Disusun oleh:
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Tuhan YME. yang
telah memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan
kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
2.1 Perkembangan Tanaman Pala..............................................................................5
2.2 Permasalahan Produktifitas Tanaman Pala........................................................5
2.2.1 Produktifitas rendah..........................................................................................5
2.2.2 Penurunan kualitas............................................................................................5
2.2.3 Sex ratio............................................................................................................6
2.3 Inovasi Teknologi Produktifitas Tanaman Pala...................................................6
2.3.1 Kesesuaian lahan...............................................................................................6
2.3.2 Pemilihan Varietas dan Pengelolaan Tanaman..................................................7
BAB III PENUTUP............................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................8
3.2 Saran.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................9
3
BAB l
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan produk rempah-rempah asli
Indonesia dan berasal dari Maluku. Kemudian dikembangkan dipulau-pulau
lain di Indonesia. Kemudian menyebar ke negara tetangga seperti India, Sri
Lanka dan Malaysia. Pala di Indonesia telah dikenal terutama sebagai tanaman
rempah-rempah sejak abad ke-18 dibudidayakan untuk petanian kecil (98%)
dan lainnya (2%) oleh pertanian perkebunan besar. Dengan kisaran 70 %,
Indonesia merupakan penghasil pala terbesar di dunia. Negara penghasil
kedua adalah Grenada dengan 20 %, kemudian sisanya India, Srilangka dan
Malaysia (Ruhnayat, 2015).
Tanaman pala yang bernilai ekonomi tinggi antara lain biji dan bunga pala
yang merupakan sumber devisa utama bagi ekspor nonmigas. UNDP (2013)
menyatakan bahwa di antara varietas pala, biji pala dan bunga pala juga
minyak atsiri diharapkan tetap tinggi karena rempah-rempah pala mempunyai
rasa dan aroma yang khas. Meskipun tanaman pala sudah dikenal dan
dibudidayakan sejak lama, namun masalah umum tanaman pala di banyak
daerah di Indonesia adalah masalah budidaya tanaman.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apa yang mempengaruhi produksi rendah pada tanaman pala?
2.Bagaimana cara meningkatkan produksi tanaman pala?
1.3 Tujuan
1.Mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi tanaman pala
2.Mengetahui cara meningkatkan produktifitas tanaman pala
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
penanganan yang tidak tepat (setelah panen). Penanganan yang tidak
higienis, misal kandungan air kering yang salah tinggi > 12%, seharusnya
< 10% (Abubakar, 2017), dan packing atau kemasannya kurang baik.
Aflatoksin adalah sekelompok senyawa dengan racun dan bersifat
mutagenik, karsinogenik dan teratogenik, yaitu dihasilkan oleh kapang
Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. aflatoksin adalah Metabolit
sekunder: A. flavus, A. Parasiticus dan A nomius sangat banyak
mencemari produk pertanian. Sangat berkarakter beracun dan berbahaya
bagi kesehatan dunia (WHO) dan diklasifikasikan target karsinogenik 1 A
(Abubakar, 2017).
6
meter di atas permukaan laut (dpl). Kondisi iklim jumlah curah hujan yang
diinginkan adalah 1500-3500 mm/tahun, hari hujan 80-180 hari, suhu 20-
28°C, kelembaban 55-80% tergantung pada drainase tanah yang baik, pH
sedikit asam hingga netral dan tekstur tanah liat, liat berpasir dan lempung
berpasir (Emmyzar et al., 1989).
Salah satu penyebab rendahnya produktivitas pala adalah menanam
tanaman pada tempatnya yang tidak sesuai. Tanaman di tempat yang tidak
sesuai, membutuhkan biaya tambahan di bawah kendali lembaga, jadi
mahal yang pada akhirnya tidak efektif dan lemah dalam
kompetisi. Beberapa prinsip yang dapat diterapkan dalam budidaya pala
berbasis ekologi antara lain menggunakan metode tanam tanpa membakar
hutan atau lahan, sehingga dapat meminimalkan kerusakan lingkungan dan
habitat satwa liar. Memperhatikan keseimbangan tanah dengan
menerapkan rotasi tanaman, penanaman tanaman penutup tanah, dan
penggunaan pupuk organik.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pala adalah komoditas ekspor yang membutuhkan perhatian. Peluang
pengembangan masih terbuka. Kesesuaian tanah, pemupukan dan varietas Mulia
muncul. Pengembangan pala harus didukung teknologi pertanian yang dapat
memperbarui produktivitas dan kualitas dan efisiensi. Rendah Produktivitas (<400
kg/ha) dan kualitas, yaitu adanya aflatoksin dan masalah hubungan sex ratio,
membutuhkan dukungan teknologi spesifik ekologi. Teknologi ini didasarkan
pada kondisi ekologi (lokasi tertentu) diperlukan untuk meningkatkan daya saing
dan nilai tambah pala. Selain itu, teknologi petani saat ini sangat
diperlukan,didukung oleh teknologi yang ada muncul dari berbagai pemilihan
varietas (varietas unggul) dan Perawatan tanaman (sebelum panen dan setelah
panen).
3.2 Saran
Setelah penulis mencoba sedikit menguraikan hal-hal mengenai tentang
pengembangan dan teknologi inovasi budidaya tanaman pala (Myristica fragrans
H) berbasis ekologi, penulis berharap semoga dapat diterima dan dipahami oleh
pembaca. Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan pemahaman
tentang apa saja yang terdapat di dalam makalah tersebut.
8
DAFTAR PUSTAKA