Anda di halaman 1dari 35

OLEH: PUJA SEPTIWIDARA, S.

Pd

“Sungguh, Kami telah


menciptakan manusia dari
setetes mani yang
bercampur, yang Kami
hendak mengujinya
(dengan perintah dan
larangan), karena itu Kami
jadikan dia mendengar dan
melihat. (Al- Insan :2)

Sistem Reproduksi Manusia

Tahun Ajaran
2020/2021
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Memahami sistem reproduksi pada Pertemuan I. Pembelahan Sel
manusia dan gangguan pada sistem
reproduksi, serta penerapan pola hidup yang 3.1.1 Mendeskripsikan fase-fase
menunjang kesehatan pembelahan mitosis dan meiosis
3.1.2 Menjelaskan ciri setiap fase
pembelahan mitosis dan meiosis
3.1.3 Menjelaskan sifat sel anakan
hasil pembelahan mitosis dan
meiosis
3.1.4 Membuat ulasan pembentukan
sel kelamin (spermatogenesis
dan oogenesis)
Pertemuan II. Sistem Reproduksi Manusia
3.1.5 Mengidentifikasi organ-organ
penyusun sistem reproduksi pada
laki-laki dan perempuan
3.1.6 Menjelaskan fungsi organ-organ
penyusun sistem reproduksi pada
laki-laki dan perempuan
Pertemuan III. Fungsi Sistem Reproduksi
Wanita
3.1.7 Mendeskripsikan siklus menstruasi
yang terjadi pada dinding rahim
3.1.8 Menjelaskan jenis dan fungsi hormon
yang berperan pada siklus menstruasi
3.1.9 Mendeskripsikan proses fertilisasi dan
kehamilan
3.1.10 Menjelaskan proses perkembangan
janin selama dalam kandungan
Pertemuan IV. Kesehatan Reproduksi

3.1.11 Mengidentifikasi berbagai macam


penyakit pada sistem reproduksi
manusia
3.1.12 Menjelaskan berbagai macam
penyakit pada sistem reproduksi
manusia
3.1.13 Mengidentifikasi berbagai upaya
pencegahan penyakit dan kelainan
pada sistem reproduksi manusia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi Pertemuan I. Pembelahan Sel
dari berbagai sumber terkait kesehatan dan 4.1.1 Mengidentifikasi organ-organ
upaya pencegahan gangguan pada organ penyusun sistem reproduksi pada
reproduksi laki-laki dan perempuan dengan
tepat.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan :


1. Peserta didik dapat mendeskripsikan fase-fase pembelahan mitosis dan meiosis
dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menjelaskan ciri setiap fase pembelahan mitosis dan meiosis
dengan tepat.
3. Peserta didik dapat menjelaskan sifat sel anakan hasil pembelahan mitosis dan
meiosis dengan tepat.
4. Peserta didik dapat membuat ulasan pembentukan sel kelamin (spermatogenes
dan oogenesis) dengan tepat.
5. Peserta didik dapat mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi
pada laki-laki dan perempuan dengan tepat.
6. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi
pada laki-laki dan perempuan dengan tepat.
7. Peserta didik dapat mendeskripsikan siklus menstruasi yang terjadi pada
dinding rahim dengan tepat.
8. Peserta didik dapat menjelaskan jenis dan fungsi hormon yang berperan pada
siklus menstruasi dengan tepat.
9. Peserta didik dapat mendeskripsikan proses fertilisasi dan kehamilan dengan
tepat.
10. Peserta didik dapat menjelaskan proses perkembangan janin selama dalam
kandungan dengan tepat.
11. Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai macam penyakit pada sistem
reproduksi manusia dengan tepat.
12. Peserta didik dapat menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem
reproduksi manusia dengan tepat.
13. Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai upaya pencegahan penyakit dan
kelainan pada sistem reproduksi manusia
BISMILLAHIRAHMANIRAHIM

Doa Sebelum Belajar

Rodlittu billahirobba, wabi islamidina, wabimuhammadin nabiyyaw


warasulla ,robbi zidnii ilmaa warzuqnii fahmaa
Artinya: "Kami ridho Allah Swt sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi
Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan
berikanlah aku pengertian yang baik"

Robbi zidnii 'ilman warzuqnii fahmaa, waj'alnii minash-shoolihiin

YUK, MULAI BELAJAR


Pertemuan I

 Tujuan Pembelajaran:

1. Peserta didik dapat mendeskripsikan fase-fase pembelahan mitosis dan meiosis


dengan tepat melalui kajian hand out.
2. Peserta didik dapat menjelaskan ciri setiap fase pembelahan mitosis dan meiosis
dengan tepat.

