Perlindungan kecambah atau bibit muda sebaiknya dilakukan dengan memasang pelindung
berupa naungan dari plastik atau paranet.
Pengertian bahan tanam Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahan tanam
merupakan bagian dari tanaman, seperti; benih dan setek yang dapat dipergunakan sebagai
bahan untuk membiakkan tanaman. Bahan tanam untuk pembiakan secara generatif adalah
biji yang disiapkan menjadi benih.
Pada biji monokotil, morfologi biji terdiri dari kulit biji (seed coat), endosperm, kotiledon, dan
embrio. Pada biji tanaman Gymnospermae, morfologi biji terdiri dari kulit biji (testa), mega
gametofit, embrio yang terdiri dari kotiledon dan calon akar, sedangkan untuk biji dikotiledon
terdiri dari kulit biji (testa) dan embrio (dua kotiledon, calon akar dan calon daun pertama)
Perkecambahan biji
Perkecambahan benih merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil
perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses pertumbuhan
embrio saat perkecambahan benih adalah plumula tumbuh dan berkembang
menjadi pucuk dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan dikenal dua tipe perkecambahan yaitu
hipogeal dan epigeal.
a) Hipogeal
Pada perkecambahan ini terjadi pertumbuhan memanjang dari
epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan
muncul diatas tanah, kotiledon tetap berada di dalam tanah,
contohnya kecambah jagung.
b) Epigeal
Pada perkecambahan ini hipokotil tumbuh memanjang akibatnya
kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah, sehingga
kotiledon berada diatas tanah, contoh pada kacang hijau.
Perbanyakan generatif melalui biji memiliki kelebihan yaitu bibit
yang diperoleh dalam jumlah banyak dengan pertumbuhan yang
seragam. Namun kelemahan perbanyakan dengan cara ini ialah
dibutuhkan waktu relatif lebih lama hingga diperoleh bibit yang siap
tanam. Karena itulah cara ini jarang digunakan.
Macam-macam penyerbukan
1) Penyerbukan sendiri (otogami) terjadi bila serbuk sari dan putik
berasal dari bunga yang sama
2) Penyerbukan tetangga (geitonogami) terjadi bila serbuk sari dan putik
berasal dari bunga yang berbeda tetapi satu pohon
3) Penyerbukan silang (alogami) terjadi bila serbuk sari dan putik berasal
dari bunga pohon lain tetapi sejenis
4) Penyerbukan bastas (hibridisasi) terjadi bila serbuk sari dan putik
berasal dari pohon lain yang berbeda jenisnya tetapi masih satu genus.
Penyerbukan ini bertujuan untuk mencari bibit unggul.
Penyerbukan terjadi dengan bantuan :
1) Angin (anemogami) contoh pada tumbuhan padi, jagung dan gandum
2) Air (Hidrogami) contoh pada tumbuhan elodia dan hydrilla
3) Hewan (zoidiogami) . hewan yang membantu penyerbukan antara lain :
serangga (kumbang, lebah, kupu-kupu), burung penghisap madu
(kolibri), kelelawar.
Gambar 7. Penyerbukan dengan bantuan serangga
(Sumber: asagenerasiku.blogspot.com)