seperti tertera pada
gambar berikut :
Stek diusahakan agar tidak
tersentuh/tertempel plastik
penutup
5

8. Simpan pot pada tempat yang sangat teduh, dan lakukan pengamatan setelah
5-7 hari, bila stek masih segar berarti ada harapan hidup/tumbuh. Bila
berwarna cokelat atau kering dan layu segera buat ulang lagi.
9. Selah umur 14 hari umumnya stek mulai tumbuh tunas, pembungkus plastik
pot jeruk telah dapat dibuka. Setelah ditunggu sampai umur 56-60 hari
silahkan stek dipindahkan pada pot yang lebih besar dengan media tumbuh
yang sama.

Hasil dan Pembahasan

Benih padi, jagung dan kacang tanah

Gambar/Foto 1. Pertumbuhan stek jeruk umur 14 hari (Gbr. kanan tanpa perlakuan;
tengah perlakuan buah pisang dan kiri perlakuan daun lidah buaya)

Gambar/Foto 2. Pertumbuhan stek kembang sepatu umur 14 hari (Gbr. kanan tanpa per-
lakuan; tengah perlakuan buah pisang dan kiri perlakuan daun lidah
buaya)

Gambar/Foto 3. Pertumbuhan stek jeruk umur 56 hari (Gbr. kanan tanpa perlakuan;
tengah perlakuan buah pisang dan kiri perlakuan daun lidah buaya)
6

Gambar/Foto 4. Pertumbuhan stek kembang sepatu umur 56 hari (Gbr. kanan tanpa per-
lakuan; tengah perlakuan buah pisang dan kiri perlakuan daun lidah
buaya)

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan

Gambar/Foto 5. Bibit jeruk dan bunga kembang sepatu dari stek batang yang
diperlakukan dengan ZPT alami buah pisang (Gbr kanan) dan
daun lidah buaya (Gbr. Kiri) umur 60 hari.

Saran
7

II. PENANAMAN BEBERAPA JENIS TANAMAN SEMUSIM SECARA


EX-SITU MENGGUNAKAN MEDIA TANAM BATANG SEMU
(GEDEBOG) PISANG

Tujan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan praktikum ini adalah, mahasiswa
memahami tentang pemanfaatan limbah batang semu (gedebog pisang) sebagai
media tanam beberapa jenis tanaman semusim. Selain itu mahasiswa yang telah
mengikuti kegiatan praktikum ini diharapkan :
1. Dapat mengetahui dan memahami teknik pemanfaatan batang pisang semu
(gedebog pisang) sebagai media tanam beberapa jenis tanaman semusim.
2. Memahami dan mengetahui beberapa jenis tanaman semusim bisa ditanam
secara ex-situ menggunakan media tanam batang semu (gedebog) pisang.

Landasan Teori
Batang pisang biasanya dibuang setelah buahnya diambil , atau ketika ada
hanya diperlukan untuk pasang wayang kulit, dengan sedikit kreatifitas batang
pisang banyak dimanfaatkan untuk bisa diolah . Buah ini adalah buah surga , baik
bunga , daun , batang dan tongkol semua berharga , Selain itu juga batang dapat
digunakan sebagai bahan untuk pupuk organik cair atau yang disebut MOL
(mikro-organisme lokal) atau EM (effective microorganism).
Pengembangan media tanam yang mempertahankan kesuburan tanah
sudah sangat jarang. Teknik pencangkulan yang berlebihan, termasuk
pembajakan, telah mengurangi kesuburan tanah. Apalagi aplikasi roundup telah
membunuh banyak mikroba penting dalam tanah. Pupuk kimia telah merusak dan
menjadikan tanah mengalami ketergantungan pupuk.
Media tanam yang dibutuhkan untuk tumbuh tanaman telah berkembang
dan beragam variasi sampai saat ini. Hal ini menjadi alternatif di tengah degradasi
tanah akibat eksploitasi dan intensifikasi. Media tanam di era sekarang ini tidak
dapat dipisahkan dari rasa ingin tahu dari kebutuhan nutrisi yang tepat bagi
tanaman di kala tanah telah terdegradasi dan mengembalikan kesuburan tanah
secara berkelanjutan. Hidroponik, sebagai contoh, telah dipromosikan sebagai
cara baru tanam yang tidak menggunakan tanah. Tanaman juga diberikan media
lain yang dikembangkan seperti kerikil, pasir, sabut kelapa atau bahkan tanaman
penyangga dalam larutan nutrisi.
Kulit pohon pisang dan batang bambu bisa menggantikan talang air untuk
berkebun sayur, menanam jamur dll. Bahkan batang pisang memiliki keuntungan
yang mengandung banyak pati sebagai sumber nutrisi tanaman dan
berkembangnya mikroorganisme di dalamnya, sehingga batang pisang dapat
menjadi media tanam yang pada akhirnya bisa menjadi kompos.
8

