Anda di halaman 1dari 57

BAHAN AJAR

Pembelajaran IPA
KELAS 9

SISTEM
PERKEMBANGBIAKAN
TUMBUHAN DAN HEWAN
Penyusun:
Marselinus Seran, S.Pd

Sistem Perkembangbiakan
Tumbuhan dan Hewan
Peta Konsep
Perkembangbiakan tumbuhan merupakan salah satu ciri kehidupan
tumbuhan untuk mempertahankan jenisnya. Oleh karena itu berkembangbiak
merupakan ciri yang melekat pada jenis atau spesies tumbuhan. Artinya
selama jenis atau spesies itu mampu berkembangbiak maka jenis tersebut
tetap eksis atau ada, tetapi bila jenis sudah tidak mampu berkembangbiak
maka jenis tumbuhan tersebut akan punah.Pernahkah kamu melihat tanaman
mangga, rambutan, kelapa, padi, dan jagung? Tanaman tersebut merupakan
contoh dari kelompok tumbuhan Angiospermae. Apa yang dimaksud
tumbuhan Angiospermae?
Tumbuhan Angiospermae atau tum buhan biji tertutup adalah tumbuhan yang
memiliki ciri bakal biji berada dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah adalah bagian
putik yang membesar yang tersusun oleh daun buah (karpel). Bakal buah selanjutnya
akan berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. Tumbuhan
biji tertutup sangat penting bagi kehidupan manusia maupun hewan, karena
tumbuhan inilah yang menyediakan hampirsemua bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan.

Perkembangbiakan Vegetatif
tumbuhan Angiospermae
Materi I
Gambar 1.1. Pertumbuhan pada tanaman
Ada dua macam cara perkembangbiakan pada tumbuhan angiospermae, yaitu
yang melibatkan alat perkawinan maupun yang tidak melibatkan alat perkawinan.
Perkembangbiakan yang tidak melibatkan alat perkembangbiakan disebut
perkembangbiakan vegetatif atau perkembangbiakan secara tidak kawin (Aseksual).
Perkembangbiakan yang melibatkan alat perkawinan disebut perkembang biakan generatif
(seksual).
Perkembangbiakan vegetatif atau perkembangbiakan secara tidak kawin adalah
perkembangbiakan yang terjadi tanpa melibatkan alat perkawinan sehingga
samasekali tidak tergantung pada adanya alat kelamin. Perkembangbiakan cara ini
dilakukan dengan cara menggunakan bagian tubuh induknya. Perkembangbiakan
vegetatif hanya melibatkan satu induk saja, sehingga sifat anaknya sama dengan sifat
induknya.Berdasarkan cara terjadinya perkembangbiakan vegetatif dibedakan menjadi
dua yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan.

Mari kita lakukan !

Setelah kamu mempelajari cara perkembangbiakan pada tumbuhan berbiji tertutup


(angiospermae) cobalah identifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan
disekitarmu! cari sebanyak mungkin tumbuhan biji tertutup disekitarmu dan
tuliskan hasilnya dalam tabel berikut!
Pertanyaan :
Tumbuhan apa saja yang dapat berkembangbiak dengan bantuan manusia?
Tumbuhan apa saja yang dapat berkembangbiak secara alami?
Jelaskan mengapa bagian tumbuhan dapat digunakan untuk menghasilkan individu
A. Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami terjadi apabila terbentuknya individu
baruterjadi dengan sendirinya (tanpa bantuan manusia). Perkembangbiakan
vegetatif alami meliputi perkembangbiakan dengan membelah diri, spora, kuncup,
umbi batang, umbi akar, umbi lapis, rhizoma, geragih dan tunas adventif.
1. Membelah diri
Perkembangbiakan dengan membelah diri adalah satu sel induk membelah
menjadi dua atau lebih sel anak. Setiap sel anak tumbuh menjadi individu baru.
Sel anak sama dengan sel induk. Contohnya adalah pembelahan biner pada
ganggang.

Gambar 1.2 proses pembelahan pada ganggang hijau

Gambar 1.3. Mekanisme pembelahan sel


2. Umbi
Umbi kecuali berperan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
juga berperan sebagai alat perkembangbiakan. Berdasarkan cirinya umbi dapat
dibedakan atas umbi batang, umbi akar dan umbi lapis.
a. Umbi Batang
Umbi batang adalah bagian batang yang tumbuh membesar
(menggembung) di dalam tanah dan berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan, terutama berupa zat tepung.Umbi batang memiliki ciri Pada kulit
umbi terdapat beberapa mata tunas, sehingga dari satu umbi dapat
menghasilkan beberapa individu baru sebagai keturunannya mata tunas yang
akan tumbuh menjadi tunas baru. Contoh tumbuhan yang menghasilkan umbi
batang adalah Kentang, talas, ketela dan umbi rambat.

Gambar. 1.4 umbi batang pada kentang


b. Umbi Akar
Umbi akar adalah akar yang tumbuh membesar dan beberapa tempat
pada umbi tersebut terdapat calon tunas yang dapat tumbuh menjadi individu
baru. Umbi akar berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi akar
tidak berkuncup, tidak berdaun, tidak bermata tunas dan tidak berbuku-buku.
Sisa batang pada pangkal umbi dapat memunculkan tunas. Umbi akar tidak
memiliki mata tunas, sehingga tunas baru hanya muncul pada satu tempat
yaitu pada pangkal umbi yang merupakan tempat pelekatannya dengan batang.
Akar tunas baru akan tumbuh dari bagian sisa batang jika umbi akar tersebut
ditanam. Contoh bunga dahlia dan wortel.

Gambar. 1.5. Umbi akar pada tanaman dahlia


c. Umbi Lapis
Umbi lapis merupakan umbi yang tersusun atas lapisan-lapisan yang
membungkus bagian yang merupakan modifikasi dari batang disebut cakram.
Dari cakram inilah nantinya muncul individu baru sebagai keturunannya. Umbi
lapis merupakan modifikasi dari bagian pelepah daun yang tersusun rapat
membentuk umbi yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan bentuknya
berlapis-lapis. Pada bagian ketiak daun terdapat tunas sebagai calon individu
baru yang disebut siung. Contoh tumbuhan yang membentuk umbi lapis
adalah bawang merah dan bakung.

Gambar 1.6. umbi lapis pada bawang


3. Rhizoma/akar tinggal/Rimpang
Rhizhoma atau akar rimpang merupakan batang yang tumbuh di
bawahpermukaan tanah. Beberapa tumbuhan bereproduksi dengan tunas
pada batang yang ada di dalam tanah. Pada batang terdapat ruas dan buku,
tempat tumbuhnya tunas yang akan berkembang menjadi tumbuhan baru.
Tiap-tiap nodus pada bagian rhizoma dapat tumbuhmembentuk individu
baru. Contoh pada jahe, lengkuas, kunyit

Gambar 1.7. Rhizoma pada lengkuas


4. Geragih/stolon
Stolon atau geragih merupakan batang tumbuhan yang menjalar di atas
tanah. Penjuluran atau sulur batang dapattumbuh memanjang secara
horizontal di atas permukaan tanah. Tumbuhan baru muncul pada titik atau
ruas yang terdapat pada sulur. Saat tunas terpisah dari tanaman induk, tunas
sudah mampu tumbuh menjadi individu baruContoh tumbuhan yang
menggunakan stolon antara lain stroberi, sukun.

Gambar 1.8. Stolon pada tanaman stroberi


5. Tunas
Tunas adalah tumbuhan yang tumbuh dari batang yang berada di dalam
tanah. Umumnya, individu baru tumbuh tidak jauh dari induknya sehingga
tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas membentuk rumpun. Individu
baru tetap melekat seiring dengan pertumbuhan, memisahkan dari organisme
induk hanya ketika matang. Karena organisme baru dibuat adalah klon dan
secara genetik identik dengan organisme induk. Sebuah organisme baru
tumbuh dari hasil atau kuncup pada induknya.Karena tunas muncul pada
pangkal batang, pangkal batang ini terdapat di dalam tanah, tunas akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru dan membentuk rumpun, contohnya
tanaman pisang , bambu , dan tebu.

Gambar 1.9. Tunas pada tanaman pisang dan bambu


6. Tunas adventif
Daun memiliki daya reproduksi yang tinggi, mampu membentuk
individubaru melalui pembelahan mitosis dari pertunasaan yang muncul dari
tiapruas (nodus) daun, sehingga tumbuhan ini disebut juga dengan
istilah“mother of thousands”. Contoh tumbuhan Kalanchoe sp. (cocor bebek).

Gambar 1.9 Tunas adventif pada Tanaman cocor bebek


7. Spora
Spora dihasilkan dari pembelahan sel tertentu pada sporangium (kotak
spora). Sporangium terletak pada tumbuhan penghasil spora (sporofit).
Spora yang dihasilkan sporangium, bila jatuh ditempat yang lembab
akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Spora berfungsi sebagai alat persebaran
(dispersi) mirip dengan biji, meskipun berbeda jika ditinjau dari segi anatomi
dan evolusi. Tumbuhan berbiji dipandang dari sudut pandang evolusi juga
menghasilkan spora.Perkebangbiakan denganpebentukan spora dapat
ditemukan pada tumbuhan lumut dan paku.

Gambar 1.10 Kotak spora


B. Vegetatif buatan
Selain perkembangbiakan secara alami, kamu juga membantu proses
perkembangbiakan pada tumbuhan melalui perkembangbiakan vegetatif buatan.
Perkembangbiakan vegetatif buatan terjadi apabila manusia melakukan budidaya
terhadap suatu tanaman untuk memperoleh keturunan baru secara vegetatif.
a. Mencangkok
Mencangkok dapat dilakukan dengan memuat potongan sampai
jaringan gabus pada percabangan batang. Kemudian potongan tersebut
ditutupi tanah, dibungkus dan dibiarkan sampai keluar akar. Setelah akat
muncul, baru potongan ini dipisahkan dari tanaman induk dan dapat
ditanam. Cangkok dilakukan untuk memperbanyak tumbuhan berkayu.
Gambar 1.11 Tahapan proses pencangkokantanaman
Cara mencangkok:
1) Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
2) Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
3) Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
4) Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut
kelapa. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila
menggunakan plastik, lubangi plastiknya terlebih dahulu.
5) Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari.
6) Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut,
kemudian taruhlah pada pot. Setelah terlihat baik tanamlah di tanah.
Tumbuhan hasil cangkokan lebih cepat berbuah dibandingkan
tumbuhan yang ditanam dari biji dan memiliki sifat yang sama dengan
induknya. Tumbuhan hasil cangkokan mudah roboh, karena sistem
perakarannya adalah serabut dan umurnya lebih pendek dibandingkan
tumbuhan yang ditanam  dari biji.Saat mencangkok jaringan floem harus
dihilangkan agar zat makanan hasil fotosintesis terhenti didaerah
pemotongan dan merangsang pertumbuhan akar.
b. Menempel (Okulasi)
Okulasi dilakukan dengan cara mengambil mata tunas dari tanaman
yang spesiesnya sama dengan sifat yang lebih baik, kemudian menempelkan
tunas tersebut pada tunas tanaman lain dengan spesies sama dengan tujuan
memperbaiki sifat suatu individu tanaman. Contoh: jeruk bali dengan jeruk
limau.
Gambar 1.12 Tahapan proses okulasi tumbuhan
c. Stek
Penyetekan merupakan suatu perlakuan pemisahan, pemotongaan
beberapa bagian dari tanaman seperti akar, batang, daun dan tunas dengan
tujuan bagian-bagian tanaman tersebut menghasilkan tanaman baru. Teknis
sangat mudah. Perbanyakan dengan stek umumnya dilakukan pada tanaman
dikotil, pada monokotil masih jarang. Dapat menghasilkan tanaman baru
dalam jumlah yang banyak walaupun bahan tanaman yang tersedia terbatas
dan dapat menghasilkan tanaman yang sifatnya sama dengan induknya.
Dapat diberikan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) untuk mempercepat
tumbuhnya akar

Gambar 1.13 Tahapan proses stek batang


d. Menyambung (Entem)
Menyambung (mengenten) adalah menggabungkan batang bawah dan
batang atas dua tanaman yang sejenis dengan tujuan menggabungkansifat-
sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanamanyang
memiliki sifat-sifat unggul. Misalnya, ada dua tanaman mangga.Tanaman
mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam,sedangkan tanaman
mangga kedua berakar lemah tetapi buahnyasangat manis. Untuk
memperoleh pohon mangga yang berakar kuat danberbuah manis, maka
batang bawah dari tanaman mangga berakar kuatdisambungkan dengan
batang atas tanaman mangga yang berbuahmanis.
Gambar 1.14. tahapan proses menyambung pada tanaman
e. Merunduk
Merunduk teknik vegetatif buatan pada stolon. Contoh pada tanaman
bougenvil dan jasmin, batang muda ditarik, dimasukkan ke dalam tanah.
Setelah tumbuh akar, maka batang ini dapat dipisahkan dari induk.

Gambar 1.15. proses merunduk

Mari Kita Pahami!

Tanaman Dengan 40 Jenis Buah


Dilansir Oddity Central, Sam Van Akenseorang Dosen kesenian di
Syracuse University, Pennsylvania mencoba mengembangkan pohon penghasil
40 jenis buah ini sejak tahun 2008. Ia berkeliling ke berbagai daerah untuk
mencari tanaman buah yang sudah mulai langka. Hingga pada akhirnya di tahun
2015 ia mempublikasikan hasil budidayanya dengan menghasilkan 21 pohon.
Gambar berikut adalah salah satu pohon hasil budidayanya.

Menurutmu, jelaskan cara perkembangbiakan yang digunakan Sam


Van Akeh untuk membudidayakan tanaman tersebut! Dapatkah kita
mengembangkan cara yang sama untuk membudidayakan tanaman di
sekitarkita?
Perkembangbiakan Generatif
pada Tumbuhan Angiospermae
Materi 2

Pada bagian sebelumnya telah dibahas tentang reproduksi tumbuhan


secara aseksual. Organ tumbuhan seperti akar, batang, dan daun yang
digunakan sebagai alat reproduksi. Pada reproduksiseksual, digunakan sel
kelamin yaitu sel sperma dan sel telur dan prosesfertilisasi untuk
menghasilkan biji. Biji dapat tumbuh dan berkembangmenjadi tumbuhan
baru. Tahukah kamu di manakah letak sel kelaminpada tumbuhan? Bagian
tumbuhan apa sajakah yang terlibat dalamproses reproduksi?

Pembiakan generatif (reproduksi generatif) adalah perkembangbiakan


tumbuhan secara kawin atau pembuahan.Proses perkembangbiakan generatif ini
membutuhkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Baik tumbuhan ataupun
hewan dapat mengalami pembiakan secara generatif ini.Pembiakan secara generatif
ditandai dengan adanya pembuahan.Pembuahan merupakan proses peleburan sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina yang pada akhirnya akan menghasilkan zigot
dan menjadi organisme baru. Pembuahan pada hewan melalui proses peleburan
antara sel telur dan sel sperma sedangkan Pembuahan pada tumbuhan adalah proses
dari peleburan serbuk sari dan putik. Proses reproduksinya ditandai dengan
munculnya bunga. Perlu Anda ketahui bahwa bunga terbagi atas beberapa jenis
berdasarkan kelengkapan bagian bunga dan kelengkapan alat kelamin bunga.
Gambar 02.1. Keanekaragaman Bunga

A. Bagian Bagian Bunga

Walaupun bentuk, warna, dan susunan bagian-bagian bunga sangat


beraneka ragam, namun dapatlah disebutkan bagian-bagian yang umumnya
dimiliki oleh semua bunga. Bagian-bagian bunga tersebut adalah tangkai bunga,
dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari. Putik terdiri
dari kepala putik, dan bakal buah. Sedangkan benang sari terdiri dari kepala sari
dan tangkai sari. Perhatikan gambar berikut

g
Gambar 2.1 Struktur bunga
Bagian bagian dari bunga beserta fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Tangkai bunga merupakan penghubung batang dengan bunga
2. Kelopak bunga melindung bunga saat masih kuncup
3. Mahkota bunga bagian paling indah dari bunga dengan bentuk dan warna yang
berbeda untuk tiap jenis bunga
4. Benang sari adalah alat perkembangbiakan jantan. Bagian-bagian benang sari
adalah tangkai sari (filamen) dan kepala sari (anthera). Kepala sari terdiri dari 4
kantong sari (lokulus). Serbuk sari terbentuk di dalam kantong sari dan jika
telah masak, kepala sari pecah dan serbuk sari keluar.
5. Putik alat adalah kelamin betina yangbiasanya terletak pada lingkaran terdalam
dari bunga dan dikelilingi oleh benang sari. Bagian-bagian putik adalah kepala
putik (stigma), tangkai putik (stylus), bakal buah (ovarium), dan bakal biji
(ovulum).
6. Bakal biji yang berisi beberapa sel. Salah satu sel di antara kandung lembaga itu
adalah sel telur (ovum) yang intinyananti akan dibuahi oleh inti sperma.Jenis-
Jenis Bunga
Perlu kamu ketahui, pada bunga dari tanaman tertentu seperti jagung, putik dan
benang sari terdapat pada bunga yang berbeda. Bunga jagung ada yang disebut bunga
betina (memiliki putik) yang terdapat pada ketiak daun, dan bunga jantan (memiliki
benang sari) yang terdapat pada ujung batang. Bunga jagung disebut juga bunga
berkelamin tunggal. Lihat gambar 5 berikut ini.
 

 
Gambar 2.2 Bunga jagung memiliki dua macam bunga,yaitu bunga betina (berbentuk
tongkol) dan bunga jantan (berbentuk malai).

Lain halnya dengan bunga kelapa. Bunga kelapa disebut sebagai bunga tidak
lengkap, artinya bunga yang tidak memiliki salah satu dari bagian bunga. Bagian-
bagian bunga kelapa hanyalah benang sari dan putik, lihat gambar berikut ini.
 
 
Gambar 2.3. Bunga kelapa merupakan bunga tidak lengkap

Berdasarkan bagian-bagian yang dimiliki bunga dibedakan menjadi:


1. Bunga lengkap yaitu bunga yang memiliki kelopak bunga, mahkota bunga,
putik, dan benang sari
Contoh : kembang sepatu dan anggrek
2. Bunga tak lengkap yaitu bunga yang tidak memiliki salah satu bagian kelopak
bunga, mahkota bunga, putik, atau benang sari
Contoh : Bunga rambutan, bunga kelapa
3. bunga sempurna yaitu bunga yang memiliki benang sari dan putik. Contoh :
mawar, alamanda, kamboja, matahari, kembang sepatu, anggrek
4. bunga tak sempurna yaitu bunga yang hanya memiliki putik atau benang sari
saja.Contoh : Bunga salak, vanili, pepaya, sawit, kelapa, jagung, melinjo.

B. Penyerbukan (perkembangbiakan secara generatif)


Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik
1. Macam-Macam Penyerbukan berdaasarkan pembantunya

Penyerbukan dapat terjadi dengan bantuan air, angin, hewan, dan


manusia. Berdasarkan faktor yang membantu proses penyerbukan, maka
dibedakan atas:

a. Penyerbukan dengan bantuan air (hidrogami)


Contohnya penyerbukan pada ganggang air.
b. Penyerbukan dengan bantuan angin (anemogami). Penyerbukan ini terjadi
pada rumput-rumputan, jagung, dan padi. Ciri-ciri bunga yang
penyerbukannya dibantu oleh angin adalah:
1) Serbuk sari yang di hasilkan sangat banyak, kecil, dan ringan.
2) Kepala sari besar dan tangkai sari panjang. Tangkai sari yang panjang
mudah bergoyang jika tertiup angin sehingga banyak serbuk sari keluar.
3) Kepala putik berbulu dan terentang ke luar sehingga mudah menangkap
serbuk sari yang melayang di udara.
4) Tidak mempunyai kelenjar madu.
5) Umumnya tidak bermahkota dan berwarna tidak menarik.
6) Contohnya adalah bunga tumbuhan kelapa, padi, tebu, jagung, rumput
dan betula. 

Gambar 2.4. Contoh tumbuhan yang penyerbukandengan perantara angin


c. Penyerbukan dengan bantuan hewan (zoidiogami).
Hewan yang umumnya membantu penyerbukan adalah serangga, burung,
kelalawar, dan siput.
1) Penyerbukan dengan perantara serangga (entomofili)

Penyerbukan jenis ini memiliki Ciri-ciri bunga: Serbuk sari


berlendir, agar mudah melekat di tubuh serangga. Memiliki
mahkotabunga berwarna-warni untuk menarik perhatian serangga,
berbau harum, dan memiliki kelenjar madu. Putik bunga tersembunyi
dan berlendir. Serangga polinator biasanya adalah kupu-kupu
(Lepidoptera), lebah (Hymenoptera), kumbang (Coleoptera), dan lalat
(Diptera). Apabila serangga datang untuk menghisap madu maka serbuk
sari akan menempel di tubuhnya. Lalu ketika serangga tersebut hinggap
di bunga lain yang sejenis, maka terjadilah penyerbukan.Contohnya
penyerbukan yang terjadi pada bunga jambu, bunga jeruk, bunga
pepaya, dan bunga kacang.

Gambar 2.5. Serangga menghisap madu


2) Penyerbukan dengan perantara burung (ornitofili)
Contoh burung perantara penyerbukan adalah kutilang,
cucakrawa, dan burung penghisap madu. Tumbuhan yang sering kali
dikunjungi burung misalnya pohon dadap dan pohon randu hutan.  
Gambar 2.6. Penyerbukan dengan bantuan burung.
3) Penyerbukan dengan perantara kelalawar dan atau kalong
(Kiropterofili)
Kelalawar dan atau kalong dapat pula menjadi perantara
penyerbukan, terutama untuk pohon yang bunganya mekar pada sore
atau malam hari, contohnya tanaman durian. 

Gambar 2.7. Penyerbukan dengan bantuan kelalawar.


4)     Penyerbukan dengan perantara siput (malakofili)
Siput dapat menjadi perantara penyerbukan pada bunga yang
memiliki putik dan kotak sari yang posisinya hampir atau sama tinggi,
seperti pada bunga Rohdae japonica (liliaceae) dan Araceae. Siput akan
merambat pada permuakaan bunga, membawa serta serbuk sari yang
menempeldi kakinya yang berlendir menuju putik.

Gambar 2.8. Penyerbukan dengan bantuan siput.


d. Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami).
Penyerbukan dilakukan manusia karena tidak ada perantara yang dapat
membantu penyerbukan bunga tersebut. Misalnya pada tanaman salak dan
vanili. Hal ini disebabkan alat kelamin bunga tumbuhan tersebut letaknya
terpisah, ada bunga jantan saja dan ada bunga betina saja. Bunga jantan yang
penuh serbuk sari di petik, kemudian di tempelkan di dekat bunga betina
yang sudah masak, sehingga terjadi penyerbukan. Selain itu, vanili bukan
tanaman asli Indonesia, karena itu di Indonesia penyerbukan vanili dibantu
oleh manusia. 

Gambar 2.8. Penyerbukan tanaman vanili yang dibantu manusia.


2. Macam-Macam Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sarinya

Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh di kepala putik, penyerbukan


dibedakan menjadi empat macam, yaitu penyerbukan sendiri, penyerbukan
tetangga, penyerbukan silang, dan penyerbukan bastar.
a. Penyerbukan sendiri terjadi bila serbuk sari yang jatuh di kepala putik
berasal dari benang sari bunga itu sendiri.
b. Penyerbukan tetangga terjadi bila serbuk sari berasal dari benang sari bunga
lain, tetapi masih dalam satu tumbuhan.
c. Penyerbukan silang terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga tumbuhan
lain yang sejenis.
d. Penyerbukan bastar terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga lain dari
tumbuhan yang berbeda tetapi masih dalam satu jenis berbeda varietas.

Gambar 2.9. Macam macam penyerbukan


Wawasan Ilmu
C. Pembuahan biji
Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan pembuahan? Pembuahan
(fertilisasi) adalah peristiwa peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel
kelamin betina/sel telur (ovum). Proses ini hanya dapat terjadi di antara bunga yang
sejenis. Pada tumbuhan biji, pembuahan terjadi di dalam ruang Bakal biji.
Bagaimanakah prosesnya?Proses pembuahan pada tumbuhan biji adalah sebagia
berikut:
1.      Setelah penyerbukan, kepala putik menghasilkan cairan gula untuk memberi
makan serbuk sari yang melekat.
2.      Mula-mula dinding serbuk sari mengembang, kemudian dinding luar serbuk sari
pecah. Sedangkan dinding sebelah dalam melengkuk ke dalam menembus kepala
putik, kemudian membentuk buluh serbuk sari atau tabung serbuk sari.
Tabung ini menghubungkan serbuk sari dengan bakal biji. Tabung serbuk sari
menuju ke inti sel telur di dalam bakal biji melalui celah kecil yang disebut
mikropil.
3.      Selam perjalanan serbuka sari di dalam tabung sari menuju bakal biji, terjadi
beberapa perubahan. Inti sel serbuk sari membelah menjadi dua,yakni inti
vegetatif dan inti generatif. Inti vegetatif berfungsi untuk mengatur
pertumbuhan tabung serbuk sari sehingga mencapai mikrofil dan setelah itu inti
vegetatif mati. Sedangkan Inti generatif membelah membelah lagi menjadi dua
inti sperma. Dua inti sperma yang terbentuk ini akan masuk ke ruang bakal biji
melalui mikropil.
4.      Di dalam ruang bakal biji/kandung lembaga pun terjadi proses untuk membentuk
sel telur (ovum). Sel induk megaspora mengalami pembelahan meiosis
menghasilkan satu sel megaspora dan tiga sel lainnya berdegenerasi. Selanjutnya
sel megaspora (kandung embrio muda) mengalami pembelahan (mitosis) tiga kali
yang menghasilkan 8inti sel, yang terdiri dari: 1 inti sel telur, 2 inti sinergid, 3
antipoda dan 2 inti kandung lembaga primer (kemudian bersatu membentuk inti
kandung lembaga sekunder) yang bersifat diploid (2n). Inti sel di apait oleh 2 inti
sinergid dan letaknya dekat mikropil. Sedangkan 3 antipoda terletak pada kutub
yang berlawanan dengan mikropil. Dan inti kandung lembaga primer terletak di
tengah, di antara sel telur dan antipoda. Perhatikan berikut ini.
Gb. 2.10 Perkembangan pembentukan kandung lembaga.

5.      Selanjutnya inti sperma satu membuahi sel telur membentuk zigot(lembaga).
Peristiwa pembuahan ini disebut pembuahan pertama. Zigot kemudian tumbuh
menjadi embrio. Sedangkan inti sperma yang kedua melebur dengan inti
kandungan lembaga sekunder membentuk endoperm yang bersifat triploid (3n).
Peristiwa pembuahan ini disebut pembuahan kedua. Endosperm merupakan
cadangan makanan bagi lembaga atau embrio. Nah! Karena terjadi dua kali
pembuahan seperti ini maka proses pembuahan pada tumbuhan biji sering disebut
sebagai pembuahan ganda. Perhatikan berikut ini.

Gambar 2.11.Setelah pembuahan selesai maka sisa benang sari, mahkota, dan kelopak
bunga akan layu dan gugur. Sedangkan bakal biji berkembang menjadi biji yang
dilindungi oleh dinding bakal buah, dan bakal buah berkembang menjadi buah.

D. Cara Penyebaran Biji

Biji dapat menyebar jauh dari tanaman induknya baik secara individu maupun
bersama-sama dalam jumlah banyak sekaligus, dan dengan penyebaran yang
bervariasi antara ruang dan waktu. Pola penyebaran benih ditentukan oleh
mekanisme yang memiliki peran penting dalam pendapatan populasi dan struktur
genetika dari populasi tumbuhan, juga interaksinya dengan spesies tumbuhan lain.
Ada lima cara utama penyebaran biji yaitu gravitasi, angin, air, hewan, dan manusia.

1. Gravitasi
Gravitasi adalah proses penyebaran biji yang paling sederhana bagi
tumbuhan. Ketika buah matang atau sudah terlalu berat, maka buah akan terlepas
dari tangkainya atau jatuh menuju tanah sehingga buah menjadi cara untuk
menyebarkan biji. Letak penyebarannya dipengaruhi oleh bentuk buah. Semakin
bulat bentuk buah, maka semakin jauh buah dapat menggelinding menjauhi
induknya sehingga jarak penyebaran biji semakin jauh. Kemudian penyebaran ini
diikuti oleh penyebaran lain seperti buah yang terbawa air mengalir atau buah
yang dimakan oleh hewan. Contoh tumbuhan yang penyebaran bijinya dengan
cara gravitasi adalah apel dan kelapa.

Gambar 2.12. Buah apel Yang jatuh dari pohonya


2. Anemokori (Angin)
Anemokori adalah proses penyebaran biji dengan bantuan angin.
Karakteristik tumbuhan yang penyebaran bijinya dipengaruhi oleh angin, yaitu:

a. Biji kecil dan ringan. Contoh tumbuhan yang memiliki ciri biji seperti ini
adalah anggrek (Orchidaceae) dan spora jamur (fungi).
b. Biji berbulu atau berambut. Contoh tumbuhan yang memiliki ciri biji seperti ini
adalah alang-alang (Imperata cylindrical) dan kapuk (Ceiba petandra).
c. Biji bersayap. Contoh tumbuhan yang memiliki ciri biji seperti ini adalah
mahoni (Switenia sp) dan dammar (Agathis alba).
d. Buah bersayap. Contoh tumbuhan yang memiliki ciri biji seperti ini adalah
meranti (Shorea leprosula) dan tengkawang (Shorea stenoptera)
Gambar 2.13. Bunga Dandelion yang tertiup angin
Hembusan angin dapat membawa spora atau biji meninggalkan induknya,
biji mengikuti kemana arah gerak angin untuk menemukan wilayah baru yang
sesuai degan habitat sebelumnya kemudian tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Contoh lain tumbuhan yang penyebaran bijinya dengan cara anemokori adalah
bunga dandelion (Teraxacum) dan pohon maple (Acer).

3. Hidrokori (Air)

Hidrokori adalah proses penyebaran biji dengan bantuan air. Karakteristik


tumbuhan yang penyebaran bijinya dibantu oleh air, yaitu:
a. Tumbuhan yang hidup di daerah perairan, pinggir pantai maupun sungai.
b. Tumbuhan yang biji atau benihnya ringan.
c. Mempunyai struktur tiga lapisan kulit, yaitu: Eksokarp merupakan lapisan
terluar yang berkilap dan kedap air, Mesokarp merupakan lapisan tengah yang
memiliki tekstur tebal, dan memiliki banyak rongga udara sehingga dapat
mengapung di air dan Endocarp merupakan lapisan paling dalam Berfungsi
sebagai pelindung bakal biji.
Gambar 2.14. Buah kelapa dapat melakukan perjalanan menyebrang lautan
karena struktur bijinya, sehingga sering tumbuh di sekitar pantai
Persebaran biji dengan cara hidrokori dapat menjangkau jarak yang cukup
jauh. Contoh tumbuhan yang penyebaran bijinya dengan cara hidrokori adalah
tumbuhan yang hidup dihutan bakau atau mangrove.
4. Zookori (Hewan)
Zookori adalah proses penyebaran biji dengan bantuan hewan. Proses
penyebaran biji yang dipengaruhi oleh hewan dibagi menjadi empat cara yaitu
entemokori, kiroptekori, ornitokori, mammokori.
a. Entomokori
Entomokori adalah penyebaran biji
tumbuhan dengan bantuan atau melalui
perantara serangga. Karakteristik tumbuhan
yang penyebaran bijinya melalui perantara
serangga, yaitu tumbuhan yang bagian buahnya
mengandung banyak gula, tumbuhan yang
bunganya menghasilkan nektar dan tumbuhan
yang mempunyai elaisoma yang mengandung asam risinolat, tumbuhan jenis
ini serangga pembantunya adalah semut. Contoh tumbuhan yang penyebaran
bijinya melaui serangga yaitu wijen (Sesamum indicum), tembakau (Nicotiana
tabacum) dan jenis bunga-bungaan.
b. Kiroptekori
Kiroptekori adalah penyebaran biji tumbuhan melalui perantara
kelelawar. Karakteristik tumbuhan yang penyebaran bijinya melalui perantara
kelelawar, yaitu biji tidak dapat dicerna, buah memiliki aroma yang harum,
untuk menarik indera kelelawar, buah berdaging dan dapat dimakan oleh
kelelawar. Contoh tumbuhan yang penyebaran bijinya memlaui perantara
kelelawar adalah sawo (Manilkara zapota) dan apel (Malus domestica).
c. Ornitokori
Ornitokori adalah penyebaran biji
tumbuhan melalui perantara burung.
Karakteristik tumbuhan yang penyebaran bijinya
melalui perantara burung, yaitu buah yang
menjadi makan burung, biji tidak dapat dicerna
dan akan keluar bersamaan dengan kotoran.
Proses pencernaan pada burung umunya hanya
bertahan selama dua sampai tiga jam. Burung
memakan buah beserta bijinya kemudian mengeluarkan biji yang tidak
tercerna bersamaan dengan kotoran. Burung merupakan perantara penyebar
biji yang efektif. Contoh tumbuhan yang penyebaran bijinya dengan cara
ornitokori adalah beringin (Ficus benjamina), benalu (Loranthaceae), dan
kersen (Muntingia calabura L).
d. Mammokori
Mamokori adalah penyebaran biji
tumbuhan melalui perantara mamalia.
Penyebaran dengan cara mammokori dibagi
menjadi dua, yaitu Endozoik dan Eksozoik.
Endozoik adalah cara penyebaran melalui feses
hewan yang memakan buah tumbuhan
tersebut. Contohya penyebaran biji kopi, arbei,
jambu (Psidium guajava), biji delima (Punica
granatum). Eksizoik adalah cara penyebaran
melalui biji yang melekat pada bulu-bulu binatang. Contoh penyebaran dengan
cara mammokori adalah penyebaran tanaman kopi yang dibantu oleh luwak.

5. Antropokori (manusia)
Antropokori adalah penyebaran biji tumbuhan dengan bantuan atau
perantara manusia. Proses penyebaran melalui perantara manusia terjadi secara
sengaja maupun tidak sengaja. Penyebaran biji yang terjadi sesuai dengan
kepentingan manusia. Penyebaran biji tanaman secara sengaja yang biasa
dilakukan oleh manusia contohnya penanaman bidang pertanian, seperti
menanam padi, jagung, dan tanaman lainnya. Contoh lain penyebaran dalam jarak
yang jauh, yaitu kopi dan kelapa sawit yang sekarang dapat tumbuh di Indonesia.
Penyebaran yang terjadi karena tanpa sengaja terbawa, menempel pada baju
atau celana saat melewatinya. Penyebaran biji tumbuhan secara tidak sengaja
contohnya pada tumbuhan yang memiliki struktur biji yang mudah melekat pada
pakaian manusia, seperti biji pada rumput.
Penyebaran biji tumbuhan merupakan upaya yang dilakukan oleh tumbuhan
itu sendiri maupun adanaya faktor dari luar yang mampu mengembangbiakkan dan
melestarikan suatu jenis tumbuhan tertentu. Adapun keuntungan dan kerugian
penyebaran biji yang jauh dari induknya.
1. Keuntungan penyebaran biji
Penyebaran biji dapat membantu mengatasi persaingan antar kecambah atau
benih. Mengusahakan pemakaian lokasi baru dan pendudukan wilayah baru.
Mengusahakan genotype baru untuk mencari kondisi lingkungan yang tepat.
2. Kerugian penyebaran biji
Penyebaran biji dengan jarak yang cukup jauh tidak menguntungkan, karena
belum tentu dapat tumbuh dilingkungan yang baru. Kemungkinan untuk tumbuh
ke tahap selanjutnya sangatlah kecil.

Wawasan Ilmu
Perkembangbiakan pada
Tumbuhan Gymnospermae
Materi 3

Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani yaitu gymnos yang berarti telanjang
dan sperma yang berarti biji atau tumbuhan berbiji terbuka yang masuk dalam
kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindungi dalam ovarium (bakal
buah). Ciri-ciri gymnospermaediantaranya yaitu mempunyai akar, batang, dan daun
sejati, berakar tunggal. Contoh tumbuhan gymnospermae diantaranya: pinus, damar
putih, cemara. Serta sistem reproduksinya yang berbeda dengan angiospermae, mari
kita bahas lengkap. Pada tumbuhan berbunga (angispermae) biji atau bakal biji selalu
dilindungi oleh bakal buah (ovarium) sehingga tidak akan tampak dari luar.
Sedangkan pada gymnospermae biji akan langsung terekspos atau terletak di antara
daun-daun penyusun strobilus/runjung.

