BAB 4
PEMBIAKAN TANAMAN
1. Buah Tunggal
2. Buah Majemuk
Buah tunggal dari ovary atau bakal
buah tunggal, biji terletak di bagian Buah majmuk merupakan buah yang
dalam buah. Saat buah masak, biasa berasal dari bunga yang memiliki
nya biji juga telah terbentuk dengan banyak putik pada satu receptacle
sempurna. Dinding ovary (pericarp) atau dasar bunga yang sama.
tersusun dari 3 lapisan yaitu: (Lihat
Gambar 4.1 dan 4.2).
3. Buah Berganda
salah satu produsen benih sawit jenis Tenera (100%). Bila benih
berkecambah, memiliki kebun induk kelapa sifat dari jenis Tenera ter
tanaman kelapa sawit. Tanaman sebut ditanam/ diperbanyak lagi
induk (tetua) kelapa sawit yang maka akan diperoleh kemungkinan
dikenal sebagai induk kelapa sawit hasil yaitu akan mewarisi sifat
betina yaitu jenis Dura, dan induk induknya 25 % seperti induk betina
kelapa sawit jantan yaitu dari jenis (ibu) Dura dan 25 % seperti induk
Pisifera. jantan (bapak) Pisifera serta 50 %
sifat Tenera. Hal ini dapat dilihat
Kedua jenis tanaman tetua tersebut pada Gambar 4.5.
dipelihara dalam kebun induk secara
khusus dan mendapat pengawasan
secara ketat dan terkendali. Dengan
X
demikian sifat-sifat unggul tetap ter
jaga kemurniannya dan senantiasa
dalam kondisi sehat.
Dura terpilih Pisifera terpilih
Kelapa sawit jenis Dura memiliki sifat
yaitu buahnya bercangkang tebal
sehingga dianggap memperpendek
umur mesin pengolah namun biasa
nya tandan buahnya besar-besar dan
kandungan minyak pertandannya
berkisar 18%. Sedangkan kelapa
sawit jenis Pisifera, buahnya tidak
Tenera, F1 (100 %)
memiliki cangkang namun bunga
betinanya steril sehingga sangat Gambar 4.4. Persilangan Tanaman
jarang menghasilkan buah. Kelapa sawit
Panen pollen yaitu dilakukan setelah telah mulai berwarna merah dan
10-15 hari dari pembungkusan. belum membrondol.
Kriteria panen yaitu bila tangkai Satu pohon induk kelapa sawit dapat
bunga telah mengeluarkan tepung menghasilkan 7-8 tandan buah per
sari (60-70%) dari bagian pangkal tahun, dan dalam satu tandan buah
bunga dengan bau yang wangi. kelapa sawit dapat menghasilkan
kecambah kira-kira 1.000-1.300, te
3. Penyerbukan Tandan Bunga Be tapi untuk dijadikan kecambah yang
tina dan Pembukaan Pembung berkualitas unggul hanya sekitar
kus 75%. Hal ini dicapai melalui proses
seleksi. Setiap tahapan proses, label
Setelah bunga betina siap dibuahi identitas harus selalu terp asang.
(masa receptive) dan bunga jantan
sudah dipanen maka segera di 5. Persiapan Benih
lakukan penyerbukan. Penyerbukan
yang dilakukan adalah penyerbukan Persiapan benih pada kelapa sawit
bantuan (assisted pollination). adalah sebagai berikut:
Tandan buah yang sudah dipanen
Tepung sari atau pollen yang telah dibawa ke tempat persiapan benih
dimasukkan ke dalam botol penyem dengan menggunakan mobil pe
prot (memiliki pipa panjang pada ngangkut buah dari lokasi tanam.
bagian ujungnya), disemprotkan ke Setiap tandan harus memiliki label
lubang jendela plastik terpal pem berdasarkan keterangan persilangan
bungkus tandan bunga betina. yang dilakukan oleh petugas kebun.
Sebelum membuat lubang, pisau dan
jendela plastik harus dilap dengan Kelengkapan label tersebut diperiksa
alkohol dan kapas. Seluruh bunga kembali pada saat TBS (Tandan
disemprot dari berbagai arah dan Buah Segar) tiba di tempat persiapan
tandan bunga digoncangkan agar benih. Tandan tersebut ditimbang
pollen tersebar merata. Kemudian kemudian dicincang untuk memisah
lubang di jendela ditutup dengan kan spikelet (buah) dari stalk (tong
plester plastik. Untuk menyerbuki 1-2 kol). Setiap tandan tidak boleh ter
tandan bungan betina diperlukan campur dengan tandan lainnya se
0,25 gram pollen. hingga kemurnian identitas varietas
dapat terjamin.
