Anda di halaman 1dari 23

OLEH: PUJA SEPTIWIDARA, S.

Pd

IPA TERPADU
MATERI PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN
HEWAN

Tahun Ajaran
2020/2021
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Menganalisis sistem perkembangbiakan Pertemuan 1 dan 2
pada tumbuhan dan hewan serta penerapan Perkembangbiakan pada tumbuhan
teknologi pada sistem reproduksi 3.2.1 Mengelompokkan perkembangan vegetatif pada
tumbuhan dan hewan tumbuhan Angiospermae
3.2.2 Mengelompokkan perkembangan generatif pada
tumbuhan Angiospermae
(Pertemuan 1)
3.2.3 Membandingkan antara perkembangbiakan
vegetatif dan perkembangbiakan generatif pada
tumbuhan Angiospermae (Pertemuan 2)
Pertemuan 3
Perkembangkbiakan pada tumbuhan
3.2.4 Mengelompokkan perkembangbiakan pada
tumbuhan Gymnospermae
3.2.5 Mengelompokkan perkembangbiakan pada
tumbuhan tumbuhan Pteridophyta (paku)
3.2.6 Mengelompokkan perkembangbiakan pada
dan Bryophyta (lumut)
3.2.7 Menjelaskan macam-macam teknologi
perkembangbiakan pada tumbuhan
Pertemuan 4
Perkembangbiakan pada hewan
3.2.8 Mengelompokan perkembangbiakan pada hewan
3.2.9 Menjelaskan teknologi perkembangbiakan pada
hewan
Ulangan Harian 2
4.2 Menyajikan karya hasil Pertemuan 5
perkembangbiakan pada tumbuhan Sebagai nilai ulangan harian 2
4.2.1 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan
vegetatif pada tumbuhan berupa stek batang.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengelompokkan perkembangan vegetatif pada tumbuhan Angiospermae
berdasarkan tinjauan pustaka.
2. Peserta didik mampu mengelompokkan perkembangan generatif pada tumbuhan Angiospermae
berdasarkan tinjauan pustaka.
3. Peserta didik mampu membandingkan antara perkembangbiakan vegetatif dan perkembangbiakan
generatif setelah mengelompokkan berdasarkan jenis dan cara perkembangbiakannya.
4. Peserta didik mampu mengelompokkan perkembangbiakan pada tumbuhan gymnospermae pada
tumbuhan melalui tinjauan pustaka dan media yang ditampilkan oleh guru dengan tepat.
5. Peserta didik mampu mengelompokkan perkembangbiakan pada tumbuhan tumbuhan (paku)
melalui tinjauan pustaka dan media yang ditampilkan oleh guru dengan tepat.
6. Peserta didik mampu mengelompokkan perkembangbiakan pada tumbuhan bryophyta (lumut)
melalui tinjauan pustaka dan media yang ditampilkan oleh guru dengan tepat.
7. Peserta didik mampu menjelaskan teknologi perkembangbiakan pada tumbuhan melalui tinjauan
pustaka dengan tepat.

1
8. Peserta didik mampu mengelompokkan perkembangbiakan pada hewan melalui tinjauan pustaka.
9. Peserta didik mampu menjelaskan teknologi perkembangbiakan pada hewan melalui tinjauan
pustaka dengan tepat.
10. Peserta didik mampu menyajikan karya hasil perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan berupa
stek batang sebagai nilai ulangan harian.

BISMILLAHIRAHMANIRAHIM

Doa Sebelum Belajar

Rodlittu billahirobba, wabi islamidina, wabimuhammadin nabiyyaw warasulla ,robbi zidnii ilmaa
warzuqnii fahmaa

Artinya: "Kami ridho Allah Swt sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad
sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang
baik"

Robbi zidnii 'ilman warzuqnii fahmaa, waj'alnii minash-shoolihiin

YUK, MULAI BELAJAR

2
Pertemuan 1

Tujuan pembelajaran

1. Peserta didik mampu mengelompokkan perkembangan vegetatif pada tumbuhan Angiospermae


berdasarkan tinjauan pustaka.
2. Peserta didik mampu mengelompokkan perkembangan generatif pada tumbuhan Angiospermae
berdasarkan tinjauan pustaka.

Materi

Perkembangbiakan pada Tumbuhan

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala
macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau.
Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma
mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun
dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah
dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (Qur’an surah Al- an’am : 99)

Kita patut bersyukur karna ALLAH telah menciptakan berbagai macam tumbuhan yang beraneka
ragam bentuk dan warnanya sebagai karunia yang besar bagi umat manusia. Tumbuhan yang menjadi
penyejuk bagi mata yang memandangnnya dan menjadi sebab kenyangnya perut manusia dari yang
dihasilkan oleh tumbuhan. Semua itu adalah bentuk kekuasaan ALLAH yang patut kita syukuri.

Setiap makhluk hidup akan melakukan perkembangbiakan untuk memperbanyak dan juga
melestarikan keturunannya. Perkembangbiakan dibedakan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan
generatif dan perkembangbiakan vegetatif. Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan
yang dilakukan melalui proses pembuahan (fertilisasi), yaitu peleburan sel kelamin jantan dengan sel
kelamin betina. Hasil pembuahan tersebut akan menghasilkan keturunan baru yang sama dengan
induknya. Perkembangbiakan vegetatif merupakan perkembangbiakan yang tidak disertai dengan
proses pembuahan dan menghasilkan individu baru.

A. Perkembangbiakan Tumbuhan Angiospermae

Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang memiliki ciri bakal
biji berada dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah adalah bagian putik yang membesar yang tersusun
oleh daun buah (karpel). Bakal buah selanjutnya akan berkembang menjadi buah dan bakal biji
berkembang menjadi biji. Tumbuhan angiospermae mengalami reproduksi aseksual dan reproduksi
seksual.

1. Perkembangbiakan vegetative pada tumbuhan Angiospermae

Perkembangbiakan vegetatif disebut juga reproduksi aseksual adalah perkembangbiakan secara


tidak kawin, pembentukan individu baru berasal dari bagian-bagian tubuh induknya.
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan angiospermae terbagi menjadi 2 macam, yaitu
perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan.

3
a. Perkembangbiakan vegetative alami

Gambar 1. Reproduksi aseksual pada tumbuhan secara alami

Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tanpa campur
tangan manusia. Perkembangbiakan vegetatif alami terbagi menjadi 5 macam, yaitu rizoma, stolon,
umbi lapis, umbi batang, dan kuncup adventif daun.

1. Rizoma/Rimpang

Rhizoma atau akar rimpang adalah batang yang


tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh : Jahe,
lengkuas, sansivera, bunga tasbih, kunyit, dan alang-
alang.

Gambar 2. Rizhoma/rimpang

2. Stolon/Geragih

Geragih adalah batang yang tumbuh menjalar di atas


permukaan tanah. Contoh : tanaman stroberi, arbei, dan
pegagan.

Gambar 3. Stolon (akar rambat)

4
3. Umbi Lapis/Bulbus
Umbi lapis adalah modifikasi batang
beserta daun yang memperlihatkan struktur
berlapis-lapis. Contoh : Bawang merah,
bawang bombai, dan bunga bakung.

Gambar 4. Umbi Lapis pada Bawang Merah

4. Umbi batang

Umbi Batang adalah pembengkakan


pada bagian batang karena
perubahan fungsi dan sebagai
cadangan makanan. Contoh : ubi
jalar dan kentang.

Gambar 5. Kuncup pada Kentang

5. Kuncup Adventif Daun


Tunas adventif adalah tunas yang
muncul selain di batang. Contoh :
akar sukun,cemara, dan daun cocor

Gambar 6. Daun Cocor Bebek

5
b. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan vegetatif buatan


adalah perkembangbiakan vegetatif
pada tumbuhan dengan bantuan
manusia. Perkembangbiakan vegetatif
buatan terbagi menjadi 5 macam, yaitu
mencangkok, merunduk, menyambung
(enten), menempel (okulasi), setek.

Gambar 7. Vegetatif Buatan

1. Mencangkok

Gambar 8. Teknik mencangkok

Cangkok adalah mengelupas kulit tangkai dan dibalut dengan tanah, serta dibungkus dengan sabut
kelapa atau plastik. Salah satu keunggulan cangkok adalah membuat tumbuhan cepat berbuah,
tumbuhan dapat memiliki sifat yang sama dengan induknya. Sedangkan kekurangannya adalah
tanaman mudah roboh dan tidak tahan kering. Contoh : mangga, jeruk dan jambu air.

