KELAS X
ATPH
PEMBIAKAN SECARA VEGETATIF
Membiakan Tanaman Secara Vegetatif
A. Kegiatan Pembelajaran 5
1. Lembar Informasi
Prinsip pembiakan tanaman secara vegetatif
Penyambungan tanaman.
Penyambungan tanaman merupakan suatu tindakan memasukkan,
menempatkan atau menyambung bagian dari satu tanaman, ke bagian tanaman
lain dengan sedemikian rupa sehingga akan tercapai persenyawaan, dan
kombinasi ini terus tumbuh membentuk tanama baru.
Pembiakan tanaman secara vegetatif yang biasa dilakukan pada tanaman buah-buahan
diantaranyan adalah :
Okulasi (budding)
Sambung Pucuk (scion grafting)
Cangkok
Stek
Susuan (grafting by aproach atau marching)
Pembiakan yang dilakukan pada tanaman buah-buahan dengan menggunakan metode-
metode, hal ini ,erupakan salah satu cara untuk membantu para petani buah-buahan
dalam menentukan bibit yang benar-benar berkualitas, sehingga para petani pada
akhirnya bisa menikmati dari kualitas tanaman yang dibudidayakannya.
Pembiakan yang dilakukan pada tanaman buah-buahan ini terbilang sangat sederhana,
dan bisa dikerjakan oleh semua orang, karena pembiakan tanaman secara vegetatif
tidak banyak memakan waktu dan tidak membutuhkan biaya yang banyak. Salah satu
contoh adalah pembiakan tanaman secara vegetatif dengan metoda okulasi, pada
perbanyakan vegetatif yang menggunakan ini ditekankan pada keterampilan dalam
menyayat batang atas dan batang bawah, sehingga penempelan pada batang bawah
dan batang atas atau tunas akan memadukan atau menempel dengan bantuan
kambium yang melekat pada batang amsing-masing, disinilah ketelitian dalam
menempelkannya, tetapi kita harus memperhitungkan kecepatan dan ketepatan dalam
melakukan penempelan, baik dalam penyayatannya maupun dalan pengikatan sayatan
tadi.
Pembiakan tanaman secara vegetatif tidak bisa dilakukan pada semua tanaman buah-
buahan dengan menggunakan metoda okulasi atau menggunakan metoda yang lainnya,
melainkan harus diketahui terlebih dahulu tentang tanaman yang bisa dilakukan oleh
metoda apa yang cocok untuk dikembangkan dengan cara pembiakan vegetatif
tersebut. Contohnya, tanaman sawo tidak bisa dilakukan pembiakan vegetatif dengan
metoda okulasi, melainkan tanaman sawo hanya bisa dilakukan dengan metoda
cangkok, dengan alasan, bahwa pada tanaman sawo mempunyai getah yang sangat
tinggi, dan sedikit kambium. Berikut daftar tabel1. pembiakan tanaman buah-buahan
yang bisa dilakukan dengan metoda cankok, okulasi, sambung pucuk, stek, susuan dan
anakan.
Daftar tabel1.
Metoda Pembiakan
Nama
No Sambung
Tanaman Okulasi Cangkok Stek Susuan
pucuk
1. Rambutan X
2. Durian X X
3. Mangga X
4. Kelengkeng X
5. Sawo X X X
6. Belimbing X
7. Jambu Air X
8. Jambu Batu X
9. Kedondong
10. Jeruk
11. Srikaya
12. Duku X X
13. Manggis X X
14. Alpukat X
15. Mariksa X X
Keterangan :
Bisa dilakukan
X Tidak Bisa dilakukan
Untuk melakukan pembiakan tanaman secara vegetatif biasanya harus mempersiapkan
terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan dan metoda apa yang akan
dilakukan serta tanaman apa yang akan dikerjakan. Sebagai contoh, apabila kita akan
melakukan perbanyakan tanaman durian, maka sebaiknya menggunakan metoda
Okulasi, dan bahan yang akan dipersiapakan meliputi; perisapan batang bawah dan
persiapan batang atas.
Persiapan inilah yang harus betul – betul matang dalam perencanaan, karena pada
persiapan batang bawah akan mempengaruhi pada persiapan batang atas, contohnya,
apabila kita akan melakukan okulasi dan persiapan batang bawah dilakukan pada bulan
Januari, maka kita merencanakan untuk melakukan okulasinya pada bulan Juli,
sedangkan pada bulan juli tersebut, kondisi alam sedang mengalami panas dan kurang
air (tidak banyak hujan), maka kondisi seperti ini akan menghawatirkan pertumbuhan
tanaman yang baru dilakukan okulasi. Oleh karena itu persiapan batang bawah
sebaiknya dilakukan pada akhir September atau Oktober, karena batang bawah yang
diperkirakan bisa dilakukan untuk diokulasi 5-6 bulan setelah tanam.
Persiapan batang bawah diantaranya adalah, pembuatan pesemaian untuk penanaman
biji, pengisian polibag, pemilihan biji, penanaman biji, pemeliharaan pesemaian. Perlu
diketahui, bahwa persiapan batang bawah bukan hanya menyediakan untuk okulasi
saja, melainkan batang bawah bisa digunakan untuk metoda sambung pucuk dan
susuan.
Pembuatan pesemain bisa dikerjakan dimana saja, asalkan sinar matahari yang
dibutuhkan sangat mencukupi, sumber air dekat, transportasi terjangkau dan jauh dari
gangguan, baik dari binatang maupun manusia. Pesemaian yang digunakan untuk
persiapan batang bawah biasanya hanya merapihkan tanah agar tanah tersebut rata
dan rapih, kemudian pinggirnya diberi penghalang dari bambu, untuk lebih jelasnya lihat
gambar saung pesemaian dibawah ini:
Keterangan :
1. Tiang untuk penyangga bagian belakang terbuat dari bambu dengan ukuran
80 -100 cm
1. Tiang untuk penyangga bagian depan terbuat dari bambu dengan ukuran 120-
140 cm
2. Atap saung dengan ukuran 200 cm terbuat dari anyaman daun kelapa, bisa
juga menggunakan paranet, alang-alang dan plastik.
3. Pembatas bedengan yang terbuat dari bambu yang dibelah, dengan ukuran
disesuaikan ukurna bedengan.
4. Permukaan bedengan
5. Saluran air pembuangan bagian depan
6. Saluran air pembuangan bagian belakang
7. Tempat untuk melakukan aktivitas penanaman maupun pemeliharaan
Pengisian polibag untuk persiapan tanam biji biasanya dilakukan bersamaan dengan
pembuatan naungan agar mudah penataannya. Media yang digunakan untuk pengisian
polibag diantaranya menggunakan Tanah, Pupuk Kandang dan Sekam, apabila sekam
tidak ada maka, Tanah dan Pupuk kandang sudah cukup, perbandingan untuk media
tersebut adalah 1 : 1 : 1, atau bisa juga 1 : 2 : 1.
Untuk penanaman, biji sebaiknya diseleksi dulu, agar biji tersebut benar-benar bersih
dan sehat tidak terkena hama dan penyakit, sehingga tidak akan mengganggu
pertumbuhannya. Kriteria biji yang baik untuk ditanam diantaranya adalah:
Mempunyai keseragaman dalam bentuk
Bernas
Sehat
Penanaman biji sebaiknya dilakukan pada sore hari, karena setelah biji ditanam lalu
diberikan penyiraman, hal ini apabila dilakukan sore hari, maka kelembaban akan tetap
terjaga sampai pagi.
2. Lembar Kerja
Persiapan Batang Bawah
1. Alat
2. Bahan
Bambu
Polybag 10 x 20 cm
Kawat untuk pengikat
Paku
Plastik/Para Net/Pelepah Kelapa
Tanah
Pupuk Kandang
Sekam
Biji Buah Durian/Rambutan
3. Langkah Kerja
Buat Tiang untuk penyangga bagian belakang terbuat dari bambu dengan
ukuran 80 -100 cm
Buat Tiang untuk penyangga bagian depan terbuat dari bambu dengan
ukuran 120-140 cm
Buat Atap saung dengan ukuran 200 cm terbuat dari anyaman daun kelapa,
bisa juga menggunakan paranet, alang-alang dan plastik.
Buat Pembatas bedengan yang terbuat dari bambu yang dibelah, dengan
ukuran disesuaikan ukurna bedengan.
Permukaan bedengan diratakan
Buat Saluran air pembuangan bagian depan
Buat Saluran air pembuangan bagian belakang
Siapakan tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1,
lalu diaduk sampai rata dan diberi nematisida secukupnya,
Media yang sudah tercampur dimasukan kedalam polybag samapi ¾ bagian
dari poly bag tersebut.
Simpan polybag tersebut dbawah naungan dan atur dengan rapi sehingga
memudahkan dalam penghitungan.
Tanam biji yang sudah terseleksi dan siram polybag yang sudah di tanami
tersebut.
3. Lembar Evaluasi
Beri tanda X bila pertanyaan yang dianggap benar
1. Pembiakan Vegetatif biasanya dilakukan dengan cara
a. Asexsual
b. Sexsual
c. Persilangan jantan dan betina
d. Menyilang sendiri
e. Tanaman berasal dari biji
2. Bibit yang ditanam dari hasil pembiakan secara vegetatif akan
mendapatkan...
a. Produksi rendah
b. Dapat mewarisi dari induknya
c. Kualitas buah dan rasa sangat berbeda
d. Produksi awal sama dengan tanaman yang berasal dari biji
e. Tingkat pertumbuhan sangat rendah
3. Pembiakan tanaman secara vegetatif diantaranya adalah...!
a. Penyerbukan
b. Melakukan persilangan dengan bantuan angin
c. Okulasi
d. Dari biji
e. Sexsual
4. Persiapan batang bawah diantaranya mempersiapakan...!
a. Pemeliharan tanaman
b. Pengolahan
c. Persiapan lahan
d. pembuatan pesemaian untuk penanaman biji, pengisian polibag,
pemilihan biji, penanaman biji, dan pemeliharaan pesemaian
e. pembuatan pembibitan
5. Media yang digunakan untuk pengisian polybag adalah:
a. Tanah dan sekam
b. Sekam
c. Tanah
d. Pupuk kandang
e. Tanah, Pupuk Kandang dan sekam
MODUL -2
1. Lembar Informasi 2
Pembiakan Tanaman Secara vegetatif
a. Okulasi(budding)
Batang bawah yang sudah berumur antara 4-6 bulan untuk tanaman durian
sedangkan untuk tanaman rambutan 8-12 bln sudah dapat dilakukan okulasi,
atau umur bibit tersebut belum mencapai umur tetapi diameter batang bibit sudah
sampai ukuran sebesar pensil, maka bibit tersebut sudah dapat dilakukan
okulasi.
Waktu untuk melakukan okulasi yang paling baik adalah pada saat kulit pohon
mudah dikelupas dari kayunnya. Pada saat ini pembelahan sel dalam cambium
berlangsung secara aktif. Setiap pohon mempunyai waktu pembelahan yang
berbeda, ada yang aktif di musim kemarau dan ada yang aktif dimusim
penghujan, selain itu pengelupasan kulit dari kayu bisa ditentukan oleh keadaan
curah hujan atau pengairan. Pada saat curah hujan tinggi atau pengairan yang
cukup pada umumnya tanaman mudah dilepas kulit kayunya. Lebar irisan 0,5 – 1
cm atau sekitar 1/3 kali lingkar batang dan panjang 2-3 cm.
Secara umum pekerjaan okulasi ini terdiri atas pengirisan/penyayatan batang
bawah, pengambilan mata tunas (entres), penyisipan mata tunas, pengikatan
tempelam, pelepasan ikatan pada tempelan, serta pemotongan batang bawah.
Pengirisan/penyayatan batang bawah,
6 bulan untuk tanaman durian sedangkan untuk tanaman rambutan 8-12
bln sudah dapat dilakukan okulasi, atau umur bibit tersebut belum
mencapai umur tetapi diameter batang bibit sudah sampai ukuran
sebesar pensil, maka bibit tersebut sudah dapat dilakukan okulasi. Lebar
irisan 0,5 – 1 cm atau sekitar 1/3 kali lingkar batang dan panjang 2-3 cm.
c. Cangkok
Media untuk mencangkok bisa menggunakan cocopit atau serbuk sabut
kelapa ataupun cacahan sabut kelapa. Dapat pula digunakan campuran
kompos/pupuk kandang dengan tanah (l:l). Kalau disekitar kebun ada tanaman
bambu. maka tanah di bawah bambu yang telah bercampur seresah daun bambu
dan sudah membusuk bisa juga digunakan untuk media cangkok. Waktu
pelaksanaan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, sehingga cangkokan
tidak akan kekeringan. Selain itu dengan mencangkok di awal musim hujan akan
tersedia waktu untuk menanam hasil cangkokan pada musim itu juga.
Teknik mencangkok secara konvensional (biasa dilakukan)
Pertama-tama kita pilih cabang yang sudah sehat dan kuat arau
sudah berkayu.
Ukuran diameternya sekitar 0,5-2 cm, tidak lebih kecil dari ukuran
pensil.
Sebaiknya warna kulit cabang coklat muda atau hijau kecoklatan
tergantung jenis tanaman buah-buahannya.
Cabang kemudian disayat dengan pisau secara melingkar dan
dibuat memanjang ke bawah sepanjang 3-5 cm atau dua kali diameter
cabang.
Kemudian kulitnya dikelupas sehingga bagian kambium yang
sepeti lendir tampak jelas. Kambium ini dihilangkan dengan cara dikerik
dengan mata pisau sehingga bersih atau kering.
Setelah dikerik pada keratan bagian atas diolesi ataupun tanpa
diolesi dengan hormon tumbuh. Sebagai hormon pertumbuhan atau
vitamin, contoh Liquinox Start Vitamin B-l, yang banyak dijual di toko
pertanian dengan dosis 2 cc untuk 1 liter air. Kalau kesulitan mencari
hormon tumbuh dapat menggunakan pupuk Urea yang dicairkan dengan
kadar 1 % atau 1 gr/l lt air atau hormon tersebut ditambahkan pada media
cangkok.
Siapkan dan atur lembaran plastik (kantong plastik yang sudah
dibuka/dibelah) atau sabut kelapa melingkar menyelubungi batang di
bagian bawah keratan ( | -2 cm). Posisi lembaran plastik menghadap ke
arah bawah, kemudian diikat dengan tali plastik atau rafia. Balik posisi
kantong plastik ke arah berlawanan/keatas, sehingga akan diperoleh
ikatan tali plastik di dalam kantong plastik (ikatan bagian bawah tidak
kelihatan dari luar/lebih rapi).
d. Stek
Setek ini diambil dari batang atau cabang pohon induk yang akan kita perbanyak
dan pemotongan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari.
Gunting setek yang digunakan harus tajam agar bekas potongan rapi. Bila
kurang tajam batang bisa rusak atau memar. Hal ini mengundang bibit penyakit
masuk ke bagian yang memari sehingga bisa membusukkan pangkal setek.
Pada saat mengambil setek batang, pohon induk harus dalam keadaan sehat
dan tidak sedang bertunas. Yang dijadikan setek biasanya adalah bagian
pangkal dari cabang. Pemotongan cabang diatur kira-kira 0.5 cm di bawah mata
tunas yang paling bawah dan untuk ujung bagian atas sejauh I cm dari mata
tunas yang paling atas.
Kondisi daun pada cabang yang hendak diambil sebaiknya berwarna hiiau tua.
Dengan demikian seluruh daun dapat melakukan fotosintesis yang akan
menghasilkan zat makanan dan karbohidrat. Nantinya zat ini akan disimpan
dalam organ penyimpanan, antara lain di batang. Karbohidrat pada batang ini
penting sebagai sumber energi yang dibutuhkan pada waktu pembentukan akar
baru.
Ukuran besar cabang yang diambil cukup sebesar kelingking. Diameter sekitar I
cm dengan panjang antara l0- l5 cm. Cabang tersebut memiliki 3-4 mata tunas.
Kondisi batang pada saat pengambilan berada dalam keadaan setengah tua
dengan warna kulit batang biasanya coklat muda. Pada saat ini kandungan
karbohidrat dan auxin (hormon) pada batang cukup memadai untuk menuniang
terjadinya perakaran setek.
2. Lembar Kerja
Pembiakan Tanaman secara vegetatif
a. Okulasi
1. Alat
Pisau (Pisau okulasi, silet, cutter)
Gunting stek
Spidol
2. Bahan
Plastik elastis untuk
Batang Bawah yang siap diokulasi
Batang Atas (entres)
Label
3. Langkah Kerja
Siapkan pisau, batang bawah, batang atas(entres), plastik untuk
pengikat kira-kira 20 cm dan label.
Batang bawah diukur dari permukaan akar ± 20 cm, lakukan sayatan
dengan ukuran lebar 0,5 – 1 cm, dan panjang 2-3 cm, sayatan
dilakukan dari atas ke bawah, jangan sampai terkena tulang kayu
dengan cara
Pengirisan batang atas dilakukan dengan bentuk jendela atau bentuk
huruf “U” terbalik.
Penyisipan batang atas
Pengikatan batang atas (entres)
b. Sambung Pucuk
1. Alat
Pisau (Pisau okulasi, silet, cutter)
Gunting stek
Spidol
2. Bahan
Batang Bawah yang siap disambung
Batang Atas (Tunas)
Label
Plastik untuk sungkup sambungan ukuran 5 x 10 cm, transparan.
3. Langkah Kerja
Sipakan batang bawah yang sudah siap disambung
Siapkan tunas yang akan disambung
Potong batang bawah kira-kira 5-10 cm dari tunas atas ke bawah
Belah batang bawah 5-6 cm.
Lancipkan batang atas/tunas dengan menyesuaikan bentuk poyongan
pada batang bawah.
Masukan/sisipkan tunas yang sudah dilancipkan ke batang bawah.
Ikat tunas yang sudah dimasukkan ke batang bawah tadi
Tutup dengan menggunakan plastik transparan.
c. Cangkok
1. Alat
Pisau -Gunting stek -Gergaji -Ember
2. Bahan
Tanah
Kompos/pupuk kandang
Plastik/sabut kelapa
Perangsang akar
Air
3. Langkah Kerja
Sabut kelapa/plastik dipersiapkan
Media untuk cangkok dipersiapkan
Persiapan untuk mengikat (tali)
Pemilihan batang untuk dicangkok
Pengerikan batang cangkok
Pemberian hormon perangsang akar
Pengikatan plastik penahan media
Pemberian media
Pengikatan
d. Stek
1. Alat
Pisau -Gunting stek
2. Bahan
Tanah
Kompos/pupuk kandang
Plastik/sabut kelapa
Perangsang akar
Air
3. Langkah Kerja
Stek ini diambil dari batang atau cabang pohon induk yang akan kita
perbanyak
Gunting setek yang digunakan harus tajam agar bekas potongan rapi
Pada saat mengambil setek batang, pohon induk harus dalam keadaan
sehat dan tidak sedang bertunas.
Kondisi daun pada cabang yang hendak diambil sebaiknya berwarna
hijau tua
Ukuran besar cabang yang diambil cukup sebesar kelingking. Diameter
sekitar I cm dengan panjang antara l0- l5 cm.
Cabang tersebut memiliki 3-4 mata tunas.
Kondisi batang pada saat pengambilan berada dalam keadaan setengah
tua dengan warna kulit batang biasanya coklat muda
e. Susuan
a. Alat
b. Bahan
c. Langkah Kerja
Menyayat batang bawah dengan kayunya sepanjang 2-3 cm, atau kira-
kira l/3 diameter batang.
Lakukan penyayatan pada batang batang atas sayatan disesuaikan
dengan sayatan pada batang bawah
Gabungkan batang bawah dengan batang atas lalu diikat
3. Lembar Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas.
1. Jelaskan tentang maksud dari pembiakan tanaman secara vegetatif!
2. Apa keuntunganya dari pada pembiakan tanaman secara vegetatif?
3. Jelaskan cara pembiakan vegetatif dengan menggunakan metoda okulasi!
4. Apa keuntungan yang dihasilkan dari pembiakan tanaman vegetatif dengan
menggunakan metoda okulasi. Jelaskan!
5. Jelaskan cara pembiakan vegetatif dengan menggunakan metoda susuan!
MODUL -3
1. Lembar Informasi
Memelihara bibit hasil pembiakan vegetatif
a. Penyiraman
Kesalahan penyiraman akan menyebabkan membusuknya akar hendaknya
menyiram jangan berdasarkan kegiatan rutin saja, tetapi harus memperhatikan
kelembaban udara dari media, bila udara terasa lembab, maka tanaman dapat
menyerap air dari kelembaban udara dan tidak perlu menyiram.
Adapun jenis air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman yaitu air sumur,
air ledeng, air hujan dan air sungai. Hal yang perlu diperhatikan dalam
penyiraman yaitu media yang dipakai, macam pot dan suhu udara. Penyiraman
yang tepat adalah penyiraman sesuai dengan kondisi kapasitas lapang.
b. Pemupukan tanaman
Kebutuhan tanaman akan unsur-unsur mineral
Untuk mengetahui peranan pupuk yang beraneka ragam bagi kehidupan
tanaman, digunakan berbagai macam unsur dengan jumlah yang berbeda-beda
menurut kebutuhan tanaman.
Sebaliknya kebutuhan tanaman akan makanan dapat diperhatikan sepanjang
kehidupannya.
a) Kebutuhan rata-rata: biasanya dinyatakan dengan angka-angka,
mengenai kebutuhan pupuk berdasarkan apa yang dihisap oleh tanaman
dari tanah. Namun pemakaian yang konkret masih tergantung dari
berbagai macam faktor yang lain, seperti:
Jenis/varietas tanaman yang ditanam
Kesuburan tanah; pada tanah yang subur, persediaan unsur di dalam
tanah akan lebih mencukupi, walaupun tingkat kekayaannya tidak
sama, dan kemungkinan ada salah satu unsur yang diberi lebih banyak
dan sebaliknya.
Keadaan cuaca; dalam hal ini harus memperhatikan situasi, tetapi
angka-angka penghisapan berguna pula.
2. Lembar Kerja
Pemeliharaan Tanaman
Langkah kerja
1. Cabut bibit yang layu atau mati disebabkan oleh patogen dan buang dari lokasi
tanaman pembibitan vegetatif
2. Buang media pada lubang tanam bekas bibit yang sakit dan ganti dengan media
yang baru,.
3. Lakukan pemangkasan pada tunas-tunas di ketiak daun tanaman
4. Lakukan penyiraman pada tanaman sesuai kebutuhan
3. Lembar Evaluasi
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas
Darmono, Ayah Widiastuty, 2003. Agar Anggrek Rajin berbunga, Jakarta. Penebar Swadaya
Hudson. T. Hartmann. 1990. Plant propagation, Prentice- hall International, Inc 305-386.
Kartasapoetra, 1988. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan), Bina
Aksara, Jakarta.
Iswanto Hadi, Ir, , 2002. Petunjuk perawatan Anggrek, Jakarta; Agromedia Pustaka.
Rini Wudianto. 1988, Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi, penebar Swadaya, Jakarta.