Anda di halaman 1dari 7

Nama : Linda Lestari

NIM : E1A019054

Kelas : A/III

Mata Kuliah : Budidaya Tanaman

REPRODUKSI DAN PEMBIAKAN TANAMAN

TUGAS MANDIRI :

PETUNJUK

A. Pelajari dengan baikfile yang diberikan.B.


B. Bekerjalah dengan baik dan focus sesuai dengan permintaan tugas
C. Kumpulkan melalui ketua tingkat Hari Rabu 18 November 2020 (pkl 22.00). Ketua tingkat
email ke : lzulkifli@yahoo.com

TUGAS :

1. Harus kerja mandiri agar mendapatkan hikmah dalam belajar untuk bekal selanjutnya (tidak
boleh mengcopy paste punya temannya). Tuhan Yang Maha Kuasa Maha Mengetahui apa
yang kita lakukan.
2. Buatlah ringkasan maksimum 3 halaman berdasarkan bahan bacaan (1 spasi)
3. Buat PETA KONSEPnya
4. Lanjutkan dengan membuat masing-masing 5 pertanyaan Multiple Choice /pilihan ganda
(dengan 5 option : A, B, C, D, dan E pada setiap pertanyaan). Jangan lupa sertakan kunci
jawabannya.
5. Selanjutnya buat 1soal assay yang paling baik menurut anda dan disertai jawabannya.
=================&&&&&&&&&&&&&&===================
Jawaban
1. Baik pak
2. REPRODUKSI DAN PEMBIAKAN TANAMAN
Reproduksi/perkembangbiakan merupakan proses biologis suatu individu untuk
menghasilkan individu baru yang sama dengan induknya.
5.1. Reproduksi/Perbanyakan Secara Generatif
5.1.1. Lingkaran Hidup Tanamam
Lingkaran hidup tanaman dari keseluruhan tahapan siklus hidup sesungguhnya terdiri atas
rentetan peristiwa perkembangbiakan yang menyangkut pergantian tahap-tahap diploid dan
haploid seperti terlihat pada lingkaran hidup jagung.
Pada tanaman berbiji, tahap atau generasi sporofit adalah dominan dan berdikari, sedangkan
generasi gametofitik sangatlah singkat, tidak berdikari dan memarasit sporofitnya. Keadaan
tersebut merupakan kebalikan dari tanaman-tanaman primitif atau tanaman tingkat rendah
seperti pakis dan lumut. Pada tanaman tingkat tinggi, gamet jantan atau tepung sari/spora
terbentuk pada anther dan biasanya terdiri atas dua inti spema dan sebuah inti tabung.
Gametofit betina terbentuk pada bagian ovary yang khusus, disebut ovule. Walaupun
terdapat berbagai pola, gamet betina yang berkembang biasanya terdiri atas delapan inti dan
dikenal sebagai kantong embrio.
5.1.2. Penyerbukan dan Pembuahan
Biji terbentuk dari penyerbukan dan pembuahan, kecuali biji apomiktif terbentuk tanpa ada
pembuahan. Penyerbukan adalah peristiwa menempelnya serbuk sari ke kepala putik,
sedangkan pembuahan adalah bersatunya sel kelamin jantan dan betina.
Berdasarkan strukturnya, bunga pada tanaman dapat dikelompokkan menjadi:
1. Bunga lengkap, yaitu bunga yang 2. Bunga tidak lengkap, yaitu bunga
memiliki dua organ seks dan dua yang tidak memiliki satu dari
perhiasan bunga . Contoh tanaman keempat bagian bunga lengkap.
yang memiliki bunga lengkap antara Contohnya, bunga tanaman padi dan
lain ubi jalar, ubi kayu, kacang papaya betina.
tanah, cabai, mangga, dan jambu biji.
5.1.3. Struktur Biji
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lapisan testa dibedakan menjadi sarkotesta, sklerotesta dan
endotesta. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi selama
pembentukan biji berlangsung. Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara
yang diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya.
5.1.4. Perkecambahan Biji
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan
berbiji. Dalam perkecambahan, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi
dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang
menjadi tumbuhan muda.
Berdasarkan tahapannya, perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi empat tahap, yaitu:
1. Imbibisi (menyerap air). 3. Pemanjangan sel radikula. Radikula
2. Pembentukan enzim, antara lain: adalah bakal calon akar yang tumbuh
enzim a-amilase, maltase, dan enzim selama masa perkecambahan.
pemecah protein 4. Pertumbuhan kecambah. Munculnya
tumbuhan kecil (plantula) dari dalam
biji.
Perbedaaan perkecambahan terjadi karena tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki struktur
biji yang berbeda. Berdasarkan letak kotiledonnya perkecambahan dapat dibedakan menjadi
dua macam , yaitu:
1. Perkecambahan Epigeal, yaitu 2. Perkecambahan Hipogeal, yaitu
perkecambahan yang mengakibatkan perkecambahan yang mengakibatkan
kotiledon terangkat keatas tanah. kotiledon tetap tertanam di bawah.
5.2. Reproduksi/Perbanyakan Secara Vegetatif
Pembiakan vegetatif adalah terjadinya individu baru tanpa didahului peleburan dua sel
gamet. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat dibedakan menajdi dua macam, yaitu
reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan.
5.2.1. Reproduksi Vegetatif Alami
Reproduksi vegetatif alami terjadi dengan beberapa cara, yaitu:
1. Melalui pembelahan sel 5. Dengan umbi batang
2. Melalui spora vegetatif 6. Dengan umbi lapis (bulbus)
3. Dengan rizoma atau rimpang 7. Dengan umbi akar
4. Dengan stolon atau geragih 8. Dengan tunas anakan
5.2.2. Reproduksi Vegetatif Buatan
Reproduksi secara vegetatif buatan yaitu pembiakan tanaman dengan cara tak kawin dan dengan
bantuan manusia.
5.2.2.1. Perbanyakan dengan Setek (cutting)
Setek adalah perbanyakan tanaman dengan cara pemisahan atau pemotongan bagian tanaman
seperti batang, daun, pucuk, dan akar untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Jenis tanaman
yang dapat diperbanyak dengan cara setek adalah tanaman berkayu seperti jambu air,
kedondong, anggur, kopi, dan soka serta beberapa tanaman tak berkayu seperti cocor bebek,
ketela pohon, ketela rambat, dan peraksok. Menurut Acquaah (2009), regenerasi akar dan pucuk
pada perbanyakan dengan setek dipengaruhi oleh faktor internal yaitu tanaman induk bahan setek
dan faktor eksternal yaitu lingkungan sekitar. Kondisi lingkungan dan status fisiologi yang
penting bagi tanaman sumber dan bahan setek diantaranya, yaitu:
1. Status air bahan setek. 5. Faktor lingkungkan tumbuh setek yang
2. Temperatur tempat penumbuhan setek. cocok sangat berpengaruh pada terjadinya
3. Cahaya regenerasi akar dan pucuk.
4. Kandungan karbohidrat bahan setek.
Beberapa metode atau teknik dalam perbanyakan vegetatif dengan setek, yaitu:
1. Setek batang (stem cutting) 4. Setek akar (root cutting)
2. Setek pucuk (shoot cutting) 5. Setek umbi
3. Setek daun (leafly cutting)
5.2.2.2. Perbanyakan dengan Penyambungan (Grafting)
Grafting adalah perbanyakan tanaman secara aseksual dimana bagian dari dua tanaman berbeda
digabungkan/disambungkan sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung kemudian tumbuh
dan berkembang menjadi satu tanaman. Penyambungan batang bawah dan batang atas biasanya
dilakukan antara dua varietas tanaman yang masih dalam spesies yang sama. Manfaat grafting
pada tanaman, yaitu memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman,
Agar persentase jadi dapat memuaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam grafting
(Widiarsih et al,,2008), yaitu:
a. Batang atas dan batang bawah harus d. Pekerjaan segera dilakukan sesudah
kompatibel. entris diambil dari pohon induk.
b. Jaringan kambium kedua tanaman harus e. Tunas yang tumbuh pada batang bawah
bersinggungan. (wiwilan) harus dibuang setelah
c. Dilakukan saat kedua tanaman berada penyambungan selesai agar tidak
pada kondisi fisiologis yang tepat. menyaingi pertumbuhan tunas batang
atas.
Macam-macam teknik atau metode penyambungan terdiri atas: (1) sambung lidah (whip or
tongue grafting), sambung celah (cleft grafting), sambung samping (side grafting), sambung susu
(approach grafting), sambung tunjang (inarching), sambung kulit batang (bark grafting) dan
sambung jembatan (bridge grafting).
5.2.2.3 Perbanyakan dengan Okulasi (Budding)
Okulasi (budding)/penempelan pada prinsipnya sama dengan penyambungan yaitu
penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu
kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada
bekas luka sambungan atau tautannya.
5.2.2.4. Perbanyakan dengan Pencangkokan
Mencangkok merupakan tehnik perbanyakan vegetative dengan cara pelukaan atau pengeratan
cabang atau ranting pohon induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya
akar. Keuntungan pembibitan dengan sistem cangkok: (1) produksi dan kualitas buahnya akan
persis sama dengan tanaman induknya, (2) tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang
letak air tanahnya tinggi karena perakaran yang dihasilkan dangkal, dan (c) cepat berproduksi.
Sedangkan kerugiannya pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering, tanaman
mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang, pohon induk tajuknya
menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong, dan dalam satu pohon induk kita hanya bisa
mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa
dilakukan dengan cara ini.
5.2.2.5. Perbanyakan dengan Perundukan (Layering)
Perbanyakan vegetatif tanaman dengan perundukan adalah membiarkan suatu bagian tanaman
untuk menumbuhkan akar sewaktu bagian tersebut masih tersambung dengan tanaman induk.
Prinsip perundukan adalah merangsang (menstimulasi) terbentuknya akar atau tunas sebelum
dipisahkan dari induknya, dengan merundukan atau mebengkokan batang tanaman mendatar ke
tanah. Perbanyakan dengan perundukan dapat dibedakan menjadi perundukan biasa dan
perundukan majemuk. Cara ini dapat dikerjakan pada tanaman soka dan anggur.
3. Peta Konsep
Lingkaran Hidup
Tanaman
Penyerbukan dan
Reproduksi/perbanyakan pembuahan
secara generatif
Struktur biji

Reproduksi Perkecambahan biji


dan
pembiakan Reproduksi Vegetatif alami
tanaman
Reproduksi Vegetatif Buatan
Reproduksi/perbanyakan 1. Setek (cutting)
secara vegetatif 2. Penyambungan/(Grafting)
3. Okulasi (Budding)
4. Pencangkokan
5. Perundukan (Layering)

4. Membuat 5 pertanyaan tentang reproduksi atau perbanyakan secara generative


1) Ada berapa cara reproduksi secara generative?
a. 5 cara
b. 8 cara
c. 9 cara
d. 4 cara
e. 3 cara
2) Dimulai dari proses apa perbanyakan secara generative?
a. Perkecambahan
b. Penyerbukan
c. Terbentuknya biji
d. Munculnya tunas
e. Pembuahan
3) Bunga dikelompokkan menjadi berapa?
a. 2 kelompok
b. 3 kelompok
c. 6 kelompok
d. 4 kelompok
e. 5 kelompok
4) Perkecambahan dibagi menjadi tahapan apa saja?
a. Imbisisi, pembentukan enzim, pemanjangan sel radikula dan pertumbuhan
kecambah
b. Imbisisi, pembentukan enzim, dan pertumbuhan kecambah
c. Imbisisi, pembentukan enzim, dan pemanjangan sel radikula
d. Imbisisi, pembentukan enzim, pemanjangan sel radikula dan pembelahan sel
e. Imbisisi, pemanjangan sel radikula dan pertumbuhan kecambah
5) Berdasarkan letak kotiledonnya perkecambahan dapat dibedakan menjadi berapa macam?
a. 2 macam
b. 3 macam
c. 4 macam
d. 5 macam
e. 6 macam
Membuat 5 pertanyaan tentang reproduksi atau perbanyakan secara vegetative
1) Modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di bawah permukaan tanah dan
dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya. Merupakan pengertian dari
a. Perkembangbiakan melalui pembelahan sel
b. Perkembangbiakan melalui spora
c. Perkembangbiakan melalui rizoma/rimpang
d. Perkembangbiakan melalui stolon
e. Perkembangbiakan melalui umbi batang
2) Tanaman yang biasanya diperbanyak dengan Teknik stolon adalah?
a. Jambu biji
b. Pegagan (Sentela asiatica)
c. Kentang (Solanum tuberosum)
d. Bawang merah dan bawang putih.
e. Pisang
3) Pada kisaran berapa temperature untuk tempat penumbuhan dengan cara setek?
a. 10-20℃
b. 15-20℃
c. 20-25℃
d. 12-27℃
e. 12-25℃
4) Tipe okulasi umumnya ada tiga macam, salah satunya yaitu
a. Okulasi dengan entres bentuk T (T-buding)
b. Okulasi dengan entres mengandung kayu
c. Okulasi tanpa entres bentuk T (T-buding)
d. Okulasi tanaman
e. Okulasi pembiakan
5) Di bawah ini yang bukan merupakan jenis tanaman yang menggunakan perbanyakan
dengan perundukan biasa adalah
a. Mawar
b. Jambu air
c. Arbei
d. Anggur
e. Melati
5. Membuat soal essay
1) Apa perbedaan dari perkembangbiakan vegetatif alami dengan vegetatif buatan pada
tumbuhan
Jawab : Vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa kawin yang
terjadi tanpa bantuan manusia. Sedangkan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan
tumbuhan tanpa kawin yang terjadi karena adanya bantuan manusia.
Perkembangbiakan vergetatif alami terdiri atas pembelahan sel, spora vegetative,
rizoma atau rimpang, stolon atau geragih, umbi batang, umbi lapis, umbi akar dan
dengan tunas anakan Sedangkan perkembangbiakan vegetatif butan terdiri atas setek,
penyambungan (grafring), okulasi (budding), cangkok dan perundukan (layering).

Anda mungkin juga menyukai