2. Merunduk

Merunduk adalah membenamkan tangkai


tanaman ke tanah, sehingga tumbuh akar.
Keuntungan dari perkembangbiakan
merunduk adalah menghasilkan tanaman yang
memiliki sifat sama dengan induknya.
Sedangkan kekurangannya adalah susah
mendapatkan tanaman baru dalam jumlah
banyak. Contoh : bunga almanda.
Gambar 9. Cara Merunduk

6
3. Menyambung (enten)

Mengenten adalah memotong suatu batang


tanaman lalu disambung dengan batang
tanaman lain yang sejenis dan berbeda sifat.
Kelebihan dari mengenten adalah cepat
berproduksi, bisa memperoleh tanaman yang
kuat dan mempercepat pertumbuhan pohon.
Kekurangannya adalah jenis pohon yang
disambung jumlahnya terbatas. Contoh:
jeruk, mangga, kakao, belimbing, dan karet.

Gambar 10. Cara Menyambung atau Enten

Gambar 11. Contoh hasil tanaman sambung

4. Menempel (okulasi)

Okulasi adalah menempel mata tunas dari


tanaman ke batang tanaman lain sejenis. Salah
satu kelebihan okulasi adalah memperoleh
tanaman dengan produktifitas tinggi,
penyiapan benih yang lebih singkat.
Kelemahannya adalah terkadang hasil okulasi
kurang normal dan belum tentu ada keserasian
antara batang bawah dengan batang atas.
Contoh : bougenvile dan puring.

Gambar12. Cara Menempel atau okulasi

4. Setek
Stek adalah memotong suatu tanaman dan ditanam untuk
menghasilkan individu baru. Keuntungannya adalah
tanaman baru akan menghasilkan rasa buah yang manis,
dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang
banyak.
Gambar 13. Cara Stek

7
Sedangkan kerugiannya adalah teknik stek akan mempengaruhi tingkat kesuburan,
menghasilkan akar serabut. Contoh : ketela pohon, sukun, dan cocor bebek.

1. Perkembangbiakan Generatif pada Angiospermae

Perkembangbiakan secara generatif, sifat tanaman baru diperoleh dari gabungan sifat kedua induk.
Pada tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) perkembangbiakan secara generatif terjadi pada
bunga. Secara ringkas , proses perkembangbiakan generatif tumbuhan angiospermae, seperti berikut:

Gambar 14. Proses perkembangbiakan generatif tumbuhan angiospermae

A. Bunga
Sebagai organ reproduksi pada perkembangbiakan generatif tumbuhan angiospermae, bunga memiliki
bagian-bagian, yaitu: Bagian betina dari bunga disebut (1) putik, yang terdiri atas (2) kepala putik, (3)
tangkai putik, (4) bakal buah, dan (5) bakal biji. Bagian (6) adalah kelopak bunga, dan (7) adalah
tangkai bunga. Bagian jantan pada bunga disebut (8) benang sari, terdiri atas (9) tangkai sari dan (10)
kepala sari. Bagian bunga (11) mahkota bunga.

Gambar 15. Struktur bunga

8
Beberapa fungsi bagian bunga antara lain:

Tabel 1. Fungsi bagian bunga

2. Proses Perkembangbiakan Tumbuhan Angiospermae

Proses perkembangbiakan generatif pada tumbuhan angiospermae terjadi dalam empat tahap, yaitu:

Gambar 16. Tahap perkembangbiakan generatif angiospermae

a. Penyerbukan (Polinasi)

Penyerbukan adalah proses jatuh atau melekatnya serbuk sari atau benang sari pada kepala putik.

Berdasarkan jenis perantaranya, penyerbukan dapat dibagi menjadi 5, yaitu:

 Anemogami (angin), yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga: serbuk sari kering,
lembut, banyak, tidak memiliki mahkota bunga.

 Entomogami (serangga), yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga, Ciri : bunga yang
menghasilkan nektar atau polen atau madu.

 Ornitogami (burung), yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.

 Kiropterogami (kalelawar), yaitu penyerbukan dengan bantuan kalelawar.

 Antropogami (manusia), yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia.

Berdasarkan asal serbuknya, penyerbukan dapat dibagi menjadi 4, yaitu:

 Penyerbukan sendiri (autogamy), Penyerbukan dengan serbuk sari berasal dari bunga yang
sama (satu bunga).

 Penyerbukan tetangga(geitonogami), Penyerbukan dengan serbuk sari yang berasal dari bunga
lain tapi masih satu individu.

 Penyerbukan silang(allogami/xenogami), Penyerbukan dengan serbuk sari berasal dari


individu lain tapi masih dalam satu jenis.

9
 Penyerbukan bastar(hibridogami), Penyerbukan dengan serbuk sari berasal dari yang lain
jenis.

Gambar 17. Macam-macam penyerbukan

b. Pembuahan (Fertilisasi)

Serbuk sari (inti generatif dan inti vegetative) melekat di kepala putik (stigma) berasal dari tumbuhan
yang sejenis, serbuk sari akan menyerap air dan berkecambah membentuk buluh serbuk sari. Buluh
serbuk sari tumbuh dan bergerak menuju bakal buah melalui tangkai putik. Inti sel generatif pada
buluh serbuk sari membelah menjadi dua inti sel sperma. Satu inti membuahi ovum membentuk zigot,
dan satu lagi membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk cadangan makanan. Proses inilah
yang disebut dengan pembuahan ganda.

Gambar 18. Proses pembuahan

c. Penyebaran Biji

Setelah terjadi pembuahan, bakal biji akan berkembang menjadi biji. Selanjutnya, biji ini akan menjadi
bakal tanaman baru. Biji-biji ini dapat menyebar melalui,

 Anemokori (angin)

 Hidrokori (air)

 Zookori (hewan) terdiri dari entomokori (serangga), kiropterokori (kalelawar), ornitokori


(burung), dan mammokori (hewan mamalia).

 Antropokori (manusia)

10
d. Perkecambahan

Perkecambahan merupakan berakhirnya masa dormansi (masa istirahat biji) dan tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Perkecambahan ada dua jenis, yaitu epigeal dan hipogeal. Epigeal ditandai dengan
kotiledon terangkat saat pertumbuhan perkecambahan dan hypogeal ditandai dengan kotiledon tetap
berada di dalam tanah saat pertumbuhan kecambah.

Gambar 19. Jenis perkecambahan

Faktor yang memengaruhi pertumbuhan biji (perkecambahan) adalah (a) Faktor dalam yaitu kemaskan
biji, berat dan ukuran biji, dormansi, inhibitor (cankang/kulit). (b) Faktor Luar yaitu air, suhu, oksigen,
cahaya, medium.

Gambar 20. Proses perkembangbiakan generative tumbuhan angiosperma

 Evaluasi

1. Kelompokkanlah jenis-jenis tumbuhan yang berkembangbiak secara vegetatif dan generatif!

11
Pertemuan 2

 Kompetensi Dasar

3.2.2 Membandingkan antara perkembangbiakan vegetatif dan perkembangbiakan generatif pada


tumbuhan Angiospermae

 Materi Pokok: Perkembangbiakan tumbuhan

 Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu membandingkan antara perkembangbiakan vegetatif dan


perkembangbiakan generatif setelah mengelompokkan berdasarkan jenis dan cara
perkembangbiakannya.

 Ringkasan Materi

Ada sekitar 270.000 spesiel Angiospermae yang dikenal pada hari ini, Angiospermae mencangkup
semua tumbuhan yang mempunyai bunga dan menghasilkan biji tertutup di dalam sebuah
karpel. Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi tanpa melalui peleburan gamet jantan dan betina.
Sifat dari reproduksi vegetatif adalah menghasilkan keturunan yang identik (sifat sama) dengan
induknya. Reproduksi vegetatif dibagi lagi menjadi dua yaitu vegetatif alami dan vegetative buatan.
Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi tanpa melalui peleburan gamet jantan dan betina. Bunga
adalah alat reproduksi seksual (generatif) pada tumbuhan angiospermae. Fungsi bunga adalah sebagai
wadah menyatunya gamet jantan dan gamet betina untuk menghasilkan biji.

 Tabel kegiatan

Setelah kamu mempelajari pengelompokkan cara perkembangbiakan vegetatif dan generatif pada
tumbuhan angiospermae. Sekarang cobalah bandingkan perbedaan perkembangbiakan dari vegetatif
dan generatif pada tumbuhan angiospermae dengan mengisi tabel dibawah ini!

NO. VEGETATIF GENERATIF

12
Buatlah kesimpulan dari apa yang kamu pelajari hari ini!

Pertemuan 3

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu mengelompokkan perkembangbiakan pada tumbuhan gymnospermae pada


tumbuhan melalui tinjauan pustaka dan media yan ditampilkan oleh guru dengan tepat.
2. Peserta didik mampu mengelompokkan perkembangbiakan pada tumbuhan tumbuhan (paku)
melalui tinjauan pustaka dan media yang ditampilkan oleh guru dengan tepat.
3. Peserta didik mampu mengelompokkan perkembangbiakan pada tumbuhan bryophyta (lumut)
melalui tinjauan pustaka dan media yang ditampilkan oleh guru dengan tepat.
4. Peserta didik mampu menjelaskan teknologi perkembangbiakan pada tumbuhan melalui tinjauan
pustaka dengan tepat.

