I. PENDAHULUAN
dapat memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik dari benih, yang mencangkup
Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan penanaman, sehingga
masalah teknologi benih berada dalam ruang lingkup agronomi. Agronomi sendiri
diartikan sebagai suatu gugus ilmu pertanian yang mempelajari pengelolaan lapang
produksi dengan segenap unsur alam (iklim, tanah, air), tanaman, hewan dan manusia
Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui proses
seleksi sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang besar. Benih siap
dipanen apabila telah masak. Ada beberapa fase untuk mencapai suatu tingkat
kemasakan benih, yaitu fase pembuahan,fase penimbunan zat makanan dan fase
ditandai dengan pembentukan-pembentukan jaringan dan kadar air yang tinggi. Fase
penimbunan zat makanan ditandai dengan kenaikan berat kering benih, dan turunnya
kadar air. Pada fase pemasakan, kadar air benih akan mencapai keseimbangan dengan
kelembaban udara di luar; dan setelah mencapai tingkat masak benih; berat kering
benih tidak akan banyak mengalami perubahan. Tolak ukur yang umumnya dijadikan
2
patokan untuk menilai tingkat kemasakan benih adalah warna, bau, kekerasan kulit,
Benih dikatakan masak secara fisiologis dan siap untuk dipanen, apabila zat
makanan dari benih tersebut tidak lagi tergantung dari pohon induknya, yang umum
pengumpulan benih adalah segera setelah benih itu masak.Masaknya buah (benih)
umumnya terjadi secara musiman, walaupun cukup banyak juga jenis-jenis pohon
yang menghasilkan buah masak tetapi tidak mengikuti musim yang jelas.
Buah itu langsung diambil dan dikumpulkan dari pohon-pohon yang masih berdiri,
atau dengan cara menebang pohonnya. Cara yang pertama adalah cara yang paling
tegakan yang akan dijadikan sebagai sumber benih dibersihkan terlebih dahulu untuk
dalam jumlah besar dari tegakan benih adalah dengan pengumpulan langsung dari
berbuah atau memotong tangkai pohonnya adalah cara yang tidak dianjurkan, karena
tempat yang telah disediakan, kemudian diberi label, yang antara lain menjelaskan
tentang nama jenis, tempat dan tanggal pengumpulan, nama pengumpul dan
3
Dalam konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab benih
teknologi yang maju (Sjamsoed Sadjad, 1977). Benih memiliki tipe perkecambahan
yang berbeda-beda. Terdapat dua tipe perkecambahan yaitu epigeal dan hipogeal.
Benih yang digunakan untuk pertanaman saat ini akan menentukan mutu
yang mempunyai kualitas fisik fisiologis dan genetik yang baik merupakan cara
Seiring petani mengalami kerugian yang tidak sedikit baik dari segi biaya
maupun waktu yang berharga akibat penggunaan benih yang bermutu rendah. Oleh
karena itu meskipun pertumuhan dan produksi tanaman sangat dipengaruhi oleh
keadaan iklim dan cara bercocok tanam, tetapi harus diingat pentingnya pemilihan
mutu benih yang akan digunakan. Mutu benih ada 3, yaitu a.) mutu genetik, b.) mutu
fisiologik, dan c.)mutu fisik. Maka dari itu, dapat dinyatakan bahwa mutu suatu benih
dapat dilihat dari faktor-faktor sebagai berikut: kebenaran varietas, kemurnian benih,
daya hidup (daya kecambah dan kekuatan tumbuh) serta bebas dari hama dan
penyakit benih.
Pada umumnya dipakai standar minimum sebagai dasar dari klasifikasi atau
penuntun pengukuran untuk menentukan tinggi rendahnya mutu suatu benih yaitu
untuk kriteria benih murni, daya kecambah dan kekuatan tumbuh. Sedangkan standar
4
maksimum digunakan untuk kadar air benih, persentase biji tanaman lain, gulma dan
benih. Masalah yang terdapat dalam satu bidang mempunyai kaitan dengan bidang
antar bidang. Disamping dengan memanfaatkan juga cabang-cabang ilmu lain seperti
Fisika, Kimia, dan sebagainya untuk dapat diaplikasikan ke dalam lingkaran proses
dari usaha mencapai sasaran yang utama yaitu mutu benih yang tinggi bagi petani.
menggunakan Uji FCT, SGT dan malakukan uji vigor dengan menggunakan
Buah terbentuk dari seluruh bakal buah yang matang dengan isinya, bersama-
sama dengan setiap bagian lain yang berdekatan. Karena buah hanya berasal dari
berbunga saja. Umumya buah terdiri atas dinding buah dan biji. Pericarp dapat kering
tau berair. Tipe lunak dan pericarpnya tebal berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
baian luar (epicarp), bagian tengah (mesocarp), dan bagian dalam (endocarp)
(Tjitrosoepomo, 2007).
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
1. Buah semu atau buah tertutup, yaitu buah terbentuk dari bakal buah beserta
bagian-bagian lain bunga, yang perlahan menjadi bagian utama buah ini, sedang
2. Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika
ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian
a. Buah Semu
1. Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah.
Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah,
misalnya : tangkai bunga, pada buah jambu monyet dan kelopak bunga pada buah
ciplukan.
2. Buah semu ganda, jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang
bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah,
tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan
merupakan bagian buah yang mencolok (dan seringkali yang berguna), misalnya
3. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka
terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda
bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah
b. Buah Sejati
1. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari
satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya :
8
- Buah mangga (Mangifera indica L.), mempunyai satu ruang dengan satu biji.
- Buah pepaya (Carica papaya L.), terjadi dari beberapa daun buah dengan satu
- Buah durian (Durio zibethinus Murr.), yang terdiri atas beberapa daun buah,
2. Buah sejati ganda, terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas
satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada
3. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang
masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah
tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti buah saja, misalnya pada
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu :
- Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian
luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya buah kacang tanah
- Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi
tebal berdaging. Dinding buah seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga
lapisan yaitu:
Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), lapisan tipis, tetapi kuat atau kaku
Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau berserabut, dan jika
lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang dinamakan daging buah
Buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak
bakal buah yang masingmasing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati,
tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai. Menurut sifat masing-masing
buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat dibedakan dalam :
- Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.), dalam badan
yang berasal dari dasar bunganya yang berbentuk periuk terdapat banyak buah-
buah kurung.
- Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.).bunga banyak
- Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang
masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung, terdapat a.l. pada pohon cempaka
- Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni,
Sama halnya dengan buah sejati ganda, buah sejati majemuk dapat dibedakan
atas :
- Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuk
membentuk suatu buah buni, misalnya pada nenas (Ananas comosus Merr.). Pada
buah nenas pada pembentukan buah ikut pula mengambil bagian daun-daun
- Buah batu majemuk, misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).
menjadi buah batu majemuk, yang masih kelihatan sebelah luarnya. Bahwa
- Buah kurung majemuk, misalnya pada bunga matahari (Helianthus annus L.).
Bunga tumbuhan ini terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur
di tengah. Dan karena tiap bunga yang subur itu setelah penyerbukan pembuahan
berubah menjadi sebuah buah kurung, maka seluruh bunga akan berubah menjadi
Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau
lembaga, kulit biji dan persediaan makanan cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan,
makanan disimpan di dalam lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan
penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan muda ketika biji
Pada awalnya biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau
tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian
biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak
biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar
umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh,
berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang
merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubung sebagai biji
1. Berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji
2. Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala
(Myristica fragrans Houtt). Salut biji pala dinamakan marcis, yang seperti bijinya
sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya,
Bagian-bagian biji dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu: bagian dasar biji
1. Embrio, adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet
jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya
hipokotil (calon batang), kotiledon (calon daun) dan radikula (calon akar).
disebut scutellum, kuncup embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih
pelindung yang disebut koleoptil, sedangkan pada bagian bawah terdapat akar
embrionik yang disebut radicule yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut
coleorhiza.
2. Jaringan penyimpan cadangan makanan Pada biji ada beberapa struktur yang dapat
jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang
haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus. Cadangan makanan yang
tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan
misal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan
3. Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan
kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari
berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan
sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk
perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada : Sub
setelah biji masak dan dikecambhakan serta telah menyerap air. Contoh jagung,
padi, gandum. Sub kelas dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam
kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum
biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga matahari dan labu (Sutopo, 2002).
1. Kulit Biji (spermodermis), berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh
sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas
- Lapisan Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada
yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagian biji
yang di dalam. Lapisan luar ini dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang
14
berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, mempunyai
permukaan keriput.
- Lapisan Kulit Dalam (tegmen), tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari.
Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam
daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus yang terluar. Biji
yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan biji tertutup
mempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon K), padahal bakal
biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integementum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti pada melinjo itu masing-masing dinamakan:
a) Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda
b) Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu,
c) Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, serigkali melekat erat pada
inti biji Pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain,
misalnya:
1) Sayap (ala), alat tambahan berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian
biji mudah dipencarkan oleh angin, ch. pada spatodea (Spathodea campanulata
2) Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut
yang halus, memudahkan biji ditiup oleh angin, ch. pada kapas (Gossypium),
3) Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya
4) Salut Biji semu (arillodium), seperti salu biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar.
Melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada
5) Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan tali pusar,
biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian
lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah polong,
vulgaris L). Dll.Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya
buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii
karunkula (caruncula). Jika badan yang berasal dari tepi liang ini sampai
integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera.L).
7) Tulang biji (raphe), yaitu tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji
yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji biasanya
tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus communis
L).
tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya bijii terlepas
16
dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang
9) Inti biji atai isi biji (nucleus seminis), ialah semua bagian biji yang terdapat di
dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji, inti biji
terdiri dari:
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji,
asalnya, misalnya : Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji
(Kartosapoetra, 1989).
(1990) dibedakan menjadi : (1) morfologis, yaitu perubahan bentuk embrio menjadi
pertumbuhan struktur penting dari embrio yang tadinya tertunda dan ditandai dengan
17
munculnya struktur tersebut menembus kulit benih, dan (3) biokimia, yaitu suatu
secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian
kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula (Bagod
Sudjadi, 2006).
aktivitas pertumbuhan embryonic axis didalam biji yang terhenti untuk kemudian
membentuk bibit. Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan dikenal dua
hipokotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas
a. Gen
pada keturunannya dan berfungsi untuk mengoontrol reaksi kimia di dalam sel,
(Pratiwi. 2006)
Fungsi utama cadangan makanan dalam biji adalah memberi makanan kepada
embrio maupun tanaman yang masih muda sebelum tanaman tersebut mampu
c. Hormon
menjadi elastis. Elastisitas dinding sel memungkinkan dinding sel bersifat permeable
Semakin besar dan semakin keras bijinya maka air akan sulit untuk masuk ke
(Ashari, 1995).
19
e. Dormansi
(Gardner. 1991).
a. Air
pengembangan sel.
b. Temperature
Benih dapat berkecambah pada temperatur optimum yaitu 80oF sampai 95oF
c. Oksigen
pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida, air, dan energi yang berupa
dikecambahkan pada keadaan yang sangat kurang cahaya atau gelap akan
d. Medium
Medium yang baik untuk perkecambahan benih adalah mempunyai sifat fisik
yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyimpan air, dan bebas dari
(Sutopo. 2002).
20
tumbuh menjadi kecambah. Istilah lain untuk viabilitas benih adalah daya kecambah
benih, persentase kecambah benih atau daya tumbuh benih. Viabilitas ini makin
jauh sebelum masak fisiologis atau sebelum tercapainya berat kering maksimum,
pada saat itu benih telah mencapai viabilitas maksimum (100 persen) yang konstan
tetapi sesudah itu akan menurun sesuai dengan keadaan lingkungan (Kamil, 1979).
kekuatan tumbuh benih adalah sangat nyata dan perbedaan kekuatan tumbuh benih
samping itu kecepatan tumbuh benih dapat pula menjadi petunjuk perbedaan
Viabilitas benih adalah daya hidup benih yang dapat ditunjukkan melalui
gejala metabiolisme dan atau gejala pertumbuhan, selain itu daya kecambah juga
merupakan tolak ukur parameter viabilitas potensial benih. Pada umumnya viabilitas
benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi kecambah. Istilah
lain untuk viabilitas benih adalah daya kecambah benih, persentase kecambah benih
atau daya tumbuh benih. Perkecambahan benih mempunyai hubungan erat dengan
viabilitas benih dan jumlah benih yang berkecambah dari sekumpulan benih
Viabilitas ini makin meningkat dengan bertambah tuanya benih dan mencapai
berat kering maksimum, pada saat itu benih telah mencapai viabilitas maksimum (100
persen) yang konstan tetapi sesudah itu akan menurun sesuai dengan keadaan
perkecambahan yang cepat dan pertumbuhan perkecambahan kuat dalam hal ini
lainnya sesuai kriteria kecambah normal, abnormal dan mati (Sutopo, 2002).
dan perkembangan kecambah yang cepat dan seragam pada cakupan kondisi lapang
yang luas. Cakupan vigor benih meliputi aspek-aspek fisiologis selama proses
beberapa karakteristik yang berhubugan dengan penampilan suatu lot benih (Anonim.
2012).
Vigor dipisahkan antara vigor genetik dan vigor fisiologi. Vigor genetik
adalah vigor benih dari galur genetik yang berbeda-beda sedang vigor fisiologi adalah
vigor yang dapat dibedakan dalam galur genetik yang sama. Vigor fisiologi dapat
dilihat antara lain dari indikasi tumbuh akar dari plumula atau koleptilnya, ketahanan
terhadap serangan penyakit dan warna kotiledon dalam efeknya terhadap Tetrazolium
Pada umumnya uji vigor benih hanya sampai pada tahapan bibit. Karena
terlalu sulit dan mahal untuk mengamati seluruh lingkaran hidup tanaman. Oleh
berkecambah sebagai parameter vigor, karena diketahui ada korelasi antara kecepatan
benih dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain faktor genetis, fisiologis,
2.4 Tetrazolium
Uji Tetrazolium merupakan cara pengujian viabilitas benih secara cepat dan
bersifat tidak langsung (Quick Test). Zat kimia yang digunakan adalah 2,3,5
Triphenyl Tetrazolium Kloride (garam tetrazolium), zat ini dapat diserap oleh benih.
Dalam jaringan benih hidup, garam tetrazolium akan mengalami reduksi secara
enzimatik sehingga timbul senyawa formazan yang berwarna merah cerah. Reaksi
tetrazolium akan sangat baik apabila berada pada suhu udara sekitar 40 derajat celcius
secara cepat dan bersifat tidak langsung. Yang dimaksud dengan tetrazolium adalah
sejennis bahan kimia. Colpeland (1977) menyatakan bahwa untuk membedakan benih
yang masih memiliki kemampuan hidup dari yang mati dapat digunakan berbagai zat
kimia diantaranya zat tetrazolium. Dalam test dengan zat-zat kimia ini, proses reduksi
yang terjadi dapat dilihat dengan indikator 2,3,5 Tryphenyl Tetrazolium Kloride yang
dapat diserap oleh benih dalam jaringan benih yang masih hidup, garam tetrazolium
23
1. Keterbatasan waktu
3. Kepentingan riset
Kriteria pewarnaan:
Prinsip metode TZ adalah bahwa setiap sel hidup akan berwarna merah oleh
reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan membentuk endapan formazan
merah, sedangkan sel-sel mati akan berwarna putih. Enzim yang mendorong
diaplikasikan pada benih yang mengalami dormansi serta benih yang mengalami
tidak dapat mendeteksi kerusakan akibat fungi atau mikroba lainnya dan bersifat
2.4.2 Kategori Benih Viabel dan Non Viabel dalam Uji TTZ
Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam uji TZ adalah evaluasi pola
diterima karena definisi viable (hidup) diartikan hanya sebagai kemampuan benih
tersebut untuk berkecambah, dan tidak menjadi soal apakah berkecambah secara
normal atau abnormal. Dengan paradigma demikian, maka hasil uji TZ tidak
memberikan kesalahan positif (yaitu persentase benih viable yang lebih tinggi
Akan tetapi, apabila ditelusuri dari berbagai literatur internasional, maka akan
diperoleh suatu kesimpulan bahwa paradigm tersebut di atas kurang tepat. ISTA
viable adalah terdiri dari benih yang berkembang secara abnormal baik pada embrio
maupun pada struktur penting lainnya dan menunjukkan jaringan yang mati.
25
Benih berukuran besar atau benih berkulit keras harus digiling atau dipotong
lebih kecil sebelum penimbangan dan pengeringan.Kalau tidak, kulit benih akan
menahan penguapan air dari benih. Air akan tetap berada di dalam benih setelah
pengeringan sehingga kadar air benih hasil pengujian menjadi terlalu rendah. Berat
Kadar air benih merupakan salah satu komponen yang harus diketahui baik
untuk tujuan pengolahan, maupun penyimpanan benih. Telah diketahui bahwa kadar
air memiliki dampak besar terhadap benih selama penyimpanan. Menyimpan benih
ortodok pada kadar air tinggi berisiko cepat mundurnya benih selama dalam
penyimpanan. Kadar air benih merupakan salah satu komponen yang dinilai oleh
BPSB dalam sertifikasi benih sehingga uji ini merupakan satu pengujian rutin para
Makin tinggi kandungan air benih makin tidak tahan benih tersebut untuk
disimpan lama. Untuk setiap kenaikan 1 % dari kandungan air benih maka umur
benih akan menjadi setengahnya. Hukum ini berlaku untuk kandungan air benih
akan terdapat cendawan gudang yang merusak kapasitas perkecambahan benih (Hong
Kadar air benih adalah jumlah air yang terkandung dalam benih. Tinggi
rendahnya kandungan air dalam benih memegang peranan yang sangat penting dan
berpengaruh terhadap vialibitas benih. Oleh karena itu pengujian terhadap kadar air
benih perlu dilakukan agar benih memiliki kadar air terstandar berdasarkan
Kadar air merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi daya simpan
benih. Prinsip dari metode pengukuran kadar air benih adalah mengukur seluruh jenis
air yang ada di dalam benih. Pengukuran kadar air benih dapat dilakukan dengan
metode oven suhu tinggi konstan dan metode suhu rendah konstan maupun dengan
kelembapan udara nisbi laboratorium harus kurang dari 70%. Metode yang digunakan
untuk menentukan kadar air benih padi yaitu metode oven suhu tinggi konstan
aman diproses lebih lanjut, terhindar dari serangan hama dan penyakit serta tidak
benih apakah ortodoks atau rekalsitran. Pada benih ortodoks kadar air saat
pembentukan benih seitar 35-80 % dan pada saat tersebut benih belum cukup masak
dipanen. Pada kadar air 18-40 % benih telah mencapai masak fisiologis, laju respirasi
benih masih tinggi dan benih peka terhadap detiorasi, cendawan, hama, dan
Metode pengukuran kadar air benih secara langsung, kadar air benih dihitung
secara langsung dari berkurangnya berat benih akibat hilangnya air dalam benih dan
27
ini yang sering disebut dengan metode oven, sedangkan pengukuran kadar air secara
tidak langsung kadar air di ukur tanpa mengeluarkan air dari benih, tetapi dengan
kadar air biaanya dengan menggunakan alat yang bernama Steinlete Moisture Tester
(Hasanah 2006).
fisiologis.Ada beberapa fase untuk mencapai suatu tingkat kemasakan benih, yaitu
fase pembuahan, fase penimbunan zat makanan dan fase pemasakan. Fase
pembentukan-pembentukan jaringan dan kadar air yang tinggi. Fase penimbunan zat
makanan ditandai dengan kenaikan berat kering benih, dan turunnya kadar air. Pada
fase pemasakan, kadar air benih akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban
udara di luar dan setelah mencapai tingkat masak fisiologis, benih berat kering benih
(Prasetyo 2004).
28
Bahan yang digunakan dalam praktikum struktur biji dan buah ini berupa
benih jagung, kacang tanah kedelai, apel, tomat, pir, timun dan jeruk nipis
Alat yang digunaka dlam pratikum struktur biji berupa pisau silet atau cutter,
jagung dan kedelai,aquades,dan media berupa tanah dan pasir dengan perbandingan
1:1 .
Alat yang digunakan adalah seedbed dan buku gambar dan pensil warna.
29
Bahan yang digunakan pada saat praktikum daya kecambah adalah benih
Bahan yang digunakan pada saat praktikum uji tetrazolium ini adalah Benih
Alat yang digunakan adalah Oven atau incubator,beker glass 100 ml, pisau
Bahan yang digunakan pada saat praktikum kadar air benih ini adalah biji padi
timbang.
b) Susun biji dalam lima baris masing-masing 10 biji perbaris dengan jarak
c) Tutup biji ditutup dengan selmbar kertas stensil yang sudah dibasahi,
biji-biji ditekan sedikit dan pinggir kertas dilipat kira-kira 1,5 cm kearah
dalam
nilai uji hitung pertama yang merupakan salah satu indicator viabilitas
benih
tujuh
2 Penyiapan /Benih
a) 100 biji yang sudag lembab hasil perendaman yang ditutup dengan
d. amplop yang berisi biji dimasukkan kedalam oven yang telah di set
f. timbang berat biji kering kedalam cawan timbang dan ini menjadi
berat kering
33
4.1. Hasil
1. Eksokarp
2. Mesokarp
Tomat
3. Endokarp
1. (Solanum
4. Plasenta
lycopersicum)
5. Funiculus
6. Biji
1. Eksokarp
2. Mesokarp
3. Ruang biji
Jeruk Nipis 4. Seprum
2. (Citrus 5. Central/axis
aurantiifolia) 6. Biji
7. Endosperm
8. Endocarp
1. Endocarp
Timun
2. Mesokarp
3. (Cucumissativ
3. Biji
us)
4. Endocarp
34
1. Eksokarp
Pir 2. Mesokarp
4. (Pyrusbretschn 3. Endocarp
eideri) 4. Biji
5. Core/ inti
1. Eksokarp
2. Mesokarp
Apel (Malus
5. 3. Biji
domestica)
4. Core
5. Endocarp
1. Epikotil
Kacang 2. Kulit bijji
6. kedelai 3. Hipokotil
(Glycine max) 4. Kotiledon
5. Plumula
1. Radikula
Kacang tanah
2. Kulit biji
7. (Arachis
3. Kotiledon
hypogea)
4. Pluma
Padi (Oryza
8.
sativa)
35
1. Kulit biji
2. Jaringan
buah
Jagung (Zea 3. Koleptil
9
mays) 4. Plumula
5. Epikotil
6. Kotiledon
7. Endosperm
4.1.3.1 Uji Perkecambahan Baku (Standard Germinator Test) dan First Count Test
Tabel 3. Hasil pengamatan Uji Perkecambahan Baku (SGT) dan First Count Test
(FCT) Kedelai
Kedelai 24 - - - - 6 20
37
Tabel 4. Hasil pengamatan Uji Perkecambahan Baku (SGT) dan First Count Test
(FCT) Padi
Padi - - - - - - 50
Sampel
Hari Ke
Benih Kedelai Benih Padi Benih Mati
3 30 - 20
4 - - -
5 - - 50
6 - - -
7 - - -
8 - - -
1 6,9 2,1
2 8,1 2,9
3 4,3 0,4
4 8,4 0,8
5 4,2 0,4
6 7,6 0,8
7 4,5 0,2
8 1,2 0,3
9 2,1 0,2
10 0 0
11 1,2 0
12 3,2 0,2
13 3,1 0,2
14 0 0
15 0 0
1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -
6 - -
7 - -
8 - -
9 - -
10 - -
11 - -
12 - -
13 - -
14 - -
15 - -
2 15 13 2
3 17 16 1
4 18 16 2
5 16 15 1
6 20 10 10
Jumlah 100 81 19
Viabilitas 81 %
4.2 Pembahasan
perkembangan merupakan dua proses yang berjalan seara simultan (pada waktu yang
dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu terjadi perubahan jumlah
Buah tomat merupakan tipe buah basah, memiliki daging buah lembut atau
lunak dan berdaging, kadang- kadang mengandung banyak biji. Buah tomat memiliki
exsocarp, mesocarp dan endocarp. Antara ketiga bagian tersebut dapat dibedakan
(Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe
ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior.Kebanyakan
kategori buah basah kategori berry, dimana seluruh paricarp tetap basah sewaktu
masak (mature). Berry ini berasal dari superior ovary. Pericarp pada berry ini
merupakan lapisan lunak dan berair (Juicy) dan dapat dimakan (edible), umpamanya
tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari
Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat
tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Tomat termasuk kedalam buah sederhana yang berkategori buah basah dan tergolong
berry. Buah basah yaitu buah yang sebagian atau seluruh pericarp atau mesocarp
Buah tomat yang utuh terlihat kulit buah (pericarp). Ketika buah dipotong
tersebut yaitu radikal, biji, funiculus, placenta dan lacular vacity. Sedangkan pada
43
buah yang terpotong melintang, bagian terlihat yaitu radikal, biji, funiculus, placenta,
Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.; suku labu-labuan atau
Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau
penyegar, tergantung jenisnya. Bunga pertama yang dihasilkan, biasanya pada usia 4-
5 minggu, adalah bunga jantan. Bunga-bunga selanjutnya adalah bunga banci apabila
budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik.
Mentimun termasuk buah sederhana kategori buah basah. Hal ini disebabkan karena
mentimun memiliki pericarp yang tetap basah sewaktu buah tersebut masak. Buah ini
termasuk kedalam golongan pepo. Pepo yaitu buah berry dengan kulit buah terluar
yang keras. Pada mentimun yang utuh terdapat kulit buah yang keras. Biji dan
Buah mentimun merupakan buah basah sampai buah masak, tipe buah dengan
kulit buah terluar (exocarp) yang keras (pepo). Buah mentimun memiliki biji dan
kulit buah (memiliki exocarp, mesocarp dan endocard). Buah mentimun merupakan
tipe buah yang memiliki biji lebih dari satu, dalam satu buah mentimun terdiri dari
(Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe
ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan
angiosperm mempunyai buah sederhana. Buah jeruk termasuk juga ke dalam kategori
buah basah kategori berry, dimana seluruh paricarp tetap basah sewaktu masak
(mature). Berry ini berasal dari superior ovary. Pericarp pada berry ini merupakan
lapisan lunak dan berair (Juicy) dan dapat dimakan (edible), umpamanya pada berry
Dalam kategori buah basah ini, terdapat pada berry tipe Pepo yaitu berry
berkulit buah bagian luar lebih tebal dan lebih kaku. Buah terjadi daritiga daun buah
Pir adalah pohon yang berasal dari daerah beriklim tropis di Eropa Barat, Asia
dan Afrika Utara. Pohon berketinggian sedang, bisa mencapai 10-17 meter tapi
sebagian spesies merupakan pohon yang pendek yang memiliki daun yang rimbun.
Bunga mekar berwarna putih dengan sedikit aksen warna kuning atau merah jambu.
Bunga terdiri dari 5 daun mahkota. Diameter bunga antara 2 sampai 4 cm. Buah
bertipe buah pome dengan diameter 1-4 cm pada spesies liar, sedangkan pohon hasil
budidaya menghasilkan buah pir berukuran besar dengan ukuran sampai 18 × 8 cm.
Bentuk buah beraneka ragam, sebagian besar spesies menghasilkan buah berbentuk
bulat. Sebagian spesies seperti Pir Eropa menghasilkan buah yang bentuknya
membesar di bagian bawah dan langsing di bagian pangkal buah. Pir termasuk
kedalam golongan buah palsu. Buah palsu adalah buah yang dibentuk dari satu ovary
atau lebih dan bagian lain dari bunga atau jaringan yang erat hubungannya dengan
family Rosaceae. Buah apel termasuk buah sejati tunggal berdaging, dimana yang
dimaksud adalah buah berdaging apel (pomum). Adapun struktur dari buah apel yaitu
46
terdiri dari kulit buah (exocarpium), merupakan lapisan tipis, tetapi sering kali kuat
atau kaku seperti kulit, dengan permukaan yang licin, kulit tengah atau daging buah
(mesocarpium), biasanya tebal berdaging dan berserabut, selain itu lapisan ini dapat
dimakan, serta kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang
mengandung biji, seringkali cukup tebal dan keras. Sedangkan struktur dari biji buah
apel terdiri dari kulit biji (spermodermis) yang berasal dari selaput bakal biji
(integumentum).Kulit biji ini dibedakan menjadi 2 bagian yaitu lapisan kulit luar
(testa) yang berfungsi sebagai pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam
dan lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, sering dinamakan
juga kulit ari.Biji apel juga memiliki bagian yang menghubungkan biji dengan
tembuni dan merupakan tangkai biji yang disebut tali pusar (funiculus). Di dalam biji
apel juga terbapat lembaga (embryo) yang merupakan calon tumbuhan baru dan
Buah jeruk nipis termasuk ke dalam tipe buah tunggal, yaitu buah yang terdiri
atau berasal dari satu ovary dalam satu pistil yang dikhususkan lagi pada buah basah
lisigen. Buah jeruk memiliki struktur buah yang terdiri dari kulit buah yang terdiri
dari eksocarp, mesocarp dan endocarp. Dimana eksocarp dari buah jeruk nipis ini
adalah yang berwarna hijau (bagian kulit terluar buah jeruk nipis), mesocarp dari
buah jeruk nipis ini ialah bagian yang berwarna putih setelah eksocarp, dan bagian
yang termasuk dalam endocarp ialah butiran jeruk yang mengandung air terebut.
Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah
dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat,
berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm, memiliki rasa asam dan agak
pahit,agak serupa rasanya dengan lemon. Jeruk nipis, yang sering dinamakan secara
salah kaprah sebagai jeruk limau, dipakai perasan isi buahnya untuk memasamkan
Jeruk nipis termasuk kedalam buah sederhana kategori buah basah golongan
berry. Golongan berry yaitu buah basah yang seluruh pericarpnya tetap basah
sewaktu masak. Terdapat dua tipe khusus pada berry yaitu pepo dan hesperidium.
Jeruk nipis termasuk kedalam kategori hesperidium. Hesperidium ialah berry dengan
kulit buah seperti kulit. Jeruk nipis dalam bentuk utuh terlihat dilapisi oleh kulit buah
(pericarp). Sedangkan dalam bentuk membujur terdapat biji dan bulir buah,
pemotongan melintang terdapat locule, biji dan bulir.Jeruk nipis termasuk salah satu
jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki
dahan dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu ulet,
berduri, dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam.
Daunnya majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan
tepi beringgit. Panjang daunyya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Bunganya
48
berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang dengan
diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan
diameter 0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih
kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan
panjang 0,7-1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm berwarna putih. Tanaman jeruk nipis pada
umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah. Buahnya berbentuk bulat sebesar bola
pingpong dengan diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-
kuningan.
Kacang tanah, kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang
tuban, kacang kole, kacang banggala (bahasa Yunani: Arachis hypogaea L., bahasa
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor,
tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu.
Tipe buah sederhana kategori buah kering. Hal ini disebabkan karena seluruh kulit
Biji kacang tanah merupakan tipe legume, memiliki susunan organ kulit biji,
embryo (cotyledon, plumule, radicle, dan embryonic axis). Pada kacang tanah
endosperm tidak ada. Endosperm hanya sebagian kecil saja, yang ada ialah kotiledon
sebagai cadangan makanannya. pada biji kacang tanah hanya terdapat embrio (plume,
radicle, cotyledon) dan kulit biji. Sedangkan makanan cadangan kemudian disimpan
dalam kotiledon sehingga tipe ini berkecambah lebih cepat karena pencernaan sudah
(Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe
ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan
kategori buah kering yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp) menjadi kering
Dalam kategori buah kering (dry fruits) ini, kacang tanah terdapat pada buah
merekah (indehiscent fruit). Pada buah ini terjadi perekahan sepanjang garis
perekahan pada polong (seed pod) sewaktu buah menjadi masak. Polong ini biasanya
50
berisi biji lebih dari satu. Kacang tanah ini temasuk buah merekah pada
golongan legume yaitu buah yang terdiri atas satu carpel, satu dinding ovary, dan
berasal dari pistil sederhana. See poods legume ini merekah sepanjang dua sisi,
sewaktu masak.
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain
gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan,
jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil
minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung
jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung
tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku
pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam
Tipe jagung termasuk buah kering (dry fruits) yaitu kategori buah tidak
merekah. Tergolong kedalam Caryopses atau grain yaitu buah berbiji satu tetapi kulit
biji bergabung menjadi satu dengan pericarp. Biji jagung yang utuh terdapat kulit biji
(seed coat). Biji normal mempunyai ketiga bagian pokok yaitu embryo, kulit biji dan
endosperm.
Biji jagung merupakan tipe biji monokotil, yang terdiri dari : kulit buah/ biji,
endosperm, embrio (embryonic axis, sctullum, coleoptiles, seminal root, radicle dan
perkecambahan, sedangkan embrio ialah calon dari plumule dan akar yang akan
Jagung (Zea mays) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits)
dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin
mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm
mempunyai buah sederhana. Jagung termasuk juga ke dalam kategori buah kering
yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp) menjadi kering dan sering menjadi
Dalam kategori buah kering (dry fruits) ini, jagung terdapat pada buah tidak
merekah (indehiscent fruit). Pada buah ini terjadi perekahan sepanjang sisinya
sewaktu masak, biasanya berisikan satu atau beberapa biji. Jagung ini temasuk buah
tidak merekah pada golongan Caryopses atau grain yaitu buah berbiji satu (sama
dengan achene), tetapi kulit biji (seedcoat) bergabung menjadi satu dengan pericarp
dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan
peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di
Asia Timur. Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang).
Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panen padi.
yang dibuat. Biasanya berjarak 20-30cm. Pemupukan dasar nitrogen dan fosfat
keuntungan apa pun. Kedelai termasuk buah sederhana kategori buah kering. Kulit
kedelai menjadi kering dan sering menjadi keras sewaktu masak. Biji kedelai terdiri
dari satu carpel, satu dinding ovary dan berasal dari pistil sederhana. Sewaktu masak
Kedelai (Glycine max) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits)
dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin
mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm
mempunyai buah sederhana. Kedelai termasuk juga ke dalam kategori buah kering
53
yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp) menjadi kering dan sering menjadi
Dalam kategori buah kering (dry fruits) ini, kedelai terdapat pada buah merekah
(indehiscent fruit). Pada buah ini terjadi perekahan sepanjang garis perekahan pada
polong (seed pod) sewaktu buah menjadi masak. Polong ini biasanya berisi biji lebih
dari satu. Kacang tanah ini temasuk buah merekah pada golongan legume yaitu buah
yang terdiri atas satu carpel, satu dinding ovary, dan berasal dari pistil sederhana. See
daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk
lanset,warna hijau muda hingga hijau tua,berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut
yang pendek dan jarang. Bagian bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang,
satuan bunga disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikul.
Tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya,
54
bentuk hampir bulat hingga lonjong,ukuran 3mm hingga 15mm, tertutup oleh palea
dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam, struktur dominan padi yang
biasa dikonsuksi yaitu jenis enduspermium. Padi termasuk buah sederhana kategori
buah kering. Buah kering merupakan buah yang seluruh kulit buah (pericarp) menjadi
kering dan sering mengeras sewaktu masak (Kamil, 1982). Biji padi akan mengeras
merupakan bagian terbesar, dapat dilihat pada gambar 1. Biji berkecambah lamban
karena endosperm dilunakkan dan dicerna saat dikecambahkan. Komponen biji padi
memiliki lemma, palea, danglume, aleuron layer (seed coat), endosperm, embryo,
(embryonic axis). Pada padi tidak dapat dibedakan antara biji dengan buah, karena
antara daging biji dan buah tidak ada pemisahnya. Sehingga padi bisa dibilang
Padi (Oryzae sativa) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits)
dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin
mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm
mempunyai buah sederhana. Padi termasuk juga ke dalam kategori buah kering yaitu
buah yang seluruh kulit buah (pericarp) menjadi kering dan sering menjadi keras
sewaktu masak.
Dalam kategori buah kering (dry fruits) ini, padi terdapat pada buah tidak
merekah (indehiscent fruit). Pada buah ini terjadi perekahan sepanjang sisinya
sewaktu masak, biasanya berisikan satu atau beberapa biji. Jagung ini temasuk buah
tidak merekah pada golongan Caryopses atau grain yaitu buah berbiji satu (sama
55
dengan achene), tetapi kulit biji (seedcoat) bergabung menjadi satu dengan pericarp
ada beberapa perlakuan yang diberikan. Misalnya seperti pada percobaan I, dengan
merendam biji tanaman kedalam air. Dalam hal ini, hal yang diamati sendiri yaitu
perubahan pada proses fisika yang terjadi. Perubahan fisika yang terjadi yaitu biji
yang menyerap air. Adapun proses kimia yang terjadi pada biji tanaman yaitu, dengan
pecahnya testa. Serta beberapa perubahan yang terjadi menyebabkan biji tersebut
penjadi kecambah.
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa biji jagung dan biji kedelai
perkecambahan kotiledon tetap berada di dalam tanah, jadi yang menuju permukaan
bawah permukaan tanah, pada permulaan perkecambahn, radicle lebih dulu keluar.
Pada tingkatan perkecambahan selanjutnya, seminal root keluar dari seminal root
initial, plumule dan coleoptiles terus memanjang kearah permukaan tanah, coleoptile
berhenti memanjang saat ujungnya dikenai sinar matahari. Plumule terus memanjang
scutellum tetap tinggal di bawah permukaan tanah) dapt dilihat pada gambar 8 di atas.
Tipe perkecambahan pada biji kedelai ialah tipe perkecambahan epigeal. Tipe
kedelai ditanam di bawah permukaan tanah. Biji kedelai tidak mempunyai endosperm
lagi sewaktu masak karena telah dicerna (diserap) oleh embrio sebelum matang.
kemudian hipokotil (bagian antara cotyledon dan radicle) memanjang dan agak
permukaan tanah. Radicle tumbuh menjadi akar primer dari mana akar lateral keluar,
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa biji jagung hanya memiliki satu
keping biji dan biji kedelai memiliki dua keping biji.Hal ini sesuai dengan teori yang
d. Epicotyl (epikotil)
58
e. Coleoptil (koleoptil)
f. Hypocotyl (hipokotil)
a. Kulit biji
Untuk biji yang telah berkecambah, antara biji jagung dan biji kedelai juga
perkecambahan benih dibedakan menjadi dua tipe, yaitu perkecambahan epigeal dan
makanan akan terangkat dan muncul di atas permukaan media tanam. Pada tipe
hipogeal terjadi pada jagung yang merupakan tanaman monokotil. Pada kecambah
jagung, posisi jaringan penyimpan makananya terletak di bawah tanah karena pada
tanaman monokotil cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah
tanah karena cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm
sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak, jadi setelah
perkecambahan hipogeal dan epigeal serta bagian-bagian dari kecambah jagung dan
Pada tanaman jagung (hypogeal) terdapat komponen biji yaitu biji coleoptyl,
radicle, seminal roots, adventive root, dan leaf. Sedangkan tanaman kedelai (epygeal)
primary root, secondary root dan leaf. Proses perkecambahan jagung perubahan
pertama terjadi yaitu pemanjangan sel pada coleorhizae, kemudian diikuti oleh
pembelahan sel. Pembelahan sel ini terjadi kira-kira 20-24 jam setelah imbibisi.
Mula-mula menerobos kulit biji ialah coleorhizae, terjadi kira-kira 24-25 jam sesudah
60
Akar seminal root mulai keluar beberapa jam setelah coleorhizae menembus
kulit biji. Diketahui tidak terjadi pembelahan sel pada scutellum. Kemudian plumule
dan coleoptile memanjang kepermukaan atas tanah. Coleoptile yang memanjang dan
sampai permukaan tanah akan mendapat sinar matahari langsung lalu berhenti
memanjang. Sementara itu plumule yang dibungkus coleoptile terus memanjang dan
Setelah coleoptile memanjang pada bagian epikotil terjadi pembesaran jaringan yang
tanaman muda. Namun tidak lama setelah akar serabut berkembang bagian epikotil
antara mesophyl dan biji menjadi kering dan mati, sehingga fungsi akar dilaksanakan
Metabolisme Perkecambahan
b) Tahap kedua : dimulai dengan kegiatan enzim dan sel serta naiknya tingkat
respirasi benih.
tumbuh.
61
a. Factor Dalam
Fungsi utama cadangan makanan dalam biji adalah member makanan kepada
embrio maupun tanaman yang masih mudad sebelum tanaman tersebut mampu
2. Horrmon
Semakin besar dan semakin keras bijinya maka air akan sulit untuk masuk ke
4. Dormansi
1991)
b. Faktor Luar
1. Air
pengembangan sel.
2. Temperature
Benih dapat berkecambah pada temperature optimum yaitu 80oF sampai 95oF
3. Oksigen
pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida, air, dan energy yang berupa
dikecambahkan pada keadaan yang sangat kurang cahaya ataupun gelap akan
4. Medium
Medium yang baik untuk perkecambahan benih adalah mempunyai sifat fisik
yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyimpan air, dan bebas dari
Penyerapan air oleh benih yang terjadi pada tahap pertama biasanya
meningkat lagi pada awal munculnya radikal sampai jaringan penyimpanan dan
kecambah yang sedang tumbuh mempunyai kandungan air 70-90%. Kira-kira 80%
dari protein yang biasanya terbentuk Kristal disimpan dalam jaringan yang disebut
baik dan normal,pada saat pengamatan dilakukan, benih sudah mulai berkecambah
serta plumule dan radikal nya sudah kelihatan,hal ini dikarenakan kelembaban yang
terjaga serta kertas stensil yang dapat menyimpan air selalu memberi cadangan air
Pada sample kita lihatbenih mati dan berjamur,hal ini dikarenakan tidak
meratanya penyiraman dan ketersediaan air pada benih tersebut, oleh karena itulah
beda, dan benih yang memiliki radikal dan plumule yang panjang dikatakan sebagai
benih yang mempunyai kekuatan kecambah yang tinggi,dan pada table kita dapat
melihat bahwa tidak semua benih memiliki radikal dan plumule yang panjang, artinya
benih yang memiliki radiks dan plumule yang kurang panjang tersebut dikatakan
sebagai benih yang kurang mempunyai kekuatan kecambah yang tinggi. Laju
benih untuk berkecambah dan menghasilkan bibit yang normal pada kondisi yang
menguntungkan jika benih tersebut tidak berada dalam keadaan dormansi. Pengujian
viabilitas dapat menggunakan berbagai cara dan salah satunya adalah uji SGT
(seedling growth test). Pada uji SGT ini media yang digunakan yaitu kertas stensil.
Benih yang digunakan ialah benih kedelai sebanyak 50 benih dan Hasil SGT yang
kami dapatkan yaitu sebanyak 8 %. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa
viabilitas dari benih kedelai yang diperoleh hanya 8 % menunjukkan bahwa viabilitas
65
dari benih kedelai tersebut sangat rendah. Viabilitas dari benih yang dikatakan baik
ialah di atas 80 %.
ada kondisi sub optimum. Pengujian vigor dapat menggunakan berbagai cara yaitu
dengan IVT, FCT dan RSGT. Benih yang digunakan pada uji IVT dan FCT ialah
benih kedelai sebanyak 50 benih masing-masing. Sedangkan pada uji RSGT yang
Pengamatan IVT dilakukan pada setiap hari mulai dari hari ke 1 sampai hari
ke 7. Setiap hari diamati dan dihitung berapa jumlah benih kedelai yang berkecambah
normal. Benih berkecambah normal ditandai dengan tumbuhnya plumule dan radical.
Pada uji ivt semakin banyaknya benih yang berkecambah, pada waktu yang lebih
pendek maka semakin besar nilai inndeks benih tersebut dan berarti semakin besar
Pengamatan FCT hanya diamati pada hari ke 3 saja, tujuannya untuk melihat
keserempakan benih tumbuh. Kemudian dihitung berapa % hasil dari FCT yang
tumbuh. Pada uji RSGT kecambah dengan akar dan plimule yang lebih panjang atau
lebih tinggi berat keringnya merupakan benih yang dianggap mempunyai kekuatan
Uji TZ merupakan salah satu cara untuk menentukan dengan tepat nilai
viabilitas dan vigor suatu kelompok biji dalam jumlah yang relative singkat (2-3
66
jam). Pengujian ini berdasarkan aktifitas dari dehidrogenase yang berperan dalam
proses respirasi. Dengan memberikan larutan tetrazolium kepada benih yang diuji,
pada biji yang viable atau masih hidup, dengan aktivitas enzim tersebut dihasilkan
larutan formazan yang mewarnai embrio menjadi merah, sementara jika biji telah
mati tidak ada aktivitas enzim tadi sehingga tidak ada perubahan dari tetrazolium dan
tetap tidak berwarna. pada kegiatan praktikum kemarin telah dilakuka uji TZ pada
benih kedelai, dimana sebelum melakukan uji TZ benih terlebih dahulu direndam
dengan menggunakan air selama 1 jam, tujuannya untuk mengelupas kulit kedelai,
sehingga warna TZ akan mudah masuk. Dari hasil uji TZ didapatkan bahwa embrio
yang berwarna merah pekat berjumlah 11, embryo yang berwarna merah muda
berjumlah 46, dan embryo yang tidak berwarna berjumlah 6. Benih yang memiliki
viabilitas masih bagus ditandai dengan embryo yang berwarna merah pekat ataupun
merah muda, sehingga dari hasil yang diperoleh uji TZ terhadap benih didapatlah
viabilitas benih kedelai dengan uji TZ sebesar 90,48 %. Berarti viabilitas dari benih
kedelai ini memiliki daya pertumbuhan yang baik, dimana standar dari benih yang
dikatakan memiliki daya pertumbuha baik adalah benih dengan viabilitas mencapai
80 % ke atas.
Uji Tetrazolium (TZ) merupakan salah satu uji kualitas benih dengan
mengamati apakah suatu benih masih viabel atau tidak. Uji tersebut dilakukan dengan
cara melihat warna yang timbul pada embrio benih akibat adanya reaksi dengan
garam tetrazolium. Prinsip metode TZ adalah bahwa setiap sel hidup akan berwarna
merah oleh reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan membentuk endapan
67
formazan merah, sedangkan sel-sel mati akan berwarna putih, enzim yang mendorong
terjadinya proses ini adalah dehidrogenase yang berkaitan dengan respirasi. Kriteria
hanya dilakukan pada bagian luar benih saja tetapi juga dilakukan pada bagian dalam
kotiledon benih. Benih dikatakan viabel apabila ujung radikula, bagian penghubung
antara radikula dan kotiledon, bagian penghubung antara radikula dan hilum serta
bagian dalam kotiledon yang tidak membentuk spot berwarna merah muda.
indikator berupa 2.3.5 Trifenil tetrazolium.Uji tetrazolium disebut juga uji biokhemis
benih. Karena dengan uji ini akan diketahui terjadinya proses biokimiawi yang
berlangsung dalam sel, khususnya dalam sel-sel embrio benih. Uji tetrazolium juga
disebut uji cepat, karena indikator pada uji ini adalah pola-pola pewarnaan pada
embrio, bukan proses perkecambahan yang umumnya memerlukan waktu yang lebih
jaringan sel hidup zat ini ikut serta dalam proses reduksi. Dengan proses hidrogenasi
dari 2, 3, 5, triphenyl tetrazolium chloride atau bromida, dalam sel-sel yang hidup
terbentuklah triphenyl formazan yang berwarna merah, stabil dan bersifat tidak difus.
Dan memungkinkan untuk dapat membedakan bagian sel yang hidup yang berwarna
merah dari bagian sel mati yang tidak berwarna. Dari posisi dan ukuran daerah yang
berwarna dan tidak berwarna pada embrio dan atau endosperm dapat ditentukan
apakah benih tersebut digolongkan sebagai benih viabel atau non viabel.
Uji tetrazolium merupakan salah satu pengujian viabilitas benih secara cepat
dan tidak langsung.Hal ini dikarenakan, uji tersebut dapat dilakukan tanpa
didasarkan pada proses metabolisme benih serta kondisi fisik yang merupakan
Benih yang dikatakan memiliki daya pertumbuhan baik adalah benih dengan
daya vigor benih yang kuat, karena didukung oleh komponen cadangan makanan
dalam biji yang cukup untuk menopang pertumbuhan awal dari biji sebelum
memperoleh makanan dari dalam tanah.Untuk dapat mengetahui hal – hal tentang
viabilitas dan daya vigor benih tentunya harus dilakukan dengan sebuah penelitian.
69
Uji Tetrazolium merupakan salah satu uji kualitas benih dengan mengamati
apakah suatu benih masih viabel atau tidak. Uji tersebut dilakukan dengan cara
melihat warna yang timbul pada embrio benih akibat adanya reaksi dengan garam
tetrazolium. Prinsip metode Tetrazolium adalah bahwa setiap sel hidup akan
berwarna merah oleh reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan
membentuk endapan formazan merah, sedangkan sel-sel mati akan berwarna putih,
enzim yang mendorong terjadinya proses ini adalah dehidrogenase yang berkaitan
dengan respirasi. Kriteria pewarnaan dalam uji Tetrazolium antara lain merah cerah :
jaringan masih hidup atau benih viabel, merah muda : jaringan atau viabilitas sudah
lemah, merah tua : jaringan rusak dan tidak berwarna : jaringan sudah mati.
kontaminasi warna merah pada biji dan jaringan yang mati ditunjukkan dengan tidak
kemampuan biji untuk dapat hidup.Berdasarkan keadaan internal dari biji, pengujian
Kadar air benih merupakan berat air yang dikandung dan yang kemudian
hilang karena pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan
dalam prosentase terhadap berat awal contoh benih.Penetapan Kadar Air adalah
70
banyaknya kandungan air dalam benih yang diukur berdasarkan hilangnya kandungan
air tersebut dan dinyatakan dalam prosentase (%) terhadap berat asal contoh benih.
Tujuan penetapan kadar air diantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih
sebelum disimpan dan untuk menetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan
Pengujian kadar air ini menggunakan metode dengan menggunakan alat yang
disebut Balance Moisture tester. Dengan cara mengambil contoh benih padi
secukupnya kemudian memasukkan dalam silinder tempat benih pada seed moisture
harus memperhatikan dan menjaga agar benih tidak sampai pecah. Selanjutnya
metode ini menggunakan benih padi. Hasilnya bisa dilihat langsung, kadar air yang
terkandung dalam biji padi tersebut sebesar 5 %. Hal ini menunjukkan keakuratan
hasil perhitungan kadar air dengan metode praktis atau menggunakan alat.
Hasil dari pengujian kadar air benih padi yang telah dilakukan kemarin
dengan menggunakan alat sigle kernel moisture tester ialah 13,8 %. Dimana dengan
menggunakan alat ini kadar air benih dapat langsung diketahui. Kadar air benih untuk
perkecambahan bagus jika benih memiliki kadar air yang tinggi, namun jika untuk
keperluan penyimpanan benih kadar air yang dimiliki harus rendah, tujuannya agar
Manfaat dari pengujian kadar air benih adalah untuk mengetahui seberapa
besar kandungan air yang terkandung di dalam benih tersebut. Dengan pengujian ini
71
tentu tidak lepas dari kualitas perkecambahan, viabilitas, dan vigor benih saat
perkecambahan benih ditentukan terlebih dahulu oleh kandungan awal air yang ada di
5.1. Kesimpulan
Buah merupakan bagian dari tumbuhan yang sangat penting. Adapun fungsi
dari buah diantaranya yaitu tempat terbentuknya embryo yang merupakan calon
Kemampuan setiap biji tanaman melakukan proses fisika menyerapan air itu
berbeda–beda. Semakin banyak kandungan air pada biji tanaman tersebut, maka
semakin cepat terjadi proses fisika dan kiimia yang terjadi, begitupun sebaliknya.
Jadi, kandungan air pada biji taman tertentu sangat berpengaruh terhadap cepat
epigel biasa terjadi pada biji tanaman dikotil atau biji berkeping sedangkan macam
Viabilitas adalah kemampuan benih atau daya hidup benih untuk tumbuh
secara normal pada kondisi optimum. Sedangkan vigor adalah kemampuan benih atau
daya hidup benih unuk tumbuh secara normal pada kondisi sub optimum. Dimana
pada kegiatan praktikum telah dilakukan beberapa uji untuk menentukan viabilitas
dan vigor benih kedelai diantaranya dengan menggunakan uji SGT, FCT, IVT, dan
RSGT. Uji SGT yang didapat sebesar 8 %, IVT sebesar 82,7 %, FCT 0 %, dan RSGT
Prinsip metode TZ adalah bahwa setiap sel hidup akan berwarna merah oleh
reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan membentuk endapan formazan
merah, sedangkan sel-sel mati akan berwarna putih. Dari uji TZ terhadap benih
kedelai diperoleh viabilitas benih kedelai sebesar 90,48 %. Dan dari uji kadar air
benih sorgum menggunakan single kernel moisture tester diperoleh kadar air sebesar
13,8 %.
komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya
5.2. Saran
Disarankan agar dalam pengamatan di lakukan dengan baik dan teliti, dan
menjaga keaadaan agar tetap kondusif dalam pelaksanaan praktikum bagi praktikan.
Dan Sebaiknya ketersediaan benih yang ada di laboratorium ditingkatkan lagi, serta
di tambah lagi jenis benih yang akan dipraktikumkan, ada baiknya apabila mahasiswa
melakukan praktikum pada benih yang masih jarang dikenal dan dibudidayakan oleh
para petani maupun pakarnya, karena benih jagung dan kedelai sudah sangat sering
DAFTAR PUSTAKA
Hariana, A. 2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. PT. Penebar Swadaya. Depok.
Harrington, J.F. 1972. Seed Storage and Longevity. In T.T. Kozlowski (ed.). Seed
ISTA. 2005. International Rules For Seed Testing. Chapter 5: The Germination
5.1-5A.50
Aksara; Jakarta
75
Kanisius: Yogyakarta.
Mulyani, dkk. 2006. Ramuan Tradisional untuk Penderita Asma. PT. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Rubenstin, Irwin dkk. 1978. The Plant Seed. Academi Press Inc; USA
Jakarta Selatan.
Jakarta.