Pohon pisang juga memiliki senyawa penting seperti antrakuinon, saponin,


dan flavonoid. Antrakuinon pada manusia bermanfaat untuk menyuburkan
rambut. Peran senyawa dalam tanaman juga dapat mendorong pertumbuhan
rambut akar yang berguna untuk membantu tanaman dalam menyerap nutrisi.
Batang pisang itu sendiri diketahui mengandung hingga 80% air . Selama batang
pisang ini telah dipelajari untuk digunakan sebagai pakan ternak karena hasil
kadar selulosa lignin rendah. Penggunaan batang pisang tetap menjanjikan untuk
kadar glukosa tanaman pisang bisa mensuplai sendiri.
Sebagai media tanam, batang pohon pisang dapat digunakan untuk berkebun
sayuran. Caranya pun cukup mudah :
1. Buat penyangga kayu untuk menahan batang pisang yang akan
ditempatkan horizontal sehingga tidak menggelinding dan stabil.
2. Selanjutnya buatlah lubang-lubang ke dalam batang pisang dan buat
dengan bentuk mineral piala dengan ukuran besar kira lebar sekitar 15 cm
dan 10 cm dengan menggunakan pisau. Jarak antara lubang antara 15-20
cm. Satu batang pisang dapat dibuat 2 jalur lubang.
3. Setelah lubang tersebut siap, isi lubang tersebut dengan tanah dan kompos
(sampah organik), tambahkan sedikit pasir dan kascing jika ada, ke dalam
lubang batang pisang sebagai media tanam.
4. Diamkan selama 2-3 hari sebelum ditanami benih sayuran. Setelah itu
tanam sayuran ke dalam lubang tersebut sesuai dengan kehendak Anda.
Model pengolahan seperti ini sama dengan langkah-langkah berkebun
dengan menggunakan media bambu atau pipa atau botol plastik. Satu batang
pohon pisang dapat digunakan 2-3 kali panen tananaman sayuran, tergantung pada
kondisi batang pisang dan jenis tanaman sayurannya tersebut.

Bahan dan Alat Praktikum

Bahan Praktikum
1. Umbi bibit bawang merah, atau bawang putih
2. Bibit sayuran sawi, cabe, tomat, terong, bayam dll.
3. Benih jagung, kacang tanah, kacang jongkok dll.
4. Rimpang kencur, jahe, atau kunyit dll.
5. Tanah halus, kompos dan popuk organik/pupuk kandang
Alat Praktikum
1. Gedebog pisang yang telah tumbuh dewasa atau buahnya telah dipanen.
2. Pisau
3. Cepang
4. Skop
5. Ember
9

Prosedur Kerja

1. Siapkan gedebog pisang dan bersihkan seperlunya terutama pelepah daun


yang telah kering.
2. Buat penyangga kayu untuk menahan batang pisang yang akan ditempatkan
horizontal sehingga tidak menggelinding dan stabil.
3. Buatlah lubang-lubang pada gedebog pisang tersebut sesuai deangan kreasi
anda serta jenis tanaman semusim yang akan di tanam.
4. Bila anda ingin memposisikan batang semu pisang tegak berdiri kira-kira
panjang 0,5 – 1,5 m dan yang ditanami sayuran seperti sawi, bayam, bawang
merah atau bawang putih barang kali posisi lubang tanam seperti yang tertera
pada gambar berikut :

5. Tetapi bila yang ditanam jenis tanaman sayuran seperti terung, tomat, sawi
mangkok, sawi, bayam cabut, jahe, kencur dll., barangkali posisi batang
semu pisang horisontal dengan penataan lubang-lubang tanam seperti tertera
pada gambat berikut :

