Pengendalian Manajemen
BAB 7,8, dan 9
Kelompok 2
Nama Anggota Kelompok
Employee empowerment adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan ketika
perusahaan ingin meningkatkan produktivitas. Dalam Bahasa
Indonesia,employee empowerment diartikan sebagai pemberdayaan karyawan.
Hal tersebut berkaitan dengan filosofi manajemen yang menekankan pentingnya
memberikan karyawan kewenangan untuk membuat keputusan independen dan
bertindak berdasarkan keputusan tersebut. Dengan kata lain, employee
empowerment adalah kebalikan langsung dari manajemen mikro.
Menagapa perlu memberdayakan karyawan ?
1. Smart Technology
Pergeseran teknologi yang digunakan oleh masyarakat merupakan pemicu timbulnya kebutuhan untuk
memberdayakan karyawan, agar seluruh sumber daya yang dikuasai oleh organisasi dapat dimanfaatkan
secara produktif dalam menghasilkan produk dan jasa bagi customer. Menurut sifat dasarnya, smart
technology hanya produktif di tangan knowledged workers. Perangkat keras smart technology tidak dapat
beroperasi jika tidak menggunakan perangkat lunak (computer software). Dengan demikian, smart
technology tidak dapat dioperasikan jika pekerja tidak menguasai perangkat lunak yang digunakan untuk
menjalankan perangkat keras.
2. Knowledged workers
Knowledged workers adalah pekerja yang memiliki keterampilan tinggi di samping itu, mereka mempunyai
pengetahuan tinggi yang diperoleh dari pendidikan formal, dan kemampuan untuk belajar, serta untuk
memperoleh tambahan pengetahuan. Pengetahuan terdiri atas ilmu, teknologi, pengetahuan sosial,
ekonomi, manajemen, bisnis, keuangan, pemasaran, akuntansi, sumber daya manusia, dan lain-lain.
Knowledged workers adalah orang yang memanfaatkan pengetahuannya untuk menciptakan produk dan
jasa dengan menggunakan smart technology. Mereka adalah pekerja yang menjadikan pengetahuan
sebagai alat produksi untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customers organisasi.
Paradigma Pemberdayaan Karyawan
09
Rerangka Pendesainan
Struktur Sistem
Perencanaan dan
Pengendalian Manajemen
Struktur adalah komponen komponen yang dipadukan untuk membangun sebuah sistem
Rerangka Konseptual
Pendesainan Struktur
SPPM
Komponen Struktur SPPM
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan pengorganisasian modal manusia untuk
memanfaatkan
sumber daya organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi. Dalam manajemen
tradisional , manusia dipandang sebagai faktor produksi, sama dengan faktor produksi yang
lain seperti bahan, mesin dan peralatan, gedung dan tanah oleh karena itu, manusia adalah
sumber daya manusia, sama dengan sumber daya lain selain manusia.
2. Jejaring Informasi
Jejaring informasi merupakan komponen kedua struktur sppm. Untuk merencanakan
mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana , disamping diperlukan wadah
untuk menampung kegiatan tersebut, diperlukan pula jejaring informasi untuk komunikasi
antara personel organisasi dan antara perusahaan dengan konsumen , pemasok dan mitra
bisnis.
3. Sistem Penghargaan
Sistem penghargaan merupakan komponen ketiga struktur SPPM. Pada sistem
penghargaan juga diperlukan alat untuk memotivasi personal dalam mencapai
tujuan organisasi dengan perilaku yang diharapkan oleh organisasi
BAGAIMANA JIKA DESAIN STRUKTUR SPPM TIDAK PAS DENGAN
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN BISNIS YANG DIMASUKI OLEH
ORGANISASI?
Jika kita membawa organisasi ke dalam lingkungan bisnis yang di
dalamnya customer memegang kendali bisnis, maka keberhasilan
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
lingkungan tersebut ditentukan oleh:
● Kemampuan organisasi untuk menghasilkan value terbaik bagi
customer
● Kemampuan organisasi untuk berbeda dari pesaing, untuk dapat
memenangkan pilihan customer.
Oleh karena itu, jika kita membawa perusahaan ke dalam lingkungan
tersebut, dengan struktur organisasi yang berfokus ke kepentingan
produser (bukan customer), yang sarat dengan pengendalian (bukan
inovasi), dan yang didesain untuk mempertahankan status quo, maka
kelangsungan hidup organisasi akan terancam, karena desain struktur
organisasinya tidak sesuai dengan lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan. Oleh karena itu, pendesainan struktur SPPM perlu
menggunakan rerangka konseptual.
BAGAIMANA JIKA DESAIN STRUKTUR SPPM TIDAK SEJALAN
DENGAN DESAIN PROSES SPPM?
Apabila misalnya perusahaan sudah mendesain struktur organisasi, jejaring
informasi, dan sistem penghargaan yang sesuai dengan tuntutan lingkungan
bisnis global, namun masih menggunakan proses SPPM, seperti functional-
based budgeting, dan strateginya masih difokuskan pada usaha untuk
mengalahkan pesaing, maka tujuan untuk menjadikan organisasi sebagai
institusi pencipta kekayaan tidak akan berhasil.