4. Pemanenan Tandan Benih
Selanjutnya hasil cincangan tersebut
Setelah 15 hari penyerbukan, pem dimasukkan ke dalam peti fermen
bungkus tandan dapat dibuka yaitu tasi. Proses fermentasi dilakukan dua
bila kepala putik telah berwarna tahap. Fermentasi pertama bertujuan
coklat hitam. Setelah pembungkus untuk memudahkan pemisahan bron
dibuka kemudian dimasukkan kawat dol dari spikeletnya, lamanya sekitar
pengikat label yang berisi identitas 3-4 hari. Setelah itu, dilakukan fer
induk sehingga mudah untuk me mentasi ulang dengan tujuan me
ngetahui asal-usul benih jika terjadi mudahkan pengupasan mesocarp
penyimpangan. Setelah 150 hari (5-6 dari benih selama kurang lebih 3
bulan) setelah penyerbukan, tandan hari. Waktu yang diperlukan untuk
buah dapat dipanen yaitu jika tandan seluruh proses fermentasi sekitar 7
hari dan untuk mempercepat beron
dolan, dalam kotak tersebut disiram. dianggap telah cukup matang jika
Tahap selanjutnya adalah pengupas ada satu/dua butir, jatuh dari pohon.
an daging buah dengan mengguna Buah yang akan digunakan sebagai
kan mesin pengupas buah atau benih, harus dipilih yang benar-benar
deperi carper selama kuang lebih 45 baik, antara lain berukuran sedang,
menit. Untuk menghindari kontamina terlihat sehat dan tidak cacat. Buah
si jamur, benih yang telah bersih yang akan diproses langsung untuk
dicelupkan dalam larutan Dithane benih berkecambah maupun yang
M-45 dengan kepekatan 0,2 %. akan disimpan, dimasukkan ke da
lam kantong-kantong plastik.
Benih kemudian diperiksa agar benih
yang dihasilkan bermutu baik dengan 4.3. Pemeliharaan Benih Hasil
cara memeriksa keadaan embrio dan Pembiakan Generatif
diambil 50 benih yang normal per
lataupun terlalu besar, dibuang. Hal
ini dilakukan untuk menghindari per Benih tanaman perkebunan dapat
tumbuhan yang tidak seragam. berupa benih dari hasil tanaman se
musim dan tanaman tahunan.
Pemeriksaan benih dilakukan 2-3 kali Contoh benih tanaman perkebunan
dan jika hasil pemeriksaan menunjuk semusim yaitu benih tembakau, be
kan persentase embrio normal ku nih rosela, dan benih kapas. Sedang
rang dari 80 % maka hasil persilang kan contoh benih tanaman perkebun
an tersebut diafkir dan dimusnahkan. an tahunan yakni benih kelapa sawit,
Benih yang lolos seleksi dipilah dan benih karet, benih kakao, benih kopi,
dihitung lagi untuk mengetahui be benih teh, benih lada.
rapa jumlah benih per tandan per
silangan dan kemudian dimasukkan Berbagai jenis benih tersebut me
ke kantong plastik untuk dibawa ke miliki bentuk dan sifat yang berbeda.
tempat penyimpanan, sebelum di Perbedaan sifat setiap benih tanam
proses lebih lanjut. an dapat disebabkan oleh fisik dan
kandungan senyawa kimia. Artinya
Benih kelapa sawit jenis Tenera secara fisik, benih memiliki lapisan
setelah ditanam dan berproduksi kulit tebal atau tipis. Demikian pula
memiliki persentase daging per secara kimia, benih memiliki kan
buahnya dapat mencapai 90% dan dungan senyawa kimia yakni lemak
kandungan minyak pertandannya (lipida) atau protein dengan kadar
dapat mencapai 28%. Benih sawit atau jumlah yang berbeda-berbeda.
jenis Tenera inilah yang banyak Ada benih yang memiliki senyawa
dibudidayakan di perusahaan per lemak (lipida) atau protein tinggi atau
kebunan. sebaliknya senyawa lemak (lipida)
atau protein rendah.