6. Bisa juga posisi batang semu (Gedebog) pisang tegak (vertikal) dengan
panjang 20 - 34 cm, dengan lubang tanam di tengah-tengah dan jenis tanaamn
yang ditanam terutama dengan tegakan keragaannya yang lebih besar,
misalnya cabe merah, tomat, terung, kunir, jahe, lengkuas dll. Posisinya bisa
dirancang seperti gambar berikut :
10

7. Lubang tanam disi tanah dengan campuran kompos dan pupuk kandang
dengan komposisi 1:1:1 (v/v).
8. Pemupukan dasar diberikan sesuai anjuran masing-masing jenis tanaman yang
ditanam. Demikian pula pemberian pupuk susulan sesuai dengan dosis anjuran
masing-masing jenis tanaman.
9. Silahkan ditanami tanaman sesuai dengan kreasi anda, tentu dengan prosedur
budidaya sesui dengan jenis tanaman yang anda usahakan/tanam.
10. Pemeliharaan tanaman terurama pengendalian organisme pengganggu
tanaman dan tidak dianjurkan untuk melakukan penyiraman yang berlebihan.
11. Beberapa jenis tanaman seperti bawang merah dan sayuran lainnya pemberian
pupuk cair organik dari limbah cucian beras sangat dianjurkan.

Hasil dan Pembahasan

Benih padi, jagung dan kacang tanah

Gambar/Foto 1. Pertumbuhan tanaman .....umur 14 HST (Gbr. kanan posisi gedebog


pisang tegak dan Gbr. kiri posisi gedebog pisang horizontal)

Gambar/Foto 2. Pertumbuhan tanaman .....umur 28 HST (Gbr. kanan posisi gedebog


pisang tegak dan Gbr. kiri posisi gedebog pisang horizontal)
11

Gambar/Foto 3. Pertumbuhan tanaman .....umur 42 HST (Gbr. kanan posisi gedebog


pisang tegak dan Gbr. kiri posisi gedebog pisang horizontal)

Gambar/Foto 4. Pertumbuhan tanaman .....umur 56 HST (Gbr. kanan posisi gedebog


pisang tegak dan Gbr. kiri posisi gedebog pisang horizontal)

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan

Gambar/Foto 5. Tanaman ........... yang ditanam pada media tanam gedebog pisang
(Gbr. Kanan posisi tegak dan Gbr. Kiri posisi horizontal) pada
umur siap panen.
Saran
12

III. PENANAMAN SANSEVIERIA (LIDAH MERTUA) PADA MEDIA AIR


DI DALAM POT SEBAGAI VAS BUNGA IN-DOOR

Tujan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan praktikum ini adalah, mahasiswa
memahami tentang pembuatan vas tanaman hias dari jenis tanaman lidah mertua
yang ditanam dalam pot kaca/palstik dengan media tumbuh air. Selain itu
mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan praktikum ini diharapkan :
3. Dapat mengetahui dan memahami teknik penanaman sansevieria dengan
munggunakan bahan tanam stek daun dalam media tanam air di dalam pot.
4. Memahami dan mengetahui beberapa jenis tanaman sansevieria dapat
dijadikan sebagai vas bunga/tanaman hias yang ditanam dalam pot transparan
dengan media air yang tertata rapi.

Landasan Teori
Saya terinspirasi dari tanaman lidah mertua ini yang sangat tahan dan tetap
tumbuh subur pada saat tergenang air banjir sampai bermingu-minggu. Setelah
ditanam dalam vas transparan dengan media tumbuh air bersih yang tertata rapi
ternyata indah dilihat dan cantik. Maklumlah, lazimnya tanaman lidah mertua
ditanam dalam pot bermedia padat sehingga akar tak terlihat. Dalam penanaman
di dalam pot transfaran dengan media air bersih, akar tanaman kelihatan putih
bersih dan sangat indah. Penanaman dengan media tanam stek daun pada media
tanam dengan air tersebut akar baru muncul seminggu kemudian. Sansevieria
sama seperti anggota famili Dracaenaceae dan Euphorbiaceae, akarnya mudah
tumbuh di air. Setelah umur 30 HST sansevieria tetap dalam kondisi baik, tak ada
tanda-tanda busuk. Namun, pertumbuhannya tampak tak semaksimal yang
ditanam dalam media padat pada umumnya.

Menanam dalam media air itu prinsipnya sama dengan hidroponik.


Bercocok tanam hidroponik tanpa menggunakan media tanah, melainkan air atau
bahan porous lainnya seperti kerikil, pecahan genteng, pasir kali, gabus putih, atau
zat silikat. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah,
tapi cadangan makanan serta air yang terkandung dalam tanah yang terserap akar.
Dengan begitu tanpa tanah pun suatu tanaman dapat tumbuh asalkan diberikan
cukup air dan garam-garam sebagai sumber hara bagi tanaman. Dari prinsip
hidroponik itulah diduga tanaman sansevieria dapat tumbuh baik di dalam air.
Menurut Lingga (2006), media air dapat ditanami apa saja kecuali tanaman
yang xerophytic membentuk kaudeks seperti sikas dan kaktus. Asal cukup oksigen
tanaman tetap hidup dan akar bisa bernapas. Oleh karena itu air yang digunakan
sebagai media untuk menanam sansevieria jumlahnya jangan berlebihan,
maksimal sampai leher akar. Selain itu, pastikan air selalu dalam keadaan bersih
13

tak ditumbuhi alga yang menyebabkan oksigen di dalam air berkurang. Caranya
ganti air seminggu sekali.

Keuntungan menanam sansevieria dalam air bisa diletakkan di mana saja


asalkan terlindung dari sinar matahari. Bisa ditaruh di ruang tamu sehingga
terlihat cantik. Semua jenis sansevieria dapat ditanam dalam air kecuali rosea
grandis. Untuk menopang sansevieria agar tetap berdiri tegak di dalam pot, bisa
menggunakan batu apung, kerikil, batu hitam, kelereng, pecahan keramik, sebagai
penyangga.

Tahapan menanam sansevieria dalam media air sangat mudah. Pilih


sansevieria yang penampilannya bebas penyakit. Bersihkan dari debu dan media
sebelumnya dengan air. Lalu potong daun sedikit di atas rimpang dengan
menyisakan sedikit bagian dekat rimpang. Selanjutnya masukkan daun lidah
mertua ke dalam vas transparan berisikan air. Pastikan hanya bagian daun atau
batang sedikit yang terendam air. Dengan begitu akar mudah tumbuh dan segera
setelah tumbuh masih bisa endapatkan O2. Letakkan sansevieria di tempat teduh.
Ganti air setiap minggu agar terhindar dari alga yang mengakibatkan oksigen
berkurang. Untuk nutrisi, dapat dilakukan dengan menyemprotkan pupuk daun 7
hari sekali dengan dosis 1 tutup botol pupuk/2 liter air atau sesuai dosis kemasan.
Dengan begitu pertumbuhan lebih cepat 1,5 kali lipat dibandingkan yang tidak
diberikan pupuk.

Bahan dan Alat Praktikum


Bahan Praktikum
1. Daun tanaman Sansevieria (lidah mertua) atau anakannya yang tanpa akar
2. Air bersih/air mineral
3. Puopuk (POC) dari limbah cucian beras
4. Bahan penyangga, batu, kerikil, kelereng, pecahan keramik/kaca dll.
5. Daun atau stek tanaman lain yang satu jenis/familia dengan Sansevieria yang
ada di sekitar anda dapat digunakan. Dengan catatan tentu judul acara
praktikum harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang digunakan.
Alat Praktikum igunakan.
1. Pisau
2. Gunting
3. Pot dari gelas atau plastik transfaran
4. Ember
Prosedur Kerja

12. Diambil daun tanaman lidah mertua yang sehat dan bersih dari induknya
kemudian dipotong pangkalnya sehinnga sisa yang digunakan kira-kira
panjang 15-25 cm.
14

13. Siapkan vas dari pot kaca atau plastik transfaran dan bahan-bahan penyangga
tanaman.
14. Tanam bahan pembiak tanaman yang telah disiapkan tersebut dengan ditata
rapi dan indah dipandang, dengan penyangga dari bahan-bahan yang telah
disiapkan. Cara penanaman dan penatannya barang kali dapat dilakukan sepert
gambar berikut.