Materi

Allah SWT berfirman dalam surah Ar-Ra’d ayat 4: "Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang
berdampingan dan kebun-kebun anggur, tanam-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang
tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanaman-tanaman itu
atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir."

kelebihan yang dimiliki oleh salah satu tumbuh-tumbuhan dalam menyeleksi unsur bahan makanan
yang diserapnya berpengaruh kepada rasa, kualitas dan warna dari buah-buah yang dihasilkannya.
Jadi, sudah sepatutunya kita bersyukur dapat merasakan nikmat dan lezatnya dari yang dihasilkan oleh
tiap tanaman tersebut. Pada materi pertemuan kali ini kita akan mengetahui dan memahami bagaimana
hingga akhirnya tanaman bisa menghasilkan berbagai macam warna dan bentuk yang indah sehingga
elok dipandang mata. Tidak hanya itu, yang dihasilkannyapun bermanfaat untuk makhluk hidup yang
lainnya.

Perkembangbiakan pada Tumbuhan Gymnospermae, Pterydophyta dan Bryophyta

A. Perkembangbiakan Tumbuhan
1. Tumbuhan Gymnospermae

Dalam bahasa Yunani, Gymnospermae dapat diartikan menjadi 2 (dua) suku kata yaitu
gymnos artinya terbuka dan spermae yang artinya biji. Dengan begitu, gymnospermae dapat
diartikan juga sebagai tumbuhan yang menghasilkan biji. Tumbuhan yang bijinya tidak
tertutup kulit buah atau berbiji terbuka disebut tumbuhan Gymnospermae. Tumbuhan
Gymnospermae tidak memiliki bunga seperti halnya tumbuhan Angiospermae. Akan tetapi,
13
tumbuhan Gymnospermae memiliki alat reproduksi seksual (generatif) yang disebut strobilus
atau runjung. Pohon pinus, melinjo, ginkgo, dan pakis haji tergolong Gymnospermae.

Reproduksi generatif atau seksual tumbuhan Gymnospermae memiliki alat reproduksi


seksual (generatif) yang disebut strobilus atau runjung. Alat reproduksi ini dilindungi oleh
sisik. Strobilus ada 2 macam yaitu, strobilus betina dan strobilus jantan. Pada strobilus jantan
terdapat mikrosporangium atau ruang-ruang spora. Di dalam sporangia sel-sel akan
mengalami pembelahan meiosis dan menghasilkan mikrospora (spora jantan). Mikrospora
akan membentuk serbuk sari. Sedangkan pada strobilus betina tersusun dari banyak
megasporofil (daun penghasil megaspora). Setiap megasporofil mengandung megasporangium
(kotak spora). Sel dalam megasporangium akan mengalami pembelahan meiosis dan
menghasilkan megaspora (spora betina). Inti megaspora akan mengalami mitosis membentuk
sel telur. Dan inti mikrospora akan mengalami mitosis membentuk spermatozoid. Kemudian
sel telur dan spermatozoid bertemu dan mengalami pembuahan menjadi Zigot, tumbuh
menjadi embrio. Setelah itu akan membentuk biji.

Reproduksi vegetatif atau aseksual tumbuhan gymnospermae dapat bereproduksi dengan


aseksual atau vegetatif. Reproduksi ini seperti tumbuhan pakis haji dan pinus. Tumbuhan
pakis haji dapat bereproduksi menggunakan tunas yang disebut bulbil. Dan tumbuhan pinus
dapat berkembang biak secara vegetatif dengan menggunakan tunas akar.

Gambar 21. (a) Strobilus Jantan dan Betina Pada Melinjo, (b) Tunas Akar pada
Pinus, (c) Bulbil pada Pakis Haji.

2. Tumbuhan Pterydophyta

a. Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan Pteridophyta (Paku)


Perkembangbiakan generatif tumbuhan Pteridophyta (paku) melalui fertilisasi
gamet jantan dan gamet betina. Tumbuhan paku mengalami metagenesis atau
pergiliran keturunan melalui tahap sporofit dan tahap gametofit. Tahap sporofit terjadi
saat zigot tumbuhan paku mulai berkecambah, kemudian tumbuh menjadi paku
dewasa. Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan spora. Tahapan sporofit dimulai
ketika zigot tumbuh hingga menjadi tumbuhan paku yang menghasilkan spora. Spora
pada tumbuhan paku dapat diamati dengan jelas. Tahap gametofit dimulai ketika
spora berkecambah menjadi protalium. Protalium membentuk anteridium dan
arkegonium. Anteridium menghasilkan sel sperma dan arkegonium akan
menghasilkan sel telur.

