PENDAHULUAN
revolusi industri.
dengan jenis yang sama. Teknologi perbanyakan bahan tanam adalah suatu
sifat genetik dan fisik pada benih. Hal ini meliputi pengembangan varietas,
dari beberapa ahli. Menurut ahli fisiologi tumbuhan benih merupakan ovul
yang telah matang dan di dalamnya terdapat embrio dan endosperm serta
dilindungi oleh kulit biji. Benih ditinjau dari sudut biologi merupakan
miniatur suatu tanaman yang membawa gen untuk dapat diteruskan kepada
sini bisa berupa daun, ranting, cabang, batang, akar, biji, umbi, dan
struktur benih sebagai hasil dari pembelahan sel, ekspansi, dan diferensiasi
(Bareke, 2018). Jadi menurut Bareke, Biji adalah organ tumbuhan yang
dalam kotiledon dan jaringan endosperm. Pada bagian radikula dan epikotil
yang akan membentuk akar. Pada bagian epikotil batang dan daun akan
cadangan makanan dapat diserap embrio ketika biji sudah masak Sedangkan
pada biji dikotil memiliki struktur antara lain hilus tidak jelas, cadangan
makan dapat diserap dan dicerna embrio sebelum biji masak. Semua nutrisi
akan tersimpan dalam kotiledon yang membesar. Pada bagian radikula akan
muncul akar, hipokotil pada bagian batang bawah dan epikotil ke daun dan
dapat membandingkan pengujian kadar air benih pada berbagai benih baik
benih dan mendapatkan mutu benih. Benih dengan metode uji daya
kecambah secara langsung dengan substrat kertas merang dan metode uji
Tujuan dari praktikum uji vigor benih dengan NaCl yaitu agar
simpan benih, dan memenuhi apakah nilai daya berkecambah benih telah
Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji.
berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar
kotiledon dan membawa serta kotiledon dan plumula ke atas permukaan tanah.
tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di dalam kulit biji dibawah permukaan
tanah.
Kecambah normal merupakan kecambah yang telah muncul akar primer dan
akar sekunder dengan plumula yang telah berkembang dengan baik serta memiliki
dua daun yang terlepasdari kulit benih. Kecambah normal haruslah tidak terdapat
Kecambah abnormal yaitu Kecambah yang rusak tanpa kotiledon, embrio yang
pecah, dan akar primer yang pendek. Kecambah yang bentuknya cacat,
Kadar air benih yang tinggi merupakan penyebab utama yang dapat
pada kondisi simpan kadar air benih 8% dapat membantu mencegah peningkatan
signifikan pada kelembaban relatif yang lebih tinggi dan pada akhirnya akan
pada kadar air benih lebih tinggi (dalam kondisi 14%) tidak direkomendasikan
organisasi struktur membran sel serta peningkatan sintesis enzim dalam persiapan
fisik dan fisiologis. Pengujian mutu fisik bertujuan untuk mengetahui kondisi
penampilan fisik benih seperti kadar air, warna, kesegaran, kebersihan, ukuran
/berat dan keseragaman benih. Pengujian laboratorium mutu fisiologis bertujuan
untuk mengetahui daya hidup (viabilitas), daya kecambah, daya tumbuh, kekuatan
kondisi sub optimum. Mutu fisiologis benih selama di lapangan dipengaruhi oleh
beberapa hal di antaranya adalah ketersediaan unsur hara, air, infeksi penyakit
selama stadia pengisian biji, deraan cuaca (hujan) selama pemasakan biji hingga
Tanaman induk yang memiliki pertumbuhan optimum baik pada fase vegetatif
maupun generatif akan menghasilkan benih dengan mutu fisik dan mutu fisiologis
yang prima.
BAB III. METODE PRAKTIKUM
vigor dan viabilitas. Yang dilaksanakan setiap hari Selasa, mulai tanggal
cawan petri, gelas air mineral, kapas, pinset, bak perkecambahan, kertas
matakuliah Ilmu dan Teknologi Benih adalah benih padi (Oriza Sativa),
bawang merah (Alium cepa L), biji kakao (Theobroma cocoa), air
setiap biji yang akan diamati pada cawan petri. Setelah itu di amati dengan
dengan larutan NaCl. Setiap hari diamati benih normal dan tidak normal
cutter lalu diletakkan pada wadah yang telah diberi label kemudian
rumus:
berat benih awal−berat benih akhir
Kadar air (%) = x 100%
berat benih awal
air meresap. Menanam benih diatas lembar substrat dengan pinset, Untuk
petridish atau cawan plastik yang telah ditanami benih tersebut dalam
dibasahi NaCl konsentrasi 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8%, 1%. Tutup substrat
yang telah ditanami benih dengan lembaran substrat lain dan digulung,
dengan ukuran yang sama disiapkan, setelah itu 4 lembar kertas merang
4.1. Hasil
Parameter
Perlakuan
DB KB PTM
Uji diatas kertas UDK 64% 5,9 80%
Uji Kertas di gulung UKD 58% 3,52 78%
Tabel 4. Rata-rata potensi tumbuh maksimu (%) pada uji kertas digulung
Ulangan potensi tumbuh maksimum (%) Rata-Rata
Perlakuan
I II III IV V (%)
Kontrol 98 78 100 94 94 92,8
0,2% 94 100 93 98 100 97
0,4% 98 98 98 96 97,5
0,6% 94 76 100 98 94 92,4
0,8% 86 86
1% 0
4.2. Pembahasan
dapat diketahui bahawa struktur pada benih terdiri dari 2 struktur benih
yaitu benih dikotil dan struktur benih monokotil. Pada struktur benih
koleorhiza. Namun terdapat perbedaan dari kedua biji tersebut yaitu biji
dikotil memiliki keeping dua atau lebih, sedangkan pada biji benih
oleh koleoptil dan radikula koleorhiza. Dan pada tipe pekecambahan pada
Dari data pengamatan kecamba normal dan abnormal pada tabel, benih
padi yang tergolong kecambah normal yaitu padi yang tumbuh dengan
akar primer yang panjang dan telah terdapat daun pertama ataupun masih
Ciri benih normal adalah memiliki akar primer yang kuat dan
benih segar tidak tumbuh adalah benih yang tidak tumbuh sampai akhir dari
normal. Benih jenis ini mampu menyerap air selama proses pengujian tetapi
air benih padi 31,002 %, persen Kadar Air benih kakao didapatkan 47,34
%, persen kadar air jagung yaitu 25,5 % dan persen Kadar Air benih
jagung (Zea mays) termasuk benih ortodoks karna memiliki kadar air
rendah dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Benih ortodoks adalah benih yang dapat disimpan lama, kadar air
dapat diturunkan sampai di bawah 15%, dan dapat disimpan pada suhu
2017).
Diatas Kertas) dan UKD (Uji Kertas Digulung) didapatkan nilai daya
metode Uji Diatas Kertas dan tingkat potensi tumbuh maksimum yang
mutu benih sebelum ditanam, maka pengujian mutu benih harus dilakukan
tertinggi yaitu pada konsentrasi NaCl 0,6% dengan nilai rata-rata 67,8%
dan daya kecambah yang rendah yaitu pada konsentrasi 0,8% dengan
nilai rata- rata yang diperoleh yaitu 86%. Sedangkan hasil pertumbuhan
pemberian garam dapur dapat menekan tingkat vigor benih padi yang
5.1. Kesimpulan
1.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Prosesing Terhadap Mutu Fisik dan Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine
Britannica,T.EditorsofEncyclopaedia.(2021).Cotyledon.https://
Endang, 2017. Indentifikasi sifat benih kawista (feronia limonia (L.) swingle)
Terhadap Viabilitas Dan Vigor Benih Padi Sawah (Oryzae sativa L.). Jurnal
Mardiyanto, T. C., Pangestuti, R., Prayudi, B., & Endrasari, R. (2017). Persepsi
Petani Terhadap Inovasi Produksi Umbi Mini Bawanng Merah Asal Biji
Ningsih ., I Gusti Ngurah raka., I ketut siadi., dan Wirya. 2018. Pengujian mutu
(Oryza sativa L.) Varietas Lokal SiGadis Hasil Iradiasi Sinar Gamma.
Sundari T, Hapsari RT. 2017. Pengawalan Mutu Benih Kedelai. Malang (ID):
LAMPIRAN
Percobaan I. Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan
10−0,8823
¿ ×100 %
10
¿ 91,177 %
10−5,4732
¿ × 100 %
10
¿ 45,268 %
10−8,6701
¿ × 100 %
10
¿ 13,299%
34
¿ × 100 %
50
¿ 68%
jumlah kecambahnormal
DB ( Agt 1−kel 2)= × 100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
29
¿ ×100 %
50
¿ 58%
46
¿ ×100 %
50
¿ 92%
jumlah kecambahnormal
DB ( Agt 1−kel 4 )= × 100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
44
¿ ×100 %
50
¿ 88 %
jumlah kecambahnormal
DB ( Agt 1−kel 5)= × 100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
39
¿ ×100 %
50
¿ 78%
50
¿ ×100 %
50
¿ 100%
jumlah benihberkecambah
PTM ( Agt 1−1 kel 2)= × 100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
39
¿ ×100 %
50
¿ 78%
50
¿ ×100 %
50
¿ 100%
jumlah benihberkecambah
PTM ( Agt 1−kel 4)= ×100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
50
¿ ×100 %
50
¿ 100%
47
¿ ×100 %
50
¿ 94 %
N 1. T 1+ N 2.T 2+ N 3. T 3+ N 4.T 4+ N 5. T 5+ N 6. T 6+ N 7. T 7
+ N 9. T 9+ N 10. T 10+ N 11. T 11+ N 12. T 12+ N 13.T 13+ N 14.T 1
KM (Agt 1−kel 1)=
jumlah b enih yang di kecambahkan
¿ 1 ,5
N 1. T 1+ N 2.T 2+ N 3. T 3+ N 4.T 4+ N 5. T 5+ N 6. T 6+ N 7. T 7
+ N 9. T 9+ N 10. T 10+ N 11. T 11+ N 12. T 12+ N 13.T 13+ N 14.T 1
KM (Agt 1−kel 2)=
jumlah benih yang di kecambahkan
¿ 3 , 52
N 1. T 1+ N 2. T 2+ N 3.T 3+ N 4.T 4 + N 5. T 5+ N 6. T 6+ N 7. T 7
+ N 9. T 9+ N 10. T 10+ N 11. T 11+ N 12.T 12+ N 13. T 13+ N 14.T 1
KM (Agt 1−kel 3)=
jumlah benih yang di kecambahkan
0.1+0.2+23.3+27.4 + DST
¿
50
¿ 3 , 54
N 1. T 1+ N 2.T 2+ N 3. T 3+ N 4.T 4+ N 5. T 5+ N 6. T 6+ N 7. T
+ N 9. T 9+ N 10. T 10+ N 11. T 11+ N 12. T 12+ N 13.T 13+ N 14.T 1
KM (Ag t 1−kel 4)=
jumlah benih yang di kecambahka n
¿ 3 , 04
N 1. T 1+ N 2.T 2+ N 3. T 3+ N 4.T 4+ N 5. T 5+ N 6. T 6+ N 7. T
+ N 9. T 9+ N 10. T 10+ N 11. T 11+ N 12. T 12+ N 13. T 13+ N 14.T 1
KM (Agt 1−kel 5)=
jumlah benih yang di kecambahkan
¿ 3,3829
jumlah kecambahnormal
DB ( Agt 2−kel 1)= × 100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
38
¿ ×100 %
50
¿ 76 %
jumlah kecambahnormal
DB ( Agt 2−kel 2)= × 100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
41
¿ × 100 %
50
¿ 82%
36
¿ ×100 %
50
¿ 72%
45
¿ × 100 %
50
¿ 90 %
27
¿ × 100 %
50
¿ 54 %
jumlah benihberkecambah
PTM ( Agt 2−kel 1)= ×100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
46
¿ ×100 %
50
¿ 92%
jumlah benihberkecambah
PTM ( Agt 2−kel 2)= ×100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
50
¿ ×100 %
50
¿ 100%
45
¿ × 100 %
50
¿ 90 %
jumlah benihberkecambah
PTM ( Agt 2−kel 4)= ×100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
48
¿ × 100 %
50
¿ 96 %
48
¿ × 10 0 %
50
¿ 96 %
3d. Perhitungan Kecepatan Berkecambah
¿ 3 , 14
¿ 2 , 84
0.1+0.2+23.3+27.4 + DST
¿
50
¿ 3 , 54
¿ 5 , 14
N 1.T 1+ N 2. T 2+ N 3. T 3+ N 4. T 4+ N 5. T 5+ N 6.T 6+ N 7.T 7
+ N 9. T 9+ N 10.T 10+ N 11. T 11+ N 12. T 12+ N 13. T 13+ N 14. T 14
KB ( Agt 2−kel 5)=
jumlah benih yang di kecambahkan
¿3,2
29
¿ ×100 %
50
¿ 58%
22
¿ ×100 %
50
¿ 44 %
7
¿ ×100 %
50
¿ 14 %
jumlah kecambah normal
DB ( Agt 3−2 kel 4 )= ×100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
31
¿ ×100 %
50
¿ 62%
38
¿ ×100 %
50
¿ 76 %
50
¿ ×100 %
50
¿ 100%
49
¿ × 100 %
50
¿ 98 %
¿ 92%
50
¿ ×100 %
50
¿ 100%
47
¿ ×100 %
50
¿ 94 %
N 1. T 1+ N 2. T 2+ N 3.T 3+ N 4.T 4 + N 5. T 5+ N 6. T 6+ N 7. T 7
+ N 9. T 9+ N 10. T 10+ N 11. T 11+ N 12.T 12+ N 13. T 13+ N 14.T 1
KM (Agt 3−kel 1)=
jumlah benih yang di kecambahkan
24.3+26.4+ DST
¿
50
¿ 3 , 52
N 1. T 1+ N 2. T 2+ N 3.T 3+ N 4. T 4 + N 5.T 5+ N 6. T 6 + N 7. T 7
+ N 9.T 9+ N 10.T 10+ N 11. T 11+ N 12.T 12+ N 13. T 13+ N 14.T 1
KM (Agt 3−kel 2)=
jumlah benih yang dikecambahkan
2.3+46.4 + DST
¿
50
¿3,8
20.5+26.6+ DST
¿
50
¿ 5 , 12
N 1. T 1+ N 2. T 2+ N 3.T 3+ N 4. T 4 + N 5.T 5+ N 6. T 6 + N 7. T
+ N 9.T 9+ N 10.T 10+ N 11. T 11+ N 12.T 12+ N 13. T 13+ N 14.T 1
KM (Agt 3−kel 4 )=
jumlah benih yang dikecambahkan
31.3+ DST
¿
50
¿ 1 , 86
22.3+25.4+ DST
¿
50
¿ 3 , 32
29
¿ ×100 %
50
¿ 58%
26
¿ × 100 %
50
¿ 56 %
30
¿ ×100 %
50
¿ 60%
36
¿ ×100 %
50
¿ 72%
43
¿ × 100 %
50
¿ 86 %
41
¿ × 100 %
50
¿ 82%
jumlah benihberkecambah
PTM ( Agt 4−kel 2)= ×100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
32
¿ ×100 %
50
¿ 64 %
47
¿ ×100 %
50
¿ 94 %
jumlah benihberkecamba h
PTM ( Agt 4−kel 4)= ×100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
50
¿ ×100 %
50
¿ 100%
50
¿ ×100 %
50
¿ 100%
N 1. T 1+ N 2.T 2+ N 3. T 3+ N 4.T 4+ N 5. T 5+ N 6. T 6+ N 7. T
+ N 9. T 9+ N 10. T 10+ N 11. T 11+ N 12. T 12+ N 13.T 13+ N 14.T 1
KM (Agt 4−kel 1)=
jumlah benih yang di kecambahkan
¿ 4 , 48
N 1. T 1+ N 2.T 2+ N 3. T 3+ N 4.T 4+ N 5. T 5+ N 6. T 6+ N 7. T
+ N 9. T 9+ N 10. T 10+ N 11. T 11+ N 12. T 12+ N 13. T 13+ N 14.T 1
KM (Agt 4−kel 2)=
jumlah benih yang di kecambahkan
¿ 4 ,56
N 1. T 1+ N 2. T 2+ N 3.T 3+ N 4. T 4 + N 5.T 5+ N 6. T 6 + N 7. T
+ N 9.T 9+ N 10.T 10+ N 11. T 11+ N 12.T 12+ N 13. T 13+ N 14.T 1
KM (Ag t 4−kel 3)=
jumlah benih yang di kecambahka n
9.3+38.4+ DST
¿
50
¿ 3 , 58
N 1. T 1+ N 2.T 2+ N 3. T 3+ N 4.T 4+ N 5. T 5+ N 6. T 6+ N 7. T
+ N 9. T 9+ N 10. T 10+ N 11. T 11+ N 12. T 12+ N 13.T 13+ N 14.T 1
KM (Agt 4−kel 4)=
jumlah benih yang di kecambahkan
¿ 5 , 58
36
¿ ×100 %
50
¿ 78%
46
¿ ×100 %
50
¿ 92%
1
¿ ×100 %
50
¿ 2%
11
¿ ×100 %
50
¿ 22%
21
¿ ×100 %
50
¿ 42 %
46
¿ ×100 %
50
¿ 92%
46
¿ ×100 %
50
¿ 92%
jumlah benih berkecambah
PTM ( Agt 5−kel 3)= × 100 %
jumlah benih yang di kecambahkan
25
¿ ×100 %
50
¿ 50%
43
¿ × 100 %
50
¿ 86 %
30
¿ ×100 %
50
¿ 60%
¿ 4 , 82
N 1. T 1+ N 2. T 2+ N 3.T 3+ N 4. T 4 + N 5.T 5+ N 6. T 6 + N 7. T 7
+ N 9.T 9+ N 10. T 10+ N 11. T 11+ N 12.T 12+ N 13. T 13+ N 14.T 1
KM (Agt 5−kel 2)=
jumlah benih yang dikecambahkan
29.5+9.6+1.7 +3.8+7.13+ DST
¿
50
¿6,6
¿3,3
N 1. T 1+ N 2. T 2+ N 3.T 3+ N 4. T 4 + N 5.T 5+ N 6. T 6+ N 7. T
+ N 9. T 9+ N 10. T 10+ N 11. T 11+ N 12.T 12+ N 13. T 13+ N 14.T 1
KM (Agt 5−kel 4 )=
jumlah benih yang dikecambahkan
¿ 6 , 22
¿ 4 , 34
¿ 50%
12
¿ ×100 %
50
¿ 24 %
35
¿ ×100 %
50
¿ 70%
jumlah benihberkecambah
TM ( Agt 6−kel2)= ×100 %
jumlah benih yang dikecambahkan
41
¿ × 100 %
50
¿ 82%
¿4 ,3
BIODATA PENYUSUN