6. Seleksi Buah/Biji
Suatu benih tanaman yang memiliki
Hasil panen tanaman induk diperoleh ukuran sedang, relatif memiliki daya
buah atau biji yang telah masak. tahan simpan lebih lama dari pada
Buah-buah tersebut dipilih sesuai benih berukuran besar. Demikian
dengan kriteria jenis tanaman. pula benih berkulit tebal, memiliki
Contoh buah kelapa sawit dipilih dari daya tahan simpan lebih lama dari
tandan buah yang besar. Tandan pada benih berkulit tipis. Benih tanpa
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 133
Agribisnis Tanaman Perkebunan
2. Metabolisme Perkecambahan
Benih
Beberapa zat yang diketahui dapat Benih yang masih hidup mengalami
menghambat perkecamabahan benih proses respirasi. Ketika proses per
yaitu antara lain: kecambahan berlangsung maka laju
• Larutan dengan tingkat osmotik respirasi meningkat. Dengan mening
tinggi (misal mannitol, NaCl) katnya laju respirasi maka meningkat
• Bahan Sianida, Fluorida, Hydroxil pula penyerapan oksigen dan pe
amine lepasan karbon dioksida, air dan
• Herbisida energi yang berupa panas. Karena
• Coumarin itu, keterbatasan oksigen dapat me
nyebabkan terhambatnya proses per
Faktor-faktor di luar benih yang ber kecambahan.
pengaruh terhadap perkecambahan
adalah: d. Cahaya
dan karet. Sebaliknya ada beberapa bandingan isi yang sama. Di atas
benih tanaman perkebunan yang campuran tersebut diberi serbuk
tidak mudah dikecambahkan, misal arang sampai penuh. Peti penge
nya kelapa sawit, sehingga di perlu cambahan dimasukkan ke dalam peti
kan metoda perkecambahan secara pemeraman yang telah diisi bahan
khusus. Berikut ini akan dibahas me pemeram (daun-daunan) setebal 20
toda pelaksanaan perkecambahan cm. Penyiraman dilakukan pagi dan
pada komoditi tanaman perkebunan sore hari. Bahan pemeram akan
yakni kelapa sawit. mengalami fermentasi secara lambat
sehingga suhu ruang peti pemeram
Ada beberapa metoda pengecambah an akan meningkat.
an benih kelapa sawit antara lain:
Peti pemeraman dapat dipasang alat
1. Pengecambahan Terbuka pengukur suhu (termometer), suhu
yang paling baik adalah 38 ºC- 0 ºC.
Pengecambahan terbuka merupakan Untuk mempertahankan suhu terse
cara yang paling sederhana dan but dapat dilakukan dengan me ngu
paling sering dilakukan orang. Biji-biji rangi bahan pemeram setiap 3 - 4
di semaikan di dalam bedengan- minggu. Biji akan mulai berkecambah
bedengan terbuka dengan media setelah 30 hari, persentase perke
pasir dan tanah setebal 20 cm. Biji- cambahan mencapai 50% setelah 2
biji dideder setebal kurang lebih 3 cm bulan dan kira-kira 80% setelah 3 - 4
dibawah media dan disiram sekali bulan.
sehari. Persentase pengecambahan
Pengecambahan dengan cara ini sa
biji dengan cara ini rata-rata tercapai
ngat cocok untuk penyediaan bibit
50% dalam waktu 6 bulan. Bentuk
dalam jumlah besar, karena setiap
tempat persemaian perkecambahan
peti pemeraman dapat digunakan
dapat dilihat pada Gambar 4.8, 4.9,
untuk mengecambahkan benih se
dan 4.10.
kitar 6.000 butir
2. Pengecambahan Dalam Peti
(Fermentasi) 3. Pengecambahan dengan Pipa Air
Panas
Alat dan bahan yang digunakan pada
pengecambahan cara ini adalah: Pengecambahan dengan pipa air
panas yaitu memerlukan alat berupa
a. Peti pemeraman, berukuran 400 rumah kecambah. Rumah kecambah
cm x 90 cm x 60 cm tersebut dapat dipanaskan dengan
b. Peti pengecambahan, berukuran uap air dari pabrik. Dalam rumah
40 cm x 20 cm x l0 cm, dan tersedia kotak seng berukuran 40 x
c. Bahan pemeraman yang berupa 25 x 25 cm.
serbuk arang, daun pisang, daun
pepaya, daun jagung atau daun Kotak seng diisi dengan campuran
yang lainnya. arang dan pasir dengan perbanding
an 2:l, setebal 5 cm. Biji-biji disusun
Pelaksanaan pengecambahan dalam dan ditutup dengan campuran arang-
peti adalah sebagai berikut;: biji-biji pasir setebal 5 cm kemudian disiram
yang akan disemai dimasukkan ke hingga lembab. Kotak seng dimasuk
dalam peti pengecambahan setelah kan ke dalam rumah kecambah, di
dicampur serbuk arang dengan per susun dalam rak-rak, dan ke dalam
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 139
Agribisnis Tanaman Perkebunan
3. Pengecambahan Di dalam
Rumah Kecambah (Germinator)
1. Tanaman Semusim
• Siapkan bedengan seperti dije
laskan pada pembuatan be
Gambar 4.11. Persemaian di
dengan di atas. Bedengan Langsung
• Sebarkan pupuk dasar TSP 10
g/m2 atau abu/pupuk kandang
di tambah pasir b. Polybag
• Sebarkan benih yang sudah ber
kecambah di atas persemaian • Siapkan polybag (ukuran di
yang telah disiapkan, secara sesuaikan dengan jenis tanam
merata. an) diberi lubang dengan meng
gunakan perforator (jumlah lu
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 141
Agribisnis Tanaman Perkebunan
d. Bentuk-bentuk sambungan
Ada beberapa bentuk sambungan
yang biasa digunakan untuk pembiak
an secara vegetatif yaitu:
Waktu yang baik untuk menyambung Dibuat jendela okulasi pada calon
yaitu pada awal musim hujan, ketika batang bawah, disiapkan perisai dari
batang bawah sedang aktif tumbuh. entres, penempelan perisai ke dalam
Penyambungan pada saat musim jendela okulasi, kemudian dilakukan
hujan (ditengah-tengah musim) se pembalutan. Sebagai ilustrasi dapat
ringkali kurang berhasil, karena dilihat Gambar 4.20.
cuaca terlalu basah.
yang cukup bagi pertumbuhan dan raman, sehingga terhindar dari ter
perkembangan bibit. Pupuk yang bakarnya daun.
diberikan terutama pupuk Nitrogen
(N), Posfat, (P) dan Kalium (K). Sedangkan pemupukan pada Main-
nursery (pembibitan utama) dilaku
kan pada permukaan tanah dalam
Dosis pupuk dan frekuensi (berapa
polybag dengan jarak 5-8 cm dari
kali) pemupukan dilakukan, tergan
bibit dan tidak boleh mengenai daun.
tung jenis tanaman, umur bibit, dan
Setelah bibit berumur 12 bulan,
lama bibit dipelihara. Pemupukan
pemupukan dapat disebar merata di
bibit tanaman dapat dilakukan de
polybag. Pemupukan terus dilakukan
ngan bermacam cara yaitu:
hingga satu minggu sebelum dilaku
a. Pupuk dilarutkan dalam air, ke kan transpanting/pemindahan bibit ke
mudian disiramkan di permukaan lapangan.
media tumbuh bibit tanaman.
b. Pupuk ditempatkan dalam jalur 4.8.4. Pengendalian Hama dan
yang dibuat di antara barisan bibit Penyakit pada Bibit
pada bedengan
c. Pupuk diberikan dalam lubang
atau parit untuk setiap bibit Pengendalian hama dan penyakit.
d. Pupuk diberikan secara ditabur dilakukan untuk perlindungan bibit
kan secara merata tanaman sehingga pertumbuhan dan
perkembangan bibit normal. Gang
guan hama dan penyakit dapat
Contoh pemupukan pada bibit tanam mengakibatkan bibit rusak dan mati.
an kelapa sawit adalah sebagai Pengendalian hama dan penyakit
berikut: harus dilakukan secara bijaksana
Jenis pupuk yang digunakan adalah menggunakan beberapa metoda
urea, NPK majemuk 15:15:6:4. Pada yaitu fisik, mekanis, dan kimia.
saat transplanting dari pre-nursery ke
main nursery, biasanya mengalami Pengendalian hama dan penyakit
stress menjadi agak layu dan ke yaitu diawali dengan pemeriksaan
kuningan. Karena itu, bibit di semprot bibit tanaman yang terserang. Dari
dengan larutan 8 g Urea dalam 15 hasil pemeriksaan/pemantauan di
liter air untuk 100 bibit. Pupuk daun lapangan, ditetapkan perlu atau
yang digunakan sebagai suplemen tidaknya pengendalian hama dan
adalah atonik yang. diberikan pada penyakit secara kimia. Dianjurkan
saat pre nusery dengan dosis 1 sedapat mungkin menggunakan me
ml/liter air untuk 100 bibit. tode fisik, mekanis, dan terakhir
kimia. Pengendalian hama dan pe
nyakit secara fisik yaitu dengan
Pemupukan pada tahap pre-nursery menggunakan alat perangkap (trap
dilakukan umur 0-3 bulan. Pupuk ping). Secara biologis, perangkap
daun dapat diberikan dengan pe hama dapat dilakukan dengan
nyemprotan, bila daun pertama menanam tanaman inang hama
sudah tampak kaku. Rotasi pemu pemakan ulat daun kelapa sawit di
pukan tiap minggu sekali dengan pinggir blok pembibitan kelapa sawit.
dosis sama. Setelah dilakukan Contoh tanaman bunga Turnera
pemupukan, sorenya dilakukan penyi subulata.
158 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Agribisnis Tanaman Perkebunan