14
Gambar 22. Proses perkembangbiakan lumut

3. Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan Pteridophyta (Paku)


Reproduksi aseksual pada tumbuhan paku dilakukan dengan rhizoma.
Rhizoma dapat tumbuh ke segala arah dan membentuk koloni tumbuhan paku yang
baru. Rhizoma adalah batang yang tumbuh di dalam tanah.

B. Teknologi Reproduksi Pada Tumbuhan

Teknologi reproduksi pada tumbuhan merupakan upaya manusia untuk mengatasi masalah-
masalah dalam perkembangbiakan tumbuhan seperti cuaca yang tak menentu, kelangkaan air,
permintaan masyarakat yang semakin tinggi, dan sebagainya.

1. Hidroponik

Hidroponik adalah cara menanam tumbuhan


tanpa menggunakan tanah, dengan menggunakan
larutan nutrisi dan mineral dalam air. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan
menyerap nutrisi dalam bentuk ion-ion yang
terlarut dalam air.Tanaman darat khususnya
sayuran seperti paprika, tomat, mentimun, melon,
selada, dan terong; dapat ditumbuhkan secara
langsung dalam wadah yang berisi nutrisi. Bisa
juga dengan menambah medium yang tak larut
dalam air; misalnya sekam, arang, kerikil, spons,
serbuk kayu, dan lain sebagainya. Gambar 23. Hidroponik

2. Vertikultur

Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman dengan


cara membuat instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan
tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman.Vertikultur
teknik budidaya ini merupakan konsep penghijauan yang
cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas.

Gambar 24. Vertikultur


15
3. Kultur Jaringan Tumbuhan

Kultur jaringan adalah suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan cara mengambil suatu
bagian dari tanaman, seperti sel atau sekelompok sel, jaringan, atau organ. Bagian tanaman
yang telah diambil selanjutnya ditumbuhkan dalam kondisi steril pada medium yang
mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon). Bagian tanaman akan dapat
memperbanyak diri dan berkembang menjadi tanaman yang memiliki organ yang lengkap
yaitu akar, batang, dan daun. Semua jenis tumbuhan dapat dikembangbiakkan menggunakan
metode ini, tetapi masing-masing memerlukan perlakuan khusus agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.

Soal Evaluasi

1. Dalam bahasa Yunani, Gymnospermae dapat diartikan menjadi 2 (dua) suku kata yaitu gymnos
artinya …. dan spermae yang artinya ….
2. Tumbuhan paku mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan melalui ….
3. Jelaskan cara perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae, pterydophyta, bryophyta dan sebutkan
masing-masing 2 contohnya!
4. Metode perbanyakan tumbuhan dengan cara mengambil suatu bagian dari tanaman, seperti sel atau
sekelompok sel, jaringan, atau organ merupakan teknik perkembangbiakan dengan cara ….
5. Reproduksi generatif atau seksual tumbuhan Gymnospermae memiliki alat reproduksi seksual
(generatif) yang disebut ….

16
Pertemuan 4

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu mengelompokkan perkembangbiakan pada hewan melalui tinjauan pustaka.
2. Peserta didik mampu menjelaskan teknologi perkembangbiakan pada hewan melalui tinjauan
pustaka dengan tepat.

Materi

Dan Yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan
binatang ternak yang kamu tunggangi. Qs Az Zukhruf:12.

Setiap makhluk hidup Allah ciptakan berpasang-pasangan, tidak ada yang luput dari penciptaan Allah.
Dari hal tersebut, kita belajar untuk lebih memahami dan mensyukuri setiap hal dalam hidup kita yang
telah Allah anugerahkan termasuk hewan dan tumbuhan yang menjadi manfaat untuk kita dalam
menjalani hidup. Pada materi kali ini, kita belajar bagaimana tiap hewan melakukan
perkembangbiakan untuk menghasilkan keturunan dan memperbanyak jenisnya agar tidak punah.

