Anda di halaman 1dari 7

V.

PEMBIAKAN DENGAN STEK


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dalam bidang pertanian, kita bukan hanya dituntut untuk menjadi
petani saja, kita dituntut mampu membawa pertanian masa ini lebih
maju lagi dan dapat mengejar ketertinggalan kita dari Negara lain yang
pertaniannya begitu maju. Yang diharapkan nantinya kita bisa
memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar kita agar bisa lebih
bermanfaat buat kita yang terkadang juga dapat bernilai ekonomis,
menjaga kelestariannya dengan menggunakan teknologi dan cara-cara
pengembangbiakan yang relatif cepat.
Ada 3 macam metode perkembangbiakan, yaitu secara generatif,
vegetatif dan generatif-vegetatif. Perkembangbiakan generatif adalah
perkembangbiakan yang berasal dari biji, dimana biji tersebut berasal
dari

proses

penyerbukan.

Perkembangbiakan

vegetatif

adalah

perkembangbiakan yang menggunakan bagian tanaman baik daun,


tunas (selain daripada biji). Perkembangbiakan generatif-vegetatif
adalah perkembangbiakan dengan menggunakan biji terlebih dahulu,
kemudian setelah biji tumbuh disambung dengan tanaman yang
memiliki sifat unggul.
Untuk memperoleh bibit yang unggul sebaiknya perbanyakan
dilakukan dengan cara pembiakan vegetatif. Hal ini disebabkan pada
pembiakan vegetatif akan diperoleh hasil yang yang mewarisi
seluruhsifat iduk tanaman, sehingga kinerja genotipe unggul yang
terdapat pada pohon induk akan diulangi secara konsisten pada
keturunan. Bermacam-macam cara pembiakan tanaman secara vegetatif
diantaranya adalah memperbanyak tanaman dengan cara menyetek.
Perbanyakan tanaman ini juga diperoleh tanaman baru yang
mempunyai sifat seperti induknya. Antara lain ketahanan terhadap
serangan penyakit, rasa buah, warna dan keindahan bunga dan
sebagainnya.

Menyetek merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan


yang memperlakukan beberapa bagian dari tanaman seperti akar,
batang, daun dan tunas dengan maksud agar organ-organ tersebut
membentuk akar yang selanjutnya menjadi tanaman baru yang
sempurna. Menyetek bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang
sempurna dengan akar, batang dan daun dalam waktu relative singkat
serta memiliki sifat yang serupa dengan induknya, serta dipergunakan
untuk mengekalkan klon tanaman unggul dan juga untuk memudahkan
serta mempercepat perbanyakan tanaman. Setiap jenis tanaman
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam pembentukan akar
meskipun setek dalam kondisi yang sama.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum pada acara V tentang Pembiakan Dengan
Stek adalah :
a. Untuk mengetahuidan mempelajari teknik pembiakan vegetatif,
macam tanaman yang dapat dikembangbiakan dengan stek.
b. Untuk mengetahui dan mempelajari pertumbuhan stek yang berasal
dari stek batang, murbei, bunga sepatu, dan mawat atau melati.

B. Tinjauan Pustaka
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan
dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk
ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Keberhasilan perbanyakan dengan
cara stek ditandai terjadinya regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek
sehingga menjadi tanaman baru. Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi
oleh faktor intern yaitu tanaman itu sendiri dan faktor ekstern atau
lingkungan. Salah satu faktor intern yang mempengaruhi regenerasi akar
dan pucuk adalah fitohormon yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh
(Hamka, 2011). Perbanyakan dengan cara stek adalah perbanyakan
tanaman dengan menumbuhkan potongan/bagian tanaman seperti akar,
batang atau pucuk sehingga menjadi tanaman baru. Stek pucuk umum
dilakukan untuk perbanyakan tanaman buah-buahan. Dengan kata lain
setek atau potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman,
sehingga menjadi tanaman baru (Hariyanto, 1992).
Perkembangbiakan stek batang adalah cara perkembangbiakan
tanaman dengan batang tumbuhan. Batang tumbuhan dipotong dengan
alat potong seperti golok atau gergaji dengna panjang sesuai kebutuhan.
Stek batang dapat dilakukan pada ketela pohon, tbu, bamboo, kole, pohon
dedi (sejenis pohon yang daunnya akan mengeluarkan lender apabila
digilas dengan air), beluntas, serta masih banyak tumbuhan lain yang biasa
ditanam dip agar. Pada umumnya cara stek batang ini banyak dilakukan
oleh para petani atau pemilik tanah untuk menanami batas tanah mereka
dengan pagar hidup. Selain pagar bisa bertahan lama, daun tumbuhan
pagar hidup juga bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos, makanan ternak,
atau sebagai lalap makanan(KIS, 2011). Perbanyakan tanaman secara stek
terdapat juga kelemahan baik secara fisiologis maupun morfologi dalam
pertumbuhan tanaman yaitu perbanyakan tanaman secara stek ini memiliki
akar serabut yang dimana akar serabut pertumbuhan tanamannya rentan
yaitu sangant mudah roboh pada keadaan ikim yang kurang mendukung
seperti angin kencang, tanah selalu jenuh, dan sebagainya sehingga

perakarannya dangkal, membutuhkan tanaman induk yang lebih besar dan


lebih banyak sehingga membutuhkan biaya yang banyak dan dalam
perbanyakan tanaman secara stek tingkat keberhasilanya sangat rendah
(Najiati, S. 1995).
Bahan tanaman dapat berasal dari stek cabang atau batang, maupun
benih. Jika menggunakan stek dipilih cabang atau batang yang telah cukup
tua yaitu diambil dari buah yang telah masak biasanya berwarna hitam.
Stek cabang yang cukup baik pertumbuhannya adalah stek yang
berdiameter 2 cm, berkayu, berwarna hijau keabu-abuan, sedangkan untuk
panjang stek yang menjadi pertimbangan adalah efisiensi pemakaiannya.
Stek yang lebih panjang memerlukan pemakaian cabang lebih banyak
dibandingkan stek pendek, sedang yang terlalu pendek sulit untuk tumbuh.
Panjang stek 25 cm sudah cukup memadai (Charloq, 2008).
Dengan menggunakan stek cabang tua yang dipacu dengan hormone
IAA dan IBA diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan stek. Hal ini
disebabkan karena IAA dapat memacu pertunasan dan IBA dapat memacu
pembentukan akar stek dan memacu pertumbuhan panjang akar .Hal ini
didukung oleh pendapat Sumiasri yang menyatakan bahwa IBA dapat
mempercepat tumbuhnya akar baru pada tanaman (bibit yang baru
dipindahkan dari persemaian pada beberapa jenis tanaman keras. Bibit
yang akan dipindahkan dimasukkan ke dalam larutan tersebut selama 48
jam (Sumiasri, 2001).
Akar adventif adalah akar yang muncul kerna adanya perlukaan,
dimana pada stek batang berasala dari sekelompok sel yang berbeda-beda
untuk setiap jenis tanaman yang kemudian kelompok sel berkembang
menjadi sel merismatik. Pada kebanyakan tanaman, inisiasi akar dan akar
adventif terjadi setelah stek dibuat, yang disebut dengan akar yang
diinduksi (induced root) atau akar yang muncul karena adanya perlukaan.
Pembentukan akar adventif dibatasi oleh faktor-faktor inherent (faktor
bawaan dari tanaman) yang tidak ditranslokasikan didalam jaringan
tanaman. Namun, pembentukan akar adventif dapat dikatakan bahwa

interaksi antara faktor-faktor yang tidak bergerak (immobile) yang terletak


didalam sel yang berupa enzim-enzim tertentu dan nutrien serta faktorfaktor endogen yang mudah ditranslokasikan yang saling berinteraksi
untuk menciptakan kondisi yang favorable untuk perakaran (Winners,
1975).

C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum acara V tentang Pembiakan Dengan Stek dilaksanakan
pada hari Selasa tanggal, 15 Mei 2013 pukul 15;30-16;00 WIB.
Bertempat di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Alat dan Bahan
a. Batang tanaman mawar, melati, murbei atau bunga sepatu
b. ZPT
c. Ember
d. Polybag
e. Media tanam
3. Cara Kerja
a. Siapkan media tanam (campuran pasir, kompos, tanah = 1:1:2) pada
polibag.
b. Basahi dengan air secukupnya.
c. Potong masing-masing bahan 20 30 cm.
d. Olesi dengan ratoon F atau root up.
e. Tanamkan pada media setelah dibuat lubang tanam dengan jari atau
kayu.
f. Sirami dengan air setiap hari.

DAFTAR PUSTAKA
Hamka. 2011. http://hamkasukau.wordpress.com/2011/03/06/perkembangbiakantumbuhan-melalui-stek. Diakses pada tanggal 5 Juni 2013.
Hariyanto, bambang. 1992. Jenis, Perbanyakan, dan Perawatan Tanaman. Bogor:
PT Penebar Swadayana.
KIS.

2011.

http://www.kumpulanistilah.com/2011/04/pengertian-stek.html.

Diakses pada tanggal 5 Juni 2013.


Najiati, S. 1995. Budidaya dan Analisa Usaha Tani. Swadaya Jakarta.
Charloq.2008. Pengembangan

Tanaman

Jarak

Pagar (Jatropha

Curcas L.) Sebagai Sumber Bahan Bakar Alternatif. Jurnal Penelitian


Rekayasa Volume 1.Palembang : Universitas Sumatra Utara
Sumiasri, Nurul,Dkk. Tanggap Stek Cabang Bambu Betung (Dendrocalamus
Asper) Pada Penggunaan Berbagai Dosis Hormon Iaa Dan Iba. Jurnal Natur
Indonesia Iii (2):121 128. Cibinong : Puslitbang Bioteknologi.
Winners. 1975. Pengantar Dasar Agronomi. Gramedia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai