Anda di halaman 1dari 36

Agribisnis Tanaman Perkebunan

BAB 4
PEMBIAKAN TANAMAN

Pembiakan tanaman akan membahas tentang pembiakan tanaman secara


generatif dan vegetatif. Kemudian ruang lingkup materinya mencakup:
• Prinsip pembiakan tanaman secara generatif
• Pembiakan tanaman secara generatif
• Pemeliharaan benih hasil pembiakan tanaman secara generatif
• Prinsip pembiakan tanaman secara vegetatif
• Pembiakan tanaman secara vegetatif
• Pemeliharaan bibit hasil pembiakan tanaman secara vegetatif
Secara alamiah, setiap makhluk hi atau melakukan kajian tentang per
dup memiliki kemampuan antara lain kembangbiakan tanaman. Secara
yaitu mempertahankan dirinya. De umum, pembiakan tanaman terdiri
mikian pula tanaman sebagai makh dari dua cara yaitu pertama secara
luk hidup memiliki kemampuan mem generatif atau secara kawin, meng
pertahankan jenisnya melalui proses gunakan benih (biji tanaman yang
perkembangbiakan. Peristiwa per memenuhi persyaratan sebagai ba
kembangbiakan tumbuhan atau ta han pembiakan tanaman; kedua
naman adalah sangat menarik dan secara vegetatif atau secara tidak
mengagumkan. Peristiwa tersebut kawin, menggunakan organ vegetatif
merupakan anugerah Allah SWT (selain biji) dari tanaman.
yang patut disyukuri oleh manusia
sebagai khalifah/pemimpin di muka Berikut ini akan diuraikan apa dan
bumi. Hal tersebut dijelaskan dalam bagaimana proses perkembangbiak
Al Qur’an surat Al A'raaf Ayat 57 an tanaman secara generatif dan
yaitu “Dan Dialah yang meniupkan secara vegetatif.
angin sebagai pembawa berita gem
bira sebelum kedatangan rahmat- 4.1. Prinsip Pembiakan Tanam
Nya (hujan); hingga apabila angin itu an Secara Generatif
telah membawa awan mendung,
Kami halau ke suatu daerah yang
tandus, lalu Kami turunkan hujan di
Pembiakan tanaman merupakan urut
daerah itu, maka Kami keluarkan
an peristiwa yang terjadi dalam pro
dengan sebab hujan itu pelbagai
ses pengabadian dan pelipatganda
macam buah-buahan. Seperti itulah
an sel dan organisme. Karena itu,
Kami membangkitkan orang-orang
terjadi pewarisan sifat-sifat spesifik
yang telah mati, mudah-mudahan
dan pertambahan jumlah tanaman.
kamu mengambil pelajaran”
Memperhatikan ayat suci di atas
Tujuan utama pembiakan tanaman
memberikan pemahaman bahwa pro
adalah penambahan jumlah tanaman
ses perkembangbiakan tumbuhan
dan memelihara sifat-sifat penting
atau tanaman merupakan kebesaran
dari tanaman.
Allah SWT. Karena itu, sebagai
wujud rasa syukur kepadaNya maka Perusahaan tanaman perkebunan
manusia didorong untuk mempelajari umumnya mendatangkan benih dari

124 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

pusat-pusat penelitian/produksi benih lanjutnya ditegaskan bahwa dalam


yang telah ditetapkan oleh Pemerin konteks agronomi, benih dapat di
tah. Sehingga bibit tanaman yang di pandang sebagai berikut:
hasilkan adalah bibit berkualitas baik.
Contoh beberapa pusat-pusat pene 1. Batasan Struktural
litian tanaman perkebunan adalah
sebagai berikut: Berdasarkan pengertian dari aspek
• Pusat Penelitian Kelapa Sawit anatomi biji, yaitu proses pembentuk
(PPKS) Marihat di Medan Su an biji pada berbagai jenis tanaman
matera Utara adalah tidak sama, baik disebabkan
• Pusat Penelitian Kopi dan Kakao oleh faktor genetik maupun faktor
di Jember Jawa Timur lingkungannya. Ketidak sempurnaan
• Pusat Penelitian Karet di Getas dalam proses pembuahan bakal biji
Salatiga Jawa Tengah akan mengakibatkan terbentuknya
• Pusat Penelitian Serat di Malang biji yang tidak sempurna. Hal ini akan
Jawa Timur menyebabkan produsen benih me
• Pusat Penelitian Teh dan Kina di ngalami kerugian karena target jum
Gambung Jawa Barat lah maupun mutu produksi benih ti
• Pusat Penelitian Gula/ Tebu di Pa dak tercapai.
suruan Jawa Timur
2. Batasan Fungsional
4.1.1. Pengertian Pembiakan Ta
Berdasarkan perbedaan antara fung
naman Secara Generatif si benih dan biji, yaitu benih adalah
biji tumbuhan yang digunakan oleh
manusia untuk tujuan penanaman
Pembiakan tanaman secara generatif atau budidaya. Contoh gabah dan
adalah proses penambahan jumlah benih padi mempunyai bentuk fisik
tanaman dengan biji. Biji tersebut sama tetapi berbeda dalam fungsi
terbentuk dari hasil persatuan dua nya. Gabah untuk dijadikan beras,
gamet, atau sel kelamin. Biji yang dan benih padi untuk disemaikan.
terbentuk dari persatuan dua gamet,
atau sel kelamin dapat digunakan Contoh lain buah kelapa dan benih
kembali sebagai bahan untuk kelapa mempunyai bentuk fisik sa
membentuk tanaman baru. Demi ma, tetapi berbeda dalam fungsinya.
kian seterusnya sehingga merupakan Buah kelapa dapat dipergunakan
satu siklus yang terjadi secara terus untuk keperluan dapur yaitu diambil
menerus dan berulang-ulang. santannya, sedangkan benih kelapa
untuk disemaikan.
Dalam kegiatan pertanian atau per
kebunan, biji digunakan sebagai ba 3. Batasan Agronomi
han baku pembiakan tanaman. Biji
yang dipergunakan untuk keperluan Berdasarkan pengertian benih seba
pembiakan atau penanaman biasa gai sarana produksi maka benih ha
disebut benih. Sutopo (1988) me rus memiliki kekuatan tumbuh dan
nyatakan bahwa biji merupakan daya kecambah yang tinggi sehingga
suatu bentuk tanaman mini (embrio) mampu mencapai produksi maksi
yang masih dalam keadaan per mum.
kembangan yang terkekang. Se

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 125


Agribisnis Tanaman Perkebunan

4. Batasan Teknologi a. Exocarp (lapisan terluar)


b. Mesocarp (lapisan tengah)
Berdasarkan pengertian benih se c. Endocarp (lapisan terdalam)
bagai suatu kehidupan biologi, maka
benih merupakan suatu tanaman mi
ni yang tersimpan baik di dalam
suatu wadah dan dalam keadaan
istirahat. Materi yang membentuk ku
lit biji ada berbagai ragam; perlakuan
teknologi sangat penting untuk me
nyelamatkan benih dari kemunduran
kualitasnya dengan memperhatikan
sifat-sifat kulit bijinya. Benih juga ha
rus diusahakan semurni mungkin ba
gi suatu varietas. Batasan ini meru
pakan batasan teknologi yang mem
batasi bidang teknologi benih untuk
tidak berbuat ceroboh dalam me
nangani benih.
Gambar .4.1 Struktur Buah Kelapa Sawit

4.1.2. Struktur dan Perkembang


an Biji

Ditinjau dari strukturnya, biji adalah


suatu ovule atau bakal biji yang
masak dan mengandung suatu ta
naman mini atau embrio yang biasa
nya terbentuk dari bersatunya sel
generatif (gamet jantan dan betina) di
dalam kandung embrio (embrio sac)
serta cadangan makanan yang me
ngelilingi embrio.

Berdasarkan letak biji pada buah, ter


dapat penggolongan buah yang erat
kaitannya dengan jenis, bentuk, dan
letak biji yaitu sebagai berikut: Gambar 4.2 Struktur Buah Kakao

1. Buah Tunggal
2. Buah Majemuk
Buah tunggal dari ovary atau bakal
buah tunggal, biji terletak di bagian Buah majmuk merupakan buah yang
dalam buah. Saat buah masak, biasa berasal dari bunga yang memiliki
nya biji juga telah terbentuk dengan banyak putik pada satu receptacle
sempurna. Dinding ovary (pericarp) atau dasar bunga yang sama.
tersusun dari 3 lapisan yaitu: (Lihat
Gambar 4.1 dan 4.2).

126 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

3. Buah Berganda

Adalah buah yang terbentuk dari se


jumlah bunga yang bergerombol sa
ling berdekatan tetapi terpisah satu
sama lainnya.

4.1.3. Pembentukan Embrio

Embrio yang berada di dalam biji


adalah hasil akhir dari siklus gene
ratif suatu tanaman yang terjadi Gambar 4.3 Bunga Kakao
dalam bunga (Sutopo,1988). Kemu
dian dijelaskan lagi bahwa ada enam
fase perkembangan struktur repro Sutopo (1988) menyatakan bahwa
duksi tanaman menjadi biji yaitu se biji terdiri dari 3 bagian dasar yaitu:
bagai berikut: embrio, jaringan penyimpan cadang
an makan, dan pelindung biji. Ketiga
a. Pembentukan benang sari (sta
bagian biji tersebut dijelaskan se
men) dan putik (pistil) di dalam
bagai berikut:
kuncup bunga,
b. Mekarnya bunga menunjukkan
Serbuk sari akan berkecambah pada
organ telah siap (Gambar 4.3)
permukaan kepala putik dan mem
c. Persarian (polinasi) merupakan
bentuk suatu tabung sari. Kemudian
perpindahan serbuk sari dari be
tabung sari akan tumbuh melalui
nang sari ke kepala putik, per
jaringan tangkai putik (style) menuju
kecambahan serbuk sari dan pem
ke bakal biji (ovule). Di dalam kan
bentukan tabung sari,
tong embrio (embriosac) akan terjadi
d. Pembuahan (fertilisasi) sel telur
pembuahan ganda (double fertiliza
dan inti kutub oleh inti sperma dari
tion). Artinya satu gamet jantan (sper
tabung sari,
ma) dari tabung sari akan bergabung
e. Pertumbuhan sel telur yang telah
dengan sel telur membentuk embrio
dibuahi dan proses pembagian diri
dan satunya lagi akan bergabunng
menjadi embrio dan kulit pelin
dengnan dua inti kutub membentuk
dung,
jaringan endosperm.
f. Pemasakan biji yang umumnya
bersamaan dengan pengumpulan
1. Embrio
bahan cadangan makanan.
Embrio merupakan suatu tanaman
4.1.4. Bagian-bagian Biji baru yang terjadi dari bersatunya
gamet-gamet jantan dan betina pada
suatu proses pembuahan. Embrio
Di atas telah dijelaskan pengertian yang perkembangannya sempurna,
biji dari aspek struktural, fungsional, strukturnya terdiri dari:
dan aspek teknologi serta proses
a. Epikotil (calon pucuk),
pembentukan buah dan biji. Berikut
b. Hipokotil (calon akar), dan
akan dibahas bagian-bagian biji.
c. Kotiledon (calon daun)

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 127


Agribisnis Tanaman Perkebunan

2. Makanan c. Biaya pelaksanaan relatif murah


d. Umur tanaman relatif lebih lama
Biji memiliki beberapa struktur yang
e. Diperoleh varietas baru dengan
dapat berfungsi sebagai jaringan pe
cara menyilangkan (hibrida)
nyimpan cadangan makanan yaitu:
a. Kotiledon
2. Kerugian Pembiakan Generatif
b. Endosperm
c. Perisperm
Kerugian pembiakan tanaman se
cara generatif antara lain:
Cadangan makanan yang tersimpan
dalam biji umumnya terdiri dari se a. Tanaman baru belum tentu unggul
nyawa karbohidrat, lemak, protein seperti induknya
dan mineral. Setiap biji memiliki jenis b. Waktu berbuah lebih lama
dan persentase senyawaan kimia c. Kualitas tanaman, baru diketahui
yang berbeda-beda. Contoh biji ke setelah berbuah
lapa sawit mengandung banyak le
mak. Tugas Aplikasi Konsep

3. Pelindung Biji Untuk menambah wawasan dan pe


ngalaman Anda, lakukan pekerjaan
Bagian pelindung biji dapat terdiri da berikut:
ri kulit, sisa-sisa nucleus dan endo 1. Sediakan dan gambarlah contoh
sperm dan kadang-kadang bagi an buah masak: kakao, kopi, karet,
dari buah. Biasanya kulit luar biji atau buah lain.
keras dan kuat berwarna kecoklatan,
bagian dalamnya tipis dan berse 2. Kumpulkan biji karet, kakao, dan
laput. Kulit biji berfungsi untuk melin kopi atau contoh biji lainnya.
dungi biji dari kekeringan, kerusakan Amati bentuk fisik dan gambar.
mekanis atau serangan hama, infeksi 3. Belah, amati dan gambarkan struk
cendawan dan bakteri. tur bagian-bagian buah tersebut
4. Berdasarkan hasil pengamatan di
4.1.5. Keuntungan dan Kerugian atas, buatlah kesimpulan tentang
Pembiakan Tanaman Se persamaan dan perbedaan di
cara Generatif antara buah-buah di atas.

Tugas Penyelesaian Masalah


Pembiakan tanaman secara generatif
memiliki keuntungan (kelebihan) dan Permasalahan di lapangan yakni:
kerugian (kelemahan) yaitu:
1. Banyak biji asalan /liar tetapi di
1. Keuntungan Pembiakan Generatif pergunakan sebagai bahan pem
biakkan. Jelaskan resikonya!
Keuntungan pembiakan tanaman se 2. Petani biasanya menggunakan
cara generatif antara lain: benih hasil dari tanaman yang
a. Tanaman baru dapat diperoleh diusahakan. Apa resiko meng
relatif dengan mudah dan cepat gunakan benih tersebut?
b. Tanaman memiliki perakaran lebih 3. Dari kasus tersebut bagaimana
kuat (terutama tanaman keras) solusi yang akan Anda tempuh?

128 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

4.2. Melakukan Pembiakan Ta demikian rupa sehingga diperoleh


naman Secara Generatif pohon induk yang baik.
1. Tanaman Tetua (Pohon Induk)

Ada beberapa pekerjaan yang harus Pusat-pusat penelitian tanaman, khu


dilakukan berkaitan dengan pelak susnya komoditi tanaman per
sanaan pembiakan tanaman secara kebunan, biasanya memiliki kebun
generatif yaitu meliputi penyiapan tanaman induk. Untuk mendapatkan
bahan tanam (benih), perlakuan tanaman induk (tetua), sebelumnya
benih, perkecambahan benih, dan telah dipilih dan ditetapkan sesuai
persemaian. persyaratan/ kriteria yang ada pada
masing-masing jenis tanaman. Con
toh kriteria tanaman induk kelapa
4.2.1. Penyiapan Bahan Tanam sawit adalah sebagai berikut:

a. Kriteria pohon induk betina


Bahan tanam adalah tanaman atau
bagian tanaman yang dapat diper Kriteria pohon tetua sebagai induk
gunakan untuk perkembangbiakan ta betina pada kelapa sawit adalah:
naman. Bahan tanam dapat berupa • Pertumbuhan vegetatifnya lambat
biji/benih (organ generatif) dan non • Produksi tinggi
biji (organ vegetatif) • Persentase buah per tandan yaitu
sekitar 60-70%
Untuk menghasilkan bahan tanam • Kadar minyak dalam daging buah
dalam bentuk biji/ benih (generatif) sekitar 60 % dan kadar minyak
dan non biji (vege tatif) dapat per- tandan sekitar 27 %.
diperoleh dari tanaman induk. Pada • Bentuk pohonnya baik dan sudut
kesempatan ini akan difokuskan pem pelepahnya tidak sempit.
bahasan tentang bagaimana proses • Tumbuh subur dan bebas dari
dihasilkan benih unggul. Proses pro gangguan hama dan penyakit.
duksi benih unggul tersebut akan
disajikan contoh kelompok tanaman b. Kriteria pohon induk jantan
perkebunan tahunan yaitu tanaman
kelapa sawit. Pembahsan ini diprio Kriteria pohon tetua sebagai induk
ritaskan pada tanaman perkebunan jantan pada kelapa sawit adalah:
tahunan karena pengaruh kualitas • Daya gabung sifat genetisnya
benih yang ditanam baru dapat (sifat khusus dan sifat umum)
diketahui hasilnya setelah 4-5 tahun baik, sehingga dapat berkombi
kemudian. Sedangkan untuk kelom nasi dengan sifat-sifat genetis
pok tanaman perkebunan semusim, yang baik
pengaruh kualitas benih yang di • Kadar minyak dalam daging buah
tanam segera dapat diketahui hasil (mesocarp) > 24 %.
nya yaitu kurang dari satu tahun. • Tumbuh subur dan bebas dari
gangguan hama dan penyakit
Tahap awal pembiakan secara
generatif yaitu tersedianya tanaman Berkaitan dengan uraian tentang
tetua (pohon induk). Pohon induk tanaman induk betina dan jantan
harus dipilih dan dipersiapkan se pada kelapa sawit, Pusat Penelitian
Kelapa Sawit (PPKS) Medan sebagai

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 129


Agribisnis Tanaman Perkebunan

salah satu produsen benih sawit jenis Tenera (100%). Bila benih
berkecambah, memiliki kebun induk kelapa sifat dari jenis Tenera ter
tanaman kelapa sawit. Tanaman sebut ditanam/ diperbanyak lagi
induk (tetua) kelapa sawit yang maka akan diperoleh kemungkinan
dikenal sebagai induk kelapa sawit hasil yaitu akan mewarisi sifat
betina yaitu jenis Dura, dan induk induknya 25 % seperti induk betina
kelapa sawit jantan yaitu dari jenis (ibu) Dura dan 25 % seperti induk
Pisifera. jantan (bapak) Pisifera serta 50 %
sifat Tenera. Hal ini dapat dilihat
Kedua jenis tanaman tetua tersebut pada Gambar 4.5.
dipelihara dalam kebun induk secara
khusus dan mendapat pengawasan
secara ketat dan terkendali. Dengan
X
demikian sifat-sifat unggul tetap ter
jaga kemurniannya dan senantiasa
dalam kondisi sehat.
Dura terpilih Pisifera terpilih
Kelapa sawit jenis Dura memiliki sifat
yaitu buahnya bercangkang tebal
sehingga dianggap memperpendek
umur mesin pengolah namun biasa
nya tandan buahnya besar-besar dan
kandungan minyak pertandannya
berkisar 18%. Sedangkan kelapa
sawit jenis Pisifera, buahnya tidak
Tenera, F1 (100 %)
memiliki cangkang namun bunga
betinanya steril sehingga sangat Gambar 4.4. Persilangan Tanaman
jarang menghasilkan buah. Kelapa sawit

Dari kedua tanaman kelapa sawit


tetua tersebut, kelemahan dari
masing-masing ditiadakan dan di
ambil keunggulannya. Proses ter
sebut dilakukan melalui persilangan
ke dua jenis tanaman.

4.2.2. Persilangan Tanaman Tenera (100 %)

Persilangan tanaman dilakukan un Ditanam


tuk memperoleh benih berkualitas
unggul sesuai yang diinginkan oleh
manusia. Dalam kesempatan ini
diberikan contoh persilangan tanam
an kelapa sawit (Gambar 4.4.). Dari
hasil persilangan kedua tetua yaitu
sebagai induk betina Dura dan 25 % 50 % 25 %
sebagai induk jantan Pisifera maka Gambar 4.5. Sifat Keturunan Benih
akan diperoleh benih kelapa sawit

130 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Memperhatikan Gambar 4.5 di atas kan dahulu dari duri. Kemudian


memberikan informasi bahwa untuk pelepah penyangga bunga dipotong
penanaman kelapa sawit seharusnya dan ditekan ke bawah sehingga
menggunakan benih hasil persilang tandan mudah untuk dibungkus.
an antara Dura dan Pisifera yaitu Selanjutnya tangkai bunga dibalut
Tenera. Kondisi ini merupakan hasil dengan kapas dan formalin untuk me
persilangan pertama atau disebut F1 ngendalikan serangan serangga
(seperti pada Gambar 4.4.) Benih pengganggu.
tersebut merupakan benih berkua
litas unggul dan biasanya harganya Pembungkus yang terbuat dari terpal
lebih mahal. dan memiliki dua jendela plastik,
disarungkan ke bunga hingga ke
Bagaimakah proses persilangan ta bawah tangkai bunga dan diikat
naman kelapa sawit tersebut? dengan karet di bagian tengah tang
Frasisca (2006) menjelaskan bahwa kai bunga. Di bagian luar dari dasar
proses persilangan kelapa sawit pembungkus, dibalut lagi dengan ka
adalah sebagai berikut: pas dan formalin. Tandan bunga
diamati setiap hari untuk mengetahui
Menentukan pohon induk betina masa receptive (siap dibuahi).
(sebagai ibu) terpilih dan pohon
induk jantan (sebagai bapak) terpilih, Ciri-ciri bunga telah memasuki masa
dilakukan beberapa kegiatan yaitu: receptive adalah sebagian besar
kepala putik telah terbuka lebar dan
1. Pemeriksaan Pohon Induk Betina berwarna putih kekuningan serta
(Ibu) dan Pohon Induk Jantan mengeluarkan bau yang khas, jika
(Bapak) kepala putik telah berwarna merah
mekar maka masa penyerbukan
Pemeriksaan pohon induk betina telah lewat.
dilakukan setiap minggu atau dapat
dipercepat bila terdapat banyak Demikian pula dengan bunga jantan,
bunga yang akan diserbuki, demikian Pembungkusan dilaksanakan pada
pula dengan pemeriksaan pohon waktu yang tepat dan dilakukan
bapak dilakukan setiap minggu untuk sedemikian rupa sehingga pangkal
mengetahui jumlah tandan bunga tangkai bunga tidak mengalami
jantan yang akan dibungkus dan banyak kerusakan yang dapat me
dipanen. Berdasarkan hasil pemerik ngurangi tepung sari (pollen) yang
saan tersebut, pohon induk dan akan dipanen. Seludang dan duri-
bapak yang sudah siap akan segera duri pada pelepah daun dibuang
dibungkus. sehingga memudahkan pembungkus
an. Sebelum dibungkus, gagang atau
2. Pembungkusan Tandan Bunga tangkai bunga dibalut dengan kapas
yang telah diberi formalin (sekitar 1
Untuk pohon induk, pembungkusan kg kapas untuk 8 bunga jantan).
dilakukan sekitar 10 -12 hari sebelum Pembungkus sebelah dalam dimasuk
bunga mulai mekar. Untuk pohon ba kan dengan menggunakan alat yang
pak, pembungkusan dilakukan se terbuat dari plat tumpul kemudian
kurang-kurangnya 10 hari sebelum diikat dengan karet 8-10 lilit.
antesis bunga mulai mekar. Bunga
betina yang akan dibungkus, dibersih

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 131


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Panen pollen yaitu dilakukan setelah telah mulai berwarna merah dan
10-15 hari dari pembungkusan. belum membrondol.
Kriteria panen yaitu bila tangkai Satu pohon induk kelapa sawit dapat
bunga telah mengeluarkan tepung menghasilkan 7-8 tandan buah per
sari (60-70%) dari bagian pangkal tahun, dan dalam satu tandan buah
bunga dengan bau yang wangi. kelapa sawit dapat menghasilkan
kecambah kira-kira 1.000-1.300, te
3. Penyerbukan Tandan Bunga Be tapi untuk dijadikan kecambah yang
tina dan Pembukaan Pembung berkualitas unggul hanya sekitar
kus 75%. Hal ini dicapai melalui proses
seleksi. Setiap tahapan proses, label
Setelah bunga betina siap dibuahi identitas harus selalu terp asang.
(masa receptive) dan bunga jantan
sudah dipanen maka segera di 5. Persiapan Benih
lakukan penyerbukan. Penyerbukan
yang dilakukan adalah penyerbukan Persiapan benih pada kelapa sawit
bantuan (assisted pollination). adalah sebagai berikut:
Tandan buah yang sudah dipanen
Tepung sari atau pollen yang telah dibawa ke tempat persiapan benih
dimasukkan ke dalam botol penyem dengan menggunakan mobil pe
prot (memiliki pipa panjang pada ngangkut buah dari lokasi tanam.
bagian ujungnya), disemprotkan ke Setiap tandan harus memiliki label
lubang jendela plastik terpal pem berdasarkan keterangan persilangan
bungkus tandan bunga betina. yang dilakukan oleh petugas kebun.
Sebelum membuat lubang, pisau dan
jendela plastik harus dilap dengan Kelengkapan label tersebut diperiksa
alkohol dan kapas. Seluruh bunga kembali pada saat TBS (Tandan
disemprot dari berbagai arah dan Buah Segar) tiba di tempat persiapan
tandan bunga digoncangkan agar benih. Tandan tersebut ditimbang
pollen tersebar merata. Kemudian kemudian dicincang untuk memisah
lubang di jendela ditutup dengan kan spikelet (buah) dari stalk (tong
plester plastik. Untuk menyerbuki 1-2 kol). Setiap tandan tidak boleh ter
tandan bungan betina diperlukan campur dengan tandan lainnya se
0,25 gram pollen. hingga kemurnian identitas varietas
dapat terjamin.
4. Pemanenan Tandan Benih
Selanjutnya hasil cincangan tersebut
Setelah 15 hari penyerbukan, pem dimasukkan ke dalam peti fermen
bungkus tandan dapat dibuka yaitu tasi. Proses fermentasi dilakukan dua
bila kepala putik telah berwarna tahap. Fermentasi pertama bertujuan
coklat hitam. Setelah pembungkus untuk memudahkan pemisahan bron
dibuka kemudian dimasukkan kawat dol dari spikeletnya, lamanya sekitar
pengikat label yang berisi identitas 3-4 hari. Setelah itu, dilakukan fer
induk sehingga mudah untuk me mentasi ulang dengan tujuan me
ngetahui asal-usul benih jika terjadi mudahkan pengupasan mesocarp
penyimpangan. Setelah 150 hari (5-6 dari benih selama kurang lebih 3
bulan) setelah penyerbukan, tandan hari. Waktu yang diperlukan untuk
buah dapat dipanen yaitu jika tandan seluruh proses fermentasi sekitar 7
hari dan untuk mempercepat beron

132 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

dolan, dalam kotak tersebut disiram. dianggap telah cukup matang jika
Tahap selanjutnya adalah pengupas ada satu/dua butir, jatuh dari pohon.
an daging buah dengan mengguna Buah yang akan digunakan sebagai
kan mesin pengupas buah atau benih, harus dipilih yang benar-benar
deperi carper selama kuang lebih 45 baik, antara lain berukuran sedang,
menit. Untuk menghindari kontamina terlihat sehat dan tidak cacat. Buah
si jamur, benih yang telah bersih yang akan diproses langsung untuk
dicelupkan dalam larutan Dithane benih berkecambah maupun yang
M-45 dengan kepekatan 0,2 %. akan disimpan, dimasukkan ke da
lam kantong-kantong plastik.
Benih kemudian diperiksa agar benih
yang dihasilkan bermutu baik dengan 4.3. Pemeliharaan Benih Hasil
cara memeriksa keadaan embrio dan Pembiakan Generatif
diambil 50 benih yang normal per
lataupun terlalu besar, dibuang. Hal
ini dilakukan untuk menghindari per Benih tanaman perkebunan dapat
tumbuhan yang tidak seragam. berupa benih dari hasil tanaman se
musim dan tanaman tahunan.
Pemeriksaan benih dilakukan 2-3 kali Contoh benih tanaman perkebunan
dan jika hasil pemeriksaan menunjuk semusim yaitu benih tembakau, be
kan persentase embrio normal ku nih rosela, dan benih kapas. Sedang
rang dari 80 % maka hasil persilang kan contoh benih tanaman perkebun
an tersebut diafkir dan dimusnahkan. an tahunan yakni benih kelapa sawit,
Benih yang lolos seleksi dipilah dan benih karet, benih kakao, benih kopi,
dihitung lagi untuk mengetahui be benih teh, benih lada.
rapa jumlah benih per tandan per
silangan dan kemudian dimasukkan Berbagai jenis benih tersebut me
ke kantong plastik untuk dibawa ke miliki bentuk dan sifat yang berbeda.
tempat penyimpanan, sebelum di Perbedaan sifat setiap benih tanam
proses lebih lanjut. an dapat disebabkan oleh fisik dan
kandungan senyawa kimia. Artinya
Benih kelapa sawit jenis Tenera secara fisik, benih memiliki lapisan
setelah ditanam dan berproduksi kulit tebal atau tipis. Demikian pula
memiliki persentase daging per secara kimia, benih memiliki kan
buahnya dapat mencapai 90% dan dungan senyawa kimia yakni lemak
kandungan minyak pertandannya (lipida) atau protein dengan kadar
dapat mencapai 28%. Benih sawit atau jumlah yang berbeda-berbeda.
jenis Tenera inilah yang banyak Ada benih yang memiliki senyawa
dibudidayakan di perusahaan per lemak (lipida) atau protein tinggi atau
kebunan. sebaliknya senyawa lemak (lipida)
atau protein rendah.
6. Seleksi Buah/Biji
Suatu benih tanaman yang memiliki
Hasil panen tanaman induk diperoleh ukuran sedang, relatif memiliki daya
buah atau biji yang telah masak. tahan simpan lebih lama dari pada
Buah-buah tersebut dipilih sesuai benih berukuran besar. Demikian
dengan kriteria jenis tanaman. pula benih berkulit tebal, memiliki
Contoh buah kelapa sawit dipilih dari daya tahan simpan lebih lama dari
tandan buah yang besar. Tandan pada benih berkulit tipis. Benih tanpa
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 133
Agribisnis Tanaman Perkebunan

luka (benih berkulit tidak cacat) me


miliki daya tahan simpan lebih lama Proses pelipatgandaan benih terse
dari pada benih terluka/cacat. but dapat dijadikan pelajaran dalam
pembentukan karakter manusia yaitu
Benih tanaman yang mengandung bila manusia berbuat satu kebaikan
senyawa lemak memiliki daya tahan maka kebaikan tersebut akan dilipat
simpan lebih rendah dari pada benih gandakan oleh Allah SWT. Hal ini
yang mengandung protein. telah dijelaskan dalam Al Qur’an
Surat Al An’am Ayat 160 yaitu
Perbedaan sifat fisik dan sifat kimia ”Barangsiapa membawa amal yang
dari suatu benih tanaman akan ber baik, maka baginya (pahala) sepuluh
pengaruh terhadap proses pemeli kali lipat amalnya; dan barangsiapa
haraan atau penyimpanan benih. yang membawa perbuatan jahat
Karena itu, mengenal sifat fisik dan maka dia tidak diberi pembalasan
kimia suatu benih merupakan hal melainkan seimbang dengan kejahat
penting dalam kegiatan pemelihara annya, sedang mereka sedikitpun
an benih. tidak dianiaya (dirugikan)”. Kemudian
surat Al Baqarah Ayat 261 yaitu
Contoh benih kelapa sawit dari hasil “Perumpamaan (nafkah yang di
persilangan tersebut di atas, agar me keluarkan oleh) orang-orang yang
miliki daya tumbuh optimal maka menafkahkan hartanya di jalan Allah
sebaiknya dimasukkan ke dalam adalah serupa dengan sebutir benih
kantong plastik berlubang dan di yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tempatkan dalam ruangan bersuhu tiap-tiap bulir seratus biji. Allah me
antara 22-26 C. lipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
4.4. Perkecambahan Benih Luas (karunia-Nya) lagi Maha Me
ngetahui”.

Benih yang telah dihasilkan dari hasil Berkaitan dengan perkecambahan


persilangan (hibridisasi) atau dari benih, Sutopo (1988) menyatakan
hasil pertumbuhan dan perkembang ada dua tipe pertumbuhan awal dari
biakan tanaman induk secara tunggal suatu kecambah tanaman.
(tanpa persilangan). Benih tersebut
dapat digunakan sebagai bahan 1. Tipe Pertumbuhan Kecambah
tanam dan siap dikecambahkan.
Pertumbuhan kecambah terdiri dari
Satu benih, bila dikecambahkan akan dua tipe yaitu:
tumbuh dan berkembang menjadi
tanaman sempurna yang akan meng a. Tipe epigeal (epigeous)
hasilkan benih baru dalam jumlah
yang berlipat ganda. Hal ini merupa Tipe epigeal yaitu munculnya radikel
kan suatu wahana pembelajaran diikuti dengan memanjangnya hipo
bagi manusia yaitu betapa besar kotil secara keseluruhan dan mem
rahmat Allah SWT yang telah bawa serta kotiledon dan plumula ke
diberikan kepada semua manusia. atas permukaan tanah. Contoh ke
Tetapi manusia umumnya tidak mau cambah tanaman kakao (Lihat
bersyukur dan tidak mau mengambil Gambar 4.6)
sebagai pelajaran.

134 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

b. Tipe hipogeal (hypogeous) tergantung pada persediaan ma


kanan yang ada dalam biji.
Tipe hipogeal yaitu munculnya ra
dikel diikuti dengan pemanjangan plu Penyerapan air oleh benih yang
mula, hipokotil tidak memanjang ke terjadi pada tahap pertama biasanya
atas permukaan tanah. Sedang berlangsung sampai jaringan mem
kan kotiledon tetap berada di dalam punyai kandungan air 40-60%.
kulit biji di bawah permukaan tanah.
Contoh kecambah tanaman karet
(Lihat Gambar 4.7)

2. Metabolisme Perkecambahan
Benih

Peristiwa perkecambahan benih me


rupakan serangkaian proses yang
kompleks dari perubahan-perubahan
morfologis, fisiologis, dan biokemis.
Sutopo (1988) menyatakan ada 5
tahap perkecambahan benih yaitu
sebagai berikut:
a. Tahap pertama suatu perkecam
bahan benih dimulai dengan pro
ses penyerapan air oleh benih,
Gambar 4.6 Tipe Kecambah Epigeous
melunaknya kulit benih dan hidrasi
dari protoplasma.
b. Tahap kedua dimulai dengan ke
giatan sel dan enzim-enzim serta
naiknya tingkat respirasi benih.
c. Tahap ketiga yaitu terjadinya pe
nguraian bahan biokimia seperti
karbohidrat, lemak, dan protein
menjadi bentuk-bentuk yang mu
dah larut dan ditranslokasikan/
dipindahkan ke titik-titik tumbuh.
d. Tahap keempat merupakan pro
ses asimilasi dari bahan-bahan
pada daerah meristimatis untuk
menghasilkan energi bagi kegiat
an pembentukan komponen dan
pertumbuhan sel-sel baru.
e. Tahap kelima adalah pertumbuh
Gambar 4.7 Tipe Kecambah Hipogeous
an kecambah dari melalui proses
pembelahan, pembesaran dan
pembagian sel-sel pada titik
Kemudian akan meningkat lagi pada
tumbuh. Sementara daun belum
saat munculnya radikel sampai jaring
dapat berfungsi sebagai organ/
an penyimpanan dan kecambah
bagian untuk fotosintesis maka
yang sedang tumbuh mempunyai
pertumbuhan kecambah sangat
kandungan air 70-90%. Sekitar 80%
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 135
Agribisnis Tanaman Perkebunan

protein yang biasanya terbentuk b. Ukuran benih


kristal disimpan dalam jaringan
badan protein. Sedangkan sisanya Struktur biji/benih memiliki jaringan
20% terbagi dalam nuclei, mito penyimpanan, yang didalamnya
chondria, protoplastid, microsome mengandung senyawa kimia yaitu
dan dalam cytosol. Kemudian se karbohidrat, protein, lemak, dan
nyawa pati biasanya tersimpan mineral. Bahan kimia tersebut ber
dalam butir-butir pati dalam amylo fungsi sebagai bahan baku dan
plast atau protoplastid. Sedangkan energi bagi embrio pada saat per
senyawa kimia dalam bentuk lipid kecambahan. Hal tersebut diduga
terbentuk dalam badan lipid (badan bahwa benih yang berukuran besar
lemak atau spherosoma). dan berat mengandung cadangan
makanan lebih banyak dibandingkan
Bahan-bahan kimia tersebut di atas, dengan benih yang kecil, mungkin
setelah dirombak oleh enzim-enzim pula embrionya lebih besar. Ukuran
maka sebagian langsung dipakai benih menunjukkan pengaruh positif
sebagai bahan penyusun pertumbuh terhadap kandungan protein.
an di daerah titik-titik tumbuh, se
bagian lagi dipergunakan sebagai Demikian juga berat benih berpe
bahan bakar respirasi. ngaruh terhadap kecepatan per
tumbuhan dan produksi, karena berat
3. Faktor-faktor yang Berpengaruh benih menentukan besarnya ke
terhadap Perkecambahan Benih cambah pada saat permulaan.
Ada dua faktor yang berpengaruh c. Dormansi
terhadap perkecambahan benih yaitu
faktor dalam benih dan faktor di luar Benih dorman adalah benih yang
benih. masih hidup tetapi tidak mau ber
kecambah, walaupun pada kondisi
Faktor-faktor dalam benih yang ber lingkungan yang memenuhi syarat
pengaruh terhadap perkecambahan perkecambahan. Periode dorman
adalah: tersebut dapat berlangsung musiman
atau dapat juga selama beberapa
a. Tingkat kemasakan benih tahun, tergantung jenis benih dan
tipe dormansinya.
Bila benih yang dipanen belum men
capai tingkat kemasakan fisiologis Dormansi benih dapat disebabkan
maka benih tersebut tidak mem oleh beberapa faktor antara lain:
punyai viabilitas (daya tumbuh) yang • Impermeabilitas kulit biji terhadap
tinggi. Bahkan pada beberapa jenis air dan gas
tanaman, benih yang demikian tidak • Pengaruh mekanis
akan dapat berkecambah. Mengapa • Bahan/ zat kimia penghambat per
dapat terjadi demikian? Hal ini kecambahan
diduga bahwa pada tingkat tanaman
belum mencapai masak fisiologis Dormansi benih dapat dipatahkan
maka benih belum memiliki ca dengan perlakuan khusus yakni
dangan makanan yang cukup dan perlakuan perendaman dalam larutan
juga pembentukan embrio sebelum asam sulfat, dengan penipisan kulit
sempurna. biji.

136 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

d. Penghambat perkecambahan c. Oksigen

Beberapa zat yang diketahui dapat Benih yang masih hidup mengalami
menghambat perkecamabahan benih proses respirasi. Ketika proses per
yaitu antara lain: kecambahan berlangsung maka laju
• Larutan dengan tingkat osmotik respirasi meningkat. Dengan mening
tinggi (misal mannitol, NaCl) katnya laju respirasi maka meningkat
• Bahan Sianida, Fluorida, Hydroxil pula penyerapan oksigen dan pe
amine lepasan karbon dioksida, air dan
• Herbisida energi yang berupa panas. Karena
• Coumarin itu, keterbatasan oksigen dapat me
nyebabkan terhambatnya proses per
Faktor-faktor di luar benih yang ber kecambahan.
pengaruh terhadap perkecambahan
adalah: d. Cahaya

a. Air Sutopo (1988) menjelaskan bahwa


pengaruh cahaya pada proses
Proses perkecambahan benih sangat perkecambahan benih dikendalikan
memerlukan air. Ada dua faktor pen oleh suatu sistem pigmen yang di
ting yang mempengaruhi penyerap kenal sebagai phytochrome yang
an air oleh benih yaitu: tersusun dari chromophore dan pro
• Sifat dari benih itu sendiri teruta tein. Chromophore merupakan bagi
ma kulit pelindungnya an peka terhadap cahaya.
• Jumlah air yang tersedia pada me
dium di sekitarnya Phytochrome memiliki dua bentuk
yang sifatnya reversible atau bolak
Banyaknya air yang diperlukan benih balik yaitu phytochrome merah ber
adalah beragam tergantung dari jenis peran mengabsorbsi sinar merah dan
benihnya. Tetapi tidak lebih dua atau phytochrome infra merah yang meng
tiga kali dari berat keringnya. Tingkat absorbsi sinar infra merah. Bila be
penyerapan air tergantung dari tem nih yang sedang berimbibisi diberi
peratur, jika temperatur naik diikuti kan sinar merah (6400A-6700A)
pula kenaikan penyerapan air. maka akan menyebabkan phyto
chrome merah berubah menjadi
b. Temperatur phytochrome infra merah yang me
macu perkecambahan. Sebaliknya
Temperatur adalah faktor penting bila diberikan sinar infra merah
kedua dalam perkecambahan benih. (7200A-7500A) maka menyebabkan
Temperatur optimum merupakan perubahan dari phytochrome infra
temperatur yang paling menguntung merah menjadi phytochrome merah
kan bagi proses perkecambahan yang menghambat perkecambahan.
benih. Temperatur optimum benih
tanaman pada umumnya adalah
berkisar 26,5-35 oC. Di bawah tempe 4.5. Persemaian Benih
ratur minimum, benih mengalami ke
sulitan dalam perkecambahan. Demi
kian pula di atas temperatur maksi Biji atau benih tanaman secara
mum (45-48 oC) akan terjadi kerusak umum ada yang secara langsung
an benih. ditanam di lapangan. Sebaliknya ada
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 137
Agribisnis Tanaman Perkebunan

beberapa biji atau benih tanaman a. Tanah dicangkul/ dibajak sedalam


yang tidak ditanam langsung di 20-60 cm.
lapangan melainkan melalui tahap b. Buatlah bedengan-bedengan:
persemaian. • Arah bedengan memanjang
utara selatan.
Apa yang Anda ketahui tentang • Lebar bedengan 120 cm, pan
persemaian? Persemaian adalah jang sesuai kebutuhan.
tempat untuk menanam benih/ bibit • Jarak dasar antar bedengan
yang bersifat sementara, dimana sekitar 30 cm dan permukaan
tanaman muda (semai) ini dipelihara bedengan 45 cm.
sampai saat dipindahkan ke lahan • Tinggi bedengan sekitar 30 cm.
penanaman. • Tanah di atas/ permukaan be
dengan diratakan dan di gem
Jenis persemaian dapat dikelompok burkan.
kan atas dasar c. Buatlah naungan persemaian, da
pat berupa atap berasal dari je
1. Tujuan Persemaian rami atau daun alang-alang yang
ditutupkan di permukaan bedeng
Berdasarkan tujuannya, persemaian an secara merata.
dibedakan ke dalam:
a. Persemaian perkecambahan, me 2. Persemaian Basah
rupakan pengecambahan benih
b. Persemaian penyapihan, merupa Cara pembuatan persemaian basah
kan tempat menghambat pertum yaitu sebagai berikut:
buhan sementara).
c. Persemaian pemeliharaan, meru a. Tanah dicangkul/dibajak sedalam
pakan tempat memelihara semai- 20-30 cm.
semai yang akan dipindahkan dari b. Buatlah bedengan seperti pada
tempat persemaian perkecambah persemaian kering, bedengan di
an, sampai waktu dipindahkan ke tinggikan sampai permukaan be
lapangan/ kebun tetap. dengan 10-15 cm di atas per
mukaan air.
2. Cara Pembuatan Persemaian c. Permukaan bedengan ditutup de
ngan jerami
Cara pembuatan persemaian, dibeda
kan ke dalam: 4.5.1. Persemaian Perkecambahan
a. Persemaian kering (pada tanah Benih Tanaman
kering/ tegalan)
b. Persemaian basah (pada tanah
basah/sawah) Pengecambahan merupakan proses
c. Persemaian bentuk lain (modifi menumbuhkan bakal tanaman yang
kasi) berupa tunas dan menyeragamkan
Pembuatan persemaian pada prinsip pertumbuhan bibit sebelum tanam. Di
nya sama, hanya saja ada beberapa atas telah diuraikan tentang prinsip
hal yang berbeda. perkecambahan benih tanaman se
cara umum.
1, Persemaian Kering
Ada beberapa benih tanaman per
Cara pembuatan persemaian kering kebunan yang secara mudah di
yaitu sebagai berikut: kecambahkan misalnya kakao, kopi
138 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Agribisnis Tanaman Perkebunan

dan karet. Sebaliknya ada beberapa bandingan isi yang sama. Di atas
benih tanaman perkebunan yang campuran tersebut diberi serbuk
tidak mudah dikecambahkan, misal arang sampai penuh. Peti penge
nya kelapa sawit, sehingga di perlu cambahan dimasukkan ke dalam peti
kan metoda perkecambahan secara pemeraman yang telah diisi bahan
khusus. Berikut ini akan dibahas me pemeram (daun-daunan) setebal 20
toda pelaksanaan perkecambahan cm. Penyiraman dilakukan pagi dan
pada komoditi tanaman perkebunan sore hari. Bahan pemeram akan
yakni kelapa sawit. mengalami fermentasi secara lambat
sehingga suhu ruang peti pemeram
Ada beberapa metoda pengecambah an akan meningkat.
an benih kelapa sawit antara lain:
Peti pemeraman dapat dipasang alat
1. Pengecambahan Terbuka pengukur suhu (termometer), suhu
yang paling baik adalah 38 ºC- 0 ºC.
Pengecambahan terbuka merupakan Untuk mempertahankan suhu terse
cara yang paling sederhana dan but dapat dilakukan dengan me ngu
paling sering dilakukan orang. Biji-biji rangi bahan pemeram setiap 3 - 4
di semaikan di dalam bedengan- minggu. Biji akan mulai berkecambah
bedengan terbuka dengan media setelah 30 hari, persentase perke
pasir dan tanah setebal 20 cm. Biji- cambahan mencapai 50% setelah 2
biji dideder setebal kurang lebih 3 cm bulan dan kira-kira 80% setelah 3 - 4
dibawah media dan disiram sekali bulan.
sehari. Persentase pengecambahan
Pengecambahan dengan cara ini sa
biji dengan cara ini rata-rata tercapai
ngat cocok untuk penyediaan bibit
50% dalam waktu 6 bulan. Bentuk
dalam jumlah besar, karena setiap
tempat persemaian perkecambahan
peti pemeraman dapat digunakan
dapat dilihat pada Gambar 4.8, 4.9,
untuk mengecambahkan benih se
dan 4.10.
kitar 6.000 butir
2. Pengecambahan Dalam Peti
(Fermentasi) 3. Pengecambahan dengan Pipa Air
Panas
Alat dan bahan yang digunakan pada
pengecambahan cara ini adalah: Pengecambahan dengan pipa air
panas yaitu memerlukan alat berupa
a. Peti pemeraman, berukuran 400 rumah kecambah. Rumah kecambah
cm x 90 cm x 60 cm tersebut dapat dipanaskan dengan
b. Peti pengecambahan, berukuran uap air dari pabrik. Dalam rumah
40 cm x 20 cm x l0 cm, dan tersedia kotak seng berukuran 40 x
c. Bahan pemeraman yang berupa 25 x 25 cm.
serbuk arang, daun pisang, daun
pepaya, daun jagung atau daun Kotak seng diisi dengan campuran
yang lainnya. arang dan pasir dengan perbanding
an 2:l, setebal 5 cm. Biji-biji disusun
Pelaksanaan pengecambahan dalam dan ditutup dengan campuran arang-
peti adalah sebagai berikut;: biji-biji pasir setebal 5 cm kemudian disiram
yang akan disemai dimasukkan ke hingga lembab. Kotak seng dimasuk
dalam peti pengecambahan setelah kan ke dalam rumah kecambah, di
dicampur serbuk arang dengan per susun dalam rak-rak, dan ke dalam
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 139
Agribisnis Tanaman Perkebunan

nya dialirkan uap air. Suhu dalam


kotak kecambah dipertahankan di
antara 38 ºC-40 ºC dengan cara me
ngatur aliran uap air yang masuk ke
dalam rumah kecambah. Setelah 3
bulan, persentase perkecambahan
mencapai kurang lebih 8 %.

3. Pengecambahan Di dalam
Rumah Kecambah (Germinator)

Cara ini dianggap yang terbaik di


antara ketiga cara yang telah diurai
kan di atas, karena suhu dan kelem
baban udara di dalam germinator Gambar 4.8. Persemaian Terbuka
dapat diatur secara otomatis.

Germinator sederhana merupakan


suatu bangunan beton berukuran 6,3
m x 3,6 m x 2,1 m, yang di dalamnya
dilengkapi alat pemanas listrik, kipas
pengisap udara dan saluran pe
masukan udara.

Agar selalu di dalam germinator tetap


panas, maka dinding dan langit-
langitnya diberi lapisan ganda. Se
belum dikecambahkan, biji direndam
di dalam air selama 5 hari dan setiap
hari air perendam diganti. Biji-biji itu
kemudian dibersihkan dan dikering
kan sampai tidak ada air lagi yang Gambar 4.9. Persemaian Tertutup
melekat pada cangkangnya.

Biji-biji kemudian dimasukkan ke


dalam kantong plastik. Setiap kan
tong berisi 500-1000 butir biji. Kemu
dian, kantong berisi biji diatur pada
rak-rak di dalam germinator selama
80 hari dengan suhu 39,5º C dan
tidak perlu disiram.

Setelah 80 hari, biji dikeluarkan dari


gerninator dan dipindahkan ke ruang
lain yang bersuhu 28 ºC. Selama 14
hari disiram sampai berkecambah
secara merata. Persentase per
kecambahan dapat mencapai 90%.
Gambar 4.10. Persemaian dalam Bak

140 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

5. Pengecambahan Pemanasan Ke • Taburkan selapis tanah halus/


ring pasir/ kompos secara pelan-
pelan agar kecambah tertutup
Biji kelapa sawit dimasukkan ke tanah
dalam alat pengecambahan dengan • Buatlah peneduh menghadap
suhu 38ºC-40ºC selama 40 hari. ke timur.
Dalam proses ini, kadar air biji diatur • Usahakan persemaian dalam
agar tidak melebihi 18% sehingga biji kondisi basah/ lembab.
tidak berkecambah. Setelah 40 hari,
kadar air biji ditingkatkan menjadi 2. Tanaman Tahunan
22% selama 2 hari. Kemudian biji
direndam, dimasukkan ke dalam kan a, Bedengan langsung
tong plastik, setiap kantong berisi
500 butir, lalu dimasukkan ke dalam • Siapkan bedengan seperti pada
ruang bersuhu 28ºC. tanaman semusim.
• Tanamlah benih /kecambah
Sepuluh hari kemudian, biji-biii ke dengan membuat lubang se
lapa sawit akan berkecambah secara dalam 2-3 cm dan jarak tanam
serentak. Perkecambahan akan ber 20x20 cm.
• Buatlah peneduh menghadap
langsung terus menerus sampai 40
hari. Persentase perkecambahan ke timur.
• Usahakan persemaian dalam
dapat mencapai 90%.
kondisi basah/lembab
Keuntungan perkecambahan cara ini Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
adalah benih dapat dikirim ke tempat Gambar 4.11
yang jauh dan jika akan dikecambah
kan lebih lanjut, kadar air benih dapat
ditambah menjadi 22%.