 Materi

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur,
yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami
jadikan dia mendengar dan melihat.”(Al- Insan :2)

Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena diberi
kesempatan untuk lahir di dunia dan dapat melihat keindahan berbagai ciptaan-Nya.
Pada awalnya, manusia berasal dari satu sel, selanjutnya sel tersebut mengalami
pembelahan secara terus menerus, sehingga pada saat dewasa manusia memiliki
sekitar 200 triliun sel. Sel-sel tersebut mengalami perubahan bentuk dan fungsi.
Sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan bergabung menjadi suatu
kesatuan untuk membentuk suatu jaringan.

1. Defenisi Pembelahan Sel

Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi
dua atau lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan bagian kecil dari suatu
siklus sel yang lebih besar. Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup
semua makhluk hidup. Ada tiga alasan penting sel mengalami pembelahan, yaitu
untuk pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi.
Menurut teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada
sebelumnya (omnis cellula e cellula). Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow
pada tahun 1855. Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada
sebelumnya dapat terjadi melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibedakan
menjadi pembelahan mitosis dan meiosis.

2. Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2


sel anakan yang mempunyai karakter sama dengan sel induk. Jumlah kromosom
yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid
adalah sel yang kromosomnya berpasangan (2n). Pembelahan ini terjadi pada sel-
sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup.

Gambar 1.1 Fase-fase pembelahan mitosis

Di tahap profase, membran nukleus


terdegradasi (turun). Kromosom pada
sel juga memendek dan gelendong
terbentuk. Sebelum memasuki tahap
metafase, sel berada pada tahap
prometafase, yaitu ketika gelendong
mikrotubulus melekat pada kinetokor.
Barulah sel mengalami tahap metafase,

Gambar 1.2 tahapan pembelahan mitosis


yaitu saat kromosom berjajar di bidang ekuator. Kemudian, kromosom tersebut
bergerak ke arah kutub yang berlawanan pada tahap anafase. Terakhir, sel
memasuki proses telofase, yaitu ketika kromosom berubah menjadi kromatin.
Gelendong pun menghilang dan membran inti terbentuk kembali.

3. Pembelahan Miosis
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel

anakan yang memiliki kromosom haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid
(2n). Sel haploid adalah sel yang kromosomnya tidak berpasangan (n). Pembelahan
ini hanya terjadi pada sel kelamin.
Gambar 1.3. Fase-fase pembelahan miosis
Pertemuan II

 Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan sifat sel anakan hasil pembelahan mitosis dan
meiosis dengan tepat.
2. Peserta didik dapat membuat ulasan pembentukan sel kelamin (spermatogenesis
dan oogenesis) dengan tepat.
 Materi
4. Pembentukan Sel Kelamin (spermatogenesis dan oogenesis)

Tahukah kamu, dibalik terciptanya


seorang manusia, ada tahapan
panjang yang melibatkan
pembentukan sel sperma dan sel
telur melalui proses yang disebut
sebagai spermatogenesis dan
oogenesis

Gametogenesis yaitu proses pembentukan gamet (sel kelamin) yang terjadi


di organ pria maupun wanita. Terdiri dari :

a. Spermatogenesis (Pada Pria)


Spermatogenesis merupakan proses pembentukan
sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus.
Pembentukan sel kelamin jantan disebut
spermatogenesis. Berikut adalah tahap spermatogenesis.

1. Pada tubulus seminiferus terdapat sel induk germinal


Gambar 1.4 Fase-fase spermatogenesis
dinamakan calon sperma (spermatogonium) yang
berjumlah ribuan.
2. Setiap spermatogonium melakukan pembelahan
mitosis membentuk spermatosit primer.
3. Spermatosit primer melakukan pembelahan miosis
Gambar 1.4 Fase-fase Oogenesis
yang pertama dan membentuk 2 spermatosit sekunder.
4. Setiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan miosis yang kedua dan
menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid.
5. Keempat spermatid ini akan berkembang menjadi sperma yang matang dan
bersifat haploid.
6. Sperma yang matang akan menuju ke epididimis.

b. Oogenesis (Pada Wanita)


Pembentukan sel kelamin betina disebut oogenesis. Berikut adalah tahap
oogenesis.

