Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PERKULIAHAN MATA KULIAH BOTANI

Oleh:

NAMA : Puan Pramesti Sayidina Mukti


NIM : 220311100043
KELAS : AGRO-B

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2022
BAB I
POLINASI DAN FERTILISASI

Polinasi (penyerbukan) : proses menempelnya pollen (serbuk sari) pada stigma


(putik). Polinasi (penyerbukaan) merupakan proses jatuhnya serbuk sari ke
permukaan kepala putik bunga yang sama atau bunga yang lainnya. Peristiwa
penyerbukan itu bagian penting dalam proses reproduksi tumbuhan berbiji. Jika
penyerbukan ini berhasil maka akan terjadi yang namanya pembuahan. Polinasi
(penyerbukan) biasanya dibantu oleh serangga ataupun angin serta air.
Macam-macam polinasi :
1. Penyerbukan sendiri (autogami) : proses menempel nya serbuk sari ke kepala
putik dalam satu bunga. Contohnya pada bunga turi atau anggota tumbuhan
Fabaceae.
2. Penyerbukan tetangga (geitonogami) : proses menempel nya serbuk sari pada
kepala putih bunga lain yang masih satu tumbuhan.
3. Penyerbukan silang (allogami) : proses menempelnya serbuk sari pada kepala
putik bunga dari tumbuhan lain yang masih satu jenis.
4. Penyerbukan bastar (hibridogami) : proses menempel nya serbuk sari dari
bunga lain yang berbeda jenis atau yang mempunyai satu sifat beda.

Fertilisasi pada tumbuhan adalah proses bersatunya sel sperma dengan sel telur
atau ovum yang terjadi di dalam ovarium atau ruang bakal biji. Fertilisasi
tumbuhan tidak jauh berbeda dengan fertilisasi manusia dan hewan. Di mana sel
sperma dan sel telur melebur sampai membentuk zigot, yang akan menghasilkan
janin. Perbedaannya yaitu fertilisasi pada tumbuhan terjadi dua kali yang disebut
sebagai fertilisasi ganda. Fertilisasi pertama terjadi antara sperma dengan sel
telur. Kemudian fertilisasi kedua, terjadi antara sperma kedua dengan nukleus
polar.

Fertilisasi terjadi pada tumbuhan angiospermae (biji tertutup) dan gymnospermae


(biji terbuka). Di mana pada tumbuhan angiospermae itu nanti terjadi
penyerbukan ganda dan pada tumbuhan gymnospermae terjadi penyerbukan
tunggal.
Penjelasannya :
1. Tumbuhan angiospermae itu dalam bakal biji ada 2 buah inti, yaitu inti sel
telur dan inti kandung lembaga sekunder. Inti sperma 1 membuahi sel telur dan
menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi keping lembaga, sedangkan inti
sperma 2 akan membuahi inti kandung lembaga sekunder dan menghasilkan
putik lembaga. Jadi pada bakal biji terjadi 2 kali pembuahan sehingga disebut
pembuahan ganda.
2. Tumbuhan gymnospermae itu inti spermatozoid yang dihasilkan oleh serbuk
sari akan membuahi sel telur sehingga dihasilkan zigot saja, sehingga akan
disebut pembuahan tunggal.
BAB II
BUAH (FRUCTUS)

Buah (fructus) merupakan hasil dari proses pembuahan dari bertemunya serbuk
sari dengan kepala putik. Bakal buah (ovarium) yang telah dibuahi (fertilisasi)
disebut dengan buah yang biasanya ada biji didalamnya. Tetapi tidak semua buah
itu terjadi karena adanya peristiwa fertilisasi (pembuahan), buah yang tidak
melewati proses fertilisasi tersebut di kenal dengan buah Partenokarpi.

Proses terjadinya buah partenokarpi dapat terbagi menjadi dua, yaitu :


1. Partenokarpi secara alami ada dua yaitu obligatif dan fakultatif. Obligatif
merupakan tipe yang terjadi apabila disebabkan oleh adanya faktor dari luar,
sedangkan fakultatif
merupakan tipe yang terjadi apabila pengaruh yang berasal dari luar lingkungan
tidak dapat menyebabkan proses penyerbukan maupun pembuahan, sehingga
tidak cocok untuk diterapkan di suhu ektrim dan tinggi.
2. Partenokarpi buatan dapat dilakukan dengan cara menginduksi melalui
fitohormon atau zat pengatur tumbuh (ZPT), melalui penyerbukan dengan
bantuan polen yang bersifat inkompatibel, dapat dilakukan dengan cara radiasi
melalui bantuan sinar X dan dapat dilakukan pula dengan cara menginduksi
bagian dalam tubuh tanaman (endogen) melalui teknologi rekayasa genetika.
Teknologi rekayasa genetika biasanya dengan cara menyisipkan gen pengkode
partenokarpi.
Buah partenokarpi memiliki kelemahan terutama untuk menghasilkan benih atau
biji. Namun disisi lain memiliki kelebihan untuk meningkatkan produk buah
yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi tinggi pada kelompok hortikultura.

Buah ada dua jenis yaitu buah klimaks dan non-klimaks. Buah klimaks
merupakan jenis buah yang bisa matang setelah di petik, contohnya seperti Buah
mangga, pepaya dan srikaya. Sedang buah non-klimaks itu buah yang tidak bisa
matang setelah di petik, contohnya seperti buah nanas. Buah memiliki bagian-
bagian :
(i) Pericarp (kulit buah).
(ii) Seed (biji).

Pericarp dibedakan menjadi 3 lapisan yaitu:


1. Epicarp : lapisan luar yang disebut dengan kulit buah.
2. Mesocarp : lapisan tengah.
3. Endocarp : lapisan paling dalam.

Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Buah semu atau buah tertutup :
a. Buah semu tunggal : buah Jambu Monyet (Anarcardium occidentale L.)
b. Buah semu ganda : buah Nangka (Artocarpus integra Merr.)
c. Buah semu majemuk : buah Arbe (Fragraria vesca L.)
2. Buah sungguh atau buah sejati :
a. Buah sejati tunggal : tunggal kering (padi/Oryza sativa L.) dan tunggal
berdaging (mangga/Mangifera indica L.)
b. Buah sejati ganda : kurung ganda (Mawar/Rosa hybrida Hort.), batu ganda
(Cempaka/Michelia Champaka L.), bumbung ganda (Rubus/Rubus fraxinifolius
Poir.) dan buni ganda (Srikaya/Annona squamosa L.)
c. Buah sejati majemuk : buni majemuk (Nanas/Ananas comosus Merr.), batu
majemuk (Bunga Matahari/Helianthus annuus L.) dan kurung majemuk
(Pandan/Pandanus tectorius Sol. )
BAB III
BIJI (SEMEN)

Biji adalah alat perkembangbiakan utama tumbuhan, karena biji itu mengandung
calon tumbuhan baru atau yang disebut lembaga. Biji merupakan alat
perkembangbiakkan utama dan tempat penyimpanan cadang makanan. Hasil
fotosintesis, air, dan nitrogen disimpan di dalam lembaga (embrio) untuk
menunjang proses perkecambahan. Biji merupakan terminal dari semua proses
yang terjadi dalam tumbuhan. Selain menyimpan hasil metabolisme, biji juga
mengandung bahan makanan utama misalnya karbohidrat, protein, lipid dan
senyawa metabolit sekunder. Proses pembentukan buah dan biji saling berkaitan
erat sehingga tidak menutup kemungkinan senyawa yang terkandung dalam
buah juga ada dalam biji.

Jenis-jenis biji yaitu Angiospermae (biji tertutup), Gymnospermae (biji terbuka),


monokotil (berkeping satu) dan dikotil (berkeping dua).
Bagian-bagian biji :
1. Kulit Biji (Spermodermis) berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh
sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri
atas dua lapisan, yaitu :
a. Lapisan kulit luar (testa), lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam,
ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu.
Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam.
b. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, seringkali di
namakan kulit ari.
2. Tali pusar (Funiculus) merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan
tembuni yang merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji lepas dari
tali pusarnya (tangkai biji) dan pada biji hanya tampak bekasnya yang di kenal
sebagai tali pusar biji.
3. Inti biji atau isi biji (Nukleus Seminis) : Inti biji adalah semua bagian biji yang
terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
Inti biji terdiri atas :
a. Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru.
b. Putih Lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa
permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari
makanan sendiri.

Kecambah (plantula) kondisi tumbuhan yang masih kecil dan hidup dengan
adanya cadangan makanan pada biji. Perkecambahan biji merupakan proses
pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji lainnya untuk dapat
menghasilkan tumbuhan baru. Proses ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
dalam (tingkat kemasakan biii, ukuran biji, dormansi, dan penghambat
perkecambahan) maupun faktor-faktor luar (air, temperatur, oksigen, dan
cahaya).
Tipe perkecambahan ada 2 yaitu :
1. Perkecambahan di atas tanah (Epigeal).
2. Perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal).
BAB IV
BIOGEOGRAFI

Biogeografi merupakan bidang ilmu yang mempelajari dan menjelaskan


distribusi organisme di seluruh permukaan bumi. Biogeografi yang secara
khusus mengkaji tumbuh-tumbuhan disebut fitogeografi. Fitogeografi merupakan
ilmu yang mempelajari dan membahas penyebaran tumbuhan di berbagai
wilayah di seluruh dunia.

Faktor biogeografi tumbuhan :


1. Faktor iklim/klimatik (Suhu, kelembapan udara, angin dan
curah hujan).
2. Faktor endafik/tanah (Tekstur tanah, struktur tanah dan
keasaman tanah).
3. Faktor Fisiografi (Ketinggian tempat dan bentuk wilayah).
4. Faktor biotik (Contoh seperti manusia yang memiliki peran penting terhadap
keberadaan tumbuhan di suatu wilayah).

Berdasarkan ada tidaknya tumbuhan di berbagai wilayah bumi maka terdapat


distribusi 3 kelompok taksa tumbuhan :
1. Tumbuhan Kosmopolit : Kelompok tumbuhan yang persebarannya hampir di
seluruh dunia. Contoh : Taraxacum officinalle dan Plantago major.
Macamnya : Tumbuhan kosmopolit yang tersebar luas di daerah tropis disebut
tumbuhan pantropis (Contoh Zingiber officinalle) dan Tumbuhan kosmopolit
yang tersebar luas di daerah beriklim dingin di wilayah zona artik dan zona alpin
disebut tumbuhan artik-alpin (Contoh Eriophorum sp.).
2. Tumbuhan Endemik : Tumbuhan yang jenis nya tumbuh di wilayah
tertentu,yang tidak bisa tumbuh secara alami di daerah lain. Contoh : Raflesia
arnoldi di Sumatra dan Dendrobium dianae di Kalimantan.
3. Tumbuhan Discontinue : Tumbuhan yang kehadirannya di suatu wilayah luas
terpisah-pisah. Contoh : Empetum ningrum dan Laera tridentata.
Faktor yang mempengaruhi persebaran tumbuhan :
a. Faktor biotik (hewan, manusia, tumbuhan dan mikroorganisme).
b. Faktor abiotik (curah hujan, suhu, kelembaban udara, angin, sinar matahari,
tanah dan ketinggian tempat).
BAB V
ETNOBOTANI

Etnobotani berasal dari kata etnologi dan botani. Etnologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang suku serta budaya yang ada pada daerah tertentu, sedangkan
botani merupakan ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan. Etnobotani
merupakan ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan dan interaksi antara
manusia dan sumber daya tumbuhan yang biasa digunakan oleh manusia.
Etnobotani mempelajari tentang hubungan manusia dan tumbuhan dalam
ekosistem alamiah yang dinamis dan terkait komponen-komponen sosial lainnya.
Etnobotani adalah studi tentang interaksi manusia dan tetumbuhan serta
penggunaan tetumbuhan oleh manusia terkait dengan sejarah, faktor-faktor fisik
dan lingkungan sosial serta daya tarik tetumbuhan itu sendiri. Etnobotani adalah
cabang ilmu pengetahuan yang keberadaannya sangat diperlukan untuk
mendukung dan menjamin kesejahteraan seluruh umat manusia dan
kelangsungan hidup biosfer. Kontribusi dan peran etnobotani bagi kehidupan
masyarakat saat ini dan generasi mendatang sangat luas. Dari berbagai literatur,
konferensi, seminar dan berbagai sumber ilmiah lainnya.

Ruang lingkup Etnobotani :


1. Etnoekologi : mempelajari sistem pengetahuan tradisional tentang fenologi
tumbuhan, adaptasi dan interaksi dengan organisme lainnya, pengaruh
pengelolaan tradisional terhadap lingkungan alam.
2. Pertanian tradisional : mempelajari sistem pengetahuan tentang varietas
tanaman dan sistem pertanian, pengaruh alam dan lingkungan pada seleksi
tanaman serta sistem pengelolaan sumberdaya tanaman.
3. Etnobotani kognitif : mempelajari tentang persepsi tradisional terhadap
keanekaragaman sumberdaya alam dan tumbuhan, melalui analisis simbolik
dalam ritual dan mitos, dan konsekuensi ekologisnya.
4. Budaya materi : mempelajari sistem pengetahuan tradisional dan pemanfaatan
tumbuhan dan produk tumbuhan dalam seni dan teknologi.
5. Fitokimia tradisional : mempelajari tentang pengetahuan tradisional
penggunaan berbagai spesies tumbuhan dan kandungan bahan kimianya, contoh
bahan insektisida lokal dan tumbuhan obat-obatan.

Manfaat dari etnobotani dalam ekonomi itu penelitian yang dilakukan tentang
mengidentifikasi tumbuhan obat yang memiliki potensi ekonomi tinggi. Dalam
bidang konservasi di mana lingkungan menjaga dan melindungi suatu spesies
tertentu dengan habitatnya agar tidak rusak.

Anda mungkin juga menyukai