Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA BUAH SIRSAK

DOSEN PENGAMPUH :Prof. Dr. Ir. Irfan Suliansyah, MS

DISUSUN OLEH :
NAMA : ARMADI SIHOTANG
NIM : 2110221023

PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman sirsak (Annona muricata L.) yang juga dikenal dengan sebutan nangka
sebrang merupakan tanaman tropis dan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Tanaman ini mempunyai manfaat besar bagi kehidupan manusia, yaitu sebagai tanaman buah
yang syarat dengan gizi. Dalam industri makanan, sirsak dapat diolah menjadi selai buah, sari
buah, sirup dan dodol sirsak (Warisno dan Dahana, 2012). Sirsak atau dengan nama latin
Annona Muricata L adalah salah satu tumbuhan yang berasal dari Karibia, Amerika Selatan, dan
Amerika Tengah. Selain buahnya yang enak, daun sirsak juga memiliki banyak manfaatnya
terutama untuk kesehatan tubuh. Buah sirsak juga menawarkan berbagai kandungan yang baik
bagi kesehatan. Buah sirsak banyak mengandung vitamin C.
Di Indonesia ada dua jenis sirsak yang dibudidayakan yaitu : sirsak yang rasanya manis
ukuran buah sedang, berbiji sedikit dan sirsak yang rasanya asam dengan kulit buah berwarna
hijau tua dan berduri lunak. Sebagai tanaman pekarangan pada umumnya belum dibudidayakan
secara baik, maka tanaman sirsak terbuka peluang untuk dikembangkan mengingat peluang
pasar cukup menjajikan. Produksi benih sirsak dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
perbanyakan dengan biji, sambung pucuk dan okulasi.
Tanaman sirsak dapat diperbanyak dengan biji dari buah yang terpilih dan cukup tua
akan menghasilkan tanaman dengan cukup banyak dalam waktu yang singkat dan cukup
seragam, benih dari kultivar manis, sifatnya sama dengan induknya, serta karena fase
yuananya 2-4 tahun. Benih dapat ditanam langsung di ladang atau di persemaian. Setelah 20-
30 hari, 85-90% telah berkecambah dan semai dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8
bulan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2017) produksi buah sirsak di Indonesia
pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 3.078 ton.
Produksi buah sirsak pada tahun 2015 sebesar 58.994 ton dan pada tahun 2016 sebesar
55.916 ton. Produksi sirsak di Indonesia tergolong rendah karena belum banyak petani tertarik
untuk membudidayakan tanaman sirsak, dan cenderung menurun karena jumlah tanaman
produktif semakin berkurang. Salah satu kendala dalam budidaya sirsak adalah kurang
tersedianya bibit unggul dalam jumlah banyak dan murah. Perbanyakan bibit sirsak masih
terkendala karena benih sirsak memerlukan waktu yang lama untuk berkecambah yang
disebabkan oleh hambatan fisik dari kulit benih yang keras dan tebal yang bersifat impermeabel
terhadap air dan gas (Ilyas, 2012).
1.2.Rumusan Masalah
1. bagaimanakah cara pembudidayaan buah sirsak
2. apa saja kandungan dan manfaat dari buah sirsak tersebut
1.3.Tujuan Pemahasan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. memaparkan asal-usul buah sirsak. ,
2. mengetahui cara pembudidayaan buah sirsak.
3. mengetahui segala man'aat pada buah sirsak tersebut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Botani Sirsak
Sirsak (Annona muricata) adalah tanaman tropis yang berasal dari Amerika Tengah dan
Amerika Selatan. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Annonaceae dan memiliki morfologi
yang khas. Sirsak tumbuh sebagai pohon kecil h dengan tinggi sekitar 5-8 meter. Daunnya
berbentuk elips dan berwarna hijau gelap. Bunganya berukuran besar, berwarna kuning atau
hijau kekuningan, dan memiliki aroma yang khas. Buah sirsak memiliki kulit yang berduri dan
daging yang berwarna putih dengan biji-bijian yang tersembunyi di dalamnya.

2.2 Manfaat Kesehatan


Buah sirsak telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional karena memiliki berbagai
manfaat kesehatan. Berdasarkan tinjauan literatur, sirsak memiliki potensi sebagai antioksidan,
antiinflamasi, antimikroba, antikanker, antidiabetes, dan antiparasit. Beberapa senyawa aktif
yang terdapat dalam sirsak, seperti acetogenins, alkaloid, flavonoid, dan fitosterol, diyakini
memiliki efek positif terhadap kesehatan manusia. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
untuk mengonfirmasi manfaat kesehatan sirsak secara ilmiah.
2.3 Permintaan Pasar
Permintaan terhadap buah sirsak terus meningkat baik di pasar lokal maupun internasional. Hal
ini disebabkan oleh peningkatan kesadaran masyarakat akan manfaat kesehatan yang terkait
dengan konsumsi buah-buahan alami. Selain itu, industri makanan dan minuman juga semakin
mengintegrasikan sirsak sebagai bahan baku untuk produk-produk mereka. Data pasar
menunjukkan bahwa permintaan terhadap sirsak terutama berasal dari negara-negara seperti
Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan beberapa negara Asia.

2.4 Teknik Budidaya


Budidaya sirsak memerlukan perhatian khusus terkait teknik budidaya yang baik. Beberapa
faktor penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya sirsak meliputi pemilihan lahan yang
sesuai, persiapan lahan, pemilihan bibit unggul, teknik penanaman yang benar, pemupukan
yang tepat, penyiraman yang cukup, pemangkasan yang sesuai, dan pengendalian hama dan
penyakit yang efektif. Selain itu, faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan sinar matahari
juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman sirsak.
2.5 Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman sirsak rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang
sirsak antara lain kutu daun, ulat, dan kutu putih. Sedangkan penyakit yang umum ditemui
meliputi layu bakteri, busuk buah, dan antraknosa. Pengendalian hama dan penyakit pada
budidaya sirsak dapat dilakukan melalui pendekatan terpadu, termasuk penggunaan metode
pengendalian hayati, penggunaan pestisida nabati, pemilihan varietas tahan penyakit, dan
praktik sanitasi yang baik.

2.6 Aspek Ekonomi


Budidaya sirsak memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan. Buah sirsak memiliki nilai jual yang
tinggi karena permintaan yang terus meningkat baik di pasar lokal maupun ekspor. Pasar
internasional, terutama di negara-negara dengan populasi besar dan peningkatan kesadaran
akan manfaat kesehatan, menawarkan peluang ekspor yang menguntungkan bagi produsen
sirsak. Selain itu, budidaya sirsak juga memberikan peluang usaha di sektor agrobisnis. Petani
dapat memperoleh pendapatan yang stabil melalui penjualan buah segar, olahan makanan dan
minuman berbasis sirsak, atau produk-produk kesehatan seperti suplemen atau teh sirsak.
Selain itu, sirsak juga dapat dimanfaatkan untuk industri kosmetik dan farmasi.
Namun, untuk mencapai keberhasilan ekonomi dalam budidaya sirsak, diperlukan manajemen
yang baik, keterampilan bertani yang memadai, dan pemahaman yang mendalam tentang pasar
dan permintaan. Analisis kelayakan usaha, perencanaan produksi, pemasaran yang efektif, dan
pengendalian biaya juga merupakan faktor kunci untuk kesuksesan dalam budidaya sirsak
secara komersial.
Dalam kesimpulan, budidaya sirsak memiliki potensi ekonomi yang menarik dengan permintaan
pasar yang terus meningkat. Namun, keberhasilan dalam budidaya sirsak membutuhkan
pemahaman yang baik tentang teknik budidaya, pengendalian hama dan penyakit, serta
manajemen yang efektif. Dengan pengetahuan dan persiapan yang tepat, budidaya sirsak dapat
menjadi usaha yang menguntungkan dan berkontribusi pada pembangunan sektor pertanian
dan ekonomi secara keseluruhan.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Syarat tumbuh buah sirsak

Anda mungkin juga menyukai