A. Ciri-ciri Tumbuhan Berbiji Terbuka


Ciri morfologi Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbelah) antara lain :
1. Berdaun tebal, sempit, kaku seperti jarum
2. Batang tidak bercabang, berkayu, tumbuh tegak ke atas
3. Biji terletak dalam daun buah (makrosporofil) dan serbuk sari terletak dalam
bagian lain (mikrosporofil), badan penghasil serbuk sari dan daun buah
penghasil terpisah, masing-masing disebut strobilus
Ciri anatomi Tumbuhan Berbiji Terbelah antara lain :
1. Akar mengandung kambium dan memiliki kaliptra
2. Berkas pembuluh angkut belum berfungsi sepenuhnya baik karena masih
berupa tracheid
3. Batang mempunyai kambium dan floeterma (sarung tepung) yaitu endodermis
yang mengandung zat tepung
4. Pembuahan tunggal antara penyerbuka dan pembuahan mempunyai selang
waktu yang relatif lama

B. Daur hidup tumbuhan Gymnospermae

Tumbuhan berbiji terbuka menghasilkan heterospora, yaitu berupa


megaspora dan mikrospora. Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit
(gametofit jantan) berisi serbuk sari. Sedangkan megaspora berkembang menjadi
megagametofit (gametofit betina).Di bakal biji (megaspora) ada kantong serbuk
sari (pollen chamber) dan struktur liang biji (mikrofil) yang menggantikan fungsi
bunga sebagai organ reproduksi betina. Setelah serbuk sari dilepas maka butir
serbuk sari akan menjadi sperma. Saat penyerbukan serbuk sari akan melekat pada
bakal biji, kemudian sperma bergerak menuju sel telur lewat buluh serbuk sari.
Dan jika terjadi pembuahan maka terbentuklah zigot yang berkembang menjadi
embrio dan biji, jika biji jatuh di tempat yang sesuai maka biji akan tumbuh dan
berkembang menjadi tumbuhan baru. Penyerbukan tumbuhan berbiji terbuka
(gymnospermae) dibantu oleh perantara angin (Anemokori).

Gambar 3.1. Daur hidup Tumbuhan Gymnospermae


C. Contoh Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)

Contoh tumbuhan berbiji terbuka sebenarnya biasa kita temui pada


industri-industri kertas, obat, bahkan makanan, adapun tanaman hias yang masuk
dalam kategori gymnospermae.

1. Pinus dan cemara, biasanya digunakan sebagai bahan bangunan untuk


membuat rumah atau bangunan lain.
2. Taxus baccata (Cemara inggris), sebagai bahan baku ukiran
3. Beberapa jenis cemara, digunakan sebagai bahan baku kertas
4. Pinus merkusii, sebagai penghasil getah dan di Indonesia banyak terdapat di
Sumatera
5. Abies balsamea dan Ginkgo biloba, sebagai bahan obat-obatan
6. Juniver dan Melinjo, biasa digunakan sebagai bahan minuman atau makanan

Gambar 3.1. contoh tumbuhan gymnospermae

D.
Perkembangbiakan pada
Tumbuhan Pteridophyta (Paku)
Materi 4

Tumbuhan vaskuler (berpembuluh) tak berbiji mendominasi pemandangan


hutan selamamasa Karboniferus, yang dimulai sekitar 360 juta tahun silam. Di antara
turunan organismetersebut terdapat tiga divisi tumbuhan vaskuler tak berbiji yang
masih hidup saat ini: likofita,ekor kuda (horsetail), dan pakis (fern). Dari Cooksonia
dan tumbuhan vaskuler awal lainnyasampai ke semua tumbuhan vaskuler yang hidup
sampai saat ini, generasi sporofit (diploid)adalah tumbuhan yang lebih besar dan lebih
kompleks dalam pergiliran generasi tersebut.Sebagai contoh, tumbuhan pakis berdaun
yang sangat kita kenal adalah sporofit. Anda harusmembungkuk dan berjongkok, dan
mencari-cari dengan tangan yang cermat serta mata yangtajam untuk menemukan
gametofit pakis, yaitu tumbuhan kecil yang tumbuh persis di bawahpermukaan tanah.
Sampai Anda mempunyai kesempatan untuk melaksanakan hal tersebut,Anda dapat
mempelajari siklus hidup tumbuhan vaskuler tak berbiji yang didominasi olehsporofit,
yang menggunakan pakis sebagai contoh. Anda akan melihat bahwa generasigametofit
semakin berkurang selama evolusi tumbuhan berbiji, dan di sanalah kita
akanmemikirkan kecenderungan ini sebagai suatu adaptasi ke kehidupan di darat.
Agarmemperjelas tentang siklus hidup (pergiliran keturunan atau metagenesis)
tumbuhan paku.

A. Ciri ciri tumbuhan paku

Tumbuhan paku mempunyai ukuran yang bervariasi dari yang tinggi sekitar


dua cm, misalnya pada tumbuhan paku yang hidup mengapung di permukaan air,
sampai dengan tumbuhan paku di darat yang bisa mencapai tinggi lima meter,
contohnya paku tiang (Sphaeropteris). Tumbuhan paku purba yang telah menjadi
fosil diperkirakan ada yang mencapai tinggi 15 meter. Tumbuhan paku sering
disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar,
batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku
juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki
pembuluh pengangkut.
Gambar 4.1 Sorus pada Tumbuhan Paku

Berikut ini ciri-ciri tumbuhan paku secara umum:


1. Tumbuhan paku umumnya sudah berupa kormus, artinya sudah mempunyai
akar, batang, dan daun sejati.
2. Perkembang biakannya dengan spora.
3. Daun paku yang mudah memiliki ciri khas menggulung pada bagian ujungnya.
4. Di permukaan bagian bawah daun yang telah dewasa seringkali didapati bintik-
bintik hitam  yang dinamani sorus.
5. Di dalam sorus terdapat banyak kotak spora (sporangium) yang dilindungi oleh
suatu selaput yang disebut indusium.
6. Sel-sel sporangium berdinding tebal dan membentuk cincin yang disebut
anulus.
7. Anulus akan mengerut dan sporangium akan pecah jika terjadi kekeringan dan
sporanaya akan tersebar.
8. Daun penghasil spora disebut daun subur (fertil) dan sering pula disebut
sporofil.

9. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut daun mandul (steril) dan hanya
berfungsi sebagai tempat fotosintesis, sering pula disebut tropofil.

B. Siklus hidup tumbuhan paku

Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi saprofit dan
generasi gametofit. Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh
bergantian dalam siklus hidup tumbuhan paku. Generasi sporofit adalah
tumbuhan yang menghasilkan spora. Sedangkan generasi gametofit adalah
tumbuhan yang menghasilkan yang menghasilkan gamet (sel kelamin). Sporofit
berukuran lebih besar dan generasi hidupnya lebih lama dibandingkan generasi
gametofit pada tumbuhan paku. Itulah sebabnya, generasi sporofit tumbuhan paku
disebut sebagai generasi yang dominan. Generasi sporofit inilah yang umumnya
kita lihat sehari-hari sebagai tumbuhan paku.
Gambar 4.2. Siklus hidup tumbuhan paku

Tahap tahap perkembangan tumbuhan paku :

1. Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara fase


gametofit dan fase sporofit.
2. Kedua fase ini berlangsung secara bergiliran.
3. Sporofit pada tumbuhan paku adalah tumbuhan paku itu sendiri yang
menghasilkan spora pada daunnya.
4. Sporofit merupakan fase dominan pada proses pergiliran keturunan tumbuhan
paku.
5. Spora yang dihasilkan akan tumbuh bila jatuh pada tempat yang lembab dan
teduh.

Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku


heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang
jatuh di tempat yang cocok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang
merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagai generasi
gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan
spermatozoid dan arkegonium yang akan menghasilkan ovum

Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid
yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita
lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk
sporangium yang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan.
Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat
lebih dominan daripada fase gametofitnya. Apabila kita amati daun
tumbuhan paku penghasil spora (sporofil), di sana akan kita jumpai organ-organ
khusus pembentuk spora. Spora dihasilkan dan dibentuk dalam suatu wadah
yang disebut sebagai sporangium. Biasanya sporangium pada tumbuhan
paku terkumpul pada permukaan bawah daun

Mari Diskusikan!
Perkembangbiakan pada
Tumbuhan Bryophyta (Lumut)
Materi 5

Kita sering merasa terganggu dengan tumbuhan yang tumbuh di dinding rumah,
tumbuhan kecil yang dengan senang hati mengotori dinding rumah, membuat dinding
rumah terlihat kotor dan tidak terawat. Dengan arogannya mereka tumbuh bersemi
indah memenuhi setiap sudut dinding, kita jadi berfikir betapa tidak tahu dirinya
tumbuhan tersebut, menumpang hidup tanpa permisi dan parahnya telah mengotori
rumah yang dibangun dengan jerih payah serta tenaga. Yah,,, itulah si Lumut,
tumbuhan yang mampu hidup dimana saja, sehingga mereka mendapat gelar agung
sebagai tumbuhan perintis.Untuk mengenal lebih jauh mengenai tumbuhan yang satu
ini, mari kita simak penjelasan mengenai Lumut (Bryophyte).

Tumbuhan lumut (Bryophyte) juga dikenal dengan istilah tumbuhan Perintis.