15. Letakkan pot pada tempat yang aman dan teduh, dengan melakukan
penggantian atau penambahan air setiap seminggu sekali.
16. Volume air yang diberikan tergantung besarnya pot, yaitu dengan tinggi
permukaan air 5-7,5 cm dari dasar pot.
17. Buat dua perlakuan, yaitu media tanam dengan air bersih dan perlakuan media
tanam yang diberikan pupuk (POC) limbah cucian air beras sebanyak 50 %
dari vulume air dalam pot. Pemberian POC air cucian beras dilakukan
seminggu sekali saat menggantian air media tanam.
18. Lakukan pengamatan terhadap pertumbuhan akar tanamans setiap 2 minggu
sekali setelah tanam.
19. Bila di sekitar tempat tinggal anda tidak ada jenis tanaman lidah mertua, dapat
diganti dengan tanaman lainnya dengan teknik penanaman dan perlakuan yang
sama. Bahan tanam yang digunakan sesuaikan dengan jenis tanamannya bisa
dari stek batang, stek cabang, anakan, dll. Beberapa jenis tanaman yang dapat
ditanam pada media air di dalam pot sebagai vas bunga in-door antara lain :
15

Hasil dan Pembahasan

Benih padi, jagung dan kacang tanah

Gambar/Foto 1. Pertumbuhan akar tanaman .....umur 14 HST (Gbr.kanan tanpa perlakuan


Gbr. kiri diberi POC limbah cucian beras)

Gambar/Foto 2. Pertumbuhan akar tanaman .....umur 28 HST (Gbr.kanan tanpa perlakuan


Gbr. kiri diberi POC limbah cucian beras)

Gambar/Foto 3. Pertumbuhan akar tanaman .....umur 28 HST (Gbr.kanan tanpa perlakuan


Gbr. kiri diberi POC limbah cucian beras)
16

Gambar/Foto 4. Pertumbuhan akar tanaman .....umur 56 HST (Gbr.kanan tanpa perlakuan


Gbr. kiri diberi POC limbah cucian beras)

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan

Gambar/Foto 5. Tanaman ........... yang ditanam pada media air di dalam pot
sebagai vas bunga in-door (Gbr.kanan tanpa perlakuan dan Gbr.
kiri diberi POC limbah cucian beras)

Saran
17

IV. BERCOCOK TANAM KANGKUNG DENGAN BAHAN TANAM SISA


LIMBAH DAPUR DI DALAM POT

Tujan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan praktikum ini adalah, mahasiswa
memahami tentang pemanfaatan batang kangkung yang disortasi dalam proses
memasak sayuran kangkung, sebagai bahan tanam yang cukup produktif. Selain
itu mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan praktikum ini diharapkan :
1. Dapat mengetahui dan memahami pemanfaatan bahan tanam/bibit kangkung
dari limbah dapur yang terbuang.
2. Memahami dan mengetahui beberapa teknik cara menanam kangkung secara
ex-situ di dalam pot, baik dalam kondisi kering (aerob) dan kondisi basah (an-
aerob).
Landasan Teori

Tanaman kangkung adalah salah satu tanaman sayuran favorit dan banyak
ditanam atau dibudidayakan di Indonesia. Tanaman kangkung memang sering
dijadikan sayuran pelengkap makanan atau juga sebagai lalapan. Sayuran ini
banyak tumbuh di sekitaran sungaibe atau wilayah yang mengandung banyak air
seperti pesawahan. Saat ini di Indonesia ada dua jenis tanaman kangkung yang
paling banyak tumbuh dan beredar, yaitu kangkung darat dan kangkung sawah.
Kangkung sendiri memiliki nama ilmiah Ipomoea auqatica Forsk dan tergolong
tanaman yang mudah ditanam. Cara menanam kangkung juga tidak sulit dan bisa
dilakukan oleh Anda yang masih pemula.
Tanaman kangkung sendiri ternyata memiliki manfaat yang bisa dibilang
cukup banyak terutama bagi kesehatan tubuh kita. Maka dari itu, mengkonsumsi
sayuran termasuk kangkung sangat dianjurkan, apalagi jika Anda bisa menanam
sendiri di rumah atau bahkan membudidayakannya. Tentunya Anda tidak akan
kekurangan sayuran karena bisa mengambilnya langsung di kebun. Berikut ini
beberapa manfaat dan keuntungan mengkonsumsi kangkung bagi kita.
 Mencegah anemia: Zat besi yang ada di dalam sayuran kangkung mampu
menambah hemoglobin di dalam jaringan darah dalam tubuh yang bisa
mencegah kita dari anemia atau kekurangan darah.
 Mengatasi Insomnia: Daun kangkung juga bisa mengurangi dan mengatasi
insomnia karena mengandung zat selenium dan zinc yang bisa menyebabkan
rasa kantuk setelah dikonsumsi.
 Mengatasi sembelit: Tanaman kangkung juga bisa mengatasi sembelit karena
mengandung banyak serat yang bisa membuat pencernaan menjadi lebih
lancar.
18

Buat Anda yang ingin menanam kangkung sendiri di rumah, di pekarangan akan
tetapi Anda tidak memiliki lahan yang luas, kami akan memberitahukan cara
menanam kangkung di dalam pot dengan baik dan benar agar tanaman kangkung
bisa tumbuh subur dan segar.
Cara menanam kangkung yang baik dan tepat dilakukan dalam beberapa
tahap yang harus dilakukan dan diperhatikan. Tahapan tersebut antara lain
dimulai dengan memilih dan menyiapkan bibit, menyiapkan wadah tanam,
menanam bibit kangkung, merawat tanaman kangkung dan yang terakhir adalah
masa panen kangkung.
Memilih dan Persiapan Bibit.--Untuk menanam tanaman kangkung, cara
menanam kangkung yang pertama adalah kita bisa melakukan penyemaian
terlebih dahulu atau juga bisa langsung menanam bibit di area lahan yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu. Bibit tanaman kangkung bisa Anda dapatkan di toko
pertanian terdekat atau di toko online yang menjual bibit tanaman dan sayuran.
Jika Anda memilih untuk melakukan penyemaian terlebih dahulu, maka Anda
harus menyiapkan tempat penyemaian di wadah atau area khusus dengan tanah
yang sudah digemburkan terlebih dahulu. Buat area penyemaian berbentuk seperti
tegalan atau bedengan, jangan lupa diberikan juga pupuk kandang atau bisa juga
menggunakan pupuk kompos secara merata dan ditutup kembali dengan tanah.
Tunggu dan diamkan area penyemaian selama seharian. Setelah satu hari, Anda
sudah bisa menaburkan biji atau bibit tanaman kangkung kedalam tanah secara
merata dengan jarak yang tidak terlampau dekat satu sama lain. Tutup dengan
tanah dengan merata dan tipis sekitar 1 hingga 2 cm. Bibit disiram dengan air
secara teratur pada waktu pagi dan sore hari. Setelah 5 hingga 7 hari, bibit
tanaman kangkung akan mulai tumbuh. Anda sudah bisa memindahkan bibit
kangkung kearea tanam setelah daun kakung sudah memiliki 4 hingga 5 helai
dengan tinggi sekitar 10 sampai 15 cm. Sedangkan bagi Anda yang tidak memiliki
lahan yang luas, cara menanam kangkung menggunakan pot atau polybag bisa
menjadi alternatif yang tepat, bahkan lebih simpel dan mudah.
Menyiapkan Wadah dan Media Tanam Pot/Polybag.-- Untuk cara
menanam kangkung di dalam pot atau polybag, pertama Anda harus menyiapkan
pot atau polybag yang sesuai. Wadah pot yang digunakan adalah pot dengan
ukuran besar atau sedang dilengkapi dengan lubang-lubang kecil di bagian bawah.
Untuk polybag, Anda bisa menggunakan polybag ukuran sedang dengan diameter
10 hingga 15 cm atau lebih. Anda juga bisa menggunakan kaleng bekas atau
wadah lain untuk menghemat pengeluaran. Untuk media tanam, siapkan tanah
yang telah digemburkan yang dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk
kandang dengan kompososi 1 : 2 untuk pupuk dan tanah. Diamkan media tanam
di dalam pot atau polybag selama sehari semalam.
19

Menamam Tanaman Kangkung.--Kini kita masuk ke proses cara


menanam kangkung baik itu di dalam pot atau polybag, maupun di area lahan.
Untuk area lahan, Anda bisa mengambil bibit di area penyemaian yang telah siap
untuk dipindahkan. Pindahkan bibit dengan car dicabut secara perlahan agar akar
tidak tertinggal. Setelah itu tanam bibit di lubang tanam yang telah dipersiapkan
terlebih dahulu secara perlahan dan tempatkan di bagian tengah. Tutup dengan
tanah dan siram kangkung agar kebutuhan airnya tercukupi. Anda juga bisa
memindahkan bibit kangkung kewadah pot atau polybag. Caranya kurang lebih
sama dengan menanam dilahan. Buat lubang tanam didalam pot atau polybag
dengan menggunakan jari Anda untuk membuat lubang sebanyak 3 buah.
Masukan 2 bibit kangkung ke setiap lubang tersebut kemudian tanah disamping
bibit ditekan agar tertutup. Siram dengan air secara berkala. Seperti yang sudah
disinggung sebelumnya, cara menanam kangkung didalam polybag atau pot juga
bisa dilakukan secara langsung. Cara menanamnya tidak berbeda dengan cara
memindahkan bibit dari penyemaian ke wadah tanam pot atau polybag. Untuk
cara ini, penyiraman dilakukan setiap 2 hari sekali sampai bibit tumbuh dan keluar
dari tanah. Setelah itu baru dilakukan penyiraman setiap hari di waktu pagi dan
sore.
Masa Panen Kangkung.-- Untuk kangkung jenis darat, masa panennya
adalah sekitar 25 sampai 30 hari lamanya. Cara memanen tanaman kangkung
adalag dengan mencabut tanaman terebut bersama-sama dengan akarnya. Agar
tanaman lebih bisa bertahan lama dan lebih segar saat dibawa kepasar atau
sebelum dikonsumsi sendiri. Itulah cara menanam tanaman kangkung yang
dilakukan di dalam pot atau polybag untuk Anda yang memiliki lahan terbatas,
serta di area lahan tanam untuk Anda yang memiliki area lahan yang cukup luas.

Bahan dan Alat Praktikum


Bahan Praktikum
1. Batang kangkung sisa sayuran yang di sortir di dapar, panjang 4-5 ruas.
2. Air bersih/air mineral
3. Tanah subur dan pupuk kandang masing-masing 50 kg.
4. Bahan penyangga, batu, kerikil, pecahan bata, pecahan keramik/kaca dll.
5. Pot plastik atau atau polybag
Alat Praktikum igunakan.
5. Pisau
6. Gunting
7. Pot dari gelas atau plastik transfaran
8. Ember
20

Prosedur Kerja

1. Diambil batang kangkung sisa dari sayuran di dapur, yang panjangnya 4 – 5


ruas, kemudian dipotong/dibersihkan bila ada sisa-sisa daun tanaman.
2. Ikat dengan ikatan yang lemah dengan karet gelang kurang lebih 5 – 10
batang, lalu disemaikan di dalam wadah/pot gelas atau plastik transfaran yang
berisi air bersih. Tinggi genangan air sampai 1-2 ruas batang kangkung yang
terendam.
3. Pot persemaian diletakkan pada tempat yang teduh dan aman, sampai bibit
kangkung tumbuh akar dan tunas.
4. Selama pembibitan siapkan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk
kandang atau pupuk organik padat dengan komposisi 1 : 1 (V/V).
5. Media tanam ditempatkan di dalam pot-pot/polybag, yang kedap air (tida
berlubang) untuk penanaman pada media basah dan pot berlubang untuk
penanaman pada media kering.
6. Setelah bibit tumbuh akar dan tunas (kira-kira umur 5-7 HST) bibit ditanam
pada masing-masing pot yang telah disiapkan sebanyak 4 – 6 bibit tergantung
besarnya pot.
7. Buat lubang tanam didalam pot atau polybag dengan menggunakan jari Anda
jumlah lubang yang dibuat sebanyak 2-3 buah. Masukan 2 bibit kangkung ke
setiap lubang tersebut kemudian tanah disamping bibit ditekan agar tertutup.
8. Beberapa teknik penanaman baik dalam kondisi basah dan kering seperti
tertera pada gambar berikut :

Penanaman pada kondisi media kering

Penanaman pada kondisi media basah

9. Pot-pot yang telah ditanami diletakkan pada tempat yang terbuka sehingga
mendapatkan sinar matahari yang cukup.
10. Panen dilakukan setelah tanaman berumur antara 30-35 HST.
21

Hasil dan Pembahasan

Benih padi, jagung dan kacang tanah

Gambar/Foto 1. Pertumbuhan tanaman kangkung umur 10 HST (Gbr. kanan media kering
dan Gbr. kiri kondisi media basah)

Gambar/Foto 2. Pertumbuhan tanaman kangkung umur 20 HST (Gbr. kanan media kering
dan Gbr. kiri kondisi media basah)

Gambar/Foto 3. Pertumbuhan tanaman kangkung umur 30 HST (Gbr. kanan media kering
dan Gbr. kiri kondisi media basah)
22

Gambar/Foto 4. Pertumbuhan tanaman kangkung umur 35 HST (Gbr. kanan media kering
dan Gbr. kiri kondisi media basah)

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Gambar/Foto 5. Tanaman ........... yang ditanam pada media tanam gedebog pisang
(Gbr. Kanan posisi tegak dan Gbr. Kiri posisi horizontal) pada
umur siap panen.

Saran
23

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z., 1983. dasar-dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh.
Angkasa Bandung.

Abidin, Z., 1987. dasar-dasar Pengetahuan Ilmu Tanaman, Angkasa


Bandung.

Abbot, I., C.A. Parker and I.D. Sills, 1989. Changes in the abudance of large soil
animals and physical properties of siol following cultivation. Aust. J. Soil
Res., 17 : 243-353.

Adin S., 2014. Penyuluh Pertanian BPP Jabung) :https://www.rawabibit.com/6-


jenis-teknik-perbanyakan-vegetatif-pada-tanaman-untuk-menghasilkan-
bibit-yang-berkualitas-unggul/

Anderson, J.P.E., 1982. Reparation In Method of Soil Analysis Part 2, Second


Edition, SSSA Madison, Wisconsin.

Anonim, 1983. Pedoman bercocok Tanam Padi, Palawija dan sayur sayuran.
Badan pengendali Bimas, Jakarta.

Bappeda Tk.I NTB, 2000. Data Pokok Pembangunan Propinsi Nusa Tenggara
Barat. Kerjasama Bappeda Tk. I NTB dengan Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Propinsi NTB.

Badan Pusat Statistik. Berbagai Edisi. Statistik Indonesia. Jakarta : BPS.


Blanchard, Olliver. (2011). Macroeconomics. International Edition, Fifth
Edition, Pearson, New York.

Buckman, H.O. and Brady,N.C., 1969. The Nature and Properties of Soils. The
Macmillan Company, New York.

Cornish. P.S., 1984, Soil physical requirement for germination, root development,
plant production and survival. Proceding Revirina Outlook Conference.
July, pp. 7 – 23.

Dwi Sartika Adetama, 2011. Analisis Permintaan Kedelai Di Indonesia Periode


1978-2008. Tesis. Fakultas Ekonomi, UI.

Emid Hamidin, 1983. Pedoman Tehnologi Benih. PT. Pembimbing Mas,


Bandung.

Gaur, A.C., 1981. Phospo-Microorganism dan Various Transformation. In


compast Tecnology Project Field Document No.13, FAO.
24

Ifoam, 2000. The international Federation of Organic Agricultural Movements


Basel, Switzerland.

Indayati Lanya dan Neteri Subadiyasa, 2003. Manajemen Sumberdaya Lahan


Berkelanjutan pada Landform Struktural dan Volkanik. Agroteksos, Journal
Fakultas Pertanian Universitas Mataram, 13 (1): 29 - 35.

Isbandi, djoko, 1983. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman, Departemen


Agronomi Fakultas Pertanian, UGM, Yogyakarta.

Jumin, Hasan Basri, 1998. Dasar-Dasar Agronomi, Rajawali, Press, Jakarta.

Kusmo, Surachmad, 1984. Zat Panggul Pengatur Tumbuh Tanaman.Yasaguna,


Jakarta.

McFarlane, I. and O’Connor, E.A. (2014). World Soybean Trade: Growth and
Sustainability. Modern Economy, 5, 580-588. http://dx.doi.org/10.
4236/me.2014.55054

Meyers, William H. (1991). The World Soybean Trade Model : Spesification,


Estimation, and Validation. Center for Agricultural and Rural
Development Iowa State University.

Saifuddin, Sariaf, 1985.Tanah dan Kesuburan Tanah. Pustaka Buna, Bandung.

Stiadierja, Soeprma, 1978. Hortikultura-Perakaran dan Buah-Buahan. Yasaguna,


Jakarta.

Soedijato, Sianipar dan Philippus, 1978. Bercocok Tanam. Yasaguna, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai