Anda di halaman 1dari 17

Sistem Perencanaan dan

Pengendalian Manajemen
BAB 7,8, dan 9
Kelompok 2
Nama Anggota Kelompok

1. Rakel Raoja Pratama (1910221003)


2. Armadi sihotang ( 2110221023)
3. Janneri Yudha Resta (2110222008)
4.. Deolsha Syafitri (2110223014)
5. Muhammad Arkan Shafi Karim
(2110222035)
07
Employee Empowerment
Employee emprowerment merupakan tren pengelolaan modal manusia
didalam organisasi masa depan. Pemberdayaan karyawan dilakukan
didalam organisasi perusahaan dengan fokus ke penyediaan produk dan
jasa bagi customer.

Employee empowerment adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan ketika
perusahaan ingin meningkatkan produktivitas. Dalam Bahasa
Indonesia,employee empowerment diartikan sebagai pemberdayaan karyawan.
Hal tersebut berkaitan dengan filosofi manajemen yang menekankan pentingnya
memberikan karyawan kewenangan untuk membuat keputusan independen dan
bertindak berdasarkan keputusan tersebut. Dengan kata lain, employee
empowerment adalah kebalikan langsung dari manajemen mikro.
Menagapa perlu memberdayakan karyawan ?
1. Smart Technology
Pergeseran teknologi yang digunakan oleh masyarakat merupakan pemicu timbulnya kebutuhan untuk
memberdayakan karyawan, agar seluruh sumber daya yang dikuasai oleh organisasi dapat dimanfaatkan
secara produktif dalam menghasilkan produk dan jasa bagi customer. Menurut sifat dasarnya, smart
technology hanya produktif di tangan knowledged workers. Perangkat keras smart technology tidak dapat
beroperasi jika tidak menggunakan perangkat lunak (computer software). Dengan demikian, smart
technology tidak dapat dioperasikan jika pekerja tidak menguasai perangkat lunak yang digunakan untuk
menjalankan perangkat keras.
2. Knowledged workers
Knowledged workers adalah pekerja yang memiliki keterampilan tinggi di samping itu, mereka mempunyai
pengetahuan tinggi yang diperoleh dari pendidikan formal, dan kemampuan untuk belajar, serta untuk
memperoleh tambahan pengetahuan. Pengetahuan terdiri atas ilmu, teknologi, pengetahuan sosial,
ekonomi, manajemen, bisnis, keuangan, pemasaran, akuntansi, sumber daya manusia, dan lain-lain.
Knowledged workers adalah orang yang memanfaatkan pengetahuannya untuk menciptakan produk dan
jasa dengan menggunakan smart technology. Mereka adalah pekerja yang menjadikan pengetahuan
sebagai alat produksi untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customers organisasi.
Paradigma Pemberdayaan Karyawan

Paradigma pemberdayaan karyawan berarti memampukan dan memberi kesempatan


kepada karyawan untuk merencanakan, mengimplementasikan rencana, dan mengendalikan
pengimplementasian rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya atau kelompok.
A. Mindset Pemberdayaan Karyawan - Sudut pandang manajer
• Keyakinan Dasar dalam diri manajer untuk mewujudkan paradigma pemberdayaan
karyawan
 Karyawan adalah manusia
 Orang pada dasarnya baik
 Birokrasi menghambat inisiatif
 Tugas manajer adalah menyediakan pelatihan, teknologi, dan dukungan bagi karyawan.
• Nilai Dasar dalam diri manajer
 Kejujuran
manajer harus mengatakan yang sebenarnya kepada karyawan, dan sebaliknya
manajer juga harus memberikan kesempatan sama kepada karyawan untuk
mengatakan yang sebenarnya kepada manajer.
 Kerendahan Hati
pemberdayaan karyawan berarti pemberian tanggung jawab lebih besar kepada
karyawan untuk mengambil keputusan. Dengan demikian inisiatif karyawan menjadi
lebih baik dibandingkan yang dilakukan oleh manajer
Mindset pemberdayaan karyawan-sudut pandang karyawan
1. Keyakinan dasar dalam diri karyawan
Kepercayaan
Kompetensi
2. Nilai dasar dalam diri karyawan
Kejujuran,Keberanian,Integritas,Mental,Kesabaran
 
 
08
Cross Functional
Mindset
Cross Functional mindset merupakan mindset yang
cocok diwujudkan SPPM untuk

menghadapi lingkungan bisnis global.

2 Faktor dibutuhkan cross Functional :


● Perlunya Organisasi Berorientasi ke sistem
● Anggapan Organisasi adalah sistem

Tim lintas fungsional merupakan sekelompok


personel yang berasal dari berbagai fungsi
Atau disiplin pemimpin tim lintas fungsional yang
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan
sistem
pemuasan kebutuhan customer dan melakukan
improvement berkelanjutan
Pendekatan lintas fungsional dalam membangun struktur
• orcanisasi:
- Organisasi diorientasi kan kepada sistem untuk melayani kebutuhan customer
-Modal manusia diorganisasikan menurut lintas fungsional
•  Paradigma Lintas fungsional:
Hanya akan efektif dalam menjalankan organisasi lintas fungsional jika mereka memiliki mindset yang
cocok.
• Paradigma lintas fungsional :
-Suatu rangkaian sistem yang digunakan untuk melayani kebutuhan customer
-Suatu kumpulan shared competencies and resources yang disediakan untuk, mobilisasi guna memenuhi
kebutuhan customer
Keyakinan Dasar dan Nilai Dasar
Keyakinan Dasar:
• Produk berkualitas hanya dapat dihasilkan secara
konsisten melalui kerjasama lintas
• Keriasama lintas fungsional
menghasilkan : sinergi,Cross functional approach,membentuk learning organization
• Kerjasama fungsional
memfokuskan sumber daya organisasi ke pemuasan kebutuhan customer
•  Nilai Dasar:
-Keriasama,Mental berlimpah,Kerendahan hati
• Perwujudan cross functional Mindset ke dalam sistem pengendalian manajemen
- Struktur sistem pengendalian manajemen
- Sistem proses pengendalian manajemen
 

 
09
Rerangka Pendesainan
Struktur Sistem
Perencanaan dan
Pengendalian Manajemen
Struktur adalah komponen komponen yang dipadukan untuk membangun sebuah sistem

Rerangka Konseptual
Pendesainan Struktur
SPPM
Komponen Struktur SPPM

1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan pengorganisasian modal manusia untuk
memanfaatkan
sumber daya organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi. Dalam manajemen
tradisional , manusia dipandang sebagai faktor produksi, sama dengan faktor produksi yang
lain seperti bahan, mesin dan peralatan, gedung dan tanah oleh karena itu, manusia adalah
sumber daya manusia, sama dengan sumber daya lain selain manusia.
2. Jejaring Informasi
Jejaring informasi merupakan komponen kedua struktur sppm. Untuk merencanakan
mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana , disamping diperlukan wadah
untuk menampung kegiatan tersebut, diperlukan pula jejaring informasi untuk komunikasi
antara personel organisasi dan antara perusahaan dengan konsumen , pemasok dan mitra
bisnis.
3. Sistem Penghargaan
Sistem penghargaan merupakan komponen ketiga struktur SPPM. Pada sistem
penghargaan juga diperlukan alat untuk memotivasi personal dalam mencapai
tujuan organisasi dengan perilaku yang diharapkan oleh organisasi
BAGAIMANA JIKA DESAIN STRUKTUR SPPM TIDAK PAS DENGAN
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN BISNIS YANG DIMASUKI OLEH
ORGANISASI?
Jika kita membawa organisasi ke dalam lingkungan bisnis yang di
dalamnya customer memegang kendali bisnis, maka keberhasilan
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
lingkungan tersebut ditentukan oleh:
● Kemampuan organisasi untuk menghasilkan value terbaik bagi
customer
● Kemampuan organisasi untuk berbeda dari pesaing, untuk dapat
memenangkan pilihan customer.
Oleh karena itu, jika kita membawa perusahaan ke dalam lingkungan
tersebut, dengan struktur organisasi yang berfokus ke kepentingan
produser (bukan customer), yang sarat dengan pengendalian (bukan
inovasi), dan yang didesain untuk mempertahankan status quo, maka
kelangsungan hidup organisasi akan terancam, karena desain struktur
organisasinya tidak sesuai dengan lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan. Oleh karena itu, pendesainan struktur SPPM perlu
menggunakan rerangka konseptual.
BAGAIMANA JIKA DESAIN STRUKTUR SPPM TIDAK SEJALAN
DENGAN DESAIN PROSES SPPM?
Apabila misalnya perusahaan sudah mendesain struktur organisasi, jejaring
informasi, dan sistem penghargaan yang sesuai dengan tuntutan lingkungan
bisnis global, namun masih menggunakan proses SPPM, seperti functional-
based budgeting, dan strateginya masih difokuskan pada usaha untuk
mengalahkan pesaing, maka tujuan untuk menjadikan organisasi sebagai
institusi pencipta kekayaan tidak akan berhasil.

Oleh karena itu, desain proses SPPM harus


didasarkan pada desain struktur SPPM, dan berbagai
mindsets yang telah dirumuskan.
THANKS!
DO YOU HAVE ANY
QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai