Anda di halaman 1dari 96

Ilmu Pengetahuan Alam

SMP/MTs Kelas VII B

Oleh : Teo Sukoco


Rumiyati
Rinawan Abadi

Disklaimer Daftar isi


Disklaimer

• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu


Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.

• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara ringkas,
hanya memuat poin-poin besar saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya


sesuai kebutuhan.

• Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat


mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
MATERI YANG DIPELAJARI SEMESTER II

Sistem Organisasi Kehidupan


Interaksi Makhluk Hidup dengan
Lingkungan
Pencemaran Lingkungan
Pemanasan Global
Lapisan Bumi
Tata Surya
BAB SISTEM ORGANISASI
I KEHIDUPAN

Bagian yang Dipelajari


A. Sel sebagai Unit Terkecil
Penyusun Kehidupan
B. Jaringan pada Tumbuhan
dan Hewan
C. Organ Penyusun Tubuh
Tumbuhan dan Hewan
D. Sistem Organ dan
Organisme

Kembali ke daftar isi


A. Sel sebagai Unit Terkecil Penyusun
Kehidupan

1. Sejarah
Penemuan Sel

2. Senyawa
Penyusun Sel

3. Ukuran Sel

4. Sel Prokariotik
dan Sel Eukariotik

5. Sel Tumbuhan
dan Sel Hewan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Sejarah Penemuan Sel

Theodore
Robert Hooke Mathias Schleiden Robert Brown Felix Dujardin
Schwann

Johanes Purkinje Hugo Von Mohl Max Schultze Rudolf Virchow

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Senyawa Penyusun Sel

Air (H2O)

Senyawa
Garam-garam
Anorgani mineral
k
Beberapa jenis gas

Karbohidrat

Senyawa Protein
Organik
Lemak

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Ukuran Sel

Sel dapat mengalami


pertambahan volume dan
pertambahan luas
permukaan. Volume sel
menentukan banyaknya
aktivitas kimia yang dapat
dilakukan sel per unit waktu.
Adapun luas permukaan sel
menentukan banyak
substansi yang dapat masuk
dan keluar sel serta
banyaknya zat sisa yang
dikeluarkan sel.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Struktur Sel Prokariotik dan Sel
Eukariotik

Sel Eukariotik Sel Prokariotik

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Bagian Sel Eukariotik

Dinding Sel Membran Sel

Sitoplasma

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Bagian Sel Eukariotik

Organel-
Organel Sel

Nukleus
Retikulum Endopalsma

Ribosom
Badan
Golgi
Mitokondria

Vakuola

Kloroplas
Lisosom
Sentriol

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel
Hewan

Sel Tumbuhan Sel Hewan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Jaringan pada Tumbuhan dan Hewan

Jaringan Tumbuhan

Jaringan
epidermis Jaringan parenkim

Jaringan
Jaringan penguat
pengangkut
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Batang Tumbuhan
Batang Tumbuhan Dikotil
Monokotil

Penampang melintang daun

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Jaringan Hewan

1. Jaringan Embrional

2. Jaringan Epitel

3. Jaringan Konektif

4. Jaringan Otot

5. Jaringan Saraf

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


C. Organ Penyusun Tubuh Tumbuhan dan
Hewan
Organ Penyusun
Tumbuhan
No Gambar Organ Jaringan Penyusun Fungsi Organ
1. Jaringan epidermis, jaringan Sebagai tempat
tiang, jaringan bunga karang, berlangsungnya proses
serta jaringan pengangkut fotosintesis, tempat penyimpan
(xilem dan floem) makanan cadangan, serta
tempat menyerap CO2 dari
udara.
2. Jaringan epidermis, jaringan Sebagai penopang tubuh
parenkim, serta jaringan tumbuhan, jalur pengangkutan
pengangkut (xilem dan floem hasil fotosintesis, air, dan
garam-garam mineral serta
tempat penyimpan makanan
cadangan.
3. Jaringan epidermis, jaringan Sebagai alat penyerapan air,
parenkim, jaringan zat-zat hara, dan garamgaram
sklerenkim, serta jaringan mineral dari dalam tanah serta
pengangkut (xilem dan floem) tempat penyimpan makanan
cadangan.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Organ Penyusun Hewan
No Gambar Organ Jaringan Penyusun Fungsi Organ
1. Jaringan otot, jaringan ikat, Alat penglihatan.
dan jaringan saraf

2. Jaringan tulang, jaringan otot, Alat pendengar dan


jaringan epitel, jaringan ikat, keseimbangan tubuh.
dan jaringan saraf

3. Jaringan saraf, jaringan epitel, – Alat pembersih darah.


jaringan otot, dan jaringan ikat – Mengeluarkan zat sisa yang
dibawa oleh darah melalui
proses ekskresi.

4. Jaringan otot, jaringan ikat, Memompa darah ke seluruh


jaringan saraf, dan jaringan tubuh.
epitel
5. Jaringan ikat, jaringan otot, Penawar racun yang masuk
jaringan saraf, dan jaringan ke tubuh bersama-sama
epitel makanan.
6. Jaringan saraf dan jaringan Melakukan fungsi koordinasi
ikat dalam tubuh.

7. Jaringan ikat, jaringan otot, Alat pernapasan.


jaringan saraf, dan jaringan
epitel
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
D. Sistem Organ dan Organisme

Sistem Organ Tumbuhan


1. Sistem
3. Sistem Pernapasan
Pengangkutan

Stomata Lentisel
2. Sistem Transpirasi

Stomata Lentisel
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Sistem Organ Hewan

Sistem Pernapasan Sistem Pencernaan

Sistem Reproduksi Sistem Ekskresi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Sistem Organ Hewan

Sistem Peredaran
Darah Sistem Otot Sistem Rangka Sistem Hormon

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB
INTERAKSI MAKHLUK HIDUP
II DENGAN LINGKUNGAN

Bagian yang Dipelajari

A. Pengertian Lingkungan dan


Ekosistem Beserta
Komponen-Komponen yang
Menyusunnya

B. Pola Interaksi dalam


Ekosistem
C. Pengaruh Interaksi terhadap
Dinamika Populasi

Kembali ke daftar isi


A. Pengertian Lingkungan dan Ekosistem Beserta
Komponen-Komponen yang Menyusunnya

1. Pengertian Lingkungan

2. Komponen Lingkungan

3. Pengertian Ekosistem

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Pengertian Lingkungan

 Lingkungan adalah segala


sesuatu (benda, kondisi,
dan situasi) yang ada di
sekeliling makhluk hidup.
 Lingkungan merupakan
sistem yang kompleks
sehingga saling
memengaruhi satu sama
lain.
 Lingkungan bersifat
dinamis karena dapat
mengalami perubahan-
perubahan sesuai dengan
kondisinya yang dapat
mengarah ke perbaikan
atau kerusakan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Komponen Lingkungan

Komponen Biotik Komponen Abiotik

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh adanya hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
 Komponen biotik dan komponen abiotik di dalam suatu ekosistem akan
saling memengaruhi.

Produsen

Komponen biotik Konsume


terbagi menjadi n
tiga macam.

Pengurai

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Satuan-Satuan Makhluk Hidup

Individu Populasi

Komunitas Ekosistem

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Pola Interaksi dalam Ekosistem

1. Saling
Ketergantungan 2. Saling
Antara Ketergantungan
Komponen Biotik Antarkomponen
dan Komponen Biotik
Abiotik

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Saling Ketergantungan Antara Komponen Biotik dan Abiotik

Tumbuhan yang ada


di hutan sangat
memengaruhi
ketersediaan air.
Akar-akar tumbuhan
dapat menahan
aliran air sehingga
tanah mengandung
banyak air.
Akibatnya tanah
menjadi gembur.

Namun, apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga
terjadi aliran air yang cukup deras. Peristiwa ini dapat mengakibatkan
terjadinya erosi tanah sehingga tanah menjadi tandus.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Saling Ketergantungan Antarkomponen Biotik

a. Peristiwa
Saling Makan
dan Dimakan

Rantai makanan

Piramida makanan
Jaring-jaring makanan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
b. Simbiosis

Komensalisme Mutualisme

Amensalisme Parasitisme

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Predasi

d. Kompetisi

e. Netral

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


C. Pengaruh Interaksi terhadap Dinamika
Populasi
1. Dinamika
populasi adalah naik 2. Lalu, apa
atau turunnya suatu pengaruh
populasi yang interaksi
disebabkan oleh terhadap
faktor-faktor dinamika
tertentu. populasi ?

4. Apa yang
terjadi jika
katak sawah
banyak diburu
oleh manusia? 3. PERHATIKAN
GAMBAR DI SAMPING!

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a. Kompetisi Intraspesifik
1. Faktor
Internal
b. Kesehatan Individu

Faktor yang a. Faktor Alami


memengaruhi
dinamika
populasi b. Faktor Aktivitas Manusia

1. Kegiatan Pertanian
2. Faktor
2. Pembalakan dan
Eksternal Pembakaran Liar
3. Pembukaan Lahan
4. Kegiatan
Penambangan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

III PENCEMARAN LINGKUNGAN

Bagian yang Dipelajari


Definisi Pencemaran
Lingkungan, Jenis-Jenis
Pencemaran Lingkungan
dan Dampaknya, serta
Usaha Pencegahannya

Kembali ke daftar isi


Definisi Pencemaran Lingkungan, Jenis-Jenis
Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya, serta Usaha
Pencegahannya

3. Usaha-Usaha untuk
1. Definisi 2. Jenis-Jenis Mencegah
Pencemaran dan
Pencemaran Dampaknya
Pencemaran
Lingkungan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Definisi Pencemaran

Menumpuknya
Perubahan warna air Kematian Organisme
sampah
 Pencemaran lingkungan atau polusi adalah peristiwa masuknya atau
dimasukkannya zat, unsur, energi, dan komponen yang bersifat merugikan ke
lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan sebagai akibat perbuatan
manusia atau alam sehingga kualitas lingkungan menjadi menurun.
 Bahan pencemar atau polutan adalah segala sesuatu yang dapat membuat
lingkungan menjadi kotor, tidak sehat, dan tercemar.
 Zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila jumlahnya melebihi ambang batas
dari jumlah yang masih diperbolehkan.
 Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu, suara, atau radiasi yang masuk ke
dalam lingkungan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Jenis-Jenis Pencemaran dan Dampaknya

1. Pencemaran Air
dan Dampaknya

2. Pencemaran
Udara dan
Dampaknya
3. Pencemaran
Tanah dan
Dampaknya
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Pencemaran Air dan
Dampaknya
• Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya atau dimasukkannya bahan
pencemar yang berasal dari kegiatan manusia atau proses alam ke dalam air.
• Indikator tercemarnya air terlihat dari perubahan warna, bau, rasa, maupun
derajat keasamannya (pH).
• Pencemaran air mengakibatkan kualitas air dapat menurun sehingga tidak
memenuhi persyaratan peruntukan yang ditetapkan dan mampu mengubah
struktur komunitas organisme akuatik yang hidup.

a. Limbah
Industri

Asal Beberapa Bahan b. Limbah


Pencemar Air Rumah Tangga

c. Limbah
Pertanian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a. Limbah Industri

 Macam polutan yang dihasilkan


tergantung pada jenis industri,
dapat berupa polutan organik
(berbau busuk), polutan
anorganik (berbuih dan
berwarna), polutan yang
mengandung asam belerang
(berbau busuk), atau berupa
suhu (air menjadi panas). air sungai berwarna
 Bahan kimia berbahaya yang
terdapat dalam limbah industri
antara lain logam berat
(kadmium, merkuri, timbal, dan
seng), arsenat, krom, timah,
benzen, dan karbon tetraklorida.
 Contoh kasus pencemaran Hg
(merkuri) di Teluk Minamata,
Jepang, pada tahun 1958. air sungai berbuih

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Limbah Rumah Tangga
 Limbah rumah tangga berupa
Warna air got berubah berbagai bahan organik (misal
menjadi hitam sisa sayur, ikan, nasi, minyak,
lemak, dan air buangan
manusia) yang terbawa air got
atau parit, kemudian ikut aliran
sungai.
 Terdapat juga sampah-sampah
anorganik seperti plastik,
aluminium, dan botol yang
hanyut terbawa arus air.
Perubahan warna menjadi  Bahan pencemaran lain dari
merah muda limbah rumah tangga adalah
pencemaran biologis berupa
bibit penyakit, bakteri, dan
jamur.
 Jenis limbah yang paling
banyak dihasilkan dari kegiatan
rumah tangga adalah limbah
detergen.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
c. Limbah Pertanian

 Limbah pertanian merupakan limbah yang berasal dari bahan-bahan dalam


kegiatan pertanian, misal pupuk dan pestisida.
 Penggunaan pupuk buatan dan pestisida secara terusmenerus dapat
mengakibatkan kematian bagi organisme lain bukan sasaran.
 Limbah pertanian dapat menyebabkan eutrofikasi dan biological
magnification.

Kematian Ikan
Eutrofikasi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Pencemaran Udara dan
Dampaknya
• Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing
di dalam udara yang mengakibatkan perubahan susunan (komposisi) udara
dari keadaan normalnya.
• Kehadiran bahan atau zat asing di udara dalam jumlah tertentu serta berada
di udara dalam waktu yang cukup lama dapat mengganggu kehidupan
manusia.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Peristiwa yang Disebabkan oleh Pencemaran Udara

a. Hujan Asam

b. Penipisan Lapisan Ozon

c. Efek Rumah Kaca

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a. Hujan
Asam

Dampak hujan asam sebagai berikut.


 Memengaruhi kualitas air permukaan.
 Merusak tanaman.
 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah .
 Bersifat korosif.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Penipisan Lapisan
Ozon

Tipisnya lapisan ozon mengakibatkan radiasi sinar ultraviolet (UV)


yang berbahaya lebih banyak masuk ke permukaan bumi. Hal ini
berdampak pada meningkatnya kasus penyakit katarak dan kanker
kulit, juga merusak hasil panen.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Efek
Rumah Kaca

Efek rumah kaca secara terus-menerus dapat mengakibatkan


terjadinya pemanasan global.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Pencemaran Tanah dan
Dampaknya
• Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya atau dimasukkannya bahan
pencemar yang berasal dari kegiatan manusia atau proses alam sehingga
mengubah tatanan atau kondisi tanah alami.
• Pencemaran tanah dapat diakibatkan oleh polutan-polutan yang berasal dari
limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.

a. Limbah Domestik
Beberapa
Polutan
b. Limbah Industri
Pencemar
Tanah
c. Limbah Pertanian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a. Limbah Domestik

 Berasal dari kegiatan rumah tangga, rumah makan, dan perkantoran.


 Limbah domestik dalam bentuk padat berupa senyawa anorganik tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme tanah. Contoh limbah padat yaitu
plastik, serat, keramik, kaleng atau botol minuman, dan bekas bahan
bangunan yang menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
 Limbah domestik dalam bentuk cair berupa tinja (feses), detergen, cat,
dan oli kendaraan. Jika limbah cair terserap oleh tanah akan merusak
kandungan air tanah dan membunuh bakteri pengurai.

Bekas bahan
Botol bekas Oli bekas
bangunan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
b. Limbah Induatri

 Berasal dari sisa-sisa kegiatan industri.


 Limbah industri dalam bentuk padat berupa hasil buangan industri seperti
padatan, lumpur, atau bubur yang berasal dari proses pengolahan suatu
produk. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, kertas, pulp, rayon,
plywood, serta pengawetan buah, ikan, dan daging.
 Limbah industri dalam bentuk cair berupa sisa-sisa hasil pengolahan
industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Misalnya sisa-sisa
pengolahan tembaga, timbal, perak, khrom, arsen, dan boron yang dapat
mencemari tanah.

Sisa pengolahan pabrik


Sisa pengolahan pabrik gula
kertas
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
c. Limbah Pertanian

 Berasal dari pemakaian pupuk kimia dan pestisida pemberantas hama.


 Penggunaan pupuk kimia yang terus-menerus dapat merusak struktur
tanah. Akibatnya, kesuburan tanah menjadi berkurang dan tidak dapat
ditanami dengan jenis tanaman tertentu karena hara tanah makin
berkurang.
 Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman, tetapi juga
mikroorganisme yang berguna di dalam tanah serta mengakibatkan hama
tanaman kebal (resistan) terhadap pestisida tersebut.

Penggunaan pupuk Penggunaan pestisida


kimia kimia
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Usaha-Usaha untuk Mencegah Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran
Air
• Mengolah limbah industri dengan membuat instalasi pengolahan limbah (kolam
stabilisasi) atau instalasi pengolahan air limbah/IPAL.
• Membuat tangki resapan untuk menampung dan mengolah limbah rumah tangga.

Pencemaran
Udara
• Melakukan reboisasi atau penghijauan sebagai penetral pencemaran udara.
• Melakukan upaya-upaya yang berada di dalam program pengendalian pencemaran
udara yang disebut Program Langit Biru (PLB) yang dicanangkan pada bulan
Agustus 1996.

Pencemaran Tanah
• Mengurangi bahan pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak
lingkungan yang lebih berat, misal dengan menerapkan prinsip 4R yaitu reduce
(mengurangi pemakaian), reuse (memakai ulang), recycle (mendaur ulang), dan
replace (mengganti).
• Mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan oleh industri, terutama yang
mengandung zat-zat kimia.
• Melakukan bioremediasi yaitu proses pembersihan pencemaran tanah
menggunakan organisme.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB

IV PEMANASAN GLOBAL

Bagian yang Dipelajari

A. Pengertian Efek Rumah


Kaca dan Pemanasan
Global serta Penyebabnya
B. Dampak Pemanasan
Global dan Cara
Pencegahannya

Kembali ke daftar isi


A. Pengertian Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
serta Penyebabnya

1. Pengertian
Efek Rumah Kaca
dan Pemanasan
Global

2. Faktor-Faktor
Penyebab
Terjadinya Efek
Rumah Kaca dan
Pemanasan
Global

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Pengertian Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

 Gas rumah kaca adalah kelompok gas yang


berfungsi menjaga kestabilan suhu di permukaan
bumi agar tetap hangat. Gas Rumah
 Gas rumah kaca yang terdapat di atmosfer tidak
mampu meneruskan radiasi gelombang panjang
Kaca
matahari, tetapi mampu menahan radiasi
inframerah yang diemisikan oleh permukaan bumi.

Dihasilkan Meletusnya
secara alami gunung berapi

Pembu
Trans peneb
Dihasilkan Indus angan Perta
portas angan
secara buatan tri sampa nian
i hutan
h

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Beberapa Jenis Gas Rumah Kaca

Jumlah karbon dioksida di


atmosfer sebanyak 70% dari
volume total gas-gas rumah kaca,
disusul dengan metana dan
nitrogen oksida. Uap air
sebetulnya merupakan gas
rumah kaca yang paling kuat.
Namun, karena usianya di
atmosfer hanya beberapa hari,
potensi pemanasan globalnya
tidak terlalu berpengaruh.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Efek
Rumah
Kaca Efek rumah kaca merupakan proses alami yang menjaga
bumi tetap hangat dan membuat kehidupan tetap
berlangsung. Tanpa efek rumah kaca, bumi akan menjadi
sangat dingin sehingga es dapat menutupi seluruh
permukaan bumi. Efek rumah kaca terjadi karena di atmosfer
bumi terdapat gas-gas rumah kaca.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Pemanasan
Global

Apabila konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer meningkat, maka


gelombang panas yang dipantulkan oleh bumi makin banyak diserap oleh
atmosfer. akibatnya, suhu permukaan bumi akan terus naik. Peningkatan
suhu bumi inilah yang dinamakan pemanasan global (global warming).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Faktor-Faktor Penyebab Pemanasan
Global
Transporta Industri Alat Penghasil
si CFC

Pertanian
Pembuanga Penebanga
dan
n Sampah n Hutan
Peternakan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Dampak Pemanasan Global dan Cara
Pencegahannya

1. Dampak Pemanasan 2. Pencegahan


Global Pemanasan Global

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Dampak Pemanasan Global

a. Perubahan iklim (Iklim


tidak stabil)

b. Mencairnya es di kutub

c. Meningkatnya kasus
gelombang panas

d. Gangguan Kehidupan
di Laut

e. Gangguan Ekologis

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a. Perubahan iklim (Iklim tidak stabil)

Perubahan iklim adalah


berubahnya kondisi fisik
Dampak perubahan iklim
atmosfer bumi antara  Perubahan pola curah hujan
lain suhu dan distribusi  Peningkatan frekuensi bencana
curah hujan yang
membawa dampak luas
alam
terhadap berbagai  Peningkatan laju penularan
sektor kehidupan penyakit
manusia (Kementerian
Lingkungan Hidup, 2001)
 Penurunan keanekaragaman
. hayati

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Mencairnya es di kutub

Peningkatan suhu bumi yang


terjadi secara terus-menerus
telah mencairkan sejumlah
besar es yang melapisi
sebagian besar Antartika.
Akibatnya, permukaan air laut
di seluruh dunia mengalami
kenaikan. Banyak wilayah
pantai yang mengalami
bencana banjir, erosi, hilangnya
daratan, dan masuknya air laut
ke wilayah air tawar. Sementara
itu, naiknya permukaan air laut
juga dapat menenggelamkan
kota-kota di tepi pantai dan
negara kepulauan kecil.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
c. Meningkatnya kasus gelombang panas

Salah satu dampak Peningkatan kebutuhan air


pemanasan global yang minum
diakibatkan oleh peningkatan
suhu udara mencapai
48°C-51°C. Akibatnya, banyak
makhluk hidup yang
mengalami kematian karena
dehidrasi.

Orang Pakistan tidur di


lantai untuk mendinginkan Orang berenang di siang
badan hari karena kenaikan suhu

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


d. Gangguan kehidupan di laut

 Peningkatan suhu air laut menjadi lebih tinggi mengakibatkan


kerusakan pada terumbu karang atau disebut ”pemutihan karang”.
Pada proses ini karang-karang melepaskan ganggang yang
memberikan warna dan makanan pada karang sehingga karang
menjadi putih dan mati.
 Peningkatan suhu air laut juga mempermudah penyebaran penyakit-
penyakit yang sangat memengaruhi kehidupan di dalam laut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


e. Gangguan ekologis

Suhu bumi
meningkat

Kekurangan
makanan dan
habitat terganggu

Makhluk hidup
migrasi Migrasi
burung
Penurunan
Tidak mampu
keanekaragaman
Adaptasi ulang beradaptasi akan
hayati
mati

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Pencegahan Pemanasan Global

b. Penggunaan Energi
a. Penghematan energi
Terbarukan

c. Pengelolaan sampah d. Pencegahan kerusakan


secara tepat hutan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a. Penghematan energi

 Mematikan lampu ketika tidak


digunakan.
 Mengganti lampu dengan lampu
hemat energi.
 Menggunakan alat transportasi
umum jika bepergian jauh dan
menggunakan alat transportasi yang
ramah lingkungan seperti sepeda jika
bepergian dekat.
 Menggunakan mesin-mesin industri
dengan daya rendah.
 Menggunakan alat elektronik secara
bijaksana.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Penggunaan energi terbarukan

Penggunaan energi dari bahan bakar


fosil lama-kelamaan akan habis,
sedangkan pembuatannya
membutuhkan waktu yang sangat
lama. Selain itu, energi dari bahan
bakar fosil menghasilkan gas rumah
kaca yang banyak. Oleh karena itu,
diperlukan upaya dalam rangka
menemukan energi pengganti yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Indonesia memiliki banyak potensi
energi terbarukan yang bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Hal ini
disebabkan faktor kondisi alam yang
menguntungkan sehingga dapat
diciptakan energi terbarukan seperti
pemanfaatan energi air, energi
matahari, energi angin, energi panas
bumi, dan energi nuklir.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Pengelolaan sampah secara tepat

• Sampah B3 dapat diatasi dengan


membuangnya dalam wadah tersendiri.
• Sampah organik maupun sampah
anorganik dapat dilakukan dengan tindakan
reduce (mengurangi), reuse (menggunakan
kembali), recycle (mendaur ulang), replace
(mengganti), dan composting (membuat
kompos).

Biogas dari kotoran sapi Tas anyaman dari plastik bekas

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


d. Pencegahan kerusakan hutan

 Penanaman kembali hutan


yang gundul
 Memberlakukan sistem tebang
pilih
 Memberlakukan sistem hukum
yang ketat terhadap
penebangan liar
 Membatasi jumlah pohon yang
akan ditebang

Reboisasi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

V LAPISAN BUMI

Bagian yang Dipelajari

A. Atmosfer

B. Litosfer dan Hidrosfer

Kembali ke daftar isi


A. Atmosfer

1.Lapisan Atmosfer
2.Tekanan Udara
3.Suhu di Atmosfer
4.Lapisan Ozon

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Lapisan Atmosfer
a. Troposfer
Troposfer adalah lapisan paling bawah dan paling penting bagi
makhluk hidup. Kejadian-kejadian cuaca terjadi pada lapisan ini.
b. Stratosfer
Stratosfer berada di atas lapisan troposfer. Lapisan ozon berada pada
lapisan ini yaitu pada ketinggian ±25 km.
c. Mesosfer
Lapisan ini berada pada ketinggian 50–80 km. Lapisan atmosfer yang
membakar habis meteor disebut mesosfer.
d. Termosfer
Lapisan termosfer berada pada ketinggian 80–500 km. Lapisan ini
sering disebut sebagai lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer menyerap
radiasi sinar X yang berbahaya.
e. Eksosfer
Lapisan eksosfer berada di atas ketinggian 500 km. Suhu lapisan ini
sekitar 727°C. Lapisan ini merupakan batas dengan luar angkasa.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Tekanan Udara

Gas di atmosfer memiliki massa. Gravitasi bumi akan


menghasilkan gaya tarik molekul gas menuju
permukaan bumi. Akibatnya, berat molekul gas akan
menekan udara di bawahnya. Tekanan udara yang
terjadi sangatlah berhubungan dengan ketinggian
suatu tempat. Di sisi lain terdapat beberapa orang yang
mengalami gangguan tubuhnya saat berada di
ketinggian tertentu. Gangguan tersebut dinamakan
hipoksia. Tekanan udara, ketinggian, dan hipoksia
memiliki hubungan satu sama lain.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Suhu di Atmosfer
Energi matahari dipancarkan
melalui perpindahan kalor
secara radiasi.
Ketika melewati atmosfer,
energinya akan diserap dalam
bentuk kalor. Akan tetapi, tidak
semua penyusun atmosfer
menyerap energi matahari.
Hanya lapisan tertentu saja yang
akan menyerap energi matahari.
Perhatikan grafik di samping Garfik : Suhu pada lapisan-lapisan atmosfer
untuk mengetahui suhu pada
lapisan-lapisan atmosfer

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Lapisan Ozon
Lapisan ozon terdapat
pada lapisan stratosfer
dalam jumlah yang sangat
banyak sehingga
melindungi bumi dari
radiasi matahari.
Jumlah ozon di atmosfer
selalu berubah-ubah
karena pengaruh gas lain,
salah satunya karena gas
chlorofluorocarbon (CFC).
CFC dapat mengikis Gambar: Pemecahan lapisan oleh CFC
keberadaan ozon seperti
yang ditampilkan dalam
ilustrasi di samping.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Litosfer dan Hidrosfer

1.Struktur Bumi
2.Teori Lempeng Tektonik
3.Gempa Bumi dan Gunung
Api
4.Hidrosfer

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Struktur Bumi

a. Inti Bumi
Inti bumi merupakan lapisan bumi paling dalam.
Sebagian besar inti bumi tersusun dari besi (90%) dan
nikel (8%). Inti bumi dibagi menjadi dua sublapisan
yaitu inti luar dan inti dalam.
b. Mantel Bumi
Mantel bumi terdiri atas tiga lapisan yaitu Litosfer,
Astenosfer dan Mesosfer. Litosfer merupakan bagian
terluar dari mantel bumi. Lapisan astenosfer berada
di bawah litosfer dengan wujud agak kental dengan
Ketebalan 100–400 km. Mesosfer berwujud padat
dan berada di bawah astenosfer dengan ketebalan
sekitar 2.400–2.750 km.
c. Kerak Bumi
Kerak bumi merupakan bagian terluar bumi
(permukaan bumi) dengan ketebalan rata-rata sekitar
10–50 km.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Teori Lempeng Tektonik

Teori lempeng tektonik Dan Mc Kenze dan Robert Parker menyatakan


bahwa kerak bumi bersama litosfer mengapung di atas lapisan astenosfer
dan dianggap satu lempeng yang saling berhubungan. Lempeng tektonik
bergerak dengan arah yang berbeda-beda. Gerakan lempeng ini
dikelompokkan menjadi pergerakan lempeng saling menjauh, pergerakan
lempeng saling mendekat, dan pergerakan lempeng yang mengubah
bentuk.

Pergerakan Lempeng Pergerakan Lempeng Pergerakan Lempeng


Saling Menjauh Saling Mendekat Saling Berpapasan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Gempa Bumi dan Gunung
Api
Gempa Bumi
Jenis-jenis gemp bumi sebagai berikut.
1. Gempa bumi tektonik
terjadi karena pergeseran kerak bumi
(berkaitan dengan peristiwa tektonisme).
2. Gempa bumi vulkanik terjadi karena
aktivitas vulkanisme, baik sebelum gunung
meletus, saat meletus, maupun setelah
meletus.
3. Gempa bumi runtuhan (terban)
disebabkan oleh adanya runtuhan meliputi
tanah longsor (rock fall), runtuhnya goa
bawah tanah, dan runtuhan di dalam
lubang tambang.
4. Gempa bumi buatan
terjadi karena aktivitas manusia di
permukaan bumi. Contoh peledakan
buatan dalam proses pembuatan jalan
tembus di pegunungan batu.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Gunung Api
Gunung terbentuk dari pergerakan
lempeng bumi atau akibat gaya
endogen bumi. Letusan gunung api
mengeluarkan materi berupa gas,
cair, dan padat. Erupsi gunung api
atau letusan gunung api tergolong
fenomena alam yang mengancam
masyarakat.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Tingkat Isyarat Bahaya Gunung Berapi

Status Makna Tindakan


AWAS • Menandakan gunung api yang segera atau sedang • Wilayah yang terancam bahaya
meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan direkomendasikan untuk dikosongkan.
bencana. • Koordinasi dilakukan secara harian.
• Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap. • Piket penuh.
• Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam.
SIAGA • Menandakan gunung api yang sedang bergerak • Sosialisasi di wilayah terancam.
ke arah letusan atau menimbulkan bencana. • Penyiapan sarana darurat.
• Peningkatan intensif kegiatan seismik. • Koordinasi harian.
• Data yang diperoleh menunjukkan bahwa aktivitas • Piket penuh.
dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju
pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana.
• Jika peningkatan aktivitas berlanjut, letusan dapat
terjadi dalam waktu 2 minggu.

WASPADA • Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal. • Penyuluhan/sosialisasi.


• Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian • Penilaian bahaya.
vulkanis lainnya. • Pengecekan sarana.
• Perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh • Pelaksanaan piket terbatas.
aktivitas magma, tektonik, dan hidrotermal.

NORMAL • Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma. • Pengamatan rutin.


• Level aktivitas dasar. • Survei dan penyelidikan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari
kata hidros yang berarti
air dan sphaira berarti
selimut. Jadi, hidrosfer
merupakan lapisan air
yang menyelimuti bumi.
Hidrosfer meliputi laut,
samudra, danau, sungai,
air tanah, dan uap air.
Lapisan air di bumi
memiliki siklus yang
dinamakan siklus
hidrologi atau siklus air.
Gambar: Siklus air
Siklus air dapat dilihat
pada gambar di samping.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB

VI TATA SURYA

Bagian yang Dipelajari

A. Benda Langit
Penyusun Tata Surya
B. Bumi, Bulan, dan
Pergerakannya

Kembali ke daftar isi


A. Benda Langit Penyusun Tata Surya

1.Matahari
2.Planet
3.Satelit dan Benda Langit
Lain

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Matahari
Mengenal Matahari
Ukuran matahari sebagai berikut.
1) Diameter matahari 1.373.400 kilometer.
2) Jari-jari matahari sekitar 6,87 × 105 kilometer.
3) Volume matahari sekitar 1,358 × 1027 m3.
4) Luas permukaan matahari sekitar 5,93 × 1012
km2.
Lapisan penyusun matahari
1) Inti: inti merupakan lapisan matahari
yang paling dalam.
2) Fotosfer: suhu pada lapisan
fotosfer sekitar 6.000 K.
3) Kromosfer: lapisan ini terlihat sebagai
cincin berwarna kemerah-merahan.
4) Korona: lapisan korona biasa disebut
atmosfer luar matahari.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Gangguan Matahari

1. Gumpalan Fotosfer (Granulasi)


Gas di matahari tidak pernah diam, mengakibatkan terjadinya gumpalan-
gumpalan gas panas yang seolah-olah mengepul dari inti matahari.
2. Bintik Matahari (Sunspot)
Bintik matahari terlihat sebagai bercak suram dan tempatnya tidak tetap.
3. Lidah Api (Prominensa)
Prominensa terbentuk ketika aliran gas dari inti tidak terhalang.
4. Letupan (Flare)
Flare adalah letupan-letupan gas di atas permukaan matahari.
5. Badai Matahari
Badai matahari terjadi ketika ada pelepasan energi magnetik secara tiba-
tiba yang ada di atmosfer matahari.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Planet
Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan
matahari. Permukaan Merkurius dipenuhi kawah akibat
meteorit yang berjatuhan.

Venus
Permukaan Venus diselimuti oleh awan karbon
dioksida sehingga sulit untuk dilihat. Awan tersebut
mengungkung energi matahari sehingga suhu di Venus
sangat tinggi.

Bumi
Suhu dan tekanan di bumi memungkinkan air berada
dalam tiga wujud yaitu cair, padat, dan gas.

Mars
Mars memiliki kutub dan gunung api selayaknya di
bumi. Planet ini juga dikenal sebagai planet merah.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Jupiter
Jupiter merupakan planet planet terbesar dalam
tata surya. Jupiter memiliki 16 satelit, empat di
antaranya Io, Eropa, Ganymeda, dan Calisto.

Saturnus
Saturnus memiliki cincin yang terdiri atas debu
dan gas beku dengan kelebaran cincin sekitar
402.000 juta kilometer dan tebal 15 kilometer.

Uranus
Uranus juga memiliki cincin seperti yang dimiliki
Saturnus, tetapi lebih tipis.

Neptunus
Kala revolusi Neptunus membutuhkan waktu 165
tahun, sedangkan kala rotasinya 16 jam.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Satelit dan Benda Langit Lain
 Satelit
Benda langit kecil yang mengiringi planet dan tetap berada dalam gaya
tarik planet yang memiliki ukuran lebih besar.
 Asteroid
Asteroid adalah benda langit berukuran sangat kecil yang terbentuk dari
batu luar angkasa.
 Komet
Komet berasal dari bahasa Yunani yaitu kometes yang artinya berambut
panjang.
 Meteoroid
Serpihan benda angkasa yang bergerak secara tidak terpola. Serpihan ini
mudah jatuh ke atmosfer benda langit lain karena gaya gravitasi.
 Meteor
Meteoroid yang terbakar dengan cepat. Disebut juga bintang jatuh.
 Fireball
Meteroroid yang terbakar secara lambat.
 Bollide
Meteoroid berukuran besar dan terbakar secara lambat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Bumi, Bulan, dan Pergerakannya

1. Pergerakan Bumi

2. Pergerakan Bulan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Pergerakan Bumi
Rotasi Bumi
Rotasi yaitu gerak bumi berputar pada porosnya. Rotasi bumi menyebabkan
peristiwa berikut.
1. Gerak semu harian matahari
2. Perbedaan wilayah waktu di bumi.

3. Adanya siang dan malam.


4. Penggembungan di khatulistiwa dan pemampatan di kedua kutub bumi.
5. Pembelokan arah angin.
6. Pembelokan arah arus laut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Revolusi Bumi
Revolusi bumi yaitu gerak bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi
menyebabkan terjadinya gerak semu tahunan matahari yang dapat dilihat
dalam ilustrasi berikut.
Gerak semu tahunan matahari
berpengaruh terhadap perubahan
cuaca di bumi, khususnya di
daerah utara dan selatan bumi.

Penjelasan mengenai pergantian musim sebagai berikut.


21 Maret sampai 21 Juni: belahan bumi utara mengalami musim semi,
sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur.
21 Juni sampai 23 September: belahan bumi utara mengalami musim
panas, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin.
23 September sampai 22 Desember: belahan bumi utara mengalami
musim gugur, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi.
22 Desember sampai 21 Maret: belahan bumi utara mengalami musim
dingin, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim panas.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Pergerakan Bulan
Rotasi dan Revolusi Bulan
Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus yaitu berputar pada porosnya
(rotasi), revolusi mengelilingi bumi, dan bersama-sama bumi mengitari
matahari. Periode revolusi bulan mengelilingi bumi adalah 29,5 hari. Periode
rotasi bulan sama dengan periode revolusi bulan mengelilingi bumi,
akibatnya rupa bulan yang menghadap bumi selalu sama yakni hanya
separuh muka bulan. Meskipun hanya separuh muka bulan yang
menghadap bumi, tetapi penampang bulan berubah-ubah.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Gerhana Matahari dan Bulan

Gerhana matahari terjadi ketika bayangan


bulan menutupi permukaan bumi.
Gambar: Gerhana matahari
Gerhana matahari total terjadi jika
permukaan bumi terkena umbra bulan.

Gerhana bulan terjadi jika bulan


memasuki bayangan bumi. Bumi berada
di antara matahari dan bulan sehingga
bulan tidak mendapatkan cahaya Gambar: Gerhana bulan
matahari. Gerhana bulan total terjadi jika
bulan memasuki umbra bumi.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kembali ke daftar isi

Anda mungkin juga menyukai