Anda di halaman 1dari 6

POIN POIN MATERI :

1. Perbanyakan Tanaman Secara Generatif

Perbanyakan tanaman secara generatif merupakan perbanyakan tanaman


melalui proses perkawinan antara dua tanaman induk melalui organ reproduksi
berupa bunga yang kemudian terjadi penyerbukan benang sari pada kepala putik
dan menghasilkan buah dengan kandungan biji di dalamnya. Biji ini dapat ditanam
kembali untuk menghasilkan tanaman baru yang memungkinkan terjadinya variasi
karakter.

Salah satu tujuan perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji adalah


untuk memperoleh sifat-sifat baik tanaman, seperti akar yang kuat, serta yang
tahan hama dan penyakit.

Reproduksi secara generatif pada umumnya terjadi pada tumbuhan berbiji,


baik pada tumbuhan biji tertutup maupun pada tumbuhan biji terbuka. Pada
reproduksi generatif dibutuhkan dua sel kelamin, yaitu sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina. Dengan demikian, reproduksi generatif hanya mungkin terjadi
apabila ada peleburan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina dalam
tumbuhan tersebut, baik yang berumah satu maupun berumah dua.

Kelebihan perbanyakan tanaman secara generatif ini antara lain :

 Tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang kuat.


 Biaya yang dikeluarkan relatif murah.
 Umur tanaman akan lebih lama.
 Dapat menghasilkan varietas-varietas baru, yaitu dengan cara menyilangkan.

Kelemahan perbanyakan tanaman secara generatif antara lain :

 Tanaman baru yang dihasilkan belum tentu memiliki sifat yang sama dengan
induknya.
 Varietas yang baru muncul belum tentu lebih baik.
 Waktu berbuah lebih lama.
 Kualitas tanaman baru diketahui setelah tanaman berbuah.
2. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif
Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perbanyakan tanaman
yang menggunakan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang, atau
daun. Bahan tanaman yang berasal dari bagian vegetatif bisa disebut bibit.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perkembangbiakan tanaman
yang terjadi tanpa melalui proses perkawinan. Perbanyakan tanaman secara
vegetatif ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif antara lain :

 Masa muda tanaman relatif pendek.


 Tanaman lebih cepat bereproduksi.
 Dapat diterapkan pada tanaman yang tidak menghasilkan biji.
 Sifat-sifat yang lebih baik pada induknya dapat diturunkan.
 Dapat tumbuh pada tanah yang memiliki lapisan tanah dangkal karena
memiliki sistem perakaran yang dangkal.
Kelemahan perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif antara lain :

 Sistem perakaran kurang kuat karena tidak memiliki akar tunggang.


 Mewarisi sifat jelek induknya di samping sifat baik induknya.
 Biaya pengadaan bibit mahal.
 Waktu yang dibutuhkan relatif lama.
 Sulit memperoleh tanaman dalam jumlah yang besar yang berasal dari satu
pohon induk.

3. Pengertian Apomiksis
Apomiksis adalah reproduksi aseksual yaitu proses reproduksi tanpa
terjadinya fusi gamet betina dan jantan. Apomiksis merupakan penyimpangan
dalam suatu proses reproduksi yang mekanisme perkembangannya sangat
kompleks. Apomiksis menghasilkan embrio yang memiliki konstitusi genetik yang
sama dengan induknya.
Apomiksis dapat dikategorikan menjadi fakultatif dan obligat ;
a) Apomiksis obligat adalah bentuk apomiksis yang bijinya terbentuk tanpa proses
fusi gamet betina dan gamet jantan, seperti pada manggis.
b) Apomiksis fakultatif pada biji jeruk disebut sebagai fenomena poliembrioni,
yaitu terjadinya beberapa embrio dalam satu biji. Embrio yang dihasilkan terdiri
dari embrio zigotik dan embrio nuselar. Embrio zigotik dihasilkan dari fusi
gamet jantan dan betina, sedangkan embrio nuselar terbentuk dari jaringan
kantung embrio. Kedua embrio yang dihasilkan memiliki konstitusi genetik
yang berbeda. Dalam perkembangannya kedua embrio tersebut tumbuh secara
beriringan tanpa saling mengganggu.

4. Pengertian Benih

Benih secara umum adalah istilah yang dipakai untuk bahan dasar pemeliharaan
tanaman atau hewan. Istilah ini biasanya dipakai bila bahan dasar ini berukuran jauh
lebih kecil daripada ukuran hasil akhirnya (dewasa).

 Pengertian Benih menurut para ahli :


Pengertian Benih menurut UU RI Nomor 12 Tahun 1992 benih adalah hasil
perkembangbiakan secara generatif maupun vegetatif yang akan digunakan untuk
memperbanyak tanaman atau untuk usaha tani.

5. Pengertian Bibit

bibit merupakan sebuah calon tanaman yang telah melalui masa penyemaian,
apabila telah berdaun maka tanaman sudah dapat ditanam pada suatu lahan. Dalam
artian, tanaman tersebut telah berbentuk dan sudah bukan merupakan biji lagi.
Penggunaan bibit pada proses penanaman seringkali pada tanaman yang memiliki
usia cukup panjang. Seperti buah mangga, buah durian, sawo, dan aneka jenis buah
yang lain.

6. Pengertian Persemaian

bibit merupakan sebuah calon tanaman yang telah melalui masa penyemaian,
apabila telah berdaun maka tanaman sudah dapat ditanam pada suatu lahan.
Dalam artian, tanaman tersebut telah berbentuk dan sudah bukan merupakan biji
lagi. Penggunaan bibit pada proses penanaman seringkali pada tanaman yang
memiliki usia cukup panjang. Seperti buah mangga, buah durian, sawo, dan aneka
jenis buah yang lain.
Aneka tahapan proses pada pembuatan bibit unggul sejenis hibrida, apabila
semakin bagus dari bibit yang dihasilkan semakin sulit pula proses pembuatannya.
Oleh sebab itu diperlukan pengawasan khusus dalam memperoleh bibit hibrida
berkualitas, hal ini dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang sudah
berpengalaman dan memiliki kecukupan ilmu.

7. Contoh Tanaman yang Harus Disemai

Ada benih sayuran yang dapat langsung ditanam di lahan atau pot / polybag
dan ada pula yang harus disemaikan dahulu dipersemaian. Sayuran yang dapat
ditanam langsung antara lain kacang-kacangan (kacang Panjang, kecipir, buncis,
dan kapri), mentimun, bayam cabut, oyong dan kangkung. Adapun sayuran yang
perlu disemai, seperti cabai, tomat, terung, selada, caisin/pakcoy, sawi dan
bawang daun. Persemaian tersebut sengaja dibuat untuk menyemaikan biji yang
tak bisa atau sulit ditanam langsung dalam lahan/pot. Setelah melewati masa
kritis, bibit tanaman yang disemaikan akan cukup kuat beradaptasi dengan
lingkungan sehingga akan tumbuh subur jika dirawat dengan benar.
8. Persiapan Pembibitan

Kegiatan pembibitan memerlukan suatu persiapan atau perencanaan agar


proses pembibitan dapat berlangsung dengan efektif dan efisien sehingga hasil
yang didapatkan lebih optimal. Beberapa perencanaan kegiatan yang harus
dilakukan sebelum pelaksanaan pembibitan seperti:

1. Pemilihan lokasi

2. Penentuan jumlah bibit yang dibutuhkan dan luas areal pembibitan

3. Penyediaan bahan tanaman

4. Sistem pembibitan yang digunakan (pre nursery dan main nursery)

5. Penyediaan media dan wadah tanam (polybag)

6. Penentuan teknik budidaya dan manajemen pembibitan.

Pemilihan lokasi kebun pembibitan perlu memperhatikan beberapa persyaratan


berikut:

1. Areal diusahakan memiliki topografi yang rata dan berada di tengah kebun

2. Dekat dengan sumber air

3. Memiliki akses jalan yang baik sehingga memudahkan dalam pengawasan

4. Terhindar dari gangguan hama, penyakit, ternak dan manusia.


5. Bahan Tanaman Bahan tanaman yang digunakan harus dapat dipastikan

berasal dari pusat sumber benih yang telah memiliki legalitas dari
pemerintah dan mempunyai reputasi baik, seperti Pusat Penelitian Kelapa
Sawit (PPKS) Medan.

REFERENSI:

 http://www.daquagrotechno.org/menyemai-benih-sayuran/

 http://bsd.pendidikan.id/data/SMK_10/Teknik_Pembibitan_Tanaman
dan_Produksi_Benih_Jilid_1_Kelas_10_Dr_Ir_Paristianti_Nurwarda
ni_MP_2008.pdf

 https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/27077/7
/Bab%20II%20Tipus%20A10def-4.pdf

 http://www.kebunrumahan.com/jenis-sayuran-yang-harus-disemai.h
tml

Anda mungkin juga menyukai