Tahap Oogenesis:

1. Oogenesis diawali dengan pembelahan


mitosis oogonium menjadi oosit primer.
2. Oosit primer akan mengalami
pembelahan miosis menjadi satu oosit
sekunder dan satu badan polar I.
3. Oosit sekunder membelah secara miosis
menjadi satu ootid dan satu badan polar
II.
4. Ootid inilah yang akan berkembang
menjadi sel telur (ovum).
5. Badan polar I dan II akan mengalami
penurunan (degenerasi).
Gambar 1.5 Fase-fase Oogenesis
1. Suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua atau lebih sel anak disebut….
a. Gametogenesis
b. Oogenesis
c. Pembelahan sel
d. Degenerasi
2. Perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar yang disajikan merupakan fase-fase pembelahan miosis, yang termasuk


kedalam fase dimana sel mulai membelah dan memperbanyak diri ditunjukkan oleh
nomor ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
3. Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan …. anakan
yang mempunyai karakter ….
a. 2 sel, berbeda dengan induknya
b. 4 sel, sama dengan induknya
c. 4 sel, berbeda dengan induknya
d. 2 sel, sama dengan induknya
4. Pada tubulus seminiferus terdapat sel induk germinal dinamakan calon sperma
(spermatogonium) yang jumlahnya ….
a. Ribuan
b. Ratusan
c. Puluhan
d. Tak terhingga

5. Pada fase akhir oogenesis, badan polar I dan II akan mengalami penurunan (degenerasi) hal tersebut
diakibatkan karena ….

a. Berkembang menjadi sel telur

b. Tidak berkembang menjadi sel telur

c. Sel telur sudah matang

d. sel telur mati


SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

~Selamat Menjalani hari, awali dengan


bismillah dan syukuri setiap hal dalam hidup
kita, bermula dari hal-hal kecil~ dari gurumu

Pertemuan III

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi


pada laki-laki dan perempuan dengan tepat.

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian, Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim)," (Surah Al-Mu'minun Ayat 12-13)

Sebagai umat muslim kita harus memperhatikan sistem reproduksi kita


karena sebagai muslim yang beriman dan
bertaqwa hendaknya kita menjaga apa yang
sudah Allah swt. berikan kepada kita yang
mana hal tersebut merupakan salah satu
anugerah, rizki dan kenikmatan yang kita
peroleh dengan bersyukur. Salah satu alasan
kenapa kita wajib banget mengetahui tentang
sistem reproduksi laki-laki maupun perempuan. Yaitu, agar kita lebih bersyukur
dan memahami apa fungsi anatomi maupun fisisologi organ reproduksi yang
sudah Allah ciptakan. Bukan cuma-cuma tapi semua ada manfaatnya. Mulai
belajar yuk..
Kompetensi Dasar

4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan

upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi

Materi Pokok: Sistem Reproduksi Manusia

Tujuan:

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki dan
perempuan dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki
dan perempuan dengan tepat.

Ringkasan Materi:

Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali
dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem
reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan.

Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam.
Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri
dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, dan vesika seminalis.

Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi
belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita
telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat
kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons
pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii
(oviduk), dan uterus (rahim).
LAKI-LAKI PEREMPUAN

Perhatikan gambar diatas, lalu kerjakan berdasarkan urutan bagian-bagian


organ reproduksi diatas!

No. Nama Organ Fungsi

10

Yuk tes dulu seberapa kamu memahami materi!!!

1. Apa yang kamu ketahui tentang sistem reproduksi?


2. Menurutmu sistem reproduksi penting atau tidak untuk dipelajari? Berikan
alasanmu!
Pertemuan IV

 Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada
laki-laki dan perempuan dengan tepat.

 Materi

Fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki


dan perempuan

1. Organ Reproduksi Laki-laki


Sama halnya dengan ciri sekunder dan primer. Organ reproduksi laki-laki
dibedakan menjadi alat alat reproduksi yang tampak dari luar dan yang berada
didalam tubuh. Berikut rinciannya :
a. Organ Reproduksi Luar

1. Penis

Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian
kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil
secara operatif saat melakukan sunat. Jadi, fungsi penis sebagai saluran
pengeluaran sperma, dan urine.

2. Buah zakar (testis)

yang terdiri dari kantung zakar yang didalamnya terdapat sepasang testis dan
bagian-bagian lainnya. Kulit luar nya disebut skrotum. Testis juga memiliki
tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan
hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi
dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai
perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
2. Skrotum (kantung testis)
merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah
sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di dalam skrotum juga tedapat
serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut
otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar
kondisinya stabil.

3. Epididimis
merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini
berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di
testis.

b. Organ Reproduksi Dalam

Organ reproduksi dalam yaitu organ yang tidak tampak dari luar, penjelasannya :

1. Testis
Testis sebenarnya adalah kelenjar kelamin, berjumlah sepasang dan akan
menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Testis berjumlah
sepasang (testes = jamak). Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk
memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.

2. Tubulus Seminiferus
Didalam testis terdapat terdapat saluran-saluran halus yang disebut saluran
penghasil sperma (tubulus seminiferus).

3. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens
membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.

4. Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.
5. Saluran ejakulasi
Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis.
6. Saluran kemih (Uretra)

Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine
dari kandung kemih ke luar tubuh.

7. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma


dari gangguan luar.

2.
3.
4.
5.
6.

7.
Gambar 1.11 Organ reproduksi laki-laki

2. Organ Reproduksi Wanita


Organ reproduksi luar terdiri dari :
a. Vagina
merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar.
Berfungsi sebagai saluran pembuahan dan persalinan keluarnya bayi.
b. Vulva
merupakan suatu celah yang terdapat dibagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian
yaitu : Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luar
dan membatasi vulva. Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak
di bagian dalam dan membatasi vulva.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
a. Ovarium
merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam
rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk
menghasilkan sel ovum dan hormon wanita. Sel telur disebut juga dengan ovum.

b. Tuba fallopi
merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
c. Oviduct
merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya. Oviduct berjumlah sepasang dan menghubungkan ovarium dengan
rahim.
d. Rahim / Uterus
merupakan organ yang berongga dan berotot. Berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan embrio. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan
sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahan maka dinding endometrium inilah
yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
e. Cervix
merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut
juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan
sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
Gambar 1.12 alat reproduksi wanita
Fungsi Sistem Reproduksi Wanita
Pertemuan V

 Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan siklus menstruasi yang terjadi pada dinding
rahim dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menjelaskan jenis dan fungsi hormon yang berperan pada siklus
menstruasi dengan tepat.

 Materi
Fungsi Sistem Reproduksi Wanita

Dan diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda,
"Terangkatlah pertanggungjawaban dari tiga golongan, yaitu orang tidur hingga
ia bangun, anak-anak hingga ia ihtilam (bermimpi basah dan mengeluarkan mani),
dan orang gila hingga ia sembuh (kembali berakal)."
Baik remaja putra maupun remaja putri mengalami perubahan sekunder dan
primer saat memasuki masa pubertas. Masa pubertas pada remaja putri umumnya
terjadi pada usia 10,5 sampai 14 tahun. Perubahan primer remaja putra ditandai
dengan mengalami mimpi basah, sedangkan remaja putri ditandai dengan
menstruasi pertama. Seorang perempuan yang telah mengalami menstruasi
menunjukkan bahwa ia telah mampu menghasilkan sel telur. Artinya, ia telah siap
bereproduksi dan melahirkan bayi.
1. Siklus Menstruasi
Menstruasi terjadi karena tidak terjadinya pembuahan (fertilisasi). Sehingga
dinding Rahim yang telah menebal dan banyak mengandung pembuluh darah akan
luluh atau terkikis bersama dengan sel telur (ovum) yang tidak dibuahi tersebut.
Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada
perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek dan panjang. Seorang
perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek, siklus menstruasinya akan
berlangsung selama ± 18 hari. Seorang perempuan yang mengalami siklus
menstruasi panjang, siklus menstruasinya akan berlangsung selama ± 40 hari.
Fase menstruasi terbagi menjadi 4, yaitu:
1. Fase menstruasi
Yaitu fase dimana luruh dan keluarnya dinding Rahim (endometrium). Terjadi
selama 1-7 hari.
2. Fase pra ovulasi
Yaitu fase pembentukan dan pematangan ovum di dalam ovarium dipicu dengan
meningkatnya kadar estrogen. Terjadi pada hari ke 7-13 sesudah menstruasi.
3. Fase ovulasi
Yaitu fase yang dikenal dengan masa subur seorang wanita. Pada hari ke 14 dari
hari pertama mentruasi. Suatu masa dimana sel telur sudah matang siang untuk
dibuahi. Kemungkinan besar pada fase ini akan terjadi kehamilan.
4. Pasca ovulasi
Yaitu fase kemunduran/kekalahan ovum. Jika sel telur tidak dibuahi, korpus
luteum mulai berdegenerasi. Sehingga produksi hormone berkurang, O2
berkurang, sel-sel di dinding rahim meluruh dan terjadi pendarahan sehingga
dimulai lagi siklus menstruasi hingga seterusnya.
2. Hormon- hormon yang mempengaruhi siklus mentruasi
1. Follicle-Strimulating Hormone (FSH)
2. Luteinizing Hormone (LH)
3. Esterogen
4. Progesteron
Gambar 1.8 Diagram siklus menstruasi dan penggaruh hormon

a. Hormon fase menstruasi


Pada fase menstruasi, kadar hormon estrogen dan progesteron akan turun
secara drastis. Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron ini akan
mengakibatkan luruhnya endometrium dan ovum yang tidak dibuahi.
b. Hormon fase pra ovulasi
Pada fase pra ovulasi, hipofisis otak akan memproduksi hormon FSH.
Hormon FSH akan memicu pertumbuhan folikel di ovarium. Saat folikel
membesar, maka ovarium akan memproduksi hormon estrogen. Hormon estrogen
ini akan memicu oogenesis. Pada saat kadar hormon estrogen terlalu tinggi, maka
dapat menghentikan produksi hormon FSH dari hipofisis
c. Hormon fase ovulasi
Pada fase ovulasi, hipofisis otak akan memproduksi hormon LH. Hormon
LH dapat memicu terjadinya ovulasi. Saat ovulasi, folikel akan pecah dan
menyisakan badan korpus luteum. Korpus luteum ini akan memproduksi hormon
progesteron. Hormon progesteron ini akan memicu penebalan endometrium.
d. Hormon fase pasca ovulasi
Pada fase oasca ovulasi, korpus luteum akan berubah menjadi korpus
albican. Nah, korpus albican ini tidak lagi dapat memproduksi hormon progesteron
sehingga kadar hormon progesteron akan terus menurun. Penurunan yang ekstrim
akan memicu terjadinya menstruasi

 Latihan Soal :

1. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!

(1) Sel telur yang telah masak tidak dibuahi oleh sel sperma.

(2) Terjadi peluruhan sel telur dan lapisan dinding rahim.

(3) Terjadi pendarahan pada pembuluh darah di vagina.

(4) Terjadi setelah adanya fertilisasi.

Pernyataan yang berhubungan dengan peristiwa menstruasi terdapat pada nomor …

A. (1) dan (2)

B. (2) dan (3)

C. (3) dan (4)

D. (4) dan (1)

Gambar berikut untuk menjawab soal nomor 2 dan 3.


2. Oviduk dan uterus secara berturut-turut ditunjukkan oleh nomor ….

A. 1 dan 2

B. 2 dan 3

C. 1 dan 3

D. 2 dan 4

3. Proses fertilisasi terjadi pada nomor ….

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

4. Hormon yang terlibat dalam proses menstruasi dan fungsinya yang tepat adalah….

A. Estrogen, memicu terbentuknya folikel

B. Luteinizing Hormon (LH), memicu proses ovulasi

C. Folikel Stimulating Hormon (FSH), penebalan dinding endometrium

D. Progesteron, memicu perkembangan sekunder pada wanita

5. Pada siklus menstruasi apabila fertilisasi tidak terjadi maka akan terjadi peristiwa
berikut, kecuali ….

A. kehamilan

B. estrogen dan progesteron menurun

C. dinding rahim akan luruh

D. menstruasi
Pertemuan VI

 Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mendeskripsikan proses fertilisasi dan kehamilan dengan tepat.

2. Peserta didik dapat menjelaskan proses perkembangan janin selama dalam


kandungan dengan tepat.