Tumbuhan perintis artinya tumbuhan yang bisa membuka lahan hidup untuk
organisme lain. Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan peralihan antara
Thallophyta dan Cormophyta, dimana Thallophyta adalah tumbuhan yang belum
dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan Cormophyta adalah
tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Bryophyte
merupakan salah satu Devisio dari kingdom Plantae (dunia tumbuhan).

A. Ciri-ciri Tumbuhan Lumut


Gambar 5.1. Bagian bagian tumbuhan lumut.
Tumbuhan Lumut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sudah memiliki buluh-buluh halus semacam akar yang disebut rizoid.
2. Batang belum mempunyai pembuluh angkut (xylem dan floem)
3. Sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotroph
4. Mempunyai lapisan pelindung (kutikula dan gametangia
5. Terdapat gametangium (alat kelamin) yaitu antheridium dan arkegonium.
Antheridium adalah alat kelamin jantan yang menghasilkan spermatozoid,
sedangkan arkegonium adalah alat kelamin betina yang menghasilkan sel telur
(ovum).
B. Proses Perkembangbiakan Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut (Bryophyta) berkembang biak secara vegetatif dan


generatif, Kedua proses tersebut berlangsung silih berganti sehingga terjadi
pergiliran keturunan (metagenesis).Pergiliran keturunan atau Metagenesis diawali
dengan berkecambahnya spora yang sangat kecil (haploid) menjadi protalium
(protonema). Protonema ada yang tumbuh menjadi besar dan ada yang tidak
tumbuh dan di dalam protonema terdapat kuncup yang tumbuh dan berkembang
menjadi tumbuhan lumut (tumbuhan gametofit).

Gambar 5.2. Siklus hidup tumbuhan Paku


Pada tumbuhan gametofit dibentuk gametangium yang mengandung
anteridium, yaitu yang membentuk sel kelamin jantan (spermatozoid) dan
arkegonium yang membentuk sel kelamin betina (ovum). Peleburan kedua sel
kelamin ini akan menghasilkan zigot yang terus berkembang menjadi embrio yang
diploid. Embrio kemudian akan tumbuh menjadi suatu badan yang bulat dengan
tangkai pendek atau panjang yang disebut sporogonium (tumbuhan sporofit).

Dalam bagian sporogonium yang bulat tersebut dibentuk spora sehingga


sering disebut dengan kapsul spora yang menjadi cirri khas sporogonium. Jika
spora jatuh di tempat yang lembap dan sesuai dengan tempat tumbuhnya, spora
akan tumbuh menjadi protonema dan protonema akan tumbuh menjadi
tumbuhan lumut dan begitu seterusnya.

C. Pengelompokkan Tumbuhan Lumut

Gambar 5.3. macam macam tumbuhan lumut

Tumbuhan lumut dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu sebagai berikut:

1. Kelompok Bryopsida (Lumut sejati atau Lumut daun)

Lumut daun (moss) merupakan tumbuhan lumut yang paling terkenal,


sekumpulan lumut daun terdiri atas kelompok lumut yang padat, yang saling
menyokong satu sama lain. Setiap tumbuhan yang tergabung dalam kumpulan
tersebut melekat pada substrat dengan sel memanjang atau filamenseluler yang
disebut rizoid. Gametofitnya tumbuh tegak di permukaan tanah, memiliki
bagian-bagian yang menyerupai “akar”, “batang”, dan “daun” yang
sesungguhnya tidak sama dengan struktur yang sama pada tumbuhan vaskuler.
Gametofit merupakan generasi dominan, sebagai tempat terjadinya
fotosintesis. Sporofit tumbuh membentuk suatu batang panjang yang muncul
dari arkegonium. Pada ujung batang terdapat sporangium, yaitu kapsul tempat
terjadinya pembelahan meiosis dan spora haploid berkembang.

Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik


mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas
batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam
air.Di daerah kering, badan lumut ini dapat berbentuk seperti bantalan,
sedangkan yang hidup di tanah hutan dapat berbentuk seperti lapisan
permadani. Lumut di daerah lahan gambut dapat menutupi tanah sampai
beribu kilometer, lumut ini hampir tidak pernah mengisap air dari dalam
tanah, tetapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan air yang terlalu
besar. Contoh lumut daun adalah : Sphagnum, Funaria, Pogonatum,
Polytrichum dan Andraea.

Gambar 5.4. Contoh lumut Daun

2. Kelompok Hepaticopsida (Lumut hati)


Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya
berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat
kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga tubuhnya
berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat alat penyimpan air
sehingga dalam keadaan kekeringan tidak mengakibatkan lumut mati.
Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya
berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya, memiliki
semacam akar yang tumbuh dari permukaan bawah tumbuhan hidup di tempat
yang lembap, dan tidak terkena cahaya matahari. Protonema lumut hati
kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu buluh pendek dan sebagian
besar lumut hati memiliki sel yang mengandung minyak astiri.
Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan
pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan
anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegonium penghasil ovum.
Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis).Contoh lumut
hati adalah: Marchantia dan Riccia.

Gambar 5.5 Contoh lumut hati

3. Kelompok Anthoceropsida (Lumut Tanduk) 

Anthocerotales (Lumut Tanduk) biasa hidup melekat di atas tanah


dengan perantara rizoidnya. Lumut tanduk mempunyai talus yang sederhana
dan hanya memiliki satu kloroplas pada tiap selnya. Pada bagian bawah talus
terdapat stoma dengan dua sel penutup.Lumut tanduk juga mengalami
pergiliran keturunan (metagenesis) ketika fase sporofit dan fase gametofit
terjadi secara bergiliran. Susunan sporogonium lumut tanduk lebih rumit jika
dibandingkan dengan lumut hati lainnya. Gametofitnya mempunyai cakram
dan tepi bertoreh. Sepanjang poros bujurnya terdapat sederetan sel mandul
yang disebut kolumela. Kulomela dilindungi oleh arkespora penghasil spora.
Dalam askespora, selain spora, juga dihasilkan sel mandul yang disebut elatera.
Tidak seperti lumut hati lainnya, masaknya kapsul spora pada
sporogonium lumut tanduk tidak bersamaan, tetapi berurutan dari bagian atas
sampai pada bagian bawah.Di antara semua lumut, lumut tanduk adalah yang
paling dekat hubungan kekerabatannya dengan tumbuhan vaskuler. Bentuk
tubuhnya mirip lumut hati, tetapi sporofitnya membentuk kapsul memanjang
yang tumbuh seperti tanduk.

Gambar 5.6. contoh Lumut tanduk


Perkembangbiakan pada
Hewan
Materi 6

Hewan dapat mempertahankan keturunannya hingga sekarang karena


mengalami perkembangbiakan. Hewan memiliki dua tipe perkembangbiakan, yaitu
secara kawin (generatif) dan secara tidak kawin (vegetatif). Untuk lebih jelasnya mari
pelajari uraian berikut ini.
A. Perkembangbiakan secara Kawin (Generatif)
Perkembangbiakan secara kawin terjadi karena adanya pembuahan sel telur
oleh sel sperma. Sel sperma dihasilkan hewan jantan. Adapun sel telur dihasilkan
hewan betina. Berdasarkan caranya, pembuahan pada hewan dibedakan menjadi dua.
Pertama, pembuahan di luar tubuh. Kedua, pembuahan di dalam tubuh. 
1. Pembuahan di Luar Tubuh (Fertilisasi Eksternal) 

Gambar 6.1 Fertilisasi eksternal pada katak


Pembuahan di luar tubuh terjadi karena penggabungan sel telur dan sperma
terjadi di luar tubuh induknya. Contohnya, pada ikan dan katak.
2. Pembuahan di dalam Tubuh ( Fertilisasi Internal)
Pembuahan di dalam tubuh artinya penggabungan sel telur dan sel sperma
terjadi di dalam tubuh induknya. Pembuahan di dalam tubuh terutama terjadi
pada kelompok reptilia (hewan melata), unggas, dan mamalia (hewan
menyusui). Perkembangbiakan secara kawin pada hewan dibedakan menjadi tiga,
yaitu sebagai berikut :
a.  Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur (Ovipar)
Gambar 6.2. Penyu bertelur
Pada hewan bertelur, pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di
luar tubuh induknya. Embrio itu dibungkus dan dilindungi oleh cangkang.
Embrio di dalam telur ini dilengkapi dengan kuning telur (yolk). Kuning telur
digunakan sebagai cadangan makanan untuk perkembangan embrio. Jika
embrio telah tumbuh sempurna, telur akan menetas dan keluarlah individu
baru. Hewan yang berkembang biak secara bertelur disebut ovipar. Ayam dan
burung merupakan contoh hewan bertelur. Contoh hewan reptil yang bertelur
ialah penyu.
Hewan bertelur atau ovipar memiliki ciri-ciri :
1) Bentuk tubuh anak umumya sama dengan bentuk tubuh induknya.
2) Tidak mempunyai daun telinga.
3) Tidak mempunyai kelenjar susu.
4) Tidak menyusui anaknya.

b.  Hewan yang Berkembang Biak dengan Melahirkan (Vivipar)

Gambar 6.3. Kucing menyususi anaknya


Pada hewan yang melahirkan anak, sel telur dibuahi oleh sperma di
dalam tubuh induknya. Pertumbuhan dan per-kembangan embrio terjadi di
dalam tubuh induknya. Embrio akan berada di dalam tubuh induknya sampai
waktunya dilahirkan. Hewan yang berkembang biak secara melahirkan disebut
vivipar. Contohnya, sapi, kucing, kambing, dan singa.
Hewan melahirkan memiliki Ciri-ciri :
1) Janin tumbuh di dalam rahim induk betina (masa kehamilan).
2) Janin memperoleh makanan dari induknya dengan perantaraan tali
pusat (plasenta)
3) Pertumbuhan janin relatif lambat.
4) Bentuk tubuh anak yang lahir sama dengan bentuk tubuh induk.
5) Mempunyai daun telinga.
6) Induk betina menyusui anaknya.

c.  Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur-Melahirkan (Ovovivipar)

Gambar. 6.4 . beberapa jenis ular yang termasuk hewan ovoviviphar


Selain hewan ovipar dan vivipar, ada juga hewan yang dapat bertelur-
melahirkan. Hewan demikian disebut dengan ovovivipar. Pada hewan tersebut,
setelah terjadi pembuahan, telur terus berkembang di dalam tubuh induk.
Makanan yang dibutuhkan embrio tidak berasal dari induk. Akan tetapi,
makanan berasal dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur. Setelah
tiba waktunya dilahirkan, anaknya akan keluar dari tubuh induknya. Contoh
hewan ovovivipar adalah paus ikan pari, dan beberapa jenis ular.

