Lusiana. 2019. “Pengembangan Media Menggunakan Macromedia Flash 8 untuk
Praktikum Protein Kelas XII SMA Negeri 1 Muaro Jambi”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Pembimbing: (I) Prof. Dr. rer. nat. Muhaimin, S.Pd., M.Si (II) Drs. Epinur, M.Si
Kata kunci : Laboratorium Virtual, Macromedia Flash 8, Protein.
Pelaksanaan praktikum pada materi protein merupakan sesuatu yang harus
dilaksanakan agar tercapainya tujuan pembelajaran. Karena dalam kompetensi dasar ini siswa dituntut untuk mampu merancang dan menganalisis struktur, sifat dan penggolongan protein melalui kegiatan praktikum. Akan tetapi,masih terdapat sekolah yang terkendala untuk melaksanakan praktikum. Pembelajran menggunakan laboratorium virtual dapat menjadi alternatif permasalahan tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan secara teoritis dan kelayakan secara praktis media laboratorium virtual yang dikembangkan selain itu juga melihat penilaian guru dan respon siswa terhadap laboratorium virtual tersebut.” Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi model pengembangan ADDIE. Ada 5 tahapan utama dalam penelitian ini terdiri dari tahap, analisis, desain, pengembangan, penerapan, dan evaluasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar pedoman wawancara dan angket. Produk hasil pengembangan divalidasi oleh validator, selanjutnya diminta penilaian guru terhadap produk yang dikembangkan dan setelah itu diujicobakan pada kelompok kecil yakni 10 orang siswa kelas XII SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah laboratorium virtual menggunakan macromedia flash 8. Hasil validasi media diperoleh persentase 92,6% dinyatakan sangat layak untuk digunakan. Selanjutnya, untuk penilaian guru diperoleh persentase 97% dinyatakan sangat layak sehingga laboratorium virtual yang dikembangkan layak untuk diujicobakan. Hasil respon siswa kelas XII SMA Negeri 1 Muaro Jambi diperoleh persentase 89,7% (sangat layak). Berdasarkan proses pengembangan mulai dari validasi media, penilaian guru dan hasil penelitian, secara keseluruhan disimpulkan bahwa laboratorium virtual dinyatakan layak secara teoritis dan praktis.