 Materi

Proses Fertilisasi, kehamilan, dan Perkembangan janin dalam


kandungan

Sebagai makhluk yang Allah ciptakan dengan kelebihan berupa akal seharusnya
kita lebih bersyukur lagi dalam menjalani hidup. Pada materi kali ini akan dipelajari
bagaimana proses terbentuknya manusia mulai dari pembuahan hingga didalam
kandungan.
Fertilisasi adalah proses peleburan sperma dengan sel telur. Fertilisasi disebut
juga dengan pembuahan. Sejak dimunculkannya teori sel pada tahun 1939, diketahui
bahwa manusia berkembang dari satu sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.
Dalam siklus menstruasi, kita mengetahui bahwa menstruasi terjadi apabila sel telur
tidak dibuahi oleh sel sperma. Sekarang yang menjadi pertanyaan, bagaimana jika sel
telur dibuahi oleh sperma? Kita akan membahasnya dalam materi kali ini.

A. Proses Fertilisasi
Proses fertilisasi terjadi di dalam tuba fallopi. Jika ada sel sperma yang masuk ke
dalam saluran reproduksi perempuan, maka sel sperma tersebut akan bergerak menuju
sel telur. Apabila telah bertemu dengan sel telur, bagian kepala sperma akan masuk ke
dalam sel telur dan meninggalkan bagian ekornya di luar sel telur.
Umumnya hanya satu sel telur yang dihasilkan, sedangkan jumlah sperma yang
tertampung berkisar antara 200-300 juta. Dari sekian banyak sperma yang masuk ini,
hanya satu saja yang dapat membuahi sel telur. Hal ini karena setelah salah satu sel
sperma memasuki membran sel telur maka secara langsung sel telur akan membentuk
benteng dari senyawa kimiawi sebagai penghalang bagi sel sperma yang lain untuk
membuahi sel telur.
Sel sperma dapat menemukan lokasi sel telur karena sel telur menghasilkan
senyawa kimia berupa hormon progesteron. Juga karena adanya sensor panas (suhu tuba
fallopi atau tempat sel telur berada, lebih tinggi dibandingkan suhu tempat penyimpanan
sperma). Sel sperma sendiri menggunakan flagella yang bergerak memutar sebagai alat
pendorongnya. Gerakan flagella ini dapat kita analogikan bagai gerakan baling-baling
pada perahu.
Gambar 1.9 Pergerakan Flagela Pada Sel Sperma

Melalui mekanisme inilah sel sperma dapat menggerakkan dirinya di dalam


cairan yang ada pada tuba fallopi untuk menuju ke sel telur.
Fertilisasi antara sel telur dan sperma yang terjadi di dalam saluran telur akan
menghasilkan zigot. Zigot akan bergerak dari saluran telur ke uterus. Seiring waktu,
zigot akan mengalami pembelahan sel. Setelah kurang lebih 7 hari, kumpulan sel-sel
yang berbentuk bola hasil pembelahan zigot akan tertanam dalam dinding uterus.
Sebelum zigot tertanam, dinding uterus telah lebih dahulu menebal yang siap menerima
zigot. Di dalam uterus zigot akan tumbuh selama 9 bulan sampai saat bayi dilahirkan.
Gambar 1.10 Proses Fertilisasi di Dalam Uterus

2. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan


ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum
dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak
menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang
telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi
menstruasi.

Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh


menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel
tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi
hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk
menjadi bayi.
Perkembangan embrio:

1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

Gambar 1.13 embrio usia 4 minggu

2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan,
jari tangan, hidung, dan kaki.

Gambar 1.14 embrio usia 8 minggu

3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi.
Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah
lengkap.
Gambar 1.15 embrio usia 16 minggu

5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai
berikut.

a. Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.


b. Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
c. Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.

Latihan soal

1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang proses fertilisasi setelah mempelajari bab
ini!
2. Jelaskan proses perkembangan janin selama dalam kandungan secara singkat!
Pertemuan 7
 Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi
manusia dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi
manusia dengan tepat.
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai upaya pencegahan penyakit dan
kelainan pada sistem reproduksi manusia

 Materi

Kesehatan Reproduksi
Q.S An-Nahl ayat 4
"dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata."

Sebagai umat muslim kita harus memperhatikan sistem reproduksi kita karena
sebagai muslim yang beriman dan bertaqwa hendaknya lah kita menjaga apa yang sudah
Allah swt. berikan kepada kita yang mana hal tersebut merupakan salah satu anugerah,
rizki dan kenikmatan yang kita peroleh dengan bersyukur.

a. Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia


Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Beberapa gangguan
dan penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi adalah sebagai berikut.

1. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat terjadi
melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik yang tercemar,
dan ibu hamil kepada anaknya. Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak,
sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan
kematian. Infeksi HIV awalnya tidak menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya
muncul gejala flu berulang seperti lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot
sakit.
2. Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh
bakteri Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual,
transfusi darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada bagian penis laki-laki
atau di rahim perempuan. Bisul ini tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh
dengan sendirinya. Gejala selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh
namun tidak menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan,
dan pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini
juga dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa
kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Namun gejala-
gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.
3. Gonore
Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat
menular melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher
rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan
keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna
hijau dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak menunjukkan adanya
gejala, sehingga penyakit akan berlanjut sampai terjadi komplikasi. Infeksi yang
menyebar hingga ke testis(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan
kemandulan. Infeksi yang menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi
yang lahir dari penderita gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.
4. Klamidia (klamidiasis)
Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine. Sehingga mengakibatkan
infeksi pada testis.

5. Herpes (dhab)
Luka pada vagina atau penis. Ini sangat membahayakan jantung dan otak, melalui ibu
yang ditularkan ke fetusnya.

6. Candidiasis (keputihan)
Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang
menyerang pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit, lipatan
dekat anus. Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran. Ini dapat
diakibatkan karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak terjaga.
Menurut agama islam berikut beberapa cara dalam merawat reproduksi :

1. Dengan memakai handuk yang lembut, bersih dan tidak berbau atau lembab.

2. Memakai celana dalam dengan bahan yang menyerap keringat.

3. Pakai dalaman minimal 2x dalam sehari.

4. Bagi perempuan, sesudah buang air kecil membersihkan alat kelamin sebaiknya dari
arah depan ke belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk kedalam alat
reproduksi.

5. Bagi laki-laki dianjurkan untuk dikhitan agar mencegah penyakit menular seksual
serta menurunkan resiko kanker.

Hal-hal tersebut merupakan sebuah cara yang sudah diatur dalam ajaran islam yang
mana agama islam merupakan agama penyempurna. Sehingga tidak ada keraguan lagi
dalam benak kita untuk menjadi hamba yang taat, pada dasarnya jika kita beriman dan
bertaqwa kepada Allah swt. Allah swt. akan selalu melindungi kita dalam bahaya
apapun itu karena tidak ada yang dapat menyamai kekuasaan Allah swt. Dan begitu pula
sebaliknya Allah swt. dapat menurunkan azabnya sewaktu-waktu kepada hambanya bagi
yang tidak taat kepada-Nya.
Soal Evaluasi

MENDATAR
2. saluran sperma dan urine
3. darah yang menyelubungi vagina
5. buah zakar
9. sel yang melapisi oogonium
10. rahim
13. indung telur
15. proses pembuahan
16. sel sperma

MENURUN
1. kelenjar sebagai penghasil cairan basa untuk melingdungi sperm
dari gangguan luar
4. salah satu bagian dari vulva
6. kantong kulit yang melindungi testis
7. gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut
8. sumber nutrisi yang didapatkan oleh embrio
11. lentur
12. mulut Rahim
14. ovum yang sudah dibuahi akan membentuk
Sumber :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/pembelahan_sel diperoleh 9 juli 2020.

Kemendikbud. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX SMP/MTs. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. https://bukupaket.com.

https://tafsirweb.com/11730-quran-surat-al-insan-ayat-2.html

https://rusmanefendi.files.wordpress.com/2010/05/sistem-reproduksi1.pdf

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/struktur-dan-fungsi-sistem-reproduksi-pada-
manusia-3696/

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/pembelahan-sel-dengan-mitosis-
2483/DECEMBER 5, 2019

https://pojokcerdas.com/cerdas-lkpd-biologi-sma-seri-xi-3-12_2-proses-pembentukan-
sel-kelamin/ 2020 jetsmax

https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/kenali-organ-reproduksi-laki-laki-dan-
fungsinya-69 8 januari 2020 rumah sakit umum daerah

https://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/bab-2-sistem-reproduksi-manusia/

https://www.kompasiana.com/nofita05358/5db31b590d82307c4d11ecc2/sistem-
reproduksi-dalam-pandangan-agama-islam?page=all

https://www.matrapendidikan.com/2019/07/upaya-pencegahan-penyakit-pada-
sistem.html

Larasati, Bayu. 2020. https://www.diadona.id/health/16-penyakit-pada-sistem-


reproduksi-wanita-dan-pria-serta-cara-mencegahnya-2003314.html diakses 31 Maret
2020 12:56

Anda mungkin juga menyukai