B. Perkembangbiakan secara Tidak Kawin (Vegetatif)


Perkembangbiakan secara tidak kawin hanya terjadi pada hewan-hewan
tingkat rendah. Perkembangbiakan secara tidak kawin dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Antara lain dengan membentuk tunas dan fragmentasi.
1. Tunas
Pertunasan merupakan cara perkembangbiakan hewan yang dilakukan
dengan membentuk tunas pada tubuhnya. Tunas akan terus tumbuh dan
berkembang hingga ukuran tertentu. Setelah cukup dewasa, tunas akan
melepaskan diri. Selanjutnya, tunas yang terpisah dari induknya akan tumbuh
menjadi hewan baru.

Perkembangbiakan dengan cara pembentukan tunas antara lain terjadi pada


Hydra. Tahukah kamu Hydra? Hydra merupakan hewan yang tidak
bertulang belakang.  Hydra hidup pada air tawar. Pada tubuh Hydra dewasa akan
muncul tonjolan. Tonjolan tersebut akan terus tumbuh dan membesar.
Ketika setelah cukup besar, tunas itu akan terlepas dari tubuh induknya. Tunas
yang terlepas akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.

Gambar 6.5. Perkembangbiakan pada hydra

Obelia mengalami pergiiran keturunan (metagenesis) antara fase


keturunan seksual dengan fase keturunan aseksual. Perkembangbiakan secara
aseksual dilakukan pada fase polip gonangium, dimana polip gonangium akan
membentuk tunas yang dapat memisahkan diri dan berkembang menjadi
bentuk medusa muda yang dapat berenang bebas.

Medusa muda kemudian berkembang menjadi medusa dewasa yang


mempunyai dua alat kelamin (hermafrodit) yang akan menghasilkan sel telur
dan sperma. Pembuahan terjadi secara eksternal di luar tubuh dan membentuk
zigot. Dalam perkembangannya zigot akan menjadi larva bersilia yang disebut
planula. Planula kemudian akan melekatkan diri pada tempat yang sesuai dan
akan berkembang menjadi bentuk polip muda yang kemudian tumbuh menjadi
obelia baru.

Gambar 6.6. Perrkembangbiakan pada obelia

2. Fragmentasi

Fragmentasi adalah perkembangbiakan yang berasal dari potongan


tubuhnya sendiri. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi
adalah planaria. Cacing planaria merupakan cacing pipih. Planaria bisa kamu
temukan di bawah bebatuan di sungai. Ukurannya sangat kecil . Jika kita potong
salah satu bagian tubuhnya, potongan tubuh itu akan tumbuh menjadi individu
baru.

Gambar 6.7. Perkembngbiakan planiaria

3. Membelah Diri
Perkembangbiakan dengan membelah diri adalah satu sel induk
membelah menjadi dua atau lebih sel anak. Setiap sel anak tumbuh menjadi
individu baru. Sel anak sama dengan sel induk. Contohnya adalah pembelahan
biner pada amoeba.

Gambar 6.8. Amoeba

Gambar 6.9. Pembelahan pada Amoeba


Amoeba membelah dengan cara :
a. Kaki semu pada Amoeba ditarik ke dalam sehingga tubuhnya menjadi bulat.
b. Pada saat itu, inti sel mulai terbelah menjadi dua dan Amoeba membelah diri
menjadi
c. dua. Coba, kalian perhatikan gambar berikut ini untuk lebih jelasnya.

1.
Penerapan Teknologi
Perkembangbiakan pada Hewan dan
Tumbuhan
Materi 7

Seiring pesatnya perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi, banyak


sekali inovasi yang memudahkan manusia dalam menunjang kehidupannya. Salah
satu dampak dari penerapan teknologi ini adalah pada bidang perkembangbiakan
dan budidaya tumbuhan dan hewan.Teknologi ini memudahkan manusia untuk
membudidayakan tumbuhan dan membiakkan hewan dengan lebih mudah cepat dan
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang biasanya. Berikut ini beberapa
contoh hasil teknologi perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan yang wajib
untuk kamu ketahui.

A. Hidroponik
Hidroponik merupakan suatu cara penanaman tumbuhan dengan
menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air dan tanpa menggunakan
tanah. Tanaman darat, khususnya sayuran seperti paprika, tomat, timun, melon,
terong, dan selada dapat ditumbuhkan secara langsung dalam wadah yang berisi
nutrisi atau dengan ditambah medium yang tak larut dalam air, misalnya kerikil,
arang, sekam, spons, serbuk kayu, wol sintetik, dan lain sebagainya. Ilmuwan
menemukan bahwa tumbuhan menyerap nutrisi yang penting dalam bentuk ion-
ion yang terlarut dalam air.

Gambar 7.1 Penanaman tumbuhan sistem hidroponik


Dalam kondisi alami, tanah sebenarnya berfungsi sebagai tempat penyimpan
nutrisi, sedangkan tanahnya sendiri tidak diserap oleh tumbuhan. Jadi, ketika
nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan telah disediakan dengan cara dilarutkan dalam
air secara buatan, maka tanah sudah tidak lagi dibutuhkan bagi tumbuhan untuk
tumbuh subur. Keuntungan budi daya tanamanmenggunakan teknik hidroponik
sebagai berikut.
1. Tidak memerlukan tanah.
2. Air yang berada dalam instalasi alat dapat digunakan kembali, sehingga
membutuhkan sedikit air.
3. Nutrisi dapat dikendalikan, sehingga menghemat penggunaan pupuk.
4. Tidak ada pencemaran lingkungan akibat kebanyakan pupuk.
5. Mudah dalam memanen hasil tanam.
6. Mudah dalam menanggulangi hama dan penyakit

B. Vertikultur
Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman dengan cara membuat
instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah
tanaman. Teknik budidaya ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk
diterapkan di daerah perkotaan dan lahan terbatas. Media dalam penanaman
menggunakan vertikultur dapat menggunakan tanah atau dengan menggunakan
air (dipadukan dengan hidroponik). Selain meningkatkan jumlah tanaman,
teknik ini akan merangsang seseorang untuk menciptakan kreasi dalam menjaga
keanekaragaman hayati di lingkungan tempat tinggal sehingga menciptakan
suasana alami yang menyenangkan, serta memperoleh hasil panenan yang sehat
dan berkualitas.
Struktur penanaman secara vertikal, dapat memudahkan kita dalam
membuat dan memeliharanya. Model, bahan, ukuran, dan wadah dalam teknik
vertikultur sangat beragam dan dapat disesuaikan dengan kondisi dan keinginan.
Pada umumnya adalah berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip
anak tangga, atau sejumlah rak. Bahan dapat berupa bambu atau pipa paralon,
kaleng bekas, bahkan karung beras pun dapat digunakan, karena salah satu
prinsip dari
Gambar 7. 2Penanaman sistem verticulture

Vertikultur adalah memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar kita.


Tanaman yang akan ditanam dengan teknik ini sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar
pendek. Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara
lain selada, kangkung, bayam, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, dan
mentimun.

C. Kultur Jaringan Tumbuhan


Kultur jaringan adalah suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan
cara mengambil suatu bagian dari tanaman, seperti sel atau sekelompok sel,
jaringan, atau organ. Bagian tanaman tersebut kemudian ditumbuhkan dalam
kondisi steril pada medium yang mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh
(hormon). Dalam kondisi tersebut, bagian tanaman dapat memperbanyak diridan
berkembang menjadi tanaman yang memiliki organ yang lengkap yaituakar,
batang, dan daun. Semua jenis tumbuhan dapat dibiakkan menggunakanmetode
ini. Namun, tiap-tiap jenis tanaman membutuhkan perlakuan khusus agar dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik.
Gambar 7.3. Tanaman hasil kultur Jaringan
Perbanyakan tanaman menggunakan metode kultur jaringan
memilikibeberapa keuntungan bila dibandingkan dengan metode tradisional,yaitu
tanaman hasil kultur bebas dari penyakit, waktu pertumbuhan danperbanyakan
tumbuhan relatif lebih singkat, dapat menghasilkan keturunandalam jumlah yang
sangat banyak, tidak membutuhkan lahan yang luas, dantidak tergantung musim.
Untuk menghasilkan tanaman hasil kultur yangbaik dan bebas dari
penyakit, bagian tumbuhan yang akan dipilih untukdikultur biasanya diambil dari
bagian meristem tanaman, baik meristempucuk atau meristem ketiak. Pemilihan
jaringan ini dilakukan karenajaringan meristem memiliki daya regenerasi
(kemampuan tumbuh) yangsangat tinggi dan sangat kecil kemungkinan terinfeksi
penyakit. Pelaksanaanmetode kultur jaringan ini secara umum meliputi persiapan
medium tanamyaitu berupa medium agar ditambah nutrisi tertentu, persiapan
eksplanatau bahan tanaman, penanaman bahan tanam pada medium,
penumbuhanbahan tanam, serta aklimatisasi atau proses adaptasi dengan
lingkunganalami.
D. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)

Gambar 7. Proses inseminasi buatan pada sapi


Kawin suntik atau dikenal dengan istilah inseminasi buatan (IB)
adalahpemasukan sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul ke dalam
saluranperkembangbiakan sapi betina dengan bantuan manusia. Inseminasi
buatan ini dilakukan dengan cara memasukkan sperma (semen) yang telah
dibekukan dengan menggunakan alat semacam suntikan.

Gambar 7. Proses penyuntukan inseminasi buatan


Inseminasi buatan memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Efisiensi waktu. Sebelum dikenal teknologi ini, peternak sapi harus mencari
sapi pejantan yang unggul untuk mengawini sapi betina. Namun, dengan
inseminasi buatan, peternak sapi cukup memanggil inseminator (orang yang
menyediakan jasa inseminasi buatan) dan pemilik sapi dapat menentukan
jenis bibit sperma (semen) yang mereka inginkan.
2. Efisiensi biaya. Dengan inseminasi buatan, peternak sapi cukup memelihara
sapi betina, tidak perlu memelihara sapi pejantan, sehingga biaya yang
dikeluarkan dapat dikurangi.
3. Memperbaiki kualitas anakan sapi. Dengan inseminasi buatan, sapi jenis lokal
dapat menghasilkan anakan sapi yang unggul. Karena bibit sperma (semen)
yang dimasukkan dapat berasal dari sapi-sapi unggulan, bahkan dari sapi-sapi
luar negeri.

Mari Diskusikan!
Latihan Soal

Jawablah pertanyaan berikut dengan cara meilih salah satu jawaban yang tepat!
1. Reproduksi yang memungkinkan tumbuhan mewarisi semuakarakteristik atau sifat hanya
dari satu induk adalah reproduksi secara ....
a. Generatif c. seksual
b. vegetatatif d. alami
2. Perhatikan ciri-ciri perkembangbiakan berikut ini!
1). Sifat individu baru sama dengan induknya
2). Melibatkan dua induk
3). Individu bari berasal dari bagian tubuh induknya
4). Individu baru terjadi dari hasil pembuahan
5). Individu baru bersifat variasi
Yang merupakan ciri-ciri perkembangbiakan generatif adalah…
a. 1,2 dan 3 b. 2,3 dan 4 c. 2,4 dan 5 d. 3,4 dan
5
3. Berikut merupakan perkembangbiakan vegetatif secara alami yaitu....
a. stek, umbi batang, umbi akar, tunas daun, umbi lapis, akar tinggal dan geragih
b. tunas, umbi batang, umbi tanah, merunduk, umbi lapis, akar tinggal dan geragih
c. tunas, umbi batang, umbi akar, tunas daun, umbi lapis, akar tinggal dan geragih
d. tunas, umbi batang, umbi akar, tunas akar,cangkok, akar tinggal dan geragih
4. Di bawah ini adalah tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi akar ialah …
a. Kentang c. Wortel
b. Ubi Jalar d. Mangga
5. Tanaman Kentang akan menumbuhkan tunasnya pada bagian …
a. Batang b. Akar c. Daun d.
Bunga
6. Cara perkembangbiakan tumbuhan angiospermae adalah melibatkan organ berupa…
a. spora b. strobilus c. Bunga d. tunas
7. Berikut menunjukkan seekor kupu-kupu hinggap pada bunga Alalu membawa serbuk sari
dari bunga A ke bunga B. Hasil yangakan terjadi dari peristiwa tersebut adalah ....
A B
Pernyataan berikut yang tepat adalah....
a. keturunan dari tanaman B akan terlihat seperti keturunan dari tanaman A
b. keturunan dari tanaman A akan terlihat seperti keturunan dari tanaman B
c. keturunan dari tanaman B akan terlihat seperti pohon A dantanaman B
d. tidak akan terbentuk keturunan karena serbuk sari berasal dari jenis yang berbeda.
8. Suatu tanaman memiliki ciri-ciri :
           1)    Mempunyai kelenjar madu;
           2)    Mahkota berwarna mencolok;
           3)    Serbuk sari mudah lengket
Perantara yang sesuai untuk penyerbukan adalah…
a.     Air b. kupu-kupu (serangga) c. Angin d. manusia
9. Organ pada bunga yang didalamnya terdapat sel telur adalah…
a. serbuk sari b. mahkota c. putik d. dasar
bunga
10. Pada pembuahan ganda, inti generatif 1 akan bertemu dengan sel telur dan akan
menghasilkan……
a. Antipoda c. Endosperm
b. Zigot d. bakal buah
11. Anggrek termasuk tanaman yang sering ditemukan menempel pada batang tumbuhan
lain, bahkan pada batang yang sangat tinggi. Berikut ini pernyataan yang salah tentang
penyebaran biji anggrek adalah...
a. Anggrek memiliki biji berbentuk serbuk kecil yang sangat ringan
b. Biji anggrek mudah tertiup angin sehingga mudah berpindah
c. Biji anggrek dapat dipindahkan oleh burung dan serangga kecil
d. Anggrek memiliki biji tang lengket sehingga mudah melekat
12. Dayu meletakkan beberapa biji kacang di piring yang diberi kapasbasah. Siti juga
menaruh beberapa biji kacang di piring dekat piringDayu dan merendamnya dalam air.
Setelah dua hari biji kacangmilik Dayu ber kecambah sedangkan biji kacang milik Siti
tidak.Penyebab tidak tum buhnya pada biji milik Siti adalah ....
a. biji kacang milik Siti memperlukan lebih banyak udara
b. biji kacang milik Siti memperlukan lebih banyak cahaya
c. Siti tidak menaruh piring di tempat yang cukup hangat
d. Siti seharusnya menggunakan jenis biji kacang yang berbeda
13. ditemukan fase-fase dari perkembangbiakan tumbuhan paku adalah seperti di bawah ini:

1) tumbuhan paku dengan sporangium


2) protalium
3) spora
4) zigot
5) embrio
6) tumbuhan paku muda
Dari fase-fase perkembangbiakan paku tersebut dapat disusun secara urut adalah
…..
a. 3 – 1 – 2 – 5 – 4 – 6 c. 3 – 2 – 4 – 5 – 6 – 1
b. 3 – 4 – 5 – 2 – 6 – 1 d. 3 – 2 – 5 – 4 – 6 – 1
14. Ubur ubur yang dapat berenang dengan bebas dilaut adalah saat berada pada
fase ....
a. Medusa b. Polip c. Planula d. Zigot
15. Berikut ini adalah teknologi perkembangbiakan tumbuhan yang banyak dengan
proses yang lebih cepat adalah....
a. Kultur Jaringan c. Hibridoma
b. Inseminasi buatan d. Kloning
16. Organisme tersebut dapat melakukan perkembangbiakan dengan cara….
A. membelah diri
B. fragmentasi
C. konjugasi
D. spora

17. Hewan yang memiliki sel kelamin jantan dan betina dalam tubuhnya adalah….
a. siput c. Hydra
b. cacing tanah d. keong
18. Peristiwa berikut yang terjadi selama fertilisasi pada hewan adalah
....
a. produksi sel sperma dan sel telur c. pembelahan sel telur
b. penyatuan sel sperma dan sel telur d. perkembangan embrio
19. Hewan berikut yang mengalami tidak metamorfosis sempurna adalah ....

20. Fungsi pemberian perlakuan khusus pada serangga jantan agartidak mem produksi
sperma adalah untuk ....
a. Meningkatkan jumlah serangga betina
b. Mengurangi jumlah populasi serangga
c. Menghasilkan spesies baru serangga
d. Mencegah serangga kawin
Daftar Pustaka

Aisyah amini. 2014.   Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan. Diktat pelatihan


pengembangankurikulum.Jakarta : Depdiknas
Eka Cahya Dkk. 2018. Klasifikasi dan keanekaragaman Mahluk hidup. Direktorat
pembelajaran . Dit belwana. Menristek : Jakarta.

Tantri Setyorini. 2015.Keren, Seniman Ini Tumbuhkan Pohon Yang Hasilkan 40


Macam Buah. Diakses dari: https://www.merdeka.com/gaya/keren-
seniman-ini-tumbuhkan-pohon-yang-hasilkan-40-macam-buah.html
pada 21 Juli 2019.
Siti Zubaidah, dkk. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Siti Zubaidah, dkk. 2018. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Wetter, L.R. & Constabel, F. (Eds). 1982. Metode Kultur Jaringan
Tanaman (Edisi 2). Terjemahan Widianto, M. 1991. Bandung:
Penerbit ITB

PAGE 1

Anda mungkin juga menyukai