4.5.2. Persemaian Pemeliharaan

Persemaian pemeliharaan dibedakan


ke dalam persemaian tanaman
semusim dan tanaman tahunan yaitu
sebagai berikut:

1. Tanaman Semusim
• Siapkan bedengan seperti dije
laskan pada pembuatan be
Gambar 4.11. Persemaian di
dengan di atas. Bedengan Langsung
• Sebarkan pupuk dasar TSP 10
g/m2 atau abu/pupuk kandang
di tambah pasir b. Polybag
• Sebarkan benih yang sudah ber
kecambah di atas persemaian • Siapkan polybag (ukuran di
yang telah disiapkan, secara sesuaikan dengan jenis tanam
merata. an) diberi lubang dengan meng
gunakan perforator (jumlah lu
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 141
Agribisnis Tanaman Perkebunan

bang disesuaikan dengan ukur


an polybag).
• Siapkan campuran tanah, pu
puk kandang dan arang sekam
(media tumbuh).
• Masukkan media tumbuh ke
dalam polybag sampai ¾ bagi
an.
• Tanamlah kecambah dalam
polybag dengan menggunakan
tugal sampai batas leher akar.
• Siramlah polybag sampai cukup
basah
• Buatlah peneduh menghadap
Gambar 4.12 Pesemaian di Polybag
ke timur.
• Usahakan polybag dalam kon
disi basah/ lembab.
Tugas Penyelesaian Masalah
Tugas Aplikasi Konsep 1. Berkaitan dengan persemaian per
kecambahan benih, suatu ketika
Untuk memperkaya wawasan dan contoh benih yang disemaikan
pengalaman Anda, lakukan tugas selama beberapa waktu tertentu
mengecambahkan berbagai benih tidak tumbuh. Dari kasus ter
yang tersedia di lokasi Anda!. sebut, lakukan identifikasi ke
mungkinan apa saja yang dapat
1. Susunlah rencana kerja untuk menyebabkan benih tidak mau
pekerjaan mengecambahkan be berkecambah. Jelaskan!
nih suatu tanaman, tentukan jenis 2. Apa yang dapat Anda lakukan
benih yang akan dikecambahkan! agar benih yang disemaikan cepat
2. Susunlah kebutuhan alat dan ba tumbuh?
han yang diperlukan! 3. Beberapa benih tanaman per
3. Susunlah urutan kerja menge kebunan memiliki struktur kulit ke
cambahkan benih ras. Apa resiko perkecambahan
4. Cari sumber informasi lain ber benih berstruktur kulit keras?
kaitan dengan kegiatan perke 4. Tindakan apa yang harus Anda
cambahan tanaman yang telah lakukan agar benih cepat ber
ditentukan sebelumnya. kecambah?.
5. Buatlah rekaman/catatan kegiatan 5. Proses perkecambahan meng
perkecambahan, baik keberhasil gambarkan suatu makhluk hidup
an maupun ketidakberhasilan! sedang berjuang untuk mengatasi
6. Catatlah faktor penyebab keber rintangan dari kondisi dirinya dan
hasilan ataupun ketidak berhasil lingkungan sekitar sehingga mam
an perkecambahan! pu tumbuh untuk hidup dan ber
7. Dari pengalaman kegiatan ter manfaat bagi makhluk lain. Melalui
sebut, hikmah apa yang dapat kegiatan perkecambahan terse
Anda rasakan sebagai calon pe but, dapat ditarik pelajaran dalam
bisnis muda bidang perkebunan? kehidupan yaitu bagaimana usaha
Anda mencapai sukses dalam
pembelajaran di sekolah?
142 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Agribisnis Tanaman Perkebunan

4.6. Prinsip Pembiakan Secara Ada beberapa alasan yang men


Vegetatif dorong dilakukan perkembangbiak
an secara vegetatif yaitu:
a. Karena banyak tanaman yang
Sebagaimana kita ketahui bahwa ta tidak mempunyai sifat sebaik
naman sebagai makhluk hidup me induknya bila dilakukan pem
miliki kemampuan untuk memper biakan secara generatif/ meng
tahankan diri melalui perkembang gunakan biji; ada perubahan pada
biakan. Secara umum, tanaman da mutunya.
pat dikembangbiakkan melalui dua b. Karena tanaman tidak menghasil
cara yaitu generatif/ reproduktif yang kan biji atau hanya sedikit meng
disebut juga secara sexual dan hasilkan biji.
vegetatif yang disebut juga secara
asexual (secara tak kawin). Pada ke Perkembangbiakan tanaman secara
sempatan ini akan dibahas pembiak vegetatif dapat dilakukan secara
an tanaman secara vegetatif atau alamiah dan buatan. Secara alamiah
asexual. dilakukan dengan:
a. Penggunaan biji apomiktik
b. Penggunaan bagian khusus ta
Hakekat pembiakan tanaman secara naman yaitu umbi, rimpang/ akar
vegetatif adalah proses penambahan batang (rhizome), stolon (runner),
jumlah tanaman dengan cara pem dan anakan
belahan dan diferensiasi sel secara
biasa. Hal terpenting dari pembiakan
Sedangkan perkembangbiakan vege
aseksual/ secara tidak kawin yaitu
tatif secara buatan yaitu menggu
bahwa tanaman mampu memulihkan
nakan bantuan manusia. Caranya
dirinya untuk bagian-bagian yang
yaitu dengan merundukkan bagian ta
hilang
naman (layering), cangkokan, stek,
okulasi (budding), sambung pucuk
4.6. 1. Pengertian Pembiakan Ta (grafting), penyusuan, dan kultur ja
naman Secara Vegetatif ringan (tissue culture).
Pembiakan vegetatif pada komoditi
Pembiakan tanaman secara vegetatif tanaman perkebunan, tidak lazim
adalah proses penambahan jumlah menggunakan bagian khusus tanam
tanaman dengan menggunakan or an seperti umbi. Bagian tanaman
gan vegetatif tanaman. Caranya yang disebut umbi adalah akar atau
antara lain menggunakan stek, anak batang bawah tanah yang membesar
an, sambung, cangkok, dan okulasi. dan berdaging. Berbagai jenis umbi
untuk kegiatan pembiakan tanaman
secara alamiah adalah sebagai
Tujuan pembiakan tanaman secara
berikut:
vegetatif antara lain adalah untuk
memperoleh tanaman baru yang
a. Umbi lapis (bulb)
memiliki sifat-sifat sama seperti induk
Merupakan modifikasi pucuk yang
nya. Dengan demikian sifat-sifat
terdiri dari batang pipih dan
unggul dari tanaman induk akan
pendek berbentuk cawang yang
diwariskan pada tanaman generasi
dikelilingi sisik berupa struktur
baru.
seperti daun berdaging.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 143


Agribisnis Tanaman Perkebunan

b. Umbi sisik (corm)


Merupakan batang di bawah ta Tugas Aplikasi Konsep
nah yang pendek, berdaging, dan
memiliki beberapa buku.
c. Umbi batang (tuber) Untuk menambah wawasan dan
Merupakan cabang yang tumbuh pengalaman Anda maka lakukanlah
di dalam tanah dan menggelem tugas sebagai berikut:
bung besar, berfungsi sebagai 1. Berdasarkan hasil studi pustaka
tempat cadangan makanan. untuk kelompok tanaman per
d. Umbi akar (fleshy root) kebunan tahunan, umumnya di
Merupakan modifikasi akar yang lakukan perbanyakan tanaman
membengkak, bulat seperti ke secara vegetatif dengan meng
rucut atau bentuk tidak beraturan. gunakan bagian tanaman yang
Berfungsi sebagai gudang cadang mana saja? Jelaskan dan berikan
an makananyang dibutuhkan pada contoh tanamannya!
musim tumbuh pertama dan akan 2. Berdasarkan hasil studi pustaka
digunakan untuk musim tumbuh untuk kelompok tanaman per
berikutnya. Biasanya terdapat pa kebunan semusim, umumnya
da tanaman herba tahunan. dilakukan perbanyakan tanaman
e. Rimpang/Akar Batang (Rhizome) secara vegetatif atau generatif?
Merupakan batang tanaman yang Jelaskan dan berikan contoh
letaknya horizontal di dalam ta tanamannya!
nah. Dapat berdaging atau men
jadi langsing dengan ruas panjang
dan dari bukunya tumbuh akar. Tugas Penyelesaian Masalah

4.6.2. Keuntungan dan Kerugian Masyarakat pada umumnya me


nginginkan agar tanamannya cepat
Pembiakan Tanaman Seca
berbuah dan rasanya enak dan se
ra Vegetatif bagainya. Untuk memenuhi ke
inginan tersebut, masyarakat mem
beli bibit dari penjual bibit. Namun,
Keuntungan pembiakan tanaman se bibit tersebut setelah ditanam sekitar
cara vegetatif yaitu antara lain: 5 tahun tidak kunjung berbuah.
a. Lebih cepat berbuah.
b. Sifat turunan sama dengan induk, Dari kasus di atas apa yang harus
sehingga keunggulan sifat induk Anda sarankan kepada masyarakat
dapat dipertahankan. untuk memperoleh bibit tanaman
c. Sifat-sifat yang diinginkan dapat yang berkualitas baik?
digabung.

Kerugian dari pembiakan tanaman


secara vegetatif yaitu antara lain:
a. Perakaran kurang baik.
b. Lebih sulit dikerjakan karena mem
butuhkan keahlian tertentu.
c. Jangka waktu berbuah lebih
pendek.

144 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

4.7. Melakukan Pembiakan Ta Untuk pembiakan secara vegetatif di


naman Secara Vegetatif perlukan tanaman tetua/induk yang
menghasilkan benih/biji yang akan
dipergunakan sebagai calon batang
Beberapa pekerjaan yang harus di bawah. Demikian juga diperlukan
lakukan berkaitan dengan pelaksana tanaman tetua/ induk yang akan
an pembiakan tanaman secara dipergunakan sebagai calon batang
vegetatif meliputi penyiapan bahan atas.
tanam (vegetatif), penyiapan calon
batang bawah, penyiapan calon 1. Penyiapan Bahan Tanam se
batang atas. dan metoda metoda bagai Calon Batang Bawah
pembiakan vegetatif
Calon batang bawah adalah bibit
berasal dari pembiakan generatif
4.7.1. Penyiapan Bahan Tanam
(biji), yang akan digunakan sebagai
sebagai Calon Batang Ba batang pokok untuk penyambungan
wah dan Batang Atas dan okulasi. Dengan demikian bibit
ini diharapkan mempunyai perakaran
yang dalam dan kuat. Kriteria bibit
Bahan tanam adalah tanaman atau tanaman yang baik untuk dijadikan
bagian tanaman yang dapat diper calon batang bawah adalah sebagai
gunakan untuk perkembangbiakan berikut:
tanaman. Penyiapan bahan tanam a. Mempunyai daya adaptasi yang
untuk pembiakan tanaman secara luas. Artinya tanaman tersebut
vegetatif berasal dari bahan tanam kompatibel (sesuai) dengan ber
berupa biji/benih (generatif) sebagai bagai varietas, dan bila perlu juga
calon batang bawah. Sedangkan kompatibel dengan berbagai jenis
sebagai calon batang atas berasal tanaman dalam satu genus.
dari organ tanaman selain biji (vege b. Mempunyai perakaran yang kuat
tatif). dan tahan terhadap serangan
hama/ penyakit yang ada dalam
Bahan tanam berupa biji/benih (gene tanah, dan dapat tumbuh pada
ratif) sebagai calon batang bawah tanah yang keadaannya kurang
dan sebagai calon batang atas menguntungkan (daya adaptasi
berasal dari organ tanaman selain biji
tinggi).
(vegetatif). Kedua bahan tanam
c. Mempunyai batang yang kuat.
tersebut diperoleh dari kebun induk.
d. Mempunyai kecepatan tumbuh
Pada kesempatan ini akan dibahas
yang sesuai dengan batang atas.
penyiapan bahan tanam untuk ke
e. Tidak mempunyai pengaruh nega
perluan pembiakan secara vegetatif.
tif dengan batang atas.
Pusat-pusat penelitian tanaman ling
Untuk mendapatkan bibit calon ba
kup komoditi tanaman perkebunan
tang bawah yang memenuhi per
biasanya memiliki kebun induk. Un
syaratan, maka benih yang disemai
tuk mendapatkan tanaman induk
harus yang cukup tua dari buah yang
(tetua), sebelumnya telah dipilih dan
sudah masak di pohon dan berasal
ditetapkan jenis tanaman sesuai krite
dari pohon induk yang memenuhi
ria tanaman induk.
syarat sebagai batang bawah.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 145


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Kriteria bibit batang bawah yang b. Ukuran besar cabang calon ba


sudah siap untuk dilakukan grafting tang atas hampir sama dengan
(sambung) atau okulasi adalah: ukuran besar calon batang bawah,
a. Cukup umur, untuk tanaman ta c. Umur cabang hampir sama de
hunan sudah berumur antara 3 ngan umur batang bawah.
bulan sampai dengan 1 tahun. d. Cabang diambil pada waktu per
b. Besar batang – sebesar pensil tumbuhan dalam kondisi dorman.
c. Batang sudah berkayu dan tum e. Pada pembiakan tanaman secara
buh subur, dan rimbun. okulasi, calon batang atas diguna
d. Tidak terserang hama atau pe kan cabang yang memiliki mata
nyakit tunas. Mata tunas yang baik
e. Perakarannya baik. adalah mata tunas yang sudah
menonjol, namun belum tumbuh
2. Penyiapan Bahan Tanam se menjadi tunas baru.
bagai Calon Batang Atas
Bahan tanam sebagai calon batang
Calon batang atas yaitu berasal dari atas yang terpilih, kemudian di
pohon induk (tetua) yang secara potong dari pohon induk terpilih,
khusus diambil dari bagian vegetatif dengan menggunakan gunting setek/
(selain biji). Bagian vegetatif tersebut pisau yang tajam. Pemotongan calon
dapat berupa cabang atau pucuk. batang atas ini sebaiknya dilakukan
Calon batang atas tersebut akan pada waktu sinar matahari tidak
berperan sebagai dapur tanaman terlalu terik, sehingga tidak cepat
yaitu untuk proses fotosintesis yang layu. Setelah dilakukan pemotongan,
menghasil senyawa karbohidrat (zat kemudian ditempatkan pada tempat
gula). Karbohidrat tersebut akan di yang teduh dan segera digunakan
gunakan untuk proses produksi untuk menyambung atau okulasi.
tanaman. Karena itu, calon batang
atas sebaiknya dipilih dari pohon 4.7.2. Metoda Pembiakan Tanam
induk dengan kriteria: an secara Vegetatif
a. Berasal dari varietas unggul
(sesuai yang diinginkan, misalnya
berbuah lebat, besar, dan manis). Berbagai metoda pembiakan tanam
b. Sudah berproduksi berulang kali, an secara vegetatif dapat dilakukan
bersifat tetap dan berkualitas baik sesuai kebutuhan. Beberapa metoda
c. Bebas dari serangan hama dan tersebut yaitu:
penyakit.
d. Memiliki dayasuai tinggi dengan 1. Pembiakan Tanaman Mengguna
batang bawah. kan Stek

Untuk menyediakan calon batang Stek adalah potongan batang, akar


atas yaitu diperoleh dari cabang- atau daun yang mempunyai satu ma
cabang pohon induk terpilih, sedang ta atau lebih. Salah satu mata ter
cabang yang diambil harus me sebut diharapkan dapat membentuk
menuhi persyaratan sebagai berikut: batang.
a. Merupakan cabang produksi Berbagai jenis stek dapat digunakan
(tanaman kopi) dan tunas air untuk pembiakan vegetatif, yaitu
(kakao) serta kondisinya sehat. antara lain:

146 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

a. Stek batang, yaitu stek yang terdiri 1). Stek batang


dari potongan batang atau cabang
dengan beberapa mata yang ma Pembiakan atau perbanyakan pada
sing-masing akan menjadi batang tanaman perkebunan tahunan biasa
dan akar baru, yang akhirnya menggunakan cara stek batang.
menjadi bagian tanaman baru. Persyaratan bahan stek batang yaitu
b. Stek mata, yaitu terdiri potongan berupa cabang yang sehat dari
batang atau cabang dengan satu pohon induk, tidak terlalu tua atau
atau beberapa mata yang akan tidak terlalu muda. Alat dan bahan
membentuk batang dan akar baru. yang digunakan adalah gunting stek,
Stek ini akan berangsur mem polybag berisi media, stek tanaman,
busuk, bila tanaman baru telah dan zat hormon (misal Rooton F).
tumbuh. Lihat pada Gambar 4.14
c. Stek daun, yaitu potongan daun
dengan satu atau beberapa mata.
Tiap mata akan membentuk ba
tang dan akar baru. Lihat Gambar
4.13
d. Stek akar, yaitu potongan akar
tinggal dengan satu atau bebe
rapa mata.
Kebaikan/keuntungan cara stek
a. Tanaman baru yang dihasilkan
serupa dengan induknya, sehing
ga dapat melestarikan varietas/
jenis/ klon
b. Merupakan cara perbanyakan ta Gambar 4.13. Stek Pucuk
naman yang sederhana sehingga
mudah dilaksanakan.
c. Perbanyakan tanaman dapat di
laksanakan dengan cepat
d. Mengatasi kesulitan perbanyakan
secara generatif pada tanaman
tertentu.

Keburukan/kerugian cara stek


Tanaman baru yang dihasilkan tidak
memiliki akar tunggang sehingga
perakarannya dangkal/ mudah roboh
Pemilihan stek tergantung pada je
nis tanamannya. Umumnya meng
gunakan stek yang tua, karena lebih [[

tahan terhadap kekeringan. Tetapi


Gambar 4.14 Tahapan Pembiakan
ada jenis tanaman yang meng Secara Stek.
gunakan stek dari bahan tanaman
yang relatif muda.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 147


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Secara garis besar, langkah-langkah d. Cara tepung bahan aktif di campur


perbanyakan stek batang adalah dengan substansi lain, yaitu pang
sebagai berikut: kal stek disentuhkan agar tepung
a. Pilihlah pohon induk yang dike menempel secukupnya.
hendaki sebagai sumber pengam e. Cara penyemprotan dengan larut
bilan stek. an hormon encer terhadap ba
b. Pilihan disesuaikan dengan sifat tang/ cabang.
yang dikehendaki, menurut tujuan
usaha perbanyakan tanaman.
c. Pilihlah cabang dari pohon induk
yang sesuai dengan persyaratan
untuk bahan stek.
d. Stek batang ada yang disertai se
bagian daunnya, agar asimilasi
tetap berlangsung sehingga pem
bentukan akar lebih cepat terjadi.
Akan tetapi daun dapat memper
cepat penguapan, dan untuk me
ngatasi hal ini diusahakan agar
kelembaban udara tetap tinggi
atau apabila penyetekan dilaku
kan di tempat terbuka sebaiknya
daun dibuang ¾ bagian (stek
tanpa daun). Lihat Gambar 4.15 Gambar 4.15. Stek Batang
e. Untuk mempercepat dan menyem
purnakan perakaran, dapat diper
gunakan beberapa zat pengatur 2). Stek daun
pertumbuhan tanaman atau zat
tumbuh (phytohormon). Cara pelaksanaan stek daun yaitu:
a. Pilihlah daun teh, begonia atau
Perlakuan pada stek dapat dilakukan daun cocor bebek yang sudah tua.
dengan menggunakan zat pengatur b. Siapkan stek, bak media pasir,
tumbuh. Zat tumbuh adalah senyawa dan dalam keadaan lembab.
kimia atau bahan lain yang diguna c. Potong daun teh, begonia atau
kan untuk merangsang pertumbuhan daun cocor bebek yang sudah
tanaman. Beberapa zat tumbuh akar tua, kemudian robek/ putuskan
antara lain Rhizopon-A, Rootone-F, tulang daunnya dibeberapa tem
Ethrel dan lain-lain. pat (3-5 sobekan tiap daun)
d. Tanamkan stek pada media pasir,
Cara-cara pemakaian hormon/zat dengan bagian tulang daun yang
tumbuh, antara lain: putus di dalam media.
a. Cara pasta, yang dioleskan pada e. Siramlah, untuk menjaga kelem
pangkal stek baban media stek
b. Cara larutan encer, untuk me
rendam pangkal stek selama be 3). Stek mata
berapa jam, sehingga hormon di
serap stek. Cara pelaksanaan stek mata yaitu:
c. Cara larutan pekat, untuk me a. Pilih batang tebu yang memenuhi
rendam stek beberapa menit syarat
148 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Agribisnis Tanaman Perkebunan

b. Potonglah batang tebu dengan 1 c. Cangkokan jarang menjadi pohon


(satu) atau beberapa mata. yang bagus bentuknya.
Umumnya stek 2 (dua) mata d. Kematian pada cangkokan pada
c. Siapkan media stek, dalam kon umumnya banyak
disi lembab, bila perlu disiram. e. Mencangkok, umumnya banyak
d. Tanamlah stek tebu tersebut pada memakan waktu.
media stek dengan posisi tidur f. Tanaman yang berasal dari cang
dan mata berada di samping. kokan biasanya mudah tumbang,
karena tidak mempunyai akar
4). Stek akar tunggang.

Cara pelaksanaan stek akar yaitu:


a. Ambil akar tinggal, pilih yang se a. Syarat pohon induk
hat dan dalam keadaan tumbuh
b. Sediakan media stek, dalam kon Pohon induk dipilih dengan kriteria:
disi lembab, bila perlu disiram • Tanaman tumbuh subur, sehat/
c. Potonglah akar tinggal tersebut bebas hama dan penyakit
dengan ukuran 4-6 cm. • Produksi buah secara kualitas
d. Tanamkan stek akar tersebut maupun kuantitas baik.
pada media stek, dan jaga kelem • Umur tanaman telah cukup tua,
babannya. minimal telah berbuah 3 (tiga)
kali.
2. Pembiakan Tanaman Secara Syarat batang atau cabang yang
Cangkok akan dicangkok, antara lain:
• Tumbuh tegak (orthotrop)
Mencangkok adalah menumbuhkan • Tempat sayatan yang leluasa,dan
akar pada batang/cabang (orthotrop) diatasnya tidak tumbuh tunas.
atau ranting, sebelum organ tanam • Wiwilan: adalah tunas yang
an dipotong untuk ditanam sebagai tumbuh liar, dekat dengan batang
tanaman baru. pokok sejajar dengan batang
pokok. Tunas ini tidak baik untuk
Keuntungan perbanyakan tanaman
dicangkok karena keturunannya
secara cangkok, antara lain:
akan jelek.
a. Biasanya cepat menghasilkan
buah, karena berasal dari cabang
tanaman yang sudah tua. b. Peralatan mencangkok
b. Sifat-sifat tanaman baru akan
sama dengan tanaman induknya. Peralatan yang digunakan adalah:
• Pisau yang digunakan sebaiknya
Kerugian perbanyakan tanaman se
bersih dan tajam agar tidak me
cara cangkok, antara lain:
ngalami kesulitan dalam pelaksa
a. Mencangkok tidak dapat dilaku naannya.
kan dalam jumlah besar, karena • Tali yang digunakan dapat berupa
tidak semua dahan (cabang) baik plastik, tali karung, atau tali yang
untuk dicangkok. lainnya. Usahakanlah mengguna
b. Bentuk pohon induk akan rusak kan tali yang kuat, agar tali ter
dan produksinya banyak ber sebut tidak putus sebelum per
kurang, karena banyak dahan akaran cangkokan tumbuh.
yang telah diambil (dicangkok)
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 149
Agribisnis Tanaman Perkebunan

• Pembalut, dapat menggunakan dengan pupuk kompos atau pupuk


sabut kelapa atau ijuk, plastik kandang yang telah masak tetapi
yang sudah dilubangi, daun pi kondisinya basah (perbandingan
sang yang telah kering. 1:1) dengan jumlah secukupnya.
Kemudian media dibungkus
c. Media tumbuh cangkok dengan sabut atau plastik ber
lubang. Ikatlah sabut/ plastik di
Media tumbuh yang digunakan untuk bagian atas dan bawah dengan
cangkok adalah tanah halus atau tali secara kuat, bila perlu bagian
pasir halus yang dicampur pupuk tengahnya diikat. Tanah basah
kandang dengan perbandingan 1:1. digunakan untuk merangsang per
Hal ini dimaksudkan: akaran (pertumbuhan akar).
• Kelembaban tetap terjaga 4. Untuk mempercepat pertumbuh
• Pertukaran udara dalam tanah an akar, sebaiknya digunakan
tetap konstan hormon tumbuh akar, misalnya:
• Akar yang sudah tumbuh mudah Rootone-F atau zat tumbuh akar
menembus tanah dan sekaligus yang lain.
• Menyediakan unsur hara bagi 5. Jagalah kelembaban cangkokan
cangkokan dengan melakukan penyiraman
secara teratur terutama bila mu
d. Musim/ waktu mencangkok sim kemarau.

Sebaiknya pencangkokan dilakukan Tahapan kegiatan mencangkok da


pada musim hujan. Dapat juga pat dilihat pada Gambar 4.16.
dilakukan pada musim kemarau,
tetapi harus disiram. Untuk mem
permudah penyiraman, sebaiknya
dipasang kaleng bekas susu yang
sudah dilubangi, dan diletakkan di
atas cangkokan.
Cara mencangkok yaitu setelah ba
tang atau cabang dari pohon induk
terpilih dan semua keperluan men
cangkok telah disiapkan, kemudian
dilakukan tahapan sebagai berikut:
1. Kulit batang atau cabang dikerat
melingkar di dua tempat dengan
jarak bervariasi antara 2-5 cm,
kemudian dikupas/disayat sehing
ga bagian kayunya terlihat.
2. Lendir dan kambiumnya dibuang
atau dibiarkan mengering. Luka
sayatan tersebut dibiarkan 2-3
minggu, terutama jika tanaman
tersebut bergetah Gambar 4 16 Tahapan Mencangkok
3. Setelah luka sayatan kering,
batang atau cabang dibungkus
dengan tanah halus dicampur
150 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Agribisnis Tanaman Perkebunan

3. Pembiakan tanaman secara sam sesuai dengan kriteria yang diingin


bung (Enten) kan yaitu:
• Sistem perakaran kuat.
Menyambung adalah perbanyakan • Tahan terhadap serangan hama
tanaman dengan cara menyambung dan penyakit.
pucuk (batang atas) yang berasal • Tahan terhadap kekurangan air.
dari suatu tanaman induk dengan • Sesuai dengan kondisi setempat.
tanaman lain (batang bawah), sehing
ga membentuk tanaman baru yang Kriteria batang atas
lebih baik produksinya.
Batang atas diambil dari pohon induk
sumber batang atas dengan kriteria
Keuntungan sistem enting /sambung
sebagai berikut:
antara lain:
• Cukup tua, sudah berbuah mi
• Sambungan/enting lebih efisien
nimal 3 kali.
dalam hal waktu dan biaya, dan
• Buah berkualitas (misal lebat,
menghasilkan bibit bermutu lebih
rasa enak) .
cepat, dibandingkan dengan cara
• Sehat dan tidak mudah terkena
okulasi.
serangan hama penyakit.
• Lebih mudah dilaksanakan dari
pada sistem okulasi
b. Peralatan penyambungan
Sedangkan kerugian cara sambung
(enting) yaitu perbanyakan tanaman • Pisau tajam dan bersih (di
dengan cara penyambungan, me usahakan yang tipis).
merlukan bahan pucuk atau cabang • Tali plastik pengikat sambungan.
entres lebih banyak dibandingkan • Kantong plastik es atau plastik
cara okulasi. tipis untuk penutup.
• Gunting pangkas.
Batang atas (entres) akan memberi
kan hasil sesuai dengan sifat induk c. Tahapan proses perbanyakan ta
yang diinginkan. Batang bawah naman secara menyambung
hanyalah sebagai tempat untuk
tumbuh dan mengambil makanan • Pilihlah tanaman batang atas
dari dalam tanah. Oleh sebab itu dan batang bawah sesuai dengan
kriteria pemilihan batang atas dan kriteria.
batang bawah berbeda. • Potonglah pucuk dari pohon induk
yang telah terpilih untuk batang
a. Pengadaan batang bawah dan atas dan buanglah daunnya se
batang atas hingga tersisa sepasang daun.
• Runcingkan bagian bawah dari
Pengadaan batang bawah dan ba batang atas. Atau dengan cara:
tang atas dengan ketentuan sebagai • Menanam biji di dalam polybag,
berikut: sampai umur 3- 8 bulan.
• Memilih cabang yang masih mu
Kriteria batang bawah da, yang besarnya sesuai dengan
batang bawah. Biasanya dipakai
Batang bawah diperoleh dari hasil
yang masih hijau. Hal ini dapat
penyemaian biji (lihat pembiakan
dilihat pada Gambar 4.17.
tanaman dengan biji) dan dipilih
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 151
Agribisnis Tanaman Perkebunan

d. Bentuk-bentuk sambungan
Ada beberapa bentuk sambungan
yang biasa digunakan untuk pembiak
an secara vegetatif yaitu:

1). Sambungan celah/spleet-ent

Penyambungan bentuk celah atau


dikenal dengan istilah spleet ent
yaitu dilakukan dengan memotong
dan membelah batang bawah, dan
menyayat batang atas. Kemudian
batang atas dimasukkan ke dalam
celah pada batang bawah, selanjut
nya diikat dengan tali rafia atau Gambar 4.17.Tahap Penyambungan
plastik. Hal ini dapat dilihat pada
Gambar 4.18

2). Sambungan tempel/plak-ent

Penyambungan bentuk tempel atau


dikenal dengan istilah plak-ent yaitu
dilakukan dengan memotong miring
batang bawah maupun batang atas/
entres. Kemudian batang atas dipadu
kan/ditempelkan dengan batang ba
wah dan diikat dengan tali rafia atau
plastik). Hal ini dapat dilihat pada
Gambar 4.19 Selanjutnya sungkup
plastik di pasang, diikat rapat agar
udara tidak keluar masuk.
Gambar 4.18. Sambungan Celah
Ada banyak jenis tanaman yang
dapat diperbanyak dengan sistem
enting/ sambungan. Semua jenis ta
naman yang dapat diokulasi umum
nya dapat pula dilakukan enting,
seperti kakao, kopi, mangga, jeruk,
blimbing, kedondong dan sebagai
nya. Sistem enting memerlukan ling
kungan yang sejuk dan lembab. Oleh
karena itu diperlukan atap khusus
agar tidak terlalu panas.

Pertautan antara batang bawah dan


batang atas akan melekat menjadi
satu setelah 15-20 hari dari penyam
bungan. Gambar 4.19. Sambungan Tempel

152 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Hasil sambungan yang hidup akan 4. Pembiakan Secara Okulasi


tetap berwarna hijau, sedangkan
sambungan yang mati berwarna co Okulasi adalah perbanyakan tanam
klat kehitaman. an secara vegetatif, melalui cara
regenerasi jaringan, sehingga terjadi
Setelah pertautan antara batang ba pertautan/ penyatuan antara mata
wah dan batang atas melekat, sung tunas (entres) dengan batang bawah
kup plastik dapat dibuka. Setelah tanaman lain. Pertautan tersebut
satu bulan, tali pengikat pertautan akan membentuk tanaman baru yang
dilepas secara hati-hati. Untuk men lebih baik produksinya.
jaga pertautan tidak lepas atau
putus, pertautan sebaiknya tetap di Tahapan pembiakan tanaman secara
ikat dengan selembar tali secara okulasi yaitu dimulai dari pemilihan
renggang. Bibit siap ditanam di la pohon induk sebagi penghasil entres,
pangan setelah 2-3 bulan kemudian. penyiapan entres (calon batang
atas), penyiapan bibit sebagai calon
e. Waktu penyambungan batang bawah.

Waktu yang baik untuk menyambung Dibuat jendela okulasi pada calon
yaitu pada awal musim hujan, ketika batang bawah, disiapkan perisai dari
batang bawah sedang aktif tumbuh. entres, penempelan perisai ke dalam
Penyambungan pada saat musim jendela okulasi, kemudian dilakukan
hujan (ditengah-tengah musim) se pembalutan. Sebagai ilustrasi dapat
ringkali kurang berhasil, karena dilihat Gambar 4.20.
cuaca terlalu basah.

Penyambungan pada akhir musim


hujan, umumnya hasil penyambung
an relatif kurang baik, karena pada
waktu itu pertumbuhan batang ba
wah sudah kurang aktif, meskipun
keadaan curah hujan memungkin
kan.

Apabila penyambungan dilakukan da


lam musim kemarau, maka sebelum
dan sesudah penyambungan, batang
bawah perlu disiram untuk mengaktif
kan pertumbuhan. Selain itu penyam
bungan hanya mungkin dilakukan di
bedengan.
Gambar 4.20. Tahap Okulasi
f. Pemberian naungan

Hasil penyambungan sebaiknya di


beri naungan sehingga intensitas
sinar matahari tinggal 10-20%. Ba
han naungan dapat berupa daun
kelapa, alang-alang atau paranet.
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 153
Agribisnis Tanaman Perkebunan

a. Cara okulasi 3). Cara keratan T

Ada beberapa cara okulasi yaitu: Buatlah keratan mendatar/ horizon


tal pada batang bawah, kemudian
1). Cara forket yang diperbaiki dari tengah-tengah keratan dasar ter
sebut dikerat vertikal ke bawah
Caranya, batang bawah dibuat 2 sehingga terbentuk keratan T.
(dua) buah keratan/goresan sejajar
vertikal berjarak 1,5 cm sepanjang 5 Keratan T pada cabang entres ber
cm, dan bagian atasnya dihubungkan bentuk segitiga dengan alas horison
dengan keratan/ goresan mendatar. tal di atas. Kemudian ditempelkan
Letak tinggi keratan bermacam- pada keratan batang bawah (keratan
macam, misal pada tanaman karet 5 T) lalu dibalut. Cara pembalutan
cm dari permukaan tanah, pada seperti susunan genting agar air
tanaman mangga 10 cm dari per hujan tidak masuk.
mukaan tanah.
b. Hal-hal penting dalam okulasi
Pada bagian entres (cabang) se
belah kanan dan kiri mata, dibuat Sifat tanaman
keratan membujur dengan jarak 10- • Mempunyai akar yang kuat,
15 cm. Bagian tersebut disayat tahan terhadap serangan hama
berikut kayunya dari arah bawah ke dan penyakit yang menyerang
atas, selanjutnya diambil dan diperik bagian akar.
sa matanya. Bagian tanaman ini • Mudah menyesuaikan diri dengan
disebut “perisai”. Kemudian “perisai” lingkungan.
ditempatkan pada jendela batang • Mempunyai kecepatan tumbuh
bawah, sebagian “pita” jendela yang sesuai dengan batang atas
dipotong di bawah mata, selanjutnya • Berbatang kuat
diikat/dibalut dari bawah ke atas • Tidak mengurangi mutu dan
seperti susunan genting agar air jumlah buah pada tanaman baru
hujan tidak masuk. yang terbentuk.

2). Cara tempelan Tanaman yang diambil sebagai


batang atas (entres) hendaknya mem
Buat keratan batang bawah ber punyai sifat:
bentuk persegi panjang ukuran 1,5 • Pertumbuhannya kuat, normal,
cm x 3 cm. Keratan sayatan pada bebas hama dan penyakit.
entres, ukuran dan bentuknya sama • Memiliki sifat agronomis yang
dengan batang bawah, kemudian baik, misalnya; berbuah lebih
dilepas dari kayunya dengan. Meng besar, lebat, rasanya enak, pro
gunakan bagian pangkal pisau duksi daun atau latexnya tinggi.
okulasi sehingga terbentuk “perisai”.
Perisai ditempelkan pada keratan c. Jenis okulasi
persegi panjang pada batang bawah
dan selanjutnya dibalut seperti su Beberapa jenis okulasi adalah:
sunan genting agar air hujan tidak
masuk. 1). Okulasi dini; dilakukan pada saat
batang bawah dan batang atas/

154 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

entres masih muda, kira-kira 3-4 bertangkai daun agar diperoleh


bulan. mata okulasi/ entres yang lebih
banyak. Tetapi cara ini dapat
2). Okulasi hijau; dilakukan pada saat menyebabkan kesehatan tanam
batang bawah sudah lebih tua tetapi an terganggu, kulit menjadi leng
batangnya masih hijau. ket dengan kayu. Dari kayu
okulasi yang baik ini, dipilih mata
3). Okulasi coklat; dilakukan pada yang baik yaitu mata yang timbul
saat batang bawah sudah berwarna jelas, disebut mata prima (istilah
coklat, umurnya sekitar 10-18 bulan. lain mata bagong, mata ketiak)
Jenis okulasi ini biasa dilakukan Mata yang tidak jelas timbulnya
pada tanaman karet. (mata jarum, mata sisik) biasanya
akan lambat tumbuhnya atau
d. Faktor-faktor yang berpengaruh bahkan akan tumbuh bunga.
terhadap keberhasilan okulasi
Selain pemilihan kayu entres dan
Keberhasilan okulasi selain dipenga mata entres yang baik tersebut, pada
ruhi oleh kondisi tanaman, batang saat pengambilan mata okulasi harus
bawah maupun entresnya, juga diiperhatikan supaya mata betul-betul
dipengaruhi oleh: terambil.
• Ketelitian
• Keterampilan pelaksana e. Umur Tanaman
• Kebersihan dalam pelaksanaan
okulasi. Umur tanaman batang bawah dan
• Batang bawah harus dalam batang atas hendaknya sama. Untuk
pertumbuhan aktif, karena dalam ancer-ancernya adalah ukuran ling
keadaan demikian sel kambium kar batang minimal sebesar pensil.
lebih aktif mengadakan pembelah Untuk tanaman karet dengan jenis
an, sehingga pertautan akan ber okulasi hijau, berumur sekitar 6-8
langsung lebih baik. Sebagai bulan, tetapi jenis okulasi coklat,
tandanya adalah keadaan per berumur sekitar 10-18 bulan.
tumbuhan tanaman jika dalam
keadaan flush/ sedang mem 6. Sikap kerja dan kondisi perleng
bentuk daun baru/ muda atau kapan dalam melakukan okulasi
bertunas, okulasi dapat di
lakukan. • Pisau okulasi harus tajam, bersih
• Sel-sel kulit batang harus cukup dan tidak boleh dipakai untuk
mengandung air, sehingga tidak keperluan lainnya, agar kesehat
terjadi kerusakan sel kulit pada an tanaman dapat terjamin.
saat diokulasi, sebagai indikator • Kain lap dan pita pembalut dalam
kulit mudah dikelupas. Karena itu, keadaan bersih.
okulasi sebaiknya dilaksanakan • Bekerja cepat
pada awal musim hujan atau pada • Kambium jangan dibiarkan terbu
saat kandungan air tanahnya ka terlalu lama
cukup. • Bidang luka pada tanaman tidak
• Kayu entres yang digunakan ha boleh kotor
rus bermutu baik yaitu berwarna • Diusahakan supaya kambium me
coklat, tidak terlalu tua dan juga lekat baik menjadi satu dengan
tidak muda, sudah tidak lainnya.
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 155
Agribisnis Tanaman Perkebunan

• Dalam penempelan diusahakan Tugas Penyelesaian Masalah


tidak terjadi gesekan atau pene
kanan yang mempengaruhi kam Bila Anda baru pertama kali me
bium dari tanaman. lakukan praktik pembiakan tanaman
• Perisai diambil dari cabang- secara cangkok, sering yang dilukai
cabang yang tidak terlalu tua dan hanya sebatas kulitnya saja. Sedang
terlalu muda, hal ini disesuaikan kan pembiakan secara okulasi lebih
dengan jenis okulasi yang dilaksa sulit dibandingkan pembiakan secara
nakan. cangkok.
• Pohon batang bawah dan batang
atas harus dalam keadaan tum 1. Apakah cara pencangkokan ter
buh (flush) atau sudah berdaun sebut di atas dapat berhasil?
tua. 2. Tindakan apa yang harus Anda
• Penempelan mata tunas diusaha lakukan agar pencangkokan ter
kan tidak terbalik sebut di atas berhasil?
3. Dalam praktik sehari-hari, sering
Tugas Aplikasi Konsep kita melihat masyarakat melaku
kan pembiakan/ perbanyakan
Lakukan pengamatan di sekitar tanaman secara cangkok tetapi
lokasi Anda dan catatlah kegiatan tidak tumbuh akar. Dari kasus
sebagai berikut: tersebut apa yang dapat Anda
1. Adakah masyarakat di sekitar jelaskan kemungkinan-kemung
sekolah Anda melakukan pem kinan sebagai penyebab ke
biakan tanaman secara vegetatif? gagalan dalam melakukan pe
Bila ada, berapa jumlah orang kerjaan mencangkok tanaman.
yang menekuni hal tersebut? 4. Apa yang dapat Anda lakukan
2. Metode atau cara pembiakan bila cabang yang akan dicangkok
vegetatif manakah yang banyak bergetah ?
dilakukan masyarakat ? 5. Bila Anda membeli bibit asal
3. Adakah perbedaan cara pem okulasi, tanda apakah yang dapat
biakan vegetatif yang mereka Anda gunakan sebagai pedoman
lakukan dengan teori tersebut di bahwa okulasi tersebut berhasil?
atas? Sebutkan perbedaannya! 6. Bila Anda membuat jendela
4. Lakukan praktik pembiakan vege okulasi pada karet, sering keluar
tatif secara stek, cangkok, dan getah. Apa pengaruhnya ter
okulasi dengan menggunakan hadap okulasi dan bagaimana
bahan tanam yang ada di daerah tindakan mengatasinya.
setempat. 7. Lakukanlah penyiapan mata
5. Mengapa dalam okulasi diperlu tunas dari entres. Jelaskan
kan ukuran besar yang sama pengalaman tersebut.
antara batang atas dan batang 8. Lakukanlah penempelan mata
bawah? tunas dan pengikatan. Jelaskan
6. Pembiakan secara vegetatif de pengalaman tersebut.
ngan stek relatif lebih sederhana
dari pada okulasi? Jelaskan!

156 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

4.8. Pemeliharaan Bibit Hasil disemaikan, tumbuh menjadi ke


Pembiakan Tanaman Se cambah, sampai menjadi bibit
tanaman, sangat memerlukan air.
cara Generatif dan Vege
tatif
Untuk mendapatkan pertumbuhan
dan perkembangan bibit yang baik
yaitu diperlukan air penyiraman.
Pemeliharaan bibit hasil pembiakan
Penyiraman bibit dilakukan minimal
tanaman secara generatif dan
satu sampai dua kali dalam sehari,
vegetatif yaitu mencakup kegiatan
terutama bila tidak ada hujan.
penyiraman, penyiangan, pemupuk
Penyiraman sebaiknya dilakukan
an, pengendalian hama dan pe
pada waktu sore hari, agar air lebih
nyakit, dan pengaturan naungan.
lama tersedia dalam tanah dan bibit
Pekerjaan pemeliharaan merupakan
terhindar dari layu. Penyiraman bibit
penentu keberhasilan proses pem
dapat menggunakan gembor, selang
bibitan. Karena itu, pekerjaan pemeli
atau irigasi pengkabutan.
haraan harus dilakukan secara
teratur dan tepat waktu. Dengan
demikian akan diperoleh bibit yang 4.8.2. Penyiangan
tumbuh normal dan sehat.

4.8.1. Penyiraman Setelah beberapa minggu dari


persemaian pemeliharaan, baik da
lam bentuk bedengan langsung atau
Sejak benih disemaikan di bedengan dalam bentuk polybag, biasanya
perkecambahan, air merupakan fak ditumbuhi rumput-rumput penggang
tor utama yang berpengaruh ter gu (atau disebut gulma). Karena itu
hadap proses fisiologis benih hingga diperlukan penyiangan.
menjadi kecambah (tanaman mini).
Kemudian bertambahnya waktu dan Penyiangan pada prinsipnya adalah
umur kecambah, berubah menjadi membuang rumput-rumput peng
tanaman kecil dengan bagian-bagian ganggu yang tumbuh di antara
tanaman semakin lengkap. (daun, semaian atau bibit. Kehadiran gulma
batang, cabang, dan akar).Tanaman dapat menimbulkan persaingan
kecil tersebut dikenal dengan nama dengan bibit, dalam hal perolehan
bibit . air, hara, oksigen dan sinar matahari.
Karena itu, diperlukan tindakan pe
Bibit tanaman secara terus menerus ngendalian gulma. Penyiangan pada
mengalami proses fisiologi yaitu areal pembibiitan biasa dilakukan
fotosintesis yang menghasilkan se dengan mencabut gulma dengan
nyawa karbohidrat (zat gula). Dalam tangan langsung. Bila diperlukan,
proses fotosintesis sangat diperlukan dapat menggunakan koret, cangkul,
adanya air (H2O), kemudian ber atau alat lainnya.
gabung dengan CO2 dan bantuan
cahaya matahari .serta klorofil maka 4.8.3. Pemupukan
dihasilkan senyawa karbohidrat.
Memperhatikan penjelasan di atas,
Pemupukan bibit tanaman dimaksud
dapat dinyatakan bahwa mulai benih
kan untuk menyediakan unsur hara
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 157
Agribisnis Tanaman Perkebunan

yang cukup bagi pertumbuhan dan raman, sehingga terhindar dari ter
perkembangan bibit. Pupuk yang bakarnya daun.
diberikan terutama pupuk Nitrogen
(N), Posfat, (P) dan Kalium (K). Sedangkan pemupukan pada Main-
nursery (pembibitan utama) dilaku
kan pada permukaan tanah dalam
Dosis pupuk dan frekuensi (berapa
polybag dengan jarak 5-8 cm dari
kali) pemupukan dilakukan, tergan
bibit dan tidak boleh mengenai daun.
tung jenis tanaman, umur bibit, dan
Setelah bibit berumur 12 bulan,
lama bibit dipelihara. Pemupukan
pemupukan dapat disebar merata di
bibit tanaman dapat dilakukan de
polybag. Pemupukan terus dilakukan
ngan bermacam cara yaitu:
hingga satu minggu sebelum dilaku
a. Pupuk dilarutkan dalam air, ke kan transpanting/pemindahan bibit ke
mudian disiramkan di permukaan lapangan.
media tumbuh bibit tanaman.
b. Pupuk ditempatkan dalam jalur 4.8.4. Pengendalian Hama dan
yang dibuat di antara barisan bibit Penyakit pada Bibit
pada bedengan
c. Pupuk diberikan dalam lubang
atau parit untuk setiap bibit Pengendalian hama dan penyakit.
d. Pupuk diberikan secara ditabur dilakukan untuk perlindungan bibit
kan secara merata tanaman sehingga pertumbuhan dan
perkembangan bibit normal. Gang
guan hama dan penyakit dapat
Contoh pemupukan pada bibit tanam mengakibatkan bibit rusak dan mati.
an kelapa sawit adalah sebagai Pengendalian hama dan penyakit
berikut: harus dilakukan secara bijaksana
Jenis pupuk yang digunakan adalah menggunakan beberapa metoda
urea, NPK majemuk 15:15:6:4. Pada yaitu fisik, mekanis, dan kimia.
saat transplanting dari pre-nursery ke
main nursery, biasanya mengalami Pengendalian hama dan penyakit
stress menjadi agak layu dan ke yaitu diawali dengan pemeriksaan
kuningan. Karena itu, bibit di semprot bibit tanaman yang terserang. Dari
dengan larutan 8 g Urea dalam 15 hasil pemeriksaan/pemantauan di
liter air untuk 100 bibit. Pupuk daun lapangan, ditetapkan perlu atau
yang digunakan sebagai suplemen tidaknya pengendalian hama dan
adalah atonik yang. diberikan pada penyakit secara kimia. Dianjurkan
saat pre nusery dengan dosis 1 sedapat mungkin menggunakan me
ml/liter air untuk 100 bibit. tode fisik, mekanis, dan terakhir
kimia. Pengendalian hama dan pe
nyakit secara fisik yaitu dengan
Pemupukan pada tahap pre-nursery menggunakan alat perangkap (trap
dilakukan umur 0-3 bulan. Pupuk ping). Secara biologis, perangkap
daun dapat diberikan dengan pe hama dapat dilakukan dengan
nyemprotan, bila daun pertama menanam tanaman inang hama
sudah tampak kaku. Rotasi pemu pemakan ulat daun kelapa sawit di
pukan tiap minggu sekali dengan pinggir blok pembibitan kelapa sawit.
dosis sama. Setelah dilakukan Contoh tanaman bunga Turnera
pemupukan, sorenya dilakukan penyi subulata.
158 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Agribisnis Tanaman Perkebunan

Kemudian pengendalian hama dan matahari relatif sedikit, kemudian


penyakit secara mekanis antara lain secara berangsur-angsur meningkat
dengan merompes/ mengambil kebutuhannya. Karena itu, pengatur
bagian bibit tanaman yang rusak, an naungan pada bedengan pem
atau mengutip serangga hama atau bibitan dilakukan dengan mengurangi
menggunakan alat pemukul serang naungan atau mengatur lama waktu
ga hama. naungan terbuka secara bertahap
yaitu mulai dibuka 25%, 50%, 75%,
Pengendalian hama dan penyakit
dan 100%. Dengan demikian bibit
secara kimia yaitu menggunakan
tanaman akan menerima cahaya
pestisida. Berbagai macam pestisida matahari secara berangsur-angsur
antara lain yaitu: hingga mencapai 100 %. Sehingga
a. Insektisida, untuk mengendalikan bibit tanaman siap dipindahkan ke
hama yang tergolong ke dalam lapangan.
insekta.
b. Rodentisida, untuk mengendali Tugas Aplikasi Konsep
kan hama yang tergolong bi
natang pengerat seperti tikus 1. Lakukanlah pemeliharaan bibit ta
c. Fungisida, untuk mengendalikan naman sesuai kondisi dan po ten
penyakit yang disebabkan oleh si daerah masing-masing, yaitu
fungi/ cendawan meliputi:
d. Bacterisida, untuk mengendalikan • Penyiraman
penyakit yang disebabkan oleh • Penyiangan
bakteri. • Pemupukan
e. Nematisida, untuk mengendali kan • Pengendalian hama secara
penyakit yang disebabkan oleh fisik dan mekanis serta kimia
nematoda. (bila perlu)
f. Acearisida, untuk mengendalikan 2. Catatlah pengalaman kerja dalam
hama dari golongan tungau/ melakukan pemeliharaan bibit ta
Acasin naman.
g. Herbisida, untuk mengendalikan
rumput-rumput pengganggu atau
Tugas Penyelesain Masalah
disebut gulma
1. Apa yang harus Anda lakukan
4.8.5. Pengaturan Naungan jika tanaman tampak layu, se
dangkan instalasi penyiraman
terjadi gangguan.
Cahaya matahari merupakan salah 2. Apa yang terjadi jika pemupukan
satu faktor tumbuh yang sangat over dosis. Karena itu, dosis pe
penting bagi tanaman. Artinya untuk mupukan harus diberikan secara
pertumbuhan dan perkembangan tepat. Jelaskan!
tanaman sangat memerlukan cahaya 3. Naungan pembibitan perlu diatur
matahari. Kebutuhan cahaya mata sesuai umur bibit tanaman. Me
hari bagi tanaman adalah tidak ngapa demikian? Jelaskan!
sama, misalnya bibit tanaman yang
masih muda memerlukan cahaya

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 159

Anda mungkin juga menyukai