Perkembangbiakan pada Hewan

Secara umum, terdapat dua cara perkembangbiakan hewan, yaitu generatif (seksual) dan vegetatif
(aseksual). Perkembangbiakan generatif atau bisa disebut dengan perkembangbiakan seksual terjadi
jika sel kelamin jantan (spermatozoid) bertemu dengan sel kelamin betina (sel telur).
Perkembangbiakan generatif terbagi menjadi tiga jenis, yaitu ovipar, vivipar, dan ovovivipar.

A. Perkembangbiakan Generatif

1. Ovipar (Bertelur)

Ovipar merupakan cara perkembangbiakan yang biasanya dilakukan oleh unggas dan reptil. Setelah
terjadi pembuahan, embrio yang dihasilkan akan tumbuh dan berkembang di dalam cangkang telur.
Embrio tersebut mendapatkan nutrisi dan cadangan makanan dari dalam telur. Beberapa ciri-ciri
hewan ovipar yaitu tidak memiliki kelenjar susu dan tidak memiliki daun telinga. Contoh hewan
bertelur adalah ayam, bebek, dan angsa.

2. Vivipar (Melahirkan)

Vivipar merupakan perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara melahirkan. Setelah terjadi
pembuahan, embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim betina. Selama di dalam
kandungan, embrio tersebut mendapatkan nutrisi dari makanan yang dimakan oleh induknya melalui
plasenta. Beberapa ciri-ciri hewan vivipar yaitu memiliki kelenjar susu, memiliki daun telinga, tubuh
dilindungi bulu. Contoh hewan melahirkan adalah kucing, anjing, dan singa.

B. Perkembangbiakan Vegetatif

Perkembangbiakan vegetatif disebut juga sebagai perkembangbiakan aseksual. Perkembangbiakan


vegetatif hanya terjadi pada hewan tingkat rendah. Hewan tingkat rendah adalah hewan yang tidak
memiliki struktur tubuh sempurna, mereka tidak memiliki tulang belakang dan memiliki struktur
anatomi lebih sederhana daripada hewan bertulang belakang. Ada tiga cara untuk berkembangbiak
secara vegetatif, yaitu tunas, fragmentasi, dan membelah diri.
17
1. Tunas

Hewan yang berkembangbiak dengan tunas memiliki tunas kecil di


tubuhnya. Ketika sudah dewasa, tunas kecil tersebut akan berpisah
dengan induknya dan membentuk individu baru. Hydra, porifera, dan
coelenterata merupakan contoh hewan yang berkembangbiak dengan
menggunakan tunas.

Gambar 25. Hydra

2. Fragmentasi

Fragmentasi merupakan salah satu cara hewan untuk


berkembangbiak dengan cara memutus atau memotong
bagian tubuhnya menjadi dua bagian. Kemudian dari
kedua potongan tubuh tersebut akan membentuk dua
individu yang baru. Contoh hewan yang
berkembangbiak dengan cara ini yaitu cacing pipih dan
cacing pita.

Gambar 26. Planaria memotong bagian


tubuhnya

3. Membelah Diri

Membelah diri dilakukan oleh hewan bersel satu seperti


amoeba. Ketika membelah diri, inti selnya membelah menjadi
dua diikuti dengan pembelahan cairan dan dinding sel menjadi
dua individu baru. Jika pada fragmentasi dari potongan
induknya akan tumbuh anggota tubuh yang baru, kalau
membelah diri setelah induknya membelah dua akan langsung
menjadi individu yang lengkap.

Gambar 27. Amoeba membelah diri

C. Teknologi Reproduksi Pada Hewan

Teknologi reproduksi pada hewan adalah upaya manusia untuk mengembangbiakkan hewan di luar
perkembangbiakan alaminya, dengan harapan bisa mengatasi masalah dalam perkembangbiakan.
Berikut ini adalah beberapa teknologi reproduksi pada hewan.

1. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)

Kawin suntik atau dikenal dengan istilah inseminasi buatan (IB) adalah proses memasukkan cairan
sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul ke dalam saluran reproduksi sapi betina dengan bantuan
manusia. Inseminasi buatan ini dilakukan dengan cara memasukkan sperma (semen) yang telah
dibekukan dengan menggunakan alat seperti suntikan. Inseminasi buatan memiliki beberapa manfaat,
antara lain efisiensi waktu, efisiensi biaya, dan juga memperbaiki kualitas anakan sapi. Perbaikan
kualitas misalnya sebagai penghasil daging yang berkualitas (sapi potong). Sebagai contoh, untuk

18
menghasilkan anakan sapi dengan kualitas daging yang baik dan berjumlah banyak, diambil sel-sel
sperma dari sapi Brahman dari India untuk diinseminasikan pada sapi betina lokal.

2. Perkawinan silang

Perkawinan silang atau hibridisasi adalah mengawinkan dua jenis hewan yang berbeda varietasnya dan
memiliki sifat-sifat unggul. Keuntungan dari teknologi perkawinan silang adalah dapat menghasilkan
individu baru dengan kualitas yang lebih baik, menghemat biaya, mempercepat produksi, dan
memperpanjang usia.

3. Kloning

Kloning merupakan proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama yang identik, berasal
dari induk yang sama, memiliki jumlah anggota gen yang sama, karena diambil dari inti somatic
induknya. Konsep kloning berdasarkan prinsip tentang setiap sel pada perencanaan hidup memiliki
kemampuan menjadi individu baru.

Gambar 28. Proses cloning

Soal Evaluasi

1. Perkembangbiakan hewan terbagi menjadi …. dan ….


2. Jelaskan perbedaan antara fragmentasi dan membelah diri!
3. Jelaskan tujuan adanya teknologi perkembangbiakan hewan!
4. Sebutkan masing-masing 2 contoh kelompok hewan yang berkembang biak secara generatif!
5. Mengawinkan dua jenis hewan yang berbeda varietasnya dan memiliki sifat-sifat unggul termasuk
teknik perkembangbiakan dengan cara ….

19
Pertemuan 5

Kompetensi Dasar

4.2.1 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan berupa stek batang.

Materi Pokok: Perkembangbiakan Tumbuhan

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menyajikan karya hasil perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan berupa
stek batang sebagai nilai ulangan harian.

Ringkasan Materi

Perkembangbiakan tumbuhan dapat terjadi secara generatif (seksual) dan vegetatif (aseksual).
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan adalah perbanyakan tumbuhan tanpa melewati proses
fertilisasi dan menggunakan bagian tubuh tumbuhan untuk menghasilkan tumbuhan baru. Tumbuhan
Angiospermae berkembang biak secara vegetatif alami dengan menggunakan rhizoma, stolon, umbi
lapis, umbi batang, tunas adventif daun, dan tunas. Perkembangbiakan vegetatif buatan dapat
dilakukan melalui cangkok, merunduk, dan setek.

Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah perkembangbiakan yang melibatkan sel


kelamin berupa sel sperma yang dihasilkan dari perkembangan benang sari dan sel telur yang
dihasilkan pada putik. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan peristiwa
penyerbukan. Setelah proses penyerbukan, dilanjutkan dengan pembuahan atau fertilisasi membentuk
zigot.

Tabel kegiatan selama 3 minggu yang dilaksananakan perhari.

No. Nama Tanaman Hari Perlakuan Perubahan yang terjadi


ke-
1 Minggu
ke- 1

2
3

4
5
6

20
No. Nama Tanaman Hari Perlakuan Perubahan yang terjadi
ke-
8 Minggu
ke- 2

9
10
11
12

13

14

15 Minggu
ke- 3

16
17
18

19

20

21

Setelah semua proses pengamatan dan perlakuan terhadap tumbuhan yang di stek selesai,
gambarkan proses dari tahapannya dibuku gambar!

21
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. https://bukupaket.com.

Situs web sains Indonesia.2019. Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan angiospermae.


https://materikimia.com/perkembangbiakan-vegetatif-pada-tumbuhan-angiospermae/. Di akses 14
agustus 2020.

Atap. 2020. Tumbuhan Angiospermae: Pengertian, Ciri, Reproduksi, Siklus, Klasifikasi & Contoh.

Gramedia https://edutore.com/news/angiospermae/ di akses 15 agustus 2020

Murid.co. id. Klasifikasi Gymnospermae. https://www.murid.co.id/siklus-hidup-gymnospermae/ di


akses 15 agustus 2020

Among guru. 2019. Materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Reproduksi Tumbuhan Gymnospermae.

https://www.amongguru.com, Di akses 16 agustus 2020

Chaerunnisa, Syifa. 2019. Biologi Kelas 9 | Yuk, Kenali Berbagai Cara Sistem Perkembangbiakan
pada Hewan. https://blog.ruangguru.com/perkembangbiakan-hewan. Diakses 18 agustus 2020

Among guru. 2019. Materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Teknologi Reproduksi Hewan.

https://www.amongguru.com/materi-ipa-kelas-9-smp-kurikulum-2013-teknologi-reproduksi-hewan/,

di akses 19 agustus 2020.

22

Anda mungkin juga menyukai